i
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK
MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA
BUKU CERITA BERGAMBAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok A1 SPS PAUD Bintang Kecil Kecamatan Klari Kabupaten Karawang)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian DariSyarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh
Siti Unayah 1009770
PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIADINI DEPARTEMEN PEDAGOGIKFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
ii
LEMBAR HAK CIPTA PENULIS
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA
BUKU CERITA BERGAMBAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok A1 SPS PAUD Bintang Kecil Kecamatan Klari Kabupaten Karawang)
Oleh Siti Unayah
Sebuh Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ilmu Pendidikan
@ Siti Unayah 2014
Universitas Pendidikan Indonesia Nopember 2014
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA
BUKU CERITA BERGAMBAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok A1 SPS PAUD Bintang Kecil Kecamatan Klari Kabupaten Karawang)
Siti Unayah
1009770
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Pembimbing I
Heni Djohaeni, S.Pd., M.Si.
NIP. 19700724 199802 2 001
Pembimbing II
Asep Deni Gustiana, M.Pd.
NIP. 19840918 201212 1 001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd.
iv
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA
BUKU CERITA BERGAMBAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok A1 SPS PAUD Bintang Kecil Kecamatan Klari Kabupaten Karawang)
Siti Unayah
1009770
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Penguji I
Rita Mariyana, M.Pd
NIP. 19780308 200112 2 001
Penguji II
Leli Kurniawati, S.Pd,M.Mus
NIP. 132 252 248
Penguji III
Dr. Badru Zaman, M.Pd
NIP. 19740806 200112 1 002
Mengetahui : Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014
DAFTAR ISI
JUDUL... ... i
LEMBAR HAK CIPTA PENULIS . ... ii
LEMBAR PENGESAHAN... ... iii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG ... iv
DAFTAR ISI ... v
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 38
B. Hasil Penelitian ... 42
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 74
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014
DAFTAR PUSTAKA ... 76
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Kelompok Usia 4 < 6 ... 14
3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ... 31
3.2 Kisi-kisi Instrumen ... 33
3.3 Jadwal Siklus Tindakan ... 35
4.1 Tema Pembelajaran Paud Bintang Kecil ... 39
4.2 Daftar Nama Guru Paud Bintang Kecil ... 40
4.3 Keadaan Anak Didik Paud Bintang Kecil ... 41
4.4 Data Anak Kelompok A1 Paud Bintang Kecil Tahun 2013/2014 ... 41
4.5 Hasil Observasi Awal (Pra Siklus) ... 45
4.6 Hasil Observasi Siklus I ... 52
4.7 Hasil Observasi Siklus II ... 59
4.8 Hasil Observasi Perkembangan Berbicara Anak ... 64
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014
DAFTAR GRAFIK/BAGAN
Grafik Hal
3.1 Bagan Riset Aksi Model Kemmis dan Tagart ... 29
4.1 Observasi Awal Kemampuan Berbicara ... 46
4.2 Hasil Observasi Awal Kemampuan Berbicara Pra Siklus ... 46
4.3 Observasi Sikls I Kemampuan Berbicara ... 53
4.4 Hasil Observasi Kemampuan Berbicara Siklus I ... 53
4.5 Observasi Siklus II Kemampuan Berbicara ... 60
4.6 Hasil Observasi Awal Kemampuan Berbicara Siklus II ... 60
4.7 Perkembangan Anak yang Belum Berkembang ... 61
4.8 Perkembangan Anak yang Mulai Berkembang... 62
4.9 Perkembangan Anak yang Berkembang Sesuai Harapan ... 62
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014
DAFTAR LAMPIRAN
Lamp Hal
1. Rencana Kegiatan Harian (RKH) Siklus I dan II ... 77
2. Media Buku Cerita Bergambar ... 81
3. Pedoman Observasi Kemampuan Berbicara Siklus I dan II ... 84
4. Catatan Lapangan Siklus I dan II ... 90
5. Dokumentasi Photo Kegiatan Siklus I dan II ... 92
6. Surat Keterangan Penelitian ... 95
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan lingkungan
sekitarnya, oleh karena itu bahasa sangat penting peranannya dalam kehidupan
manusia. Bahasa adalah segala bentuk komunikasi dimana pikiran dan perasaan
seseorang disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain.
(Sumantri & Syaodih. 2009 :2.30)
Perkembangan bahasa untuk anak usia dini berdasarkan acuan standar
Pendidikan Anak Usia Dini No. 58 tahun 2009, mengembangkan tiga aspek yaitu
menerima bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan. Lingkup
perkembangan menerima bahasa yaitu kemampuan berbahasa secara reseptif,
terdiri dari pengembangan menyimak perkataan orang lain, mengerti dua perintah
yang diberikan bersamaan, memahami cerita yang dibacakan, mengenal
perbendaharaan kata mengenai kata sifat, mengerti beberapa perintah, mengulang
kalimat yang lebih kompleks, dan memahami aturan dalam suatu permainan.
Bentuk indikator untuk lingkup perkembangan ini bisa dalam bentuk tindakan,
hasil karya, tulisan, dan lain sebagainya, sebagai ciri anak memahami dan mampu
menerima bahasa.
Lingkup perkembangan kedua yaitu kemampuan mengungkapkan bahasa.
Kemampuan ini termasuk dalam kemampuan bahasa ekspresif. Kemampuan ini
bisa muncul dalam bentuk kemampuan berbicara, dan menulis. Pencapaian
perkembangan kemampuan ini yaitu menjawab pertanyaan yang lebih kompleks,
menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama, berkomunikasi
secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk
persiapan membaca, menulis dan berhitung, menyusun kalimat sederhana dalam
2
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 kata-kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain, melanjutkan sebagian
cerita/dongeng yang telah diperdengarkan. Pencampaian perkembangan ini dapat
muncul dalam berbagai indikator.
Lingkup pengembangan ketiga yaitu keaksaraan, kemampuan baca-tulis
permulaan. Kemampuan ini termasuk kemampuan menyebutkan simbol-simbol
huruf yang dikenal, mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada
disekitarnya, menyebutkan 4 kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal
yang sama, memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf, membaca nama
sendiri, dan menuliskan nama sendiri.
Menurut Depdikbud dalam Suhartono (2005) Berbicara secara umum dapat
diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, gagasan, atau isi hati)
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud
tersebut dapat dipahami oleh orang lain. Senada dengan Tarigan dalam Suhartono
(2005) mengemukakan bicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta
menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.
Kenyataannya kemampuan berbicara anak di Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) belum maksimal dan cenderung mendapatkan berbagai hambatan. Tidak
semua anak memiliki kemampuan berbicara yang baik. Ketidakmampuan anak
berkomunikasi secara lisan dikarenakan beberapa alasan, salah satunya kegiatan
pembelajaran yang kurang memperhatikan aspek-aspek perkembangan anak.
Rendahnya kemampuan berbicara anak dapat dilihat dari kemampuan anak yang
sulit berkomunikasi dengan bahasa lisan, sulit dalam mengemukakan pendapat
dan gagasan, sulit menjawab pertanyaan, malu bertanya, sulit untuk menceritakan
pengalaman, kosa kata masih terbatas sehingga sulit untuk memberikan informasi.
Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi
anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang
dbawakan guru harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas
3
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 Secara umum media pembelajaran dalam pendidikan disebut media, yaitu
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk berpikir (Gagne dalam Sadiman, 2007). Menurut Brigs dalam Sadiman,
(2007) media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar. Sementara menurut Asosiasi Pendidikan
Nasional (National Education Association/NEA) dalam Sadiman (2007) media
adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta
peralatannya Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2007).
Mustakim (2005:32) buku bergambar adalah buku yang memuat suatu cerita
melalui gabungan antara teks dan ilustrasi. Di dalam bidang sastra anak-anak
bentuknya yang menentukan definisi, bukan isinya. Menurut Patricia Siancolo
dalam Mustakim (2005) menguraikan buku bergambar sebagai gabungan yang
unik dari seni grafis dan naratif yang cita rasa seninya lengkap dan sering kali
lebih diperluas oleh adanya ilustrasi. Buku bergambar yang bagus bisa memberi
anak kesenangan hiburan dan pengalaman estetika yang kreatif. Menurut Cullinan
dalam Mustakim (2005) dalam cerita bergambar diceritakan pengalaman (a) dunia
batin anak, (b) dunia keluarga, dan (c) dunia sosial anak.
Permasalahan yang dihadapi anak didik kelompok A1 di Satuan PAUD
Sejenis PAUD Bintang Kecil dalam kemampuan berbicara yaitu untuk unsur
kebahasaan dalam pengucapan lafal kurang jelas, intonasi yang belum wajar,
kurang memilih kata dan penerapan susunan kalimat yang kurang jelas. Dalam
unsur non kebahasaan kurangnya keberanian mengemukakan pendapat terhadap
gagasan yang diyakini kebenarannya dan belum mampu dalam bercerita
pengalaman, kurang lancar dalam berbicara terhadap penguasaan kosa kata dan
materi serta ekspresi/gerak-gerik tubuh kurang menunjang keefektifan berbicara
4
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 isi pesan yang ingin disampaikan melalui penerapan kegiatan berbicara tidak
tersampaikan secara jelas.
Berdasarkan refleksi awal, melalui observasi sebagai solusi tindakan untuk
memecahkan masalah belum optimalnya kemampuan berbicara di PAUD adalah
dengan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar. Maka penulis
tertarik untuk meneliti tentang bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara
anak usia dini melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar.
Penelitian ini penulis tuangkan dalam bentuk judul “Meningkatkan Kemampuan
Berbicara Anak melalui Metode Bercerita dengan Media Buku Cerita Bergambar
(Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelompok A1 Satuan PAUD Sejenis
PAUD Bintang Kecil Kecamatan Klari Kabupaten Karawang)”.
B. Identifikasi Masalah
1. Rendahnya kemampuan berbicara anak
2. Proses pembelajaran di kelas kurang menggunakan metode dan media
yang bervariasi sehingga kurang memotivasi anak untuk aktif dalam
pembelajaran berbicara
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini dituangkan kedalam pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan berbicara anak sebelum
diterapkan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar?
2. Bagaimana penerapan metode bercerita dengan media buku cerita
bergambar dilakukan untuk meningkatkan kemempuan berbicara anak?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan berbicara anak dengan metode
bercerita dengan media buku cerita bergambar?
D. Tujuan Penelitian
5
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 Untuk mengetahui pengaruh metode bercerita dengan media buku cerita
bergambar terhadap kemampuan berbicara anak kelompok A1 di SPS PAUD
Bintang Kecil Kecamatan Klari Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2013/2014
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kondisi objektif kemampuan berbicara anak sebelum
diterapkan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
b. Mengetahui penerapan metode bercerita dengan media buku cerita
bergambar dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak
c. Mengetahui peningkatan kemampuan berbicara anak dengan metode
bercerita dengan media buku cerita bergambar.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Anak
a. Membantu perkembangan bahasa anak dalam kemampuan berbicara.
b. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan
pikirannya melalui media buku cerita bergambar.
2. Untuk sekolah dan Guru
Meningkatkan peran sekolah dan guru dalam meningkatkan kemampuan
bahasa anak dalam hal kemampuan berbicara anak dengan cara yang
menyenangkan melalui metode bercerita dengan media buku cerita
bergambar.
3. Untuk orang tua
a. Membantu orang tua agar lebih memahami perkembangan berbicara
anak.
b. Dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan
pikirannya melalui media buku cerita bergambar.
6
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 a. Mendapatkan pengetahuan mengenai ada tidaknya pengaruh metode
bercerita dengan media buku cerita bergambar terhadap perkembangan
berbicara anak usia dini.
b. Mendapatkan pemahaman mengenai bagaimana cara melakukan
penelitian tindakan kelas.
F. Asumsi
1. Dalam melaksanakan proses pembelajaran anak usia dini agar lebih
bermakna, dalam menyampaikan harus menyenangkan dan menggunakan
media yang disukai anak
2. Salah satu alat pembelajaran yang digunakan yaitu menggunakan media
yang menarik, menyenangkan dan bermakna, dekat dengan lingkungan
bermain anak, dan merupakan Alat Permainan Edukatif (APE) yang
digunakan di pendidikan anak usia dini, maka metode yang digunakan
yaitu metode bercerita dengan menggunakan media buku cerita
bergambar.
3. Kemampuan berbicara anak usia dini bisa dikembangkan dengan
penerapan metode bercerita dengan menggunakan media buku cerita
bergambar
G. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut
1. Daroah (2013) tentang meningkatkan kemampuan bahasa melalui metode
bercerita dengan media audio visual. Bahwa Hasil penelitian menunjukkan
kemampuan bahasa yang dicapai anak didik kelompok B1 Ra Perwanida
02 Slawi lebih meningkat di bandingkan dengan sebelumnya di mana
7
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 dilakukan praktek penelitian tindakan kelas melalui metode bercerita
dengan menggunakan media audio visual, pada siklus pertama mengalami
peningkatan mencapai 75%, maka dari itu dilakukan penelitian ulang
sehingga pada siklus kedua mengalami peningkatan mencapai 85%,
dimana tingkat pencapaian tersebut sudah memenuhi target penelitian
yaitu 85%, Begitu pula dengan guru lebih mudah dalam menyampaikan
metode bercerita, dan memberikan pembelajaran yang menyenangkan.
Metode bercerita dengan media audio visual telah terbukti dapat
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan pengembangan bahasa anak
di kelompok B1 RA Perwanida 02 Slawi, yang sebelumnya perkembangan
bahasa anak masih belum dapat mencapai indeningkatkaikator
keberhasilan.
2. Sari, Anita Kurniya (2010) tentang pengaruh media cerita bergambar
terhadap peningkatan keterampilan menyimak dan membaca pada anak
berkesulitan belajar. Menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
penggunaan media cerita bergambar terhadap peningkatan ketrampilan
menyimak dan membaca pada anak berkesulitan belajar. Dan hipotesis
yang menyatakan ada pengaruh positif penggunaan media cerita
bergambar terhadap peningkatan ketrampilan menyimak dan membaca
pada anak berkesulitan belajar terbukti kebenarannya. Hal ini dapat
diketahui dari ketrampilan menyimak dan membaca pada post test lebih
baik dari pada pre test.
3. Azizah, Nur (2013) tentang tingkat keterampilan berbicara ditinjau dari
metode bermain peran pada anak usia 5-6 tahun. Menyimpulkan bahwa
terdapat perbedaan peningkatan keterampilan berbicara antara kelompok
anak yang diberi perlakuan dengan metode bermain peran makro dan
mikro. Peningkatan keterampilan berbicara pada anak yang diberi
perlakuan dengan metode bermain peran makro lebih tinggi daripada
peningkatan keterampilan berbicara pada anak yang diberi perlakuan
8
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014
H. Struktur Organisasi Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Asumsi
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Anak Usia Dini
B. Perkembangan Berbicara
C. Metode Bercerita Bagi Anak
D. Media Buku Cerita Bergambar
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Instrumen Penelitian
E. Definisi Operasional
9
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian
B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini memiliki
tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah
dilaksanakan serta mengatasi permasalahan kemampuan berbicara pada anak yang
terjadi di PAUD Bintang Kecil, dengan cara menerapkan metode bercerita
dengan menggunakan media buku cerita bergambar.
Hopkins dalam Sukidin (2002) PTK merupakan suatu bentuk kajian reflektif
pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan dilakukan dan
memperbiki kondisi praktik pembelajaran yang telah dilakukan. PTK dapat
berjalan baik bila dalam perencanaan dan pelaksanaan menggunakan 6 prinsip :
a. Tugas pertama dan utama guru di sekolah adalah mengajar siswa sehingga
apa pun metode PTK yang akan diterapkan tidak akan mengganggu
komitmennya sebagai pengajar.
b. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu
berlebihan guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.
c. Prinsip yang ketiga, bahwa metodologi yang digunakan harus cukup
reliable sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta erumuskan
hipotesis secara cukup meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat
diterapkan pada situasi kelasnya, dan memperoleh data yang dapat
digunakan untuk ‘’menjawab’’ hipotesis yang dikemukakannya.
d. Masalah penelitian yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan
28
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 e. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten
menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika berkaitan pekerjaan.
f. Kelas merupakan cakupan tanggung jawab seseorang guru, namun dalam
pelaksanaan PTK sejauh mungkin digunakan classroom exceeding
perspective, dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks
dalam kelas atau mata pelajaran tertentu, melainkan dalam perspektif misi
sekolah secara keseluruhan (Sukidin:2002).
Selaras dengan pendapat di atas Arikunto, dkk. (2010:57) mengemukakan
bahwa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru,
bekerjasama dengan peneliti (atau dilakukan oleh guru sendiri yang bertindak
sebagai peneliti) di dalam kelas dengan penekanan pada penyempurnaan atau
peningkatan proses dan praktis pembelajaran.
Karakteristik PTK menurut Priyono dalam Sukidin (2002) adalah 1) masalah
yang dijadikan objek penelitian muncul dari dunia kerja peneliti, 2) bertujuan
memecahkan masalah gunapeningkatan kualitas, 3) menggunakan data yang
beragam, 4) langkah-langkahnya merupakan siklus, dan 5) mengutamakan kerja
kelompok. Sukidin (2002:24) menyatakan bahwa PTK mempunyai karakteristik
khusus untuk memecahkan masalah dan untuk meningkatkan kinerja guru. Dalam
pelaksanaannya diwarnai oleh berfikir ulang (reflectif thinking) kolaboratif.
Tujuan dari penelitian kelas yaitu untuk meningkatkan atau memperbaiki
praktik pembelajaran di dalam kelas dan untuk meningkatakan mutu pendidikan
yang perlu dilakukan secara terus-menerus.
Arikunto, dkk. (2010:102) mengungkapkan bahwa penggunaan PTK langsung
ditujukan pada kepentingan parsitipatif dan kolaboratif, artinya guru dapat secara
reflektif menganalisis, mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di dalam
kelas dan diharapkan pendidik dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran
sehingga menjadi lebih efektif.
Manfaat penelitian tindakan kelas ini yaitu untuk memecahkan masalah
mengenai rendahnya kemampuan berbicara anak serta mencari solusi
29
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 yaitu bahwa masalah yang diangkat adalah masalah yang dihadapi oleh guru di
dalam kelas, dilakukan dengan cara kolaboratif, serta adanya tindakan tertentu
untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Melalui penelitian kelas diharapkan
dapat terjadi perubahan dan peningkatan dalam kemampuan berbicara anak.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan mengacu pada bentuk desain bercorak
Penelitian Tindakan Kelas (classroom, action, research). Model penelitian yang
digunakan adalah model daur (siklus) mencakup empat komponen yaitu : Rencana
(Planning), Observasi (Observation), Tindakan (action) dan refleksi (Reflection).
Siklus diatas akan dilaksanakan secara terus-menerus sampai peneliti
menemukan solusi yang bisa mengubah proses pembelajaran ke arah yang lebih
optimal sehingga masalah yang terjadi dapat diperbaiki dan diselesaikan dengan
optimal. Peneliti menetapkan kriteria keberhasilan Berkembang Sesuai Harapan
(BSH) mencapai sebesar 70%. Dengan siklus ini peneliti juga akan memperoleh
altenatif jalan keluar untuk menentukan rencana tindakan yang akan dilaksanakan
pada tindakan berikutnya. Rancangan penelitian tergambar berikut ini.
Perencanaan
SIKLUS I Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS I Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
30
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 Bagan 3.1
Riset Aksi Model Kemmis dan Taggart (Arikunto dkk., 2010:16 )
Desain Penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan, setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk perbaikan
pembelajaran. Perencanaan pada penelitian ini dimulai dengan merencanakan
perangkat pembelajaran seperti Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), Rencana
Kegiatan Harian (RKH), Program Semester dan Program Tahunan. Kegiatan
pembelajaran akan dilaksanakan harus direncanakan, hal yang akan
diobservasi dan direfleksi dengan cara berdiskusi dengan guru lain.
2. Pelaksanaan, dimulai dari kegiatan pendahuluan, guru menyediakan alat dan
media yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran bercerita, mengatur
formasi duduk anak dan mengungkapkan tujuan dan tema dalam kegiatan
bercerita dengan anak. Kegiatan inti, guru memotivasi anak untuk
menceritakan pengalamannya sesuai tema cerita, kemudian bercerita dengan
menggunakan media buku cerita bergambar. Kegiatan penutup, guru
mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan cerita dan memberikan
kesempatan anak untuk menceritakan kembali isi cerita yang ada di buku
cerita bergambar.
3. Pengamatan (Observasi), peneliti menguraikan jenis-jenis data yang
dikumpulkan, cara pengumpulan data dan alat koleksi data (pedoman
observasi, catatan lapangan dan dokumentasi) tentang kejadian serta aktifitas
anak dan guru.
4. Refleksi, Kegiatan penelitian di atas dilaksanakan sampai perencanaan
pembelajaran berhasil maksimal atau terjadi peningkatan dalam penerapan
metode bercerita dengan media buku cerita bergambar. Peneliti merencanakan
laporan tindakan 2 siklus 2 tindakan. Siklus dihentikan jika penilaian BSH
mencapai 70%.
31
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 Penelitian dilaksanakan di PAUD Bintang Kecil yang berlokasi di Dusun
Caringin RT 01/04 Desa Cimahi, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Subjek
penelitian adalah anak PAUD Bintang Kecil kelompok A1 usia 4-5 tahun yang
berjumlah 15 anak, terdiri dari 6 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.
Adapun jadwal penelitian ini dapat dilihat pada halaman selanjutnya.
Tabel 3.1
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan (Observasi)
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
observasi. Observasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori.
Menurut Wiriaatmadja dalam (Mulyana:2012) untuk melakukan observasi ada
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
a. Memperhatikan fokus penelitian kegiatan apa yang harus diamati apakah
yang umum atau yang khusus. Kegiatan umum yang harus diobservasi
berarti segala sesuatu yang terjadi di kelas harus di amati dan dikomentari.
Sedangkan observasi kegiatan khusus hanya memfokuskan keadaan
khusus di kelas seperti kegiatan tertentu atau praktek pembelajaran tertentu
32
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 b. Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu
mendiskusikan ukuran-ukuran apa yang digunakan dalam pengamatan.
Secara cermat ukuran-ukuran yang dipakai dalam pertimbangan observasi
dibicarakan terlebih dahulu, dan kemudian disetujui.
Observasi yang dilakukan untuk memantau proses dan dampak penerapan
metode bercerita media buku cerita bergambar dalam meningkatkan kemampuan
berbicara anak yang diperlukan dan menata langkah perbaikan yang dilakukan
sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Melalui kegiatan observasi, peneliti
dapat melihat langsung penerapan metode bercerita media buku cerita bergambar
untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak di lapangan dan mencatatnya
dalam catatan secara apa adanya. Instrumen pengumpulan data yang digunakan
pada teknik pengamatan ini yaitu pedoman observasi kemampuan berbicara anak.
2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah kegiatan untuk mencatat hasil temuan atau kejadian
penting selama proses pembelajaran. Berbagai aspek pembelajaran di kelas,
suaasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa,
interaksi siswa dengan siswa, iklim sekolah, leadership kepala sekolah, demikian
pula kegiatan lain dari penelitian seperti aspek orientasi, perencanaan,
pelaksanaan diskusi dan refleksi, semuanya dicatat dalam catatan lapangan
(Wiriaatmadja dalam Mulyana, 2012). Dalam kegiatan ini hasil temuan penulis
dan observer didiskusikan setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan.
Adapun yang dicatat dan didiskusikan dalam catatan lapangan adalah terkait
dengan persepsi guru dan aktifitas anak dalam penerapan metode bercerita dengan
media buku cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak
serta evaluasi pembelajarannya. Dari hasil diskusi antara peneliti dengan observer,
lalu kemudian disimpulkan.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan untuk mempelajari dan mendalami berbagai
33
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 atau informasi untuk melengkapi data yang diperlukan. Goetz & Lecompte dalam
Wiriaatmadja (Mulyana:2012) Dokumen yang menyangkut para partisipan
penelitian akan menyediakan kerangka bagi data yang mendasar yang mencakup :
koleksi dan analisis buku teks, kurikulum dan pedoman pelaksanaannya, arsip
penerimaan murid baru, catatan rapat, catatan tentang siswa, rencana
pembelajaran dan catatan guru, hasil karya siswa dan koleki arsip guru.
Dokumentasi yang dipelajari untuk penelitian ini yaitu komponen perencanaan
pembelajaran seperti Kurikulum yang digunakan, Rencana Kegiatan Harian
(RKH), Rencana Kegiatan Mngguan (RKM) yang biasa dibuat oleh guru, dan
forto folio hasil karya anak.
D. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Penelitian berkolaborasi dengan guru lain PAUD Bintang Kecil untuk
permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak.
Setelah peneliti dan observer memperoleh suatu kesepakatan mengenai fokus
masalah yang akan diatasi, peneliti kemudian mengembangkan instrumen
penelitian. Instrumen penelitian ini digunakan untuk membantu mempermudah
peneiti dalam memperoleh data yang diperlukan. Proses pengembangan instrumen
dilakukan dengan membuat kisi-kisi instrumen penelitian di halaman selanjutnya.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen
Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak melalui Metode Bercerita dengan Media Buku Cerita Bergambar
Variabel Indikator Pernyataan
Teknik : Observasi
a. Mengulang kembali 3 urutan kata SPO (kelinci makan wortel)
b. Mengulang kembali 4 urutan kata SPOK (kelinci makan wortel di kandang) a. Menjawab pertanyaan tentang judul
cerita dengan sederhana
34
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014
c. Menjawab pertanyaan “ ya atau tidak” a. Menceritakan kejadian peristiwa yang
dilihat secara sederhana
b. Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana
c. Menceritakan gambar
a. Menyebutkan suku kata awal (batu, baju)
b. Menyebutkan suku kata akhir (buku, saku)
c. Menyebutkan berbagai bunyi tertentu (bunyi klakson, bunyi pluit)
d. Menyebutkan ket keadaan (di depan, belakang, dalam, luar, bawah, atas) a. Berani menjawab pertanyaan menurut
gambar yang dilihatnya
b. Berani mengajukan pertanyaan/gagasan
a. Berani menyatakan sikap “ya atau tidak” (Guru menyuruh anak ke depan)
a. Mampu menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar b. Menanggapi cerita dari temannya c. Bercakap-cakap dengan temannya
Teknik : Studi Dokumentasi dan Observasi
Penerapan
4) Pemilihan Media/ Sumber Belajar 5) Penentuan Evaluasi
b. Dokumentasi rencana Pembelajaran 1)Kurikulum yang digunakan 2)Perencanaan Semester
3)Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) 4)Rencana Kegiatan Harian(RKH)
a. Menyiapkan media yang diperlukan dalam pembelajaran bercerita b. Mengatur formasi duduk anak c. Mengungkapkan tujuan dan tema
dalam kegiatan bercerita dengan anak d. Memotivasi anak men ceritakan
pengalaman sesuai dgn tema cerita e. Bercerita dengan menggunakan media
35
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 f. Mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan cerita
g. Memberi kesempatan menceritakan isi cerita yang ada pada buku cerita gambar
Dokumen : Permendiknas RI No. 58 Tahun 2009
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terbagi ke dalam empat tahapan
tindakan, yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (acting), tahap
pengamatan (observing), serta tahap analisis data dan refleksi (reflecting). Secara
prosedural dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan
Kegiatan diawali pendahuluan dengan identifikasi masalah yang berkaitan
dengan kemampuan berbicara anak dan penerapan metode bercerita media buku
cerita bergambar. Pada tahap perencanaan ini ada beberapa hal yang dilakukan
peneliti dan guru lain yaitu berkolaborasi untuk menyusun strategi atau tindakan
yang akan dilakukan, merancang skenario pembelajaran bercerita media buku
cerita bergambar, membuat perencanaan pembelajaran terdapat komponen
pembelajaran yaitu tujuan, materi, metode, media dan evaluasi. Dalam tahap
perencanaan ini juga harus mempersiapkan format observasi dan evaluasi untuk
akhir siklus. Format observasi berisi instrumen kemampuan berbicara anak.
2. Tahap Pelaksanaan
Peneliti berperan sebagai praktisi berkolaborasi dengan guru lain sebagai
observer. Peneliti sebagai praktisi pelaksanaan tindakan bertugas melaksanakan
rencana tindakan pembelajaran bercerita dengan media buku cerita bergambar
untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak. Dalam penelitian ini observer
harus mengacu kepada perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan selama dua siklus dengan jadwal sebagai
36
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 Tabel 3.3
Jadwal Siklus Tindakan
Siklus I Siklus II
Tindakan 1 7 April 2014 Tindakan 1 22 April 2014
Tindakan 2 10 April 2014 Tindakan 2 25 April 2014
3. Tahapan Pengamatan/Observasi
Dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan terhadap keberlangsungan
pembelajaran. Pemantauan dilakukan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan
tindakan ini menggunakan instrumen pengumpulan data yang telah ditetapkan,
yaitu berupa pedoman observasi kemampuan berbicara anak sehingga diperoleh
seperangkat data tentang pelaksanaan tindakan, kendala-kedala yang dihadapi,
serta kesempatan dan peluang yang ada berkaitan dengan penerapan metode
bercerita dengan media buku cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan
berbicara anak yang telah direncanakan dan diaplikasikan di dalam kelas.
4. Refleksi
Tahap ini merupakan bagian yang penting untuk dilaksanakan, hasil analisis
data lapangan dapat memberikan arahan bagi perbaikan pada siklus selanjutnya,
jika fokus pengalaman belum berhasil. Hopkins (Arikunto dkk, 2010) bahwa
refleksi dalam penelitian tindakan mencakup analisis, sintesis dan penilaian hasil
pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Hal yang dianalisis yaitu kekurangan
pada penerapan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar dalam
pelaksanaan serta keunggulan metode bercerita dengan media buku cerita
bergambar yang harus dipertahankan untuk perencanaan dalam siklus selanjutnya.
F. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang dijelaskan secara operasional dalam penelitian ini, yaitu:
1. Metode bercerita dengan media buku cerita bergambar adalah kegiatan
37
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 ilustrasi dan unsur cerita (tokoh, alur, plot) berfungsi sebagai penghias dan
pendukung untuk pemahaman anak terhadap cerita yang hendak disampaikan
secara lisan. Jenis buku cerita bergambar yang digunakan memiliki cerita dan
gambar yang menarik perhatian anak serta memiliki kata yang sederhana
sesuai anak usia dini juga judul cerita sesuai tema pembelajaran dengan tujuan
untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak.
2. Indikator kemampuan berbicara dalam penelitian ini meliputi 5 aspek yaitu :
a. Mengulang kalimat sederhana yaitu anak mengulang kembali 3-4 urutan
kata (SPO/SPOK) yang diucapkan oleh guru.
b. Menjawab pertanyaan sederhana, anak menjawab pertanyaan yang
diajukan guru berkaitan dengan judul, isi, nama tokoh yang ada dalam
cerita yang telah dibacakan.
c. Mengungkapkan perasaan, anak diberi kesempatan menceritakan kejadian
sesuai tema baik yang dialami langsung, dilihat, didengarnya dari orang
lain serta memotivasi untuk menceritakan gambar yang disediakan guru.
d. Menyebutkan kata yang dikenal yaitu anak menujukkan keterangan
keadaan yang diketahuinya serta menyebutkan bunyi yang dikenal anak.
e. Mengutarakan pendapat kepada orang lain yaitu anak berani menjawab
38
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Hasil penelitian mengenai meningkatkan kemampuan berbicara anak
melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar, sebagai berikut.
1. Kondisi objektif kemampuan berbicara anak di PAUD Bintang Kecil sebelum
diterapkan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar 15,93%
anak masih Belum Berkembang (BB), 84,07% anak Mulai Berkembang (MB),
belum ada atau 0,00% anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan
Berkembang Sangat Baik (BSB). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
awal berbicara yang dimiliki anak secara umum berada pada kategori Mulai
Berkembang (MB).
2. Penerapan metode bercerita dengan media buku cerita bergambar untuk
meningkatkan kemampuan berbicara anak menunjukkan adanya peningkatan
signifikan pada kemampuan berbicara anak dari siklus I sampai II yaitu pada
Siklus I kategori Berkembang Sesuai Harapan sebesar 31,49% dan pada siklus
II mengalami peningkatan sebesar 71,49%. Setiap siklus terdiri dari Rencana
(Planning), Observasi (Observation), Tindakan (action) dan refleksi
(Reflection).
3. Peningkatan kemampuan berbicara anak setelah diterapkan metode bercerita
dengan media buku cerita bergambar menunjukkan peningkatan yang
signifikan. Hal ini bisa terlihat pada siklus 1 adalah 0,74% anak masih Belum
Berkembang (BB), 64,81% anak Mulai Berkembang (MB), dan ada 31,49%
anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan 2,96% Berkembang Sangat
Baik (BSB). Pada siklus II adalah 0,00% Belum Berkembang (BB), 24,81%
anak Mulai Berkembang (MB), dan ada 71,49% anak Berkembang Sesuai
75
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 demikian secara umum kemampuan berbicara anak mengalami peningkatan
yang signifikan yaitu pada katagori Berkembang Sesuai Harapan (BSH).
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan yang diperoleh dalam penelitian mengenai meningkatkan
kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita
bergambar. Rekomendasi ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait :
1. Bagi Guru
a. Mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan berpusat
pada anak dan dapat menjadikan metode bercerita dengan media buku
cerita bergambar sebagai salah satu alternatif dalam melakukan kegiatan
atau pembelajaran berbicara.
b. Meningkatkan keterampilannya dalam bercerita dan menguasai teknik
bercerita dengan baik.
c. Lebih variatif dalam memilih metode dan media yang digunakan
khususnya dalam kegiatan pembelajaran berbicara.
d. Guru diharapkan lebih memperluas pengetahuannya mengenai berbagai
metode, pendekatan, media dan strategi pembelajaran yang tepat bagi anak
usia dini melalui pelatihan atau seminar-seminar.
2. Bagi Sekolah
a. Mempfasilitasi media pembelajaran yang variatif bagi guru dalam
pelaksanakan pembelajaran berbicara.
b. Memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti pelatihan atau
seminar-seminar mengenai pendidikan anak usia dini.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan metode lainnya yang lebih
variatif dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini.
b. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan mengembangkan
seluruh aspek-aspek kemampuan bahasa yang dilatihkan untuk anak usia
76
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S dkk (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara
Azizah N (2013). Tingkat Keterampilan Berbicara Ditinjau dari Metode Bermain
Peran Anak Usia 5-6 Tahun. Skripsi Universitas Negeri Semarang. http://lib.uness.ac.id/18753/1/1601409035.pdf. Akses 24 Juni 2014
Badruzaman dkk (2005). Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta : UT
Darojah (2013).Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita
Media Audio Visual Di Kelompok B1 RA Purwanida 02 Slawi. Skripsi
UNS. http://lib.uness.ac.id/1889/1/1601910029.pdf Diakses 24 Juni 2014
Dhieni Nurbiana dkk (2006). Metode Pengembangan Berbahasa. Jakarta : UT
Hasnida (2014). Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini. PT Luxima Metro Media
Kemdikbud (2012). Pedoman Teknik Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta : Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.
Masitoh (2014).Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Bahan Belajar
Mandiri.Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia (tidak diterbitkan).
Moesclihatoen R (1999). Metode Pengajaran di TK. Jakarta : Rineka Cipta
Mulyana Rinawati (2012). Penerapan pembelajaran Origami melalui Pemberian
Simbol untuk Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini.Bandung :
Skripsi UPI (tidak diterbitkan)
Mustakim M Nur (2005). Peranan Cerita Dalam Pembentukan Perkembangan
Anak TK. Jakarta : Depdiknas.
Permendiknas RI No. 58 (2009).Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta
Sadiman Arief dkk (1984).Media Pendidikan.Jakarta : PT Raja Grafindo
Sari, Anita & Kurnia (2010).Pengaruh Penggunaan Media Cerita Bergambar
terhadap Peningkatan Ketrampilan Menyimak dan Membaca Anak Berkesulitan Belajar di Kelas II SDN Petoran Jebres Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta. http://eprints.uns.ac.id/3404/1/173522312201007441.pdf. Akses 24/6/14
Suhartono (2005).Pengembangan Ketrampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas
Sukidin dkk (2002).Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : PT Bumi Aksara
Siti Unayah, 2014
Meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui metode bercerita dengan media buku cerita bergambar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar : 03/PGPAUD/XI/2014 Taryani & Tati (2011).Meningkatkan Kemampuan Berbicara melalui Penerapan
Metode Bercerita dengan Media Rotatun. Skripsi UPI (tidak diterbitkan).