• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI PADA PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KINERJA MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI PADA PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KINERJA MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI PADA PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

POPONG NURASIAH 1303011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

ANALISIS KINERJA MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI PADA PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

Oleh:

Popong Nurasiah, S.Pd

Universitas Pendidikan Indonesia, 2015

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Pendidikan Biologi

Sekolah Pascasarjana

© Popong Nurasiah Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS KINERJA MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI PADA PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

Popong Nurasiah. S.Pd

NIM. 1303011

Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing

Dr. Bambang Supriatno, M.Si

NIP. 19630521 198803 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

Dr. Bambang Supriatno, M.Si

(4)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Pertanyaan Penelitian ... 7

D. Batasan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

1. Manfaat Teoretis ... 9

2. Manfaat Praktis ... 9

G. Struktur Organisasi Tesis ... 10

BAB II KINERJA MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA ... 11

A. Kinerja Mengajar Guru/Calon Guru ... 11

1. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran ... 15

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 20

3. Penilaian Pembelajaran ... 31

B. Program Pengalaman Lapangan (PPL) ... 36

1. Pengertian PPL ... 36

2. Tujuan dan Sasaran PPL Kependidikan ... 36

3. Prosedur PPL ... 37

(5)

viii

Halaman

5. Kegiatan Inti PPL ... 38

6. Pelaksanaan Supervisi PPL oleh Dosen Pembimbing dan Guru Pamong ... 39

7. Kegiatan Ujian dan Pelaporan ... 40

8. Penilaian PPL ... 41

9. Deskripsi Tugas Guru Pamong PPL dan Dosen Pembimbing PPL ... 42

C. Hasil Belajar ... 44

D. Hubungan Hasil Belajar Siswa dengan Kinerja Mengajar Guru ... 46

E. Penelitian yang Relevan ... 49

BAB III METODOLGI PENELITIAN ... 50

A. Metode Penelitian ... 50

B. Populasi dan Subjek Penelitian ... 50

C. Definisi Operasional ... 51

1. Kinerja Mengajar Calon Guru Biologi ... 51

2. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ... 51

D. Teknik Pengumpulan Data ... 52

E. Instrumen Penelitian ... 52

1. Rubrik Penilaian RPP ... 52

2. Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ... 53

3. Rubrik Penilaian Pembelajaran (Assessment atau Evaluasi) ... 54

4. Angket Tanggapan Siswa ... 55

5. Pedoman Wawancara ... 56

6. Catatan Lapangan ... 57

F. Prosedur Penelitian ... 58

1. Tahap Persiapan ... 58

2. Tahap Pelaksanaan ... 59

3. Tahap Pelaporan ... 60

G. Analisis Data ... 60

1. Analisis RPP, Pelaksanaan Pembelajaran, dan Penilaian/ Assessment Pembelajaran ... 60

(6)

ix

Halaman

3. Analisis Hasil Wawancara ... 62

4. Analisis Hubungan Kinerja Calon Guru Biologi dengan Hasil Belajar Siswa ... 62

5. Analisis Catatan Lapangan ... 63

H. Alur Penelitian ... 63

I. Jadwal Pelaksanaan ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65

A. Hasil Penelitian ... 66

1. Kinerja Calon Guru Biologi dalam Menyusun RPP ... 66

2. Kinerja Calon Guru Biologi dalam Melaksanakan Pembelajaran Biologi ... 69

3. Kinerja Calon Guru Biologi dalam Melaksanakan Penilaian .... 77

4. Tanggapan Siswa Terhadap Kinerja Calon Guru Biologi ... 79

5. Data Hasil Wawancara Calon Guru Biologi ... 80

6. Hasil Belajar Siswa ... 82

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83

1. Kinerja Calon Guru Biologi dalam menyusun RPP... 83

2. Kinerja Calon Guru Biologi dalam Melaksanakan Pembelajaran Biologi ... 90

3. Kinerja Calon Guru Biologi dalam Melaksanakan Penilaian .... 116

4. Kesesuaian Antara Kinerja Calon Guru Biologi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran ... 117

5. Keterbatasan Penelitian ... 123

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 124

A. Kesimpulan ... 124

B. Saran ... 125

DAFTAR PUSTAKA ... 126

(7)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berperan dalam peningkatan kualitas pendidikan, sebab pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan. Oleh karena itu, program peningkatan kualitas pendidikan hendaknya dimulai dari peningkatan kualitas pembelajaran (Widodo, 2010). Sedangkan kualitas kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh salah satu faktor diantaranya tenaga pendidik yaitu guru. Proses pembelajaran tersebut akan berlangsung dengan baik apabila didukung oleh guru yang mempunyai kompetensi dan kinerja yang tinggi, karena guru merupakan ujung tombak dan pelaksana terdepan pendidikan anak-anak di sekolah (Widoyoko, 2008). Hal senada dinyatakan Widodo (2010) bahwa sebaik apapun fasilitas dan program yang tersedia di sekolah, tidak akan memberikan hasil yang baik apabila guru-guru yang ada tidak berkualitas.

Salah satu prasyarat pendidikan berkualitas adalah dari kualitas kinerja guru yang konsisten dalam pembelajarannya (Caena, 2011). Dengan adanya guru yang berkualitas, diharapkan dapat membantu siswa dalam mengkontruksikan pengetahuannya sendiri dan terlibat aktif pada proses pembelajaran. Pada saat ini juga, guru semakin diharapkan memiliki persiapan yang cukup jauh untuk mendemontrasikan pengetahuan mereka tentang subjek yang diampunya maupun tentang kepedagogikannya (Arends, 2008). Dengan demikian, guru dituntut untuk meningkatkan keprofesionalannya sebagai seorang guru.

(8)

2

siswa. Pernyataan tersebut sesuai penelitian Rockoff (2004), bahwa kualitas guru berkorelasi positif dengan prestasi belajar siswa. Dengan demikian, pembelajaran yang berkualitas memerlukan konsistensi dan kinerja guru yang profesional.

Sesuai dengan pernyataan sebelumnya, bahwa pembelajaran berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan posisi guru dengan tepat sehingga dapat memainkan perannya sesuai kebutuhan belajar peserta didik (Wibowo & Hamrin, 2012). Dalam memainkan peran tersebut, guru harus memiliki kompetensi yang mampu menempatkan dirinya sebagai seorang guru. Menurut Barnawi & Arifin (2001), terdapat empat kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi-kompetensi tersebut harus dimiliki guru secara seutuhnya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Pengembangan kompetensi dan kualitas mengajar guru di sekolah dipandang sebagai bagian yang sangat penting. Kinerja guru yang tinggi dengan penguasaan aspek kompetensi dan memiliki kualifikasi akademik sangat diperlukan dalam rangka transformasi proses pembelajaran siswa dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari ketergantungan menjadi mandiri, dan dari tidak terampil menjadi terampil (Sihombing, 2014). Hal tersebut dapat dilakukan guru dengan menggunakan metode ataupun pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif. Dengan demikian, guru bukan lagi mempersiapkan siswa secara pasif dan serba menerima setiap pembelajaran yang disampaikan melainkan melibatkan mereka untuk mengkontruksikan sendiri pengetahuan yang dipelalajarinya. Keterlibatan siswa dalam mengontruksikan pengetahuan tersebut, maka kebermaknaan dan tujuan pembelajaran akan tercapai.

(9)

3

mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya. Selanjutnya dinyatakan Trianto (2008), bahwa pada saat ini guru belum mampu mengimplementasikan proses pembelajaran yang efektif bagi siswanya. Hal tersebut karena pembelajaran masih didominasi oleh pembelajaran konvensional dan cenderung teacher center sehingga siswa menjadi pasif. Faktor kinerja guru yang disebutkan oleh beberapa peneliti inilah yang menjadi salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan Hidayat (2006), menyebutkan bahwa kinerja mengajar guru masih memiliki kategori rendah terutama dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi pembelajarannya. Rendahnya kinerja mengajar guru tersebut, dikarenakan pada kegiatan pembelajarannya mereka masih menggunakan metode konvensional. Dengan menggunakan metode tersebut dapat mengakibatkan kebosanan pada diri siswa. Selanjutnya Mulyasa (2003) menyatakan ada tujuh indikator yang menunjukkan lemahnya kompetensi guru dalam melaksanakan tugas utamanya sebagai pengajar, yaitu: 1) rendahnya pemahaman tentang strategi pembelajaran; 2) kurangnya kemahiran dalam mengelola kelas; 3) rendahnya kemampuan melakukan dan memanfaatkan penelitian tindakan kelas (classroom action research); 4) rendahnya motivasi berprestasi; 5) kurang disiplin; 6) rendahnya komitmen profesi; dan 7) rendahnya kemampuan manajemen waktu. Hal tersebut didukung hasil penelitian Kallery & Psillos (2002) yang menyatakan bahwa lemahnya kualitas guru karena guru memiliki latar belakang yang lemah dalam ilmu pengetahuan dan memiliki masalah dalam menerapkan kurikulum.

Berdasarkan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka guru perlu didorong untuk lebih inovatif dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. Kualitas pengajaran mulai dari perencanaan pembelajaran inovatif yang dapat menyebabkan siswa untuk berpikir kreatif, pelaksanaan pembelajaran dengan pemilihan bahan pembelajaran yang tepat, penentuan strategi pembelajaran, penggunaan media pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang menyenangkan, dan evaluasi hasil belajar siswa (Hidayat, 2006).

(10)

4

yang profesional tersebut membutuhkan waktu lama, dengan ditunjang sikap bahwa belajar mengajar adalah sebuah proses yang berlangsung seumur hidup (Arends, 2008). Sikap belajar yang harus dimiliki guru pemula untuk menguasai dasar pengetahuan/keterampilan yang dibutuhkan para profesional, maka harus memiliki pandangan tentang bagaimana siswa belajar, tujuan utama belajar, dan bagaimana menjadi guru yang efektif. Belajar mengajar tersebut merupakan proses yang kompleks, sehigga kemampuan guru berpengalaman mungkin memiliki nilai yang tidak sama dengan guru pemula/calon guru (Arends, 2008).

Berdasarkan penelitian Borko (2004) dan Greeno (2003) menyatakan bahwa untuk menjadi guru profesional, maka harus memiliki keterampilan dan selalu belajar. Pada dasarnya pembelajaran yang bermakna adalah didalamnya ada proses belajar bagi siswa dan gurunya. Hal tersebut sesuai pernyataan Bruce (2010) dan Sankaran et al. (2011) bahwa profesional belajar yaitu belajar dari pengalaman dan pembelajaran yang berkelanjutan melalui keterlibatan aktif dalam praktik di lingkungan belajar (sekolah dan ruang kelas). Selanjutnya Webster-Whight (2009) menyatakan lebih lanjut agar menjadi guru yang profesional, maka guru tersebut akan senantiasa belajar secara dinamis, berkelanjutan, terus-menerus, tertanam dalam konteks kelas, dan dibangun melalui pengalaman serta praktik meliputi penetapan tujuan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

(11)

5

dengan kegiatan PPL tersebut, maka kemampuan jangka panjang untuk meningkatkan kemampuan keprofesionalan guru dapat tercapai (Desimore, 2009).

Melalui kegiatan PPL, mahasiswa calon guru diberi kesempatan mengemban tugas di sekolah layaknya seorang guru. Hal ini merupakan kesempatan bagi mereka sebelum menyelesaikan studinya di Strata 1 (S1) kependidikan. Kesempatan tersebut adalah kondisi yang menguntungkan bagi seorang guru khususnya calon guru untuk meningkatkan keprofesionalannya. Berkaitan dengan kesempatan yang dimiliki calon guru/guru, Anderson et al. (2000) menyebutkan bahwa di sekolah guru dapat mengambil tanggung jawab untuk belajar dan meningkatkan kualitas kinerja keprofesionalannya. Pernyataan senada dari Geijsel et al. (2009), bahwa indikasi tentang kunci kegiatan belajar profesional adalah di sekolah. Di sekolah tersebut, memungkinkan guru untuk mengatasi perubahan dunia pendidikan dengan melakukan berbagai eksperimen pengetahuan dan inovasi pembelajaran. Menurut penelitian Zwart (2007) menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu: 1) faktor psikologis, kognisi guru, serta motivasi; dan 2) faktor organisasi, kepemimpinan, kolaborasi antar guru, komunikasi, dan peluang guru untuk belajar. Dengan demikian, berdasarkan pernyataan beberapa ahli disebutkan bahwa peningkatan kualitas guru dapat diperoleh dari pengalaman dan pembelajaran di sekolah.

Bagi calon guru, kinerja mengajar di sekolah merupakan titik kulminasi perkuliahan. Kegiatan tersebut dipengaruhi oleh faktor penguasaan bekal-bekal teoretis dan berbagai hasil latihan dalam kegiatan perkuliahan atau berbagai kegiatan akademik (Susiani, 2007). Lebih lanjut dijelaskan bahwa bekal akademik ini mencakup berbagai mata kuliah yang berkaitan dengan bekal pengelolaan kelas, pemahaman perkembangan dan belajar siswa, strategi dan perencanaan pembelajaran, materi yang akan diajarkan di sekolah, pengayaan materi, praktik dalam skala mikro, maupun berbagai observasi dan berbagai praktik sebagai implementasi dari berbagai mata kuliah.

(12)

6

berupa ruh hakikat sains yaitu proses, produk, dan aplikasi. Oleh karena itu, memahami kekhasan sains sendiri sangat penting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik (Anggraeni, 2012). Namun pada kenyataannya, pengajaran Biologi lebih banyak bersifat informatif dan menekankan penguasaan fakta dan konsep. Padahal salah satu faktor penting yang terlibat dalam peningkatan kualitas pembelajaran adalah kualitas guru. Dengan demikian, perlu ada usaha yang komprehensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalisme para calon guru sains/Biologi (Widodo, 2010). Melihat kenyataan demikian, maka guru Biologi harus memahami tujuan pembelajaran sains secara seutuhnya. Tujuan pembelajaran sains bukan hanya memperbesar dasar pengetahuan siswa, tetapi juga menciptakan berbagai kemungkinan untuk penciptaan dan penemuan yang diterapkan di bidang sains yang menjadi karakteristik khas dari metode ilmiah.

Seperti setelah diketahui sebelumnya, bahwa salah satu faktor yang berperan dalam peningkatan kualitas pembelajaran adalah kualitas kinerja guru. Sedangkan salah satu indikator keberhasilan guru dalam pembelajaran adalah hasil belajar siswa. Kinerja mengajar guru tersebut berhubungan erat dengan hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan bahwa kualitas guru berkorelasi positif dengan hasil belajar siswa (Rockoff, 2004). Di dalam kegiatan mengajarnya, seorang guru mempunyai cara yang berbeda-beda. Kinerja guru yang berbeda ini dipengaruhi oleh kemampuan/kompetensi, kualitas, dan pengalaman yang dimiliki mereka.

(13)

7

Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai kinerja calon guru Biologi pada kegiatan pembelajaran. Melalui penelitian ini, diharapkan diperoleh data empiris tentang gambaran kinerja mengajar calon guru Biologi S1 UPI Bandung selama kegiatan PPL di SMA Negeri Kota Bandung angkatan 2014-2015. Kinerja calon guru Biologi ini merupakan perbuatan yang ditampilkan dan diamati selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Adapun kinerja tersebut meliputi kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan menilai hasil belajar siswa. Sedangkan salah satu indikator dari kinerja calon guru Biologi ini adalah hasil belajar siswa. Dengan demikian, dapat diidentifikasi kelemahan dan kelebihan kemampuan calon guru Biologi pada kegiatan PPL sebagai salah satu bekal prajabatan guru. Sehingga secara komprehensif dan berkelanjutan diharapkan kegiatan PPL ini dapat meningkatkan keprofesionalan calon guru Biologi sebagai guru sains/Biologi seutuhnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

dirumuskan masalah penelitian “Bagaimana Kinerja Mengajar Calon Guru

Biologi pada Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri Kota Bandung?”.

C. Pertanyaan Penelitian

Rumusan masalah di atas dijabarkan dalam pertanyaan penelitian berikut: 1. Bagaimana kinerja calon guru Biologi dalam menyusun RPP?.

2. Bagaimana kinerja calon guru Biologi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas?.

3. Bagaimana kinerja calon guru Biologi dalam melaksanakan penilaian hasil belajar siswa?.

4. Adakah kesesuaian antara kemampuan calon guru Biologi dalam merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian hasil belajar siswa? 5. Kendala apa saja yang dihadapi calon guru Biologi dalam melaksanakan

(14)

8

D. Batasan Masalah

Agar penelitian ini terarah, ruang lingkup masalah yang diteliti dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Kinerja mengajar calon guru Biologi pada penelitian ini meliputi kemampuan dalam merencanakan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk RPP, pelaksanaan pembelajaran di kelas, dan kegiatan penilaian hasil belajar siswa. 2. Calon guru Biologi pada penelitian ini adalah mahasiswa S1 jurusan pendidikan Biologi UPI semester tujuh yang sedang melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada semester genap tahun ajaran 2014-2015 di SMA Negeri Kota Bandung. Adapun analisis dilakukan pada fase mahasiswa PPL mulai dilepas untuk melakukan pembelajaran secara mandiri dan guru pamong sebagai supervisor di kelas. Kegiatan analisis tersebut dilakukan selama dua kali pertemuan dari jumlah minimal yang harus ditempuh mahasiswa PPL yaitu sebanyak 16 kali pertemuan.

3. Lokasi penelitian adalah SMA Negeri Kota Bandung yang menjadi tempat penempatan mahasiswa calon guru Biologi selama PPL tahun ajaran 2014-2015 dan merupakan mitra dari LPTK UPI. Mahasiswa calon guru Biologi tersebut mengajar di kelas X semester genap dengan materi pembelajaran yang diamati adalah konsep Plantae, Animalia, dan Ekosistem.

4. Hasil belajar siswa yang dimaksud merupakan salah satu indikator dari kinerja calon guru Biologi dan berupa nilai ulangan harian siswa. Ulangan harian tersebut yaitu pada konsep Plantae, Animalia, dan Ekosistem sesuai dengan RPP atau materi yang diajarkan oleh calon guru Biologi.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja calon guru Biologi pada saat mereka melaksanakan kegiatan PPL di SMA Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2014-2015. Tujuan tersebut meliputi:

1. Menganalisis kinerja calon guru Biologi dalam menyusun RPP.

(15)

9

3. Menganalisis kinerja calon guru Biologi dalam melaksanakan penilaian hasil belajar siswa.

4. Menganalisis adanya kesesuaian antara kinerja calon guru Biologi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran Biologi.

5. Memperoleh informasi kendala-kendala yang dihadapi calon guru Biologi dalam melaksanakan kinerja pembelajarannya.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

a. Manfaat teoretis menekankan manfaat penelitian dari segi ilmiah dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, yaitu memberikan sumbangan terhadap khazanah pengembangan ilmu pengetahuan dalam hal kinerja mahasiswa calon guru Biologi sebagai agen pembelajaran kelak di sekolah. b. Penelitian ini sebagai kajian tentang kinerja calon guru Biologi. Sedangkan

hasil belajar siswa merupakan salah satu indikator dari kualitas pembelajaran yang mereka laksanakan, sekaligus memberikan sumbangan penting dalam memperluas wawasan kegiatan pembelajaran Biologi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Calon Peneliti. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dan landasan dasar untuk dikembangkan menjadi penelitian lanjutan.

b. Bagi Guru dan Calon Guru. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan dalam perkembangan kegiatan pembelajaran Biologi, terutama dalam kegiatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa pada kegiatan pembelajaran Biologi.

(16)

10

G. Struktur Organisasi Tesis

Penulisan tesis ini dibagi menjadi lima bagian utama yaitu pendahuluan, kajian pustaka, metodologi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran.

Pada bagian bab pendahuluan disajikan kerangka berpikir dari penelitian yang akan dilakukan. Kerangka berpikir ini dilengkapi dengan latar belakang pentingnya dilakukan penelitian ini yang didukung dengan beberapa hasil penelitian terdahulu dan teori-teori yang mendukung pertanyaan penelitian, rumusan masalah yang dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian, batasan-batasan masalah dalam penelitian, tujuan dilakukannya penelitian, dan manfaat penelitian yang diharapkan bagi berbagai pihak.

Pada bagian kajian pustaka berisi kajian-kajian materi dan landasan teoretis yang terkait dengan penelitian. Kajian pustaka pada tesis ini berisi tentang kinerja guru/calon guru Biologi dalam melaksanakan pembelajaran pada Program Pengalaman Lapangan (PPL) dan hasil belajar siswa.

Pada bagian metodologi penelitian berisi tentang metode yang digunakan dalam penelitian dalam mengambil dan mengolah data. Pada tesis ini metodologi penelitian berisi desain dan prosedur penelitian dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan hingga tahap akhir pelaksanaan, jenis instrumen yang digunakan untuk menjaring data, serta teknik analisis yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian.

Pada bagian hasil dan pembahasan penelitian berisi tentang penjabaran mengenai hasil temuan-temuan yang diperoleh selama penelitian. Hasil penelitian ini mengacu pada pertanyaan-pertayaan penelitian yang telah dijabarkan pada bagian bab pendahuluan. Hasil temuan dianalisis dan dibahas dalam pembahasan untuk menjawab rumusan masalah utama. Pembahasan penelitian dilakukan dengan mengaitkan hasil temuan dengan landasan teori dan beberapa hasil penelitian lain sejenis yang mendukung hasil temuan.

(17)

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut McMillan & Schumacer (2001) metode deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, akan tetapi menggambarkan sesuatu kondisi apa adanya. Data yang terkumpul dianalisis dan diinterpretasikan, kemudian dideskripsikan untuk menggambarkan kondisi yang terjadi pada subjek penelitian dengan menggunakan teknik triangulasi. Creswell & John W (2010) menyatakan bahwa pada teknik triangulasi peneliti mengumpulkan secara bersama data kualitatif dan kuantitatif, membandingkan hasilnya, dan kemudian menggunakan hasil temuan tersebut untuk melihat apakah saling memvalidasi satu sama lain.

B. Populasi dan Subjek Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah kinerja seluruh mahasiswa S1 jurusan pendidikan Biologi UPI Bandung yang sedang melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) semester genap tahun ajaran 2014-2015 di SMA Negeri Kota Bandung. Jumlah populasi sebanyak 33 mahasiswa. Sedangkan sampel diambil dengan teknik sampel acak sebesar 20% (Ruseffendi, 2001) dari jumlah populasi, sehingga diperoleh kinerja delapan calon guru Biologi.

(18)

51

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari berbagai penafsiran yang keliru terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka operasional dari masing-masing variabel yang digunakan sebagai berikut:

1. Analisis Kinerja Mengajar

Kinerja mengajar pada penelitian ini didefinisikan sebagai unjuk kerja yang ditampilkan oleh calon guru Biologi pada saat melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri Kota Bandung pada semester genap tahun ajaran 2014-2015. Adapun kinerja yang dikaji meliputi kemampuan merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran di kelas, dan menilai hasil belajar siswa. Data hasil analisis berupa skor yang dikaji oleh peneliti dan dua observer lainnya menggunakan rubrik penilaian rating scale dari nilai 0 sampai 3 yang diadopsi dari Purwanto (2009). Dari hasil analisis tersebut, data yang diperoleh selanjutnya dibandingkan kesesuaian hasilnya satu sama lain dengan teknik triangulasi untuk memperoleh gambaran kinerja calon guru Biologi secara seutuhnya.

2. Program Pengalaman Lapangan (PPL)

(19)

52

D. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini. Teknik pengumpulan data tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Teknik Pengumpulan Data

No. Aspek yang Diungkap Teknik

Pengumpulan Instrumen Sumber Data

1.

Informasi tentang kinerja calon guru Biologi dalam merencanakan

pembelajaran

Studi dokumentasi

Wawancara

Rubrik penilaian RPP

RPP calon guru Biologi

2.

Informasi tentang kinerja calon guru Biologi dalam melaksanakan

pembelajaran

Observasi kelas

Wawancara

Rubrik penilaan pelaksanaan pembelajaran

RPP calon guru Biologi

3.

Informasi tentang kinerja calon guru Biologi dalam menilai hasil belajar siswa

Observasi

Wawancara

Studi dokumentasi

Rubrik penilaian untuk

pembelajaran

RPP calon guru Biologi

4.

Informasi tentang respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran

Angket

Angket Siswa

5. Informasi tentang hasil

belajar siswa 

Pengambilan data

langsung -

Calon guru Biologi

6.

Informasi tentang kendala dan hal yang mempengaruhi kinerja mengajar calon guru Biologi

Wawancara Pedoman

wawancara

Calon guru Biologi

7. Catatan lapangan Observasi Catatan KBM

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data pada penelitian ini dikembangkan dari penelitian sebelumnya (Hermayanti, 2014). Adapun instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Rubrik Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(20)

53

Tabel 3.2. Kisi-kisi Rubrik Penilaian RPP

No. Aspek yang Dianalisis No.

Pernyataan 1. Identitas mata pelajaran

a. Kejelasan identitas mata pelajaran/sekolah/tingkat satuan pendidikan 1 2. Analisis Kompetensi Dasar (KD)

a. Indikator dirumuskan berdasarkan KD 2

b. Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD 3

c. Ada uraian materi 4

d. Ringkasan materi berdasarkan indikator pembelajaran 5

3. Kesesuaian metode, strategi, langkah-langkah pembelajaran

a. Metode pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan materi 6 b. Rancangan aktivitas belajar terfokus pada tujuan pembelajaran 7

c. Memuat rancangan aktivitas belajar siswa 8

4. Kesesuaian alat, media, dan sumber belajar

a. Media pembelajaran berdasarkan tujuan pembelajaran 9

b. Merencanakan keterlibatan siswa dalam penggunaan alat, media, dan

sumber belajar 10

5. Kesesuaian penilaian

a. Ada teknik, prosedur, dan instrumen penilaian 11

b. Instrumen penilaian hasil belajar mencakup tiga kompetensi yaitu

sikap, pengetahuan, dan keterampilan 12

c. Rumusan pertanyaan berdasarkan indikator pembelajaran 13

d. Instrumen dilengkapi dengan kunci jawaban dan panduan penskoran 14

Sumber: Permendikbud No. 65 (2013)

2. Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan calon guru Biologi dalam melaksanakan pembelajaran Biologi. Seperti halnya penilaian pada RPP, instrumen pelaksanaan pembelajaran juga dikembangkan dari Permendikbud No. 65 Tahun 2013. Rubrik ini dipakai karena mengandung aspek penilaian yang lebih lengkap dari rubrik penilaian yang digunakan Direktorat Akademik UPI. Kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi

No. Aspek yang Dianalisis No.

Pernyataan

A. Kegiatan Pendahuluan

1. Persiapan pembelajaran

a. Mempersiapkan siswa dalam belajar 1

b. Menyampaikan manfaat materi pelajaran 2

2. Apersepsi dan motivasi

a. Mengaitkan materi pembelajaran/pengalaman siswa/pembelajaran

sebelumnya 3

b. Guru menyampaikan rencana kegiatan individual/kelompok/ observasi 4

B. Kegiatan Inti

(21)

54

No. Aspek yang Dianalisis No.

Pernyataan

a. Kelengkapan materi pembelajaran 5

b. Mampu mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 6

c. Menyajikan materi secara sistematis 7

d. Melaksanakan pembelajaran sesuai indikator 8

e. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9

f. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif 10

g. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang direncanakan 11

h. Mengahasilkan pesan yang menarik 12

i. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 13

j. Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai mata pelajaran

dalam satu PBM 14

4. Pendekatan saintifik

a. Mengajukan fenomena yang menantang siswa berpikir 15

b. Mengajukan pertanyaan yang menantang siswa berpikir 16

c. Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana 17

d. Memancing siswa untuk bertanya 18

e. Memfasilitasi siswa untuk mencoba 19

f. Memfasilitasi siswa untuk mengamati 20

g. Memfasilitasi siswa untuk menganalisis 21

h. Memberikan pertanyaan kepada siswa untuk menalar 22

i. Memfasilitasi siswa untuk keterampilan berkomunikasi 23

5. Penggunaan alat, media, dan sumber belajar

a. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar 24

b. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran 25

c. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan sumber belajar 26

d. Melibatkan siswa dalam memanfaatan media pembelajaran 27

6. Penguasaan kelas

a. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi guru, siswa, dan

sumber belajar 28

b. Merespon positif partisipasi siswa 29

c. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 30

d. Menguasai kelas dengan baik 31

e. Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan menyenangkan 32 7. Penggunaan bahasa yang benar/tepat

a. Menggunakan bahasa lisan yang secara jelas dan lancar 33

b. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 34

C. Kegiatan Penutup

8. Evaluasi proses pembelajaran

a. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman atau kesimpulan dengan

melibatkan siswa 35

b. Memberikan tes kepada siswa 36

c. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan

berikutnya dan tugas pengayaan 37

Sumber: Permendikbud No. 65 (2013)

3. Rubrik Penilaian (Assessment atau Evaluasi) Pembelajaran

(22)

55

yang dilakukan oleh calon guru Biologi. Instrumen ini memuat dua komponen dan delapan subkomponen. Rubrik yang digunakan dikembangkan berdasarkan Permendikbud No. 65 Tahun 2013. Meskipun rubrik penilaian kegiatan PPL telah disediakan Direktorat Akademik UPI, namun rubrik yang dipilih tersebut dianggap lebih lengkap dan merangkum semua aspek yang seharusnya dinilai. Adapun kisi-kisi instrumen penilaian pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Kisi-kisi Rubrik Penilaian Pembelajaran

No. Aspek yang Dianalisis No.

Pernyataan 1. Penilaian proses pembelajaran

a. Mengamati sikap dan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran 1 b. Melakukan penilaian keterampilan siswa (aktivitas individu/kelompok) 2

c Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio 3

2. Teknik dan instrumen penilaian

a. Memiliki instrumen penilaian kompetensi sikap 4

b. Memiliki instrumen penilaian kompetensi pengetahuan 5

c. Memiliki instrumen penilaian kompetensi keterampilan 6

d. Membuat indikator penilaian untuk setiap penilaian 7

e. Kesesuaian instrumen penilaian dengan indikator 8

Sumber: Permendikbud No. 65 (2013)

4. Angket Tanggapan Siswa

Angket ditujukan kepada siswa. Angket ini digunakan untuk menggali informasi dari siswa mengenai tanggapan mereka terhadap pembelajaran yang telah dilakukan calon guru Biologi. Angket yang digunakan berupa daftar pernyataan yang dibuat dalam bentuk daftar check list dengan pilihan jawaban “ya” atau “tidak” disertai dengan alasan untuk membantu penjelasan secara deskriptif. Kisi-kisi terkait angket tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa

No. Aspek yang Dianalisis No.

Pernyataan 1. Pemahaman dalam menerima paparan materi Biologi

a. Tanggapan siswa terkait pemaparan materi pelajaran dari guru 1

b. Pemaparan guru meningkatkan partisipasi siswa 2

c. Tingkat partisipasi siswa sebelum dan sesudah pembelajaran 3

2. Menyadari pentingnya pertanyaan fokus

a. Peran penyampaian pertanyaan fokus kepada siswa 4

b. Bentuk pertanyaan fokus yang dilontarkan guru kepada siswa 5

c. Pertanyaan fokus terkait tingkat berpikir siswa 6

(23)

56

No. Aspek yang Dianalisis No.

Pernyataan 4. Menyadari pentingnya kegiatan pengamatan Biologi

a. Pentingnya kegiatan pengamatan/praktikum Biologi bagi siswa 9

b. Kegiatan pengamatan/praktikum meningkatkan rasa ingin tahu siswa 10 c. Format LKS disediakan guru membantu siswa melakukan pengamatan 11

d. Peran guru dalam mencatat dan mengolah data 12

e. Proses pencatatan data yang benar membantu memahami pelajaran 13

5. Menyadari pentingnya kegiatan evaluasi/tes

a. Pentingnya pemberian tugas kepada siswa 14

b. Pentingnya pemberian tes kepada siswa 15

6. Perolehan pengetahuan setelah pembelajaran Biologi

a. Pengetahuan yang diperoleh siswa setelah pembelajaran 16

b. Tingkat pengetahuan yang diperoleh siswa setelah pembelaran 17

c. Tumbuhnya kebiasaan positif siswa setelah pembelajaran 18

d. Peningkatan rasa syukur kepada Tuhan setelah mempelajari pelajaran

Biologi 19

7. Menunjukkan keterstrukturan pembelajaran

a. Kegiatan pembejaran disampaikan guru secara terstruktur 20

5. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mengarahkan proses wawancara dengan calon guru Biologi. Lembar wawancara tersebut berisi sejumlah pertanyaan untuk memperoleh informasi mengenai keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dan kendala-kendala yang dihadapinya. Adapun kisi-kisi pedoman wawancara pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Calon Guru Biologi

No. Indikator No.

Pertanyaan 1. Tanggapan terhadap perencanaan pembelajaran

a. Kegiatan perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran Biologi 1

b. Tanggapan pentingnya kegiatan perencanaan pembelajaran 2

2. Pelaksanaan pembelajaran dan pendekatan ilmiah

a. Kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran 3

b. Pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran Biologi 4

3. Menghadirkan pertanyaan fokus

a. Pendapat guru tentang pentingnya kegiatan apersepsi dan motivasi 5 b. Pendapat guru tentang pentingnya menyampaikan pertanyaan fokus

kepada siswa

6

c. Kendala yang dihadapi guru dalam melontarkan pertanyaan fokus kepada siswa

7

d. Pendapat guru tentang pentingnya mengaitkan materi pembelajaran dengan pengetahuan lain yang relevan

8

4. Menghadirkan peristiwa/objek yang kontekstual

a. Pemanfaatan peristiwa/objek yang kontekstual untuk menunjang pemaparan materi pelajaran Biologi

9

b. Kendala yang dihadapi dalam menyampaikan pemanfaatan peristiwa/objek yang kontekstual

(24)

57

No. Indikator No.

Pertanyaan 5. Pelaksanaan kegiatan pengamatan/praktikum

a. Pelaksanaan kegiatan pengamatan/praktikum pada pembelajaran Biologi 11 b. Penyediaan LKS/format khusus yang relevan untuk pencatatan data

kegiatan pengamatan

12

c. Pengarahan guru dalam mencatat dan mencoba data hasil kegiatan pengamatan/praktikum sesuai format LKS

13

d. Membantu siswa dalam mentransformasikan data hasil pengamatan 14

e. Mengarahkan siswa untuk berpikir secara terstruktur dari kegiatan pembelajaran

15

f. membantu siswa mengkontruksikan pengetahuan 16

g. Melakukan pengecekan terhadap pemahaman atau perolehan pengetahuan

17

6. Pembentukkan pengetahuan

a. Melakukan pengukuran pengetahuan siswa terhadap hasil belajar siswa 18 b. Melakukan pengukuran terhadap sikap, pengetahuan, dan keterampilan 19 c. Penyediaan rubrik penilaian untuk setiap penilaian (sikap, pengetahuan,

dan keterampilan)

20

d. Pertanyaan tes/tugas berdasarkan indikator 21

e. Melakukan pengumpulan tugas siswa berupa portofolio untuk melihat perkembangan belajar siswa

22

f. Membiasakan melakukan kebiasaan positif kegiatan pembelajaran dengan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari

23

6. Catatan Lapangan

(25)

58

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap. Tahapan yang dimaksud yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Menentukan dan merumuskan masalah yang akan diteliti.

b. Melaksanakan studi literatur dan kepustakaan tentang masalah yang akan diteliti. Studi literatur ini mengenai kinerja mengajar guru dan calon guru Biologi pada kegiatan pembelajaran Biologi.

c. Menyusun proposal tesis dengan bimbingan dosen Pembimbing Akademik (PA) serta arahan dan masukan dari dosen ahli sebagai pembimbing tesis. d. Melaksanakan seminar proposal guna memperoleh masukan/saran dari dosen

penguji sehingga dapat memperlancar penelitian yang akan dilaksanakan. e. Melakukan perbaikan proposal penelitian berdasarkan saran dalam seminar

dan selanjutnya berkonsultasi dengan dosen pembimbing.

f. Menyusun instrumen penelitian dan melakukan pemetan antar instrumen untuk menjaring hubungan antar variabel (sehingga dapat di cross check hasil dari masing-masing data instrumen tersebut). Selanjutnya melakukan validasi kepada beberapa dosen ahli di jurusan pendidikan Biologi. Instrumen yang dikembangkan adalah rubrik penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), rubrik penilaian pelaksanaan pembelajaran, rubrik keterlaksanaan penilaian pembelajaran, lembar angket siswa, dan pedoman wawancara kepada calon guru Biologi.

(26)

59

h. Melakukan survei terhadap kesiapan subjek penelitian yaitu mahasiswa calon guru Biologi yang akan melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) tahun ajaran 2014-2015 di SMA Negeri Kota Bandung. Selain itu, peneliti juga melakukan perizinan kepada dosen pembimbing dan guru pamong (dosen luar biasa) untuk masing-masing calon guru Biologi yang dijadikan subjek penelitian.

i. Mempersiapkan surat-surat yang dibutuhkan terkait perizinan penelitian dan melaksanakan administrasi ke sekolah yang akan dijadikan lokasi penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mengumpulkan dan menganalisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk dua kali pertemuan yang disusun dan digunakan oleh calon guru Biologi untuk proses kegiatan pembelajaran Biologi.

b. Melaksanakan observasi terhadap keterlaksanaan proses kegiatan pembelajaran calon guru Biologi di dalam kelas masing-masing selama dua kali pertemuan.

c. Memberikan angket siswa setelah selesai mengikuti proses pembelajaran. Pemberian angket hanya dilakukan sekali selama penelitian berlangsung (di akhir pertemuan kedua).

d. Melakukan wawancara kepada calon guru Biologi setelah menganalisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hasil observasi pembelajaran, dan angket siswa. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kinerja mengajar dan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh calon guru Biologi serta mengetahui kendala-kendala yang dihadapinya dengan menggunakan instrumen pedoman wawancara.

(27)

60

3. Tahap Pelaporan

a. Mengumpulkan hasil analisis data dari berbagai instrumen yang digunakan (intrumen penilaian RPP, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar siswa).

b. Menganalisis data hasil penelitian dan melakukan cross check antar variabel dengan teknik triangulasi (meliputi data perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar) untuk saling memvalidasi satu sama lain. Selanjutnya data yang terkumpul diinterpretasikan serta dideskripsikan untuk menggambarkan kondisi yang terjadi pada kegiatan pembelajaran hingga dapat ditarik kesimpulan dari penelitian tersebut.

c. Menyusun laporan hasil penelitian.

G. Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Data yang terkumpul kemudian ditransformasikan dengan pengkodean agar terlihat pengelompokkannya berdasarkan aspek yang perlu untuk dianalisis. Selanjutnya data yang terhimpun disajikan dalam bentuk grafik atau tabel. Data yang didapatkan adalah sejumlah data kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif berupa skor persentase kinerja calon guru Biologi, meliputi kinerja dalam merencanakan kegiatan pembelajaran (menyusun RPP), pelaksanaan pembelajaran di kelas, dan penilaian (assessment atau evaluasi) pembelajaran Biologi. Sedangkan data kualitatif berupa wawancara kepada calon guru Biologi ditranskripsi untuk kemudian dilakukan analisis secara deskriptif.

1. Analisis RPP, Pelaksanaan, dan Penilaian (Evaluasi) Pembelajaran

(28)

61

untuk kesesuian beberapa, dan skor 0 untuk ketidaksesuaian. Proses analisis yang dilakukan melalui langkah-langkah berikut.

a. Melakukan penskoran kesesuaian pada semua indikator kinerja calon guru Biologi pada kegiatan pembelajaran Biologi dengan rumus:

b. Menghitung persentase setiap indikator dengan menggunakan rumus dari Purwanto (2009), yaitu:

NP = R/SM x 100%

Keterangan:

NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan R : Skor mentah yang diperoleh

SM : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 : Bilangan tetap

c. Membuat penafsiran persentase berdasarkan hasil perhitungan di atas, berdasarkan Purwanto (2009).

Tabel 3.7. Penafsiran Persentase ke Dalam Kategori

Persentase (%) Predikat

86-100 Sangat Baik

76-85 Baik

60-75 Cukup

55-59 Kurang

≤ 54 Kurang Sekali

Sumber: Purwanto (2009)

2. Analisis Angket Tanggapan Siswa

Angket yang digunakan dalam penelitian ini diolah dengan menghitung jumlah siswa yang menjawab “ya” dan jumlah siswa yang menjawab “tidak” untuk setiap pernyataan pada angket. Langkah selanjutnya melakukan perhitungan persentase jawaban siswa untuk setiap pernyataan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Selanjutnya data yang diperoleh tersebut dikelompokkan sesuai dengan kriteria pada Tabel 3.8.

Kesesuaian

Jumlah Skor

= Skor Maksimal

NP = R/SM x 100%

Persentase tanggapan siswa = Jumlah siswa menjawab ya/tidak

(29)

62

Tabel 3.8. Kriteria Tanggapan Siswa

Persentase (%) Kategori

0 Tidak Ada

1-25 Sebagian Kecil

26-49 Hampir Separuhnya

50 Separuhnya

51-75 Sebagian Besar

76-99 Hampir Seluruhnya

100 Seluruhnya

Sumber: Koentjaraningrat (1990)

3. Analisis Hasil Wawancara

Hasil wawancara yang diperoleh pada penelitian ini selanjutnya diolah dengan cara merekapitulasi setiap tanggapan dari masing-masing calon guru Biologi, kemudian secara keseluruhan data tersebut diinterpretasikan sebagai keterangan pelengkap untuk interpretasi data penelitian secara umum. Deskripsi ini diarahkan dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara utuh kendala-kendala dan kebutuhan calon guru Biologi selama proses kegiatan pembelajaran Biologi.

4. Analisis Adanya Hubungan Kinerja Calon Guru Biologi dengan Hasil Belajar Siswa

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kinerja calon guru Biologi dengan hasil belajar siswa yang menjadi indikator dari kinerjanya. Data yang sudah terkumpul berupa hasil ulangan harian siswa, selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis korelasi menggunakan proses aplikasi SPSS 20. Teknik analisis korelasi ini yakni bertujuan untuk mengetahui derajat keeratan hubungan antar variabel penelitian. Selanjutnya melakukan analisis taraf signifikansi terhadap variabel penelitian menggunakan taraf signifikansi sebesar 0,05. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 artinya tidak ada hubungan sedangkan nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka terdapat hubungan terhadap variabel yang diteliti.

(30)
[image:30.595.113.513.509.773.2]

63

Tabel 3.9. Tingkat Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan

0,81 ≤ r < 1 Sangat tinggi

0,61 ≤ r ≤ 0,80 Tinggi

0,41 ≤ r ≤ 0,60 Cukup

0,21 ≤ r ≤ 0,40 Rendah

0,00 < r ≤ 0,20 Sangat rendah

r = 1 Sempurna

r = 0 Tidak berhubungan

Sumber: Siregar (2004)

5. Analisis Catatan Lapangan

Catatan lapangan yang telah peneliti kumpulkan, selanjutnya diolah dengan merekap hasil catatan lapangan tersebut. Perekapan ini dilakukan dengan mendeskripsikan data-data faktual yang tidak terungkap dari penelitian yang dilakukan untuk mengkaji kinerja calon guru Biologi dalam pembelajaran Biologi (meliputi perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran). Semua catatan lapangan tersebut merupakan data pelengkap untuk menganalisis data yang diperoleh serta melengkapi dan mengkonfirmasi data lainnya.

H. Alur Penelitian

Agar terlihat lebih terstruktur dan mudah dipahami, prosedur rencana penelitian dibuat dalam bentuk bagan alur kegiatan penelitian, seperti berikut.

Perbaikan Proposal Penyusunan

Proposal

Survei Kesiapan Subjek

Perizinan Penelitian

Administrasi ke Sekolah

Penyusunan Instrumen

Validasi Instrumen Pelaksanaan Penelitian

Studi Dokumentasi terhadap RPP

Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisis Data

Penarikan Kesimpulan

Pelaporan Hasil Analisis Merumuskan

Masalah Penelitian

Studi Literatur dan Kepustakaan

Seminar Proposal

Observasi Proses Kegiatan Pembelajaran di Kelas

(31)

64

I. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

[image:31.595.115.526.222.618.2]

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014-2015 di SMA Negeri Kota Bandung yang menjadi mitra LPTK UPI dimana mahasiswa PPL ditempatkan. Kegiatan penelitian yang telah dilakukan disajikan pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10. Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Jenis

Kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan (Bulan)

Des Jnr Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Spt Okt

A. Persiapan

1. Penyusunan

proposal

2. Konsultasi

proposal

3.

Seminar usulan penelitian

4. Perbaikan

proposal

5. Persiapan

penelitian

B. Pelaksanaan

6. Pelaksanaan

penelitian

7.

Pengumpul-an data

8. Pengolahan

data

C. Pelaporan

9. Penyusunan

laporan

10. Penyerahan

laporan

11.

(32)

124

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, analisis, dan pembahasan terhadap kinerja calon guru Biologi pada kegiatan pembelajaran Biologi meliputi kegiatan merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran di kelas, dan melaksanakan penilaian hasil belajar siswa, maka dapat disimpulkan, meliputi: 1. Kinerja calon guru Biologi dalam merencanakan kegiatan pembelajaran yang

dituangkan dalam bentuk RPP secara umum sudah memiliki kategori kinerja yang baik dengan nilai rata-rata sebesar 78,76%. Namun demikian, kemampuan calon guru Biologi tersebut masih perlu diperbaiki terutama dalam merumuskan penilaian terhadap hasil belajar siswa yang disesuaikan dengan hakikat Biologi sebagai sains, yang menuntut adanya penilaian secara autentik terhadap kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. 2. Kinerja calon guru Biologi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di

kelas pada umumnya sudah memiliki kategori cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 70,70%. Dari tujuh indikator yang menjadi penilaian hanya kemampuan dalam menggunakan alat/media/sumber belajar dan penggunaan bahasa tulis/lisan yang dikategorikan baik sekali selebihnya masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

3. Kinerja calon guru Biologi dalam melaksanakan penilaian pembelajaran memiliki kategori cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 62,42%. Dengan demikian dalam melaksanakan kegiatan penilaian, calon guru Biologi masih perlu perbaikan di hampir semua indikator penilaian.

4. Kinerja calon guru Biologi terhadap hasil belajar siswa memiliki koefisien korelasi 0,21 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,042. Dengan demikian, hasil penelitian ini menjadi indikator bahwa hubungan kinerja mengajar calon

(33)

125

guru Biologi dengan hasil belajar siswa ini memiliki kategori rendah yaitu sebesar 4%, sedangkan 96% lainnya dipengaruhi faktor lain.

Berdasarkan pengolahan data, analisis data, dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kinerja calon guru Biologi dalam kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri Kota Bandung tahun ajaran 2014-2015 sudah memiliki kinerja yang cukup baik. Adapun salah satu indikator keberhasilan kinerja calon guru Biologi adalah nilai ulangan harian siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja calon guru Biologi memiliki kontribusi yang positif terhadap hasil belajar siswa. Kontribusi kinerja calon guru Biologi tersebut termasuk kategori rendah, yaitu sebesar 4% sedangkan sebagian besarnya dipengaruhi oleh faktor lain.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kinerja mengajar calon guru Biologi pada kegiatan PPL, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kepada peneliti selanjutnya, penelitian yang telah dilakukan peneliti pada

saat ini masih memiliki banyak kelemahan yang perlu diperbaiki. Dengan demikian, peneliti menyarankan:

a. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu perlu menyepakati jadwal penelitian untuk masing-masing mahasiswa PPL. Kegiatan ini dilakukan bersama mahasiswa PPL sendiri, guru pamong, dan dosen pembimbing PPL. Adapun tujuan kesepakatan jadwal ini adalah untuk mengantisipasi bentroknya jadwal penelitian antar subjek (mahasiswa PPL) dengan jumlah yang banyak. Selain itu, dengan pengaturan jadwal secara tepat diharapkan kegiatan penelitian yang dilakukan secara pararel maka kinerja calon guru Biologi tersebut dapat terobservasi secara utuh .

(34)

126

perbaikan terhadap soal yang disusun mahasiswa, tetapi sebagai salah satu indikator dari kinerja mereka dalam melaksanakan penilaian atau evaluasi terhadap siswanya. Hal ini dikarenakan peneliti pada penelitian sekarang dalam pengendalian validitas internal masih lemah sehingga untuk penelitian selanjutnya perlu adanya penerapan strategi yang lebih sistematis.

c. Perlu meningkatkan kemampuan dalam menyusun dan mengolah instrumen penelitian yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Intrumen yang dipakai harus fokus dan saling melengkapi antara instrumen yang satu dengan yang lainnya sehingga dapat dilakukan cross check dengan baik dan saling memvalidasi untuk mendapatkan

kesimpulan yang relevan.

d. Agar memperoleh data dan hasil penelitian yang efektif dan lebih valid, maka disarankan agar mempersiapkan waktu yang lebih panjang untuk dapat mengamati segala aktivitas calon guru Biologi selama kegiatan PPL. Hal ini dikarenakan penelitian sekarang dalam pengendalian validitas internal masih lemah sehingga untuk penelitian selanjutnya perlu adanya penerapan strategi yang lebih sistematis.

(35)

126

DAFTAR PUSTAKA

Alam, M. T. & Farid, S. (2011). Factors Affecting Teachers Motivation. Foundation University College of Liberal Arts & Science. Vol. 2 (1).

Ahman, E. (2006). Pengembangan Keprofesionalan dalam Meningkatkan Kinerja Pembelajaran Guru Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Koperasi. Vol. 1 (2).

Anderson, J. R., Greeno, J.G., Reder, L. M., & Simon, H.A. (2000). Perspective on Learning, Thinking, and Activity. Educational Researcher. Vol. 29 (11-13).

Anggraeni, S. (2012). Sudahkan Calon Guru Biologi Menerapkan Hakikat Sains dalam Pembelajaran Biologi?. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi. FPMIPA UPI.

Arends, R. I. (2008). Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Edisi Ketujuh Buku Satu. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arikunto, S. (1990). Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.

Australian Institute for Teaching and School Leadership. (2012). Australian Teacher Performance and Development Framework. Australia: Australian Goverment.

Barnawi & Arifin, M. (2001). Etika dan Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Bell, B. (1993). Children’s Science, Contructivism and Learning in Science. Geelong: Deakin University Press.

Bernardin, H.J. & Russel, J. E. A. (1998). Human Resource Management 2nd Edition-An Experiental Approach. Singapore: McGraw-Hill.

Bhargava, A. (2011). Perception of Student Teachers About Teaching Conpetencies. India: AIJCR. Vol. 1 (1).

Birman, B. F., Desimore, L., Porter, A. C., & Garet, M. S. (2000). Designing Professional Development that Work: Educational Leadership.

(36)

127

Bruce, C. D. (2010). The Effects of Sustained Classroom Embedded Teacher Professional Learning on Teacher Efficiency and Related Student Achievement. Teaching and Teacher Education (in press), Vol. 10. (10-16).

Caena, F. (2011). Literature Review Quality in Teachers’ Continuing Profesional Development. European Commission.

Cahaya, M. A. (2014). Analisis Rencana dan Pelaksanaan Pembelajaran Biologi Berkarakter pada Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Tesis. Sekolah Pascasarjana UPI. Bandung. Tidak Dipublikasikan.

Collete, A. T. & Chiapetta, E. L. (1994). Science Intruction in the Middle and Secondary School. New York: McMillan Publishing Company.

Cresswell & John. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Cetakan Pertama: Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darling-Hammond, L. (2005). Teacher Quality and Student Achievement: A Review of State Policy Evidence. Education Policy Analysis Archives. Vol. 8 (1).

Desimore, L. M. (2009). Improving Impact Studies of Teacher’ Professional Development: Toward Better Conceptualizations and Measure. Educational Researcher. 2009. Vol. 3 (38).

Dillon, J. T. (1988). The Remedial Status of Student Questioning. Journal of Curriculum Studies. 20 (3). (197-210).

Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Direktorat Akademik UPI. (2015). Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Bagi Mahasiswa UPI Calon Guru Bidang Studi. Bandung.

Fathurrohman, P. & Suryana, A. (2012). Guru Profesional. Bandung: Refika Aditama.

Fraenkel, J.R & Wallen. (2011). How To Design and Evaluate Research in Education. San Fransisco: Universitas San Fransisco.

Gabel. (1994). Handbook of Research on Science Teaching and Learning. A Project of the National Science Teachers Association. McMillan Publishing Co. N.Y.

(37)

128

Gagne, R. M., Briggs, Leslie J., & Craller W. (1979). Principless of Instruction. New York: Tlercont Brace Joa Novieh College Pub.

Geijsel, F., Sleegers, P., Stoel, R., & Kruger, M. (2009). The effect of Teacher Psycological, School Organizational and Leadership Factor on Teacher’s Professional Learning in Dutch Schools. The Elementary School Journal, Vol. 4 (406-427).

Gibson, J. I., Jhon, M., & Donelly, J. R. (1994). Organisasi: Perilaku, Struktur, dan Proses. Terjemahan Agus Darma. Jakarta: Erlangga.

Godwin, A. I. & Bassey, U. E. (2013). Influence of Learning Style and Teaching

Strategy on Students’ Achievement in Biology. Uyo: Voice of Research (1).

Greeno, J. G. (2003). Situatiave Research Relevant to Standards for School Mathematics. in J. Kilpatrick, W.G. Martin, & D. Schifter (eds). A Reseach Companion to Principles and Standards for School Mathematics (pp.304-332). Reston., VA: National Council of Teachers of Mathematics.

Hamalik, O. (2009). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamilton, J. T. & Ekeke. (2013). Conceptual Framework of Teachers’

Competence in Relation to Students’ Academic Achievement. IJNS: Nigeria,

Vol. 2 (3).

Hermayanti, D. (2014). Analisis Kinerja Mengajar Guru Biologi SMAN Kota Bandung dan Hubungannya dengan Hasil Belajar Siswa dalam Implementasi Kurikulum 2013. Tesis. UPI. Tidak Dipublikasikan.

Hernawan, A. H. (2009). Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hidayat, S. (2006). Analysis on the Difference between the Teaching Performance of Certified Teachers and Non-Certified Teachers. IJLRST. Jakarta: Vol. 3.

Hofstein, A., & Mamlok Naaman, R. (2007). The Laboratory in Science Education: The State of The Art. Cemistry Education Research and Practice. 8 (2). 105-107.

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

(38)

129

Kallery, M. (2012). In Quest of Teaching Quality in Preschool Science: Teachers Views of Factors Influenching their Work. Greece: Aristotle University of Thessaloniki.

Kallery, M. & Psillos, D. (2001). Preschool Teachers’ Content Knowledge in Science: Their Understanding of Elementary Science Concepts and of Issues Raised by Children’s Questions. International Journal of Early Years Education. Vol. 9 (165-179).

Kallery, M. & Psillos, D. (2002). What Happens in the Early-Years Science Classroom? The Reality of Teachers Curriculum Implementation Activities. European Early Childhood Education Research Journal. Vol. 10 (49-61).

Kemendikbud. (2013). Salinan Permendikbud No. 81 A Lampiran Empat tentang Pedoman Umum Pembelajaran. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. (2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Khadijeh, B. & Amir, R. (2015). Importance of Teachers’ Assessment Literacy. IJELE. Islamic Azad University, Zanjan, Iran. Vol. 3 (3).

Khan, B. (2012). Relationship between Assessment and Students’ Learning. IJSSE. Aga Khan University, Professional Development Centre North, Gilgit. Vol. 2.

Kilic, S., Kaya, B., & Kurt, H. (2012). Assessment and Evaluation Techniques being Used in Classrooms by Biology Teachers. IJTASE: Selcuk University, A.K. Education Faculty, Department of Natural Science Education Konya Turkey. Vol. 1.

Koentjaraningrat. (1990). Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Kunandar. (2013). Guru Profesional. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

LAN. (1992). Penilaian Kinerja Pegawai. Jakarta: LAN.

Lodang, H., Azis, A. A, Palennari, M., & Rachmayani. A. (2013). Analisis Kompetensi Profesional Guru Biologi Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Makassar. Makassar: Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, UNM.

(39)

130

McMillan, J. H. & Schumacher, S. (2001). Research in Education, A Conceptual Introduction. Fifth Edition. New York: Longman.

Millar, R. (2004). The Role of Practical Work in The Teaching and Learning of Science: Paper Prepared for The Meeting-High School Science Laboratories. Role and Vision Departement of Educational Studies University of York.

Moloeng, L. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Cetakan 32. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muller, J. (2006). Authentic Assessment. North Central College.

Mulyasa. (2013). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nur, M. (1998). Teori-teori Perkembangan. Surabaya: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Nzulwa, J. (2014). Motivational Factors Affecting High School Teachers Professional Conduct and Work Performance: A Case of Public High Schools in Nairobi City.

Palmer, D. (2005). A Motivational View of Contructivist-Informed Teaching. Australia:University of Newcastle. Vol. 27 (15).

Parkes, K. A. (2010). Performance Assessment: Lessons from Performers. Virginia Tech. Vol. 22 (1).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007. Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2008. Tentang Guru. Permendiknas Tahun 2007 No. 41. Tentang Standar Proses untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah hlm 2-4.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013. Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

(40)

131

Rahman, T. (2011). Penilaian Pembelajaran. Bandung:UPI.

Rahmat, A. (2010). Kajian TerhadapMetode dan Pendekatan Pembelajaran Biologi di SMA:Kesenjangan dalam Pembelajaran di Kelas. Jurnal Pendidikan MIPA, FPMIPA UPI.

Rahmat, A, S Redjeki, Riandi. (2008). Kajian Pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas:Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 6, No.2:236-247.

Raval, D. K. (2013). Lesson Plan: The Blueprint of Teaching. IJRE. Dist. Mehsana Gujarat (India). Vol. 2 (2).

Riduwan. (2009). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Rockoff, J. E. (2004). The Impact of Individual Teachers on Student Achievement: Evidence from Panel Data. AEA Papers and Proceedings.

Ruseffendi, E. T. (2001). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang non Ekstra Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Rustaman, N. (2001). Menjadi Guru Kreatif dan Inovatif. Bandung: FPMIPA UPI.

Rustaman, N. dkk. (2003). Common Text Book.: Strategi Belajar Mengajar Biologi (Edisi Revisi). Bandung: FPMIPA UPI.

Rustaman. (2003). Penilaian Hasil Belajar IPA. Bandung: FPMIPA UPI.

Rustaman, N., & Rustaman, A. (-Tidak diketahui). Penilaian Otentik (Authentic Assessment) dan Penerapannya dalam Pendidikan Sains. Bandung: FPMIPA & Sekolah Pascasarjana, Jurusan Pendidikan Biologi. UPI.

Rustaman, N., & Rustaman, A. (2003). Peranan Pertanyaan Produktif dalam Pengembangan KPS dan LKS. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional.

Rustaman, N. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.

Samani, N., Mukhadis, A., Wardhani, Kumaidi, Djoko Kustono, Endang Ariadi. (2006). Instrumen Penilaian Kinerja Guru. Dirjen Dikti, Depdiknas.

(41)

132

Sihombing, S. S. (2014). Meningkatkan Kinerja Guru Biologi SMA Negeri dalam Pembelajaran melalui Supervisi Klinis. Universitas Negeri Medan.

Sipayung. Y. E. (2012). Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru. Manajemen Pendidikan Indonesia. Vol. 1 (111).

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Suastra, I. W. (2009). Pembelajaran Sains Terkini. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesa.

Sudjana, N. (2011). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Suparno, A. S. (1991). Program Pengenalan Lapangan (PPL). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional.

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru, Beberapa Metode Pendukung dan Beberapa Komponen Layanan Khusus. Jakarta: Rineka.

Susiani, T. S. (2007). Kinerja Calon Guru Sekolah Dasar. Prodi PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret.

Tierney, R. J. (1991). Portofolio Assessment the Reading Writin Classroom. Norwood: Cristopher Gordon Publisher. Inc.

Trianto. (2008). Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher.

Trowbridge, L.W., Rodger. W. Bybee., & Robert B. Sund. (1973). Becoming a Secondary School Sciece Teacher. Toronto: Charles Merrill Publishing Co.

Tu’u, T. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT. Grasindo.

Uitto, A., & Kana, P. (2003). Teaching Methods Enhaching Grade Nine Student a Performance and Attitudies Toward Biology. Finland: University of Helsinki.

(42)

133

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Uno, G. E., (1999). Handbook on Teaching Undergraduate Science Course a Survival Training Manual. Orlondo: Saunders College Publishing.

Uno, H., & Mohamad, N. (2011). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM (Pembelajaran Aktif InovatifLingkungan Kreatif Efektif Menarik). Jakarta: Bumi Aksara.

Webster-Wright, A. (2009). Reframing Professional Development Trought Understanding Authentic Professional Learning. Review of Educational Research. Vol. 2 (702-739).

Wibowo, A. & Hamrin. (2012). Menjadi Guru Berkarakter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widodo, Y. S & Setiawati. C. (2006). Peningkatan Kemampuan Siswa SD untuk Mengajukan Pertanyaan Produktif. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Vol. 1 (1-12).

Widodo, A. (2006). Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains (The Feature of Teachers’ and Students’ Questions in Science Lessons). Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 4 (2), (139-148).

Widodo, A. (2010). Peningkatan Profesionalisme Guru Biologi: Permasalahan dan Alternatif Solusi. Jurusan Pendidikan Biologi, FPMIPA UPI

Widoyoko, S. (2008). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widowati, A. (2008). Diktat Pendidikan Sains. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Yogyakarta.

Wolf, K. & Stevens, E. (2007). The Role of Rubrics in Advancig and Assesing Student Learning. University of Colorado at Denver and Health Sciences Center. Vol. 7 (1).

Wulan, A. R. (2007). Kemampuan Calon Guru Biologi dalam Menyusun Rubrik Analitis pada Asesmen Kinerja Pembelajaran. Bandung: FPMIPA UPI.

Gambar

Tabel 3.1. Teknik Pengumpulan Data
Tabel 3.3. Kisi-kisi Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Biologi
Tabel 3.5. Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa
Tabel 3.6. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Calon Guru Biologi
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan: (1) pra siklus rata-rata nilai kinerja guru biologi dalam pembelajaran yaitu merencanakan adalah 68,7 dengan kategori cukup,

Dari faktor internal dan eksternal tersebut di atas dapat peneliti simpulkan bahwa kendala utama peningkatan kualitas pembelajaran micro teaching bagi calon guru matematika

Supervisi klinis dapat dilakukan atas permintaan calon guru, karena ia merasakan belum mampu melaksankan strategi atau keterampilan mengajar tertentu, atau calon guru

Kinerja guru yang meliputi 10 indikator, diantaranya merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun bahan pembelajaran, merencanakan penggunaan metode pembelajaran, merencanakan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Calon guru biologi UNNES belum terbiasa untuk menggunakan Kata Kerja Operasional dalam pembuatan tujuan pembelajaran

Penilaian kinerja yang terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru mata pelajaran atau guru kelas, meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,

Biologi adalah ilmu yang termasuk dalam kelompok sains, karena itu ketika merencanakan tujuan belajar, calon guru biologi hendaknya mempertimbangkan beberapa hal berikut ini bahwa

2 ANALISIS KEMAMPUAN PENGUASAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS CALON GURU BIOLOGI PADA MATERI BIOLOGI SMA SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi satu persyaratan untuk