Cica Komalasar, 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sulitnya memperoleh lapangan kerja saat ini menimbulkan berbagai dampak
mulai dari pengangguran, kemiskinan, hilangnya rasa percaya diri, dan stres. Bahkan
dalam skala besar, dampak pengangguran akan membebani perekonomian suatu
negara. Akibat yang dirasakan tidak hanya pada angkatan kerja yang mengalami
pengangguran, bahkan mempengaruhi generasi di bawahnya. Kepala keluarga yang
tidak bekerja tentu sulit menghidupi keluarga terutama anaknya, akibat yang
ditimbulkan putus sekolah maupun kekurangan gizi.
Pada masa sekarang ini tidak sedikit wanita ikut berpartisipasi untuk
meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan cara bekerja. Eksistensi kaum wanita
saat ini tidak hanya sebagai ibu rumah tangga, akan tetapi juga membantu suami
meningkatkan penghasilan karena tuntutan ekonomi keluarga yang semakin hari
semakin meningkat. Wanita memiliki beberapa potensi yang juga tidak kalah dengan
kaum pria, baik segi intelektual maupun keterampilan.
Masalah pengangguran di Indonesia bukan merupakan hal yang baru, kenyataan
ini dapat terlihat dari meningkatnya pertumbuhan penduduk sedangkan sektor
lapangan kerja yang ada di Indonesia sangat sempit. Lemahnya sistem ekonomi lokal
menyebabkan banyaknya tenaga kerja diekspor untuk mendapatkan penghasilan yang
lebih. Hal ini dikarenakan kondisi daerah tidak dapat menopang kehidupan. Harapan
orang untuk mengandalkan daerah asal sebagai penopang kehidupan mereka sangat
tipis. Kondisi sosial ekonomi daerah asal yang tidak dapat menopang kehidupan
menjadikan masyarakat lebih memilih untuk pergi ke tempat yang dapat menopang
kebutuhan ekonomi meraka. Kebutuhan ekonomi setiap individu berbeda. Kenyataan
ini mengharuskan banyaknya warga Indonesia mencari pekerjaan di luar negeri.
Sempitnya lapangan pekerjaan dan terbatasnya keterampilan yang dimiliki
menjadikan para wanita yang ada di Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat memilih
2
Cica Komalasar, 2015
DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kebutuhan ekonomi yang semakin hari semakin meningkat membuat para wanita di Desa
Dadap memilih untuk bekerja sebagai TKW, dengan tujuan agar dapat membantu perekonomian
keluarga, karena tidak dipungkiri penghasilan yang diperoleh suami selama ini jauh dari
berkecukupan. Motif ekonomi menjadikan dasar yang sangat kuat alasan para wanita tersebut
memilih bekerja di luar negeri, selain itu juga keterbatasan keterampilan dan latar belakang
pendidikan yang rendah. Pada umumnya keterampilan yang mereka memiliki hanya sebagai
asisten rumah tangga, jaminan penghasilan yang besar memotivasi mereka untuk memilih
bekerja di luar negeri dan rela meninggalkan keluarga.
Bekerja di luar negeri, perlu dibekali dengan persyaratan dan keterampilan yang memadai.
Pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki sebagai bekal bekerja di luar negeri, hanya
sebatas sebagai asisten rumah tangga. Bekerja di luar di luar negeri tidak semudah yang
dibayangkan, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi selain persyaratan administrasi, juga
harus memenuhi persyaratan lainnya seperti keterampilan, kesiapan mental, dan kesiapan fisik,
karena kerja di luar negeri dituntut harus mandiri dan memiliki kecakapan dalam bahasa negara
tujuan. Bekerja di luar negeri, apabila tidak diimbangi dengan kemapuan dan keahlian yang
memadai, maka banyak para TKW yang mengalami kekerasan dan kendala bahasa menyulitkan
mereka dalam bekerja. Kenyataan di lapangan banyak TKW yang mengalami kekerasan di luar
negeri, akibat terkendala bahasa dan minimnya pengetahuan atau wawasan yang mereka miliki,
karena latar belakang pendidikan mereka paling tinggi hanya Sekolah Menengah Atas (SMA),
dan tidak sedikit yang berpendidikan Sekolah Dasar (SD) ataupun Sekolah Menengah Pertama
(SMP). Dengan pendidikan yang mereka miliki tidak menyurutkan masyarakat Desa Dadap
untuk menjadi TKW di luar negeri dengan jaminan gaji yang cukup besar. Sebelum TKW
diberangkatkan atau ditempatkan di negara tujuan biasanya selalu diberikan pembekalan oleh
PJTKI, berupa pelatihan seperti kerumah tanggaan juga bahasa yang digunakan negara yang
dituju.
Di Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat seorang istri menjadi TKW bukanlah hal yang tabu,
karena di desa tersebut pada umumnya bekerja di luar negeri sebagai TKW. Resiko kontrak kerja
yang mengikat tidak menyulutkan mereka yang penting dapat memenuhi kebutuhan ekonomi
Cica Komalasar, 2015
permasalahan terutama bagi keluarga yang ditinggalkan. Pada umumnya wanita memilih bekerja
di luar negeri dan meninggalkan keluarga sudah ada komitmen dengan suami. Masalah
pengasuhan anak dan urusan rumah tangga lainnya diserahkan kepada suami. Akan tetapi pada
kenyataannya tidak sesuai dengan yang diharapkan, banyak dari suami yang ditinggalkan istrinya
bekerja ke luar negeri memilih untuk menikah lagi dan pengasuhan anak menjadi terlantar. Anak
yang seharusnya diasuh oleh ayahnya ketika seorang istri pergi justru dilimpahkan kepada
anggota keluarga lain, seperti nenek/kakek atau paman/bibi. Akibatnya perkembangan psikologis
anak menjadi kurang baik, anak menjadi cenderung nakal dan malas. Selain itu juga tidak sedikit
yang rumah tangganya berujung kepada perceraian akibat suami yang berselingkuh.
Resiko menjadi TKW di luar negeri sebenarnya sudah diketahui, namun karena tuntutan
ekonomi mendorong mereka untuk tetap pergi bekerja di luar negeri, TKW merupakan
penyumbang devisa terbesar untuk Indonesia, karena banyak sekali masyarakat yang memilih
bekerja di luar negeri, baik sebagai asisten rumah tangga, maupun yang bekerja di sektor industri
sebagai buruh pabrik.
Jumlah TKW dan negara tujuan yang banyak diminati menurut Dinsosnakertrans Kabupaten Indramayu dan pemeritah daerah Desa Dadap terdapat pada tabel berikut.
Tabel 1.1
Jumlah Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu
No Tahun Jumlah TKW Negara Tujuan
1 2010 2.915 Jiwa Saudi Arabia, Bahrain, Yordan, Qatar, Oman, Taiwan, Hongkong, Singapura,
Malaysia, dll.
2 2013 16.000 Jiwa Brunai, Hongkong, Malaysia, Aarab Saudi, Taiwan, dll.
3 2014 8.619 Jiwa Arab Saudi, Taiwan, Hongkong, Singapura,dll
Sumber: Dinsosnakertans Kabupaten Indramayu, 2014
Tabel 1.1 menunjukan bahwa jumlah masyarakat Indramayu yang menjadi TKW dari
tahun ke tahun mengalami naik turun, hal ini dikarenakan banyak kasus TKW yang mengalami
4
Cica Komalasar, 2015
DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
di wilayah Kabupaten Indramayu. Sementara jumlah TKW di Desa Dadap menurut pemerintah
desa setempat tertera pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.2
Jumlah Tenaga Kerja Wanita
di Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat-Indramayu
No Tahun Jumlah
1. 2011 189 Jiwa
2. 2012 206 Jiwa
3. 2013 197 Jiwa
4. 2014 273 Jiwa
Sumber: BPD Desa Dadap, 2014
Table 1.2 menunjukkan bahwa jumlah TKW dari tahun 2011-2012 mengalami kenaikan,
dan dari tahun 2013-2014 mengalami naik turun hal ini menunjukan bahwa wanita di Desa
Dadap sudah sadar akan dampak yang akan terjadi akibat bekerja di luar negeri.
Informasi dari mereka yang pernah bekerja di luar negeri tentang keberhasilan, penghasilan
besar, dan iming-iming penghasilan tinggi selama di luar negeri menjadi faktor pendorong utama
untuk bekerja di luar negeri. Para TKW yang statusnya sudah berkeluarga mempunyai
permasalahan tersendiri dalam hubungan antar suami dan anak-anaknya. Komunikasi antara
TKW dengan keluarganya tidak bisa dilakukan secara langsung dan dilakukan terbatas karena
ada kendala jarak, waktu dan biaya, serta dipengaruhi oleh majikan tempat bekerja, hal-hal
tersebut tentu berpengaruh terhadap keharmonisan keluarganya maupun dalam pola pengasuhan
anak.
Di masyarakat sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pria berada di ranah publik
sedangkan wanita berada di ranah domestik. Antara pria dan wanita sudah memiliki fungsi dan
perannya masing-masing. Seorang ayah memiliki tugas sebagai pelindung keluarga, dan pencari
nafkah untuk keluarga, sedangkan ibu bertugas untuk mengurus rumah, menjaga harta keluarga,
serta mengasuh dan mendidik anak-anak mereka. Namum kenyataannya, yang seharusnya suami
bekerja dan istri dirumah justru pada sekarang ini menjadi terbalik. Hal tersebut diperkuat
Cica Komalasar, 2015
memperoleh pekerjaan dan promosi tanpa bantuan atau perkenan dari pria”. Seperti yang terjadi di Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat, cukup banyak keluarga yang ibu atau istri memilih untuk
bekerja diluar negeri sebagai TKW. Pilihan untuk bekerja di luar Negeri tersebut sangat
memakan waktu yang cukup lama, karena seseorang yang memilih bekerja di luar negeri sebagai
TKW akan terikat kontrak minimal selama 2 tahun, dengan kontrak kerja yang cukup lama
tersebut tidak dipungkiri akan menimbulkan permasalahan dalam keluarga. Masalah yang sangat
banyak dialami oleh ibu yang bekerja menjadi TKW adalah berubahnya fungsi dan peran di
dalam anggota keluarga tersebut, dimana fungsi dan peran seorang ibu tidak bisa dijalankan
sebagaimana mestinya karena terikat kontrak kerja yang cukup lama. Sehingga seluruhnya
tanggung jawab keluarga dilimpahkan kepada seorang ayah dan kerabat dekat lainnya.
Berdasarkan engamatan dan penelusuran yang peneliti lakukan, ada beberapa karya ilmiah
berbentuk skripsi yang peneliti temukan, yaitu penelitian Winda Yunitasari tahun 2012 dengan judul “Perubahan Fungsi Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Kecamatan Walimo Kabupaten Trenggalek”. Temuan dari hasil penelitian ini membahas mengenai: (1) awal munculnya TKW di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek berkaitan dengan mata
pencaharian masyarakat setempat, dimana mayoritas masyarakatnya bekerja pada sektor
pertanian. Selain itu hasil dari bertani tidak dapat dipastikan hasilnya serta memiliki resiko yang
tinggi, dimana pada saat harga pupuk mahal serta adanya hama perusak tanaman yang
mengakibatkan kerugian yang besar. Maka pilihan untuk bekerja di sektor non pertanian menjadi
pilihan alternatif bagi para wanita di Kecamatan Watulimo, yaitu dengan menjadi TKW.
(2)banyaknya wanita di Kecamatan Watulimo yang menjadi TKW, memberi pengaruh terhadap
perubahan fungsi keluarga TKW serta. (3) Memberikan dampak terhadap keharmonisan keluarga
TKW yang berujung pada kasus perceraian. Maraknya kasus perceraian yang terjadi di kalangan
TKW di Kecamatan Watulimo, dapat diminimalisir dengan cara di dalam memutuskan menjadi
TKW di luar negeri hendaknya mendapat persetujuan baik oleh suami maupun anak yang tertua,
sehingga dapat menghindari ketidakharmonisan keluarga karena terdapat kesadaran akan
cita-cita bersama yang menjadi harapan keluarga.
6
Cica Komalasar, 2015
DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kabupaten Banyuwangi. (Studi Deskriptif pada remaja yang orang tuanya bekerja sebagai TKI/TKW di Desa Sumber Beras Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi)”. Dalam skripsi ini menggambarkan bagaimana dampak disfungsi terhadap perilaku sosial remaja. Disfungsi
yang terjadi disebabkan oleh minimnya peranan dari orang tua terhadap anak karena salah
satunya atau keduanya bekerja sebagai TKI/TKW di luar negeri untuk memenuhi kebutuhan
keluarga dan akibatnya berdampak positif maupun negatif bagi anak.
Penelitian yang dilakukan Widiyanti A. tahun 2014 dengan judul “Faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Desa Citembong, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap”. Dalam jurnalnya menggambarkan bahwa tingginya tingkat perceraian pada keluarga TKW karena Desa Citembong merupakan salah satu desa pemasok
TKW ke luar negeri. Berdasarkan jurnal tersebut menunjukan adanya faktor-faktor yang menjadi
penyebab perceraian pada kelurga TKW di Desa Citembong, faktor-faktor tersebut antara lain:
faktor ekonomi atau keuangan keluarga, faktor kurangnya komunikasi antar pasangan, faktor
ketidaksetiaan salah satu pasangan atau perselingkuhan. Selain itu anak menjadi susah diatur
atau semaunya sendiri, anak hanya dekat dengan salah sau pihak dari orang tuanya hubungan
keluarga antara kedua belah pihak menjadi putus.
Penelitian yang dilakukan Agustini, R. tahun 2014 dengan judul “Karakteristik Tenaga Kerja Wanita (TKW) Yang Pernah Bekerja Ke Luar Negeri Dan Dampak Remitensi Terhadap Keluarga TKW di Kecamatan Sepulu”. Dalam jurnal nya menggambarkan tentang (1) Karakteristik Tenaga Kerja wanita di Kecamatan Sepulu Meliputi Tingkat pendidikan, yang rata-
rata pendidikan Tenaga Kerja wanita samapai tamat SD, Tingkat Pendapatan, Pendapatan Kepala
keluarga di daerah asal Rp 500.000-Rp 1.000.000. Beban tanggungan keluarga antara 4-6
orang.Jenis pekerjaaan selama di luar negeri sebagai buruh pabrik, pengasuh anak, pembantu
rumah tangga dan penjaga toko. Dan Motivasi Tenaga Kerja wanita bekerja diluar negeri yaitu
untuk membiayai pendidikan anak, Untuk memenuhi kebutuhan pokok.(2).Pemanfaatan remiten
oleh keluarga di daerah asal selama Tenaga Kerja wanita bekerja di luar negeri dimanfaatkan
untuk membiayai pendidikan anak dan Setelah Tenaga Kerja wanita kembali kedaerah asal
digunakan untuk membangun rumah.(3).Dampak remitensi dapat dilihat dari bentuk bangunan
Cica Komalasar, 2015
sebagian bentuk rumah Tenaga Kerja wanita yang mengalami perubahan.(4).Terdapat hubungan
atara remiten dan transformasi pekerjaan Tenaga Kerja wanita di Kecamatan Sepulu.
TKW semakin meningkat jumlahnya karena adanya faktor pendorong dari aspek ekonomi
dan sosial, pengambilan keputusan seseorang untuk menjadi TKW di luar negeri dipengaruhi
oleh jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan dan jumlah anak, serta rata-rata
penghasilan yang diperoleh sebelum menjadi TKW.
Permasalahan rumah tangga keluarga TKW terkait dengan pemenuhan kebutuhan
seksual/biologis antara suami dengan istri dapat berakibat terjadinya disharmoni keluarga bahkan
perceraian, serta penelantaran anak-anak TKW dan akhirnya anak-anak TKW prestasinya
menurun, mudah terpengaruh pada tingkatan-tingkatan negatif, misalnya judi, merokok dan
mabuk-mabukan.
Banyaknya fenomena ibu yang memilih untuk bekerja sebagai TKW di luar negeri, serta
banyaknya permasalahan yang dialami akibat keberangkatannya khususnya yang berhubungan
dengan berubahnya fungsi dan peran anggota keluarga, membuat penulis tertarik untuk meneliti
tentang, “Dampak Ibu Bekerja Sebagai Tenaga Kerja Wanita di Luar Negeri Terhadap Berubahnya Fungsi Dan Peran Anggota Keluarga” (Studi Deskriptif di Desa Dadap Kecamatan
Juntinyuat Kabupaten Indramayu).
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Bagaimana Dampak Ibu Bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita di Luar Negeri terhadap
Berubahnya Fungsi dan Peran Anggota Keluarga.
Sesuai dengan keterbatasan kemampuan penulis, maka permasalahan tersebut penulis
fokuskan pada:
1. Apa motivasi ibu bekerja sebagai TKW di luar negeri?
2. Dampak apa yang ditimbulkan akibat ibu bekerja sebagai TKW di luar negeri?
3. Bagaimana perubahan fungsi dan peran anggota keluarga pada saat ibu bekerja menjadi
TKW di luar negeri?
1.3 Tujuan Penelitian
8
Cica Komalasar, 2015
DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan
gambaran tentang dampak ibu bekerja sebagai TKW diluar negeri terdapat berubahnya fungsi
dan peran anggota keluarga.
1.3.2 Tujuan Khusus:
Tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh data mengenai:
a. Motivasi ibu bekerja sebagai TKW di luar negeri.
b. Dampak apa yang ditimbulkan akibat ibu bekerja sebagai TKW diluar negeri.
c. Perubahan fungsi dan peran anggota keluarga pada saat ibu bekerja menjadi TKW di luar
negeri.
1.4 Manfaat Penelitian
Suatu penelitian tentunya akan lebih bermakna bila mampu memberikan manfaat bagi ilmu
pengetahuan maupun masyarakat pada umumnya. Maka dari itu, penelitian ini diharapkan
memiliki manfaat kegunaan secara teoretis maupun praktis:
1.4.1 Manfaat Teoretis
Secara teoretis hasil dari penelitian ini adalah dapat memberi sumbangsih ilmu
pengetahuan dalam bidang sosiologi pada umumnya dan sosiologi keluarga dan gender pada
khususnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Kegunaan praktis dari penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara langsung
maupun tidak langsung, diantaranya:
a. Memberikan informasi kepada masyarakat umum, mengenai dampak yang
ditimbulkan akibat ibu bekerja sebagai TKW di luar negeri terhadap berubahnya
fungsi dan peran anggota keluarga.
b. Memberi informasi bagi masyarakat mengenai dampak yang ditimbulkan terhadap
keberlangsungan keluarga dan perkembangan anak ketika ibu memilih untuk bekerja
di luar negeri.
Cica Komalasar, 2015
Dalam penyusunan penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang disusun secara bertahap, di
antaranya:
Bab I, merupakan pendahuluan yang meliputi bagian latar belakang masalah, identifikasi
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi
dari penelitian.
Bab II, merupakan pengembangan dari kajian teori yang berhubungan dengan
permasalahan yang dikaji, penelitian terdahulu, kerangka pikir, dan hipotesis penelitian.
Bab III, merupakan bab yang mengkaji tentang metodologi penelitian yang digunakan oleh
peneliti, di dalamnya meliputi pendekatan penelitian, lokasi dan subjek penelitian, populasi dan
sampel penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen
penelitian, proses pengembangan instrumen, dan analisis data.
Bab IV, merupakan bab yang mengkaji hasil penelitian dan menganalisis data yang telah
ditemukan serta pembahasan dari hasil penelitian.
Cica Komalasar, 2015
DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini akan meneliti mengenai dampak ibu bekerja sebagai TKW di luar
negeri terhadap berubahnya peran dan fungsi anggota keluarga. Oleh karena itu,
peneliti menggunakan rancangan penelitian/desain penelitian dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Sebagaimana menurut Hamidi (2004, hlm. 8) menyatakan
bahwa, rancangan/desain penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
Secara garis besar suatu penelitian dalam hal ini penelitian kualitatif bertolak dari yang pertama fenomena sosial yang menarik perhatian peneliti. Kemudian dari fenomena sosial tersebut peneliti menemukan konsep awal ...sebagai seorang yang hendak meneliti, lalu mengembangkan rasa ingin tahunya dengan melakukan extrapolasi, yakni menciptakan konsep baru atau konsep lain dari konsep yang telah ada (konsep awal), dalam hal ini rasionalitas.
Berdasarkan pendapat tersebut maka penelitian ini menggunakan desain
penelitian kualitatif yaitu masalah penelitian yang berasal dari fenomena sosial yaitu
fenomena tenaga kerja wanita yang bekerja di luar negeri, kemudian adanya konsep
baru yang diciptakan atau ekstrapolasi
Bogdan dan Biklen (Nasution, 1992, hlm. 31) menyatakan bahwa dalam
penyusunan desain penelitian dapat diikuti petunjuk sebagai berikut:
a. Menentukan fokus penelitian, yaitu masalah yang diteliti yang pada awalnya masih umum dan samar-samar akan bertambah jelas dan mendapat fokus setelah peneliti berada dalam lapangan.
b. Menentukan paradigma penelitian, yaitu menurut paradigma naturalistik dunia, realitas, peristiwa atau situasi tertentu dipandang dengan cara yang berbeda-beda oleh orang yang berbeda-beda.
Cica Komalasar, 2015
d. kebenaran teori tersebut. Selain itu ia mencari teori yang dibangunnya berdasarkan data yang dikumpulkannya.
Menurut Moleong (2007, hlm. 6) menyatakan bahwa penelitian kualitiatif adalah:
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka pendekatan penelitian kualitatif adalah pendekatan yang
bermaksud memahami fenomena menggunakan pengamatan yang dilakukan secara holistik dan
menyeluruh dengan menginterpretasi tema dan pola menggunakan cara deskripsi.
Untuk mendapatkan data guna menjawab permasalahan yang akan diteliti maka peneliti
menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berupaya
menggambarkan atau melukiskan suatu hal dengan kata-kata yang dalam hal ini mengenai
dampak ibu bekerja sebagai TKW di luar negeri terhadap berubahnya fungsi dan peran anggota
keluarga. Nasution (1992, hlm. 32) mengemukakan bahwa: “Penelitian deskriptif, digunakan
untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi sosial”.
Dengan demikian metode deskritif adalah suatu metode yang mampu menggambarkan
situasi atau kejadian yang ada pada masa sekarang. Dengan menggunakan metode ini maka akan
diperoleh informasi secara lengkap berkenaan dengan masalah yang hendak di teliti.
3.2 Partisipan dan Lokasi Penelitian
3.2.1 Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah keluarga TKW, tetangga sekitar di lingkungan
rumah TKW, dan pemerintah daerah setempat. Hal tersebut karena sumber data yang dapat
diteliti dan mendukung hasil penelitian ini. Informan kunci dalam penelitian ini adalah keluarga
35
Cica Komalasar, 2015
DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendukung adalah tetangga disekitar rumah TKW, pemerintah desa setempat, dan pihak dinas
yang terkait. Adapun cara penentuan partsipan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan teknik sampling, yaitu menggunakan teknik purposive sampling
(pengambilan sampel berdasarkan tujuan). Sebagaimana menurut Soekartono (1995, hlm. 63)
menyatakan bahwa purposive sampling adalah sebagai berikut:
Dalam teknik ini, siapa yang akan diambil sebagai anggota sampel diserahkan pada pertimbangan pengumpul data yang menurut dia sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Jadi, pengumpul data yang telah diberi penjelasan oleh peneliti akan mengambil siapa saja yang menurut pertimbangannya sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
Penentuan partsipan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
teknik prosedur bola salju (snowball). Sebagaimana menurut Bungin (2011, hlm. 108)
menyatakan bahwa prosedur snowball adalah adalah sebagai berikut:
Dalam prosedur ini, dengan siapa peserta atau informan pernah dikontak pertama kali bertemu dengan peneliti adalah penting untuk menggunakan jaringan sosial mereka untuk merujuk peneliti kepada orang lain yang berpotensi berpartisipasi atau berkontribusi dan mempelajari atau memberi informasi kepada peneliti.
Dari penjelasan tersebut maka penelitian tentang dampak ibu bekerja sebagai TKW di luar
negeri terhadap berubahnya fungsi dan peran anggota keluarga dapat dilakukan dengan teknik
snowball sampling, yakni menentukan informan berdasarkan sistem jaringan agar peneliti
mendapatkan informan berikutnya yang dapat membantu memberikan informasi sehingga
penelitian mendapatkan data yang akurat.
Ada beberapa model snowball yang biasa digunakan dalam penelitian, akan tetapi peneliti
lebih tertarik dengan model Snowball Linier untuk penelitian ini. Model snowball Linear
menurut Bungin (2011, hlm. 108) yaitu “memungkinkan peneliti bergerak linier untuk
menemukan informan baru, dari satu informan ke informan lain, dan membentuk bola salju yang
besar secara linier”.
Gambar 3.1
Cica Komalasar, 2015
Sumber: Bungin (2011, hlm. 108)
3.2.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Kota Indramayu, Jawa Barat. Penelitian mengenai keluarga
TKW ini dilakukan di Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu. Dengan alasan,
daerah tersebut banyak sekali warganya yang memilih untuk bekerja menjadi TKW di luar
negeri dan meninggalkan keluarganya, akibatnya berdampak pada perubahan peran dan fungsi
keluarga.
3.3 Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah cara-cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data yang dapat membantu menjawab atau memecahkan masalah penelitian. Ada
beberapa teknik yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data. Teknik tersebut memiliki
fungsi yang berbeda dan digunakan sesuai dengan tujuan penelitian dan jenis data yang ingin
didapatkan serta keadaan subjek penelitian. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dampak
yang ditimbulkan dari ibu bekerja sebagai TKW di luar negeri terhadap berubahnya fungsi dan
peran anggota keluarga. Data penelitian ini diperoleh dari observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
3.3.1 Observasi
Teknik pengumpulan data melaui observasi sebagaimana menurut Bungin (2011, hlm. 133)
bahwa observasi adalah:
Kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindera mata serta dibantu dengan pancaindera lainnya. Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti.Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah obsservasi langsung yang pengamatan yang dilakukan secara langsung pada objek yang diobservasikan.
Alasan peneliti melakukan teknik pengumpulan data dengan observasi yaitu untuk
memperoleh data dari objek penelitian yang tidak bisa didapatkan melalui metode wawancara dan
angket. Dengan observasi peneliti dapat memperoleh data awal dari objek penelitian di lapangan
37
Cica Komalasar, 2015
DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
objek yang akan diamati karena turun langsung dan melihat kadaan yang sesungguhnya
dilapangan. Observasi yang diteliti oleh peneliti yaitu mengenai kondisi keluarga TKW di Desa
Dadap Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu.
3.3.2 Wawancara Mendalam
Metode wawancara menurut Bungin (2011, hlm. 136) bahwa: “Wawancara atau interview
adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai”.
Peneliti melakukan teknik wawancara dengan tujuan menggali informasi mendalam dari
responden mengenai hal yang akan diamati dan sebagai studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti.
Dalam metode wawancara peneliti bertindak sebagai pewawancara sekaligus sebagai
pemimpin dalam proses wawancara terebut. Sedangkan responden adalah orang yang
diwawancarai yang dimintai informasi oleh peneliti. Responden yang di mintai wawancara
diharapkan mengetahui data ataupun informasi serta fakta yang dibutuhkan oleh penelti. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk wawancara sistematik, dimana peneliti terlebih
dahulu menyiapkan pedoman wawancara sebelum melakukan wawancara terhadap responden.
3.3.3 Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data-data berupa benda mati
seperti majalah, foto dan lainya. Dalam penelitian ke lapangan, peneliti akan menggunakan
teknik ini untuk mendapatkan bahan maupun informasi yang mendukung penelitian ini serta
sebagai bagian dari teknik pengumpulan data yang lain untuk saling menguatkan. Tekhnik ini
digunakan untuk mendapatkan data-data seperti data berbagai dokumen yang akan menguatkan
penelitian ini.
3.3.4 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan cara memperoleh informasi melalui sumber acuan yang
dapat berupa teori atau konsep yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, baik
Cica Komalasar, 2015
terkait dengan masalah yang akan diteliti. Dilakukan untuk mendapatkan informasi teoritis yang
berhubungan dengan masalah penelitian.
Teknik ini digunakan karena peneliti memerlukan teori-teori yang dapat mendukung
terlaksananya penelitian ini. Teori-teori ini bisa didapatkan dari sumber kepustakaan yakni buku,
majalah, jurnal dan lain-lain. Dengan teknik ini peneliti akan mendapatkan informasi dan data
yang berupa teori-teori, pengertian-pengertian serta uraian-uraian menurut para ahli yang
berhubungan dengan data yang diperlukan dalam penelitian ini.
3.4 Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
a. Reduksi Data
Menurut Miles dan Huberman (Usman dan Purnomo, 2009, hlm. 85), menyatakan bahwa:
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan -catatan lapangan. Pada langkah reduksi data ini dipilih data yang relevan dengan penelitian. Data yang tidak relevan dapat dibuang, dan jika diperlukan penulis dapat menambahkan data baru sehingga data yang terkumpul dapat diverifikasi.
Sejalan dengan pendapat sebelumnya, adapun menurut Nasution (2003, hlm. 129) reduksi
data adalah:
Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis/diketik dalam bentuk uraian atau laporan yang terperinci. Laporan ini akan terus menerus bertambah dan akan menambah kesulitan bila tidak dianalisi sejak mulanya. Laporan-laporan itu perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal-hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya, jadi
laporan lapangan sebagai bahan “mentah” disingkatkan, direduksi, disusun lebih sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting, diberi susunan yang lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan.
b. Penyajian Data
Menurut Miles dan Huberman (Usman dan Purnomo, 2009, hlm. 86), menyatakan bahwa:
39
Cica Komalasar, 2015
DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Penarikan Kesimpulan Atau Verifikasi
Menurut Nasution (2003, hlm 130) menyatakan bahwa penarikan kesimpulan atau
verifikasi dapat dilejakan sebagai berikut:
Sejak mulanya peneliti berusaha untuk mencari makna data yang dikumpulaknnya. Untuk itu ia mencari pola tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya. Jadi dari data yang diperolehnya ia sejak mulanya mencoba mengambil kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula masih sangat tentatif, kabur, diragukan, akan tetapi dengan bertambahnya data, maka kesimpulan itu lebih “grounded”.
Miles dan Huberman menggambarkan keterkaitan ketiga kegiatan reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini:
Gambar 3.2
Model interaktif
Sumber: Miles dan Huberman,1994 ( Usman dan Purnomo, 2009, hlm. 88)
3.5Validitas Data
Dalam penelitian kualitatif terdapat uji keabsahan data hal ini diperlukan agar penelitian
dikatakan valid. Teknik pemeriksaan data kualitatif untuk mengukur derajat kepercayaan
(kredibilitas) data yang diperoleh dari lapangan. Ada beberapa teknik untuk menguji keabsahan
data. Akan tetapi peneliti hanya menggunakan beberapa teknik saja sesuai kemampuan peneliti.
Menurut Moleong (dalam Bungin, 2011, hlm. 261), teknik pemeriksaan data kualitatif yaitu
dengan menggunakan:
a. Perpanjang keikutsertaan Pengumpulan
Data
Penyajian data
Reduksi Data
Cica Komalasar, 2015
Peneliti dalam hal ini melakukan penelitian dengan waktu yang lebih lama. Pada tahap
ini peneliti dapat melakukan cek ulang agar terhindar dari informan yang memberikan
kepalsuan data di lapangan. Hal ini pun membantu peneliti dalam mendapatkan informasi
yang lebih banyak pula.
b. Ketekunan pengamatan
Selama penelitian berlangsung bukan hanya pancaindera saja yang bekerja untuk
mengumpulkan data, tetapi juga diikuti oleh perasaan dan insting sehingga derajat
keabsahan data dapat meningkat pula.
c. Triangulasi Peneliti, Metode, Teori, dan Sumber Data
1) Triangulasi dengan sumber data
Menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang
diperoleh oleh peneliti ataupun membandingkan hasil wawancara dan
pengamatan. Untuk mengecek kebenaran data tersebut dibuatlah triangulasi data
sebagai berikut:
Gambar 3.3
Triangulasi dengan Tiga Sumber Data
Sumber: Sugiyono, 2012, hlm. 274
Dalam melakukan penelitaian peneliti membandingkan ketiga data yang diperoleh di
lapangan. Untuk mendapatkan data yang valid maka peneliti menggunakan tiga sumber data
yaitu suami TKW sebagai informan kunci dan keluarga TKW, serta pemerintah desa setempat,
dan tetangga sekitar tempat tinggal TKW sebagai informan pendukung.
2) Pengecekan melalui diskusi
Diskusi dengan berbagai kalangan yang mengerti tentang masalah penelitian
dapat membantu dalam menguji keabsahan data. Diskusi bertujuan untuk
menyingkapkan kebenaran hasil penelitian serta mencari titik-titik kekeliruan
interpretasi dengan klarifikasi penafsiran dari pihak lain.
Suami TKW Keluarga TKW
41
Cica Komalasar, 2015
DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Triangulasi dengan metode
Triangulasi metode ini digunakan untuk melakukan pengecekan kembali antara
hasil dari pengumpulan data yang telah dijelaskan sebelumnya. Apakah hasil dari
observasi sama dengan hasil dari hasil observasi dan seterusnya.
Gambar 3.4
Triangulasi dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data
Sumber: Sugiyono, 2012, hlm. 273
Dalam melakukan penelitian peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu
wawancara mendalam dengan informan, observasi langsung di lingkungan tempat tinggal
informan dan metode dokumenter sebagai bukti bahwa peneliti melakukan penelitian.
Berdasarkan gambar di atas tentang Validitas Data kualitatif, maka peneliti tidak
menggunakan semua teknik triangulasi yang telah diuraikan. Peneliti hanya menggunakan
triangulasi dengan sumber data, pengecekan dengan diskusi dan triangulasi dengan metode, hal
ini sesuai dengan kemampuan penelit Wawancara
mendalam
Observasi
Cica Komalasari, 2015
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
1.1 Kesimpulan
Tenaga Kerja Wanita semakin meningkat jumlahnya karena adanya faktor
pendorong dari aspek ekonomi dan sosial, pengambilan keputusan seseorang untuk
menjadi TKW di luar negeri dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga yang telah
menjadi tanggungan dan jumlah anak, keterampilan, dan pekerjaan, serta rata-rata
penghasilan sebelum bekerja di luar negeri.
a. Motivasi ibu bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja wanita di luar negeri
karena ingin meningkatkan status perekonomian keluarga. Selain itu, lapangan
pekerjaan yang ada di desa sangat sempit dan upahnya minim tidak sesuai
dengan keterampilan yang mereka miliki, yaitu keterampilan di bidang tata
laksana rumah tangga. Dengan keterampilan yang minim tersebut mereka lebih
memilih untuk bekerja di luar negeri sebagai TKW dengan harapan ingin
mendapatkan upah yang besar dan meningkatkan kesejahteraan keluarga di
kampung halaman.
b. Dampak ibu bekerja sebagai tenaga kerja wanita di luar negeri di Desa Dadap
ialah meningkatnya kasus perceraian yang diakibatkan oleh ketidak harmonisan
hubungan antara suami istri, komunikasi yang tidak baik antara suami istri,
dipicu masalah cemburu, dan adanya orang ketiga atau adanya wanita idaman
lain (WIL) yang dimiliki oleh suami. Namun tidak semua keluarga berdampak
pada peceraia karena mereka sangat menjaga komunikasi dan komitmen yang
mereka buat sebelum istri bekerja menjadi TKW di luar negeri.
c. Pilihan ibu untuk menjadi TKW di luar negeri tentunya menjadikan fungsi dan
peran dalam keluarga berubah. Fungsi keluarga tidak dapat dijalankan
sebagaimana mestinya karena ibu bekerja menjadi TKW, selain itu peran-peran
yang ada dalam keluarga juga berubah, peran ibu sepenuhnya menjadi tanggung
87
Cica Komalasari, 2015
DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Namun, peran ibu tersebut digantikan oleh anggota keluarga lainnya seperti
nenek-kakek/paman-bibi, sehingga suami tidak terlalu terbebani dengan urusan
kerumahtanggaan.
1.2 Implikasi
Implikasi penelitian ini terhadap bidang pendidikan sosiologi adalah sebagai
bahan penyampaian materi mata pelajaran sosiologi yang berkaitan dengan salah satu
fenomena sosiologi khususnya perubahan sosial dalam keluarga. Materi tersebut
terdapat ada mata pelajaran sosiologi di tingkat perkuliahan dan SMA kelas X, XI
pada konsentrasi kelas Ilmu-ilmu sosial (IIS) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Materi-materi pembelajaran sosiologi dapat tersampaikan dengan baik apabila
proses pembelajaran yang dilakukan dalam kondisi yang kondusif dan
menyenangkan. Dalam hal ini, proses pembelajaran tidak hanya bertujuan untuk
menghasilkan peserta didik yang cerdas secara akademik, namun peserta didik
tersebut harus mampu membentuk karakter peserta didik agar jauh lebih baik dengan
pendekatan-pendekatan pendewasaan. Tim pengembang MKDP Kurikulum dan
Pembelajaran (2009, hlm.120) pembelajaran sebagai suatu upaya yang dilakukan
oleh seorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar. Dalam
proses pembelajaran perlu dilakukan dalam kondisi yang kondusif agar materi-materi
pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik, proses pembelajaran tidak hanya
menghasilkan peserta didik yang cerdas secara akademik saja tetapi juga membentuk
karakter peserta didik agar jauh lebih baik. Pembelajaran sebagai suatu upaya yang
dilakukan oleh seseorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang
belajar.
Sehubungan dengan dampak yang ditimbulkan akibat ibu bekerja sebagai
tenaga kerja wanita di luar negeri, maka implikasi yang harus dilakukan adalah
pemerintah menekan jumlah tenaga kerja wanita yang ingin bekerja di luar negeri,
dengan cara memperluas lapangan pekerjaan, memberikan pelatihan keterampilan,
memberikan modal pinjaman usaha, dan mengutamakan potensi putra/putri daerah.
Meskipun TKW meningkatkan devisa negara tetapi banyak dampak negatif yang
Cica Komalasari, 2015
sayang serta perhatian yang akan diperoleh anak dari orang tua, sehingga
meningkatkan munculnya potensi perilaku menyimpang pada anak. Pilihan ibu
bekerja di luar negeri dan meninggalkan keluarga mereka membawa perubahan
sosial di dalam keluarga. Di era masyarakat modern saat ini setiap anggota keluarga
mengalami pertambahan fungsi dan peran. Dalam hal ini, perempuan/ibu akhirnya
memilih untuk bekerja, karena adanya desakan ekonomi keluarga. Beban ekonomi
yang semakin berat memaksa ibu sebagai istri turut bekerja mencari nafkah. Hal ini
ditempuh karena pendapatan suami tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga.
engan pilihan istri bekerja menjadi TKW di luar negeri menjadikan penghasilan yang
diperoleh istri lebih tinggi dibandingkan suami, hal ini mengakibatkan ketimpangan
posisi antara suami dan istri dapat memicu konflik dalam keluarga, bahkan
diantaranya berujung pada perceraian. Kasus-kasus perceraian ini dipicu karena
masalah ekonomi, cemburu dan ketidakharmonisan hubungan antara suami dan istri.
1.3 Rekomendasi
1.3.1 Bagi masyarakat umum
Pilihan menjadi Tenaga Kerja Wanita di luar negeri sesungguhnya bukanlah
pilihan yang baik. Meskipun memberikan penghasilan yang besar namun memiliki
resiko yang besar pula, sehingga bagi para ibu yang ingin membantu perekonomian
keluarga sebaiknya memilih pekerjaan yang bisa dikerjakan di lingkungan tempat
tinggal, mengikuti kursus atau pelatihan untuk meningkatkan keterampilan guna
meningkatkan kesejahteraan keluarga, karena yang mencari nafkah dalam keluarga
merupakan tugas utama seorang suami.
1.3.2 Bagi pemerintah
a. Menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup bagi masyarakat.
b. Memberdayakan masyarakat dengan memberikan keterampilan khusus.
c. Membekali para calon-calon TKW dengan pengetahuan dan keterampilan
yang cukup dan Membuat kebijakan-kebijakan yang memperkuat posisi
89
Cica Komalasari, 2015
DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.2.3.Bagi Para TKW
a. Mencari informasi tentang hak dan kewajiban dia sebagai pekerja, informasi
tentang deskripsi kerja serta kondisi umum negara tujuan.
b. Mempelajari dengan cermat surat kontrak kerja sebelum
menandatanganinya.
c. Menghindari penyelenggara penempatan tenaga kerja ke luar negeri yang
bersifat individual.
d. Mencari dan memilih penyelenggara yang telah diakreditasi pemerintah
sehingga mempermudah pertanggungjawabannya apabila terjadi masalah.
Cica Komalasari, 2015
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Anggota IKAPI. (2000). Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Bandung: PT.Citra Aditya Bakti.
Bungin, Burhan H. M. (2011). Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman
Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta:
Grafindo Persada.
Giddens, A. (1991). Modernity and Self Identity: Self and society in the Late Modern
Age. UK: Polity Press.
Goode, William J. (1991). Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bina Aksara.
Handoko, Martin. (1992). Motivasi, daya penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta: Kanisius.
Hamidi. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press.
Helmawati. (2014). Pendidikan Keluarga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan. (2008). Undang-undang Nomor 39
Tahun 2004. KNP2: Jakarta.
Martono, N. (2013). Sosiologi perubahan sosial (Perspektif klasik, Modern,
Posmodern dan Poskolonial). Jakarta: PT. RajaGarafindo Persada.
Mualifah. (2008). Psycho Islamic Smart Parenting (Pola Asuh Cerdas Pembentuk
Jiwa Besar, Optimis, dan Positif Anak-Anak Anda). Yogyakarta: Diva Press
Moleong, J Lexy. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Nasution, S. (1992). Metode Penelitain Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsindo
Nasution, S (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsindo
Santrock, John W. (2012). Life-Span Development, Perkembangan Masa-Hidup Edisi
Ketigabelas ilid I. Erlangga.
Shadily, Hassan. (1984). Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Rajawali Press
91
Cica Komalasari, 2015
DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Siagian, P. Sondang (2012). Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kulitatif Dan R & D, Bandung: Alfabeta.
Soekanto, Soerjono. (1986). Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Ke-2. Jakarta: Rajawali Press.
Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi: Suatu pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suparlan, YB. (1990). Masalah Perkawinan. Jakarta: Bina Aksara.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran (2009). Kurikulumdan
Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI.
Usman, H dan Purnomo S.A. (2009). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wahyuni, S. N. dan Yusniati, (2007). Manusia dan Masyarakat. Jakarta: Ganeca Exacta.
Wulansari, D. (2009). Sosiologi Konsep dan Teori. Bandung: PT Refika Aditama.
Yusuf, Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sumber Internet:
Dinsosnakertrans. (2011). Statistik Tenaga Kerja Wanita di Indramayu. [Online]. Tersedia di: http://www.indramayukab.go.id/statistik/96-sosial-tenaga-kerja-dan-transmigrasi.html.
Badan Pusat Statistik. (2012). Informasi data statistic Indramayu. [Online]. Tersedia di: http://www.bpsindramayukab.com
Jurnal:
Agustini, R. (2014). Karakteristik tenaga kerja wanita (TKW) yang pernah bekerja ke
luar negeri dan dampak remitensi terhadap keluarga TKW di kecamatan sepulu. [Online]. Tersedia di: http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel42A9D8AC833B270C3E0696036BCB26EC .pdf
Widianti, A. (2014). Faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga Tenaga Kerja
Wanita (TKW) di Desa Citembong, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap.
Cica Komalasari, 2015 Undang-Undang:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tentang Ketenagakerjaan
Skripsi:
Periyani. (2013). Pergeseran tanggung jawab pengasuhan dari orang tua ke nenek. Skripsi. Universitas Sriwijaya. Palembang: Tidak diterbitkan
Waluma, S. (2011). Dampak disfungsi keluarga terhadap perilaku sosial remaja di
Desa Sumber Beras Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi (Studi Deskriptif pada remaja yang orang tuanya bekerja menjadi TKW). Skripsi.
Jember: Universitas Negeri Jember. Jember: Tidak diterbitkan
Yunitasari, W. (2012). Perubahan fungsi keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) di
Kecamatan Walimo Kabupaten Trenggalek. Skripsi. Universitas Negeri