• Tidak ada hasil yang ditemukan

12. Monitoring Evaluasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "12. Monitoring Evaluasi"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Monitoring Evaluasi

Bahan Pembelajaran

Diklat Penyiapan Calon Kepala Sekolah

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

2011

(4)

Bahan Pembelajaran Monitoring Evaluasi

Tim Pengembang Bahan Pembelajaran Lembaga Pengembangan dan

Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Pengarah Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Kepala BPSDMP-PMP Dr. Abi Sujak Kepala Pusbangtendik Prof. Dr, Siswandari, M.Stats Kepala LPPKS

Penanggung Jawab Dr. Abdul Kamil Marisi

Tim Penulis Drs. Yuli Cahyono, M.Pd Drs. Johannes Manggar, M.Sc Joko Priyadi, S.Pd

Tim Produksi Ady Saefudin, S.Pd Ghandi Kusuma Jaya, S.T Indah Mustika Rini, S.Pd Siti Budiyah, S.Si

Diterbitkan Oleh LPPKS, Karanganyar @2011

(5)

Dalam rangka peningkatan mutu kepala sekolah/madrasah pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah. Permendiknas ini memuat tentang sistem penyiapan calon kepala sekolah/ madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah

Dalam sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, peserta yang telah lulus seleksi administrasi dan seleksi akademik, mengikuti Pendidikan dan Latihan Calon Kepala Sekolah/madrasah (Diklat Cakep). Dalam Diklat Calon Kepala sekolah tersebut, peserta mendapat materi-materi yang berkaitan dengan tugas, pokok dan fungsi kepala sekolah baik bersifat manajerial sekolah maupun kepemimpinan sekolah.

Berkaitan dengan hal tersebut, LPPKS menyiapkan bahan pembelajaran sesuai dengan materi yang dibutuhkan calon kepala sekolah. Materi ini dirancang untuk pembelajaran mandiri, sehingga calon kepala sekolah dapat menggunakan bahan pembelajaran ini secara aktif. Dengan harapan pada akhir kegiatan pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mempersiapkan diri menjadi kepala sekolah menujukkan peningkatan yang signi�ikan dan pada gilirannya akan dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengembangan keprofesian mereka secara berkelanjutan. Kemudian dari semua yang diperolehnya itu, diharapkan akan berdampak pada semakin banyaknya pemimpin-pemimpin baru yang amanah, berjiwa wirausaha, dan profesional.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan bahan pembelajaran ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua.

Surakarta, Juni 2011 Kepala LPPKS

Prof. Dr. Siswandari, M.Stats

(6)
(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

Tentang Bahan Pembelajaran Ini 1

Kompetensi yang Diharapkan 1

Ruang Lingkup Materi 2

Langkah-langkah Pembelajaran 2

Kegiatan Pembelajaran 1 4

Diskusi tentang Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan

di Sekolah 4

Materi 4

1. Pengertian 4

2. Tujuan Monitoring dan evaluasi program sekolah 5 3. Prinsip-prinsip monitoring evaluasi program 6 4. Proses Monitoring dan Evaluasi Program/

Kegiatan Sekolah 9

Studi Kasus 14

MONITORING DAN EVALUASI 16

Kegiatan Pembelajaran 2 16

PENYUSUNAN INSTRUMEN 18

Kegiatan Pembelajaran 3 18

MONITORING DAN EVALUASI 18

Re�leksi 22

(8)
(9)

Tentang Bahan Pembelajaran Ini

Kepala Sekolah dalam menjalankan tugasnya di sekolah berfungsi sebagai administrator, manajer, pengawas, dan pemimpin. Dalam melaksanakan tugas kepengawasan di sekolah, salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang kepala sekolah adalah kemampuan pengendalian program. Pengendalian program kegiatan sekolah sangat penting bagi kelancaran dan peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Kepala Sekolah harus memahami fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut dari monitoring, evaluasi, dan pelaporan salah satu kegiatan program untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Bahan pembelajaran ini disusun untuk mengantarkan calon kepala sekolah memahami fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut dari monitoring, evaluasi, dan pelaporan salah satu kegiatan program untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Materi ini penting untuk membekali calon kepala sekolah melaksanakan salah satu tuntutan pendidikan nasional agar calon kepala sekolah menjadi lebih profesional. Di dalamnya memuat petunjuk tentang perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut dari monitoring, evaluasi, dan pelaporan salah satu kegiatan program.

Kompetensi yang Diharapkan

(10)

Ruang Lingkup Materi

Bahan pembelajaran ini akan mengantarkan saudara untuk:

1. Memahami pengertian, tujuan, prinsip dan proses monitoring dan evaluasi program;

2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program; 3. Menyusun laporan hasil monitoring dan evaluasi

program.

Langkah-langkah Pembelajaran

Bahan pembelajaran ini akan memfasilitasi calon kepala sekolah/madrasah untuk memahami fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut dari monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan program di sekolah/madrasah melalui:

• Curah pendapat tentang monitoring dan evaluasi program sekolah, presentasi materi inti, simulasi dan diskusi (pada In-1);

• Praktik monitoring dan evaluasi program sekolah (pada OJL);

• Laporan pelaksanaan monitoring dan evaluasi program sekolah (pada In-2).

(11)

Secara keseluruhan proses pembelajaran yang harus diikuti oleh calon kepala sekolah sebagai berikut: • Penyusunan program MonEv, Penyusunan

instrumen MonEv (pada In-1);

• Penyusunan program MonEv, Penyusunan instrumen MonEv, Pelaksanaan MonEv; dan Tindak lanjut MonEv (pada OJL);

• Laporan pelaksanaan MonEv (pada In-2).

BAHAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

MONITORING DAN EVALUASI

Apa itu

MonEv Tujuan, Prinsip, Proses MonEv Perencanaan MonEv Penyusunan Instru-men MonEv

Diskusi

ten-Studi Kasus Belajar Mandiri:Studi Kasus

90 menit 90 menit 90 menit 3

60 menit

(12)

Diskusi tentang

Monitoring dan Evaluasi

Program/Kegiatan di Sekolah

Kegiatan Pembelajaran 1

Untuk mengantarkan calon kepala sekolah/ madrasah memahami monitoring dan evaluasi program kegiatan sekolah melalui penyusunan program MonEv, penyusunan instrumen MonEv, terlebih dulu kita akan mengkaji pelaksanaan program kegiatan di sekolah/madrasah saat ini. Diskusi ini penting untuk memberikan pembelajaran kepada calon kepala sekolah agar memahami betapa pentingnya penguasaan kompetensi monitoring dan evaluasi program kegiatan di sekolah ini sebagai calon kepala sekolah. Diskusi ini akan berusaha mengungkap pemahaman calon tentang monitoring dan evaluasi program kegiatan di sekolah, kendala dalam monitoring dan evaluasi program kegiatan di sekolah, alternatif pemecahan yang ditempuh, pengalaman calon dalam proses monitoring dan evaluasi program kegiatan di sekolah di sekolah dan visi pengembangan monitoring dan evaluasi program kegiatan di sekolah calon sebagai kepala sekolah.

Materi

Pengantar Monitoring dan Evaluasi Program/ Kegiatan Sekolah

1. Pengertian

(13)

keberhasilan yang dicapai oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai administrator dan supervisor. Keberhasilan kepala sekolah merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dan merupakan salah satu indikator yang diketahui dalam rangka memberikan estimasi terhadap keberhasilan program pendidikan di sekolah.

Disadari bahwa betapa pentingnya evaluasi bagi suatu pekerjaan yang nantinya berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan maka dapat dikatakan bahwa tidak hanya siswa yang harus dievaluasi, melainkan semua aspek dalam program kerja sekolah juga mutlak dievaluasi.

2. Tujuan Monitoring dan evaluasi program sekolah

Tujuan kegiatan monitoring monitoring dan evaluasi program sekolah adalah:

a. Menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu pada pelaksanaan program sekolah yang akan membantu pembuatan keputusan manajemen satuan pendidikan.

b. Mendorong diskusi mengenai kemajuan pelaksanaan program sekolah bersama para guru, dan merencanakan berbagai tindakan yang diperlukan.

(14)

d. Menyediakan sumber informasi kemajuan/ prestasi utama bagi para pengambil keputusan e. Memberikan masukan terhadap pengambilan

keputusan. Apakah pelaksanaan program sekolah yang telah dilaksanakan sudah cukup baik, atau perlu adanya inovasi dan revisi dalam pelaksanaan program sekolah tahun berikutnya.

3. Prinsip-prinsip monitoring evaluasi program

Monitoring dan evaluasi program sekolah harus dilaksanakan dengan berpedoman pada prinsip-prinsip tertentu agar dapat menghasilkan informasi yang benar-benar bermanfaat bagi pengambilan keputusan berikutnya dan benar-benar bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, di sekolah pada umumnya. Sebagaimana prinsip-prinsip evaluasi pada umumnya, monitoring dan evaluasi program sekolah memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Komprehensif.

Bahwa monitoring dan evaluasi program sekolah harus mencakup bidang sasaran yang luas atau menye¬luruh, baik aspek personalnya, materialnya, maupun aspek operasionalnya. Evaluasi Jangan hanya ditujukan pada salah satu aspek saja. Misalnya aspek personalnya, jangan hanya menilai gurunya saja, tetapi juga murid, karyawan dan kepala sekolahnya. Begitu pula untuk aspek material dan operasionalnya. Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh.

b. Komparatif.

(15)

mengevaluasi keberhasilan guru dalam mengajar, harus bekerjasama antara pengawas, kepala sekolah, guru itu sendiri, dan bahkan, dengan pihak murid. Dengan melibatkan semua pihak dalam monitoring dan evaluasi program sekolah ini diharapkan kita dapat mencapai keobyektifan informasi yang dihasilkan.

c. Kontinyu.

Monitoring dan evaluasi program sekolah hendaknya dilakukan secara terus-menerus selama proses pelaksanaan program sekolah. Evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap hasil yang telah dicapai, tetapi sejak pembuatan rencana sampai dengan tahap laporan. Hal ini penting dimaksudkan untuk selalu dapat memonitor setiap saat atas keberhasilan yang telah dicapai dalam periode waktu tertentu. Aktivitas yang berhasil diusahakan untuk ditingkatkan, sedangkan aktivitas yang gagal dicari jalan lain untuk mencapai keberhasilan.

d. Obyektif.

(16)

e. Berdasarkan Kriteria yang Valid

Selain perlu adanya data dan fakta, juga perIu adanya kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam evaluasi harus konsisten dengan tujuan yang telah dirumuskan. Kriteria ini digunakan agar memiliki standar yang jelas apabila menilai suatu program pendidikan di sekolah. Kekonsistenan kriteria evaluasi dengan tujuan berarti kriteria yang dibuat¬ harus mempertimbangkan hakekat substansi monitoring dan evaluasi program sekolah.

Kriteria dalam monitoring dan evaluasi program sekolah ada dua, yaitu pertama, kriteria objetive yang berkenaan dengan patokan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan inilah yang dijadikan kriteria keberhasilan pelaksanaan program sekolah. Kedua, kriteria metodis yang berkaitan dengan patokan teknik penganalisaan hasil evaluasi: misalnya dengan menggunakan prosentase, interval, kuantitatif, atau perhitungan matematis lainnya.

f. Fungsional.

(17)

g. Diagnostik.

Monitoring dan evaluasi program sekolah hendak¬nya mampu mengidenti�ikasi kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan program sekolah yang dievaluasi sehing¬ga dapat memperbaikinya. Oleh sebab itu setiap hasil monitoring dan evaluasi program sekolah harus didokumentasikan. Bahan-bahan dokumentasi hasil evaluasi inilah yang dapat dijadikan dasar penemuan kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang kemudian harus diusahakan jalan pemecahannya.

4. Proses Monitoring dan Evaluasi Program/Ke-giatan Sekolah

(18)

Yang harus ditetapkan dulu adalah paradigma berpikir kita tentang program monitoring dan evaluasi program sekolah yang akan dilakukan. Kita harus berpandangan bahwa kurikulum di tingkat sekolah atau lembaga pendidikan itu sesuatu yang khusus, unik dan beragam. Hal ini berkenaan dengan prinsip pengembangan kurikulum itu sendiri yang memperhatikan keberagaman.

Jadi, sekolah atau lembaga pendidikan dipersilahkan menciptakan kurikulumnya sendiri. Dengan kata lain, kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah sebuah kurikulum pendidikan yang dibuat sendiri oleh sekolah atau lembaga pendidikan. Sebuah poin yang sangat penting di sini adalah: jika setiap sekolah atau lembaga pendidikan mempunyai kurikulumnya sendiri-sendiri, lalu sejauh mana kurikulum pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan itu sebaiknya?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita harus terlebih dahulu membahas pendekatan apa yang harus kita pilih dan bagaimana memonitor dan mengevaluasi penyelenggaraan program sekolah yang kurikulumnya mempertimbangkan semangat keberagaman. Misalnya, berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum pendidikan di sekolah, maka ketika sebuah kurikulum diterapkan, beberapa pertanyaan kritis berikut ini harus dicari jawabannya, antara lain:

Apakah kurikulum sekolah itu mencapai tujuannya? Apa yang terjadi di kelas-kelas dan sekolah dimana kurikulum itu diterapkan?

Apakah semua hal yang dipengaruhi oleh kurikulum itu memuaskan bagi kurikulum itu sendiri?

(19)

Mengevaluasi sebuah kurikulum selalu akan bersinggungan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti di atas. Pada dasarnya pertanyaan-pertanyaan itu berkenaan dengan bagaimana mengumpulkan cukup informasi untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut; bagaimana melakukannya, seberapa tingkat keberhasilannya dan bagaimana menanggapi kebutuhan, kepentingan dan perkembangan siswa dan sebagainya.

Kedua, kalau kita melihat sebuah kurikulum pada tingkat satuan pendidikan tertentu, kita seharusnya mempersempit fokus pembahasannya pada aspek-aspek sebagai berikut:

• Tentang Disain Kurikulum: pada hakekatnya pertanyaan yang harus dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi umum tentang kualitas perencanaan dan pengorganisasiannya. • Tentang Silabus dan Isi Program: pada

hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang apakah kurikulum itu relevan atau tidak, seberapa besar ketercapaian atau seberapa besar ketidaktercapaiannya.

• Tentang Proses Kegiatan Pembelajaran: di Kelas: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang seberapa ketepatan dari program yang telah dilaksanakan.

• Tentang Materi dan Bahan Pembelajaran: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang apakah materi tertentu ditambahkan pada pembelajaran siswa di kelas.

(20)

terhadap pembelajaran dan apa saja yang mereka ajarkan.

• Tentang Murid: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/ informasi tentang apa saja yang telah dipelajari oleh siswa, bagaimana persepsi mereka terhadap pembelajaran guru dan bagaimana partisipasi mereka dalam pembelajaran.

• Tentang Pelatihan Guru: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang apakah para guru sudah mendapatkan penataran/ pelatihan yang cukup.

• Tentang Pemantauan Perkembangan: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang hasil-hasil evaluasi yang pernah dilakukan sebelumnya.

• Tentang Motivasi Siswa: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang keefektifan guru dalam membantu siswa mencapai tujuan pembelajarannya.

• Tentang sekolah: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/ informasi tentang layanan administrasi apa saja yang disediakan, sumber-sumber apa saja yang digunakan dan jaringan komunikasi apa saja yang telah dibuat.

• Tentang Lingkungan Sekolah: pada hakekatnya pertanyaan yang dibangun adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang ruang lingkup yang bisa disediakan untuk siswa dalam hal lingkungan yang bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan pendidikan.

(21)

penyelenggaraan pendidikan di sekolah dari sisi lulusan saja dan tidak juga dari sisi proyek pengembangan yang telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun sekolah. Akan tetapi kita lebih memberi perhatian kepada penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan melihat betapa penting bagi kita untuk mendapatkan informasi/data dan kemudian berusaha menimbang-nimbang dari semua aspek yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, dari perencanaan sampai dengan implementasi.

Pada dasarnya, untuk mendapatkan informasi/ data tentang lulusan adalah penting, akan tetapi yang jauh lebih penting adalah untuk mendapatkan data/informasi tentang bagaimana lulusan itu dibuat atau diproses.

Akhirnya, kita juga harus menentukan apakah program monitoring dan evaluasi yang akan kita lakukan adalah sebuah program monitoring dan evaluasi untuk menguji akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan di sekolah atau sebuah program evaluasi untuk pengembangan penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

(22)

bisa melihat implementasi dari penyelenggaraan pendidikan di sekolah dalam berbagai tingkat keberhasilan, dari yang paling berhasil sampai yang kurang berhasil.

Tidak seperti program evaluasi yang berorientasi pada akuntabilitas, program monitoring dan evaluasi untuk pengembangan lebih mendasarkan pada upaya mencari masukan positif untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Paradigma berpikir kita harus difokuskan pada penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. Cara pandang ini akan membimbing kita untuk melihat apa yang sebenarnya ingin dicapai oleh sekolah, lalu menentukan langkah-langkah untuk mengarahkan penyelenggaraan pendidikan di sekolah ke tujuan yang ingin dicapai (tujuan pendidikannya).

(23)

Studi Kasus

Tugas Saudara selanjutnya adalah mengkaji studi kasus yang sudah disiapkan di lembar tagihan. • Dalam studi kasus ini, peserta bekerja secara

mandiri dan berkelompok (4-5 orang/ kelompok).

• Diskusikan program monitoring dan evaluasi dalam hal apa saja yang seharusnya dilakukan oleh seorang kepala sekolah di sekolah tersebut? • Bagaimanakah monitoring itu seharusnya dilaksanakan supaya efektif bagi peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan di sekolah tersebut?

(24)

PENYUSUNAN PROGRAM

MONITORING DAN EVALUASI

PROGRAM SEKOLAH

Kegiatan Pembelajaran 2

Untuk mengantarkan calon kepala sekolah/madrasah memahami monitoring dan evaluasi program kegiatan sekolah maka calon kepala sekolah harus menyusun program MonEv terlebih dulu. Maka saudara perlu melakukan kegiatan berikut ini: Penyusunan Program Monitoring dan Evaluasi Kegiatan di “SMP X”.

Rambu-rambu:

• Program dikembangkan dari aspek-aspek moni-toring dan evaluasi yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

• Menggunakan format program yang sudah di-berikan.

• Dilakukan secara individu.

• Dimoderasi oleh paling tidak 2 orang peserta lain.

• Dikumpulkan kepada master Trainer untuk mendapatkan umpan balik.

Kegiatan MonEv biasanya dilakukan dalam 3 tahapan, yakni:

Tahap 1 Persiapan

Kegiatan meliputi:

• Menetapkan tujuan kegiatan Monev.

• Membagi tugas dan tanggung jawab tim MonEv, serta sumber daya yang tersedia.

• Mengidenti�ikasi dan mengembangkan instru-men/alat MonEv yang dibutuhkan.

(25)

• Menyusun rencana kegiatan MonEv

Hasil kegiatan dari tahap persiapan ini adalah rancangan pendekatan MoNev Instrumen/alat MonEv,

Rencana kegiatan MonEv, anggaran dan alokasi sumber daya.

Tahap 2 Pelaksanaan Monev

Kegiatan meliputi:

• Mengorganisasikan penggunaan intrumen/alat MonEv .

• Mengumpulkan & mendapatkan data.

• Berkoordinasi dan bekerjasama antar tim MonEv.

• Memonitoring perkembangan kegiatan. • Memodi�ikasi/penyesuaian MonEv jika perlu. • Mengidenti�ikasi isu/masalah –masalah yang

penting, peluang, dan hasil.

• Pertemuan tim MonEV untuk monitoring perkem-bangan kegiatan.

Hasil kegiatan dari tahap persiapan ini adalah laporan Monev.

Tahap ke 3 Pelaporan

Kegiatan meliputi:

• Berbagi hasil MonEv dengan warga sekolah ter-kait-mendapatkan masukan/umpan balik lebih lanjut dari mereka.

(26)

PENYUSUNAN INSTRUMEN

MONITORING DAN EVALUASI

Kegiatan Pembelajaran 3

Tugas Saudara selanjutnya adalah menyusun instrumen dari program yang sudah saudara susun sebelumnya.

• Saudara bisa bekerja secara kelompok.

• Setiap kelompok menyusun instrumen monitor-ing program sekolah dengan mengisi tabel yang disediakan.

• Setiap kelompok mempresentasikan instrumen yag sudah dibuat.

• Kelompok lain memberikan komentar, saran, usul, pendapat atau ide untuk memperbaiki in-strumen yang sudah dibuat.

• Master Trainer memberikan umpan balik. Alat/Instrumen dan Metodologi MonEv

Monitoring dan Evaluasi akan mengaplikasikan alat/ instrumen untuk mendapatkan informasi secara kuantitatif dan kualitatif yang berkaitan dengan komponen-komponen kunci monitoring & evaluasi kegiatan di sekolah.

Pengumpulan data secara kualitatif bisa dilakukan dengan:

• Umpan Balik Diskusi FGD • Observasi

• Wawancara setengah terstruktur • Evaluasi kegiatan

Sedangkan pengumpulan data secara kualitatif bisa dilakukan dengan:

(27)

kegiatan, panitia, atau pemerhati yang ada di saat kegiatan berlangsung.

Focus Group Discussion (FGD) adalah diskusi secara lebih fokus pada bidang tertentu. Peserta diskusi biasanya bersifat homogen atau mempunyai pengalaman atau pengetahuan yang sejenis atau sama.

Wawancara (interview) adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai

(interviewee), untuk menilai keadaan seseorang misal: latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikapnya terhadap sesuatu. Wawancara sering disebut juga dengan kuesioner lisan.

Jenis-jenis wawancara antara lain:

1. Wawancara terstruktur: yaitu wawancara yang terstandar yang terdiri dari serentetan pertan-yaan disediakan sehingga si pewawancara ting-gal memberikan tanda check (√ ) pada pilihan jawaban yang disediakan.

Dalam pelaksanaannya bisa disembunyikan dan bisa tidak terhadap responden.

2. Wawancara tidak terstruktur yaitu terdiri dari: 3. Wawancara bebas (unguided inerview) yaitu:

pewawancara bebas menanyakan apa saja den-gan mengingat data apa yang akan dikumpulkan. Pewawancara tidak membawa pedoman (an-cer-ancer) sehingga responden sering tidak me-nyadari behwa dia sedang diwawancarai, suasa-na menjadi santai seperti omong-omong. Namun sering pula pertanyaan menjadi kurang terken-dali.

(28)

wawancara terstruktur.

5. Wawancara bebas terpimpin yaitu: kombinasi an-tara wawancara bebas dan terpimpin dimana si pewawancara membawa pedoman berupa garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.

Jenis jenis observasi antara lain:

1. Observasi non sistematis yaitu: bila pengamat ti-dak menggunakan instrumen pengamatan. 2. Observasi sistematis yaitu: bila pengamat

meng-gunakan pedoman sebagai instrumen pen-gamatan.

Bentuk bentuk instrumen observasi meliputi: 1. Sistem tanda (sign system) yaitu: memberikan

tanda atau tally pada kolom tempat peristiwa yang timbul dan akan diamati. Peristiwa itu dise-but juga snapshot (potret selintas). Contoh: ob-servasi terhadap pengajaran guru di kelas. Maka perlu disediakan kolom-kolom peristiwa yang terjadi selama proses belajar mengajar antara lain: guru menerangkan, guru menulis di papan tulis, guru bertanya pada kelompok, guru bertan-ya pada anak, murid bertanbertan-ya, guru menjawab, murid berteriak, dsb. Jika suatu peristiwa dalam kolom terjadi maka diberikan tanda. Kejadian yang muncul hanya di check satu kali . Peristiwa yang muncul secara mendadak dicatat untuk ke-lengkapannya.

(29)

mu-kelas. Pengamat hanya membatasi pada sejum-lah kategori parsipasi murid antara lain: murid bertanya, murid berdebat, dan murid membahas pertanyaan murid lain. Sedangkan kategori yang lain ditinggalkan dengan harapan agar dapat dik-etahui pada kelas yang mana muridnya lebih par-tisipasif.

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang laporan pribadi atau hal-hal yang diketahuinya. Bentuknya bisa 2 macam. Kuesioner terbuka yang memungkinkan responden menjawab dengan kalimatnya sendiri. Kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

Menurut jenisnya kuesioner ada beberapa macam. Kuesioner pilihan ganda yaitu: responden tinggal memilih jawaban yang disediakan. Kuesioner isian yaitu: responden menjawab dengan kalimatnya sendiri. Check list yaitu: disiapkan daftar sehingga responden tinggal membubuhkan tanda check

(√ ) pada kolom yang sesuai. Skala bertingkat (rating scale) yaitu: disediakan pertanyaan yang diikuti kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan misalnya: sangat setuju, setuju, agak setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.

(30)

Mohon untuk mengisi lembar re�leksi di bawah ini berdasarkan materi yang Bapak/Ibu sudah pelajari.

Nama : _____________________ Tanggal : _____________________

• Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan den-gan materi kegiatan belajar ini?

• Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang ma-teri kegiatan belajar ini?

• Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubun-gannya dengan materi kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi ini?

• Materi apa yang ingin saya tambahkan?

• Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi ke-giatan ini?

• Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?

• Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?

• Apa yang akan saya lakukan?

(31)

Glosarium

• Monitoring evaluasi adalah kegiatan pemberian estimasi terhadap keberhasilan sekolah atau ke-pala sekolah dalam melaksanakan tugas fungsin-ya sebagai adminitrator dan supervisor.

Focus Group Discussion (FGD) adalah diskusi se-cara lebih fokus pada bidang tertentu. Peserta diskusi biasanya bersifat homogen atau mema-punyai pengalaman atau pengetahuan yang seje-nis atau sama.

• Wawancara (interview) adalah dialog yang di-lakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari orang yang diwaw-ancarai (interviewee), untuk menilai keadaan seseorang misal: latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikapnya terhadap sesuatu. Wawancara sering disebut juga dengan kuesioner lisan.

• Observasi atau pengamatan langsung adalah ke-giatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, per-aba, dan pengecap.

• Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang laporan pribadi atau hal-hal yang diketahuinya.

(32)

Referensi

Dokumen terkait

tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai

Hasil dari identifikasi ruang pasar tersebut yaitu layanan apa saja yang akan disediakan oleh PPTI kepada pengguna, dari 81 layanan dilakukan pemilihan layanan yang

Kegiatan pembelajaran dalam menanya adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tentang

Ad.3) Selanjutnya pertanyaan tentang sumber apa saja yang digunakan dalam mencari informasi yang dibutuhkan, diperoleh jawaban bahwa 6 dari 10 informan menggunakan

tokoh Katolik, browshing internet, atau sumber media lainnya tentang pada bidang apa saja umat Katolik Indonesia ikut terlibat dalam pembangunan bangsa

pertanyaan untuk untuk mendapatka mendapatkan n informasi informasi tambahan tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan tentang apa

Web mashup ini akan dibangun dengan memanfaatkan layanan API yang disediakan oleh Twitter untuk fitur komunikasi seperti berbagi info dan tanya jawab, dan layanan API dari

Dari ilustrasi itu memberikan pemahaman bahwa ketika merencanakan kegiatan, harus dimulai dengan memuat prediksi tentang apa yang ingin diubah, lalu apa manfaat yang ingin dicapai,