EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN KUARTET TERHADAP
PEMBELAJARAN KONJUGASI VERBA
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Jenjang Strata Satu Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman
Oleh
Muhammad Reza Badruzzaman
0906482
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
MUHAMMAD REZA BADRUZZAMAN
EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN KUARTET TERHADAP PEMBELAJARAN KONJUGASI VERBA
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. H. Azis Mahfuddin, M.Pd. NIP. 195206071976031003
Pembimbing II
Dra. Nining Warningsih, M.Pd NIP. 196107211988032002
Mengetahui
Ketua Jurusan Bahasa Jerman FPBS UPI bandung
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Efektivitas Teknik
Permainan Kuartet terhadap Pembelajaran Konjugasi Verba” ini sepenuhnya
karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya plagiat dari karya orang lain dan
saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung resiko/sanksi apabila kemudian ditemukannya adanya pelanggaran
terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Desember 2013
Yang membuat pernyataan,
ABSTRAKSI
Badruzzaman, Muhammad Reza. 2013. “Efektivitas Teknik Permainan Kuartet
terhadap Pembelajaran Konjugasi Verba”. Skripsi. Bandung: Jurusan
Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI.
ABSTRAKT
Badruzzaman, Muhammad Reza. 2013. “Die Effektivität der Spieltechnik “Quartett” beim Unterrichten der Konjugation der Verben”. Eine
Abschlussarbeit an der Deutschabteilung der Pädagogischen Fakultät für Sprachen und Kunst. Universitas Pendidikan Indonesia.
Im Deutschunterricht gibt es viele Grammatikstoffe, die von den Schülern gelernt werden müssen. Einer davon ist die Konjugation der Verben. Die Schüler haben Schwierigkeiten beim Konjugieren der Verben. Es wird vermutet, dass eine der Ursachen geringe Anwendung der interessanten Lerntechnik und Lernmedien ist. Basierend auf das oben genannte Problem wird in dieser Untersuchung die Spieltechnik “Quartett” beim Unterrichten der Konjugation der Verben als eine Alternative verwendet, um die Fähigkeit der Schüler beim Konjugieren der Verben zu steigern. Die Ziele dieser Untersuchung sind: 1) die Beschreibung über die Fähigkeit der Schüler beim Konjugieren der Verben vor und nach der Behandlung durch die Spieltechnik “Quartett” zu bekommen. 2) die Effektivität der Spieltechnik “Quartett” beim Unterrichten der Konjugation der Verben zu wissen. In dieser Untersuchung wurde die “Quasi Experimentsmethode” ohne Kontrollklasse verwendet. Die Population in dieser Untersuchung waren alle Schüler der SMA PGII 2 Bandung, die Deutsch lernen. Die Probanden dieser Untersuchung waren die Schüler in der Klasse XI IPS. Das in dieser Untersuchung verwendete Instrument ist ein schriftlicher Test, der aus 40 Aufgaben besteht. Die Daten wurden dem Pretest und dem Posttest entnommen. Um die Effektivität der Anwendung von der Spieltechnik “Quartett” beim Konjugieren der Verben zu wissen, wird T-Probe gemacht. Basierend auf das Ergebnis der Datenanalyse stellt sich heraus, dass die Fähigkeit der Schüler beim Konjugieren der Verben vor der Behandlung zur Kategorie “mangelhaft” und nach
der Behandlung zur Kategorie “sehr gut” gehört. Das Ergebnis der T-Probe zeigt,
dass die T-Rechnung höher als T-Tabelle ist. Dies bedeutet, dass es einen signifikanten Unterschied zwischen der Fähigkeit der Schüler beim Konjugieren der Verben vor und nach der Anwendung von der Spieltechnik “Quartett” gibt. Es zeigt, dass die Spieltechnik “Quartett” efektiv ist, um die Fähigkeit der Schüler beim Konjugieren der Verben zu steigern. Basierend auf das Ergebnis dieser Untersuchung
wird vorgeschlagen, dass die Lehrenden die Spieltechnik “Quartett” als eine
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 4 A. Pengertian Pembelajaran ... 7
1. Pembelajaran... 7
2. Tujuan Pembelajaran ... 8
3. Teknik Pembelajaran ... 9
1. Media ... 11
2. Media Pembelajaran ... 12
C. Teknik Permainan Kuartet ... 14
1. Permainan dalam Pembelajaran ... 14
2. Permainan Kuartet ... 16
3. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Permainan Kuartet ... 19
D. Konjugasi Verba ... 20
1. Verba ... 20
2. Konjugasi Verba ... 21
3. Konjugasi Verba dalam Bentuk Präsens ... 24
E. Kerangka Berpikir ... 26
F. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian ... 28
B.Variabel Penelitian ... 29
C.Tempat dan Waktu Penelitian... 29
D.Populasi dan Sampel ... 29
E.Instrumen Penelitian ... 29
F. Teknik Analisis Data ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Hasil Penelitian ... 32
B.Uji Persyaratan Analisis ... 33
1. Uji Normalitas Data ... 33
C.Uji Signifikansi Data Pretest dan Posttest ... 34
D.Pengujian Hipotesis ... 34
E.Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ... 35
1. Pretest ... 35
2. Perlakuan Pertama ... 35
3. Perlakuan Kedua ... 37
4. Perlakuan Ketiga ... 38
5. Posttest ... 39
F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 42
B. Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 44
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam pembelajaran bahasa dikenal empat keterampilan, yaitu keterampilan
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Untuk menguasai keempat
keterampilan tersebut pembelajar harus memahami susunan kalimat, karena ujaran
yang digunakan misalnya dalam berbicara maupun menulis, biasanya dalam bentuk
kalimat.
Dalam membuat kalimat, pembelajar harus mengenal verba atau kata kerja,
karena verba merupakan unsur yang sangat penting dalam kalimat. Verba dalam
bahasa Jerman dalam bentuk Infinitiv ditandai dengan akhiran –en, seperti pada
lernen (belajar), sprechen (berbicara), hören (mendengar), lesen (membaca),
schreiben (menulis), essen (makan) dan akhiran –n, seperti pada sammeln
(mengumpulkan), sich errinern (teringat), verbessern (memperbaiki).
Dalam bahasa Jerman, setiap verba dalam suatu kalimat mengalami
perubahan sesuai persona, jumlah, jenis dan modus, (Helbig: 2000) yang disebut
konjugasi. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, verba tidak mengalami
pengkonjugasian. Hal tersebut merupakan salah satu perbedaan antara bahasa Jerman
dan bahasa Indonesia yang menyebabkan pembelajar mengalami kesulitan dalam
2
Umumnya pembelajar bahasa Jerman pemula berdasarkan pengalaman
penulis hanya mengetahui bahwa verba dalam suatu kalimat pernyataan dalam bahasa
Jerman diletakkan pada posisi kedua, seperti contoh;
1. Ich lernen Deutsch in der Schule.
2. Thomas essen in der Kantine.
Kedua contoh kalimat di atas tidak tepat, karena verba lernen dan verba essen dalam
kalimat tersebut belum dikonjugasikan, yakni belum mengalami perubahan bentuk
sesuai subjek. Kalimat bahasa Jerman yang benar seharusnya berbunyi;
1. Ich lerne Deutsch in der Schule.
2. Thomas isst in der Kantine.
Dengan demikian untuk menyusun kalimat bahasa Jerman yang benar, pembelajar
harus memahami dan hafal pengkonjugasian verba.
Berdasarkan pengalaman penulis dalam pembelajaran konjugasi verba di
kelas, pengajar biasanya hanya menyampaikan materi dan rumus singkat tentang
konjugasi verba tanpa menggunakan teknik dan media yang menarik, sehingga
pembelajar merasa jenuh dan kurang termotivasi dalam mempelajarinya yang pada
akhirnya akan berakibat pada turunnya prestasi belajar siswa. Oleh karena itu,
dibutuhkan teknik dan media yang menarik dalam pembelajaran konjugasi verba.
Penggunaan media dan teknik dalam proses pembelajaran dapat memudahkan
pengajar menyampaikan materi yang diajarkan. Melalui penggunaan media dan
teknik yang menarik, pembelajar akan berperan aktif di dalam proses pembelajaran,
3
telah dipelajari. Salah satu teknik yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa
Jerman yang berupa permainan yaitu permainan kuartet. Permainan kuartet berupa
permainan kartu yang sudah populer dikalangan masyarakat dan dapat dimainkan
dalam kelompok serta bersifat kompetitif.
Melalui permainan kuartet proses pembelajaran dapat berjalan lebih
menyenangkan. Dengan demikian diharapkan pembelajar akan mudah memahami
materi yang disampaikan oleh pengajar.
Berdasarkan paparan di atas penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian
yang menggunakan teknik permainan kuartet dalam pembelajaran konjugasi verba,
dengan judul Efektivitas Teknik Permainan Kuartet terhadap Pembelajaran
Konjugasi Verba.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat
diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apakah pembelajar pemula kesulitan dalam mempelajari konjugasi verba?
2. Apa penyebab kesulitan pembelajar dalam mengkonjugasikan verba?
3. Apakah kesulitan pembelajar dalam mengkonjugasikan verba disebabkan oleh
cara pengajaran yang kurang sesuai?
4. Apakah kesulitan pembelajar dalam mengkonjugasikan verba terkait dengan
4
5. Apakah teknik permainan kuartet dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
mengkonjugasikan verba?
6. Seberapa besar tingkat pemahaman konjugasi verba pembelajar setelah penerapan
teknik permainan kuartet?
7. Bagaimana motivasi pembelajar setelah penerapan teknik permainan kuartet
dalam pembelajaran konjugasi verba?
8. Apakah pembelajar pemula dapat mengkonjugasikan verba dalam bentuk Präsens
setelah penerapan teknik permainan kuartet?
C. BATASAN MASALAH
Karena keterbatasan penulis dalam segi kemampuan, dana, waktu dan segi
lainnya, maka penelitian ini dibatasai pada penggunaan teknik permainan kuartet
dalam mengkonjugasikan verba dalam bentuk Präsens di kelas XI SMA PGII 2
Bandung.
D. RUMUSAN MASALAH
Untuk memperjelas penelitian yang akan dilakukan, rumusan masalah disusun
melalui pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimana kemampuan siswa dalam mengkonjugasikan verba dalam bentuk
Präsens sebelum menggunakan teknik permainan kuartet?
2. Bagaimana kemampuan siswa dalam mengkonjugasikan verba dalam bentuk
5
3. Apakah teknik permainan kuartet efektif dalam pembelajaran konjugasi verba?
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kemampuan siswa dalam mengkonjugasikan verba dalam bentuk
Präsens sebelum menggunakan teknik permainan kuartet.
2. Mengetahui kemampuan siswa dalam mengkonjugasikan verba dalam bentuk
Präsens setelah penerapan teknik permainan kuartet.
3. Mengetahui keefektifan teknik permainan kuartet dalam mengkonjugasikan
verba.
F. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi penulis
a. Memperoleh gambaran tentang efektivitas penggunaan teknik permainan kuartet
dalam pembelajaran konjugasi verba.
2. Bagi pengajar
a. Memberikan suatu alternatif bagi pengajar tentang teknik pembelajaran
khususnya dalam pembelajaran konjugasi verba.
3. Bagi pembelajar bahasa Jerman / siswa
a. Mendapatkan pengalaman baru saat pembelajaran konjugasi verba di kelas
6
G. DEFINISI OPERASIONAL
Untuk menghindari kesalahpahaman pada judul skripsi ini, maka peneliti
memaparkan definisi sebagai berikut:
1. Teknik Permainan Kuartet
Permainan kuartet merupakan salah satu teknik pembelajaran yang menggunakan
media kartu kuartet untuk pembelajaran konjugasi verba. Permainan kartu kuartet
dalam penelitian ini menggunakan bahasa Jerman dan kartu yang dimaksud
memuat beberapa verba yang harus dikonjugasikan sesuai dengan
Personalpronomen yang telah disediakan. Bagian atas kartu berisi
Personalpronomen dan pada bagian bawah terdapat empat verba yang berbeda
dalam bentuk infinitiv yang harus dikonjugasikan sesuai dengan subjek dalam
setiap kartunya.
2. Konjugasi Verba
Konjugasi verba dalam penelitian ini dibatasi hanya pada verba yang sesuai bahan
ajar tingkat A1 dalam bentuk Präsens, seperti contoh;
a. Ich komme aus Bandung. (kommen)
b. Du lernst in der Schule.(lernen)
3. Efektivitas
Yang dimaksud dengan efektivitas dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil
belajar siswa yang dapat dilihat dari pada hasil posttest setelah diberikan
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment
yaitu, metode eksperimen semu dengan satu kelas penelitian tanpa kelas pembanding.
Metode ini digunakan untuk mengetahui keefektifan teknik permainan kuartet dalam
meningkatkan kemampuan siswa mengkonjugasikan verba.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest posttest
pada satu kelas eksperimen.
Keterangan:
O1: Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menkonjugasikan
verba sebelum diberikan perlakuan.
X: Perlakuan, berupa pembelajaran konjugasi verba dengan penerapan teknik
permainan kuartet.
O2: Tes akhir dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
mengkonjugasikan verba setelah diberikan perlakuan.
29
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu:
1. Variabel bebas (X), yaitu penggunaan teknik permainan kuartet.
2. Variabel terikat (Y), yaitu pembelajaran konjugasi verba.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGII 2 Bandung di kelas XI.IPS pada
semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMA PGII 2 Bandung yang
belajar bahasa Jerman.
2. Sampel
Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah siswa kelas XI.IPS yang
berjumlah 20 siswa. Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik sampel purposif artinya subjek penelitian diambil dengan
pertimbangan tertentu dan dengan anggapan sampel tersebut adalah yang paling
tepat dijadikan sampel, karena kemampuan bahasa Jerman mereka merata.
E. Instrumen Penelitian
30
1. Instrumen pembelajaran yaitu berupa rencana pembelajaran yang dijadikan
sebagai acuan dalam proses pembelajaran.
2. Instrumen evaluasi yaitu berupa tes tertulis yang diujikan pada saat tes awal dan
tes akhir. Soal yang diberikan pada siswa saat tes awal dan tes akhir merupakan
soal yang sama. Tes awal diberikan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal
siswa dalam mengkonjugasikan verba sebelum penerapan teknik permainan
kuartet. Tes akhir diberikan untuk mengetahui tingkat kemampuan akhir siswa
dalam mengkonjugasikan verba setelah penerapan teknik permainan kuartet. Jenis
soal tes tertulis berupa isian teks rumpang dan pilihan ganda. Tes terdiri atas 40
soal yang diambil dari buku Schritte 1 Lesemagazin dan Themen Neu Arbeitsbuch
1 dengan nilai maksimal 100 setelah sebelumnya diujicobakan.
F. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini akan diolah dan dianalisis melalui tahapan-tahapan
berikut:
1. Memeriksa dan menganalisis hasil tes awal dan tes akhir.
2. Menentukan uji normalitas dan uji homogenitas data yang diperoleh.
3. Menguji signifikansi perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji T melalui
31
√ ∑
dengan keterangan:
Md : Mean dari perbedaan tes awal dan tes akhir
xd : Deviasi masing-masing subjek (d-Md)
∑ : Jumlah kuadrat deviasi
N : Subjek
4. Pengujian Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho : μ SsP = μ SbP
Hi : μ SsP > μ SbP
Keterangan:
μ SsP merupakan hasil belajar setelah perlakuan diberikan (tes akhir)
μ SbP merupakan hasil belajar sebelum perlakuan diberikan (tes awal)
5. Pembahasan Hasil Penelitian
42
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah melakukan penelitian efektivitas teknik permainan kuartet terhadap
pembelajaran konjugasi verba, maka dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut:
1. Pada tes awal (pretest) diperoleh nilai tertinggi dalam skala 1-100 sebesar 80 dan
nilai terendah sebesar 27,5, sehingga diperoleh rata-rata nilai sebesar 53. Oleh
karena itu, kemampuan siswa dalam mengkonjugasikan verba sebelum penerapan
teknik permainan kuartet termasuk ke dalam kategori kurang.
2. Pada tes akhir (posttest) diperoleh nilai tertinggi sebesar 95 dan nilai terendah
sebesar 70, sehingga diperoleh rata-rata nilai sebesar 80,88. Dapat disimpulkan
bahwa, kemampuan siswa dalam mengkonjugasikan veba setelah penerapan
teknik permainan kuartet termasuk ke dalam kategori baik sekali.
3. Berdasarkan selisih nilai rata-rata pretest dan posttest diperoleh Gain sebesar
27,88 dan dari hasil uji-t diperoleh (9,45 > 1,1729). Hal tersebut
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa teknik permainan kuartet efektif dalam
43
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat
disampaikan beberapa saran, yakni sebagai berikut:
1. Sebaiknya pengajar mencoba menggunakan teknik permainan kuartet ini dalam
pembelajaran konjugasi verba, sehingga siswa ridak merasa jenuh saat
pembelajaran berlangsung.
2. Teknik permainan kuartet dapat dijadikan salah satu alternatif bagi peneliti lain
yang akan meneliti di bidang yang sama. Peneliti lain dapat meneliti penggunaan
44
DAFTAR PUSTAKA
Agustika, U. (2012). Efektivitas Teknik Permainan Kuartet dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Balcik, I. dan Röhe, K. (2011). PONS Deutsche Grammatik und Rechtschreibung. Stuttgart: Pons GmbH.
Barsch, A. (2006). Mediendidaktik Deutsch. Stuttgart: Verlag Ferdinand Schöningh GmbH.
Busse. (2013). Spiele im Unterricht [online]. Tersedia: http://www.freire.de/node/69. [12 Agustus 2013].
Dauviller, C. dan Hillerich, D. L. (2004). Spiele im Deutschunterricht. München: Goethe-Institut.
Djamarah, .S.B. dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Engel, U. (2009). Deutsche Grammatik Neubearbeitung. München: Iucidium Verlag GmbH.
Frederking, V. et al. (2008) Mediendidaktik Deutsch eine Einführung. Berlin: Erich Schmidt Verlag (ESV).
Funk, H. et al. (2011). Verblexikon Deutsch als Fremdsprache. Berlin: Cornelsen Verlag.
45
Herdian. (2012). Proses Pembelajaran [online]. Tersedia: http://herdy07.wordpress.com/2012/03/17. [12 Agustus 2013].
Mahfuddin, A. (2008). Belajar dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: UPI.
Neubold, J. (2008). PONS Grammatik kurz & bündig Deutsch: Mit Leicht-Merk-System. Stuttgart: Pons GmbH.
Rini dan Ayu. (2010). Be Smart and Fun with English Games. Jakarta: Kesaint Blanc.
Ruseffendi. (2013) Istilah-istilah dalam Pembelajaran [online]. Tersedia: http://www.m-edukasi.web.id/2013/02/istilah-istilah-dalam-pembelajaran. [12 Agustus 2013].
Schmitt, D. (2000). Lehr und Übungsbuch der deutschen Grammatik. München: Max Hueber Verlag.
Subana dan Sunarti. (2009). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
Subhani. (2011). Kartu Kuartet dan Pembelajaran [online]. Tersedia: http://stkipselong.blogspot.com/2011/01/kartu-kuartet-dan-pembelajaran.html. [13 Agustus 2013].
Sudjana, N. dan Rivai, A. (2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sudrajat, A. (2008). Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model Pembelajaran [online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com. [12 Agustus 2013].
Yatena. (2011). Permainan Kuartet [online]. Tersedia: http://www.agupenajateng.net/2011/04/18/2787. [13 Agustus 2013].
46
__________. (2013). Das Verb [online]. Tersedia: http://www.duden.de/rechtschreibung/Verb. [15 Agustus 2013].
__________. (2013). Lehren [online]. Tersedia: http://de.wikipedia.org/wiki/Lehren. [12 Agustus 2013].
__________. (2013). Lernziel [online]. Tersedia: http://de.wikipedia.org/wiki/Lernziel. [12 Agustus 2013].