• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROSFER MELALUI MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE KELAS VII DI SMP SETIA BUDI ABADI PERBAUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROSFER MELALUI MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE KELAS VII DI SMP SETIA BUDI ABADI PERBAUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013-2014."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI HIDROSFER MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

WORD SQUARE KELAS VII DI SMP SETIA BUDI ABADI

PERBAUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Novalina Simanjuntak

NIM: 3103131051

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Novalina Simanjuntak, Nim 3103131051. Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Hidrosfer melalui Model Pembelajaran Word Square Kelas VII Di SMP Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan upaya model pembelajaran word square pada pada materi Hidrosfer kelas VII SMP Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014 (2) Peningkatan hasil belajar siswa dengan upaya Model Pembelajaran Word square pada pada materi Hidrosfer kelas VII SMP Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Swasta Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 28 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I yang terdiri dari 1 pertemuan dan siklus II juga terdiri dari 1 pertemuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi langsung dan teknik komunikasi tudak langsung kemudian data dianalisis dengan teknik análisis deskriptif inferensial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ada peningkatan aktivitas belajar siswa dengan upaya model pembelajaran word square pada materi Hidrosfer. Hal ini ditunjukkan dari hasil siklus I sebesar 56% meningkat menjadi 81% pada siklus II (2) Ada peningkatan hasil belajar siswa dengan upaya model pembelajaran word square pada materi Hidrosfer. Hal ini terbukti dari hasil siklus I yakni 67,85% meningkat menjadi 79,28% pada siklus II.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan Berkat-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Hidrosfer melalui Model Pembelajaran Word Square Kelas VII Di SMP Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak mengalami rintangan, namun karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Dr. Restu, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

4. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan perkuliahan ini.

5. Ibu Dra. Asnidar, M. Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi. 6. Ibu Dra. Marlinang Sitompul M.Pd selaku dosen pembibing skripsi yang

telah banyak membantu dengan memberikan bimbingan.

(7)

iv

8. Penghargaan sebesar-besarnya kepada Bapak Drs Bintoro S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Swasta Setia Budi Abadi Perbaungan dan kepada Bapak Edy Syahputra S.Pd yang telah banyak membantu selama penelitian ini dilaksanakan.

9. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda tercinta (Rolen Simanjuntak), Ibunda tercinta (Tetty Br Hombing), dan kedua adikku (Selvia Juana Simanjuntak dan Harry Ruben Simanjuntak) Serta Nenek/Oppung tercinta (K.Siahaan/Op. Gabe Siahaan) yang sudah berdoa, memberi dorongan dan dana kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.

10. Ucapan terima kasih pula kepada teman-teman seperjuangan di Kelas C Reguler 2010 khususnya Yurnani, Yenni, Sarah, dan Dosma

11. Sahabat-sahabat tersayang Christina Sondang, Juwita Sitohang, dan Kristina Coit yang selalu menemani dan memberikan motivasi.

12. Buat semua teman-teman kos Bang Berkat, Kak Lisbet, Kak Astri, Frischa, Tina, Ruth, Novita, Silvia, Entelina yang memberikan motivasi kepada penulis.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak member bantuan yang namanya tidak dapat ditulis satu persatu. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juli 2014 Penulis

(8)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... ...iii

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

B. Penelitian yang Relevan ... 26

C. Kerangka Berpikir ... 27

D. Hipotesis Tindakan ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A. Lokasi Penelitian ... 29

B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ... 29

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 30

D. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian ... 31

E. Prosedur Penelitian ... 32

(9)

vii

G. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 40

A. Kondisi Fisik ... 40

B. Kondisi Non Fisik ... 44

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Hasil Penelitian... 52

B. Pembahasan ... 65

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Lembar Pelaksanaan Tindakan ... 34

2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 36

3. Keadaan Guru dan Pegawai SMP Swasta Setia Budi Abadi Perbaungan .... 47

4. Jumlah Siswa SMP Swasta Setia Budi Abadi Perbaungan ... 48

5. Sarana dan Prasarana SMP Swasta Setia Budi Abadi Perbaungan ... 50

6. Media Pembelajaran Geografi... 51

7. Rata-Rata Hasil Belajar Siswa ... 59

8. Persentase Aktivitas Belajar Siswa ... 60

9. Hasil observasi Aktivitas Siswa ... 61

10. Persentase Aktivitas Belajar Siswa ... 65

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Siklus Hidrologi ... 20

2. Air Permukaan ... 21

3. Pola Aliran Sungai ... 23

4. Air Tanah ... 24

5. Klasifikasi Laut Berdasarkan Letaknya ... 25

6. Klasifikasi Laut Berdasarkan Kedalamannya ... 26

7. Batas-batas Wilayah Laut ... 26

8. Kerangka Berpikir ... 29

9. Model Penelitian Tindakan Kelas ... 32

10. Denah SMP ... 42

11. Peta Kecamatan Perbaungan ... 43

12. Peta Kabupaten Serdang Bedagai ... 44

13. Struktur Organisasi ... 49

14. Sarana dan Prasarana ... 51

15. Grafik Rata-rata Hasil Belajar Siswa ... 59

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Silabus ... 72

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 75

3. Soal Pretest ... 82

4. Soal Postest I ... 83

5. Soal Postest II ... 85

6. Daftar Nilai Hasil Pretest ... 87

7. Daftar Nilai Hasil Postest Siklus I ... 89

8. Daftar Nilai Hasil Postest Siklus II ... 91

9. Tabel Peningkatan Hasil Belajar ... 93

10. Lembar Observasi Aktivitas Siklus I ... 95

11. Lembar Observasi Aktivitas Siklus II ... 97

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

Pendidikan merupakan salah satu cara dalam membenahi dan meningkatkan mutu hidup seseorang. Dengan pendidikan seseorang dapat meningkatkan potensi yang ada pada dirinya.Namun, pendidikan tidak hanya dimaksudkan untuk mengembangkan pribadi semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan bangsa. Oleh karena itu, berbagai cara ditempuh demi mendapatkan ilmu pengetahuan yang salah satunya melalui lembaga pendidikan formal.

Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Pendidikan sekolah lebih bersifat formal karena di sekolah ada kurikulum sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, guru-guru yang profesional dan sarana pendidikan sebagai pendukung proses pendidikan.

Lembaga pendidikan formal merupakan subsistem pendidikan nasional yang mempunyai peranan penting dalam mengembangkan sumberdaya manusia untuk modal utama bagi pembangunan nasional.Untuk itu diperlukan upaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui pendidikan formal.Salah satunya yaitu peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah aktivitas dan perolehan nilai hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa sangat ditentukan oleh keberhasilan proses belajar mengajar. Keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah banyak dipengaruhi oleh faktor guru dan siswa. Oleh karena itu kompetensi guru dalam mengelola kelas dan aktivitas belajar mengajar merupakan

(14)

2

salah satu faktor yang menentukan keaktifan siswa untuk menjalankan aktivitas belajarnya.

Berbagai masalah yang dihadapi di kelas menyebabkan sulitnya tercapai tujuan pembelajaran.Rendahnya kualitas pendidikan merupakan masalah pokok yang dihadapi Indonesia saat ini.Pola pembelajaran di sekolah cenderung “Text

Box Oriented” yaitu pembelajaran yang hanya berorientasi pada buku teks dan

masih bersifat konvensional yaitu menggunakan metode ceramah dan penugasan sederhana di rumah.Sehingga pembelajaran bersifat monoton dan tidak memperhatikan kemampuan berpikir siswa.

Dalam era yang penuh perubahan ini dimana budaya masyarakat, karakteristik anak, lingkungan belajar senantiasa berubah, guru harus menyikapinya dengan perubahan pola bukan dengan pola pikir lama yang sudah lazim dilakukan.Seiring perkembangan zaman dunia pendidikan juga memerlukan berbagai inovasi.Hal ini penting dilakukan untuk kemajuan kualitas pendidikan, tidak hanya pada tataran teori saja tapi juga bisa diarahkan kepada hal yang bersifat praktis.

(15)

3

dalam proses belajar mengajar. Hal ini, mengakibatkan komunikasi yang terjadi satu arah, sehingga siswa menjadi pasif dan tidak berpikir kritis serta kreatif.

Dengan demikian merupakan hal yang sangat penting bagi pengajar untuk mempelajari serta menambah wawasan tentang media pembelajaran yang tepat. Karena dengan menguasai beberapa model pembelajaran maka, guru akan merasakan adanya kemudahan didalam melaksanakan pembelajaran di kelas, sehingga tujuan pembelajaran yang hendak di capai dalam proses pembelajaran dapat tercapai dan tuntas sesuai yang diharapkan.

Geografi diakui penting bagi kalangan siswa jurusan IPS, tetapi sulit dipelajari. Karena merupakan deskripsi tentang gejala-gejala yang ada dipermukaan bumi sehingga pada saat proses belajar mengajar terjadi seolah-olah geografi sebagai ilmu yang hayali. Maka, tidak jarang siswa malas mempelajari geografi.Kondisi ini diperburuk dengan digabungkannya geografi kedalam IPS terpadu. Sehingga pembelajaran geografi mendapat porsi yang sedikit dari kebutuhan.

(16)

4

Penulis melakukan pengamatan pada pembelajaran ditemukan ada beberapa masalah yaitu :(1) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran belum nampak, (2) siswa jarang mengajukan pertanyaan walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal yang belum atau kurang paham, (3) siswa masih kurang aktif dalam mengerjakan soal – soal latihan pada saat proses pembelajaran, (4) kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas.

Guru sekolah juga mengatakan kurangnya penggunaan model pembelajaran untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah tersebut akhirnya menghambat proses belajar mengajar. Kondisi ini juga mengakibatkan kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran geografi.Siswa juga menganggap bahwa pelajaran geografibukanlah pelajaran yang sangat penting untuk di pelajari. Berdasarkan permasalahan di atas perlu dikembangkan model pembelajaran Word square dalam mata pelajaran geografi. Model pembelajaran

(17)

5

Penggunaan model pembelajaran Word square pada materi Hidrosfer diharapkan mampu membuat proses pembelajaran di kelas akan lebih menyenangkan, pelajaran mudah dipahami siswa dan menimbulkan antusiasme siswa dalam belajar sehingga akan meningkatkan aktivitas siswa yang dengan sendirinya menunjang meningkatnya hasil belajar dan standar kompetensi dapat dicapai. Oleh karena itu upaya model pembelajaran Word square pada pada materi Hidrosfer kelas VII SMP Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014 perlu dilakukan.

B. Identifikasi Masalah

Banyak terjadi di sekolah permasalahan yang dapat mengganggu proses belajar, sehingga menyebabkan tujuan pendidikan yang di harapkan tidak tercapai. (1) kurangnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, (2) Hasil belajar siswa yang masih rendah, (3)Kurangnya variasi penggunaan model pembelajaran oleh guru di sekolahsehingga yang berlangsung selama ini lebih berpusat pada guru dan kurang berorientasi pada siswa.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka pembatasan masalah di tetapkan sebagai berikut :

(18)

6

2. Model pembelajaran Word square pada materi Hidrosfer dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A di SMP Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah ada peningkatan aktivitas belajar siswa dengan upaya model pembelajaran Word square pada materi Hidrosfer kelas VII di SMP Swasta Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013 / 2014?

2. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa dengan upaya model pembelajaran Word square pada materi Hidrosfer kelas VII di SMP Swasta Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013 / 2014?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan upaya model pembelajaran Word

square pada pada materi Hidrosfer kelas VII SMP Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

(19)

7

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat: 1. Sebagai bahan masukan untuk Dinas Pendidikan Serdang Bedagai

2. Sebagai bahan masukan kepada guru geografi SMP swasta Setia Budi Abadi Perbaungan dalam meningkatkan mutu pendidikan.

3. Hasil penelitian ini dapat membuka wawasan berpikir peneliti mengenai model pembelajaran Word square dan aplikasinya pada materi Hidrosfer sehingga dapat meningkatkan kompetensi.

(20)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SMP Swasta Setia Budi Abadi Perbaungan diperoleh data mengenai pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Word square pada materi Hidrosfer di kelas VII semester II (genap) tahun pembelajaran 2013/2014. Penelitian ini tediri dari 2 siklus dan setiap awal dan akhir pembelajaran dilakukan evaluasi berupa tes hasil belajar. Adapun ke 2 siklus ini akan dideskripsikan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Siklus 1

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti bersama salah seorang guru mata pelajaran IPS terpadu di SMP Swasta Setia Budi Abadi Perbaungan yaitu Bapak Edy Syahputra mengenai kondisi dan gambaran siswa didalam kelas, serta tentang teknik pelaksanaan penelitian dan prosedur pembelajaran yang akan dibuat menggunakan model pembelajaran Word square . Selanjutnya membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan model yang akan diterapkan dengan memperhatikan kondisi siswa yang akan diteliti serta tes belajar yang akan diberikan kepada siswa pada tiap akhir siklus.

Aktivitas belajar yang dilakukan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung akan diobservasi dan kemudian dicatat. Agar kegiatan observasi dapat dilaksanakan secara baik, peneliti dibantu oleh dua orang observer dari rekan mahasiswa. Sebelum observasi dilakukan, terlebih dahulu peneliti menjelaskan kepada observer tentang tugas mereka dan menjelaskan beberapa

(21)

indikator yang akan diobserver dengan memberi lembar observer kepada masing-masing observer. Selain itu satu minggu sebelum pelaksanaan diberikan penjelasan kepada siswa tentang penelitian yang akan dilaksanakan.

a. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tindakan ini merupakan penerapan dari rencana pelaksanaan pembelajaran tentang materi Hidrosfer yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Word square .

Pada tahap ini peneliti terlebih dahulu melihat guru mengajar sampai 1 kali pertemuan dengan metode yang biasa digunakan guru. Setelah itu pada pertemuan ke dua peneliti memberikan pretest kepada siswa untuk melihat sejauh mana pengetahuan awal dan tingkat pemahaman siswa tentang materi pelajaranhidrosfer yaitu yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya,ujian dilaksanakan pada pertemuan II, setelah ujian peneliti menjelaskan tentang model pembelajaran yang akan digunakan pada saat pembelajaran untuk pertemuan berikutnya dan menginformasikan peralatan/perlengkapan yang harus disediakan oleh siswa.

(22)

pengerjaan LKSWord square yang dibuat oleh siswa dengan tanpa melihat buku teks sebagai bantuan untuk menjawab soal yang diberikan dan tetap memberikan test hasil belajar sebagai ujian postest I.

Hasil pretest yang dilakukan memperlihatkan kemampuan awal siswa kurang memuaskan, terbukti dengan hasil pretest siswa yang belum mencapai ketuntasan yaitu 17 orang (60,71%) dan yang mencapai KKM hanya 11 orang (39,29%). Sedangkan hasil postest yang dilakukan memperlihatkan kemampuan siswa yang mencapai ketuntasan 18 orang siswa atau 64,28% dan yang belum mencapai ketuntasan 10 orang atau 35,72%.

Berdasarkan hasil belajar pretest dan postest yang diujikan pada siklus I diperoleh data bahwa rata-rata nilai pretest siswa adalah 56,07 sedangkan rata-rata nilai postest I adalah 67,85 dari hasil ini terjadi peningkatan rata-rata nilai dari pretest ke postest sebesar 11,78. Nilai ini masih tergolong mencapai kemampuan cukup dan ketuntasan masih mencapai kriteria cukup kompeten.

b. Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran menggunakan model Word square berlangsung. Pengamatan ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui sejauh mana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model Word square . Pengamatan ini dilakukan dengan cara membuat observer yang dibantu oleh rekan mahasiswa sebanyak 2 orang yaitu Rina Ariany dan Lisbet Simanjuntak mulai dari awal pelaksanaan tindakan sampai berakhirnya tindakan penerapan model

(23)

Berdasarkan observasi yang di lakukan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar dapat dikatakan cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tekun dan antusias dalam belajar dan berdiskusi pada kelompoknya masing-masing, demikian juga ketika diskusi kelas sedang berlangsung. Tetapi masih ada beberapa orang siswa yang kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar, hal ini antara lain disebabkan: (1) masih banyak siswa yang merasa asing dengan pembelajaran menggunakan model Word square dengan alasan kurang jeli melihat susunan kata-kata dalam kotak. (2) masih ada siswa yang memberikan respon negatif seperti main-main/ribut ketika guru sedang menerangkan pelajaran secara singkat, sehingga sedikit mengganggu aktivitas belajar siswa yang lain. (3) masih adanya perasaan takut untuk memberikan jawaban, pertanyaan, tanggapankan, dan saran dari pertanyaan yang telah diberikan. Hal ini dapat diketahui dari pengamatan yang dilakukan oleh observer.(4) belum adanya buku geografi yang menarik sebagai bahan belajar dan diskusi siswa.

c. Refleksi (Reflection)

(24)

benar, tetapi faktor utamanya adalah masih kurangnya aktivitas belajar siswa-siswa tersebut.

Dari hasil pengamatan aktivitas belajar siswa diketahui masih ada siswa yang belum aktif untuk belajar materi hidrosfer terlihat dari respon siswa pada saat pembelajaran berlangsung terkhusus ketika pembelajaran menggunakan model pembelajaran Word square . Hasil analisis data nilai pretes diketahui yang tuntas sebanyak 11 orang ( 39,28%) dan yang belum memenuhi KKM atau kriteria tuntas, berarti 17 orang (60,72%) tidak tuntas. Sedangkan pada post test siklus yang I setelah pembelajaran menggunakan model Word square

disimpulkan terjadi perubahan pada nilai yaitu 18 siswa (64,28%) mencapai KKM atau mencapai kriteria tuntas, dan 10 orang (35,72%) masih belum tuntas.

Berdasarkan masalah-masalah yang ada pada siklus I dapat dijadikan dalam menentukan langkah dan tindakan perbaikan untuk pelaksanaan siklus II.

2. Penelitian Pada Siklus II

a. Persiapan tindakan (Planning)

Persentase hasil belajar siswa yang dilakukan pada siklus I bahwa siswa yang mencapai KKM sebanyak 18 siswa (64, 28%). Hal ini menunjukkan bahwa kelas itu belum memenuhi standart ketuntasan dan dapat dikatakan bahwa siswa kurang memahami materi hidrosfer.

(25)

Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada siklus I, peneliti dan guru melakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Langkah-langkah yang diambil adalah (1) peneliti mengajarkan kembali cara mengerjakan LKS Word square . (2) memberi aktivitas kepada siswa agar aktif dalam kegiatan diskusi dan kelompok dan menginformasikan kepada siswa bahwa guru memberikan nilai tambah dan hadiah kepada siswa yang aktif (3) memberikan aktivitas agar siswa tidak takut dan malu untuk memberikan jawaban, pertanyaan, tanggapan dan saran dalam diskusi dengan cara melakukan pendekatan psikologis pada siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pada tahap ini peneliti menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu materi hidrosfer. Setelah selesai pembelajaran seperti pada siklus I siswa ditugasi kembali LKS Word square sesuai dengan soal yang diberikan di depan kelas. Sedangkan semua aktivitas siswa diamati dan ditulis oleh observer.

(26)

Untuk lebih jelasnya digambarkan dalam diagram batang berikut ini

Gambar 14. Grafik Rata – Rata Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMP Setia

Budi Abadi Perbaungan Tahun 2014

Berdasarkan gambar di atas, dapat disimpulkan adanya peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Word square baik dari pretest ke postest siklus I ataupun postest ke siklus II.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai pretest siswa pada materi hidrosfer adalah nilai rata-rata 56,07 setalah dilakukan pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Word square maka diperoleh hasil belajar siswa dengan rata-rata nilai 67,85 berarti ada peningkatan hasil belajar sebesar 11,78 poin dari pretest dan pada postest siklus II hasil belajar siswa rata-rata 79,28 berarti ada peningkatan sebesar 11,43 poin dari siklus I.

(27)

peningkatannya). Adanya peningkatan kemampuan aktivitas siswa masing-masing karena aktivitas dan rasa tertarik terhadap model yang mereka ketahui. Secara umum siswa antusias dalam belajar dan berdiskusi. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel

Tabel 7. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Kelas VII A SMP Setia Budi

Abadi Perbaungan Tahun 2014

Indikator Aktivitas

Siklus I Siklus II %

Peningkatan

Jumlah % Jumlah %

1. Memperhatikan 48 57,14 70 83,33 26,19 2. Bertanya 44 52,38 68 80,95 28,57 3. Memberi Tanggapan 43 51,19 68 80,95 29,76

4. Menulis 49 58,33 66 78,57 20.24 Sumber: Data Olahan Primer, 2014

Setelah diadakan refleksi pada siklus I dan dibandingkan dengan siklus II terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari semangat dan respon siswa ketika belajar menggunakan model pembelajaran

Word square .

(28)

Tabel 8.Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas VII A SMP Setia Budi Abadi

Pada tabel 8 dapat digambarkan dalam bentuk grafik untuk dapat melihat peningkatan hasil observasi aktivitas belajar siswa pada setiap siklus adalah sebagai berikut

Gambar 15.Grafik Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas VII A SMP Setia

Budi Abadi Perbaungan

d. Refleksi (Reflection)

Dari analisis data hasil perolehan test dan hasil pengamatan (observasi) pada siklus II diketahui adanya peningkatan hasil belajar dan peningkatan aktivitas belajar. Dari data nilai hasil belajar siswa diperoleh 24 siswa mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) dari 28 siswa. Demikian juga hasil pengamatan observasi belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa

(29)

dengan menggunakan model pembelajaran Word square , dapat disimpulkan bahwa kelemahan-kelemahan pada siklus I telah diperbaiki.

Banyaknya siklus pada penelitian ini didasarkan pada ketuntasan minimal yang dicapai oleh siswa secara keseluruhan, Yaitu jika nilai yang diperoleh siswa sebagai objek penelitian telah sampai pada KKM yakni 70%, Dan daya serap siswa per kelas telah lulus 80% maka penelitian ini dikatakan berhasil sekaligus kriteria ini adalah kriteria yang berlaku di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan mulai dari rata-rata nilai pretest adalah 56,07 dikategorikan belum tuntas . Setelah pretest, dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Word square dan diakhiri dengan pemberian postes I dengan nilai rata-rata menjadi 67,58 dan peningkatan sekitar 11,78 poin, Rata-rata nilai pada siklus I dikategorikan dalam ketuntasan cukup kompeten, Tetapi belum tuntas berdasarkan KKM yang ditentukan oleh sekolah, Maka pada siklus berikutnya perlu dilakukan perbaikan yaitu siklus II.

Dari data nilai yang diberikan pada postest II diperoleh data bahwa rata-rata hasil belajar siswa 79,28terjadi peningkatan sebesar 11,43 poin dan jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 24 siswa dari 28 siswa (85,71%). Dari hasil rata-rata nilai yang diberikan pada siklus II dikategorikan telah mencapai kriteria KKM yang ditetapkan oleh sekolah yakni kategorikan baik dan kompeten dan dari segi peneliti dikatakan berhasil.

(30)

berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan yang terjadi selama penerapan model pembelajaran Word square

dalam pembelajaran geografi pada materi Hidrosfer. Adapun kelebihannya:

1) Siswa tertarik mengikuti pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Word square karena selain cepat memahami satu topik pelajaran, siswa dituntut lebih aktif dan kreatif.

2) Model pembelajaran Word square mengembangkan kreasi yang dimiliki oleh siswa misalnya kemampuan menyusun huruf menjadi jawaban dengan cepat dan teliti.

3) Siswa menjadi aktif belajar karena model pembelajaran Word square tidak membuat siswa merasa bosan.

(31)

2. Data Kuantitatif

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal, seorang siswa dinyatakan tuntas belajar atau mencapai kompetensi yang diajarkan apabila siswa tersebut memperoleh skor 70. Untuk mengukur tingkat ketuntasan siswa dalam belajar digunakan rumus:

Misalnya untuk menghitung ketuntasan siswa atas nama Fransen (Terlampir) adalah sebagai berikut:

dihitung berdasarkan rumus diatas. Kelas dinyatakan mencapai ketuntasan jika ≥

70% dari jumlah keseluruhan siswa mencapai KKM yang ditetapkan. Ketuntasan secara klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

(32)

3. Data Kualitatif

Dari analisa hasil penelitian, hasil observasi aktivitas dan hasil belajar siswa yang diperoleh selama kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 10.Persentase Aktivitas Belajar Siswa Kelas VII A SMP Setia Budi

Abadi Perbaungan Tahun 2014

Indikator Aktivitas

Siklus I Siklus II %

Peningkatan

Jumlah % Jumlah %

1. Memperhatikan 48 57,14 70 83,33 26,19 2. Bertanya 44 52,38 68 80,95 28,57 3. Memberi Tanggapan 43 51,19 68 80,95 29,76 4. Menulis 49 58,33 66 78,57 20.24

(33)

Hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 10. Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMP Setia Budi Abadi

Perbaungan Tahun 2014

Jenis Tes

Tuntas Tidak Tuntas

Jumlah Siswa % Jumlah Siswa %

Pre Tes 11 39,29 17 60,71

Siklus I 18 64,28 10 35,72

Siklus II 24 85,71 4 14,29

(34)

B.Pembahasan

1. Aktivitas Siswa Kelas VII A SMP Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun

2014

Dari hasil penelitian yang dilakukan, terlihat Ada peningkatan aktivitas belajar siswa dengan upaya model pembelajaran Word square pada materi Hidrosfer kelas VII di SMP Swasta Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013 / 2014. Hal ini ditunjukkan dari hasil siklus I adalah 56% meningkat menjadi 81% pada siklus II.Hal ini terlihat dari adanya peningkatan aktivitas yaitu:

a. Memperhatikan, hasil siklus I sebanyak 57,14% (cukup aktif) meningkat menjadi 83,33% (sangat aktif) pada siklus II.

b. Bertanya, hasil siklus I sebanyak 52,38%(cukup aktif) meningkat menjadi 80,95% (sangat aktif)

c. Memberi tanggapan, hasil siklus I sebanyak 51,19% meningkat menjadi 80,95% (sangat aktif)

(35)

meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII A SMP Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

2. Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMP Setia Budi Abadi Perbaungan

Tahun 2014

Berdasarkan perhitungan tes hasil belajar pada siklus I dan II diperoleh kesimpulan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa dengan upaya model pembelajaran Word square pada materi Hidrosfer kelas VII di SMP Swasta Setia Budi Abadi Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013 / 2014. Hal ini terbukti dari hasil siklus I adalah 64,28%, meningkat menjadi 85,71% pada siklus II.

Hal ini sejalan dengan pendapat A.Magnesen (1983) menyatakan kita belajar, 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan, 90% dari apa yang dilakukan. Sejalan dengan pernyataan Ahdiaan (2006) pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Word square

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara Ferdy. 2011.Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Ekonomi Melalui Model Pembelajaran Word square kelas X di SMA Negeri 1 Sumbul Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Medan : Fakultas Ekonomi UNIMED.

Ginting, T., fathurrahman. M, S. Pinem, (2005), IPS Geografi Untuk Kelas IX,

Jakarta: Erlangga.

Hadfild. 1990. dalam Pernak-pernik PTK. 2009. Laporan penelitian Tindakan Kelas. www.pernak-pernik.co.id. Diakses 23 mei 2014

Hamalik, Oemar . 2008. Kurikulum dan pembelajaran . Jakarta : Bumi Aksara. Harmanto, Gatot. 2007.Bank Soal Geografi. Bandung: Yrama Widya

http://hardmodes.com/download/soal-soal-ips-beserta-jawabannya-kelas-7-materi-gejala-atmosfer-dan-hidrosfer-serta-pengaruh-terhadap-kehidupan

http://hydrast88.blogspot.com/2012/12/contoh-ptk-model-pembelajaran-word.html

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada. Rachmawati, Dian. 2013. Efektivitas Model Word square dalam Pelajaran

Membaca Efektif pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Warureja

Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2012/2013. (Online).(http://KaryaIlmiah. um.ac.id/index.php/manajemen/article/view/5248. Diakses 15 Januari 2014).

Rossie dan Breide. Dalam Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, Robert. 2005. Cooperatve Learning. Bandung: Nusa Media

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Wardiyatmoko.2006.Geografi SMP . Jakarta:Erlangga

Gambar

Gambar 14. Grafik Rata – Rata Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMP Setia Test
Tabel 7. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Kelas VII A SMP Setia Budi
Tabel 8.Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas VII A SMP Setia Budi Abadi
Tabel 10.Persentase Aktivitas Belajar Siswa Kelas VII A SMP Setia Budi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pemadatan dengan menggunakan alat pemadat marshall hammer yang sering di gunakan selama ini tidak mempresentasikan proses pemadatan di lapangan.Alat Pemadat

Berdasarkan bahaya-bahaya tersebut diatas, maka luasnya pertanggungan jaminan yang diberikan serta syarat/kondisi asuransi pengangkutan diatur dalam polis asuransi

Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pengintegrasian Pengelolaan Pengaduan Pelayanan

Pada penggilingan padi skala kecil pertama didapatkan waktu standar siklus dari proses penjemuran adalah 0.85 menit untuk tahap pengangkutan, 0.6 menit untuk pemotongan tali, 0.57

Seandainya air hujan yang dapat dipanen melalui atap bangunan (yang memenuhi 52% kebutuhan air bersih di Kampus IPB Dramaga) digunakan sebagai sumber air untuk

Alat analisis yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan suatu BUMN diambil/sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara. No.: KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dirancang untuk meningkatkan perkembangan, kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan botia pada fase larva dengan perendaman dalam

Sebab apabila Hakim tidak mempertimbangkan Hasil Penelitian Kemasyarakatan dari Pembimbing Kemasyarakatan maka dapat mengakibatkan putusan yang diberikan oleh