Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA
PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN
GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
SKRIPSI
Oleh
EULIS CUNAYAH
0810361
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA
PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN
GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
Oleh
EULIS CUNAYAH
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© EULIS CUNAYAH 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
LEMBAR PENEGESAHAN
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN
GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
Oleh
EULIS CUNAYAH 0810361
Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I
Dr.H.Y. SUYITNO, M.Pd. NIP. 19500908 198101 1 001
Pembimbing II
Drs. Nana Djumhana, M.PD. NIP. 19590805 198403 1 002
Diketahui,
Ketua Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
i
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN
IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR
KABUPATEN SUBANG
Oleh
EULIS CUNAYAH
0810361
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan dalam pembelajaran IPA yaitu dimana pelajaran IPA selalu disajikan secara verbal melalui kegiatan ceramah dan textbook oriented, cenderung hanya berpusat pada teori saja, sehingga tidak
memberi kesempatan siswa untuk mengamati, menyelidiki dan membangun pengetahuannya sendiri sehingga hasil belajar rendah. Penelitian ini bertujuan untuk untuk memperoleh gambaran dalam pembelajaran IPA pendekatan keterampilan proses tentang perencanaan, pelaksanaan, gambaran peningkatan hasil belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Penelitian tindakan kelas dengan dua siklus, yang setiap siklusnya dilaksanakan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VI semester I di SDN Giri Mekar Kabupaten Subang yang berjumlah 26 orang siswa. Instrumen yang digunakan yaitu RPP model keterampilan proses, lembar observasi, LKS dan lembar evaluasi siswa. Berdasarkan analisis dan refleksi yang dilaksanakan dalam dua siklus, dengan penerapan pendekatan keterampilan proses dapat diperoleh data menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I nilai rata-rata siswa yaitu 6,46 dan 14 orang telah mencapai KKM, sedangkan pada siklus II nilai rata-ratanya 7,81 dan semua siswa telah mencapai KKM. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses yang dilaksanakan dengan cermat dan sungguh-sungguh
ii
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
mengimplementasikan model pembelajaran ini pada materi pelajaran yang lain. PROCESS SKILLS APPROACH TO IMPROVE STUDENT LEARNING IN
LEARNING SCIENCE
By
EULIS CUNAYAH
ABSTRACT
The research was motivated by the problems of science learning that is where science lessons always verbally presented through lectures and textbook oriented, tend to only focus on theory, so do not give students the opportunity to observe, investigate and construct their own knowledge so low learning outcomes. This study aimed to obtain a picture of the approach to learning science process skills on planning, implementation, image improved learning outcomes. The method used in the study of this class action is a class action by two research cycles, each cycle consisting of implemented planning, implementation, observation and reflection. Subject of this action research is the first semester of sixth grade students at SDN Giri Mekar Subang totaling 26 students. The instrument used is a model RPP process skills, observation sheets, worksheets and student evaluation sheet. Based on the analysis and reflection carried out in two cycles, data showed an increase in student learning outcomes. In the first cycle the average value is 6.46 and the student has reached the KKM 14 people, while the second cycle the average value of 7.81 and all students have achieved KKM. Based on these results it can be concluded that learning science process skills using this approach can be carried out carefully and earnestly results can improve student learning outcomes and to improve student learning activities in observing, investigating and building his own knowledge. From the results of these studies can be suggested kususnya to note that such teachers should implement this learning model in other subject matter.
iv
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
C.Hipotesis Tindakan ………... 5
D.Tujuan Penelitian ……….. 5
E. Manfaat Penelitian ………... 6
F. Definisi Operasional ………. 7
BAB II PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR ………....... 9
A.Pembelajaran IPA 9 1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)………... 9
2. Pembelajaran IPA di SD ……….. 10
3. Tujuan Pembelajaran IPA di SD ……….. 13
B.Pendekatan Keterampilan Proses ………. 14
C.Hasil Belajar ……… 21
1. Pengertian Belajar ……….…….. 21
2. Pengetian Hasil Belajar ... 23
D.Penerapan Model Pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses.. 24
E. Konsep Isolator dan Konduktor Panas ……… 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………. 31
A.Metode Penelitian ……….. 31
B.Model Penelitian ……… 33
C.Subjek Penelitian ……… 34
v
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
1. Perencanaan Pembelajaran ………..……….. 35
2. Pelaksanaan Tindakan ………... 36
3. Observasi Pembelajaran ……… 37
4. Refleksi ………. 38
E. Instrumen Penelitian ………... 38
F. Pengolahan dan Analisis Data ...………. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….……….. 43
A.Deskripsi Awal Penelitian ………...…..………… 43
B. Hasil Penelitian Tindakan Kelas ………...……… 45
Siklus I a. Perencanaan Pembelajaran ………..……… 45
b. Pelaksanaan Pembelajaran ……..………. 47
c. Hasil Observasi Pembelajaran (Temuan) ………..…………... 49
d. Refleksi Pembelajaran ………..…..….………… 63
Siklus I a. Perencanaan Pembelajaran ………..……… 65
b. Pelaksanaan Pembelajaran ……..………. 65
c. Hasil Observasi Pembelajaran (Temuan) ………..…………... 70
d. Refleksi Pembelajaran ………..…..…….………… 80
C.Pembahasan ………...………. 81
1. Perencanaan Pembelajaran …………..……… 81
2. Pelaksanaan Pembelajaran………...………... 82
3. Hasil Belajar Siswa ………...………... 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 91 A.Simpulan ………..………. 91
B. Rekomendasi ……… 93
vi
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Konversi Nilai Angka Kepada Nilai Huruf ………. 32
Tabel 3.3 Presentase Nilai dan kategorinya ……… 32
Tabel 4.1 Daftar Nama-Nama Pendidik SDN Giri Mekar…………... 43
Tabel 4.2 Daftar Keberadaan Siswa SDN Giri Mekar……… 44
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aspek Keterampilan Proses yang dipahami Guru Pada Siklus I……….. 52
Tabel 4.4 Presentase Nilai dan kategorinya ……… 55
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aspek Keterampilan Proses yang dipahami Siswa Pada Siklus ………... 56
Tabel 4.6 Presentase Nilai dan kategorinya …………... 59
Tabel 4.7 Daftar Nilai Siklus I IPA Kelas VI ……….. 60
Tabel 4.8 Data Hasil Kerja Kelompok Siklus I ... 63
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aspek Keterampilan Proses yang dipahami Guru ……… 70
Tabel 4.10 Presentase Nilai dan kategorinya ……….. 73
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aspek Keterampilan Proses yang dipahami Siswa Pada Siklus II ………. 74
Tabel 4.12 Presentase Nilai dan kategorinya ……….. 76
Tabel 4.13 Daftar Nilai Siklus II IPA Kelas VI ……….. 77
vii
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
DAFTAR GAMBAR
viii
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 : Perolehan Nilai Evaluasi Siswa Siklus Ke I ……….. 61
Grafik: 4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa ………. 78
Grafik 4.3 Aktivitas Belajar siswa ... 87
Grafik 4.4 Aktivitas Guru ... 87
Grafik 4.5 Data Nilai Rata-Rata Persiklus ... 89
1
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 (Tn. 2003:20), tercantum tentang pengertian pendidikan sebagai berikut:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
2
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
3
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
penerimaan informasi yang diberikan oleh guru. Pembelajaran lebih cenderung bersifat teacher oriented daripada student oriented.
Prestasi belajar siswa kelas VI SDN Giri Mekar Kecamatan Palasari Kabupaten Subang pada mata pelajaran IPA selama ini masih dirasakan kurang memuaskan. Dari data yang dijelaskan oleh wali kelas VI SDN Giri Mekar Kecamatan Palasari Kabupaten Subang yaitu 85% atau 22 orang dari 26 siswa kelas VI nilainya di bawah KKM (65) dan siswa yang telah lulus KKM yaitu sebanyak 4 orang atau sebesar 15,38 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 6,15 serta kemampuan siswa untuk mengingat pelajaran sangat rendah. Rendahnya kemampuan siswa ini tidak terlepas dari proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, sehingga hasil pembelajaran IPA yang diperoleh selama ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Berdasarkan hasil analisis soal ulangan harian yang biasa diberikan oleh guru, ditemukan bahwa soal tersebut belum mampu menggali keterampilan berpikir rasional siswa.
4
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, diperlukan upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran IPA yang diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat memberikan penguatan terhadap kualitas pembelajaran IPA di sekolah dasar sebagai sarana penelitian adalah model pembelajaran keterampilan proses.
Menurut Djamarah (2005: 88) pembelajaran dengan keterampilan proses
“bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak didik memahami,
menyadari dan menguasai rangkaian bentuk kegiatan yang berhubungan dengan hasil belajar yang telah dicapai anak didik”. Rangkaian kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian dan mengkomunikasikan. Sehingga siswa mengkonstruksikan pemikiranya sendiri, siswa dapat belajar lebih aktif, kreatif, menumbuhkan kesan bermakna dan menarik bagi siswa, sehingga hasil belajar yang diharapkan dalam pembelajaran IPA dapat tercapai.
Konsep isolator dan konduktor panas dalam mata pelajaran IPA merupakan konsep yang sulit dipahami sehingga siswa menunjukkan sikap kurang bergairah, pasif dalam belajar yang mengakibatkan suasana tidak kondusif, sehingga hasil belajarnya kurang memuaskan.
5
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
pada Pembelajaran IPA Konsep Isolator dan Konduktor di SDN. Giri Mekar Kabupaten Subang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah PTK ini yaitu “Bagaimana penerapan model keterampilan proses dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran konsep isolator dan konduktor panas di kelas VI SD Negeri Giri Mekar?”. Oleh karena itu peneliti mengidentifikasi rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran pada konsep isolator dan konduktor panas pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada konsep isolator dan konduktor panas pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses? 3. Bagaimana hasil belajar siswa pada konsep isolator dan konduktor panas
melalui penggunaan model keterampilan proses di kelas VI SD? C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan analisis teoritik dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: “Pendekatan keterampilan proses akan meningkatkan hasil belajar pada konsep isolator dan konduktor panas pada pelajaran IPA anak kelas VI Sekolah Dasar”.
D. Tujuan Penelitian
6
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
1. Untuk memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran pada konsep isolator dan konduktor panas pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses.
2. Untuk memperoleh tentang gambaran perencanaan pembelajaran pada konsep isolator dan konduktor panas pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses.
3. Untuk memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar pada pembelajaran konsep Isolator dan Konduktor Panas melalui penggunaan model keterampilan proses.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan diantaranya:
a. Manfaat bagi guru, antara lain:
1) sebagai wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran sehingga guru mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa; 2) mengembangkan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas
sehingga guru akan memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap teori dan pemikiran yang melandasi reformasi kurikulum;
3) meningkatkan profesionalisme guru melalui proses latihan sistematis secara berkelanjutan.
b. Manfaat bagi siswa, antara lain:
7
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
2) meningkatkan aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran konsep isolator dan konduktor panas melalui pendekatan keterampilan proses;
3) meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI sekolah dasar pada konsep isolator dan konduktor panas melalui pendekatan keterampilan proses. F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap definisi operasional maka perlu dirumuskan pengertiannya. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah
1. Pendekatan keterampilan proses
Pendekatan keterampilan proses dalam penelitian ini adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada kegiatan ketrampilan proses yang digunakan untuk mengungkap dan menemukan fakta dan konsep serta menumbuhkan sikap dan nilai yang diperlukan oleh siswa. Pada pembelajarannya bertujuan agar kreatifitas yang ada dalam diri siswa dapat dikembangkan seperti keterampilan mengamati, mengkomunikasikan dan menyimpulkan apa yang dilakukannya serta dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga hasil belajar yang diharapkan dalam pembelajaran IPA dapat tercapai.
2. Hasil Belajar
8
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
yang merupakan suatu perubahan tigkah laku siswa kearah yang lebih baik. Hal tersebut didasarkan kepada pengukuran dengan membandingkan skor pra siklus (Pretest) dengan skor stelah tindakan pembelajaran (Postest) 3. Konsep isolator dan konduktor panas
32
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau dengan istilah Classroom Action Research, yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional. Maksud dari PTK ini adalah untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran, khususnya pada pembelajaran IPA. Melalui penelitian tindakan kelas dilakukan refleksi pembelajaran dengan melakukan tindakan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini disusun atas dasar kekurangpuasan guru terhadap hasil pembelajaran siswa yang dilakukan sebelumnya.
33
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
pun dapat melihat, merasakan dan menghayati apakah praktek-praktek pembelajaran yang dilakukan mmiliki efktivitas yang tinggi atau tidak. Oleh sebab itu guru dapat merumuskan tindakan tertentu untuk memperbaiki keadaan kelas tersebut melalui prosedur penelitian tindakan kelas.
Tujuan dan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran, meningkatkan relevansi pendidikan melalui peningkatan atau perbaikan proses pembelajaran, meningkatkan mutu pendidikan, dan dapat meningkatkan profesionalisme guru terhadap proses pembelajaran.
“Manfaat PTK yang dilaksanakan bagi guru adalah mmberikan
pengetahuan dan keterampilan melakukan penelitian, meningkatkan dan memperbaiki proses pembelajaran, serta mengembangkan profesionalisme guru” (Kasbolah, 1999 : 43-44). Sedangkan manfaat penelitian kelas terkait dengan komponen pembelajaran antara lain mencakup: (1) inovasi pembelajaran; (2) pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan tingkat kelas; (3) pengembangan profesi guru.
34
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
melaksanakan tindakan dan observasi selanjutnya dilakukan refleksi sebagai gambaran awal untuk membuat rencana selanjutnya.
B. Model Penelitian
Model penelitian tindakan kelas yang dipergunakan berbentuk spiral atau siklus mengadopsi dari Kemmis dan MC. Taggart (Kasbolah, 1999) bahwa dengan menggunakan model ini apabila dalam awal tindakan ditemukan kekurangan dan kelemahan, maka perencanaan dan pelaksanaan tindakan perbaikan dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya sampai target yang ingin dicapai.
Dalam model ini digambarkan bahwa penelitian kelas merupakan serangkaian langkah-langkah sebagai berikut:
a. Rencana (Planning ) : tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap sebagai solusi.
b. Tindakan (Action) : realisasi dari rncana yang kita buat.
c. Observasi (Observation) : mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan terhadap siswa.
d. Refleksi (Reflektion) : tahap pengkajian, melihat dan mempertimbangkan hasil atau proses dari setiap tindakan. Berdasarkan hasil refleksi ini dilakukan revisi atau perbaikan terhadap rencana awal.
35
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
C. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas VI SDN Giri Mekar Kecamatan Palasari Kabupaten Subang, dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki dengan sasaran penelitian tindakan kelas adalah proses pembelajaran pada konsep isolator dan konduktor panas di kelas VI sekolah dasar.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur yang ditempuh dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus atau lebih. Pelaksanaan setiap siklus disesuaikan dengan perubahan yang ingin dicapai sebagaimana dalam desain yang telah dibuat tentang factor yang diselidiki.
Gambar 3.1. Disain PTK Kemmis Dan Mc-Taggart (1982) Dalam Basrowi (1008:27)
Rencana
Siklus I
Refleksi Tindakan
Observasi Rencana
Siklus II Refleksi Tindakan
36
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
Tahapan penelitian kelas ini terdiri atas : 1) Perencanaan (planning), 2). Pelaksanaan tindakan (action), 3) observasi (observasion), dan 4). Refleksi (reflection) dalam setiap siklusnya.
1. Perencanaan Tindakan
Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan seperti pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dialami, menyiapkan metode alat dan sumber pembelajaran serta merencanakan pula langkah-langkah dan tindakan apa yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Dalam tahap ini penulis menetapkan seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki praktek pembelajaran mengenai konsep isolator dan konduktor panas, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran keterampilan proses, adapun langkah-langkah perencanaannya yaitu sebagai berikut:
1) Meminta izin kepada Kepala Sekolah SDN Giri Mekar dan rekan guru kelas VI.
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.
3) Merumuskan langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis.
37
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan mengacu pada perencanaan yang telah dibuat yaitu :
1) Tahap Awal Pembelajaran a) Guru mengucapkan salam.
b) Guru mengkondisikan siswa kearah pembelajaran. c) Guru mengecek kehadiran siswa.
d) Guru melakukan apersepsi 2) Tahap Inti Pembelajaran
a) Siswa dibagi kedalam 5 kelompok (tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang).
b) Guru mengkondisikan siswa supaya duduk berkelompok.
c) Siswa menyimak panjelasan guru tentang tugas yang harus diselesaikan dalam kelompoknya.
d) Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok.
e) Masing-masing kelompok melakukan percobaan tentang konsep isolator dan konduktor panas.
f) Siswa berdiskusi untuk menyelesaikan tugas yang terdapat dalam LKS.
38
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
h) Siswa bersama guru menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari mengenai manfaat isolator dan konduktor panas.
i) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan apa yang telah dipelajari bersama.
j) Guru melakukan evaluasi. 3) Tahap Akhir Pembelajaran
a) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. b) Melakukan tindak lanjut.
3. Observasi Pembelajaran
Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data serta mencatat setiap aktivitas siswa dan kinerja guru pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Observer bertugas mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi.
39
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
4. Refleksi
Refleksi merupakan pengkajian hasil data yang telah diperoleh saat penelitian oleh peneliti, observer dan pembimbing. Refleksi berguna untuk memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang telah dilakukan. Hasil refleksi yang ada dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya yang berkelanjutan sampai pembelajaran dinyatakan berhasil. Peneliti akan melakukan refleksi diakhir pembelajaran dengan merenungkan kembali secara intensif kejadian atau peristiwa yang menyebabkan sesuatu yang diharapkan atau tidak diharapkan.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini memerlukan data yang otentik. Untuk mengumpulkan data tersebut peneliti menggunakan instrument tes dan instrument non tes.
1. Instrument Tes
Instrument tes bertujan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran konsep isolator dan konduktor dengan pendekatan keterampilan proses. Instrument tes yang digunakan yaitu:
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
40
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
merefleksikan sejauh mana LKS dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep.
b. Lembar Evaluasi (Post tes)
Lembar evaluasi merupakan instrument yang digunakan untuk mengukur sejauh mana tingkat pemahaman serta tingkat keberhasilan siswa terhadap konsep yang dibelajarkan. Lembar evaluasi digunakan pada akhir setiap tindakan dan dilaksanakan secara individual
2. Instrumen Non Tes
Instrumen tess digunakan untuk mengetahui ketercapaian pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA, selain itu instrument tes berguna untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajara guru dan siswa. Adapun instrument non tes terdiri dari:
a. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi untuk merekam segala aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran yang terjadi pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Lembar Observasi Siswa
Lembar observasi untuk merekam segala aktivitas atau tingkah laku siswa yang terjadi pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
F. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
41
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
memperoleh data yang diinginkan maka penelitian memandang perlu menjelaskan secara singkat mengenai cara pengolahan data yang didapatkan dari setiap instrumen. Adapun pembahasannya seperti berikut: a) Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan panduan observer dalam mengadakan pengamatan terhadap jalannya kegiatan penelitian, salah satunya untuk memantau kegiatan dan tingkah laku guru dan siswa selama mengikuti pembelajaran. Ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.
Dalam mengolah data yang digunakan rumus persantase berdasarkan kriteria Purwanto, Rata-rata adalah ukuran yang merupakan wakil dari sekumpulan data yang digunakan untuk menggambarkan secara jelas tentang data tersebut, selain itu merupakan salah satu ukuran gejala pusat yang paling dekat dengan hasil yang sebenarnya”. Adapun rumus yang digunakan (Purwanto, 2009) adalah sebagai berikut:
Dan untuk mencari nilai rata-rata keterlaksanaan pembelajaran dalam persen yaitu menggunakan rumus:
42
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
b) Lembar Evaluasi Siswa dan LKS
Untuk mengetahui hasil belajar siswa secara individu, sekaligus untuk memperoleh gambaran mengenai daya serap dan tingkat keberhasilan terhadap materi pembelajaran yang telah diberikan. Pada setiap akhkir kegiatan pembelajaran dilakukan kegiatan evaluasi.
Bentuk evaluasinya adalah tes tertulis dan LKS, dengan pertanyaan mengenai materi yang dipelajari. Kemudian hasil tes yang didapat dari setiap siklusnya dicari nilai rata-rata kelasnya dengan menggunakan rumus (Purwanto, 2009) yaitu sebagai berikut:
Rata-rata pretes dan postes dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
X = Nilai rata-rata
∑N = Total nilai yang diperoleh n = banyaknya item yang dinilai 2. Analisis Data
a) Lembar Observasi
Untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran, maka dilakukan pengolahan nilai yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa. Adapun cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut; langkah pertama yaitu mencari rata-rata nilai yang diperoleh dari aspek penilaian.
43
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
Langkah kedua dari hasil penghitungan data tersebut untuk memperoleh data kualitatif mengenai aktivitas guru dan siswa kemudian dilakukan pencocokan terhadap konversi Nilai yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.2
Konversi Nilai Angka Kepada Nilai Huruf
No Nilai Presentase Kategori
1 3,33 – 4,00 ≥ 90 % Baik sekali
2 2,50 – 3,29 70%-89 % Baik
3 2,00 – 2,49 50%-69 % Cukup 4 1,00 – 1,99 30%-49 % Kurang
5 ≤ 0,99 ≤ 29 % Kurang Sekali
b)Lembar Evaluasi Siswa
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan hasil belajar siswa mengenai pembelajaran yang telah dipelajari yaitu dengan cara mencari nilai rata-rata yang didapatkan kemudian dikonversikan menuruk kategori berikut:
Tabel 3.3 Presentase Nilai dan Kategorinya
No Nilai Presentase Kategori
1 ≥ 90 ≥ 90 % Baik sekali
2 70-89 70%-89 % Baik
3 50-69 50%-69 % Cukup
4 30-49 30%-49 % Kurang
91
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.SIMPULAN
Berdasarkan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan pada penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa mengenai konsep isolator dan konduktor, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
92
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
2. Dengan penerapan pendekatan keterampilan proses pada proses pembelajaran IPA konsep isolator dan konduktor yang telah dilakukan, menunjukkan peningkatan proses pembelajaran, siswa dapat terlibat langsung pada pembelajarannya dengan menggunakan objek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, siswa dapat menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari, siswa dapat berfikir kritis, siswa dapat bertanya dan terlibat lebih aktif dalam pembelajaran, dapat mendorong siswa menemukan konsep-konsep baru, siswa dapat belajar menggunakan metode ilmiah dan pada pembelajarannya guru hanya sebagai fasilitator atau pembimbing. Siswa dapat melaksanakan pembelajaran IPA dengan baik, adapun langakah-langkah pembelajaranya terdiri dari dari 10 tahapan pembelajaran diantaranya yaitu Observasi, Menafsirkan Hasil Pengamatan, Klasifikasi, Meramal (prediksi), Berkomunikasi, Berhipotesis, Percobaan/Eksperimen, Menerapkan Konsep, Mengajukan pertanyaan, dan Membuat Kesimpulan. Walaupun pada mulanya siswa belum paham dengan proses pembelajaran dengan menggunakan keterampilan proses tersebut.
93
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
siswa sebesar 7,81 dan tingkat ketuntasannya sebesar 100%. Pada akhir pembelajaran siswa dapat memahami konsep isolator dan konduktor, dimana siswa dapat mengidentifikasi benda-benda yang merupakan isolator dan konduktor.
B.REKOMENDASI
Berdasarkan hasil temuan-temuan dalam penelitian ini, dapat direkomendasikan kepada guru, kepala sekolah/sekolah dan peniliti lain beberapa hal sebagai berikut:
1. Guru/Pendidik
Hasil penelitian pembelajaran keterampilan proses sangat cocok digunakan dan di terapkan pada mata pelajaran IPA konsep isolator dan konduktor. Pembelajaran keterampilan proses juga dapat digunakan pada pembelajan IPA pada kompetensi dasar lainnya dan kompetensi dasar pada mata pelajaran lainnya. Dalam pelaksanaan penerapannya guru harus mengarah dan selalu memberikan motivasi pada siswa untuk mengembangkan kreativitas dan kepercayaan dirinya serta dalam proses pembelajarannya guru hanya sebagai fasilitator dan motivator siswa.
94
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG
Percobaan/Eksperimen, Menerapkan Konsep, Mengajukan pertanyaan, dan Membuat Kesimpulan dan guru mengetahui cara pembuatan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan keterampilan proses dengan menguasai teorinya terlebih dahulu dan mempersiapkan semaksimal mungkin RPP yang akan dilaksanakan.
2. Kepala Sekolah/Sekolah
Kepala Sekolah/Sekolah hendaknya dapat membantu meningkatkan keefektivan pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Di samping itu sekolah juga hendaknya dapat membantu meningkatkan profesionalisme guru melalui pelatihan-pelatihan atau seminar baik di sekolah maupun di luar sekolah karena keprofesionalan guru di sekolah memiliki peranan penting dalam keberhasilan proses pembelajaran. 3. Peneliti lain
95
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
DAFTAR PUSTAKA
Basrowi dan Suwandi (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Galia Indonesia
Dahar,R.(1996). Teori-teori Belajar.Jakarta:Erlangga
Darmodjo, H dan kaligis, J. (1992/1993). Pendidikan IPA II. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV Eko
Jaya
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuam Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta : BP. Dharma Bhakti.
Djamarah (2005). Pembelajaran Keterampilan Proses. (http;// Djamarah.blogspot.com/2011/01/pendekatan-keterampilan-proses-dalam.h tml. diakses n0vember 2012
Hamalik, Oemar 1983. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung:Tarsito
Karli, H. dan Yuliariatiningsih.(2002). Implementasi Kurikulum berbasis Kompetensi. Model-Model pembelajaran 1. Bandung: Bina Media Informasi
Kasbolah, K, (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Malang : DEPDIKBUD DIRJEN DIKTI Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
96
Eulis Cunayah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI
MEKAR KABUPATEN SUBANG
Nasution, Noehi. (2007). Pendidikan IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Purwanto, N.(1997). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Roskdakarya
Sanjaya, W. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Kencana.
Sudjana, N. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Suparno (1997). Filsafat Konstruktivisme Dalam pendidikan. Yogyakarta: Kanesius.