PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR
TERHADAP HASIL MENULIS BAHASA INDONESIA SISWA
KELAS X SMA ANGKASA 1 LANUD MEDAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
POPPI PALIANTI SURBAKTI NIM: 8116121014
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRACT
POPPI PALIANTI SURBAKTI, The Effect of Instructional Strategies and Learning Styles on the students’ writing achievement in Bahasa Indonesia at 10th Grade of SMA Angkasa 1 Lanud Medan in 2013/2014. Thesis: Post Graduate Program, Medan State University, 2013.
This study is aimed at finding out: (1) the superiority of Learning Community strategy than Inquiry strategy in influencing students’ writing achievement in Bahasa Indonesia (2) the differences of students’ writing achievement who have visual learning style, auditory learning and kinesthetic learning style. (3) the interaction between instructional strategy and learning style in influencing students’ writing achievement in Bahasa Indonesia.
The research uses quasi-experimental method. This research was conducted at 10th Grade of SMA Angkasa 1 Lanud Medan in the first semester of 2013/2014. The population is 156 students. The samples were 64 students that consist of two classes which was taken by cluster random sampling with the experiment class for X-2 used learning community strategy was consisting 32 students and the control class for X-3 used inquiry strategy was consisting 32 students. Critical thinking test was conducted to classify students into high or low level group. The research uses quasi-experimental method with 2 x3 factorial design. Statistic test used to present the data was descriptive statistical technique and followed by inferential statistics which is using two pathways ANAVA with significant level α = 0.05 and continued by Scheffe test. Analysis test for normality and homogenity was conducted previously.
ii
ABSTRAK
POPPI PALIANTI SURBAKTI, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil menulis Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA ANGKASA 1 Medan TP 2013/2014. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik yang dibelajarkan dengan Strategi pembelajaran Learning Community lebih tinggi dibandingkan yang dibelajarkan dengan Strategi pembelajaran Inkuiri. (2) Untuk Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar visual, gaya belajar Auditori dengan siswa yang memiliki Kinestetik. (3) .Untuk mengetahui apakah ada interaksi anatara strategi pembelajaran dana gaya belajar dan mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas X SMA ANGKASA 1 pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Populasi berjumlah 156 peserta didik. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling berjumlah 64 sampel yang terdiri dari 32 sampel kelas X-2 dibelajarkan dengan Strategi pembelajaran Learning Community sebagai kelas eksperimen dan kelas X-3 yang dibelajarkan dengan Strategi pembelajaran Inkuiri sebagai kelas kontrol. Tes kemampuan berpikir kritis dilakukan untuk mengelompokkan peserta didik yang mempunyai tingkat berpikir kritis tinggi dan rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain faktorial 2 x 3. Uji statistik yang dilakukan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan α = 0.05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe. Sebelumnya dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbilalamin, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya jualah saya dapat menyelesaikan
proposal tesis yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA ANGKASA 1 Lanud
Medan Tahun Pelajaran 2013/2014”. Salawat dan Salam kepada Rasulullah SAW, yang mana syafaatnya kelak yang kita harapkan. Amin.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. selaku dosen
Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Abd.Hasan Saragih, M.Pd. selaku dosen
pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran dan
ketelitian dalam memberikan bimbingankepada penulis dalam menyelesaikan tesis
ini.
seluruh dosen Program Studi Teknologi Pendidikan khususnya yang selama ini
bersush payah memberikan wawasan pengetahuan bagi penulis. Semoga segala
upaya yang telah dilakukan tesebut diridhoi Allah swt.
Selanjutnya ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Hanif Junaidi
selaku Plt kepala Sekolah SMA ANGKASA 1 LANUD MEDAN yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian di SMA ANGKASA 1 LANUD
MEDAN, serta kepada dewan guru dan Tata Usaha yang telah ikhlas mendukung
segala kebutuhan penulis dalam upaya memperoleh selama pelaksanaan penelitian di
sekolah.
Rasa terima kasih yang paling mendalam disampaikan kepada seluruh
keluarga terutama kedua orang tua penulis Ayah tersayang B. Surbakti dan mamah
Sumiati Ginting, S.Pd serta kedua adik Yudha adhi guna Surbakti, SH Dan Intan
iv
menjalani pendidikan di program pascasarjana UNIMED dan selama melaksanakan
serta menyelesikan karya ilmiah ini
Dan terimakasih dari berbagai pihak yang telah membantu saya sehingga
penyelesaian proposal tesis saya tepat pada waktunya dan tidak terkendala hal
apapun. Semoga segala bantuan dan budi baik dari berbagai pihak tersebut menjadi
amal kebaikan dan mendapat balasan dari Allah SWT. Saya juga menyadari bahwa
proposal tesis yang telah disusun dengan usaha dan kerja keras ini masih terdapat
kekurangan dan ketidaksempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat
membangun akan saya perhatikan sebagai bahan masukan demi kesempurnaan
proposal tesis ini. Akhirnya saya berharap semoga proposal tesis ini dapat
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan baik dimasa sekarang maupun masa akan datang.
Medan, Nopember 2013
Penulis,
POPPI PALIANTI S
v
BAB II : KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 12
A. Kajian Teoretis ... 12
1. Hakikat Kemampuan Menulis... 12
2. Hakikat Hasil Belajar Bahasa Indonesia ... 18
3. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 23
a. Hakikat Strategi Pembelajaran learning community ... 28
b. Hakikat Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 34
4. Hakikat Gaya Belajar ... 41
5. Penelitian yang Relevan ... 48
B. Kerangka Berpikir ... 40
vi
2. Hasil Belajar menulis Bahasa Indonesia siswa dengan Gaya belajar
Kinestetik Lebih tinggi daripada Hasil belajar Bahasa Indonesia siwa
dengan Gaya belajar Auditori dan Visual ... 53
3. Interaksi Strategi Pembelajaran dan Gaya belajar terhadap hasil belajar menulis Bahasa Indonesia ... 55
C. Pengajuan Hipotesis ... 61
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 62
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 62
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 62
C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 63
D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 64
E. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian ... 66
1. Prosedur Pelaksanaan ... 66
2. Pelaksanaan Perlakuan ... 66
F. Pengontrolan Perlakuan ... 68
G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 70
1. Teknik Pengumulan Data... 70
2. Instrumen Pengumpulan Data ... 70
a. Instrumen Hasil Belajar 1) Pengembangan Instrumen... ... 70
2) Ujicoba Instrumen ... 73
b. Instrumen Gaya belajar ... 76
1) Konsep Pengembangan Instrumen Tes Gaya belajar ... 76
1. Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang dibelajarkan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Learning Community ... 79
vii
3. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Auditori .. 82
4. Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang memiliki Gaya Belajar Visual ... 84
5. Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 85
6. Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan menngunkan
Strategi Pembelajaran Learning Community berdasarkan Gaya Belajar
Auditori ... 87
7. Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan menngunkan
Strategi Pembelajaran Learning Community berdasarkan Gaya Belajar
Visual ... 89
8. Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan menngunkan
Strategi Pembelajaran Learning Community berdasarkan Gaya Belajar
Kinestetik ... 90
9. Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan menngunkan
Strategi Pembelajaran inkuiri berdasarkan Gaya Belajar Auditori ... 92
10.Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan menngunkan
Strategi Pembelajaran inkuiri berdasarkan Gaya Belajar Visual ... 94
11.Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan menngunkan
Strategi Pembelajaran inkuiri berdasarkan Gaya Belajar Kinestetik ... 96
B. Pengujian Persaratan Analisis ... 98
1. Uji normalitas data ... 99
a. Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia Antara
Strategi Pembelajaran Learning Communitydan Strategi Pembelajaran
Inkuiri ... 102
b. Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Belajar Bahasa Indonesiaantara
Gaya Belajar Auditori, Visual, Kinesteik ... 102
c. Masing –masing Kelompok Perlakuan ... 103
C. Pengujian Hipotesis ... 104
1. Hasil belajar bahasa Indonesia yang dibelajarkan dengan menggunakan
Strategi Pembelajaran Learning Communitylebih Visual daripada Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi
Pembelajaran Inkuiri ... 105
2. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Yang memiliki Gaya Belajar Auditori, Gaya
viii
3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dengan Gaya Belajar Terhadap Hasil
Belajar Bahasa Indonesia ... 107
D. PEMBAHASAN Hasil Penelitian ... 113
1. Perbedaan hasil belajar Bahasa Indonesia antara siswa yang Dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Learning Communitydengan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 113
2. Perbedaan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Antara Siswa yang memiliki Gaya Belajar Visual, Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Auditori dan siswa yang memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 116
3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran Dengan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa ... 118
E. Keterbatasan Penelitian ... 121
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN ... 123
A. Simpulan ... 123
B. Implikasi ... 127
C. Saran ... 128
DAFTAR PUSTAKA ... 129
ix
Tabel 2.5. : Perbedaan Strategi Pembelajaran learning community dan inkuiri ... 52
Tabel 3.1. : Rancangan EksperimenDesain Faktorial 2x3... 64
Tabel 3.2. : Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Bahasa Indonesia ... 71
Tabel 3.3. : Kisi-kisi Angket Gaya Belajar Visual, Auditorial&Kinestetik ... 77
Tabel 4.1, :DESKRIPSI Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang dibelajarkan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Learning Community ... 79
Tabel 4.2 : Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang dibelajarkan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 81
Tabel 4.3, : Hasil belajar bahasa Indonesia yang Memiliki Gaya Belajar Auditori ... 83
Tabel 4.4 : Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang memiliki Gaya Belajar Visual ... 84
Tabel 4.5 : Hasil belajar Bahasa Indonesia yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik ... 86
Tabel 4.6, : Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan menngunkan Strategi Pembelajaran Learning Community berdasarkan Gaya Belajar Auditori ... 87
Tabel 4.7 : Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan menngunkan Strategi Pembelajaran Learning Community berdasarkan Gaya Belajar Visual ... 89
Tabel 4.8 : Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan menngunkan Strategi Pembelajaran Learning Community berdasarkan Gaya Belajar Kinestetik ... 91
Tabel 4.9 Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan menngunkan Strategi Pembelajaran inkuiri berdasarkan Gaya Belajar Auditori ... 93
x
Tabel 4.11 Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan
menngunkan Strategi Pembelajaran inkuiri berdasarkan Gaya
Belajar Auditori ... 97
Tabel 4.12 hasil analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia Yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Learning Communitydan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 99
Tabel 4.13 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia Berdasarkan Gaya Belajar Auditori, Visual, Kinestetik ... 100
Tabel 4.14 Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia Sswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Learning Communitydan Strategi Pembelajaran Inkuiri Berdasarkan Gaya Belajar Auditori, Visual, Kinestetik ... 100
Tabel 4.15 Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Strategi Pembelajaran ... 102
Tabel 4.16 Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Gaya Belajar ... 103
Tabel 4.17 Ringkasan Perhitungan Homogenitas Varians Populasi Uji Barlett ... 103
Tabel 4.18 Tabel Ringkasan Hasil Perhitungan Analisis Deskriftif ... 104
Tabel 4.19 Rangkuman Analisis Varians (ANAVA) ... 105
Tabel 4.20 Rangkuman Hasil Pengujian dengan Menggunakan Uji SCHEFFE ... 108
Tabel 6.1 Uji coba instrument Gaya Belajar ... 165
Tabel 6.2 Data Induk ... 168
Tabel 6.3 Data angket Gaya belajar Visual,Auditorial,Kinestetik Siswa ... 169
Tabel 6.4 data hasil belajar Bahasa Indonesia Siswa melalui Strategi Pembelajaran Learning community siswa dengan gaya belajar Auditori,visual,kinestetik ... 171
Tabel 6.5 Data hasil belajar Bahasa Indonesia Siswa melalui Pembelajaran Inkuiri dengan Gaya belajar Auditori,Visual,Kinestetik ... 172
Tabel 6.6 Data hasil Belajar Indonesia Siswa Ditinjau dari Gaya Belajar ... 173
Tabel 6.7 Distribusi Frekuensi Hasil belajar Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Learning Community ... 175
Tabel 6.8 Distribusi Frekuensi Hasil belajar Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 177
xi
Tabel 6.10 Distribusi Hasil Belajar bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya
belajar Visual ... 183
Tabel 6.11 Distribusi Frekuensi hasil belajar bahasa Indonesia Gaya belajar
Kinestetik ... 185
Tabel 6.12 Distribusi Frekuensi hasil belajar bahasa Indonesia dengan
menggunakan Strategi Learning Community Gaya belajar Auditori ... 188
Tabel 6.13 Distribusi Frekuensi hasil belajar bahasa Indonesia dengan
menggunakan Strategi Learning Community Gaya belajar vsual ... 191
Tabel 6.14 Distribusi Frekuensi hasil belajar bahasa Indonesia dengan
menggunakan Strategi Learning Community Gaya belajar Kinesretik ... 193
Tabel 6.15 Distribusi hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi Inkuiri
Dengan gaya belajar Auditori ... 196
Tabel 6.16 Distribusi hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi Inkuiri
Dengan gaya belajar Visual ... 199
Tabel 6.17 Distribusi hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi Inkuiri
Dengan gaya belajar kinestetik ... 201
Tabel 6.18 Uji Normalitas Hasil belajar bahasa Indonesia Strategi Pembelajaran
Learning Community ... 204
Tabel 6.19 Uji Normalitas Hasil belajar bahasa Indonesia Strategi Pembelajaran
Inkuiri ... 206
Tabel 6.20 Uji Normalitas Hasil belajar bahasa Indonesia Siswa yang memiliki
gatya belajar Auditori ... 207
Tabel 2.21 Uji Normalitas Hasil belajar bahasa Indonesia Siswa yang memiliki
gaya belajar Visual ... 208
Tabel 2.22 Uji Normalitas Hasil belajar bahasa Indonesia Siswa yang memiliki
gaya belajar Kinestetik ... 209
Tabel 2.23 Uji Normalitas Hasil belajar bahasa Indonesia melalui Strategi
pembelajaran Learning Community Siswa yang memiliki gaya
belajar Auditori ... 210
Tabel 2.24 Uji Normalitas Hasil belajar bahasa Indonesia melalui Strategi
pembelajaran Leraning community Siswa yang memiliki gaya
xii
Tabel 2.25 Uji Normalitas Hasil belajar bahasa Indonesia melalui Strategi
pembelajaran Learning community Siswa yang memiliki gaya
belajar Kinestetik ... 211
Tabel 2.26 Uji Normalitas Hasil belajar bahasa Indonesia melalui Strategi pembelajaran Inkuiri Siswa yang memiliki gaya belajar Auditori... 212
Tabel 2.27 Uji Normalitas Hasil belajar bahasa Indonesia melalui Strategi pembelajaran Inkuiri Siswa yang memiliki gaya belajar Visual ... 212
Tabel 2.28 Uji Normalitas Hasil belajar bahasa Indonesia melalui Strategi pembelajaran Inkuiri Siswa yang memiliki gaya belajar ... 213
Tabel 2.29 Perhitungan Varians Srtategi pembelajaran Learning Community dan inkuiri ... 214
Tabel 2.30 Ringkasan hasil Varians Gaya belajar Visual,Auditori,Kinestetik ... 215
Tabel 2.31 Ringkasan Perhitungan Homogenitas Varians populasi Uji barlett ... 215
Tabel 2.31 Data hasil belajar bahasa Indonesia dengan pembelajaran Learning community berdasarkan gaya Auditori,Visual,Kinesttik ... 217
Tabel 2.32 Ringkasan Hasil perhitungan Analisis Deskriftif Pembelajaran Learning Community berdasarkan Auditori,Visual,Kinestetik ... 218
Tabel 2.33 Rangkuman Analisis Varians (ANAVA) ... 220
Tabel 2.34 Tabel Hasil Uji lanjut dengan menggunakan uji Scheffe ... 225
Tabel 2.35 Distribusi Product Moment ... 226
Tabel 2.36 Nilai Kritis L Uji Liliefors ... 228
Tabel 2.37 Tabel Luas di bawah lengkungan Kurva Normal dari O s/d Z... 230
Tabel 2.38 Tabel Nilai-Nilai Chi Kudrt... 235
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1, :Histogram Bahasa Indonesia yang dibelajarkan dengan
menggunakan Strategi Pembelajaran Learning Communit ... 80 Gambar 4.2, : Histogram Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang dibelajarkan
dengan Srtategi Pembelajaran Inkuiri ... 82 Gambar 4.3 : histogram hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa yang Memiliki
Gaya Belajar Auditori ... 83 Gambar 4.4 : Histogram Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang memiliki Gaya
Belajar Visual ... 85 Gambar 4.5, : Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang memiliki Gaya Belajar Visual ... 86
Gambar 4.6 : Histogram Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan menngunkan Strategi Pembelajaran Learning Community
berdasarkan Gaya Belajar Auditori ... 88 Gambar 4.7 : Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan
menngunkan Strategi Pembelajaran Learning Community
berdasarkan Gaya Belajar Visual ... 90 Gambar 4.8 : Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan
menngunkan Strategi Pembelajaran Learning Community
berdasarkan Gaya Belajar Kinestetik ... 92 Gambar 4.9 : Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan
menngunkan Strategi Pembelajaran inkuiri berdasarkan Gaya
Belajar Auditori ... 94 Gambar 4.10 : Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan
menngunkan Strategi Pembelajaran inkuiri berdasarkan Gaya
Belajar Visual ... 96 Gambar 4.11 Hasil belajar Bahasa indonesia yang dinbelajarkan dengan
menngunkan Strategi Pembelajaran inkuiri berdasarkan Gaya
Belajar Kinestetik ... 98
Gambar 4.12 Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar ... 112 Gambar 6.1 Histogram hasil Belajar Bahasa Indonesia yang dibelajarkan dengan
xiv
Gambar 6.2 Histogram Frekuensi Hasil belajar Bahasa Indonesia dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 178 Gambar 6.3 Histogram Frekuensi Hasil Bellajar Bahasa Indonesia Siswa Dengan
Gaya belajar Auditori ... 180 Gambar 6.4 Histogram Hasil Belajar bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya
belajar Visual ... 183 Gambar 6.5 Histogram hasil belajar bahasa Indonesia Gaya belajar Kinestetik ... 186 Gambar 6.6 Histogram hasil belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan Strategi
Learning Community Gaya belajar Auditori ... 188 Gambar 6.7 Histogram hasil belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan
Strategi Learning Community Gaya belajar visual ... 191 Gambar 6.8 Histogram hasil belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan
Strategi Learning Community Gaya belajar Kinestetik ... 194 Gambar 6.7 Histogram Distribusi hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi
Inkuiri Dengan gaya belajar Auditori ... 197 Gambar 6.8 histogram Distribusi hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi
Inkuiri Dengan gaya belajar Visual ... 199 Gambar 6.9 Histogram Distribusi hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Silabus ... 132
Lampiran 2 : RPP Perlakuan (Learning Community) ... 138
RPP Perlakuan (Inkuiri) ... 150
Lampiran 3 : Soal Test Hasil Belajar Bahasa Indonesia ... 162
Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Bahasa Indonesia ... 182
Lampiran 4 : Uji Coba Instrumen Hasil Belajar ... 164
Lampiran 5 : Instrumen Gaya Belajar ... 175
Lampiran 6 : Hasil Ujicoba Tes Gaya Belajar ... 215
Hasil Uji Coba Reliabilitas Tes Gaya Belajar ... 216
Lampiran 7 : Hasil Analisis Data Penelitian ... 226
Data Induk Penelitian ... 227
Perhitungan Distribusi Frekuensi dan Statistik Dasar ... 234
Perhitungan Uji Normalitas Data ... 256
Lampiran 9 : Pedoman Penggunaan Strategi Pembelajaran ... 242
Lampiran 10 : Foto Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ... 244
Lampiran 11 : Surat Undangan Keputusan Pembimbing Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan ... 248
Lampiran 12 : Undangan Seminar Proposal Tesis ... 249
Lampiran 13 : Surat Keterangan Validasi Penelitian ... 250
Lampiran 14 : Izin Melakukan Uji Coba Instrumen ... 251
xvi
Lampiran 16 : Izin Melakukan Penelitian ke Tempat Yang Dituju ... 253 Lampiran 17 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Dari Tempat
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Istilah sumber belajar sudah sering diperbincangkan terutama di
lingkungan masyarakat kependidikan. Apabila lingkungannya sekolah, berbicara
mengenai sumber belajar, maka yang pertama-tama terlintas di dalam pemikiran
adalah guru yang berperan sebagai sumber belajar bagi para peserta didiknya.
Apabila sedikit agak lebih lama, maka yang terlintas berikutnya di alam pikiran
adalah buku, baik itu buku pegangan guru maupun buku pegangan peserta didik.
Guru menggunakan buku untuk membantu dirinya menyajikan materi pelajaran
kepada segenap peserta didiknya, termasuk salah satunya pembelajaran Bahasa
Indonesia.
Pendidikan juga mempunyai peranan yang sangat strategis untuk
mempersiapkan generasi muda yang memiliki keberdayaan dan kecerdasan
emosional yang tinggi serta menguasai berbagai macam keterampilan. Kecerdasan
dan Keterampilan tersebut akan lebih maksimal bila peserta didik menguasai
beberapa bidang seperti Bahasa indonesia. Bahasa lndonesia merupakan ilmu
yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting
dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Bahasa
lndonesia membekali peserta didik untuk mempunyai kemampuan berfikir logis,
analitis, sistematis, kritis, serta kemampuan bekerja sama.
Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang
2
kemudian diberikan sejak masih di bangku SD hingga lulus SMA. Dari situ
diharapkan siswa mampu menguasai, memahami dan dapat mengimplementasikan
keterampilan berbahasa. Seperti membaca, menyimak, menulis, dan berbicara.
Kemudian pada saat SMP dan SMA siswa juga mulai dikenalkan pada dunia
kesastraan. Dimana dititikberatkan pada tata bahasa, ilmu bahasa, dan berbagai
apresiasi sastra. Logikanya, telah 12 tahun mereka merasakan kegiatan belajar
mengajar (KBM) di bangku sekolah. Selama itu pula mata pelajaran Bahasa
Indonesia tidak pernah absen menemani mereka.
Tujuan pembelajaran bahasa indonesia adalah agar peserta didik memiliki
kemampuan: (1) memahami konsep bahasa indonesia, menjelaskan keterkaitan
antar konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah;
(2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan; (3) memecahkan masalah melalui kemampuan
memahami masalah, merancang model pembelajaran, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan gagasan dengan
symbol, table, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah;
(5) memiliki sifat menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari bahasa
indonesia, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah oleh
Depdiknas (2006).
Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat memperoleh tujuan dari
pembelajaran bahasa indonesia melalui proses belajar mengajar yang baik. Proses
3
guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung secara
edukatif. Dalam proses pembelajaran guru diharapkan untuk lebih kreatif dalam
memilih dan menyesuaikan strategi pembelajaran yang tepat. Strategi yang
dimaksud adalah strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa
dan mengembangkan kemampuan nalar dengan cara meningkatkan kreatifitas dan
berfikir kritis sesuai dengan perkembangan kognitif, efektif, dan psikomotor
siswa.
Keterampilan berbahasa merupakan dasar yang harus diajarkan dalam
pembelajaran bahasa indonesia itu sendiri, dan bukan mengajarkan tentang
kebahasaan. Pembelajaran bahasa indonesia itu dimaksudkan untuk menyiapkan
siswa agar mampu berkomunikasi dalam bahasa indonesia dengan baik dan benar
dalam kehidupan mereka di masyarakat. Pembelajaran yang demikian pada
hakikatnya adalah pembelajaran yang dimaksudkan untuk membentuk kompetensi
berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Secara tertulis menurut syafi’i
(1966) bertujuan agar siswa (1) memiliki kemampuan memilih dan menata
gagasan dengan penalaran yang logis dan sistematis; (2) memiliki kemampuan
menuangkan gagasan tersebut dalam bentuk-bentuk tuturan bahasa indonesia
sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa indonesia; (3) memiliki kemampuan
menuliskan gagasan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan ; dan (4) memiliki kemampuan memilih ragam bahasa
indonesia sesuai dengan konteks komunikasi.
Sumber permasalahan dalam hal ini adalah ketika siswa Sekolah
Menengah Atas (SMA) sudah harus terampil dalam mengkomunikasiakan buah
4
benar, namun kondisi yang terjadi di lapangan justru tidak sesuai antara kenyataan
dan harapan. Nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia hasil ujian Nasional (UN)
untuk tingkat SMA sederajat masih menjadi nilai yang terendah dibandingkan
dengan nilai mata pelajaran lainnya yang diujikan di UN. Sesuai dengan yang
dikatakan staf peneliti Balai Bahasa Medan (BBM), Agus Bambang Hermanto
(kompas, 2010) mengatakan: “Selama ini orang menganggap bahwa pelajaran
Bahasa Indonesia itu mudah jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain yang
diujikan, padahal pengalaman membuktikan dari beberapa kali pelaksanaan UN,
justru nilai Bahasa Indonesia yang paling rendah, baik secara nasional maupun
Provinsi Sumatra Utara sendiri”. Kesenjangan antara anggapan terhadap
mudahnya pelajaran Bahasa Indonesia dengan rendahnya hasil belajar siswa yang
menyebabkan munculnya beragam polemik di dalam pengajaran Bahasa,
khususnya pengajaran Bahasa Indonesia. Kenyataan yang terjadi bahwa
pengajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan oleh guru selama ini justru lebih
banyak memaksakan siswa untuk menghafal defenisi-defenisi, istilah-istilah,
unsur-unsur pembentuk kalimat, dan sebagainya tanpa memberi pemahaman
tentang apa yang dipelajarinya. Pada hal ini sistem yang diterapkan sistem
pembelajaran satu arah bukan dua arah. Kondisi ini menyebabkan pembelajaran
bahasa Indonesia di sekolah-sekolah terasa monoton dan menjadi kurang
menyenangkan bagi siswa.
Hal yang sama terjadi terhadap pembelajaran keterampilan menulis dalam
bentuk karangan sebagai salah satu unsur dari empat keterampilan berbahasa. Jika
dibandingkan dengan ketiga keterampilan berbahasa yang lain, pembelajaran
5
pembelajaran yang teramar menyulitkan dan membosankan. Dewasa ini masih
banyak terdengar keluhan siswa tentang ketidakmampuanya menuangkan idenya
dengan baik kedalam bentuk tulisan. Seiring dengan itu, guru pun masih banyak
yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan pengajaran keterampilan
menulis kepada siswa di kelas. Penyebab kesulitan yang dihadapi guru adalah
karena kurangnya minat siswa dalam menulis sebagai akibat dari kurang
bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
menulis,sehingga hasil menulis, sehingga hasil menulis atau mengarang siswa
masih belum kelihatan seperti yang diharapkan. Rendahnya kemampuan menulis
tersebut disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
adalah faktor yang berasal dari siswa sendiri, sedangkan faktor eksternal yaitu
faktor yang berasal dari lingkungan siswa. Guru masih terbiasa dengan metode
pembelajaran yang monoton dan terkesan hanya mengejar materi.
Praktisi pendidikan khususnya guru Bahasa Indonesia merasakan
kekecewaan atas basil belajar yang dicapai siswa. Materi yang diajarkan tidak
dapat terserap sebanyak yang diharapkan. Hal ini terjadi karena kurangnya
kesadaran guru akan pentingnya pembelajaran aktif yang melibatkan siswa. Siswa
memiliki latar belakang yang beragam, dari jenis kelamin, minat, tingkat
ekonomi, juga cara belajar (gaya belajar) yang menjadi kesukaan mereka haruslah
diperhatikan para guru dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi bahasa
indonesia yang mengajar pada kelas X SMA ANGKASA 1, diperoleh informasi
bahwa hasil belajar menulis Bahasa Indonesia siswa dikategorikan masih rendah.
2011-6
2012. Pada materi pokok pembelajaran keterampilan menulis belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 60,
dimana siswa yang mencapai KKM hanya 18 siswa dari 38 siswa yang mencapai
KKM, yang apabila dipersentasekan yaitu hanya 45% yang mencapai KKM. Ini
berarti masih ada 20 siswa atau 55% lagi siswa yang belum mencapai KKM.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati kegiatan
guru mulai dari membuka pembelajaran dengan kegiatan absensi dan menanyakan
materi sebelumnya. Selanjutnya guru menyajikan materi pelajaran dan siswa
mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran, kemudian guru memberikan
contoh soal, memberikan latihan dan membahas soal latihan yang telah dikerjakan
oleh siswa. Pada akhir pelajaran guru menutup pelajaran dan memberikan
pekerjaan rumah. Penyebab rendahnya hasil belajar bahasa indonesia siswa
tersebut karena selama proses pembelajaran berlangsung guru hanya
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas sehingga
pembelajaran yang terjadi hanya berpusat pada guru. Komunikasi juga hanya
berlangsung satu arah yaitu guru menjelaskan materi sedangkan siswa hanya
mendengar dan mencatat selama proses pembelajaran. Pada waktu mengajar guru
belum optimal dalam melibatkan siswa secara aktif, dengan kata lain guru lebih
mendominasi dalam penyajian materi. Pembelajaran yang berpusat pada guru
inilah yang membuat siswa menjadi pasif dan kurang berpartisipasi dalam
pembelajaran. Selain faktor ekternal faktor internal siswa juga harus diperhatikan
seperti gaya belajar siswa yang cenderung berpusat pada guru saja,sehingga siswa
7
Menurut Djamarah dan Zain (2002) keberhasilan belajar ditentukan oleh
proses pembelajaran yang dilakukan siswa dan guru melalui model pembelajaran
yang dapat mengaktifkan siswa dalam aktivitas belajar. Selanjutnya Slameto
(1991) juga mengatakan bahwa proses pembelajaran yang efektif dapat dicapai
bila guru menggunakan strategi pembelajaran yang baik. Mengingat pentingnya
penguasaan bahasa indonesia oleh siswa maka guru perlu berupaya meningkatkan
kualitas pembelajaran dengan melakukan usaha perbaikan dalam proses
pembelajaran. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan
sttategi pembelajaran aktif, yang bertujuan untuk mendorong siswa
mengontruksikan pengetahuannya sendiri dan dapat mengkomunikasikan
gagasannya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas X SMA disebutkan bahwa standart kompetensi
pembelajaran keterampilan menulis diarahkan agar siswa mampu mengepresikan
berbagai pikiran, gagasan, pendapat dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan:
(1) memilih narasumber untuk diwawancarai (2) menyusun daftar pertanyaan
dengan memperhatikan isi (apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana),
(3) melakukan wawancara dengan nara sumber, (4) mencatat pokok-pokok
informasi yang diperoleh dari hasil wawancara, (5) menulis hasil wawancara
kedalam beberapa paragraf narasi dengan menggunakan ejaan dan tanda baca
yang benar.
Untuk mengubah paradigma pembelajaran dari strategi yang biasa-biasa
saja ke arah yang lebih baik dalam rangkah mencapai proses dan hasil belajar
8
learning community dan inkuiri ,di dalam proses belajar pembelajaran serta Gaya
belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik. Strategi pembelajaran yang dipilih juga
perlu mempertimbangkan faktor yang berasal dari siswa, dimana salah satunya
adalah gaya belajar siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh strategi
pembelajarandan gaya belajar terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa
sekolah menengah atas.
B. Identifikasi Masalah
Latar belakang di atas dapat mengindentifikasi masalah penelitian sebagai
berikut : Apakah strategi pembelajaran yang selama ini digunakan guru Bahasa
Indonesia dalam mengajar di kelas cukup efektif? Apakah strategi pembelajaran
yang digunakan guru dapat mempengaruhi hasil belajar siswa? Sejauh mana guru
menggunakan strategi yang biasa yang diguakan guru dalam pembelajaran
terhadp hasil belajar siswa? Sejauh mana guru menggunakan strategi
pembelajaran learning community dalam hasil belajar siswa? Apakah
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri akan lebih baik
hasilnya daripada pembelajaran yang biasa digunakan guru bahasa indonesia?
Strategi pembelajaran mana yang paling efektif dalam menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa agar hasil belajar mereka lebih baik? Apakah ada
pengaruh gaya belajar siswa terhadap hasil belajar siswa? Apakah gaya belajar
Auditori atau kinestetik dapat mempengaruhi hasil belajar siswa? Pengaruh gaya
belajar mana yang lebih baik terhadap hasil belajar siswa apabila guru
9
strategi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar
Auditori maupun yang memiliki gaya belajar kinestetik? Apakah strategi learning
community dan inkuiri akan lebih baik hasilnya terhadap hasil belajar siswa, yang
memiliki gaya berfikir Auditori? Apakah strategi learning community dan inkuiri
akan lebih baik hasilnya terhadap hasil belajar siswa, yang memiliki gaya belajar
kinestetik? Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar
terhadap hasil belajar siswa siswa untuk memperoleh hasil belajar yang optimal
dalam pelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam keterampilan menulis?
C. Pembatasan Masalah
Hasil identifikasi masalah yang begitu banyak seperti yang tertulis di atas,
rasanya tidak mungkin memecahkan masalah tersebut secara keseluruhan
sekaligus. Oleh karena itu,dalam penelitian ini akan dibatasi hanya mengkaji
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran learning community
dan pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri dalam setiap proses
pembelajaran, dan gaya belajar visual, Auditori dan kinestetik terhadap hasil
belajar menulis siswa kelas X SMA Angkasa 1 Lanud Medan dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Sedangkan hasil belajar siswa mencakup kompetensi
dasar menulis cerita ke dalam beberapa paragraf dengan menggunakan ejaan
10 D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasn
masalah tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
learning community dan yang diajarkan dengan menggunakan strategi
inkuiri?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia bagi siswa yang memiliki gaya belajar visual, gaya belajar Auditori
dengan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar
terhadap hasil belajar siswa?
E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka
penelitian ini bertujuan antara lain:
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran learning community dan yang diajarkan
dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri.
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia bagi siswa yang memiliki gaya belajar visual, gaya belajar
11
3. Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya
belajar dalam mempengruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah sebagai sumbangan fikiran
bagi dunia pendidikan tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan,
materi pembelajaran, karekteristik siswa, dan sarana yang tersedia guna kemajuan
pembelajaran dalam pendidikan pada umumnya, dan pembelajaran Bahasa
Indonesia pada khususnya. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan juga
bermanfaat bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan strategi pembelajaran
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai
sumbangan pemikiran bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan bahan
masukan untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat dalam menyajikan
materi pelajaran kepada siswa dan bahan informasi bagi pengelola,
pengembangan serta lembaga-lembaga pendidikan tentang perbandinagn
keefektifan pembelajaran dengan menggunakan strategi learning community dan
136 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan:
1. Hasil belajar Bahasa Indonesia yang dibelajarkan dengan menggunakan
strategi pembelajaran Learning Community lebih tinggi dibandingkan
dengan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri.
2. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
Kinestetik lebih tinggi daripada hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang
memiliki Gaya Belajar Visual dan Auditori.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan Gaya Belajar yang
memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia
siswa. Perbedaan pengaruh tersebut adalah:
a. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
Auditori yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran Learning Community lebih tinggi daripada hasil belajar
Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar Auditori yang
dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri.
b. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
Auditori yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran Learning Community lebih tinggi daripada hasil belajar
137
dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Learning
Community.
c. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
Auditori yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran Learning Community lebih rendah daripada hasil belajar
Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar Visual yang
dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri.
d. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
Auditori yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran Learning Community lebih rendah daripada hasil belajar
Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar Kinestetik yang
dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Learning
Community.
e. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
Auditori yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran Learning Community lebih rendah daripada hasil belajar
Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar Kinestetik yang
dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri.
f. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
Auditori yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran Inkuiri lebih rendah daripada hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar Visual yang dibelajarkan
138
g. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
Auditori yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran Inkuiri lebih rendah daripada hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar Auditori yang
dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Learning
Community.
h. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
Auditori yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran Inkuiri lebih rendah daripada hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar Kinestetik yang
dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Learning
Community.
i. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
Auditori yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran Inkuiri lebih rendah daripada hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar Kinestetik yang
dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri.
j. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
Visual yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
Learning Community lebih rendah daripada hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar Visual yang dibelajarkan
dengan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri.
k. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
139
Learning Community lebih rendah daripada hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar Kinestetik yang
dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Learning
Community.
l. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
Visual yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
Learning Community lebih rendah daripada hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar Kinestetik yang
dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri.
m. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
Visual yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
Inkuiri lebih rendah daripada hasil belajar Bahasa Indonesia siswa
yang memiliki Gaya Belajar Kinestetik yang dibelajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran Learning Community.
n. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
Visual yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
Inkuiri lebih tinggi daripada hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang
memiliki Gaya Belajar Kinestetik yang dibelajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri.
o. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar
Kinestetik yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran Learning Community lebih tinggi daripada hasil belajar
Bahasa Indonesia siswa yang memiliki Gaya Belajar Kinestetik yang
140
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini, hasil belajar
Bahasa Indonesia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran Learning Community lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar
Bahasa Indonesia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran Inkuiri. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
para guru Bahasa Indonesia untuk menggunakan strategi ini dalam pembelajaran.
Pelaksanaan strategi pembelajaran merupakan konsep belajar dan
mengajar yang membantu guru mengkaitkan antara hasil belajar yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan nyata siswa.
Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran Learning Community lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri, hasil temuan ini perlu
disosialisasikan kepada para guru yang mengajar. Temuan ini dapat
disosialisasikan melalui seminar, ataupun lokakarya maupun pelatihan. Dengan
memperkenalkan strategi pembelajaran Learning Community lewat pelatihan
maupun lokakarya diharapkan dapat memberikan hasil belajar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri.
Berdasarkan simpulan kedua, bahwa siswa yang memiliki Gaya Belajar
Kinestetik memberikan hasil belajar Bahasa Indonesia yang lebih tinggi
141
hasil temuan ini menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk memahami kondisi
siswa dan menerapkan strategi yang tepat sesuai dengan kondisi siswa.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka
disarankan beberapa hal, yaitu:
1. Mengingat hasil belajar pembelajaran Bahasa Indonesia menitikberatkan
kepada situasi dan kondisi gambaran faktual saat ini dalam kehidupan
internasional maka disarankan kepada guru untuk menggunakan strategi
pembelajaran Learning Community agar hasil belajar Bahasa Indonesia
siswa lebih baik daripada yang sebelumnya.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang memiliki
Gaya Belajar tinggi, maka salah satu alternatif pilihan yang digunakan
dalam strategi pembelajaran adalah Learning Community
3. Menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
siswa dan karakteristik hasil belajar memberikan pengaruh pada hasil
belajar, untuk itu disarankan kepada pemilik sekolah untuk memberikan
pelatihan kepada para guru dalam upaya meningkatkan kualitas
pelaksanaan pembelajaran.
4. Mengingat populasi dan sampel penelitian tergolong kecil, untuk itu
disarankan kepada peneliti yang lain untuk menggunakan populasi dan
146
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar Cet. Ke-19.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Ed. Revisi) Cet.
Ke-10. Jakarta. Bumi Aksara
Asmin & Abil Mansyur. 2012. Pengukuran dan Hasil Belajar dengan Analisis
Klasik dan Modern. Medan: Larispa Indonesia
Alhamuddin. 2012. Pengembangan Kurikulum Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Upaya Mencetak Guru Agama Profesional (Sebuah Analisis
Deskriptif dalam Konteks UUGD). “Al-Furqan” Jurnal: Studi
Pendidikan Islam. 1(1): 21
Bruner, Jerome S. 1999. The Process of Education (2nd ed). London. Harvard University Press.
Carey, Dick Walter, Lou Carey & James O. Carey. 2005. The Systematic Design
of Instruction (6th ed), New York: Pearson
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus
dan Contoh / Model Silabus. Jakarta: Depdiknas.
DePorter, Bobbi & Mike Hernacki. 2011. Quantum Learning: Membiasakan
BelajarNyaman Menyenangkan Cet. Ke-29. Bandung: Kaifa
DePorter, Bobbi, Mark Reardon & Sarah Singer Hourie. 2010. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas
(Ed. Baru) Cet. Ke-1. Bandung: Kaifa.
Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Dimyati, M. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Gage & David C Berliner. 1984. Educational Psychology (3rd ed). Boston: Houghton Mifflin Company
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Gunawan, Adi.W. 2004. Born to be a Genius. Jakarta : Grasindo.
Hamid K, Abdul & Inayah Hanum. 2009. Perencanaan dan Evaluasi Pembelajaran Berbasis Aneka Sumber. Jurnal Teknologi Pendidikan. 2 (1): 18
147
Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Ed Rev-7). Jakarta: Raja Grafindo Persada
Hasibuan, A.B. 1994. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Hergenhahn, B.R & Mattew H. Olson. 2008. Theories of Learning (Teori Belajar)
(ed. Ke-7). Jakarta: Kencana
Hiff, K.K. & Huffman, J.B., 2003, Professional Learning Communities:
Assessment – Development – Effects, Reproduced by EDRS.
_______2012. Eksperimen ikuiri. Semarang : USEJ
Http : // Journal. Unnes Science Educational Journal.ac.id/sju/index.php/usej
_______2008. EDUKASI Vol 1. Learning Community, Modelling dan
kemampuan Menulis. Palembang
Joice, Bruce & Marsha Meil. 2009. Models of Teaching. Yogykarta. Pustaka Belajar
Kemp. Jerrold E. 1977. Instructional Design: A Plan for Unit and Course
Development (2nd ed). California: Fearon Publishers
Kolb, David A. 1998. Organization Behavior An Experimental Approach. New York. Englewood cliff.
Mager, Robert F. 1975. Preparing Instructional Objectives (2nd ed). California: Pitman Learning
Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Ed. 1) Cet. Ke-4. Jakarta: Kencana
Nasution, S. 2000. Didaktik Asas-Asas Mengajar Cet. Ke-2. Jakarta: Bumi Aksara
Nasution, S. 2011. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar Cet.
Ke-15. Jakarta: Bumi Aksara
Nurhadi. 2002. Pendekatan konstekstual (Constextual Teaching and Learning). Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Raka, Joni. 1980. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : P2TK Ditjen Dikti.
Richey, Rita C. 1986. The Theoretical and Conceptual Bases of Instructional
Design. New York: Nichols Publishing Company
Reigeluth,MC.1983. instruksional Design Theories and models : An over view of
148
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan Cet. Ke-7. Jakarta: Kencana
Sagala, syaiful.2007. konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Seels, Barbara B & Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan
Kawasannya. Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta
Slameto. 1991. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Edisi Revisi). Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Cet. Ke-4.
Bandung. Alfabeta
Sudjana. 2005. Metoda Statistika (Ed. Ke-6) Cet. Ke-3. Bandung: Tarsito
Suparman, Atwi. 1997. Desain Instruksional. Jakarta : PAU- PPAI- UT
Susilo, Joko. 2006. Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar. Yogyakarta: Pinus Book Publisher
Syafi’l, l. 1996. Terampil Berbahasa Indonesia l. Jakarta: Depdikbud.
Stein, M.K., 1998, High Performance Learning Communities, District 2, Report on Year one Implementation of School Learning Communities,
Reproduced by EDRS
Tuckman, Brucwe W. 1978. Conducting Educational Research (2nd ed). New York: Harcourt Brace Jovanovich Publishers