PENERAPAN METODE TIMED PAIR SHARE UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP DEMOKRATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X IIS 4 di SMA Negeri 1 Lembang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Sejarah
Oleh :
SITI MAYA RAHMAYANTI NIM 1100011
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2015
PENERAPAN METODE TIMED PAIR SHARE UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP DEMOKRATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X IIS 4 di SMA Negeri 1 Lembang)
Oleh :
SITI MAYA RAHMAYANTI
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Departemen Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial
© Siti Maya Rahmayanti 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
September 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
HALAMAN PENGESAHAN
SITI MAYA RAHMAYANTI
PENERAPAN METODE TIMED PAIR SHARE UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP DEMOKRATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X IIS 4 di SMA Negeri 1 Lembang)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dra. Yani Kusmarni, M.Pd NIP : 19660113 199001 2 002
Pembimbing II
Wawan Darmawan, S.Pd, M.Hum NIP : 19710101 199903 1 003
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Sejarah
Siti Maya Rahmayanti, 2015
ABSTRAK
Skripsi ini mengambil judul “Penerapan Metode Timed Pair Share untuk
Menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian
Tindakan Kelas di Kelas X IIS 4 SMA Negeri 1 Lembang)”. Tujuan utama dari
penelitian ini adalah untuk menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam pembelajaran sejarah, karena selama ini pembelajaran sejarah hanya dimaknai siswa sebagai mata pelajaran yang hanya mengedepankan kognisi tanpa mengerti betapa pentingnya menumbuhkan karakter salah satunya sikap demokratis. Indikator dari sikap demokratis siswa yaitu siswa sikap saling menghargai, memberikan kesempatan/ berbagi dengan orang lain dalam mengemukakan pendapat, memberikan pendapat atau pemikirannya ketika berdiskusi, dan menerima pendapat dari orang lain. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan desain model Kemmis dan Taggart. Desain model Kemmis dan Taggart ini terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan (plan), tindakan (act), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, menunjukan bahwa sikap demokratis siswa dalam setiap pelaksanaan tindakan yang mengalami peningkatan. Kenaikan persentase rata-rata sikap demokratis siswa melalui penerapan Metode Timed Pair Share menunjukan adanya perubahan sikap siswa yang awalnya memiliki sikap demokratis yang rendah jadi memiliki sikap demokratis yang berada pada kategori baik. Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi bagi guru dan pihak sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang dapat menumbuhkan karakter siswa.
Kata Kunci: Metode Timed Pair Share, Sikap Demokratis, Penelitian Tindakan
Siti Maya Rahmayanti, 2015
ABSTRACT
This thesis entitled "Implementation Method for Growing Timed Pair Share Democratic Attitudes Students in Learning History (Action Research in Class X Class IIS 4 SMA Negeri 1 Lembang)". The main objective of this study is to foster democratic attitudes of students in teaching history, because so far only interpreted history teaching students as subjects who only promote cognition without understanding how important foster democratic character of one of them attitude. An indicator of the democratic attitude of the students are students of mutual respect, providing opportunities/ share with others in expressing their opinions, give opinions or thoughts when discussing and accept the opinions of others. The research method used is the method of classroom action research (PTK) using the design study of Kemmis and Mc Taggart. the design study of Kemmis and Mc Taggart of four phases, planning (plan), action (act), observations (observation) and reflection (reflection). Based on the research that has been done, shows that the democratic attitude of students in each of the implementation of measures that have increased. The increase in the average percentage of the democratic attitude of students through the application of methods Timed Pair Share indicate a change in the attitude of students who initially have low democratic attitude so have attitudes that are democratic in both categories. The results could be a recommendation for teachers and schools to develop learning that can foster students' character.
Keywords: A Methods Timed Pair Share, Democratic Attitudes, Class Action
i Siti Maya Rahmayanti, 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR GRAFIK ... xiv
BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ...1
1.2 Rumusan Masalah ...5
1.3 Tujuan Penelitian ...5
1.4 Manfaat Penelitian ...6
1.5 Struktur Organisasi Penulisan Skripsi ...8
BAB II: KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Sejarah...10
2.2 Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sejarah ...13
2.3 Sikap Demokratis dalam Pembelajaran Sejarah ...14
2.4 Model Pembelajaran Kooperatif ...20
2.5 Metode Timed Pair Share...23
2.6 Penerapan Metode Timed Pair Share untuk Menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah ...27
2.7 Penelitian Terdahulu...30
BAB III: METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian...31
3.2 Metode Penelitan...31
3.3 Desain Penelitian...32
ii Siti Maya Rahmayanti, 2015
3.4.1 Sikap Demokratis dalam Pembelajaran Sejarah ...36
3.4.2 Metode Timed Pair Share...37
3.5 Alat dan Teknik Pengumpul Data...39
3.5.1 Alat Pengumpul Data...39
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data...40
3.6 Pengolahan dan Validasi Data...41
3.6.1 Pengolahan Data ...41
3.6.2 Validasi Data...43
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...45
4.1.1 Profil Sekolah ...45
4.1.2 Deskripsi Observasi Awal Kelas X IIS 4 pada Pembelajaran Sejarah ...46
4.2 Deskripsi Pelaksanaan Penerapan Metode Timed Pair Share untuk Menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah ...50
4.2.1 Deskripsi Tindakan I 4.2.1.1Perencanaan (Plan)...50
4.2.1.2Pelaksanaan (Act)...51
4.2.1.3Observasi (Observation)...57
4.2.1.4 Refleksi (Reflection)...71
4.2.2 Deskripsi Tindakan II 4.2.2.1Perencanaan (Plan)...71
4.2.2.2Pelaksanaan (Act)...72
4.2.2.3Observasi (Observation)...78
4.2.2.4 Refleksi (Reflection)...89
4.2.3 Deskripsi Tindakan III 4.2.3.1Perencanaan (Plan)...90
4.2.3.2Pelaksanaan (Act)...91
4.2.3.3Observasi (Observation)...97
iii Siti Maya Rahmayanti, 2015
4.2.4 Deskripsi Tindakan IV
4.2.4.1Perencanaan (Plan)...108
4.2.4.2Pelaksanaan (Act)...109
4.2.4.3Observasi (Observation)...113
4.2.4.4 Refleksi (Reflection)...124
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ...124
4.3.1 Deskripsi Hasil Pengolahan Data Penelitian Penerapan Metode Timed Pair Share untuk Menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah ... ...124
4.3.1.1Merencanakan Pembelajaran Sejarah Melalui Metode Timed Pair Share untuk Menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah ...124
4.3.1.2Melaksanakan Pembelajaran Sejarah Melalui Penerapan Metode Timed Pair Share untuk Menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah ... 128
4.3.1.3Menguraikan Efektivitas Pembelajaran Sejarah Melalui Metode Timed Pair Share untuk Menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa ...130
4.3.1.4Memaparkan Upaya Guru Dalam Mengatasi Kendala Pada Pembelajaran Sejarah Melalui Metode Timed Pair Share untuk Menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah ...131
4.3.2 Analisis Hasil Penerapan Metode Timed Pair Share untuk Menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah ...152
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ...156
iv Siti Maya Rahmayanti, 2015
v Siti Maya Rahmayanti, 2015
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pemaparan indikator untuk Menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa
dalam Pembelajaran Sejarah ... 37
Tabel 4.1 Data Siswa Kelas X IIS 4 ... 47
Tabel 4.2 Data Kelompok Siswa Kelas X IIS 4 ... 52
Tabel 4.3 Rubrik Penilaian Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara
Berpasangan (Diskusi Kecil) dalam Mengerjakan LKS ... 58
Tabel 4.4 Hasil Observasi dan Penilaian Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi
Secara Berpasangan (Diskusi Kecil) dalam Mengerjakan LKS
Tindakan I ... 58
Tabel 4.5 Persentase Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara Berpasangan
(Diskusi Kecil) dalam Mengerjakan LKS Tindakan I ... 59
Tabel 4.6 Indikator Menunjukan Sikap Saling Menghargai ... 61
Tabel 4.7 Memberikan Kesempatan/ Berbagi dengan Teman Kelompoknya
dalam Mengemukakan Pendapat ... 62
Tabel 4.8 Memberikan Pendapat atau Pemikirannya Ketika Berdiskusi ... 63
Tabel 4.9 Menerima Pendapat dari Teman Kelompoknya... 64
Tabel 4.10 Rubrik Penilaian Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara
Keseluruhan (Diskusi Besar) Berupa Presentasi dan Proses Tanya
Jawab ... 64
Tabel 4.11 Hasil Observasi dan Penilaian Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi
Secara Keseluruhan (Diskusi Besar) Berupa Presentasi dan Proses
Tanya Jawab Tindakan I ... 65
Tabel 4.12 Persentase Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara Keseluruhan
(Diskusi Besar) Berupa Presentasi dan Proses Tanya Jawab
Tindakan I ... 66
Tabel 4.13 Indikator Menunjukan Sikap Saling Menghargai ... 68
Tabel 4.14 Memberikan Kesempatan/ Berbagi dengan Teman Kelompoknya
dalam Mengemukakan Pendapat ... 69
Tabel 4.15 Memberikan Pendapat atau Pemikirannya Ketika Berdiskusi ... 69
vi Siti Maya Rahmayanti, 2015
Tabel 4.17 Hasil Observasi dan Penilaian Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi
Secara Berpasangan (Diskusi Kecil) dalam Mengerjakan LKS
Tindakan II ... 78
Tabel 4.18 Persentase Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara
Berpasangan (Diskusi Kecil) dalam Mengerjakan LKS Tindakan II
Tabel 4.19 Indikator Menunjukan Sikap Saling Menghargai ... 79
Tabel 4.20 Memberikan Kesempatan/ Berbagi dengan Teman Kelompoknya
dalam Mengemukakan Pendapat ... 81
Tabel 4.21 Memberikan Pendapat atau Pemikirannya Ketika Berdiskusi ... 82
Tabel 4.22 Menerima Pendapat dari Teman Kelompoknya... 82
Tabel 4.23Hasil Observasi dan Penilaian Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi
Secara Keseluruhan (Diskusi Besar) Berupa Presentasi dan Proses
Tanya Jawab Tindakan II ... 84
Tabel 4.24 Persentase Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara Keseluruhan
(Diskusi Besar) Berupa Presentasi dan Proses Tanya Jawab
Tindakan II ... 85
Tabel 4.25 Indikator Menunjukan Sikap Saling Menghargai ... 86
Tabel 4.26 Memberikan Kesempatan/ Berbagi dengan Teman Kelompoknya
dalam Mengemukakan Pendapat ... 87
Tabel 4.27 Memberikan Pendapat atau Pemikirannya Ketika Berdiskusi ... 88
Tabel 4.28 Menerima Pendapat dari Teman Kelompoknya... 88
Tabel 4.29 Hasil Observasi dan Penilaian Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi
Secara Berpasangan (Diskusi Kecil) dalam Mengerjakan LKS
Tindakan III ... 97
Tabel 4.30 Persentase Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara
Berpasangan (Diskusi Kecil) dalam Mengerjakan LKS Tindakan
III ... 98
Tabel 4.31 Indikator Menunjukan Sikap Saling Menghargai ... 100
Tabel 4.32 Memberikan Kesempatan/ Berbagi dengan Teman Kelompoknya
dalam Mengemukakan Pendapat ... 101
Tabel 4.33 Memberikan Pendapat atau Pemikirannya Ketika Berdiskusi ... 101
vii Siti Maya Rahmayanti, 2015
Tabel 4.35 Hasil Observasi dan Penilaian Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi
Secara Keseluruhan (Diskusi Besar) Berupa Presentasi dan Proses
Tanya Jawab Tindakan III ... 103
Tabel 4.36 Persentase Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara Keseluruhan
(Diskusi Besar) Berupa Presentasi dan Proses Tanya Jawab
Tindakan III ... 104
Tabel 4.37 Indikator Menunjukan Sikap Saling Menghargai ... 105
Tabel 4.38 Memberikan Kesempatan/ Berbagi dengan Teman Kelompoknya
dalam Mengemukakan Pendapat ... 106
Tabel 4.39 Memberikan Pendapat atau Pemikirannya Ketika Berdiskusi ... 106
Tabel 4.40 Menerima Pendapat dari Teman Kelompoknya... 107
Tabel 4.41 Hasil Observasi dan Penilaian Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi
Secara Berpasangan (Diskusi Kecil) dalam Mengerjakan LKS
Tindakan IV... 114
Tabel 4.42 Persentase Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara
Berpasangan (Diskusi Kecil) dalam Mengerjakan LKS Tindakan
III ... 115
Tabel 4.43 Indikator Menunjukan Sikap Saling Menghargai ... 116
Tabel 4.44 Memberikan Kesempatan/ Berbagi dengan Teman Kelompoknya
dalam Mengemukakan Pendapat ... 117
Tabel 4.45 Memberikan Pendapat atau Pemikirannya Ketika Berdiskusi ... 117
Tabel 4.46 Menerima Pendapat dari Teman Kelompoknya... 118
Tabel 4.47 Hasil Observasi dan Penilaian Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi
Secara Keseluruhan (Diskusi Besar) Berupa Presentasi dan Proses
Tanya Jawab Tindakan IV... 119
Tabel 4.48 Persentase Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara
Keseluruhan (Diskusi Besar) Berupa Presentasi dan Proses Tanya
Jawab Tindakan II ... 120
Tabel 4.49 Indikator Menunjukan Sikap Saling Menghargai ... 121
Tabel 4.50 Memberikan Kesempatan/ Berbagi dengan Teman Kelompoknya
dalam Mengemukakan Pendapat ... 122
viii Siti Maya Rahmayanti, 2015
Tabel 4.52 Menerima Pendapat dari Teman Kelompoknya... 123
Tabel 4.53 Perolehan Skor Tiap Indikator Sikap Demokratis siswa ... 131
Tabel 4.54 Pencapaian Skor Sikap Demokratis Siswa pada Saat Diskusi Secara
Berpasangan (Diskusi Kecil) Dalam Mengerjakan LKS ... 133
Tabel 4.55 Konversi Rata-rata Perolehan Skor Sikap Demokratis Siswa pada
Saat Diskusi Secara Berpasangan (Diskusi Kecil) Dalam
Mengerjakan LKS ... 134
Tabel 4.56 Perolehan Skor Tiap Indikator Sikap Demokratis siswa ... 136
Tabel 4.57 Pencapaian Skor Sikap Demokratis Siswa pada Saat Diskusi Secara
Keseluruhan (Diskusi Besar) Melalui Proses Presentasi dan Tanya
Jawab ... 142
ix Siti Maya Rahmayanti, 2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc. Taggart
... 33
Gambar 4.1 Denah SMA Negeri 1 Lembang ... 46
Gambar 4.2 Proses Diskusi Kelompok 1 ... 53
Gambar 4.3 Proses Diskusi Kelompok 6 ... 54
Gambar 4.4 Proses Diskusi Kelompok 8 ... 54
Gambar 4.5 Presentasi kelompok 3 ... 55
Gambar 4.6 Proses Diskusi Kelompok dengan Menggunakan Kupon Berbicara ... 55
Gambar 4.7 Proses Diskusi Kelompok 2 ... 74
Gambar 4.8 Diskusi Kelompok 6 ... 75
Gambar 4.9 Diskusi Kelompok 17 ... 75
Gambar 4.10 Presentasi kelompok 10 ... 76
Gambar 4.11 Proses Diskusi Kelompok Secara Menyeluruh dan Pemberian Kupon Reward bagi yang berpendapat ... 76
Gambar 4.12 Diskusi Kelompok 1 ... 93
Gambar 4.13 Diskusi Kelompok 5 ... 93
Gambar 4.14 Diskusi Kelompok 7 ... 93
Gambar 4.15 Diskusi Kelompok 16 ... 95
Gambar 4.16 Presentasi Kelompok 9 ... 95
Gambar 4.17 Diskusi Kelompok Secara Menyeluruh dengan Menggunakan Teknik Time Token Arends ... 95
Gambar 4.18 Proses Diskusi Kelompok 3 ... 111
x Siti Maya Rahmayanti, 2015
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Presentasi Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara Berpasangan
(Diskusi Kecil) dalam Mengerjakan LKS ... 60
Grafik 4.2 Presentasi Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara Keseluruhan
(Diskusi Besar) Berupa Presentasi dan Proses Tanya Jawab
Tindakan I ... 67
Grafik 4.3Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara Berpasangan (Diskusi
Kecil) dalam Mengerjakan LKS Tindakan II ... 80
Grafik 4.4 Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara Keseluruhan (Diskusi
Besar) Berupa Presentasi dan Proses Tanya Jawab Tindakan II ... 85
Grafik 4.5 Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara Berpasangan (Diskusi
Kecil) dalam Mengerjakan LKS Tindakan III ... 99
Grafik 4.6 Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara Keseluruhan (Diskusi
Besar) Berupa Presentasi dan Proses Tanya Jawab Tindakan III .... 104
Grafik 4.7 Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara Berpasangan (Diskusi
Kecil) dalam Mengerjakan LKS Tindakan III ... 115
Grafik 4.8 Sikap Demokratis Pada Saat Diskusi Secara Keseluruhan (Diskusi
Besar) Berupa Presentasi dan Proses Tanya Jawab Tindakan IV ... 120
Grafik 4.9 Perolehan Skor Sikap Demokratis Siswa pada Saat Diskusi Secara
Berpasangan (Diskusi Kecil) dalam Mengerjakan LKS ... 135
Grafik 4.10 Pencapaian Skor Rata-rata Perolehan Skor Sikap Demokratis
Siswa pada Saat Diskusi Secara Berpasangan (Diskusi Kecil)
dalam Mengerjakan LKS ... 138
Grafik 4.11 Pencapaian Skor Sikap Demokratis Siswa pada Saat Diskusi
Secara Keseluruhan (Diskusi Besar) Melalui Proses Presentasi dan
Tanya Jawab ... 143
Grafik 4,12 Grafik Pencapaian Skor Rata-rata Perolehan Skor Sikap
Demokratis Siswa pada Saat Diskusi Secara Keseluruhan (Diskusi
1 Siti Maya Rahmayanti, 2015
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah Penelitian
Pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan. Perubahan tersebut
dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, relevansi pendidikan,
pemerataan pendidikan dan peningkatan efesiensi serta efektivitas pendidikan.
Perubahan dalam hal peningkatan efesiensi dan efektivitas pendidikan mengarah
kepada penataan kurikulum berbasis kompetensi dan karakter dengan memberi
kepercayaan yang luas kepada sekolah untuk meningkatkan sumber daya manusia
bagi tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.
Kurikulum 2013 dikembangkan sebagai bentuk penataan kurikulum yang
berbasis kompetensi dan karakter di atas, dalam hal ini aspek yang dikembangkan
tidak hanya terfokus pada aspek kognitif (pengetahuan), melainkan aspek afektif
(sikap) dan juga psikomotor (keterampilan) juga turut dikembangkan. Melalui
pengembangan aspek afektif yang terdapat di dalam Kurikulum 2013 diharapkan
dapat menghasilkan manusia yang produktif dan inovatif. Pengembangan aspek
afektif ini dapat diintegrasikan melalui pembelajaran dalam setiap mata pelajaran,
salah satunya dalam mata pelajaran sejarah. Pada dasarnya mata pelajaran sejarah
memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang
bermartabat serta pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air. Maka pembelajaran sejarah berfungsi dalam
pembentukan sikap dan pembelajaran sejarah memiliki peran penting dalam
pembentukan karakter peserta didik. Hal ini pun selaras dengan salah satu tujuan
pembelajaran sejarah dalam Kurikulum 2013 yaitu “mengembangkan perilaku
yang didasarkan pada nilai dan moral yang mencerminkan karakter diri,
masyarakat dan bangsa” (kemendikbud, 2013, hlm. 89).
Proses mewujudkan karakter-karakter pada peserta didik tidak mudah,
dalam mewujudkan karakter tersebut membutuhkan proses yang panjang salah
satunya melalui pendidikan di sekolah. Ada 18 nilai yang harus dikembangkan
oleh sekolah dalam menentukan keberhasilan pendidikan karakter (Fitri, A., 2012,
2
Siti Maya Rahmayanti, 2015
(1) religius (2) jujur (3) toleransi (4) disiplin (5) kerja keras (6) kreatif (7) mandiri (8) demokratis (9) rasa ingin tahu (10) semangat kebangsaan (11) cinta tanah air (12) menghargai prestasi (13) bersahabat/ komunikatif (14) cinta damai (15) gemar membaca (16) peduli lingkungan (17) peduli sosial, dan (18) tanggung jawab.
18 nilai karakter tersebut, diharapkan dapat tumbuh dan dapat tertanam di dalam
diri peserta didik serta dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Berkaitan dengan penelitian, peneliti fokus kepada salah satu nilai yaitu sikap
demokratis. Sikap demokratis ini merupakan salah satu kategori keterampilan
yang diperlukan pada abad ke 21 ini, yaitu sebagai karakter belajar dan inovasi
dalam pembelajaran (Samani, 2012, hlm. 37)
Menurut Al- Fandi, H., (2011, hlm. 155) dalam bukunya yang berjudul
Desain Pembelajaran yang Demokratis dan Humanis mengemukakan bahwa:
sikap demokratis adalah karakter yang terbentuk melalui pendidikan demokratis. Pendidikan demokratis merupakan model pendidikan yang mengembangkan prinsip-prinsip demokrasi yaitu pendidikan yang menghargai perbedaan pendapat, kebebasan untuk mengaktualisasi diri, kebebasan intelektual, kesempatan untuk bersaing di dalam perwujudan diri sendiri, pendidikan yang membangun moral dan pendidikan yang semakin mendekatkan diri pada sang pencipta.
Kaitannya dengan pendidikan dan proses pembelajaran, sikap demokratis sangat
diperlukan, supaya dalam diri peserta didik tumbuh rasa saling menghormati,
menghargai, dan memahami berbagai persoalan kehidupannya secara lebih
bijaksana. Sementara dalam pembelajaran sejarah, sikap demokratis dibutuhkan
untuk menumbuhkan sikap saling menghargai pada siswa agar mereka dapat lebih
bijaksana memaknai setiap peristiwa sejarah yang terdapat di dalam materi
pembelajaran sejarah.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas X IIS 4
SMA Negeri 1 Lembang, peneliti menemukan permasalahan terkait dengan
rendahnya sikap demokratis siswa dalam pembelajaran sejarah. Pertama ketika
proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung, baik ketika guru sedang
menjelaskan materi pembelajaran, atau pun ketika proses diskusi dan tanya jawab,
siswa cenderung ribut dan tidak memperhatikan. Bahkan ada beberapa siswa yang
memainkan gadget (handphone dan tablet) adapula siswa yang mendengarkan
3
Siti Maya Rahmayanti, 2015
mengarahkan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, namun
tetap saja siswa ribut dan tidak memperhatikan. Sehingga terlihat bahwa siswa
tidak mau mendengarkan pendapat orang lain dengan kata lain siswa tidak dapat
menghargai, baik menghargai guru maupun siswa lainnya. Kedua, dalam proses
diskusi kelompok di dalam kelas, siswa yang mengerjakan tugas hanya beberapa
orang atau ketua kelompoknya saja sehingga terkesan menjadi kerja individu,
bukan kerja kelompok. Begitupun ketika proses tanya jawab, hanya ketua
kelompoknya saja yang menyampaikan hasil diskusi dan menjawab pertanyaan
dari kelompok lain. Sehingga terlihat, beberapa siswa mendominasi dalam proses
pembelajaran dan terkesan tidak memberikan kesempatan kepada orang lain untuk
menggunakan haknya baik hak untuk berbicara atau berpendapat.
Ketiga, ketika guru selesai menyampaikan materi pembelajaran, guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang baru
disampaikan namun siswa tidak ada respon bahkan beberapa siswa sibuk dengan
gadgetnya dan acuh/ tidak peduli terhadap proses diskusi kelompok. Begitu pula
ketika proses tanya jawab, siswa diarahkan untuk berpendapat namun yang
bertanya hanya siswa yang biasa bertanya sementara siswa lainnya acuh dan ribut
sehingga terlihat bahwa siswa tidak mau memberikan pendapat dan pemikirannya
meskipun diberikan kesempatan untuk berpendapat. Terakhir keempat, siswa yang
mendominasi kegiatan diskusi cenderung tetap dengan pendirian dan pendapatnya
meskipun pendapat yang disampaikannya kurang tepat. Bahkan ketika dikoreksi
oleh temannya dengan pernyataan yang lebih tepat, siswa tersebut tidak dapat
menerima pendapat dari orang lain, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
siswa tersebut tidak mau menerima hasil keputusan atau kesepakatan hasil
diskusi.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran sejarah di kelas
X IIS 4 di atas, maka perlu adanya upaya untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut sehingga pembelajaran sejarah di kelas X IIS 4 dapat berlangsung dengan
baik dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut guru dapat menggunakan berbagai alternatif perbaikan, penggunaan
metode pembelajaran yang lebih menarik. Melihat dari permasalahan yang terjadi
4
Siti Maya Rahmayanti, 2015
dengan permasalahan yang dihadapi. Metode Timed Pair Share merupakan
metode yang dikembangkan oleh Spencer Kagan. Menurut Kagan, proses
pembelajaran akan lebih efektif dengan tiga proses tahapan yaitu Timing, Pairing
and Sharing. Kegiatan Timing berkaitan dengan penggunaan waktu, baik waktu
untuk mengemukakan pendapat, menyanggah atau menambahkan pernyataan dan
memberikan informasi hal ini dilakukan sebagai bentuk latihan supaya siswa
dapat memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara atau
mengemukakan pendapat sehingga proses diskusi akan berjalan efektif. Lalu
kegiatan Pairing yaitu proses diskusi kelompok yang dilakukan secara
berpasangan, dan terakhir kegiatan Sharing, kegiatan ini berupa presentasi
menyampaikan hasil diskusi, lalu siswa berbagi mengenai hasil diskusi melalui
kegiatan tanya jawab dengan kelompok lain. Dengan demikian, penerapan
Metode Timed Pair Share ini selain dapat meningkatkan penguasaan isi akademis
siswa terhadap materi pembelajaran namun juga dapat menumbuhkan sikap saling
menghargai antar siswa.
Selain itu, terdapat beberapa kegiatan yang dapat menumbuhkan sikap
demokratis siswa. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat ditemukan di dalam
langkah-langkah penerapan Metode Timed Pair Share. Pembelajaran menggunakan
metode ini dilakukan secara berpasangan/ berkelompok, setiap kelompok
berdiskusi membahas permasalahan dari Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
diberikan oleh guru. LKS berisi tentang permasalahan yang bersifat kontroversial,
hal ini dilakukan supaya siswa dapat menghargai perbedaan pendapat ketika
berdiskusi. Kemudian setelah proses diskusi selesai, perwakilan kelompok tampil
di depan kelas. Lalu dalam proses tanya jawab, guru mengatur waktu dalam
berpendapat dengan penggunaan kupon. hal ini untuk melatih siswa supaya
memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara. Selama proses
diskusi kelompok dan tanya jawab, siswa diarahkan untuk mendengarkan
pendapat dari kelompok lain dan tidak diperbolehkan untuk mencela pendapat
yang berbeda atau salah. Terakhir siswa diarahkan untuk memberikan kesimpulan
dari diskusi yang telah dilaksanakan hal ini mendorong siswa untuk dapat
menerima keputusan dari hasil diskusi dengan lapang dada. Dari pemaparan
5
Siti Maya Rahmayanti, 2015
siswa tanpa adanya perbedaan, meningkatkan kerjasama siswa dalam kelompok,
serta siswa dapat menghargai perbedaan pendapat dari kelompok lain. Maka dari
itu diharapkan dengan penerapan Metode Timed Pair Share ini dapat membantu
siswa untuk menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam pembelajaran sejarah.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Penerapan Metode Timed Pair Share untuk Menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas
pada Siswa Kelas X IIS 4 di SMA Negeri 1 Lembang)”.
1.2Rumusan Masalah
Pada penelitian ini, yang menjadi permasalahan utama adalah mengenai
“Bagaimana Menerapkan Metode Timed Pair Share untuk Menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah?” berdasarkan permasalahan
utama tersebut, peneliti membatasi permasalahan kedalam beberapa pertanyaan
penelitian berikut.
1. Bagaimana merencanakan pembelajaran sejarah dengan menerapkan Metode
Timed Pair Share untuk menumbuhkan sikap demokratis siswa di kelas X IIS
4 SMA Negeri 1 Lembang?
2. Bagaimana melaksanakan Metode Timed Pair Share untuk menumbuhkan
sikap demokratis siswa di kelas X IIS 4 SMA Negeri 1 Lembang ?
3. Bagaimana efektivitas dari penerapan Metode Timed Pair Share dalam
menumbuhkan sikap demokratis siswa setelah metode tersebut diterapkan di
kelas X IIS 4 SMA Negeri 1 Lembang?
4. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi
kendala-kendala yang dihadapi pada penerapkan Metode Timed Pair Share untuk
menumbuhkan sikap demokratis siswa di kelas X IIS 4 SMA Negeri 1
Lembang?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini secara umum adalah
untuk menjawab permasalahan penelitian yang berkaitan dengan penerapan
6
Siti Maya Rahmayanti, 2015
pembelajaran sejarah. Namun, secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan rancangan pembelajaran Sejarah di Kelas X IIS 4 SMA
Negeri 1 Lembang dengan menerapkan Metode Timed Pair Share sebagai
upaya untuk menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam pembelajaran
sejarah.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan penerapan Metode Timed Pair Share di kelas
X IIS 4 SMA Negeri 1 Lembang sebagai upaya untuk menumbuhkan sikap
demokratis siswa dalam pembelajaran sejarah.
3. Mengidentifikasi efektivitas penerapan Metode Timed Pair Share di Kelas X
IIS 4 SMA Negeri 1 Lembang sebagai upaya untuk menumbuhkan sikap
demokratis siswa dalam pembelajaran sejarah.
4. Memaparkan upaya untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam
penerapan Metode Timed Pair Share untuk menumbuhkan sikap demokratis
siswa dalam pembelajaran sejarah di Kelas X IIS 4 SMA Negeri 1 Lembang.
1.4 Manfaat Penelitian
Kualitas dan kapasitas dalam suatu penelitian dapat dilihat dari segi
manfaatnya yang akan diberikan berdasarkan hasil penelitian. Dengan
diadakannya penelitian ini, maka dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan
bagi sekolah. Adapun kegunaan yang ingin dicapai oleh peneliti mencakup
kegunaan secara teoritis dan kegunaan secara praktis, adapun di antaranya yakni:
1. Secara Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini sesuai dengan teori belajar humanisme. Teori
belajar humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.
Pendekatan ini melihat bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan
hal-hal yang positif. Tokoh yang menganut teori belajar humanisme salah satunya
adalah Carl Rogers. Ia menekankan bahwa “dalam proses belajar perlu adanya
sikap saling menghargai dan tanpa prasangka dalam membantu individu
mengatasi masalah-masalah kehidupannya” (Kartika. I., Ikawati. V., dan Arifin.
S., 2011, hlm. 6). Teori humanisme merupakan konsep belajar yang lebih
melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Berfokus pada potensi
7
Siti Maya Rahmayanti, 2015
mengembangkan kemampuan tersebut. Teori humanisme ini cocok untuk
diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan
kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial.
Berkaitan dengan teori di atas, secara umum penelitian ini pun memberikan
manfaat dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia,
dengan menumbuhkan sikap demokratis siswa melalui penerapan Metode Timed
Pair Share yang dapat membuat pembelajaran di dalam kelas menjadi lebih
kondusif sehingga dapat merespon materi dan membentuk karakter siswa dengan
baik.
2. Secara Praktis
Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini secara praktis yang dapat
diambil adalah untuk memberikan masukan kepada:
a. Peneliti
Peneliti dapat memperoleh pengalaman langsung bagaimana berkolaborasi
maupun memilih metode pembelajaran yang tepat dan mengembangkannya serta
menerapkannya secara langsung dalam pembelajaran di kelas, sehingga
diharapkan kelak ketika peneliti terjun ke lapangan mempunyai wawasan dan
pengalaman, memiliki kemampuan mengembangkan kegiatan pembelajaran yang
lebih efektif.
b. Bagi Sekolah
Manfaat bagi sekolah yaitu dapat memberikan inovasi baru dalam
mengembangkan metode pembelajaran bagi siswa di SMA dan dapat
memberikan gambaran bagaimana cara menumbuhkan sikap demokratis yang ada
di dalam diri siswa. Selain itu juga dapat membantu sekolah dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran yang lebih baik lagi.
c. Bagi Guru
Guru memperoleh salah satu variasi metode pembelajaran yang lebih
variatif yaitu dengan menggunakan Metode Timed Pair Share dalam
pembelajaran sejarah. Dengan metode pembelajaran ini guru dapat mengetahui
cara untuk membuat siswa berfikir, mula-mula secara individu kemudian secara
berkelompok.
8
Siti Maya Rahmayanti, 2015
Siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan inovasi baru yakni
penggunaan Metode Timed Pair Share sehingga siswa memiliki semangat baru
dalam belajar, selain itu, dengan menggunakan metode ini akan menumbuhkan
sikap demokratis yang adal di dalam diri siswa diantaraya siswa dapat
mendengarkan pendapat orang lain, siswa dapat memberikan kesempatan kepada
orang lain untuk memberikan haknya, baik hak untuk berbicara atau hak untuk
mengemukakan pendapat, siswa mau memberikan pendapat dan pemikirannya
apabila diberi kesempatan untuk berpendapat, siswa dapat menerima hasil
keputusan atau kesepakatan bersama dengan lapang dada. Dengan demikian maka
akan terbentu karakter diri siswa salah satunya sikap demokratis itu sendiri
1.5Struktur Organisasi Penulisan Skripsi
Struktur organisasi merupakan sebuah gambaran secara menyeluruh
mengenai penelitian yang dilakukan dari tahap awal sampai pada proses
penulisannya. Data atau hasil yang didapatkan melalui proses observasi, telaah
pustaka, studi dokumentasi, observasi dan wawancara selanjutnya dikumpulkan
kemudian diolah menjadi sebuah laporan dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I pendahuluan. Bab ini merupakan bagian awal, didalamnya diuraikan
latar belakang masalah penelitian yang diangkat oleh peneliti dilihat dari
permasalaan yang ada di lapangan. Selain dari latar belakang masalah penelitian,
pada bagian ini juga terdapat rumusan masalah, tujuan penelitian yang hendak
dicapai oleh peneliti, manfaat penelitian yang diharapkan oleh peneliti dengan
dilakukannya penelitian ini, metode penelitian, serta sistematika dari penulisan
juga dimuat pada bab pendahuluan.
Bab II kajian pustaka. Bab ini berisi tentang penggunaan konsep atau teori
serta referensi yang digunakan peneliti untuk menjelaskan berbagai permasalahan
yang diangkat. Fokus kajian ini adalah memamparkan tinjauan mengenai sikap
demokratis yang menjadi permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian
ini. Serta kajian ini akan menjelaskan tentang Metode Timed Pair Share sebagai
solusi atau salah satu cara dalam menumbuhkan sikap demokratis, yang meliputi
pengertian, manfaat dan tujuan, kelebihan dan kekurangan dari penggunaan
9
Siti Maya Rahmayanti, 2015
keterhubungan antara metode yang akan diterapkan dengan sikap demokratis
dalam pembelajaran sejarah.
Bab III metodologi penelitian. Pada bab ini dipaparkan metode penelitian
yang digunakan peneliti mengumpulkan data, dimulai dari menentukan lokasi dan
subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, fokus penelitian,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan data dan
teknik analisis data.
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini, diuraikan mengenai
hasil temuan peneliti tentang permasalahan yang diangkat, dimuali dari deskripsi
umum lokasi dan subjek penelitian, deskripsi hasul penelitian, bagaimana
penerapan Metode Timed Pair Share untuk menumbuhkan sikap demokratis siswa
dalam pembelajaran sejarah, efektivitas penggunaan Metode Timed Pair Share
untuk menumbuhkan sikap demokratis siswa, serta hambatan yang dihadapi
selama proses penelitian.
Bab V kesimpulan dan rekomendasi. Bab terakhir ini berisikan intisari
pemikiran yang diberikan peneliti terhadap keseluruhan deskripsi isi tulisan,
memuat juga saran dan rekomendasi
31 Siti Maya Rahmayanti, 2015
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Lembang yang beralamat di
jalan Maribaya No 68 Lembang. Jika melihat lokasi dari SMA Negeri 1 Lembang,
sekolah ini berdekatan dengan berbagai lembaga pendidikan militer seperti
SESPIM POLRI, SESKO AU dan PUSDIK AJEN, dan tempat wisata serta
lingkungan warga dan terdapat juga lahan perkebunan yang cukup luas. Sehingga
jika melihat kondisi yang demikian, nampak bahwa kegiatan belajar mengajar di
SMA Negeri 1 Lembang terlihat kondusif dan lembaga pendidikan militer dapat
dijadikan bahan untuk mengembangkan wawasan siswa.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IIS 4 pada semester genap
tahun ajaran 2014/2015. Subjek penelitian ini terdiri dari 36 siswa dengan
komposisi 16 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki. Karakteristik siswa secara
keseluruhan sangat heterogen dan memiliki sifat yang berbeda-beda. Alasan
dipilihnya kelas tersebut dikarenakan dalam kelas ini, siswa memiliki sikap
demokratis yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa selama proses
pembelajaran di dalam kelas.
3.2Metode Penelitan
Penelitian mengenai penerapan Metode Timed Pair Share untuk
menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam pembelajaran sejarah ini
menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai metode penelitiannya.
Menurut Hopkins dalam Buku Ajar Penelitian Pendidikan Sejarah (Hamid. H.,
Kusmarni. Y., Ma’mur. T., 2011, hlm. 72) menyebutkan bahwa:
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas mengajarnya atau kualitas teman sejawat atau untuk menguji asumsi-asumsi dan teori-teori pendidikan dalam prakteknya di kelas.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat reflektif dan
dituntut adanya upaya perbaikan dalam setiap proses pembelajarannya. PTK ini
32
Siti Maya Rahmayanti, 2015
seorang yang mengenal kondisi kelas, sehingga ia dapat melakukan berbagai
upaya perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK merupakan
sebuah kegiatan perbaikan dalam pembelajaran yang diawali dengan
mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam kegiatan
pembelajaran. Upaya kegiatan perbaikan tersebut diantaranya melalui penggunaan
metode atau media pembelajaran dengan sengaja dan terencana. Menurut Ebburt
(dalamWiriaatmadja, 2005, hlm. 11-12) menyatakan bahwa:
penelitian Tindakan Kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tidakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan tersebut.
Dengan demikian maka dapat diambil kesimpulan bahwa PTK merupakan suatu
proses baik itu dalam bentuk kegiatan atau kajian, yang didalamnya terdapat
bentuk perbaikan yang dilakukan oleh guru guna untuk meningkatkan
pembelajaran menjadi lebih baik.
Alasan peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas ini karena
metode ini merupakan metode yang cocok digunakan untuk memperbaiki proses
pembelajaran berdasarkan permasalahan yang ditemukan di dalam kelas, yaitu
untuk menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam pembelajaran sejarah. Selain
itu, peneliti bisa terjun langsung ke lapangan sebagai observator maupun guru
yang secara langsung menerapkan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini
membuat peneliti bisa merasakan langsung kendala apa saja yang dihadapi dalam
penerapan Metode Timed Pair Share untuk menumbuhkan sikap demokratis siswa
dalam pembelajaran sejarah dan hal ini pun membuat peneliti bisa dengan tepat
mencari solusi dan memperbaiki penerapan metode tersebut.
3.3DesainPenelitian
Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain model
Kemmis dan Taggart. Desain ini dipilih karena desain ini sederhana dan sesuai
dengan penelitian yang akan di ambil yaitu bagaimana menumbuhkan sikap
demokratis siswa dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan Metode
Timed Pair Share, dengan menggunakan desain ini diharapkan dapat membantu
33
Siti Maya Rahmayanti, 2015
Kemmis dan Taggart ini terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan (plan),
tindakan (act), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Adapun desain
penelitian model Kemmis dan Tagart dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2006 hlm. 66)
Penjelasan mengenai 4 tahapan Desain model Kemmis dan Taggart ini
terdiri dari perencanaan (plan), tindakan (act), observasi (observation), dan
refleksi (reflection) yaitu:
1. Perencanaan (Plan)
Perencanaan adalah persiapan yang diakukan untuk proses penelitian.
Dalam tahap ini peneliti menyusun serangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan
pada setiap tindakan. Kegiatan perenanaan ini dilakukan bersama mitra untuk
mendapatkan hasil penelitian atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang baik
berdasarkan analisis permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini.
Perencanaan yang disusun antara lain:
a. peneliti melakukan analisis terhadap kurikulum mata pelajaran sejarah sma
untuk mengetahui kompetensi inti, kompetensi dasar dan materi yang akan
34
Siti Maya Rahmayanti, 2015
yang bertujuan untuk menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam
pembelajaran sejarah
b. membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) sesuai dengan kurikulum
2013 dan juga kelengkapan dari rpp tersebut (media yang digunakan dan
sumber ajar)
c. membuat instrumen yang akan digunakan dalam penelitian dan juga membuat
format evaluasi maupun observasi.
d. peneliti melakukan diskusi dengan kolabolator peneliti dan mitra guna untuk
mempersiapkan pembelajaran dan perbaikan terhadap siklus pertama
e. merencanakan pengolahan dan analisis data dari hasil yang diperoleh selama
penelitian.
2. Pelaksanaan (Action)
Pelaksanaan atau tindakan dalam penelitian ini merupakan implementasi
dari tahap pelaksanaan yang sudah disuusn oleh peneliti berserta mitra. Tahap
pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti yaitu melaksanakan perencanaan sesuai
dengan yang telah direncanakan di dalam RPP, yaitu melaksanakan proses
pembelajaran dengan menggunakan Metode Timed Pair Share. Langkah-langkah
penggunaan metode ini yaitu dengan menggunakan Teknik Time Token Arends
dan Pair Check. Adapun langkah-langkah penggunaan Metode Timed Pair Share
dengan menggunakan Teknik Time Token Arends yang digunakan dalam
penelitian yaitu sebagai berikut.
1. Siswa di atur secara berpasangan
2. Siswa berdiskusi secara berpasangan (diskusi kecil), mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru
3. Setelah diskusi secara berpasangan (diskusi kecil) selesai, guru memilih salah
satu kelompok untuk presentasi di depan kelas dengan cara di kocok/ diundi
4. Siswa diskusi secara menyeluruh (diskusi besar) melalui proses presentasi
dan tanya jawab
5. Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas
6. Setelah selesai, guru atau kelompok mengarahkan kelompok lain untuk
berpendapat. Dalam mengemukakan pendapat, siswa menggunakan kupon
35
Siti Maya Rahmayanti, 2015
7. Setelah proses diskusi selesai, kelompok yang tampil di depan kelas dan
perwakilan kelompok yang tidak tampil memberikan kesimpulan mengenai
hasi diskusi kelompok
Selain dengan penggungaan Teknik Time Token Arends berikut
langkah-langkah penggunaan Metode Timed Pair Share dengan menggunakan Teknik Pair
Chek yaitu:
1. siswa di atur secara berpasangan
2. siswa berdiskusi secara berpasangan (diskusi kecil), mengerjakan lks yang
diberikan oleh guru
3. setelah diskusi secara berpasangan (diskusi kecil) selesai, guru memilih salah
satu kelompok untuk presentasi di depan kelas dengan cara di kocok/ diundi
4. siswa diskusi secara menyeluruh (diskusi besar) melalui proses presentasi dan
tanya jawab
5. perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas
6. setelah selesai, guru atau kelompok mengarahkan kelompok lain untuk
berpendapat. dalam mengemukakan pendapat, siswa tidak boleh berpendapat
lebih dari tiga menit. setelah berpendapat siswa diberi kupon reward (untuk
tindakan ii kupon reward berupa point dan untuk tindakan iv kupon reward
berupa pulpen)
7. setelah proses diskusi selesai, kelompok yang tampil di depan kelas dan
perwakilan kelompok yang tidak tampil memberikan kesimpulan mengenai
hasi diskusi kelompok
Metode di atas digunakan dengan tujuan untuk menumbuhkan sikap demokratis,
maka alat ukur untuk mengukur sikap demokratis tersebut yaitu dengan
menggunakan instrumen berupa catatan lapangan, dan lembar observasi.
3. Observasi(Observation)
Pengamatan adalah prosedur perekaman data mengenai proses dan produk
dari implementasi tindakan yang dirancang dengan menggunkan tekhnik
pengumpul data. Pada tahap pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap
36
Siti Maya Rahmayanti, 2015
a. Melakukan observasi dengan menggunkan lembar pedoman observasi dan
catatan lapangan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelaaran
sejarah dengan penggunaan Metode Timed Pair Share (langkah-langkahnya
telah disebutkan di atas)
b. Melakukan dokumentasi terhadap suasana proses pembelajaran di dalam
kelas.
c. Melakukan proses member chek setelah proses observasi di kelas selesai.
4. Refleksi (Reflection)
Pada tahap ini peneliti menelaah kembali tindakan yang sudah dilaksanakan
dan setelah itu melakukan diskusi dengan kolaborator untuk memberikan
perbaikan perencanaan dalam proses penelitian pada siklus selanjutnya. Refleksi
ini dilakukan setelah tahap perencanaan, tindakan dan observasi dilakukan.
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus dan menganalisis serta
membuat kesimpulan atas pelaksanaan Metode Timed Pair Share untuk
menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam pembelajaran sejarah. Tahap
refleksi yang dilakukan oleh peneliti antara lain sebagai berikut.
a. Melakukan evaluasi untuk mengukur apakah sikap demokratis ini tumbuh
atau tidak
b. Melakukan kegiatan diskusi dengan kolaborartor maupun mitra penelitian dan
merumuskan solusi untuk permasalahan atau kendala yang dihadapi pada
siklus pertama, kedua, ketiga dan keempat.
3.4 Fokus Penelitian
3.4.1 Sikap Demokratis dalam Pembelajaran Sejarah
Menurut Kemdiknas (t.t) Sikap demokratis adalah suatu sikap dimana cara
berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.Sementara itu menurut Septiliana, N. R (2011, hlm. 46) sikap
demokratis adalah:
37
Siti Maya Rahmayanti, 2015
tidak menggantungkan pada orang lain, saling menghargai, mampu mengekang diri, kebersamaan serta keseimbangan.
Jadi sikap demokratis adalah suatu sikap dimana cara berfikir, bersikap dan
bertindak sesuai dengan nilai-nilai diantaranya toleransi, kebebasan dan adanya
sikap saling menghargai. Jika dikaitkan dalam pembelajaran tentu nilai-nilai
tersebut sangat penting ditanamkan salah satunya dalam pembelajaran sejarah.
Adapun indikator untuk menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam
pembelajaran sejarah adalah menunjukan sikap saling menghargai, memberikan
kesempatan/ berbagi dengan orang lain dalam mengemukakan pendapat,
memberikan pendapat atau pemikirannya ketika berdiskusi, menerima pendapat
dari orang lain. Untuk lebih rinci berikut peneliti paparkan indikator pada saat
[image:31.595.115.512.397.580.2]diskusi kecil dan diskusi besar yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pemaparan indikator untuk Menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah
Indikator
Sikap Demokratis Siswa Ketika Diskusi Kecil
Indikator
Sikap Demokratis Siswa Ketika Diskusi Besar
Menunjukan sikap saling menghargai Menunjukan sikap saling menghargai
Memberikan kesempatan/ berbagi dengan teman kelompoknya dalam mengemukakan pendapat,
Memberikan kesempatan/ berbagi dengan kelompok lain dalam mengemukakan pendapat,
Memberikan pendapat atau
pemikirannya ketika berdiskusi,
Memberikan pendapat atau
pemikirannya (dengan menggunakan kupon berbicara atau kupon reaward Menerima pendapat dari teman
kelompoknya
Menerima pendapat orang lain/ menerima hasil diskusi
3.4.2 Metode Timed Pair Share
Metode Timed Pair Share adalah metode yang mendorong siswa untuk
terbiasa berfikir, mula-mula mandiri kemudian berkerjasama secara berpasangan,
etode ini dapat melatih siswa untuk mengemukakan pendapat dan siswa juga
belajar menghargai orang lain dengan tetap mengacu kepada materi dengan
penggunaan waktu. Dengan penggunaan waktu dalam pembelajarannya, lalu
38
Siti Maya Rahmayanti, 2015
membantu peneliti dalam menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam
pembelajaran sejarah.
Langkah-langkah penggunaan Metode Timed Pair Share, oleh peneliti
dimodofikasi sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan penelitian yang
dilakukan. Penerapan Metode Timed Pair Share ini, untuk lebih memumdahkan
maka peneliti menggunakan teknik tertentu pada setiap tindakan, yaitu teknik
Time Token Arends dan juga Teknik Pair Chek.
Adapun langkah-langkah penggunaan Metode Timed Pair Share dengan
menggunakan Teknik Time Token Arendsyang digunakan dalam penelitian yaitu
sebagai berikut.
1. Siswa di atur secara berpasangan
2. Siswa berdiskusi secara berpasangan (diskusi kecil), mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru
3. Setelah diskusi secara berpasangan (diskusi kecil) selesai, guru memilih salah
satu kelompok untuk presentasi di depan kelas dengan cara di kocok/ diundi
4. Siswa diskusi secara menyeluruh (diskusi besar) melalui proses presentasi
dan tanya jawab
5. Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas
6. Setelah selesai, guru atau kelompok mengarahkan kelompok lain untuk
berpendapat. Dalam mengemukakan pendapat, siswa menggunakan kupon
berbicara bila akan berpendapat.
7. Setelah proses diskusi selesai, kelompok yang tampil di depan kelas dan
perwakilan kelompok yang tidak tampil memberikan kesimpulan mengenai
hasi diskusi kelompok
Selain dengan penggunaan Teknik Time Token Arends, berikut peneliti
paparkanlangkah-langkah penggunaan Metode Timed Pair Share dengan
menggunakan Teknik Pair Chek yaitu:
1. siswa di atur secara berpasangan
2. siswa berdiskusi secara berpasangan (diskusi kecil), mengerjakan lks yang
diberikan oleh guru
3. setelah diskusi secara berpasangan (diskusi kecil) selesai, guru memilih salah
39
Siti Maya Rahmayanti, 2015
4. siswa diskusi secara menyeluruh (diskusi besar) melalui proses presentasi dan
tanya jawab
5. perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas
6. setelah selesai, guru atau kelompok mengarahkan kelompok lain untuk
berpendapat. dalam mengemukakan pendapat, siswa tidak boleh berpendapat
lebih dari tiga menit. setelah berpendapat siswa diberi kupon reward (untuk
tindakan ii kupon reward berupa point dan untuk tindakan iv kupon reward
berupa pulpen)
7. setelah proses diskusi selesai, kelompok yang tampil di depan kelas dan
perwakilan kelompok yang tidak tampil memberikan kesimpulan mengenai
hasi diskusi kelompok
3.5 Alat dan Teknik Pengumpul Data 3.5.1 Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data dalam penelitian ini terdirI dari catatan lapangan,
lembar observasi dan pedoman wawancara. Lembar catatan lapangan adalah
rekaman kejadian yang dilakukan oleh kolabolator atau teman sejawat maupun
peneliti sendiri untuk menuliskan hal-hal yang belum terekam melalui lembar
observasi. Lembar catatan lapangan digunakan untuk mendapatkan refleksi
terhadap keterlaksanaan pembelajaran dengan Metode Timed Pair Share dan
bagaimana menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam pembelajaran sejarah.
Hal ini bertujuan untuk melihat adanya pengembangan terhadap penelitian
tersebut. Catatan lapangan ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
untuk melakukan tindakan yang selanjutnya.
Lembar observasi merupakan suatu alat untuk mengukur tingkah laku siswa
atau pun proses pembelajaran yang dapat diamati. Dengan lembar observasi ini
maka peneliti dapat mengukur atau menilai proses pembelajaranyang terjadi di
dalam kelas. Lembar observasi ini digunakan untuk melihat ketercapaian dalam
memunculkan sikap demokratis siswa dalam pembelajaran sejarah dan juga untuk
melihat efektivitas dari penggunaan Metode Timed Pair Share.
Selain lembar observasi, alat pengumpul data lainnya yang digunakan
adalah rubrik. Rubrik merupakan kriteria penilaian yang berisikan tentang
40
Siti Maya Rahmayanti, 2015
mengukur ketercapaian tujuan penelitian. Terakhir, pedoman wawancara.
Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui lebih lanjut terhadap
data-data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data-data lainnya. Wawancara
dilakukan untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan guru mitra mengenai
pembelajaran yang selama ini dilakukan sebelum adanya penelitian dan proses
tindakan yang dilakukan oleh peneliti, hal ini dilakukan agar diketahui bagaimana
pembelajaran yang terjadi sebelumnya.
Wawancara ini dilakukan pada observasi awal sebagai bahan untuk
melakukan perencanaan pembelajaran dalam melakukan penelitian ini. Setelah
itu wawancara juga dilakukan ketika observasi selesai guna untuk melihat
ketercapaian dari penggunaan Metode Timed Pair Share dan ketercapaian dalam
menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam pembelajaran sejarah. Wawancara
ini dilakukan terhadap siswa, guru, dan kolabolator.
3.5.1 TeknikPengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
observasi, wawancara dan studi dokumentasi.Observasi dilakukan dengan
mengamati kegiatan yang dilakukan selama dilakukan tindakan setiap siklusnya
sebagaimana yang diungkapkan oleh Sanjaya (2011, hlm. 86) bahwa “pedoman
wawancara merupakan teknik pengumpuland atau dengan cara mengamati setiap
kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatanya dengan alat observasi
tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti”.
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa
dalam pembelajaran dan penerapan Metode Timed Pair Share untuk
menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam pembelajaran sejarah. Observasi
dilakukan secara menyeluruh di dalam kelas oleh guru mitra dan peneliti serta
kolabolator. Sehingga teknik pengumpulan data dengan observasi merupakan
metode pengumpulan data yang meliputi melihat, merekam dan mencatat kejadian
secara sistematis baik itu kejadian di dalam kelas, perilaku, atau objek yang dilihat
dan diperlukan dalam penelitian yang sedang dilakukan.
Observasi dilakukan oleh peneliti dan guru mitra serta observer dengan
berpedoman kepada pedoman observasi. Pengamat dapat mengamati aspek-aspek
41
Siti Maya Rahmayanti, 2015
belajar antara lain sikap siswa dalam proses pembelajaran, kegiatan yang
dilakukan bahkan hasil yang diperoleh dari kegiatan.
Selain observasi, teknik lainnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik wawancara. Wawancara atau interview dapat diartikan sebagai “teknik
pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka
maupun melalui media tertentu” (Sanjaya, 2011, hlm. 96). Wawancara ini
dilakukan untuk mendapatkan data tentang permasalahan yang dihadapi di dalam
kelas, tingkat keberhasilan penggunaan Metode Timed Pair Share dan juga
ketercapaian dalam menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam pembelajaran
sejarah.
Terakhir, teknik yang digunakan adalah studi dokumentasi. Studi
dokumentasi adalah
teknik untuk mempelajari atau menganalisis bahan-bahan tertulis kantor atau sekolah, seperti silabus, RPP, catatan pribadi peserta didik, buku raport, kisi-kisi daftar nilai, lembar soal, lembar jawaban, dan lain-lain. Selain itu, dokumen mengenai kondisi lingkungan sekolah, data guru, data peserta didik dan organisasi sekolah (Arifin. Z, 2012, hlm 244).
Di dalam proses pembelajaran tentunya membutuhkan dokumen-dokumen seperti
kelengkapan dalam pembelajaran atau data-data yang berhubungan dengan
sekolah guna untuk membantu proses pembelajaran dan melihat unsur-unsur
yang terlibat di dalamnya seperti adanya guru dan peserta didik.
3.6 Pengolahan dan Validasi Data 3.6.1 Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu usaha untuk memilih, memilah, membuang,
menggolongkan serta menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasi data
sesuai dengan yang dibutuhkan dan berhubungan dengan rumusan masalah.
Dalam PTK, analisis data dan pengolahan data dilakukan sejak awal, pada setiap
aspek penelitian, misalnya penggunaan catatan lapangan, peneliti langsung
menganalisisnya dan menanyakan kembali kepada observer atau kolabolator,
siswa dan guru tentang bagaimana tanggapan mereka mengenai proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan pada hari itu. Fungsi pengolahan data yaitu
42
Siti Maya Rahmayanti, 2015
pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dikumpullkan yaitu
data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Data kualttatif ini berasal dari catatan lapangan, hasl observasi dan
wawancara yang telah peneliti lakukan. Peneliti selanjutnya menganalisis catatan
lapangan, hasil observasi dan hasil wawancara berdasarkan teori-teori yang
terdapat dalam kajian pustaka.adapun teknik analisis data kualitatif menurut Miles
dan Huberman (dalam Hopkins, 2011) dapat dilakukan melalui tiga tahap yaitu:
1. Reduksi data. Reduksi data ini merujuk kepada proses menyeleksi,
menyimpulkan, mengabstraksikan dan menginformasikan data mentah yang
muncul dalam catatan-catatan lapangan tertulis.
2. Tampilan data, yaitu himpunan informasi secara terorganisir yang
memungkinkan kita untuk menarik kesimpulan dan melaksanakan tindakan.
3. Penarikan kesimpulan, yakni menelusuri makna-makna dari data yang
diperoleh, mencatat kegiatan atau rutinitas, pola, penjelasan
konfigurasi-konfigurasi dan aliran kausatif.
b. Data Kuantitatif
Perolehan data kuantitatif dilakukan untuk mengukur sikap demokratis
siswa dalam pembelajaran sejarah. Data yang akan diolah ini diperoleh dari
lembar observasi. Lembar observasi terdiri dari lembar observasi dan penilaian
sikap demokratis pada saat diskusi secara berpasangan (diskusi kecil) dalam
mengerjakan LKS dan lembar observasi dan penilaian sikap demokratis pada saat
diskusi secara keseluruhan (diskusi besar) berupa presentasi dan proses tanya
jawab.
1. Lembar observasi dan penilaian sikap demokratis pada saat diskusi secara
berpasangan (diskusi kecil) dalam mengerjakan LKS. Pedoman dalam
mengukur atau menilai hasil observasi ini menggunakan rubrik. Adapun
aspek yang dinilainya yaitu menunjukan sikap saling menghargai,
43
Siti Maya Rahmayanti, 2015
mengemukakan pendapat, memberikan pendapat atau pemikirannya ketika
berdiskusi, menerima pendapat dari teman kelompoknya
Berikut merupakan rumus dalam mengolah data hasil dari penskoran untuk
menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam pembelajaran sejarah yaitu:
Perhitungan rata-rata (persentase) = Jumlah perolehan skor kelompok x 100%
Jumlah Skor Maksimal
Adapun skor maksimal yang diperoleh yaitu 216
2. Lembar observasi dan penilaian sikap demokratis pada saat diskusi secara
keseluruhan (diskusi besar) berupa presentasi dan proses tanya jawab.
Pedoman dalam mengukur atau menilai hasil observasi ini menggunakan
rubrik. Adapun aspek yang dinilainya yaitu menunjukan sikap saling
menghargai memberikan kesempatan/ berbagi dengan kelompok lain dalam
mengemukakan pendapat, memberikan pendapat atau pemikirannya (dengan
menggunakan kupon berbicara atau kupon reaward) menerima pendapat
orang lain/ menerima hasil diskusi
Berikut merupakan rumus dalam mengolah data hasil dari penskoran untuk
menumbuhkan sikap demokratis siswa dalam pembelajaran sejarah yaitu:
Perhitungan rata-rata (persentase) = Jumlah perolehan skor kelompok x 100%
Jumlah Skor Maksimal
Adapun skor maksimal yang diperoleh yaitu 216
3.6.2 Validasi Data
Hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti perlu adanya pengujian untuk
menilai keabsahan atau tingkat kesahihan untuk mengetahui kebenarannya. “Di
dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), cara yang dapat dilakukan untuk
pengujian validasi data yaitu dengan melakukan triangulasi, member check,
auditrail dan expert opinion” (Hamid. H., Kusmarni. Y., Ma’mur. T., 2011, hlm. 79) namun di dalam penelitian ini, cara yang dilakukan untuk menguji validasi
yaitu dengan melakukan member check, auditrail dan expert opinion.
a. Melakukan member check. Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja,
2005:168), member check ialah “memeriksa kembali keterangan-keterangan
44
Siti Maya Rahmayanti, 2015
narasumber yang relevan dengan PTK”. Member check dalam penelitian ini
ialah peneliti meminta konfirmasi kebenaran kepada guru mitra dan observer
mengenai data atau informasi yang telah diperoleh dari pelaksanaan tindakan.
Cara ini dipilih karena siswa sebagai sumber data dan guru mitra serta
observer biasanya lebih terbuka terhadap kesalahan dan kekurangan yang
dilakukan peneliti ketika melakukan penelitian.
b. Menggunakan auditrail. Pada tahap ini peneliti memeriksa kesalahan dalam
metode atau prosedur yang digunakan peneliti pada setiap tindakan atau di
dalam mengambil kesimpulan. Hal in dilakukan, sebagai bahan refleksi untuk
melakukan tindakan selanjutnya, sehingga kesalahan-kesalahan yang
dilakukan pada tindakan sebelumnya dapat diantisipasi dan tidak terjadi lagi
dalam tindakan selanjutnya.
c. Mencari expert opinion. Pada tahap ini peneliti meminta pakar/ ahli untuk
memeriksa semua tahapan penelitian dan akan memberikan pendapat dan
arahan atau judgement terhadap permasalahan atau pun langkah-langkah
dalam penelitian. Peneliti memilih dosen pembimbing penelitian ini untuk
menilai valid atau tidaknya penelitian ini dilakukan, serta data-data yang
didapatkan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Wiriatmadja bahwa
“expert opinion yaitu meminta nasihat dari pakar, dalam hal ini adalah
pembimbing yang memeriksa pada semua tahapan kegiatan penelitian”
156 Siti Maya Rahmayanti, 2015
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab ini peneliti akan menuliskan kesimpulan akhir dari penelitian yang
telah selesai dilakukan dan juga menuliskan rekomendasi yang ditujukan kepada
berbagai pihak berdasarkan hasil yang telah dicapai. Adapun kesimpulan dan
rekomendasi yang dimaksud adalah sebagai berikut :
5.1Kesimpulan
Penerapan Metode Timed Pair Share untuk menumbuhkan sikap demokratis
siswa dalam pembelajaran sejarah di kelas X IIS 4 SMA Negeri 1 Lembang dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Pertama, sebelum Metode Timed Pair Share digunakan, terlebih dahulu
dilakukan perencanaan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan
dalam penelitian. Hal terpenting yang digunakan dalam perencanaan adalah
mencari permasalahan yang terjadi di lapangan dengan melakukan observasi
terlebih dahulu. Permasalahan yang terjadi di lapangan ialah siswa tidak
menunjukan sikap saling menghargai, siswa tidak memberikan kesempatan/
berbagi dengan orang lain dalam mengemukakan pendapat, siswa tidak
memberikan pendapat atau pemikirannya ketika berdiskusi, dan siswa tidak dapat
menerima pendapat dari orang lain. Hasil observasi yang dilakukan, peneliti
melihat bahwa siswa memiliki sikap demokratis yang rendah. Sikap demokratis
siswa yang rendah ini perlu dtumbuhkan maka dari itu salah satu upaya unyuk
menumbuhkan sikap demokratis tersebut yaitu dengan penerapan Metode Timed
Pair Share. Metode Timed Pair Share merupakan metode yang sesuai untuk
mengatasi permasalahan karena langkah-langkahnya kegiatan metode ini dapat
membantu tumbuhnya sikap demokratis siswa dalam pembelajaran. Selain
Metode Timed Pair Share, peneliti pun mempersiapkan teknik tertentu untuk
membantu penerapan Metode ini menjadi lebih efektif. Teknik tersebut
157
Siti Maya Rahmayanti, 2015
Kedua, untuk menumbuhkan sikap demokratis siswa dapat dilakukan
beberapa cara. Penerapan Metode Timed Pair Share ini harus diterapkan dengan
cara yan