• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS VOLATILITAS JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS VOLATILITAS JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS

VOLATILITAS

JUl\1LAH lJANG BEREDAR

INDONESIA

TESIS

rrogram Studi Ilmt:

Ekonorni

(2)

ANALISIS

VOLATILITAS

JUl\1LAH lJANG BEREDAR

INDONESIA

TESIS

rrogram Studi Ilmt:

Ekonorni

(3)

ANALISIS VOLATILITAS JUMLAH UANG BEREDAR

DI INDONESIA

Disusun dan diajukan oleh SYLVIA VIANTY RANITA

NIM : 809625016

Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis pada Tanggal10 Juni 2010 dan Dinyatakan Telah Memenuhi

Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar Magister Sains Program Studi Ilmu Ekonomi

Pembimbing I

Dr.Jonni~anurung

Ketua Program Studi

a~

Dr. Dede Ruslan, ~.Si

NIP.19650704 199003 1 002

Menyetujui Tim Pembimbing

Mengetahui :

Medan, 10 Juni 2010

Pembimbing II ·

(4)

No.

1.

2.

3.

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER SAINS

Nama

Dr.Jonni~anurung

(Pembimbing I)

Dr. Arwansyab, ~.Si (Pembimbing D)

Dr. Dede Ruslan, ~.Si (Penguji)

-Tanda Tangan

~

...

~y;····

~~

4. Dr. Eko W. Nugrabadi, M.Si (Penguji)

5.

..

'>'

Dr. Sri Fajar Ayu, M.M, DBA

(Penguji)

()15

...

.

... .

Nama NIM Prodi Judul Tesis Tanggal Sidang

: Sylvia Vianty Ranita : 809625016

: Ilmu Ekonomi

: Analisis Volatilitas Jumlah Uang Beredar di Indonesia

(5)

KATAPENGANTAR

Bismi/lahi"ahmani"ahim,

Alhamdu Lillahi Robbil 'Aalamiin, puji dan syukur saya panjatk:an kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga

saya dapat menyelesaikan tesis ini tepat waktu. Adapun tesis ini mengenai topik

moneter dan keuangan di Indonesia dengan judul Analisis Volatilitas Jumlah

Uang Beredar di Indonesia. Tulisan ini merupakan suatu syarat untuk

memenuhi persyaratan togas akhir untuk memperoleh gelar Master Sains pada

program Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dengan selesainya penulisan tesis ini, maka pada kesempatan ini saya

mengucapkan banyak terima kasih dan penuh hormat kepada:

1. Bapak Dr. Jonni Manurung selaku pembimbing I

2. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku pembimbing II

3. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Ekonomi Program

Pascasarjana UNIMED sekaligus penguji yang banyak memberikan saran

atas perbaikan tesis ini.

4. Bapak Dr. Eko W. Nugrahadi dan Ibu Dr. Sri Fajar Ayu, M.M, DBA

selaku penguji yang banyak memberikan saran atas perbaikan tesis ini.

5. Ayahanda Prof. Dr. M. Badiran dan Mama Izwita, kakak serta adik-adik

yang telah banyak memberikan dorongan moril dan materil

6. Suamiku Andri Herlambang, ST anak-anakku tersayang Aqif dan Althaf

yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan tesis ini.

7. Ternan-ternan satu kelas, Yenni Sofiana, Viensusanto Sinuhaji yang

bersama penulis melewati proses menyelesaikan tesis ini selalu

memberikan semangat dan kebersamaan serta ternan-ternan seangkatan.

(6)

Kiranya Allah SWT meridhoi dan memberikan berkah-Nya dalam setiap

derap langkah kita dalam mengisi hidup dan kehidupan kita. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi saya dar\ pihak lain yang berkepentingan.

Medan, Juni 2011

Sylvi!l Viap.ty

Rlutifa

(7)

ABSTRAK

SYLVIA VIANTY RANIT A. Analisis Volatilitas Jumhih Uang Beredar di Indonesia. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2011.

Penelitian ini didasarkan adanya fluktuasi atau volatilitas jumlah uang beredar yang terjadi di Indonesia. Fenomena ini terjadi pada tahun 2003 sampai 2009. Terjadinya fluktuasi atau volatilitas jumlah uang beredar ini akan berpengaruh kepada kebijakan moneter yang akan ditetapkan yang berujung pada kestabilan moneter di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana variabel makroekonomi seperti pendapatan, tingkat sulru bunga, inflasi dan giro wajib minimum mempengaruhi volatilitas jumlah uang beredar dan menganalisis seberapa besar volatilitas jumlah uang beredar di Indonesia yang diakibatkan oleh pendapatan, tingkat suku bunga, inflasi dan giro wajib minimum. Data yang digunakan adalah uang beredar dalam arti sempit (M1), PDB harga berlalru, tingkat suku bunga deposito, tingkat inflasi dan giro wajib minumum. Data diperoleh dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statitistik. Data pengamatan yang diambil adalah data tahun 1986 sampai dengan tahun 2009. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model GARCH (1,1) dengan variabel dependen adalahjumlah uang beredar dalam arti sempit (Ml) dan variabel independen yang digunakan adalah PDB nominal. tingkat suku bunga deposit, tingkat inflasi dan giro wajib minimum. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PDB dan GWM berpengaruh positif dan signiftkan terhadap volatilitas jumlah uang beredar (Ml) di Indonesia sedangkan tingkat sulru bunga dan inflasi berpengaruh negatif dan signiftkan. Dari basil penelitian ini juga menuojukkan bahwa volatilitas jumlah uang beredar Ml yang diakibatkan oleh PDB, tingkat sulru bunga, inflasi dan giro wajib minimum adalah sebesar 16.64 persen per tahun. Dengan pengaruh paling besar terhadap volatilitas jumlah uang beredar (M1) adalah dari PDB, GWM, tingkat sulru bunga dan inflasi.

Kata lrunci : Ml, GARCH, PDB, tingkat sulru bunga deposito, inflasi dan

(8)

ABSTRACT

SYLVIA VIANTY RANIT

A.

Analysis on Volatility of Money Supply in

Indonesia. Postgraduate School of the State University ofMedan, 2011

This research based on the problem that is existence of fluctuation or volatility

of money supplies in Indonesia. This phenomenon in the year 2003 to 2009.

The fluctuation or volatility of money supplies will have an effect to monetary

policy which will

be

specified which ended at stability of monetary in

Indonesia. The research is aimed to know the influence of national income,

interest rate, inflation and reserves requirement to the money supply and

analyze the volatility of money supply in Indonesia. This research used

data

of

money supply (Ml), the nominal GDP, deposit interest

rate,

inflation, of

Indonesia in 1986-2009. The analysis technique used in this research

was

GARCH (1,1). The results of research show that the GDP and reserves

requirement positively and signifantly influence of the volatility of money

supply (M1), whereas deposite interest rate and inflation have negative and

significant on the volatile of money supply. From the result of the research, it

showed that the volatility of money supply M1 are caused by GDP, interest rate,

inflation

and

requierment reserves account for 16,64 percent per year. The

biggest influence in influencing volatility amount of money supplies ( M1)

be

from GDP, reserves requirement, interest rate md inflation.

(9)

DAFTARISI

Halaman

ABSTRAK ••••.•••••••...•••••...•..••••...•.••...••...•....••...•••...••. i

LEMBAR PENGESAHAN •.•.•...•....••...••••...••....•••...•.... ii

KATA PENGANTAR ...•..•...•...•...•••.•..•....•....•..•...•...• iii

DAFTAR lSI ..•...•••....•••...•....•..•....•.•.•...•.•••...••.... v

DAFTAR TABEL •...•.•••••.•...•.•••.•...•••••..•.•..•.•.•....•..•••....••• vii

DAFT AR GAMBAR .•••...•••••••..•..••••..••..•.••...•...•...•.•••..•....•. viii

DAFTAR LAMPIRAN ....•...••.•.•.••.•••••••...••...•••.••...••••.. ix

BAB L PENDAHULUAN ... l 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 9

1.3 Tujuan Penelitian . . .. . . ... ... ... 9

1.4 Manfaat Penelitian.... . ... ... ... ... 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 11

2.1 Kerangka Teoritis ... 11

2.1.1 Pengertian Jumlah Uang Beredar ... 11

2.1.2 Teori Permintaan Uang ... 14

2.1.3 Teori Penawaran Uang ... 23

2.1.4 Keseimbangan Pasar Uang ... 26

2.1.5 Model ARCHIGARCH ... 31

2.2 Penelitian Terdahulu... .... ... 35

2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 37

2.3.1 Kerangka Konseptual. ... 37

2.3.2 Hipotesis.... .... .. . .. . .. ... .... .. ... . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. . .. 39

BAB III. METODE PENELITIAN ... 40

3.1 Ruang Lingkup Penelitian... ... 40

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 40

3.3 Metode Analisa Data ... 40

3.3.1 Model Analisis dan Teknik Analisis Data... 40

3.3.2 Analisis Model ARCH dan GARCH ... 41

3.3.3 Uji Asumsi Klasik ... 43

3.3.4 Uji Kesesuaian (Goodness of Fit) ... 45

3.3.5 Uji Hipotesis ... 46

3.4. Definisi Operasional.. ... 46

~~IT· '"~lL ~t:~LITIAN DAN PEMBAffAS~ ... 4~

4.1 Perk:embangan Jumlah Uang Beredar ... ,

43

4.2 Perkembangan PDB ... 52

4.3 Perkembangan Tingkat Suku Bunga Deposito... 54

4.4 Perkembangan lnflasi di Indonesia... 55

(10)

4.6 Hasil Uji Model Penelitian... .... 59

4. 7 Uji Asumsi Klasik... 60

4.8 Uji Kesesuaian... 62

4.9 Uji Hipotesis... 63

4.10 Analisis dan Pembahasan... 65

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN... 71

5.1 Simpulan... ... ... ... ... .... 71

5.2 Saran ... 72

LAMP IRAN

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal am an

Lampiran 1. Data Penelitian ... 73

(12)

DAFTARGAMBAR

[image:12.522.39.480.55.577.2]

Halaman

Gambar 1.1 Grafik Pergerakan Fluktuasi Jumlah Uang Beredar Ml Periode 2003-2009... 7

Gam bar 2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh PDB, Suku Bunga,

Inflasi dan GWM Terhadap Jumlah Uang Beredar... 38

Gambar 4.1 Grafik Pertumbuhan Jumlah Uang Beredar Ml

Tahun 1986-2009... 48

Gambar 4.2 GrafikPerkembanganPDB Nominal1986-2009 ... 53

Gambar 4.3 Perkembangan Tingkat Suku Bunga Deposito 1986-2009.. 54

Gambar 4.4 Graftk Perkembangan Tingkat lnflasi di indonesia,

1986-2009 ... 57

Gambar 4.5 Grafik Perkembangan GWM di Indonesia 1986-2009 ... 59

Gambar 4.6 Graftk Volatilitas Jumlah Uang Beredar M1 dan Standar Deviasi Bersyarat GARCH[1,1] Jumlah Uang Beredar M1 di Indonesia Periode 1986-2009... 69

(13)

t

I

J,

1

BABI

PENDAHULU~

1.1 Latar Belakang

Jumlah uang beredar teramat penting karena peranannya sebagai alat

transaksi penggerak perekonomian. Besar kecilnya jumlah uang beredar akan

mempengaruhi daya beli riil masyarakat dan juga tersedianya komoditi

kebutuhan masyarakat (Setyawan, 2005:11). Jumlah uang beredar yang ada di

tangan masyarakat harus berkembang secara wajar. Hal ini tentunya akan

memberikan pengaruh positif terhadap perekonomian, namun perkembangan

yang terlalu meningkat tajam akan dapat memicu inflasi yang tentunya

memberikan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan perekonomian suatu

negara.

Oleh karena itu, jumlah uang beredar harus dapat dikendalikan sesuai

dengan kapasitas perekonomian suatu negara, yaitu diupayakan agar jumlah

uang yang beredar tidak terlalu ban yak, dan juga tidak terlalu sedikit.

Pengendalian jumlah uang beredar perlu dilakukan oleh Bank Sentral

sebagai otoritas moneter dengan kebijakan-kebijakannya dalam mengendalikan

jumlah uang beredar. Pada kenyatannya peredaran jumlah uang dipengaruhi

oleh aktivitas pasar, dimana Bank Sentral, Lembaga Keuangan dan masyarakat

saling berinteraksi dalam menetapkanjumlah uang yang beredar.

Oleh karena itu Bank Indonesia sebagai Bank Sentral di Indonesia

membutuhkan informasi tentang perkembangan dan perilaku jumlah uang

(14)

2

beredar di masyarakat. Hal ini digunakan agar Bank Indonesia selaku otoritas

moneter dapat menentukan kebijak:an moneter dengan baik dan tepat, sehingga

roda perekonomian dapat be:tjalan dengan baik.

Dilihat dari pertumbuhan Jumlah Uang Beredar (JUB) MI dari tahun

2003 ke tahun 2004 sebesar 13,08 persen. Peningkatan Ml disumbang oleh

peningkatan uang kartal dan uang giral. Peningkatan ini sejalan dengan

meningkatnya pendapatan nasional tahun 2004 yaitu sebesar Rp 2.295.826

milyar. Pada tahun ini Bank Indonesia menetapkan kebijak:an moneter yang

longgar (cautious easing). Dengan kebijakan moneter yang ditempuh Bank

Indonesia ini pertumbuhan uang beredar mengalami perkembangan yang

positif, meskipun sedikit melampaui perkiraan. Sementara itu, turunnya suku

bunga acuan mendorong suku bunga deposito ikut turun menjadi 7,07 persen

dimana pada tahun sebelumnya suku bunga deposito sebesar 10,39 persen.

Sejalan dengan kebijak:an moneter yang longgar, pengendalian di sisi likuiditas

adalah dengan menyerap kelebihan likuiditas perbankan yang belum dapat

dimanfaatkan oleh sektor riil maka salah satu penyerapan likuiditas ini

dilakukan melalui penetapan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah bank umum

yang sebesar 5-8 persen secara proporsional terhadap jumlah dana pihak ketiga

(DPK) yang dimiliki oleh masing-masing bank (berlaku efektif sejak tanggal 1

Juli 2004).

Kemudian pada tahun 2005 jumlah uang beredar Ml mengalami

peningkatan sebesar 9,29 persen atau Rp 271.140 milyar dengan diikuti

peningkatan pendapatan nasional menjadi sebesar Rp 2.774.281 milyar. Namun

(15)

3

M1 menga1ami penurunan dari tahun sebe1umnya menjadi sebesar 10,5 persen.

Penurunan ini terutama didorong o1eh lebih rendahnya realisasi defisit fiskal,

kebijakan pembayaran subsidi langsung dalam valuta asing kepada Pertamina.

Tahun 2005 ini tingginya ekses likuiditas perbankan dan tingginya inflasi yang

mencapai 17,1 persen, membuat BI mengambil langkah pengetatan melalui

kenaikan BI rate yang diikuti dengan meningkatnya tingkat suku bunga

deposito untukjangka waktu 12 bulan pada bank umum menjadi 10,95 persen.

Kebijakan mengambil langkah pengetatan melalui kenaikan · BI Rate ini

diperkuat dengan kenaikan GWM. Kebijakan menaikkan GWM ditetapkan

pada September 2005 dilakukan secara proporsional atas dasar pencapaian Loan

to Deposit Ratio (LDR) bank secara individual 5 sampai 8 persen.

Pertumbuhan jumlah uang beredar M1 kembali naik pada tahun 2006

sebesar 21,86 persen menjadi sebesar Rp 347.013 milyar peningkatan ini diikuti

dengan peningkatan pendapatan nasional yaitu sebesar Rp 3.339.217 milyar.

Lonjakan peningkatan jumlah uang beredar ini dikarenakan tingginya

permintaan uang kartal seiring dengan faktor musiman seperti libur sekolah,

bulan puasa, serta Natal dan Tahun Baru yang hampir berdekatan waktu

pelaksanaannya. Peningkatan pertumbuhan M1 tidak diikuti dengan

meningkatnya inflasi justru inflasi pada tahun ini mengalami penurunan

menjadi 6,6 persen. Pada tahun ini Bank Indone~ia cenderung menempuh

kebijakan moneter ketat (tight biased) dengan mempertahankan BI Rate pada

level 12,75 persen yang selanjutnya sejak Mei 2006 menurunkannya secara

terukur dan hati-hati (cautious easing) menjadi 9, 75 persen. Namun penurunan

(16)

4

11,63 persen, sementara itu GWM yang ditetapkan secara proporsional atas

dasar pencapaian Loan to Deposit Ratio (LDR) bank secara individual 5

sampai 8 persen.

Kemudian pada tahun 2007 dimana pada tahun ini peningkatan jumlah

uang beredar naik sebesar 22,90 persen yaitu sebesar Rp 450.056 milyar.

Pertumbuhan likuiditas perekonomian tersebut dapat dikategorikan tinggi

apabila dibandingkan dengan kondisi dalam 5 tahun terakhir. Peningkatan

jumlah uang beredar M1 diikuti dengan pendapatan masyarakat sebesar Rp

3.950.893 milyar. Peningkatan pertumbuhan M1 ini terutama disumbang oleh

cukup tingginya pertumbuhan uang kartal di masyarakat selaras dengan

berlanjutnya ekspansi perekonomian di sektor riil. Dengan tingginya

pertumbuhan Ml pada tahun ini tidak diikuti dengan tingkat inflasi yang naik

maupun tul'U1l, bahkan menunjukkan tingkat inflasi tahun 2007 ini tetap

bertahan pada level 6,6 persen. Disarnping itu penurunan BI Rate

mempengaruhi koinponen likuiditas perekonomian. BI rate direspons kuat oleh

tingkat suku bunga deposito. Kuatnya respons tersebut mencerminkan kondisi

ekses likuiditas dan sejalan dengan perkembangan suku bunga penjaminan

deposito rupiah. Suku bunga deposito rata-rata untuk keseluruhan tenor

menurun lebih besar daripada menurunnya BI Rate pada periode ini menjadi

sebesar 8,24 persen.

Pada tahun 2008 jumlah uang beredar M1 menjadi Rp 456.787 milyar

atau meningkat hanya I ,4 7 persen lebih kecil dibandingkan dari tahun

sebelumnya. Meningkatnya jumlah uang beredar Ml diikuti pendapatan

(17)

5

jumlah uang beredar menurun yang lebih tajam dari tahun 2005 dimana pada

tahun 2008 ini pertumbuhan jumlah uang beredar hanya berkisar 1,47 persen.

Hal ini disebabkan perekonomian Indonesia mulai mendapat tekanan berat pada

triwulan IV -2008 akibat terjadinya krisis global yang awalnya dialami oleh

Amerika Serikat pada pertengahan 2007. Akibat tekanan krisis global ini

tercermin pada perlambatan ekonomi secara signifikan terutama karena

anjloknya kinerja ekspor. Disamping itu pertumbuhan permintaan M1 pada

akhir tahun 2008 terkoreksi akibat tingginya inflasi yaitu sebesar 11,06 persen.

Pemerintah bersama Bank Indonesia menempuh berbagai kebijakan untuk

melonggarkan tekanan likuiditas dan memelihara stabilitas sistem keuangan.

Dalam hal ini Bank Indonesia merespon dengan menurunkan kewajiban Giro

Wajib Minimum (GWM) bank umum me~adi 7,5 persen. Adapun tujuan

kebijakan moneter ini diambil untuk memberi perbankan kelebihan likuiditas.

Pada masa pemulihan dari krisis, tahun 2009 jumlah uang beredar

mengalami peningkatan sebesar 11,45 persen atau Rp 515.824 milyar dengan

pendapatan nasional meningkat menjadi Rp 5.613.442 milyar. Peningkatan

jumlah uang beredar ini dimungkinkan terjadi sebagai konsekuensi dari upaya

pengelolaan likuiditas oleh Bank Indonesia serta asumsi masih cukup stabilnya

angka pengganda uang dari likuiditas perekonomian da1am arti sempit (M1).

Namun begitupun pertumbuhan M1 mengalami perlambatan yang

merefleksikan besarnya dampak penurunan aktivitas perekonomian

dibandingkan dengan pengaruh penurunan suku bunga deposito sebesar 9,55

(18)

6

cendenmg menunm pada level 5,00 persen mengindikasikan mulai pulihnya

kondisi makroekonomi di Indonesia.

Dari penjelasan mengenai perkembangan jumlah uang beredar Ml

diatas didapat beberapa indikator makroekonomi yang mempengaruhi jumlah

uang beredar. Tabel 1.1 menggambarkan kondisi perkembangan jumlah uang

beredar dan beberapa indikator makroekonomi Indonesia tahun 2003-2009.

Tabell.l Perkembangan Jumlab Uang Beredar dan Beberapa Indikator Makroekonomi di Indonesia tabun 2003-2009

JUB M1 PDB Suku lnflasi GWM

Thn

(MiliarRp) (Miliar Rupiah) Bunga (%) (%) (%)

2003 213.784 2.013.674,60 10.39 5.10 5.00

2004 245.946 2.295.826,20 7.07 6.40 5.00

2005 271.139 2.774.281,00 10.95 17.11 5.00

2006 347.013 3.339.216,80 11.63 6.60 5.00

2007 450.056 3.950.893,00 8.24 6.60 5.00

2008 456.787 4.954.028,90 10.43 11.06 7.50

2009 515.824 5.613.442,00 9.55 5.00 5.03

Sumber : BI dan BPS

Dalam perkembangan jurnlah uang beredar Ml yaitu uang kartal

ditambah uang giral di Indonesia tahun 2003 sebesar Rp 213.784 miliar

kemudian terns meningkat sampai tahun 2009 sebesar Rp 515.824 miliar.

Namun peningkatan jumlah uang beredar pada peri ode ini sangatlah fluktuatif.

Fluktuasi peningkatan jumlah uang beredar terjadi setiap tahun, walaupun

jumlah uang beredar meningkat setiap tahun.

Dari uraian perkembangan jumlah uang beredar diketahui bahwa

pertumbuhan Ml mengalami fluktuasi. Fluktuasi ini terutama dapat dilihat pada

[image:18.517.42.477.59.619.2]
(19)

7

2005 dan pada tahun 2008 fluktuasi menurun yang lebih tajam dari tahun 2005.

Sedangkan pada tahun 2006 terlihat fluktuasi yang meningkat tajam dari tahun

sebelumnya. Gambar 1.1 menggambarkan graftk pergerakan fluktuasi jumlah

uang beredar Ml pada periode 2003-2009.

25.0% 20.0",1, 15.0".(.

10.0%

5.0"4 0.0%

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Gam bar 1.1 Grafik Pergerakan Fluktuasi Jumlab Uang Beredar Ml Periode 2003-2009

Berbagai kasus dan permasalahan jumlah uang beredar ini telah

mendorong berbagai penelitian untuk mengetahui bagaimana variabel

makroekonomi mempengaruhi jumlah uang beredar dalam perekonomian suatu

negara.

Aji (2007: 15) melakukan penelitian di Indonesia dengan menggunakan

uji Granger Causality untu menguji hubungan antara tingkat suku bunga dan

jumlah uang beredar (Ml). Penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah uang

beredar disebabkan oleh tingkat suku bunga. Disamping itu dalam penelitian ini

diambil juga kesimpulan bahwa jumlah uang beredar dipengaruhi jumlah uang

beredar tahun sebelumnya. Selain itu ekspektasi masyarakat terhadap perubahan

(20)

8

Berdasarkan penelitian Restiyanto (2008:90) yang dalam penelitiannya

membandingkan jalur jumlah uang beredar dengan jalur kredit (Jalur Kuantitas)

dalam efektifitas mekanisme transmisi di Indonesia sebelum dan sesudah krisis

rnoneter. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh suku bunga

SBI, dan Inflasi terhadap Jumlah Uang Beredar (Ml) dan ada kenaikan PDB

(Y) dan kenaikan Ml satu periode sebelumnya mempengaruhi kenaikan Ml di

Indonesia. Terjadi penurunan jumlah uang beredar tiap periode apabila variabel

PDB, suku bunga SBI, inflasi dan Jumlah uang beredar satu periode

sebelumnya tetap.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Rangkuti (2008:64) dengan judul

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Uang Kartal di

Indonesia dengan menggunakan model OLS dengan variabel independen PDB,

inflasi, nilai tukar, dan tingkat suku bunga. Kesimpulan dari penelitian ini

adalah pendapatan, inflasi dan nilai tukar mempunyai pengaruh positif dan

signiftkan terhadap permintaan uang kartal sedangkan variabel tingkat suku

bunga berpengaruh negatif terhadap permintaan uang kartal.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, dalam penelitian ini masalah

yang akan dikaji adalah fluktuasi (volatilitas) jumlah uang beredar di Indonesia

kaitannya dengan perubahan variabel makroekonomi, sehingga dapat diketahui

seberapa besar pengaruh variabel makroekonomi terhadap pergerakan jumlah

uang beredar di Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan model ARCH/

GARCH untuk melihat fenomena volatilitas jumlah uang beredar dan

(21)

9

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis mengangkat

topik dalam penelitian dengan judul Analisis Volatilitas Jumlah Uang

Beredar di Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang akan dianalisis

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah pengaruh PDB, suku bunga BI, lnflasi dan Giro Wajib

Minimum terhadap volatilitas jumlah uang beredar (Ml) di Indonesia ?

2. Seberapa besar fluktuasi atau volatilitas jumlah uang beredar Ml (uang

kartal) akibat PDB, suku bunga, Inflasi dan giro wajib minimum.

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh PDB, suku bunga, inflasi dan giro wajib

minimum terhadap volatilitas jumlah uang beredar di Indonesia.

2. Menganalisis volatilitas jumlah uang beredar (uang kartal) akibat PDB,

suku bunga, inflasi dan giro wajib minimum.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan penelitian yang dilakukan ini mampu memberikan manfaat yang

antara lain adalah :

I. Menambah khasanah ilmu penegetahuan khususnya mengenai pengaruh

pendapatan, suku bunga, inflasi dan giro wajib minimum tukar tehadap

(22)

10

2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam meningkatkan kebijakan

di sektor moneter untuk menjaga kestabilan perekonomian di Indonesia

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lainnya yang berminat untuk

mengkaji dalam bidang yang sama dengan pendekatan dan ruang

(23)

5.1 Simpulan

BABV

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

diambil

dari

penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi volatilitas jumlah uang

beredar di Indonesia selama periode 1986-2009 sebesar 90,25 persen

sedangkan sisanya sebesar 9,75 persen, dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak dimasukkan dalam model estimasi.

2. Tingkat pendapatan, tingkat suku bunga deposito, tingkat inflasi dan

giro wajib minimum secara bersama-sama mempengaruhi secara

signiftkan terhadap volatilitas jumlah uang beredar di Indonesia.

3. Tingkat pendapatan dan GWM memiliki pengaruh positif dan signiftkan

terhadap volatilitas jumlah uang beredar (M1), sedangkan tingkat suku

bunga dan inflasi secara individual (parsial) memiliki pengaruh negatif

dan signiftkan terhadap volatilitas jumlah uang beredar (M1) di

Indonesia

4. Volatilitas M1 dipengaruhi oleh pendapatan, tingkat suku bunga, inflasi

dan GWM sebesar 16,64 persen per tahun. Dengan volatilitas jumlah

uang beredar M1 mencapai maksimum pada tahun 1987 dan volatilitas

jum1ah uang beredar M1 mencapai minimum pada tahun 1994.

(24)

72

5. Pengaruh Pendapatan (PDB) adalah pengaruh yang paling besar

terbadap volatilitas jumlah uang beredar Ml kemudian GWM, tingkat

suku bunga deposito dan terakhir adalah inflasi.

5.2 Saran

1. Dalam usaha menjaga kestabilan jumlah uang beredar (Ml) maka

kebijakan yang tepat adalah dengan kebijakan mengendalikan tingkat

suku bunga dan lnflasi.

2. Melihat pengaruh GWM yang positif dan signifikan terhadap

pergerakkan jumlah uang beredar Ml di masyarakat, maka diharapkan

kepada Bank Indonesia untuk menggunakan Operasi Pasar Terbuka

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati. Septiana (2008) Sistem Moneter dan Mekanisme Penciptaan Uang, Copyright © 2008 ekonomi-syariah.com (diakses pada tanggal 19 Februari 2011)

Adriansah A (1987) Inflasi, Bank Indonesia, Jakarta,

Aji, Tony Seno (2007), Hubungan Lag-Time Antara Tingkat Bunga dan Jumlah Uang Beredar Di Indonesia, Jumal Ekonomi dan Manajemen, Vol.8, No.1

hal, 10-ll

Aryawan, I Made Gitra (2009) Pengaruh JUB Dan PDB Terhadap laju Inflasi di Indonesia Tahun 2000-2007, Majalah Ilmiah Untab. Vol.6 No.1, Februari

Boediono (1982) Ekonomi Malrro, BPFE, Yogyakarta

Bl, Laporan Perekonomian Indonesia, 1986 sampai dengan 1989/1990

Bl, Laporan Perelconomian Indonesia, 1993 sampai dengan 1995

BI, Laporan Perelconomian Indonesia, 1998/1999 sampai dengan 2009

Cargill, Thomas F (1983) Money, The Financial System, And Monetary Policy, New Jersey: Printice-Hall, Inc

Dornbusch, Fischer (1987) Makro Elconomi, Edisi Bahasa Indonesia, Erlangga, Jakarta

---dan

Richard Startz. 2004. Makro Ekonomi, Edisi Bahasa Indonesia,PT Media Global Edukasi. Jakarta

Gujarati, Damodar (2006) Dasar- Dasar Elconometrika, Erlangga, Jakarta

Gulo Angandroa (2008) Anal/sis Pengaruh Aspek Fiskal dan Moneter Terhadap Pertumbuhan Elconomi Indonesia, Tesis Magister Sains, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan

Hayati, Banatul {2006). Ana/isis Stabilitas Permintaan Uang dan Stabilitas Harga Di Indonesia 1989-2002, Tesis Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang

Insukrindo (1993) Uang dan Perbankan, BPFE UGM Yogyakarta

(26)

Ishomuddin (2010) Ana/isis Pengaruh Variabel Malcroekonomi Dalam Dan Luar Negeri Terhadapa Indelcs Barga Saham Gabungan (IHSG) di BE/ Periode 1999.1-2009.12 (Ana/isis Seleksi Model OLS-ARCHIGARCH),

Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi, Undip.

Karim, Khalid (2008) The velocity of

money

in Malaysia : empirical evidence

School of Economics, Faculty of Economics & Business, National University of Malaysia Online at http://mpra.ub.uni-muenchen.de/26966/ MPRA Paper No. 26966. Diakses pada 12 April 2011

Mankiw,N. Gregory (2003) Teori Makroekonomi, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta

- - - , (2009). Brief Principles Of Macroeconomics, Fifth Edition, South-Western Cengage Learning, Mason, USA

Manurung Jonni, Adler (2009), Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Moneter,

Salemba Empat, Jakarta

Manurung, Rahardja (2004). Uang dan Perbankan dan Ekonomi Moneter: Kajian Kontelcstual Indonesia. Jakarta : FEU1

Munir Fuady (1999) Hukum Perbankan Indonesia, Bandung: PI Citra Aditya Bakti

Nasution, Mulia (1998). Ekonomi Moneter: Uang dan Bank. Jakarta: Penerbit Djambatan

Nopirin (2009) Elwnomi Moneter, Buku 1, Edisi keempat, BPFE, Yogyakarta

Owoye,Onafowara (2007) M2 Targeting, Money Demand, and Real GDP · Growth in Nigeria: Do Rules Apply?,Vol. 1, www.google.com ( diakses tanggal 23 Okrober 201 0)

Rahardja, Prathama (1997) Uang dan Perbanlwn, PI. Rineka Cipta, Jakarta

Restiyanto, Dumadi Tri (2008) Ana/isis Stabi/itas dan Efektivitas Mekanisme Transmisi Lewat Jalur Jum/ah Uang Beredar dan Kredit di Indonesia, Tesis, UNDIP, Semarang

Rangkuti, Agus Edy (2008) Analisis Fa1ctor-Fa1ctor Yang Mempengaruhi Permintaan Uang Kartal di Indonesia. Tesis Magister Sains, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan

(27)

•.

Setyawan, Arys Budi (2005) Kausalitas Jumlah Uang Beredar dan ltiflasi (Sebuah Kajian Ulang), Procedding, Seminar Nasional PESAT, Universitas Gunadarma, Jakarta

Sumodiningrat. Gunawan (1996). Elconometrilca Pengantar, BPFE, Yogyakarta

Sidiq, Sahabudin (2005) Stabilitas Permintaan Uang di Indonesia: Sebelum dan Sesudah Perubahan Sistem Nilai Tulcar, Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.lO No.1, April2005, 31-41

Todaro,M, Smith, (2002), Pembangunan Elconomi, Edisi Kesembilan, Erlangga, Jakarta

Tampubolon, Pamela Romauli (2009) Perubahan Giro Wajib Minimum Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah Dan Valuta Asing Dilcaitlcan Dengan Penyaluran Kredit Bank, Tesis Magister Ilmu Hukum Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan

Winarno, Wing Wahyu (2001) Analisi's Elconometrilca dan Statistika Dengan Eviews, UPP STIM YKPN, Y ogyakarta

Website Bank Indonesia. www.bi.go.id

Gambar

Gambar 1.1 Grafik Pergerakan Fluktuasi Jumlah Uang Beredar Ml
Tabell.l Perkembangan Jumlab Uang Beredar dan Beberapa Indikator

Referensi

Dokumen terkait

Objek yang akan diteliti dalam penulisan ini adalah strategi Public Relations PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V Surabaya dalam mempertahankan

[r]

Kaldera Batur adalah sisa gunung api yang sangat besar. Sebagian tubuh gunung itu ambruk akibat letusan dahsyat, sehingga terbentuk kawah sangat besar yang disebut

Menyusun rencana asuhan pada remaja dengan kehamilan usia dini. Melaksanakan rencana tindakan pada remaja dengan kehamilan

Supervision - To increase the efforts of supervision in the operation of government and the implementation of development by involving the private sector and the general

Sekalipun kedua kelompok memberikan skor rata-rata berbeda, tetapi secara akademik menunjukkan akan keperluan kelompok mahasiswa PGSD dalam meningkatkan kemampuan

Sekolah Dasar Bertaraf Internasional dengan Pendekatan Arsitektur Tropis adalah lembaga pendidikan formal untuk anak usia 7-12 tahun dengan waktu tempuh enam tahun

Hasil penelitian membuktikan bahwa perilaku kewirausahaan dan lokasi usaha berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang baju bekas impor di pasar cimol gedebage