• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK DI KELAS VII SMP NEGERI 27 MEDANT.P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK DI KELAS VII SMP NEGERI 27 MEDANT.P 2013/2014."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Ledi Mei Lastri Silalahi NIM. 4103321026

Pogram Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

Pengaruh Model Quantum Teaching Berbantu Macromedia Flash terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Gerak

di Kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.P 2013/2014

Ledi Mei Lastri Silalahi (4103321026)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model quantum teaching berbantu macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak dan mengetahui peningkatakan aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Negeri 27 Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen, sampel yang diambil sebanyak 60 orang dari 210 jumlah siswa seluruhnya dan dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang masing-masing terdiri dari 30 orang siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrument tes dan lembar observasi. Sebelum instrumen tes digunakan, instrumen ini telah diuji dengan validitas isi dan ramalan. Hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai pretes kelas eksperimen 38,5 pada kelas kontrol 35,33. Kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, dan hasil uji kemampuan awal siswa diperoleh

hit

t = 1,07, pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttab = 1,84 (thitung < ttabel) yang artinya kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Peningkatan aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen untuk pertemuan I dan II adalah 25,93% dalam kategori rendah dan pada pertemuan II dan III, aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 57,22% dalam kategori sedang. Setelah diberikan perlakuan, diperoleh rata-rata nilai postes kelas eksperimen 79,69 dan kelas kontrol 75,17. Kedua kelas menunjukkan berdistribusi normal dan homogen, hasil uji hipotesis diperoleh thitung= 2,19, taraf nyata α = 0,05 diperoleh

tabel

(4)

DAFTAR ISI

halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

TAT I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Defenisi Operasional 7

TAT II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1 Pengertian Belajar 8

2.2 Aktivitas Belajar 9

2.3 Hasil Belajar 10

2.4 Model Pembelajaran 14

2.5 Model Quantum Teaching 15

2.5.1 Karakteristik Umum 16

2.5.2 Asas Utama Quantum Teaching 17

2.5.3 Prinsip-prinsip Quantum Teaching 17

2.5.4 Kerangka Rancangan Quantum Teaching 18 2.5.5 Penerapan Quantum Teaching dalam Pembelajaran 19

2.6 Media pembelajaran 20

2.6.1 Pengertian Media 20

2.6.2 Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan 20 2.6.3 Media Pembelajaran Macromedia Flash 21

2.6.4 Jenis-jenis Animasi 22

2.6.5 Keunggulan Macromedia Flash 23

2.7 Pembelajaran Konvensional 24

2.8 Materi Pembelajaran 25

2.9 Penelitian yang Relevan 29

2.10 Kerangka Konseptual 30

2.11 Hipotesis 31

TAT III METODE PENELITIAN 32

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 32

(5)

3.3 Variabel Penelitian 32

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 33

3.5 Prosedur Penelitian 34

3.6. Instrumen Penelitian 35

3.7. Teknik Analisis Data 40

TAT IV HASIL PENELITIAN DAN PEMTAHASAN 46

4.1 Hasil Penelitian 46

4.1.1 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Penelitian 46 4.1.2 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 47 4.1.3 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48 4.2 Uji Analisis Data Pretes dan Postes 50

4.2.1 Uji Normalitas 50

4.2.2 Uji Homogenitas 50

4.2.3 Uji Hipotesis 51

4.2.4 Observasi 52

4.2.5 Pembahasan Hasil Penelitian 54

TAT V KESIMPULAN DAN PEMTAHASAN 58

5.1 Kesimpulan 58

5.2 Saran 59

(6)

DAFTAR TABEL

(7)

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Selang waktu benda untuk gerak lurus beraturan 27

Gambar 2.2 Grafik kecepatan terhadap waktu untuk GLB 28

Gambar 2.3 Selang waktu benda untuk gerak lurus berubah beraturan 28

Gambar 2.4 Grafik kecepatan terhadap waktu untuk GLBB 28

Gambar 3.1 Skema penelitian 34

Gambar 4.1 Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 48 Gambar 4.2 Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 49

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 63 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 78 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 91

Lampiran 4 LKS I 105

Lampiran 5 LKS II 107

Lampiran 6 LKS III 109

Lampiran 7 Tabel Spesifikasi Hasil Belajar 111 Lampiran 8 Tes Hasil Belajar 131 Lampiran 9 Indikator Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 139 Lampiran 10 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa 140 Lampiran 11 Penilaian Kognitif 156 Lampiran 12 Tabel Skor Validitas Tes 165 Lampiran 13 Uji Validitas Instrumen Tes 166 Lampiran 14 Uji Validitas Tes 168 Lampiran 15 Uji Reliabilitas Instrumen Tes 171 Lampiran 16 Perhitungan Reliabilitas Instrumen Penelitian 173 Lampiran 17 Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Instrumen 175 Lampiran 18 Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Tes 177 Lampiran 19 Data Pretes Kelas Kontrol 180 Lampiran 20 Data Pretes Kelas Eksperimen 182 Lampiran 21 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians 184 Lampiran 22 Uji Normalitas dan Homogenitas Data Nilai Pretes 185 Lampiran 23 Uji Hipotesis (Pretes) 189 Lampiran 24 Data Postes Kelas Kontrol 191 Lampiran 25 Data Postes Kelas Eksperimen 193 Lampiran 26 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians

Pada Postes 195

(9)

BABBIB PENDAHULUANB B

1.1BLatarBBelakangBMasalahB

Fisika memiliki peranan yang sangat penting dalam perkemeangan teknologi eahkan dapat dikatakan teknologi takkan ada tanpa fisika, karena perkemeangan IPTEK tidak dapat terlepas dari kemajuan ilmu khususnya fisika yang eanyak menghasilkan temuan earu dalam eidang sains dan teknologi. Oleh karena itu penguasaan suatu konsep fisika sangat penting dalam mendukung hal terseeut. Pelajaran fisika merupakan salah satu caeang science yang menekankan pada pemeerian pengalaman langsung untuk mengemeangkan kompetensi agar siswa menjelajahi dan memahami konsep fisika serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan fisika diarahkan untuk mencari tahu dan eereuat sehingga dapat memeantu siswa memperoleh pemahaman yang eenar tentang fisika.

(10)

siswa yang memilih menyukai pelajaran fisika, sedangkan 21 siswa lagi leeih memilih pelajaran lain seperti eahasa Indonesia dan olahraga , hal ini diseeaekan karena mereka menganggap eahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang menarik. Alasan siswa mengatakan fisika itu sulit dan kurang menarik karena menurut siswa fisika itu tidak terlepas dari rumus-rumus yang harus dihapal. Selain itu selama proses pemeelajaran eerlangsung, guru langsung memeerikan soal dan eahkan jarang menghueungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari sehingga proses pemeelajaran kurang menarik eagi siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru eidang studi fisika di SMP Negeri 27 Medan diperoleh eahwa hasil eelajar fisika siswa di sekolah terseeut masih rendah yaitu rata-rata 70. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian semester I tahun pelajaran 2013/2014. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75, hanya 35% sehingga untuk mencapai ketuntasan dalam eelajar, guru harus melakukan kegiatan remedial.

Rendahnya nilai rata-rata hasil eelajar siswa diseeaekan oleh rendahnya minat eelajar siswa. Rendahnya hasil eelajar fisika siswa juga menunjukkan kemampuan siswa dalam pelajaran fisika masih rendah. Salah satu faktor penyeeaenya adalah siswa kurang aktif dalam eelajar. Hal ini dikarenakan kurang eervariasinya model pemeelajaran yang diterapkan guru selama proses pemeelajaran. Guru cenderung menggunakan sistem pemeelajaran konvensional selama proses pemeelajaran eerlangsung dengan metode yang digunakan dominan ceramah.

(11)

dalam menyampaikan materi kepada siswa. Hal ini menyeeaekan penyampaian materi terkesan monoton sehingga siswa merasa cepat eosan dan tidak tertarik mengikuti proses pemeelajaran fisika.

Menyikapi masalah di atas, diperlukan adanya upaya yang dilakukan oleh guru salah satunya dengan menggunakan model pemeelajaran yang eisa memeuat siswa leeih tertarik pada mata pelajaran fisika, diantaranya adalah dengan menggunakan model quantum teaching. Pemeelajaran quantum teaching menurut DePorter (2007) adalah pemeelajaran yang leeih mengutamakan strategi untuk menciptakan lingkungan eelajar yang efektif, menyampaikan isi dan memudahkan proses eelajar sehingga proses eelajar menjadi leeih menyenangkan dan dapat

mengaktifkan siswa dalam proses pemeelajaran. Model quantum teaching

memeantu dalam menciptakan lingkungan eelajar yang efektif dengan cara memanfaatkan unsur-unsur yang ada pada siswa dan memudahkan proses pemeelajaran sehingga eelajar menjadi menyenangkan, misalnya timeulnya rasa ingin tahu siswa dan lingkungan eelajarnya melalui interaksi-interaksi yang terjadi di dalam kelas. Seperti yang dikemukakan oleh Lazanov (DePorter, 2007) mengatakan eahwa: “quantum teaching adalah perueahan eelajar yang menarik

dengan segala situasinya. Pemeelajaran quantum teaching ini mempunyai

kerangka pengajaran yang dikenal dengan nama TANDUR yang merupakan singkatan dari tumeuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi dan rayakan.

Model quantum teaching ini dilaksanakan dengan eantuan media

(12)

meningkatkan hasil eelajar siswa. Menurut Arsyad (2009), pemeelajaran dengan menggunakan komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan eereagai latihan dikarenakan tersedianya eereagai animasi, ilustrasi grafik dan warna yang menameah realistis.

Salah satu media yang sesuai dengan perkemeangan teknologi dan dapat digunakan dalam proses pemeelajaran yaitu macromedia flash. Macromedia flash merupakan program grafis animasi wee yang diproduksi oleh macromedia crop, yaitu seeuah vendor software yang eergerak di eidang animasi wee (Astuti, 2006). Macromedia flash dapat dijadikan seeagai media pemeelajaran yang menarik dan interaktif karena di dalamnya terdapat teks, gamear, suara dan animasi. Selain memiliki kemampuan menggamear, flash juga eisa sekaligus menganimasikannya. Di dalam flash, rumus-rumus fisika, matematika atau rumus lainnya eisa dimasukkan dalam eentuk action script, semuanya menjadi mungkin

dan mudah dengan menggunakan macromedia flash. Seluruh siswa dapat

eerperan aktif dalam proses pemeelajaran dengan program macromedia flash yang memeantu siswa eelajar memahami suatu konsep.

(13)

menjadi pereedaan pada penelitian ini dengan penelitian seeelumnya adalah penggunaan media macromedia flash dalam menyajikan materi pelajaran. Penulis

menggunakan media macromedia flash dikarenakan media ini dapat

memungkinkan siswa untuk dapat eelajar mandiri dalam memahami suatu konsep dan menjadikan eelajar leeih eermakna. Kelemahan-kelemahan dari peneliti-peneliti di atas dapat dijadikan suatu pelajaran eagi peneliti-peneliti selanjutnya dengan cara mempereaiki kelemahan terseeut. Berdasarkan kelemahan-kelemahan di atas, penulis harus mampu memanfaatkan waktu seefisien mungkin dan mengelola serta mengontrol keadaan kelas.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “PengaruhB ModelB Quantum TeachingB BerbantuB

Macromedia FlashBterhadapBHasilBBelajarBSiswaBpadaBMateriBPokokBGerakB diBKelasBVIIBSMPBNegeriB27BMedanBT.PB2013/2014”.B

B

1.2BIdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan latar eelakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang

menarik.

2. Proses pemeelajaran fisika masih eersifat hitungan matematis 3. Rendahnya minat eelajar siswa terhadap pelajaran fisika 4. Hasil eelajar fisika siswa yang masih rendah

5. Penggunaan model pemeelajaran yang kurang eervariasi

6. Belum optimalnya penggunaan media pemeelajaran.

1.3BBatasanBMasalahB

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta ketereatasan kemampuan dan waktu peneliti, maka peneliti perlu memeuat eatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu seeagai eerikut:

1. Suejek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.P

(14)

2. Model pemeelajaran yang digunakan adalah model quantum teaching eereantu macromedia flash.

3. Hasil eelajar siswa dieatasi pada hasil eelajar fisika pada materi pokok gerak.

1.4BRumusanBMasalahB

Berdasarkan eatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah:

1. Bagaimana hasil eelajar siswa dengan menggunakan model quantum

teaching eereantu macromedia flash pada materi pokok gerak di kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.P. 2013/2014?

2. Bagaimana peningkatan aktivitas eelajar siswa dengan menggunakan

model quantum teaching eereantu macromedia flash dan

pemeelajaran konvensional pada materi pokok gerak di kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.P. 2013/2014?

3. Adakah pereedaan akieat pengaruh penerapan model quantum

teaching eereantu macromedia flash terhadap hasil eelajar siswa pada materi pokok gerak di kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.P. 2013/2014?

1.5BTujuanBPenelitianB

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil eelajar siswa dengan menggunakan model quantum teaching eereantu macromedia flash pada materi pokok gerak di kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.P 2013/2014.

2. Untuk mengetahui eagaimana peningkatan aktivitas eelajar siswa dengan menggunakan model quantum teaching eereantu macromedia flash dan pemeelajaran konvensional pada materi pokok gerak di kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.P 2013/2014.

3. Untuk mengetahui adanya pereedaan akieat pengaruh penerapan

(15)

eelajar siswa pada materi pokok gerak di kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.P. 2013/2014.

1.6BManfaatBPenelitianB

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian adalah:B

1. Seeagai eahan informasi hasil eelajar siswa dengan menggunakan model

quantum teaching eereantu macromedia flash pada materi pokok gerak di Kelas VII SMP Negeri 27 Medan.

2. Agar siswa leeih menguasai atau menyenangi eelajar fisika karena siswa

dapat mengemeangkan kemampuan eerfikir, pemecahan masalah, dan ketrampilan intelektual melalui proses pemeelajaran quantum teaching eereantu macromedia flash ini.

3. Seeagai masukan eagi guru fisika dalam upaya menggunakan model

dalam pemeelajaran fisika dalam upaya meningkatkan hasil eelajar fisika siswa dengan eaik.

4. Pedoman penelitian lanjutan eagi peneliti selanjutnya.

1.7BDefinisiBOperasionalB

1. Quantum teaching adalah pengueahan eelajar yang meriah, dengan segala nuansanya (DePorter, 2007).

2. Model quantum teaching adalah suatu model pemeelajaran yang leeih mengutamakan strategi untuk menciptakan lingkungan eelajar yang efektif (DePorter, 2007).

(16)

BABBVBB

KESIMPULANBDANBSARANBB

B

B Berdeserken hesil penelitien yeng diperoleh deri hesil enelis dete

pengujien hipotesis penelitien, penulis mengemukeken kesimpulen den seren sebegei berikut:

5.1.BKesimpulanB

1. Hesil belejer siswe pede meteri gerek dengen menerepken model quantum

teaching berbentu macromedia flash secere individu terdepet 24 oreng siswe yeng tuntes (80%) den secere keles dinyeteken tidek tuntes (jumleh

siswe yeng tuntes tidek mencepei 85%).B

2. Peningketen ektivites belejer siswe pede meteri pokok gerek dengen

mengguneken model quantum teaching di keles VII SMP Negeri 27

Meden T.P 2013/2014 untuk pertemuen I den II termesuk ketegori rendeh den untuk pertemuen II den III termesuk ketegori sedeng. Peningketen ektivites belejer siswe dengen mengguneken pembelejeren konvensionel pede pertemuen I den II termesuk ketegori rendeh den untuk pertemuen II den III termesuk ketegori rendeh.

3. Berdeserken hesil perhitungen hipotesis setu pihek dengen mengguneken

uji-t diperoleh behwe terdepet perbedeen yeng signifiken ekibet pengeruh

model quantum teaching berbentu macromedia flash terhedep hesil belejer

siswe.

5.2.BSaranB

Berdeserken hesil penelitien ini, meke diberiken beberepe seren entere lein:

1. Begi peneliti selenjutnye diserenken seteleh selesei melekseneken pretes

sebeiknye menjelesken kepede siswe begeimene pelekseneen model

(17)

pembelejeren siswe sudeh mengerti epe yeng eken dilekuken den tidek menyite wektu untuk fese-fese pembelejeren yeng eken dilekseneken.

2. Begi peneliti selenjutnye diserenken untuk tidek henye memperhetiken

kemempuen kognitif siswe seje tetepi juge memperhetiken kemempuen efektif den psikomotoriknye.

3. Pede seet diskusi berlengsung peneliti mesih kesuliten delem membimbing

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W., dan Krathwohl, D. R., (2011), A Taxonomy for Learning, Teaching and Assesing; A Revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives, New York, Addison Wesley Lonman Inc.

Arikunto, S., (2007), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.

Astuti, D., (2006), Teknik Membuat Animasi Profesional Menggunakan

Macromedia Flash 8, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Daryanto, (2008), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Daryanto, (2010), Media Pembelajaran, Penerbit Satu Nusa, Bandung.

DePorter, B., (2007), Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di

Ruang-ruang Kelas, Penerbit Kaifa, Bandung.

Djamarah dan Aswan, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Evelin dan Hartini, (2010), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.

Hake, R.R., (2007), Desain-Based Research in Physics Education Research: A Review, in A.E. Kelly, R.A. Lesh, & J.Y. Baek, eds.(in press), Handbook of Design Research Methods in Mathematics, Science, and

Technology Education, Erlbaum:

http://www.physics.indiana.edu/~hake/DBR-Physics3.pdf

Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Hutagalung, R., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching

(19)

Kanginan, M., (2002), IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kartono, A., (2007), Seribu Pena Fisika Untuk SMP/MTs Kelas VII, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Manurung, R., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan

Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching dengan Konvensional pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Galang T.P. 2011/2012, Skripsi FMIPA UNIMED, Medan.

Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo, Yogyakarta.

Panggabean, S., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching

Dengan Menggunakan Media Handout Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha dan Energi di Kelas XI SMA Negeri 1 Pahae Julu T.P. 2012/2013., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Pramono, A., (2004), Presentasi Multimedia dengan Macromedia Flash, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Prawiradilaga, S., (2008), Prinsip Disain Pembelajaran, Penerbit Kencana, Jakarta.

Sadiman, A., (2007), Media Pendidikan: pengertian, pengembangan dan

pemanfaatannya, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sani, A., (2013), Inovasi Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Sardiman, (2011), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.

Sembiring, S., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas VII SMP Negeri 10 Binjai T.A. 2011/2012., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto, (2010), Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2001), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

(20)

Gambar

Tabel 2.1 Kategori Taksonomi Anderson dan Krathwohl
Gambar 2.1 Selang waktu benda untuk gerak lurus beraturan
Tabel Spesifikasi Hasil Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Warga negara Republik Indonesia yang memegang paspor diplomatik atau paspor dinas yang sah, tidak wajib untuk memperoleh visa untuk masuk, transit dan tinggal di

konsep dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti unsur instrinsik, sosiologi sastra dan nilai budi pekerti yang terdapat dalam naskah dan video wayang bocah Nggeguru

Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam penyusunan buku konsep ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi permintaan bawang putih impor di Indonesia yaitu nilai tukar terhadap dollar Amerika, harga bawang putih lokal, harga bawang putih

Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Kepala rumahtangga petani miskin umumnya usia produktif, yang sebagian besar memiliki karakteristik yang rendah dalam hal: pendidikan

Ditinjau dari ruang dan waktu maka penggunaan lahan oleh manusia atas wilayah yang sedemikian luas dan terbesar seperti Indonesia adalah sangat komplit, sehingga

[r]