• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user HUBUNGAN DUKU

DENGAN KEJA

U Mempe

PROGRAM STUDI D I

UNIVERSITA

KUNGAN SUAMI TERHADAP KEHAMILA

JADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan peroleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Oleh :

Della Arginia Octaviadon

R 0107019

I D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTER

ITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

ILAN

(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user HUBUNGAN DUKU

DENGAN KEJA

U Mempe

PROGRAM STUDI D I

UNIVERSITA

i

KUNGAN SUAMI TERHADAP KEHAMILA

JADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan peroleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Oleh :

Della Arginia Octaviadon

R 0107019

I D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTER

ITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

ILAN

(3)
(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(5)

commit to user

iv ABSTRAK

Della Arginia Octaviadon. R0107019. Hubungan Dukungan Suami terhadap

Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum. Program Studi DIV

Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dari kehidupan seorang wanita. Dukungan suami penting untuk kehamilan ibu dalam menghadapi segala keluhan kehamilannya. Mual dan muntah adalah gejala yang wajar akan tetapi mual dan muntah yang berat yang berlangsung sampai 4 bulan disebut hyperemesis gravidarum. Angka insidensi kejadian tersebut 3-20 per 1000 kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum .

Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan

cross sectional. Pada penelitian ini populasi targetnya adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 0-16 minggu yang periksa di RSUD Dr.Soeroto Ngawi. Jumlah sampel sebanyak 44 responden diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik analisa data yang digunakan yaitu Chi Square (α = 0,05).

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar ibu hamil mendapat dukungan dari suami dan tidak menderita hyperemesis gravidarum . Dari hasil uji statistik menghasilkan nilai x2= 10,910 dan nilai p = 0,001.

Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum.

(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan Dukungan Suami terhadap kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum”.

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Saint Terapan Program Studi Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, antara lain kepada:

1. Prof. Dr. dr. Zainal AA SpPD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. H. Tri Budi Wiryanto, dr. Sp.OG (K) selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta 3. Mochammad Arief Tq, dr, MS, PHK selaku Ketua Tim KTI Studi D-IV

Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta 4. Ika Sumiyarsi, SSiT, M.Kes selaku Pembimbing Utama

5. M.Nur Dewi K, Amd, SST, M.Kes selaku Pembimbing Pendamping 6. Endang Listyaningsih, dr, M.Kes selaku Penguji

7. Agus Eka N.Y, SST, M.Kes selaku Penguji

(7)

commit to user

vi

9. drg. H. Hendro Wahyudiono selaku Direktur RSUD Dr.Soeroto Ngawi 10. Ibu-ibu hamil yang telah bersedia menjadi subyek pada Karya Tulis

Ilmiah ini

11. Teman-teman D-IV Kebidanan FK UNS yang selalu memberikan dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

12. Keluarga yang selalu memberi dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini menjadi lebih baik. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin

Surakarta, Juli 2011 Della Arginia Octaviadon

(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN VALIDASI ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... .iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 5

B. Kerangka Konsep ... 12

C. Hipotesis ... 12

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 13

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 13

(9)

commit to user

viii

D. Sampel ... 14

E. Definisi Operasional ... 15

F. Cara Kerja ... 16

G. Rencana Pengolahan dan Analisis Data ... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN A.Gambaran Lokasi Penelitian ... 23

B. Analisis Univariat ... 24

C. Analisis Bivariat ... 28

BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden ... 30

B. Dukungan Suami terhadap Kehamilan ... 32

C. Kejadian Hyperemesis Gravidarum ... 32

D. Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum ... 33

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 36

B. Saran ... 36 DAFTAR PUSTAKA

(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Definisi Operasional ... 15

Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Dukungan Suami pada Ibu Hamil ... 17

Tabel 3.3.Kisi-kisi Kuesioner Kejaadian Hyperemesis Gravidarum ... 19

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 24

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 25

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 25

Tabel 4.4 Dukungan Suami terhadap kehamilan dengan kejadian Hyperemesis Gravidarum ... 28

(11)

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Konsep ... 12 Gambar 4.1 Diagram Prosentase Skor pada Indikator Dukungan Suami

(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Lembar Permohonan menjadi Responden

Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent) Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 5. Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data

Lampiran 6. Surat Persetujuan Pelaksanaan Penelitian dan Pengambilan Data Lampiran 7. Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 8. Rekapitulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 9. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 10. Data Hasil Penelitian

Lampiran 11. Hasil Uji Chi Square Hubungan Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum Lampiran 12. Lembar Tabel Nilai Chi Square

Lampiran 13. Lembar Tabel Nilai-nilai r Product Moment

(13)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita. Proses ini akan menyebabkan terjadinya perubahan fisik, mental dan sosial yang dipengaruhi beberapa faktor diantaranya faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi. Psikologis ibu hamil cenderung lebih labil daripada wanita yang tidak hamil sehingga memerlukan banyak dukungan dari keluarga terutama suami.

Dukungan suami penting untuk kehamilan ibu. Terkadang ibu dihadapkan pada situasi ketakutan dan kesendirian, sehingga suami diharapkan selalu memotivasi, membantu dan mendampingi ibu hamil dalam menghadapi keluhan kehamilannya agar ibu tidak merasa sendirian karena kecemasan ibu yang berlanjut akan menyebabkan nafsu makan ibu menurun, kelemahan fisik dan mual muntah berlebihan (Asrinah, 2010 ; Sulistyawati, 2009).

(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hyperemesis gravidarum

(Wiknjosastro, 2006).

Hyperemesis gravidarum yang tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat menyebabkan kematian pada ibu hamil. Angka insidensi kejadian tersebut 3-20 per 1000 kehamilan (Kurniawati, 2009). Menurut data statistik yang dikeluarkan WHO sebagai badan PBB yang menangani masalah bidang kesehatan, tercatat angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di dunia mencapai 515.000 jiwa setiap tahun. Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Dr.Soeroto Ngawi selama bulan Januari-Desember 2010 terdapat 660 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya, dari data tersebut didapatkan 72 ibu hamil mengalami

hyperemesis gravidarum. Sedangkan pada bulan Januari 2011 terdapat 75 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan, dari data tersebut 50 ibu hamil dengan umur kehamilan 0-16 minggu. Penulis juga melakukan wawancara kepada 8 ibu hamil yang mengalami hyperemesis gravidarum, 5 diantaranya tidak ditemani suami saat memeriksakan kehamilan karena suami sibuk bekerja. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk memilih judul “ Hubungan Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum ”.

B. Rumusan Masalah

(15)

commit to user

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum .

2. Tujuan Khusus

a) Mengetahui dukungan suami terhadap kehamilan. b) Mengetahui kejadian hyperemesis gravidarum .

c) Menganalisa hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum .

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan awal untuk penelitian tentang hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum.

2. Aplikatif

a) Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk sarana menerapkan ilmu yang berkaitan dengan hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum.

b) Bagi Suami

(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

hyperemesis gravidarum dan mewujudkan kehamilan yang sehat . c) Bagi Masyarakat

(17)

commit to user BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Dukungan Suami terhadap Kehamilan

Dukungan secara harfiah yaitu gendongan, sokongan, bantunan. Suami adalah pria yang menjadi pasangan hidup seorang istri atau perempuan (Poerwadarminta, 2005). Dukungan suami merupakan salah satu sumber dukungan sosial yang berasal dari lingkungan keluarga. Peran keluarga khususnya suami sangat diperlukan bagi ibu hamil. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami pada kehamilan akan mempererat hubungan antara anak ayah dan suami istri. Dukungan yang diperoleh ibu hamil akan membuatnya tenang dan nyaman dalam kehamilannya untuk mewujudkan kehamilan yang sehat (Asrinah, 2010).

Irianti (2010) menyebutkan bentuk dukungan sosial dapat dibagi menjadi lima jenis berbeda sesuai dengan kebutuhannya, yaitu :

a) Dukungan harga diri diperlukan untuk membantu pemecahan masalah individu, seperti keraguan terhadap kemampuan diri. Dukungan dapat berupa perhatian, dorongan, sapaan atau kasih sayang.

(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

berupa informasi, saran, nasihat pemecahan masalah dan umpan balik.

c) Dukungan instrumental adalah bantuan nyata dalam bentuk materi atau benda yang dibutuhkan guna meringkankan beban individu. d) Dukungan kedekatan sosial yang diwujudkan dengan terbinanya

hubungan antar individu dalam lingkungan tempat ia berada untuk menghindari individu dari kesepian dan kesendirian.

e) Dukungan motivasi yang bertujuan agar individu termotivasi untuk segera mencari penyelesaian masalah.

2. Hyperemesis Gravidarum

a) Pengertian

Hyperemesis gravidarum merupakan mual muntah persisten pada ibu hamil sehingga mengakibatkan penurunan berat badan >5% dari berat badan sebelum hamil dan ketonuria (karena gangguan metabolisme) (Kurniawati, 2009).

Hyperemesis gravidarum merupakan mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Manuaba, 2009).

(19)

commit to user b) Etiologi

Penyebab dari hyperemesis gravidarumbelum diketahui secara pasti, tetapi beberapa teori menyebutkan beberapa penyebab terjadinya hyperemesis gravidarumsebagai berikut :

1) Faktor adaptasi dan hormonal

Yang termasuk dalam ruang lingkup faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia, wanita primigravida, dan

overdistensi rahim pada hamil ganda dan hamil mola hidatidosa.

Peningkatan kadar progesteron, estrogen, HCG dapat menjadi faktor pencetus mual dan muntah. Peningkatan hormon progesterone menyebabkan otot polos pada sistem gastrointestinal mengalami relaksasi, hal itu menyebabkan penurunan motilitas lambung sehingga pengosongan lambung melambat (Runiari, 2010).

2) Faktor psikologis

Komponen psikologis juga berperan terhadap parahnya mual dan muntah serta perkembangan hyperemesis gravidarum. Kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan, tekanan pekerjaan dan pendapatan, dan rumah tangga yang retak dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah (Runiari, 2010).

3) Faktor alergi

(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

anak. Adanya histamine sebagai pemicu dari mual dan muntah pada kehamilan. Mual dan muntah berlebihan juga terjadi pada klien yang sangat sensitif terhadap sekresi korpus luteum

(Kurniawati, 2009 ; Runiari, 2010).

c) Patofisiologi

Patofisiologi hyperemesis gravidarummasih belum jelas, namun peningkatan kadar progesteron, estrogen, dan human chorionic gonadotropin (HCG) dapat menjadi faktor pencetus mual dan muntah. Refluks esophagus, penurunan motilitas lambung, dan penurunan sekresi asam hidroklorid juga berperan dalam terjadinya mual dan muntah. Mual muntah ini dapat diperberat oleh faktor psikologis, spiritual, lingkungan dan sosiokultural (Runiari, 2010). d) Jenis

Hyperemesis Gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan :

1) Tingkat I

Ciri-ciri : muntah terus menerus, ibu merasa lemah, tidak ada nafsu makan, berat badan menurun, nyeri pada epigastrum, nadi meningka 100x/menit dan tekanan darah sistol menurun, turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata cekung, suhu tubuh meningkat.

2) Tingkat II

(21)

commit to user

kulit menurun, lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun dan nadi meningkat, suhu naik, mata ikteris, berat badan turun, mata cekung, hemokonsentrasi,

oliguria, dan konstipasi, napas berbau aseton (karena mempunyai aroma khas dan dapat pula ditemukan dalam urine). 3) Tingkat III

Ciri-ciri : KU lebih parah, muntah berkurang/berhenti, tekanan darah turun, nadi meningkat, dan suhu naik, dehidrasi makin jelas, terjadi gangguan faal hati, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, komplikasi pada susunan saraf.

e) Diagnosis

(1) Amenorea disertai mual mual hebat, pekerjaan sehari-hari terganggu.

(2) Nadi meningkat 100x/menit , tekanan darah menurun.

(3) Fisik : ada tanda dehidrasi, kulit pucat, ikterus, berat badan

menurun, inspekulo serviks berwarna biru (livide).

(4) Pemeriksaan USG : untuk mengetahui kesehatan kehamilan dan mengetahui kemungkinan kehamilan kembar.

(5) Laboratorium : kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit, adanya proteinurine.

(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

f) Pengobatan/ Pengelolaan

1) Isolasi dan pengobatan psikologis

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik, hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar klien sampai muntah berhenti dan klien mau makan. Kadang-kadang dengan tanda isolasi dan gejala-gejala akan berkurang/hilang tanpa pengobatan. Perlu diyakinkan kepada klien bahwa penyakit dapat disembuhkan. Berikan motivasi untuk menghilangkan rasa takut karena kehamilannya , kurangi pekerjaannya, serta menghilangkan masalah/konflik yang menjadi latarbelakang tejadinya penyakit ini.

2) Pemberian cairan pengganti

Pada kasus hyperemesis gravidarum sering terjadi dehidrasi maka tindakan yang dilakukan adalah rehidrasi yaitu mengganti cairan tubuh yang hilang ke volume normal, osmolaritas yang efektif dan komposisi cairan yang tepat untuk keseimbangan asam basa. Diberikan cairan parenteral yaitu glukosa 5%-10% untuk mengatasi dehidrasi.

3) Obat-obatan

(23)

commit to user 4) Penghentian kehamilan

Pada sebagian kasus yang tidak berhasil dalam pengobatannya, perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.

(Wiknjosastro, 2009)

3. Hubungan dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian

hyperemesis gravidarum.

Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan psikologis pada wanita hamil adalah keluarga yang cukup terutama suami. Hal ini akan sangat mempengaruhi, membuat merasa tenang dan nyaman serta membantu mengurangi rasa cemas, takut, dan bingung pada ibu dalam menjalankan kehamilannya (Bahiyatun, 2010).

(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

yang berlanjut akan menyebabkan nafsu makan menurun, kelemahan fisik, dan mual muntah berlebihan (Jhaquin, 2010).

B. Kerangka Konsep

Keterangan :

: diteliti : tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

C. Hipotesis

Ada hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hiperemesis gravidarum.

Dukungan suami terhadap kehamilan

Tidak ada dukungan suami : kondisi rumah tangga yang tidak harmonis

Ada dukungan suami : a. Harga diri

b. Informasi c. Instrumental d. Kedekatan sosial e. Motivasi

Keluhan kehamilan : 1. kecemasan nafsu makan berkurang 2. kelemahan fisik

(25)

commit to user BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Pada penelitian ini dukungan suami terhadap kehamilan sebagai variabel bebas dan kejadian hyperemesis gravidarum

sebagai variabel terikat diukur secara bersamaan (Taufiqurrohman, 2009).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan April - Juni 2011.

C. Populasi Penelitian

1. Populasi Target

Pada penelitian ini populasi targetnya adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 0-16 minggu yang periksa di RSUD Dr.Soeroto Ngawi. 2. Populasi Aktual

(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

D. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 0-16 minggu yang periksa di RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan Mei - Juni 2011.

1. Estimasi Besar Sampel

Dari studi pendahuluan diketahui bahwa jumlah ibu hamil dengan umur kehamilan 0-16 minggu yang periksa di poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan Januari 2011 adalah 50 orang. Notoatmodjo (2006) menyatakan bahwa untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000, maka formula estimasi besar sampel yang digunakan adalah:

1 N dN 1 50500,05 1,12550 44,44 44

Keterangan:

N= Besar populasi d = Tingkat kepercayaan 㐠 = Besar sampel yang diinginkan (0,05)

Namun, ukuran sampel yang diperoleh dari rumus ukuran sampel apapun bukan merupakan harga mati, boleh kurang dan boleh lebih dari perhitungan rumus, dengan mempertimbangkan etika, biaya dan waktu (Murti, 2010). Ukuran sampel untuk penelitian adalah antara 30-500 (Sugiyono, 2008).

2. Teknik Sampling

(27)

commit to user

dengan simple random sampling . Setiap ibu hamil dengan usia kehamilan 0-16 minggu yang memeriksakan kehamilan di Poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan Mei sampai Juni 2011 yang memenuhi kriteria inklusi mempunyai kesempatan/peluang yang sama untuk menjadi responden. Sampel diambil secara acak kemudian didapatkan sampel yang representatif.

3. Kriteria Restriksi a. Kriteria Inklusi

1) Memiliki suami

2) Bersedia menjadi responden

3) Primigravida

b. Kriteria Eksklusi

1) Ibu hamil yang buta huruf

2) Ibu hamil dengan usia kehamilan >16 minggu

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian:

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional

(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id berlebihan yang terjadi pada ibu hamil dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat menyebabkan dehidrasi dan kematian. dari skor tertinggi

Nominal

F. Cara Kerja

1. Intervensi

Dalam penelitian ini kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan dan kuesioner kejadian hyperemesis gravidarum diberikan langsung kepada responden dan diisi langsung oleh responden.

2. Instrumentasi

a. Dukungan suami

1) Alat ukur : kuesioner

2) Cara pengukuran : Dalam penelitian ini kuesioner yang dipakai adalah kuesioner dengan skala Guttman berbentuk

closedended dichotomy question yaitu dalam pertanyaan disediakan 2 jawaban (ya atau tidak) dan responden hanya memilih satu diantara jawaban tersebut (Nursalam,2008). Hasil yang diperoleh berupa nominal dikotomi (mendukung dan tidak mendukung) dengan kriteria:

a) Apabila skor yang didapat responden <50% dari skor

(29)

commit to user

b) Apabila skor yang didapat responden >50% dari skor tertinggi, maka dianggap mendukung (Hidayat, 2007) 3) Kisi-kisi soal kuesioner

Kuesioner berisi 30 pertanyaan tertutup dengan jawaban ya dan tidak. Pernyataan positif (favourable), jika jawaban “ya” akan diberi skor 1 dan jawaban “tidak” akan diberi skor 0, sebaliknya untuk pernyataan negatif (unfavourable), jika jawaban “ya” akan diberi skor 0 dan jika jawaban “tidak” akan diberi skor 1 (Azwar, 2005).

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Suami pada Ibu Favourable (+) Unfavourable

(-) b. Kejadian Hyperemesis Gravidarum

1) Alat ukur : kuesioner

2) Cara pengukuran :Pengukuran kejadian Hyperemesis Gravidarum

(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

diberikan langsung pada responden dan diisi sendiri oleh responden. Kuesioner dalam penelitian ini berbentuk closedended dichotomy question yaitu dalam pertanyaan disediakan 2 jawaban (ya atau tidak) dan responden hanya memilih satu diantara jawaban tersebut (Nursalam,2008). Hasil yang diperoleh berupa nominal dikotomi (terjadi dan tidak terjadi) dengan kriteria: a) Apabila skor yang didapat responden <50% dari skor

tertinggi, maka dianggap tidak terjadi.

b) Apabila skor yang didapat responden >50% dari skor tertinggi, maka dianggap terjadi (Hidayat, 2007)

3) Kisi-kisi kuesioner

Kuesioner berisi 20 pertanyaan tertutup dengan jawaban ya dan tidak. Pernyataan positif (favourable), jika jawaban “ya” akan diberi skor 1 dan jawaban “tidak” akan diberi skor 0, sebaliknya untuk pernyataan negatif (unfavourable), jika jawaban “ya” akan

diberi skor 0 dan jika jawaban “tidak” akan diberi skor 1 ( Notoatmodjo, 2006).

(31)

commit to user

Total Soal 12 8 20

Sumber : Data Primer ,2011 3. Uji validitas dan Uji Reliabilitas

Berdasarkan Supranto (2006), sebelum digunakan sebagai alat pengumpulan data, penting untuk menjamin bahwa data yang diperoleh dari responden mencerminkan informasi yang andal dan shahih maka kuesioner akan dilakukan uji coba terlebih dulu dengan validitas dan reliabilitas. Dalam pengujian validitas dan reliabilitas ini akan dibantu dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 17.00. Validitas dan reliabilitas dilakukan pada tanggal 4-29 April di RSUD Dr. Soeroto Ngawi dengan jumlah responden 30 orang. Uji coba dimaksudkan untuk mendapat instrumen yang benar-benar valid dan reliabel ( Notoatmodjo, 2002). Adapun langkah-langkah yang ditempuh antara lain :

a) Uji validitas

Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2008). Uji validitas dilakukan dengan analisis butir soal yaitu skor yang ada pada butir soal dipandang sebagai nilai x dan skor total dipandang sebagai nilai y. Selanjutnya dihitung dengan korelasi product moment. Setelah diperoleh harga rxy hasilnya

(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

> rtabel maka dapat dikatakan butir itu valid dengan

a

= 5%

(Notoatmodjo, 2006).

Setelah dilakukan uji validitas dengan

a

= 5% dan rtabel = 0,36 kepada 30 responden maka didapatkan data yaitu pada kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan sebanyak 30 item, dari uji tersebut didapatkan 28 item yang valid dan 2 item yang tidak valid ( 20 dan 26). Selanjutnya 28 item yang valid dipergunakan untuk pengambilan data penelitian sedangkan 2 item yang tidak valid tidak digunakan untuk pengambilan data penelitian. 2 item yang tidak valid dihilangkan dari kuesioner karena item-item yang valid sudah mewakili indikator-indikator yang telah ditentukan. Pada kuesioner kejadian hyperemesis gravidarum terdiri dari 20 item, setelah dilakukan uji validitas didapatkan hasil 20 item valid sehingga semua item dipergunakan untuk pengambilan data penelitian.

b) Uji Reliabilitas

Reliabitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2008). Menurut Hidayat (2007) perhitungan reliabilitas dapat menggunakan teknik

Spearman Brown . Alat ukur dikatakan reliabel jika > tabel,

(33)

commit to user Dalam statistik, inf pengambilan keput

kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan da sioner kejadian hyperemesis gravidarum sehingg dinyatakan reliabel.

Analisis Data

2007) menyebutkan dalam melakukan analisis data, olah dengan tujuan mengubah data menjadi inf

informasi yang diperoleh dipergunakan untuk putusan, terutama dalam pengujian hipotesis

ata

dalah upaya memeriksa kembali kebenaran da

dilakukan pada tahap pengumpulan atau setel

erupakan kegiatan pemberian kode rhadap data yang terdiri dari beberapa kategori.

adalah memasukkan data ke komputer mengg program SPSS (Statistical Package For Social Scie

(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2. Analisis Data

a) Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan dengan hasil distribusi frekuensi dalam bentuk persentase atau proporsi dari tiap variabel penelitian. Distribusi frekuensi meliputi dukungan suami, kejadian

hyperemesis gravidarum dan data pribadi responden. b) Analisis Bivariat

(35)

commit to user BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto Ngawi merupakan rumah sakit tipe C milik pemerintah kabupaten Ngawi yang didirikan pada tahun 1920. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto Ngawi berlokasi di Jl. Dr Wahidin No 27 Ngawi, berada di wilayah barat Propinsi Jawa Timur.

Fasilitas yang ada di RSUD dr. Soeroto Ngawi terdiri dari 4 golongan yaitu :

1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Fasilitas pelayanan ada dua jenis yaitu : a. Pelayanan rawat jalan

Pelayanan rawat jalan merupakan pelayanan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang sakit dan tidak perlu diopname, selama proses berlangsung pasien berada dalam pengawasan tenaga medis secara berkala. Pasien melakukan pemeriksaan di poliklinik sesuai dengan jenis penyakitnya (Poli THT, Poli Syaraf, Poli Fisioterapi, Poli Mata, Poli KIA/KB, Poli Anak, Poli Dalam, Poli Umum, Poli Bedah, Poli Gilut) lalu membeli obat di apotik sesuai dengan resep yang telah diberikan dokter dan pulang. b. Pelayanan rawat inap.

(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

yang sakit dan memerlukan perawatan di rumah sakit. 2. Fasilitas Perawatan

Perawatan ada beberapa jenis yaitu pelayanan perawatan rawat darurat, pelayanan operasi, radiologi dan laboratorium.

3. Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan Kerja

Kegiatan dari fasilitas ini adalah penerimaan mahasiswa atau siswa sekolah kejuruan yang akan kerja praktek lapangan di RSUD D.Soeroto Ngawi.

4. Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang terdiri dari kegiatan administrasi, kegiatan farmasi, kegiatan gizi, dan kegiatan laundry.

B. Analisis Univariat

1. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik Frekuensi Persentase(%) <20

(37)

commit to user

2. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik Frekuensi Prosentase (%) a. Tidak sekolah Sumber : Data Primer, 2011

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengenyam pendidikan SMA yaitu sebanyak 15 orang (34,10 %) dan sebagian kecil responden tidak pernah sekolah yaitu sebanyak 3 orang (6,82%).

3. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik Frekuensi Prosentase (%) a. Buruh Sumber : Data Primer, 2011

(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 4. Dukungan Suami t

Dukungan sua berdasarkan seber pertanyaan pada kue data perhitungan pa motivasi ) yaitu 161 (

0.00

n suami terhadap kehamilan pada responden berapa banyak responden menjawab dengan pert da kuesioner dukungan suami terhadap kehamila n pada responden berdasarkan indikator dukunga ilan dapat dilihat pada diagram batang berikut ini

iagram prosentase skor pada indikator dukungan sua terhadap kehamilan

Primer, 2011

n diagram batang diatas dapat diketahui bahwa sko harga diri) yaitu 252 (81,82%), indikator 2 (inf 90,91%), indikator 3 ( instrumental ) yaitu 176

kedekatan sosial ) yaitu 240 (77,92%), dan indika 161 (52,27%).

ndktr1 Indktr2 Indktr3 Indktr4 Indktr5

(39)

commit to user

5. Kejadian Hyperem

Gambar 4.3 P

4.2 Prosentase Dukungan Suami terhadap Kehamil

Primer, 2011

responden menyatakan bahwa suami menduku yaitu sebanyak 30 orang (68,18%) dan se k mendapatkan dukungan suami yaitu sebanyak

remesis Gravidarum

4.3 Prosentase Kejadian Hyperemesis Gravidarum

Primer, 2011

perhitungan data dapat diketahui bahwa responden

peremesis gravidarum yaitu sebanyak 16 orang (36,36 68.18

31.82

sentase dukungan suami terhadap kehamilan

(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

sedangkan responden yang tidak mengalami hyperemesis gravidarum yaitu sebanyak 28 (63,64%).

C. Analisis Bivariat

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum adalah stastistik Chi Square dengan Statistical Programs For Social Science (SPSS) for windows maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4 Dukungan suami terhadap kehamilan dengan hyperemesis gravidarum

Dukungan suami thd kehamilan

Kejadian hiperemesis

gravidarum Total

Terjadi Tidak terjadi Tidak mendukung 10

5,1 %

Sumber : Data Primer,2011

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat 14 responden yang tidak mendapat dukungan dari suami. Sebanyak 10 responden ( 71,43%) menderita hyperemesis gravidarum dan 4 responden (28,57%) tidak menderita

(41)

commit to user

Tabel 4.5 Chi Square Test

Value Df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 10.910a 1 .001

N of Valid Cases 44

Dari tabel 4.5 dapat dilihat x2 hitung = 10,910 > x2 tabel = 3,841 dengan df=1 dan signifikasi p (0,001) < 0,05, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian

(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dilakukan pembahasan dari penelitian hubungan dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian

hyperemesis gravidarum.

A. Karakteristik responden

1. Umur responden

Data mengenai karakteristik responden memperlihatkan bahwa responden mempunyai rentang usia < 20 tahun dan 20-35 tahun. Sebagian besar responden berusia 20-35 tahun (77,22%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah siap untuk mengandung dan melahirkan karena tidak semua periode usia baik untuk mengandung dan melahirkan. Menurut Hartanto (2003), umur antara 20-35 merupakan periode usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan.

2. Pendidikan responden

(43)

commit to user

dihadapinya. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden (34,1%) mengenyam pendidikan setingkat SMA. Pendidikan setingkat SMA merupakan pendidikan tingkat menengah dimana tingkat pendidikan ini diharapkan seseorang akan cukup memiliki kemampuan untuk menerima informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan biologi reproduksi manusia. Tingkat pendidikan seorang wanita yang baik juga akan mempengaruhi bagaimana ia menyikapi proses kehamilan yang sedang dihadapi.

3. Pekerjaan responden

(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

B. Dukungan suami terhadap kehamilan

Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 30 responden (68,18%) mendapat dukungan dari suami. Dukungan yang paling besar didapatkan responden adalah dukungan instrumental yaitu 100% dan dukungan yang paling kecil didapatkan adalah dukungan motivasi yaitu 52,27%%. Hal ini menunjukkan bahwa peran keluarga khususnya suami itu sangat penting dalam kehamilan. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan oleh suami pada kehamilan akan mempererat hubungan antara anak- ayah dan suami- istri. Dukungan yang diperoleh ibu hamil akan membuatnya tenang dan nyaman dalam mewujudkan kehamilan yang sehat.

Dukungan suami yang dibutuhkan seorang istri dalam menghadapi masa kehamilannya tidak hanya berupa dukungan material misalnya uang, barang-barang dan material lain tetapi istri juga membutuhkan dukungan yang berupa perhatian, kasih sayang, pemberian informasi, saran, nasehat, kedekatan sosial agar ibu tidak kesepian, dan adanya motivasi untuk memecahkan masalah yang ia hadapi.

C. Kejadian Hyperemesis Gravidarum

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 44 responden

(45)

commit to user

angka kejadian hyperemesis gravidarum pada primigravida cukup tinggi . Hal ini sesuai dengan teori bahwa hyperemesis gravidarum merupakan mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari hal ini disebabkan karena keadaan umumnya menjadi buruk dan terjadi dehidrasi yang terjadi pada 60-80% primigravida (Wiknjosastro, 2006).

D. Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis

Gravidarum

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa responden yang tidak mendapat dukungan suami dan menderita hyperemesis gravidarum sebanyak 10 orang (22,73%), responden yang tidak mendapat dukungan suami tetapi tidak menderita hyperemesis gravidarum sebanyak 4 orang (9,09%), responden yang mendapat dukungan suami tetapi menderita hyperemesis gravidarum sebanyak 6 orang (13,64%), dan responden yang mendapat dukungan suami dan tidak menderita hyperemesis gravidarum sebanyak 24 orang (54,54%). Hal ini memperlihatkan bahwa sebagian besar responden mendapat dukungan suami terhadap kehamilannya dan tidak menderita

hyperemesis gravidarum.

Dari hasil analisis bivariat mengenai hubungan dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum dengan Uji Chi Square

(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

signifikan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian

hyperemesis gravidarum.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa dukungan suami terhadap kehamilan mempengaruhi terjadinya kejadian hyperemesis gravidarum. Hal ini sesuai dengan teori bahwa peran keluarga khususnya suami dalam kehamilan sangatlah penting karena ibu hamil mengalami banyak perubahan baik fisik maupun psikologis. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan psikologis pada wanita hamil adalah keluarga terutama suami. Dukungan suami akan membuat merasa tenang dan nyaman serta membantu mengurangi rasa cemas, takut, dan bingung pada ibu dalam menjalankan kehamilannya (Bahiyatun, 2010).

Istri diharapkan dapat melewati kehamilan dengan perasaan senang dan tanpa depresi. Keluarga juga harus membantu dan mendampingi ibu dalam menghadapi keluhan kehamilannya agar ibu tidak merasa sendirian karena kecemasan ibu yang berlanjut akan menyebabkan nafsu makan menurun, kelemahan fisik, dan mual muntah berlebihan (Jhaquin, 2010).

(47)

commit to user

(48)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian di Poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi

sebesar 68,18% responden menyatakan bahwa suami mendukung kehamilannya dan 31,82% responden menyatakan suami tidak mendukung kehamilannya. Jadi sebagian besar responden mendapatkan dukungan dari suami.

2. Responden yang menyatakan menderita hiperemesis gravidarum yaitu

sebanyak 36,36% dan sebesar 63,64% responden menyatakan tidak menderita hyperemesis gravidarum. Jadi sebagian besar responden tidak menderita hyperemesis gravidarum.

3. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum dengan nilai x2 hitung= 10,910 dan nilai p = 0,001.

B. Saran

1. Peneliti selanjutnya

a. Lebih meningkatkan penelitian dengan mencari faktor lain yang dapat

mempengaruhi terjadinya hyperemesis gravidarum.

(49)

commit to user 2. Suami

Diharapkan suami dapat menjadi suami yang siaga dan memberi motivasi misalnya mengantarkan istri ke bidan atau dokter apabila terdapat keluhan dalam kehamilan agar keluhan tersebut dapat segera terselesaikan sehingga terwujud kehamilan yang sehat.

3. Masyarakat

Diharapkan masyarakat khususnya pasangan suami istri agar lebih memberikan respon positif terhadap kehamilan misalnya dengan Antenatal Care (ANC) teratur sebagai deteksi dini komplikasi kehamilan terutama

Gambar

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur   ...............................
Gambar  4.2 Prosentase Dukungan Suami terhadap Kehamilan .....................  27
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Tabel 3.1 Definisi Operasional
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jadi merupakan proses dinamis yg terjadi pada organisme dalam memberikan interpretasi terhadap hasil.. persepsi, (interpretasi yg dinamis &amp; penuh makna dari organisme terhadap

Sebarang pesanan yang tidak dapat dibekalkan atau lewat dihantar oleh Kontraktor sehingga tiga (3) kali pesanan, pihak Agensi hendaklah melaporkan dengan segera dalam

Perkembangan juga telah menyebabkan  perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi

Variabel motivasi dengan dimensi usaha, tujuan organisasi, dan kebutuhan terbukti secara signifikan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai

Setelah kelima analisis tersebut menunjukkan kelayakan suatu investasi baik dilihat dari sisi perhitungan analisis dan sisi keinginan investor, maka langkah terakhir dari

karyawan dan pemberi kerja dimana karyawan dapat bekerja paruh atau penuh waktu dari lokasi alternatif selain kantor yang tersentralisasi, seperti misalnya di

TERHADAP BATTRACTIONS, ACCESIBILITIES, AMENITIES DAN ANCILLARY SERVICE PADA OBYEK WISATA BAHARI LAMONGAN, JAWA TIMUR.. Dosen Pembimbing : A. Haryo

Akan tetapi hasil penelitian yang dilakukan oleh Brody dan Cunningham, 1968; Enggel, et al, (1969) menjelaskan bahwa brand personality tidak memiliki pengaruh