PENGARUH ETIKA BELAJAR SISWA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR PAI
(
Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI IPA 4 dan XI IPS 1 SMA Pasundan 2 Bandung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh : ASEP RAMDANI
NIM: 1003030
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
PENGARUH ETIKA BELAJAR SISWA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR PAI
(
Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI IPA 4 dan XI IPS 1 SMA Pasundan 2 BandungSemester Ganjil Tahun Ajaran 2013-2014)
Oleh: Asep Ramdani
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial
© Asep Ramdani
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ASEP RAMDANI
1003030
PENGARUH ETIKA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI IPA 4 dan XI IPS 1 SMA Pasundan 2 Bandung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013-2014)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I,
Dr. Munawar Rahmat, M.Pd. NIP. 19580128 1986121 1 001
Pembimbing II,
Dr. H. Aceng Kosasih, M.Ag. NIP. 19591008 198803 1 003
Mengetahui,
Ketua Prodi Ilmu Pendidikan Agama Islam
ABSTRAK
Pengaruh Etika Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar PAI (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI IPA 4 dan XI IPS 1 SMA Pasundan 2
Bandung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013-2014) Oleh : Asep Ramdani (1003030)
Abstract
The Learning Ethics’ Influence towards The Learning Achievement of Islamic Religious Education Subject
(a descriptive study of XI IPA 4 graders and XI IPS 1 graders in SMA Pasundan 2 Bandung, First Term of School Year 2013 – 2014)
By: Asep Ramdani (1003030)
Islamic learning ethics are different from Western learning ethics. In Islam, learning is not only the work of logic and intellect, but also the work of heart; or to be more concrete, it is about the acts of worship. In the other hand, learning achievement of Islamic Religious Education subject (PAI) tends to emphasize on cognitive field or the religion knowledge, without determining the aplication of the religion. Therefore, the main question of this research is how is the influence of students’ learning ethics towards the achievemernt of Islamic Religious Education subject. This research was conducted in SMA Pasundan 2 Bandung. It used quantitative approach with descriptive method. The data of learning ethics was gained from questionnaire, while the data of the learning achievement was gained from the score of students’ Islamic Religious Eucation subject in the students’ report of the first term in school year 2013-2014. The data was then analyzed deploying descriptive statistic and inferential using percentage and simple regression. The result of the research was somehow surprising, because in fact the learning ethics did not influence the learning achievement of Islamic Religious Eucation subject. It has to be investigated more thoroughly, because theoritically the learning ethics has to influence the learning achievement. Meanwhile, the result of the study can be concluded in details as follow: the learning ethics respondents are generally fairly good (52% are included into “medium” category and 28% are in “good” category); the learning achievement of Islamic Religious Eucation subject’s respondents are generally fairly good (55% are included into “fair” category, 32% are in “good” category and 11% are in “very good” category); and there is no influence of learning ethics towards respondents’ learning achievement of Islamic Religious Eucation subject. In the other words, there are other factors influencing the learning achievement of Islamic Religious Eucation subject. Or possibly, the reason is because the learning achievement of Islamic Religious Eucation subject in this study was emphasized on the measurement of respondents’ cognitive aspect of the subject, not based on the measurement of attitude and religious deed. Whereas, learning ethics are the integration of respondents’ cognitive, affective, and psychomotoric components.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vi DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ... Error! Bookmark not defined. BAB IPENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi Masalah Penelitian... Error! Bookmark not defined. C. Rumusan Masalah Penelitian... Error! Bookmark not defined. D. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 1. Etika Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined. 2. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) ....Error! Bookmark not defined.
3. Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas (SMA)... Error! Bookmark not defined.
C. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Lokasi Penelitian... Error! Bookmark not defined. 2. Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3. Sampel Penelitian... Error! Bookmark not defined. B. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Metode Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 2. Pendekatan Kuantitatif ... Error! Bookmark not defined. 3. Studi Kepustakaan... Error! Bookmark not defined. C. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. D. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Proses Pengembangan Instrumen ... Error! Bookmark not defined. F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data... Error! Bookmark not defined. 1. Teknik Pengumpulan Data... Error! Bookmark not defined. 2. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not defined.
A. Hasil Penelitian Lapangan ... Error! Bookmark not defined. 1. Etika Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined. 2. Prestasi Belajar PAI ... Error! Bookmark not defined. 3. Pengaruh Etika Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar PAI ... Error! Bookmark not defined.
1. Etika Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined. 2. Prestasi Belajar PAI ... Error! Bookmark not defined. 3. Pengaruh Etika Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar PAI ... Error! Bookmark not defined.
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah rangkaian proses “penyadaran” untuk
menjadi hamba Allah Swt yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia. Sebagaimana yang tertera dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS bab II pasal 3:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Dengan demikian, dalam rangka untuk memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki oleh siswa. Maka siswa tidak hanya memanfaatkan kemampuan intelektualnya saja, melainkan juga dengan kemampuan beretika dalam kehidupan sehari-hari mereka sehingga bisa dimanfaatkan untuk berinteraksi dengan orang lain, terutama berinteraksi dengan orang tua, guru dan masyarakat umum.
Salah satu ciri yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dapat dilihat dari cerminan prestasi belajar yang dicapai atau nilai yang diperoleh pada setiap bidang studi yang disajikan pada lembaga pendidikan tersebut termasuk salah satunya dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam.
Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (2005, hlm. 56)
2
Berbagai banyak upaya yang masih perlu dipikirkan dan dijalankan guna maningkatkan mutu pendidikan. Pada prinsipnya pelajaran agama Islam membekali siswa agar memiliki pengetahuan lengkap tentang ajaran Islam dan
mampu mengaplikasikannya dalam bentuk ibadah kepada Allāh. Dengan
demikian siswa dapat melaksanakan ritual ibadah yang benar menurut ajaran Islam sesuai dengan ibadah yang dipraktekkan dan diajarkan oleh Rasūlullāh aw.
Dalam pendidikan Islam, akhlāq menjadi hal terpenting. Para nabi pun
diutus Allāh Swt untuk menyempurnakan akhlāq manusia pada setiap periodenya masing-masing. Ibnu Miskawaih (dalam Sauri, 2013, hlm. 173) mengungkapkan
bahwa “akhlāq merupakan urusan manusia sendiri. Artinya, baik buruk perbuatan
seseorang tergantung kepada seseorang itu sendiri.” Standar normatif dalam
ajaran Islam adalah al-Qurˋān dan al-Ḥadī , karena itu akhlāq yang baik adalah
“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak
agung/mulia” (QS. al-Qalam: 4)
Dengan adanya akhlāq, seseorang itu dapat dikatakan layak atau tidaknya disebut sebagai manusia. Masalah akhlāq merupakan persoalan yang penting bagi umat muslim dalam rangka mengamalkan Islam secara sempurna, karena akhlāq merupakan hal yang menentukan eksistensi seorang muslim sebagai makhluk
Allāh. Sebagai pribadi dalam keluarga, sebagai individu dalam masyarakat, sebagai muslim di tengah umat, sebagai bagian umat di tengah interaksinya dengan bangsa dan peradaban lain di dunia.
Akhlāq adalah tindakan kreatif yang penuh dengan cipta, karsa dan karya melalui pemberdayaan akal budi yang luhur. Idealisme manusia sepantasnya terus
Semua teks al-Qurān dan terjemah dalam penulisan skripsi ini ditulis dengan menggunakan
3
dipelihara guna menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran hakiki yang berdampak pada kehidupan manusia di dunia dan akhirat (Saebani & Hamid, 2010, hlm. 201).
Adapun istilah lain dari akhlāq dikenal dengan kata etika, dalam hal ini
“etika adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh
akal pikiran” (Majid & Andayani, 2012, hlm. 15). Sedang dalam ensiklopedia Winkler Prins (dalam Saebani & Hamid, 2010, hlm. 27) dikatakan bahwa “etika
merupakan bagian dari filsafat yang mengembangkan teori tentang tindakan dan alasan-alasan diwujudkannya suatu tindakan dengan tujuan yang telah
dirasionalisasi”. Pada intinya istilah akhlāq dan etika memiliki perbedaan sudut pandang, yang mana konsep akhlāq berasal dari pandangan agama terhadap tingkah laku manusia, sedangkan konsep etika berasal dari pandangan tentang tingkah laku manusia dalam prespektif filsafat.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia dalam berbagai aspek, termasuk juga dalam bidang pendidikan. Salah satu etika dalam dunia pendidikan adalah etika belajar, yaitu aturan-aturan yang berlaku bagi peserta didik dalam proses pembelajaran. Maka, supaya etika belajar ini dapat dipraktekkan dengan baik dan benar oleh peserta didik haruslah diketahui sesuai dengan kebutuhannya.
4
kemungkinan apabila etika belajarnya baik prestasi belajarnya buruk dan juga sebaliknya.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut muncullah pertanyaan, sejauh mana pengaruh etika belajar siswa terhadap prestasi belajar PAI. Sehingga peneliti ingin mengetahui secara rinci dengan melakukan penelitian dengan judul:
“Pengaruh Etika Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar PAI (Studi Deskriptif pada Kelas XI IPA 4 dan XI IPS 1 SMA Pasundan 2 Bandung” B. Identifikasi Masalah Penelitian
Fokus masalah dalam penelitian ini adalah etika belajar yang dimiliki siswa dalam melakukan kegiatan belajar khususnya pada mata pelajaran PAI dan bagaimanakah etika belajar tersebut berpengaruh terdahap prestasi belajar agama, karena pada realitanya masih ada siswa yang tidak memahami etika belajar ketika mengikuti proses pembelajaran, terkhusus pelajaran agama.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Dari fokus masalah di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pengaruh etika belajar siswa terhadap prestasi belajar PAI
Dari rumusan masalah pokok di atas,dapat dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana etika belajar siswa? 2. Bagaimana prestasi belajar PAI?
5
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah pokok dari penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh etika belajar siswa terhadap prestasi belajar PAI. Untuk mempermudah dari hasil penelitian, maka tujuan pokok tersebut dijabarkan dari beberapa sub tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui etika belajar siswa .
2. Untuk mengetahui prestasi belajar PAI.
3. Untuk mengetahui pengaruh etika belajar siswa terhadap prestasi belajar PAI.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap etika belajar siswa. Serta menjadi pertimbangan dalam memperbaiki karakter para siswa khususnya ketika dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi civitas akademika Universitas Pendidikan Indonesia diharapkan agar ketika proses perkuliahan para mahasiswanya mengetahui etika dalam belajar.
b. Bagi mahasiswa Program Ilmu Pendidikan Agama Islam, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi perhatian yang sangat penting dalam proses pembelajaran di kampus.
c. Bagi para guru PAI dapat menjadi gambaran akan pentingnya etika belajar bagi setiap siswa/siswi yang menjadi peserta didik nantinya ketika sudah terjun langsung kelapangan.
6
e. Bagi Penulis, penelitian ini merupakan bahan latihan dan rasa keingintahuan yang mendalam sebagai calon guru PAI mengenai pengaruh etika belajar siswa terhadap prestasi belajar PAI.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk memudahkan pemahaman dan pemecahan masalah secara terstruktur dan krisis, penulis menyusun suatu sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I berisi tentang a) latar belakang masalah, b) identifikasi masalah penelitian, c) rumusan masalah penelitian, d) tujuan penelitian, e) manfaat penelitian, f) struktur organisasi skripsi.
Bab II berisi tentang uraian landasan teori yang relevan sebagai pendukung dasar pemikiran dan pemecahan masalah.
Bab III berisi tentang langkah-langkah yang dilakukan selama penelitian dan penulisan skripsi yaitu a) Lokasi, Populasi dan Sampel penelitian, b) Metode Penelitian, c) Definisi Operasional, d) Instrumen Penelitian, e) Proses Pengembangan Instrumen dan f) Teknik Pengumpulan dan Analisis Data.
Bab IV berisi tentang keseluruhan data dari hasil penelitian. Memaparkan hasil pengelolaan data berdasarkan metode yang telah ditetapkan serta analisi data yang dilakukan. Hasil analisis ini kemudian dilakukan pembahasan berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dari lapangan.
40
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pasundan 2 Bandung, terletak di Jl. Cihampelas no. 167. Lokasi sekolah berada pada tempat yang strategis dengan mudah dapat dilalui oleh kendaraan umum dari berbagai jurusan, berikut ini alamat serta website ; Alamat : Jl. Cihampelas No. 167 Telp (022) 2030093 Bandung, website: www.sma-Pasundan2-bdg.sch.id, e-mail: info@sma-Pasundan2-bdg.sch.id
Gambar 3.1 Denah Lokasi Penelitian Sumber; Google Map
2. Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Hal ini serupa dengan Sugiyono (2012,
hlm. 80) yang menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
41
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda lainnya yang memiliki karakteristik tertentu. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMA Pasundan 2 Bandung tahun ajaran 2013 – 2014, berikut ini pemaparan dari populasi penelitian
Tabel 3.1
Anggota Populasi Penelitian Siswa Kelas XI SMA Pasundan 2 Bandung tahun ajaran 2013 – 2014 dapat dianggap mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini sejalan dengan
pendapat Arikunto (2006, hlm. 131) mengatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti”.
Adapun teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu Purposive Sampling, menurut Sugiyono (2010, hlm. 85) “sampling purpusive
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Jadi peneliti
mempertimbangkan terlebih dahulu dengan mendiskudikannya kepada guru PAI yang bersangkutan demi mempermudah penelitian.
42
Tabel. 3.2
Anggota Sampel Penelitian
KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
XI - IPA 4 17 27 44
XI - IPS 1 20 8 28
Jumlah 37 35 72
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu usaha yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data serta untuk memecahkan suatu permasalahan dalam suatu penelitian, seperti yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2006, hlm. 15)
“Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya”.
Metode penelitian disini tujuan utamanya untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, dalam penelitian ini penulis menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti agar mempermudah penulis dalam mencapai hasil yang sesuai. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
1. Metode Deskriptif
Metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian yang menggambarkan dan menafsirkan keadaan yang ada. Menurut Sukmadinata (
2012, hlm. 54) mengatakan bahwa “metode penelitian deskriptif adalah suatu
metode penelitian yang ditunjukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, yang sedang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau”.
Senada dengan hal tersebut Suryabrata (2010, hlm. 75) menambahkan
bahwa “tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencitraan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau
43
Dengan menggunakan metode deskriptif ini, diharapkan dapat memperoleh jawaban atas permasalahan yang diteliti sehingga dapat bermanfaat bagi orang banyak secara umum dan bagi penulis khususnya.
2. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitaif merupakan metode pemecahan masalah yang terencana dan cermat, dengan desain yang terstruktur, pengumuplan data yang sistematis dan tertuju pada penyusunan teori dalam pembuktian hipotesis secara empiris.
Sugiyono (2010, hlm. 7) berpendapat bahwa metode kuantitatif adalah;
“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat Positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sempel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”
Adapun sifat umum dari penelitian kuantitatif sebagaimana yang diungkapkan Arikunto (2006, hlm. 13) ialah:
Kejelasan unsur : Tujuan, pendekatan, subjek, sumber data sudah mantap dan dirinci sejak awal. Langkah penelitian : segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun. Dapat menggunakan sampel hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi. Hipotesis : (jika memang perlu) mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian dan hipotesis menentukan hasil yang diramalkan. Pengumpulan data : kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan. Analisis data: dilakukan sesudah semua data terkumpul.
Dengan menggunanakan penelitian kuantitatif, data-data serta angka-angka dalam analisis yang disajikan dimaksudkan untuk menguji hipotesis secara empiris menggunakan uji statistik atau dengan program SPSS pada komputer agar dapat menjawab dari permasalahan yang diteliti.
3. Studi Kepustakaan
44
mendukung permasalahan penelitian. Menurut Neuman (dalam Prasetyo, 2005, hlm. 64) “teori merupakan suatu sistem gagasan dan abstraksi yang memadatkan dan mengorganisasi pengetahuan manusia sehingga mempermudah pemahaman
masalah yang diteliti.”
Jadi, dalam penelitian kuantitatif studi kepustakaan adalah sebagai dasar landasan yang memberikan penguatan terhadap teori dalam sebuah penelitian. Dengan melakukan studi kepustakaan, penulis mencoba menemukan landasan-landasan berpikir dalam memecahkan masalah yang sedang diteliti.
C. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga dapat terciptanya kesamaan dalam landasan berpikir.
1. Etika belajar siswa: nilai yang diperoleh peneliti melalui angket dengan indikator yaitu; etika terhadap ilmu, etika belajar terhadap diri sendiri, etika belajar terhadap guru dan etika terhadap teman belajar.
2. Prestasi belajar PAI: nilai yang diperoleh peneliti melalui rapor hasil belajar siswa dalam aspek kognitif (pengetahuan) pada siswa kelas XI IPA-4 dan XI IPS 1 SMA Pasundan 2 Bandung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013-2014.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai-nilai dari variabel yang diteliti. Sugiyono (2010, hlm. 102) mengungkapkan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang
diamati secara spesifik”. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan
instrumen untuk mengumpulkan data. Jumlah instrumen yang akan digunakan penelitian tergantung kepada jumlah variabelnya.
45
kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Hal tersebut selaras dengan yang diungkapkan oleh
Sugiyono (2010, hlm. 142) bahwa “angket atau kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”.
Adapun jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket terstruktur), angket tertutup ini yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden hanya tinggal memilih jawabanya. Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh Sukardi (2009, hlm. 77)
“Peneliti memberikan beberapa alternatif jawaban pada kolom yang disediakan,
sementara responden tinggal memilih jawaban yang ada”.
Angket atau kuesioner ini dijadikan alat untuk memperoleh informasi tentang etika belajar siswa yang disebarkan pada siswa kelas XI IPA 4 dan XI IPS 1 SMA Pasundan 2 Bandung yang menjadi sampel penelitian. Dalam menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban, peneliti menggunakan skala Guttman dimana masing-masing item pertanyaan memiliki dua interval atau kemungkinan jawaban dan setiap jawaban diberi skor penilaian sesuai dengan jenis pertanyaan apakah positif atau negatif. Berikut penentuan skor untuk alternatif jawabannya seperti yang tertera pada tabel.
Tabel. 3.3
Kriteria Penskoran untuk setiap Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor
Positif Negatif
Ya 1 0
46
E. Proses Pengembangan Instrumen
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering dikatakan sebagai validitas dan realibilitas. Dalam penelitian kuantitatif peneliti melakukan penyusunan instrumen sebagai berikut:
1. Membuat kisi-kisi penelitian, adapun kisi-kisi penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel. 3.4
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
VARIABEL SUB VARIABEL ALAT / INSTRUMEN
Etika Belajar
2. Menyusun item pertanyaan yang berjumlah 35 butir untuk diujicobakan. 3. Mengkonsultasikan pertanyaan angket dengan kedua dosen pembimbing
skripsi.
4. Meminta pendapat para Ahli yang berkompeten dalam bidangnya untuk pengujian validitas isi dan validitas konstruk, yaitu kepada:
a) Dr. Udin Supriadi, M.Pd. b) Dr. H. Syahidin,M.Pd.
Adapun validitas isi yaitu “ validitas yang berkaitan dengan pertanyaan
mengenai seberapa lengkap butir-butir yang digunakan telah memadai atau
47
a) Panel Juri, menguji apakah butir-butir item yang digunakan untuk mengukur sebuah konsep tertentu telah memadai atau mampu menggambarkan maka butir-butir tersebut dimintakan evaluasinya kepada sekelompok juri atau penilai yang dianggap ahli dibidangnya (Mustafa, 2009, hal. 165).
b) Validitas Muka, dalam hal ini pengujian validitas hanya dilakukan dengan membaca atau memeriksa penampilan dan gaya bahasa yang digunakan dalam kuesioner.
Berdasarkan Justifikasi dari para ahli tersebut, diperoleh hasil 35 butir item pertanyaan yang selanjutnya digunakan oleh peneliti sebagai instrumen angket pada penelitian.
5. Mengolah data hasil Judgement dosen ahli 6. Melakukan revisi instrumen
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang harus dilalui dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana data dapat diolah atau tidak, seleksi data ini dilihat dari permasalahan yang dihadapi. Untuk memperoleh data yang diperlukan maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut.
a. Angket/ Kuesioner
Dalam melakukan penelitian, ketika dilapangan peneliti menggunakan
instrumen berupa angket/kuesioner. Angket yaitu “teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab” (Sugiyono, 2010, hlm. 142).
48
Tabel. 3.5
Kriteria Penafsiran Skor Skala Guttman
Angka Interpretasi
Teknik ini digunakan peneliti untuk memperoleh informasi sebagai sumber data, baik itu yang tertulis maupun dalam bentuk dokumen, seperti
Jumlah Sampel Jumlah Angket
Tersebar Terkumpul Dapat diolah
71 71 71 71
Seluruh angket akan disajikan secara rinci dengan dibantu oleh Software SPSS Statictic Versi. 20 untuk menguatkan data yang telah diperoleh dan
memberikan hasil yang rinci mengenai data dalam penelitian. 2. Analisis Data
Setelah data penelitian diperoleh, kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan metode statistik. Adapun statistik yang digunakan peneliti yaitu Statistik Deskriftif, Menurut Sugiyono (2010, hlm. 147) :
“Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
49
Berpijak pada statistik deskriptif, maka peneliti hanya akan menggambarkan fenomena data dan menarik kesimpulan yang lebih besar dari keadaan data yang sebenarnya. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:
a. Memberi skor instrumen angket etika belajar siswa (tabel 3.3)
b. Pengelompokan data skala sikap dan prestasi belajar PAI berdasarkan yang dibuat (tabel 3.5)
c. Menentukan presentase rata-rata tingkat etika belajar siswa dan prestasi belajar PAI dari masing- masing objek penelitian.
d. Menentukan Hipotesis
Dalam penelitian ini ditentukan hipotesis awal dengan mengacu pada asumsi yang telah dibuat yaitu ;
: Tidak adanya pengaruh etika belajar siswa terhadap prestasi belajar PAI pada siswa kelas XI IPA 4 dan XI IPS 1 SMA Pasundan 2 Bandung : Adanya pengaruh etika belajar siswa terhadap prestasi belajar PAI pada
siswa kelas XI IPA 4 dan XI IPS 1 SMA Pasundan 2 Bandung e. Melakukan Uji Prasyarat (Uji Normalitas)
Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan T-test One Sampel Kolmogorov-Smirnov. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah sebaran data
yang ada dalam distribusi normal atau tidak. Keluaran hasil uji dengan melihat z hitung masih diantara nilai – 1,96 sampai dengan 1,96, atau cara yang paling praktis adalah dengan melihat besarnya nilai signifikasi (Asym.sig.) apabila nilai signifikasi > 0,05 ( p : 5%) maka data dalam distribusi normal (karena dari pengujian adalah data berdistribusi normal dan signifikasi / p > 0,05, maka diterima) (Riwidikdo, 2013, hlm. 50). Sebaliknya apabila nilai signifikasi < 0,05 ( p : 5%) maka data tidak berdistribusi normal.
50
pilih X sebagai factor list, klik Plots; pilih Normality test with plots; dan klik Continue, lalu OK.
f. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Rumus regresi linier sederhana sebagi berikut:
Ŷ = a + bX
Langkah-langkah analisis data menggunakan Program SPSS yaitu sebagai berikut : Entri data atau masukan data yang akan diuji, klik menu Analyze – Linear - masukkan variabel Prestasi pada kotak Dependent list, dan masukkan variabel Etika Belajar ke kotak Independent list, klik Option, pada Statistik for Fist Layer klik Test for Linearity, kemudian klik Continue dan Klik OK g. Uji Korelasi (Korelasi Pearson-Product Moment)
Korelasi pearson-product moment digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel dengan skala data interval atau rasio, sehingga diketahui seberapa besar pangaruh variabel X terhadap variabel Y. Pengujian korelasi dilakukan dengan bantuan Program SPSS, adapun langakh-langkahnya sebagai berikut Analyze – correlate – Bivariate –Bivariate Corelation – treadmill time in second dan tailed – aktipkan checkbox flag significant
correlation – option – exclude cases pairwise – continue – OK.
Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi digunakan rumus:
51
Dalam menafsirkan makna hubungan variabel X terhadap variabel Y, harga
dibandingkan dengan harga dengan dk (m-2) dan taraf tingkat
kepercayaan 95%. Kriteria pengujiannya yaitu hipotesis alternatif diterima apabila lebih besar dari pada maka terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y dan sebaliknya.
h. Koefisien Determinasi
Dari harga koefisien korelasi r, bisa menentukan harga koefisien determinasi (KD) yang berguna untuk mengetahui besarnya persentase kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
KD = x 100%
(Sudjana, 2000, hlm. 369) Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi
= Kuadrat koefisien determinasi i. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan sebagai berikut ;
: p = 0, Tidak adanya pengaruh etika belajar siswa terhadap prestasi belajar PAI pada siswa kelas XI IPA 4 dan XI IPS 1 SMA Pasundan 2 Bandung
: p ≠ 0, Adanya pengaruh etika belajar siswa terhadap prestasi belajar PAI pada siswa kelas XI IPA 4 dan XI IPS 1 SMA Pasundan 2 Bandung Hipotesis tersebut akan diuji peneliti menggunakan derajat kebebasan dengan
koefisien ɑ = 0,05 dengan ketentuan kriteria berikut :
78
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Hasil penelitian ini cukup mengagetkan karena etika belajar ternyata tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar PAI. Hasil penelitian ini perlu dikaji lebih lanjut karena seharusnya secara teoritis etika belajar mempengaruhi prestasi belajar PAI. Adapun secara rinci hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Etika belajar responden secara umum cukup baik (52% berada dalam kategori
“sedang” dan 28% berada dalam kategori “baik”). Adapun sebagian kecil
responden berada pada kategori “kurang baik” (30%).
2. Prestasi belajar PAI responden secara umum cukup baik (55% berada dalam
kategori “cukup”, 32% berada pada kategori “baik”, dan 11% responden
berada pada kategori “sangat baik”). Hanya 1,4% responden yang memiliki
prestasi belajar yang “kurang baik”.
3. Tidak terdapat pengaruh etika belajar responden terhadap prestasi belajarnya dalam mata pelajaran PAI. Artinya, ada faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar PAI. Atau mungkin juga karena prestasi belajar PAI dalam penelitian ini lebih didasarkan atas pengukuran bidang kognitif responden dalam ilmu pengetahuan PAI, tidak didasarkan atas pengukuran sikap dan perilaku religiusnya. Padahal etika belajar lebih merupakan perpaduan antara komponen kognitif, afektif, dan psikomotorik responden.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis ingin menyampaikan beberapa rekomendasi, yaitu sebagai berikut;
1. Rekomendasi Untuk Sekolah Yang Diteliti a. Kepala Sekolah SMA Pasundan 2 Bandung
79
baik. Peneliti merekomendasikan kepada kepala sekolah SMA Pasundan 2 Bandung untuk lebih memperhatikan dan mengawasi siswanya agar lebih baik lagi prestasi belajar PAI dan penanaman etika belajar terkhusus bagi siswa yang masih dirasa kurang menjadi lebih baik.
b. Guru PAI SMA Pasundan 2 Bandung
Peneliti merekomendasikan kepada Guru PAI agar memberikan perhatian yang lebih terhadap siswa-siswa yang prestasi belajarnya masih kurang, serta bimbingan etika belajar setiap hari sebagai muatan akhlak bagi siswa agar menjadi insan kamil yang diridhai Allah swt.
2. Rekomendasi Pengembangan Kurikulum Keagamaan SMA
Peneliti merekomendasikan kepada ketua kementrian agama kota bandung untuk lebih memperhatikan dan mengawasi kinerja baik itu para guru-guru PAI maupun sarana dan prasarana penunjang dalam proses pembelajar.
3. Rekomendasi untuk IPAI dan Peneliti Berikutnya
a. Dari penelitian ini mungkin ada kesalahan dalam instrumen, penghitungan dan analisis data penelitian sehingga direkomendasikan untuk dikaji kembali secara mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
---, 2002, al-Qurˋān dan Terjemahnya (Tim Depag, Penerj) Depok: al-Huda. Al-Ghazali, A.-I. A. (2011). Ihya' Ulumuddin. (L. Bahrun Abu Bakar, Penerj.)
Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Ali, M. D. (2010). Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers. Ali, Z. (2010). Pendidikan Agama Islam . Jakarta: Bumi Aksara.
Arifin, H. (2008). Ilmu Pendidikan Islam tinjauan teoretis dan praktis berdasarkan pendekatan interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara.
Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Asy'arie, M. (2010). Filsafat Islam. Yogyakarta: LESFI.
Az-Zarnuji, S. (2009). Terjemah Ta'lim Muta'allim. (A. K. Aljufri, Penerj.) Surabaya: Mutiara Ilmu.
Baharuddin & Wahyuni, E. (2010). Teori Belajar & Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Barnawi, & Arifin, M. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Djaali, H. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Djamara, S. B. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Majid, A & Andayani, D. (2004). Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosdakarya.
Majid, A., & Andayani, D. (2012). Pendidikan Karakter Prespektif Islam. Bandung: Rosdakarya.
Majid, A. (2012). Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Rosda Karya.
Muhaimin dkk. (2008). Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Sekolah & Madrasah. Jakarta: Raja Grafindo.
Muhaimin. (2009). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Jakarta: Rajawali Pers.
Mujib, A. (2006). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenidia Mesia Group.
Mustafa, Z. (2009). Mengurai Variabel Hingga Instrumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nasih, A. M., & Kholidah, L. N. (2009). Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Refika Aditama.
Nata, A. (2003). Akhlak Tasawuf . Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Prasetyo, B. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Riduwan & Kuncoro, A. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta.
Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Riwidikdo, H. (2013). Statistik Kesehatan (dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur Penelitian). Yogyakarta: Rohima Press.
Riyanto, Y. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana.
Saebani, B. A., & Hamid, A. (2010). Ilmu Akhlak. Bandung: Pustaka Setia.
Sauri, S. (2013). Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam. Bandung: RIZQI Press.
Sopiatin, P., & Sahrani, S. (2011). Psokologi Belajar dalam Perspektif Islam. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sudjana. (2000). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga I dan II. Bandung: Tarsito. Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosdakarya.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukmadinata, N. S. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Sulaiman, F. H. (1987). Pandangan Ibnu Khaldun tentang Ilmu dan Pendidikan. (H. N. Ali, Penerj.) Bandung: Diponegoro.
Sunarto, R. &. (2012). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, S. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.
Susetyo, B. (2012). Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama.
Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: RosdaKarya.
Syahidin. (2009). Menelusuri Metode Pendidikan dalam al-Quran. Bandung: CV Alfabeta.
Tafsir, A. (2012). Ilmu Pendidikan Islami. Bandung: Rosdakarya.
Tohirin. (2008). Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas