PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA
UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)
SKRIPSI
Oleh :
Octavia Martha Kurnia Dewi
0713010246/FE/AK
KEPADA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul: “PENGARUH MOTIVASI
TERHADAP MINAT MAHASISWA UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK
MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)” dapat terselesaikan dengan
baik.
Sebagaimana diketahui maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Akonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di Surabaya.
Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini,peneliti menyadari sepenuhnya
bahwa tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan dari beberapa pihak maka skripsi ini
tidak mungkin dapat tersusun sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur
2.
Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
3.
Bapak. Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi selaku wakil dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
4.
Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, MSi selaku Ketua Progdi Akuntansi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur dan selaku Dosen Wali bagi Peneliti
diberikan kepada peneliti dengan tulus ikhlas dan tanpa pamrih. “Saya mencintai kalian
karena Allah”.
8.
Terima kasih kepada Kiki Amelia Nurmala Dewi, Lupita Octaviana Rizkita Dewi,
Letda Laut(T) Nuur Mohammad Iqra, dan keluarga peneliti yang lain. Terima kasih atas
semua cinta, kasih sayang, kesabaran, pengertian, semangat, dukungan serta Do’a yang
diberikan kepada peneliti slama ini.
9.
Semua Sahabatku Riscka, Gandhy, Dwi Ratna, Dwi Nhenow, Atta, Andri Ribut, dan
sahabat-sahabatku yang lain di bangku kuliah yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
terima kasih untuk segalanya, serta semua pihak yang telah membantu proses
penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan skripsi ini,
oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca dan pihak lain.
Akhir kata, Besar harapan peneliti,semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi
pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.
Surabaya, Maret 2011
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
ABSTRAKSI ... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ... 1
1.2
Perumusan Masalah ... 7
1.3.Tujuan Penelitian ... 7
1.4.Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.Penelitian Terdahulu ... 9
2.2.Landasan Teori ... 12
2.2.1.Proses Belajar(Learning) ... 12
2.2.1.1.Pengertian Proses Belajar ... 12
2.2.1.2.Teori Proses Belajar ... 13
2.2.1.3.Faktor-Faktor yang mempengaruhi Belajar ... 13
2.2.1.4.Kebiasaan Belajar ... 14
2.2.3.2.Bidang-bidang Akuntansi ... 17
2.2.4.Motivasi ... 20
2.2.4.1.Definisi Motivasi ... 20
2.2.5.Minat ... 21
2.2.5.1.Definisi Minat ... 21
2.2.5.2.Pengaruh Motivasi Terhadap Minat ... 22
2.3.Kerangka Berpikir ... 24
2.4.Hipotesis ... 24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel ... 25
3.2.Teknik Penentuan Sampel ... 26
3.2.1.Populasi ... 26
3.2.2.Sampel ... 27
3.3.Teknik Pengumpulan Data ... 27
3.3.1.Jenis dan Sumber Data ... 27
3.3.2.Pengumpulan Data ... 28
3.4.Teknik Analisis data ... 29
3.4.1.Uji Kualitas Data ... 29
3.4.2.Uji Asumsi Klasik ... 30
3.4.3.Teknik Analisa dan Uji Hipotesis ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Deskripsi Obyek Penelitian ... 35
4.1.1.Riwayat Jurusan Akuntansi ... 35
4.1.2.Rencana Pengembangan Jangka Panjang Jurusan Akuntansi ... 36
4.2.Deskripsi Hasil Penelitian ... 38
4.2.1.Motivasi Karir (X1) ... 40
4.2.2.Motivasi Ekonomi (X2) ... 41
4.2.3.Motivasi Kualitas (X3) ... 43
4.2.4.Motivasi Lingkungan (X4) ... 44
4.2.5.Minat untuk mengikuti PPAk (Y) ... 46
4.3.Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis ... 48
4.3.1.Hasil Pengujian Kualitas Data ... 48
4.3.2.Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 53
4.3.3.Hasil Pengujian Hipotesis ... 57
4.3.3.1.Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ... 57
4.3.3.2. Hasil Uji F ... 60
4.3.3.3. Hasil Uji t ... 61
4.4.Pembahasan ... 66
4.5.Implikasi Penelitian ... 68
4.6.Keterbatasan Penelitian ... 69
5.2.
Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA
OCTAVIA MARTHA KURNIA DEWI
Abstraction
In line with the development of various fields, is achieved needs to be achieved by each individual. If the requirement is to be realized then someone will try to motivate him (self motivation), which can then be viewed on the behavior and performance. This means that internal factors, one of which was the motivation is the main factor that encourages a person to achieve. Professional Accounting (PPAK) is an advanced education in higher education to get a degree accounting profession, which must be lived after finishing his education degree program or degree (S1) in Accounting Department of Economics. This study aims to determine the influence of motivation, economic motivation, motivation, quality, and environmental motivations of interest to students pursuing the accounting profession.
The sampling technique used in this study using simple random sampling that the sampling technique of random members of the population without regard to strata that exist in this population, the number of samples used in this research are as many as 61 people in Accounting students UPN "Veteran" Force of 2007 . To test the hypothesis and multiple linear regression analysis techniques.
Based on the research and hypothesis testing has been done can be concluded that only partially career motivation, motivation, quality, and environmental motivation has a significant influence on student interest in pursuing the accounting profession while the motivation is not proven to have a significant effect of Economics.
kebutuhan yang ingin diraih oleh setiap individu. Jika kebutuhan tersebut ingin terealisasi maka seseorang akan berusaha menumbuhkan motivasi dirinya (self motivation) yang selanjutnya dapat dilihat pada tingkah laku dan kinerjanya. Hal ini mempunyai arti bahwa faktor intern yang salah satunya adalah motivasi merupakan faktor utama yang mendorong seseorang untuk mencapai prestasi. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan lanjutan pada pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi akuntan, yang harus dijalani setelah selesai menempuh pendidikan program sarjana atau strata satu (S1) Ilmu Ekonomi pada Jurusan Akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, motivasi ekonomi, motivasi kualitas, dan motivasi lingkungan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi.
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 61 orang mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Angkatan Tahun 2007. Untuk menguji hipotesis yang diajukan teknik analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa secara parsial hanya motivasi karir, motivasi kualitas, Dan motivasi lingkungan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa dalam mengikuti pendidikan profesi akuntansi sedangkan motivasi Ekonomi Tidak terbukti berpengaruh signifikan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Bersamaan dengan perkembangan dalam berbagai bidang baik
ideologi, sosial, ekonomi, budaya, hukum, pendidikan dan
perundang-undangan, bidang lain yang berubah dengan cepat adalah dalam bidang
teknologi informasi dan komunikasi, sehingga penyampaian informasi
tidak mengenal batas Negara maupun dengan bidang-bidang yang lain.
Kondisi semacam ini dunia pendidikan bangsa Indonesia dituntut untuk
menciptakan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas,
maka yang harus dilakukan adalah membekali sumber daya manusia
melalui pendidikan tinggi sesuai dengan profesinya. Pendidikan pada
dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk
mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.
Interaksi ini disebut interaksi pendidikan, yaitu saling pengaruh antara
pendidik dengan peserta didik.
Dunia pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam
peningkatan mutu sumber daya manusia menuju jenjang profesionalisme.
Hakikatnya, pendidikan merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia
untuk meningkatkan taraf hidup kearah yang lebih baik. Landasan yang
paling mendasar dalaam pembentukan seorang. Prosionalisme yang
dicapai melalui pendidikan tinggi yang mampu berintegrasi dengan
perubahan-perubahan yang terjadi. Agar arah pendidikan itu dapat sesuai
dengan yang diinginkan maka perlu suatu kondisi yang mendukung
tercapainya tujuan pendidikan antara lain : orientasi professional,
kesempatan pembelajaran organisasi,kualitas pengajaran dan partisipasi
dari semua personil yang ada dalam lingkungan pendidikan tersebut.
Mahasiswa pada jenjang perguruan tinggi mengenal beberapa bidang
kejuruan yang bertujuan profesionalisme, salah satu dari bidang tersebut
adalah akuntansi.
Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang
banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Basuki,
1999 (dalam Ariani, 2004) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa
memilih jurusan akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk
menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain itu mereka juga
termotivasi oleh anggapan bahwa akuntan di masa mendatang akan sangat
dibutuhkan oleh banyak organisasi dan perusahaan, khususnya di
Indonesia. Namun demikian beberapa waktu belakangan ini, muncul
banyak kasus dalam profesi akuntan, yang dilakukan oleh oknum-oknum
tertentu dalam profesi akuntan, sehingga dengan demikian timbul
keraguan atas keandalan pendidikan tinggi akuntansi dalam menghasilkan
tenaga akuntan yang profesional di Indonesia.
Menurut Sundem, 1993 (dalam Widyastuti, dkk, 2004) pendidikan
perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang.
Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang
profesionalisme sebagai akuntan tentunya tidak akan laku di pasaran
tenaga kerja.
Pemberian gelar akuntan di Indonesia didasarkan kepada
Undang-Undang No. 34 tahun 1954, yang menyatakan bahwa gelar akuntan
diberikan kepada lulusan perguruan tinggi negeri yang ditunjuk
pemerintah dan atau perguruan tinggi negeri yang memenuhi syarat untuk
menghasilkan akuntan atas proses pendidikannya. Dengan demikian,
terlihat adanya ketidakadilan (diskriminatif) di antara perguruan tinggi,
terutama di antara perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.
Menurut Machfoed, 1998 (dalam Widyastuti, dkk, 2004) proses perolehan
gelar akuntan yang bersifat diskriminatif tersebut, akan mempunyai
beberapa kelemahan di antaranya adalah tidak meratanya tingkat
profesionalisme para akuntan di pasaran tenaga kerja. Alasan inilah yang
menyebabkan organisasi profesi akuntan (Ikatan Akuntan Indonesia) dan
Departemen Pendidikan Nasional melalui Dirjen Dikti merasa perlu
meninjau kembali peraturan yang berlaku untuk menghasilkan akuntan
yang profesional. Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor.179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntan
(PPAk), dan Surat Keputusan Mendiknas No. 180/P/2001 tentang
pengangkatan panitia ahli persamaan ijazah akuntan, serta
2002, antara Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan Dirjen Dikti
Depdiknas atas pelaksanaan pendidikan profesi akuntan, yang pada
akhirnya Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) di Indonesia dapat
terealisasi setelah sekian lama ditunggu oleh berbagai kalangan khususnya
para penyelenggara pendidikan akuntansi yang lulusannya tidak secara
otomatis mendapatkan gelar dengan sebutan akuntan.
Dimulainya pelaksanaan program PPAk, maka gelar akuntan
bukan lagi dimonopoli Perguruan Tinggi Negri (PTN) tertentu yang diberi
hak istimewa oleh Depdiknas, tetapi sudah menjadi hak bersama bagi
semua perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Dengan demikian
dapat diharapkan para akuntan di masa akan datang, khususnya dalam era
globalisasi ekonomi abad 21, akan menjadi akuntan yang profesional dan
siap menghadapi persaingan di tingkat global.
Pendidikan Profesi akuntansi (PPAk) penting bagi mahasiswa
jurusan akuntansi sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk
menjadi seorang akuntan yang profesional. Mengingat pentingnya PPAk
bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri
mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti PPAk, yang diharapkan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan mahasiswa tersebut. (Beny dan Yuskar,
2006:3)
Minat mahasiswa akuntansi untuk menempuh pendidikan profesi
akuntansi (PPAk) dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah
lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti PPAk. hal ini dapat disebabkan karena adanya
dorongan dalam diri mahasiswa tersebut untuk memiliki dan
meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang
ditekuninya, khususnya di bidang profesi akuntansi, serta memiliki
tanggungjawab yang lebih luas, dan didasarkan kepada prinsip-prinsip
moral yang ideal, seperti sifat jujur, objektif, terbuka dan netral, sehingga
mereka dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik dan berkualitas
juga siap pakai di dunia kerja.
Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 menyebutkan
Pendidikan Profesi Akuntansi adalah pendidikan tambahan pada
pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program
studi akuntansi. Pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan
lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan
memberikan kompensasi keprofesian akuntansi. Lulusan Pendidikan
Profesi Akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan yang
selanjutnya disingkat Ak.
Penelitian ini dimotivasi oleh penelitian Widyastuti, dkk, (2004)
yang meneliti pengaruh motivasi (yaitu motivasi kualitas, motivasi karir
dan motivasi ekonomi) terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk
di enam universitas di Yogyakarta (UPN,STIE YKPN,UII,UAJY,Sanata
Dharma dan UGM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi karir
mengikuti PPAk, dan adanya perbedaan minat untuk mengikuti PPAk
antara mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir.
Penelitian ini peneliti ingin melakukan pengujian kembali tentang
pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa UPN Jurusan akuntansi
untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk) dengan
menambahkan satu Variabel (Variabel Motivasi Lingkungan) pada
variabel yang sudah ada pada penelitian sebelumnya. Variabel yang diteliti
adalah motivasi karir,motivasi ekonomi,motivasi kualitas,dan motivasi
lingkungan dengan objek penelitian mahasiswa akuntansi angkatan tahun
2007 di UPN “Veteran” Jawa Timur.
Dengan mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk),maka
kalangan akademik diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam
upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dalam rangka menambah
mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai dengan
kebutuhan pasar,oleh karena itu,pada kesempatan ini peneliti ingin
meneliti dengan judul “Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa
UPN “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk)”. Untuk itu dipandang perlu untuk meneliti guna
mencari faktor-faktor motivasi yang paling dominan dalam mempengaruhi
minat mahasiswa progdi akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur yang
bekerja lebih professional dan mempunyai sense of entrepreneurship yang
lebih responsive dengan perubahan kondisi bisnis agar tetap survive.
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan.maka
perumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut :
“Apakah motivasi karier,motivasi ekonomi,motivasi kualitas,dan motivasi
lingkungan berpengaruh terhadap minat mahasiswa UPN Jurusan
Akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi.”
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan
untuk:
“Menguji dan menganalisis serta membuktikan secara empiris apakah
motivasi karier,motivasi ekonomi,motivasi kualitas,dan motivasi
lingkungan berpengaruh terhadap minat mahasiswa UPN Jurusan
Akuntansi angkatan tahun 2007 untuk mengikuti pendidikan profesi
akuntansi (PPAk)”.
1.4.Manfaat Penelitian
Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai
1. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah perbendaharaan
kepustakaan Universitas Pembangunan Nasional”Veteran” Jawa Timur,
khususnya Fakultas Ekonomi sehingga dapat digunakan sebagai referensi
bagi penelitian yang lain.
2. Bagi Peneliti
Sebagai sarana menerapkan ilmu pengetahuan dan teori-teori yang telah
diperoleh di bangku kuliah dan diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan peneliti akan ilmu akuntansi.
3. Bagi Pembaca
Diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti yang lain yang akan
mengadakan penelitian yang lebih lanjut,yang berkaitan dengan masalah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil penelitian terdahulu yang memiliki hubungan dengan
penelitian sekarang adalah sebagai berikut :
1. Ellya Benny dan Yuskar (2006)
a. Judul
“Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.
b. Permasalahan
1. Apakah pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi?
2. Untuk menguji kemungkinan terjadinya perbedaan minat antara
mahasiswa yang belum mendapatkan atau mengikuti mata kuliah
auditing dengan mahasiswa yang sudah memperoleh matakuliah
auditing?
c. Hipotesis
1. Diduga motivasi karier, motivasi ekonomi,motivasi kualitas secara
parsial dan simultan berpengaruh terhadap minat mahasiswa
2. Diduga ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang belum
mengambil mata kuliah auditing dan mahasiswa yang telah
mengambil mata kuliah auditing terhadap minat untuk mengikuti
PPAk.
d. Kesimpulan
1. Bahwa motivasi karir mempunyai pengaruh signifikan terhadap
minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi ekonomi tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti
PPAk, motivasi kuallitas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
2. Bahwa ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang belum
mengambil mata kuliah auditing dan mahasiswa yang telah
mengambil mata kuliah auditing terhadap minat untuk mengikuti
PPAk.
2. Suranta dan Syafiqurrahman (2006)
a. Judul
“Pengaruh Motivasi terhadap Minat untuk mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPAk)”.
b. Permasalahan
Apakah motivasi karir,motivasi ekonomi, motivasi kualitas
mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
c. Hipotesis
Diduga motivasi karir,motivasi ekonomi,motivasi kualitas secara
parsial dan simultan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.
d. Kesimpulan
Bahwa motivasi karir,motivasi ekonomi dan motivasi kualitas secara
sinergis berpengaruh terdapat minat mahasiswa akuntansi untuk
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi, baik secara parsial maupun
simultan
3. Andri Alrazid Widagdo (2008)
a. Judul
“Pengaruh Motivasi terhadap Minat mahasiswa UPN Jurusan
Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.
b. Permasalahan
“Apakah motivasi karir,motivasi ekonomi, motivasi kualitas
mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
pendidikan profesi akuntansi.
c. Hipotesis
“Diduga motivasi karir,motivasi ekonomi,motivasi kualitas
mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
d. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,dapat disimpulkan
hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh antara motivasi
karir,motivasi ekonomi dan motivasi kualitas terdapat minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.
2.2.LANDASAN TEORI
2.2.1.Proses Belajar(Learning)
2.2.1.1.Pengertian Proses Belajar
Menurut Robbins (2001:99) menyatakan bahwa belajar adalah
setiap perubahan yang relative permanen dari perilaku-perilaku yang
terjadi sebagai hasil pengalaman,dalam definisi tersebut mempunyai
komponen yang layak mendapat penjelasan. Pertama,belajar melibatkan
perubahan,dari titik pandang organisasi perubahan ini dapat baik atau
buruk. Kedua,Perubahanitu harus relative permanen.
Perubahan sementara mungkin hanya Bersifat refleksi dan gagal dalam
mewakili pembelajaran apapun. Ketiga, Definisi mengenai perilaku.
Belajar berlangsung dimana ada suatu tindakan.
Menurut Gibson, Invanche, Donelly (1996:127),
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai proses dimana terjadi perubahan
perilaku sebagai hasil dari praktek.
Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
baik yang diperoleh dari pendidikan formal maupun pendidikan non
formal.
2.2.1.2.Teori Proses Belajar
Menurut Robbins (2001:55),terdapat tiga teori untuk menjelaskan
proses belajar dengan pola-pola perilaku sebagai berikut :
1. Pengkondisian Klasik
Merupakan tipe pengkoordinasian dimana seseorang individu
Menanggapi beberapa rangsangan yang tidak akan selalu
Menghasilkan Respon semacam itu. Pengkoordinasian ini bersifat
pasif karena apabila Akan terjadi sesuatu maka kita bereaksi.
2. Pengkondisian Operan
Merupakan tipe pengkoondisian dimana seseorang berperilaku
untuk Mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan atau menghindari
sesuatu yang tidak mereka inginkan.
3. Pembelajaran Sosial
Merupakan tipe pengkondisian dimana seseorang dapat belajar
lewat Pengamatan dan pengalaman langsung.
2.2.1.3.Faktor-Faktor yang mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dalam banyak hal sering
Kali berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Seorang mahasiswa
Ekstrinsik biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang
Sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya seorang yang
berinteligensi Tinggi akan mendapat dorongan positif mungkin akan
memilih Pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil
Pembelajaran Jadi karena pengaruh faktor-faktor tersebut maka
muncul mahasiswa yang berprestasi tinggi (high-achievers) dan
mahasiswa yang gagal (underachievers).
Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar mahasiswa
Dapat kita bedakan menjadi tiga macam (Syah,2006:132) yaitu:
1. Faktor Internal (Faktor dari dalam mahasiswa)
Yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani mahasiswa
2. Faktor Eksternal (Faktor dari luar mahasiswa)
Yakni kondisi lingkungan disekitar mahasiswa
3. Faktor Pendekatan Belajar (Approach To Learning)
Yakni jenis upaya belajar mahasiswa yang meliputi strategi dan
metode yang digunakan mahasiswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran.
2.2.1.4.Kebiasaan Belajar
Definisi kebiasaan menurut Burghard dalam Syah (2006:118)
Adalah suatu proses penyusutan kecenderungan respon dengan
menggunakan stimulasi berulang-ulang, sedangkan (Djaali,2000:161)
individu dalam mempelajari mata pelajaran. Kebiasaan belajar merupakan
pola khas yang dimiliki individu dalam menghadapi tugas belajar.
Conell (1990) dalam Farida (2002:82) berpendapat tentang belajar,
belajar merupakan pemodifikasian tingkah laku melalui pengalaman dan
latihan atau pengubahan tindak-tanduk seseorang tidak hanya melakukan
tindakan luar yang nampak oleh mata,tetapi juga melakukan
tindakan-tindakan dalam seperti berfikir dan berimajinasi. Berdasarkan definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar adalah suatu proses
pemodifikasian tindak-tanduk seseorang dengan menggunakan stimulasi
berulang-ulang.
Setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang
terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman disebut oleh
Morgan (1978) dalam Farida (2002:82) sebagai kebiasaan belajar
merupakan salah satu tujuan sosial pendidikan agar para peserta didik
mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat baik dalam bidang
ilmu politik,sosial,keagamaan,rekreasi maupun komunikasi dengan orang
lain dan memahami ekspresi orang lain.
2.2.2.Pendidikan
2.2.2.1.Definisi Pendidikan
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik
dengan peserta didik,untuk mencapai tujuan pendidikan,yang berlangsung
saling pengaruh antara pendidik dengan peserta didik,dalam saling
mempengaruhi ini peranan pendidik lebih besar,karena kedudukannya
sebagai orang yang lebih dewasa,lebih berpengalaman,lebih banyak
menguasai nilai-nilai, pengetahuan dan keterampilan. Peranan peserta
didik lebih banyak sebagai penerima pengaruh,sebagai pengikut,oleh
karena itu disebutnya peserta didik atau terdidik bukan pendidik.
Pendidikan terkait dengan nilai-nilai,mendidik berarti memberikan,
menanamkan, menumbuhkan nilai-nilai pada peserta pendidik. Kata
memberikan dan menanamkan nilai, lebih menempatkan peserta didik
dalam posisi pasif, menerima, mendapatkan nilai-nilai. Kata
menumbuhkan nilai memberikan peranan yang lebih aktif kepada peserta
didik.
Selanjutnya menurut Dictionary of psychology (1972) dalam Syah
(2006:11) pendidikan adalah tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan
seperti sekolah dan madrasah yang dipergunakan untuk menyempurnakan
perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan,kebiasaan,sikap
dan sebagainya.
Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam
pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi,kecakapan,
serta karakteristik pribadinya kearah yang positif,baik bagi dirinya sendiri
maupun lingkungannya. Pendidikan bukan sekedar memberikan
2.2.3.Akuntansi
2.2.3.1.Definisi Akuntansi
Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang
menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. (Niswonger,et.Al 1999:6).
Sedangkan menurut America Accounting Assosiation mendefinisikan
akuntansi sebagai proses mengidentifikasi,mengukur dan melaporkan
informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan
yang jelas dan tegas bagi yang menggunakan informasi tersebut.
(Soemarsono,2002:5)
2.2.3.2.Bidang-bidang Akuntansi
Perkembangan dalam bidang akuntansi yang dipengaruhi oleh
ekonomi, perdagangan bebas, komunikasi dan teknologi ini menjadi dasar
dalam pengembangan kurikulum pendidikan akuntansi.Berikut ini adalah
materi yang dipelajari dalam bidang akuntansi.
1. Akuntansi Keuangan
Materi yang mencakup didalam adalah menyangkut masalah
pencatatan transaksi dalam suatu perusahaan atau suatu unit ekonomi
lain serta menyangkut masalah penyusunan berbagai laporan periodik
dari pencatatan tersebut. Laporan laporan tersebut bersifat umum atau
khusus dan dapat memberikan informasi yang berguna kepada
umum serta para pemakai informasi keuangan yang lain (Niswonger
dan Warren,1999:15).
2. Pemeriksaan Akuntansi
Adalah bidang akuntansi yang membahas suatu pemeriksaan atas
catatan-catatan akuntansi secara independent,dalam melaksanakan
suatu pemeriksaan,seorang akuntan perusahaan tersebut dan
memberikan catatan yang mendukung laporan keuangan sebuah
perusahaan dan pendapat mengenai kekayaan dan keadaan laporan
keuangan perusahaan tersabut. Unsur penting dari kelayakan dan
keandalan laporan keuangan tersebut menyangkut ketaatan pada
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. (Niswonger dan
Warren, 1999:16)
3. Akuntansi Biaya
Bidang akuntansi ini menekankan pada masalah penetapan dan
pengendalian biaya. Lingkupnya ini mengenai biaya selama proses
produksi dan harga pokok dari barang yang selesai di produksi. Hasil
akhirnya biasanya adalah laporan-laporan operasional dan manajerial
yang disusun berdasarkan data dasar berupa biaya yang menunjukkan
tingkat proses produksi dalam periode tertentu. (Suwardjono, 1996:27)
4. Akuntansi Manajemen
Bidang akuntansi ini menekankan pada masalah pemanfaatan data
biaya untuk menentukan biaya barang yang terjual (Cost of good
menekankan pada pemanfaatan data akuntansi untuk pengambilan
keputusan dan pengendalian operasi perusahaan secara keseluruhan
yang meliputi fungsi produksi,pemasaran,personalia,dan pendanaan
atau pembelanjaan perusahaan (Suwardjono, 1996:27).
5. Sistem Akuntansi
Bidang ini mempelajari berbagai rancang bangun prosedur-prosedur
untuk pengumpulan,penciptaan dan pelaporan data akuntansi yang
paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan tertentu. Pengertian sistem
akuntansi kemudian cenderung menjadi lebih sempit yaitu menjadi
electronic data processing yang menjadi bagian system yang lebih
besar yaitu system informasi akuntansi.
6. Akuntansi Pemerintahan
Bidang ini membahas perekayasaan akuntansi untuk unit organisasi
non profit seperti pemerintah,rumah sakit,sekolah,yayasan dan
sebagainya. Akuntansi pemerintahan khususnya mempelajari
perekayasaan akuntansi organisasi pemerintahan (Suwardjono,
1996:28).
7. Akuntansi Pajak
Bidang ini membahas berbagai transaksi penting perusahaan dan
berbagai peraturan pajak yang bersangkutan serta pengaruh peraturan
tersebut terhadap laporan keuangan khususnya penentuan besarnya
2.2.4.Motivasi
2.2.4.1.Definisi Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu,
atau Motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan
perbuatannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1998).
Susilo, 1987 (dalam Simarmata, 2002) mengatakan bahwa
motivasi adalah faktor-faktor yang mendorong orang untuk bertindak
dengan cara tertentu. Selanjutnya Widyastuti,dkk (2004) menyatakan
bahwa motivasi seringkali diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau
tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga
motivasi merupakan suatu tenaga yang menggerakkan manusia untuk
bertingkah laku di dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan tertentu.
Dari definisi di atas dapat dilihat bahwa:
1. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi atau tenaga dalam diri
pribadi seseorang.
2. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan yang mengarah tingkah
laku seseorang.
Seterusnya dinyatakan bahwa motivasi mempunyai dua bentuk yaitu
motivasi positif dan motivasi negatif. Swasta dan Sukatjo, 1991 (dalam
Doli, 2004) mengemukakan bahwa:
1. Motivasi positif, merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain
dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu,
misalnya dengan memberikan promosi, memberikan insentif atau
tambahan penghasilan.
2. Motivasi negatif, merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain
dengan cara menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu secara paksa.
2.2.5.Minat
2.2.5.1.Definisi Minat
Menurut Widyastuti, dkk (2004) Minat adalah keinginan yang
didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan
membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang
diinginkannya.
Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Selanjutnya Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan minat
sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal
a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang
mempunyai dampak pada suatu perilaku.
b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba
melakukan sesuatu.
c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan
seseorang untuk melakukan sesuatu.
2.2.5.2.Pengaruh Motivasi Terhadap Minat
Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti
pendidikan profesi akuntansi didasari oleh motivasi yang dikemukakan
oleh David McClelland (1961) yang mengemukakan bahwa seorang
memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung pada
dorongan motivasi,situasi dan peluang yang ada.
Minat belajar mahasiswa dalam pendidikan profesi akuntansi dipengaruhi
banyak hal salah seperti mata kuliah Pengantar akuntansi sebagai dasar
dalam pelajaran akuntansi sangat menentukan untuk ke tingkat selanjutnya
dan mata kuliah seminar audit yang memberikan pentingnya pendidikan
profesi untuk karier ke depan.
a.Pengaruh Motivasi Karir terhadap Minat
Motivasi karir berpengaruh kepada Mahasiswa untuk
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) untuk
kelangsungan karir mahasiswa tersebut. Profesi akuntan publik
mahasiswa akuntansi. Ini dibuktikan oleh penelitian Wijayanti, 2000
(dalam Ariani, 2004) yang menyatakan bahwa mahasiswa akuntansi
yang memilih karir sebagai akuntan publik mengharapkan gaji awal
yang tinggi, memperoleh kesempatan berkembang yang lebih baik
dibandingkan dengan karir yang lain.
b.Pengaruh Motivasi Ekonomi terhadap Minat
Motivasi Ekonomi berpengaruh kepada mahasiswa untuk
memenuhi kebutuhan ekonominya yang akan lebih mudah dicapai
apabila pendidikan yang diperoleh semakin bertambah dengan
demikian semakin banyak peluang yang terbuka untuk mahasiswa
tersebut dan segala kebutuhan ekonominya dapat tercapai.
c.Pengaruh Motivasi Kualitas terhadap Minat
Motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) karena,dengan
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) maka kualitas
mahasiswa tersebut akan semakin meningkat dan nilainya akan
lebih dari mahasiswa lainnya yang tidak menempuh Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPAk).
d.Pengaruh Motivasi Lingkungan terhadap Minat
Motivasi Lingkungan berpengaruh terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Kerena,Lingkungan yang memberikan dukungan pengertian dan
dorongan bagi mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk).
2.3.Kerangka Berpikir
Berdasarkan teori serta penelitian terdahulu yang telah
[image:33.612.136.507.232.516.2]dikemukakan diatas,maka dapat disusun sebagai berikut:
Gambar 2.3. Regresi Linier Berganda
Regresi Linear Berganda
2.4.Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir diatas maka
hipotesis dari penelitian ini adalah:
Bahwa variabel motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi kualitas, dan
motivasi lingkungan berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk
mengikuti pendidikan profesi akuntansi. Motivasi Ekonomi (X2)
Motivasi Kualitas (X3)
Motivasi lingkungan (X4) Motivasi Karir (X1)
Minat Mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi / PPAk
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4(Empat) Variabel
bebas dan 1 (satu) variabel terikat.
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas:
1. Variabel Motivasi Karir (X1)
Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan
kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang lebih baik dari
sebelumnya.
2. Variabel Motivasi Ekonomi (X2)
Suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk
meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai
panghargaan finansial yang diinginkannya.
3. Variabel Motivasi Kualitas (X3)
Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan
meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam melaksanakan tugas
dengan baik dan benar.
4. Variabel Motivasi Lingkungan (X4)
Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang dipengaruhi oleh
orang-orang terdekat sekitar yang lebih mengetahui dan berpengalaman
5. Variabel Minat Mahasiswa Untuk mengikuti PPAk (Y)
Keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat,
mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan
kebutuhan yang diinginkannya.
Teknik pengukuran variabel menggunakan skala pengukuran
Semantic Differential. Skala ini tersusun dalam satu kontinum dengan
jawaban sangat positif disebelah kanan dan negatifnya terletak disebelah
kiri atau bahkan sebaliknya. Skala yang digunakan dalam penelitian ini
adalah skala interval.
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument yang
dikembangkan oleh Benny dan Yuskar dan dimodifikasi oleh peneliti
dengan pertanyaan sebanyak 6 pertanyaan.
Sangat tidak setuju sangat setuju
1 2 3 4 5 6 7
3.2.Teknik Penentuan Sampel
3.2.1.Populasi
Populasi adalah sekelompok orang,kejadian,atau segala sesuatu
yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo,
1999:115). Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan
akuntansi angkatan tahun 2007 dengan mahasiswa aktif sebanyak 154
3.2.2.Sampel
Sampel menurut Indriantoro dan Supomo (2001:115) adalah
Sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan proses
tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. Teknik penarikan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan simple random
sampling yaitu teknik pengambilan sampel anggota populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu
(Sugiono: 2003: 57). Ukuran sampel yang dibutuhkan dalam
penelitian ini diperoleh dengan rumus :
N (Umar,1997 : 74)
Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi (154 mahasiswa angkatan tahun2007)
E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang dapat diinginkan ,yaitu 10%.
Maka,sampel dari penelitian ini adalah :
, = 60,629 61
3.3.Teknik Pengumpulan Data
3.3.1.Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu
data yang dikumpulkan atau diperoleh secara langsung dengan
(bagian Tata Usaha Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur).
3.3.2.Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer
untuk Keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang
amat penting dalam metode ilmiah karena pada umumnya data yang
dikumpulkan Harus valid untuk digunakan dalam penelitian ini digunakan
beberapa metode dalam membantu pengumpulan data yang lengkap
sehingga dapat Mendukung landasan teori, memudahkan analisa dalam
rangka pemecahan masalah. Adapun teknik yang digunakan adalah :
a. Wawancara
Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
Tanya jawab langsung kepada responden.
b. Kuesioner
Teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan
kepada responden untuk diisi dengan batas yang ditetapkan oleh
peneliti,dalam penelitian ini yang mengisi kuesioner adalah para
3.4.Teknik Analisis Data
3.4.1.Uji Kualitas Data
Ada dua konsep untuk mengukur kualitas data, yaitu : validitas dan
reliabilitas. Artinya suatu konsep penelitian akan menghasilkan
kesimpulan yang bias jika datanya kurang reliable dan kurang valid.
1.Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat
pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid
atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan
mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing
butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari
penjumlahan semua skor pertanyaan,apabila korelasi antara skor
total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan
(ditunjukkan dengan tariff signifikan < 0,05), maka dapat
dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas
(Sumarsono,2002:31).
2.Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dimaksudkan untuk
menunjukkan sifat suatu alat ukur dalam pengertian apakah alat
ukur yang digunakan cukup akurat,stabil atau konsisten dalam
mengukur apa yang ingin diukur. Pengukuran reliabilitas
reliable bila memiliki nilai cronbach Alpha yang lebih besar dari
0,60 (Ghozali,2001:133).
3.Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu
data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah
data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan
metode Kolgomorov Smirnov. Pedoman suatu data berdistribusi
normal adalah :
1. Bila Nilai Signifikasi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5%,
maka distribusi adalah tidak normal.
2. Bila nilai signifikasi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5%,
maka distribusi adalah normal. (Sumarsono,2004: 40-43).
3.4.2.Uji Asumsi Klasik
Model Regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa
(Ordinary Least Square atau OLS) merupakan model regresi yang
menghasilkan estimator atau BLUE (Algifari, 2000:83). Kondisi ini
akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi,yang disebut dengan asumsi
klasik,sebagai berikut:
1. Multikolinearitas
Uji asumsi multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya
regresi. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya multikolinearitas yaitu dengan melihat besarnya nilai
Variance Inflation Factor(VIF). VIF ini dapat dihiting dengan rumus :
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang
terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
Dengan nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi multikolineritas
(Ghozali, 2001:57)
2.Heteroskedasitas
Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas (Santoso,
2002:208). Hal ini bias diidentifikasi dengan menghitung korelasi
Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas dimana
nilai probabilitas yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05.
3.Autokorelasi
Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi diantara anggota-anggota
sample dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian
waktu (time series data) atau data yang diambil pada waktu tertentu
(data cross sectional)” (Gujarati, 1999: 216) .
Suatu jenis pengujian yang umum digunakan untuk mengetahui adanya
pengujian ini sebagai statistic dw (Durbin-Watson) yang dihitung
berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai-nilai taksiran faktor-faktor
gangguan yang berurut (Sumodiningrat,1994:231). Pedoman model
regresi untuk mendeteksi autokorelasi menurut besaran DW
(Durbin – Watson) :
a. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif
b. Angka D-W dibawah -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
c. Angka D-W dibawah +2 berarti ada autokorelasi negatif.
3.4.3. Teknik Analisa dan Uji Hipotesis
3.4.3.1. Teknik Analisa
Untuk mengetahui pengaruh variabel variabel bebas yang diuji
terhadap variabel terikat maka diadakan analisa uji statistik
regresi linear berganda dengan persamaan :
Y= bo + b1.X1+b2.X2+b3.X3+b4.X4+ei
Y : Minat
X1 : Motivasi karir
X2 : Motivasi ekonomi
X3 : Motivasi kualitas
X4 : Motivasi Lingkungan
bo : Konstanta
b : Koefisien regresi untuk variabel X
3.4.3.2. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan uji F dan uji t
sebagai berikut:
3.4.3.2.1. Uji Kesesuaian Model (Uji F)
Untuk menguji sesuai atau tidaknya model regresi yang
dihasilkan dan untuk menguji pengaruh motivasi karir, motivasi
ekonomi dan motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa untuk
mengikuti pendidikan profesi akuntansi, digunakan uji F. Dalam
penelitian digunakan tingkat signifikasi kurang dari 0,05.
R /
R n k
Keterangan :
Fhit : F hasil perhitungan
R2 : Koefisien regresi
K : Jumlah variabel
n : Jumlah Sampel
3.4.3.2.2. Uji t
Pengujian hipotesis penelitian pengaruh parsial variabel
(X1, X2, X3 dan X4) terhadap Y digunakan uji t student dengan
prosedur sebagai berikut :
1) HO : bj = 0 (tidak terdapat pengaruh diantara X1, X2, X3 atau
X4, terhadap Y)
Hi : bj ≠ 0 (terdapat pengaruh diantara X1, X2, X3 atau X4
terhadap Y)
2) Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05
dengan derajat bebas (n-k), dimana n : jumlah pengamatan,
dan k : jumlah variabel.
3) Dari uraian di atas, maka diberikan hipotesis statistic sebagai
berikut : - HO diterima jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Riwayat Jurusan Akuntansi
Jurusan akuntansi UPN “Veteran” yang berdiri pada tahun 1974
merupakan salah satu dari 21 (dua puluh satu) jurusan di Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Alasan pendirian jurusan
akuntansi adalah:
a. Mandukung program pemerintah untuk mencerdaskan kahidupan
bangsa,
b. Pada tahun 1974 belum banyak perguruan tinggi di Surabaya dan Jawa
Timut mendirikan Jurusan akuntansi,
c. Perkembangan industri,perdagangan,perbankan di Propinsi Jawa
Timur khususnya kota Surabaya sangat pesat,
d. Kebutuhan pendidikan tinggi yang diminati masyarakat yang semakin
tinggi.
Pada awalnya jurusan memiliki status negri kedinasan di bawah
pengelolaan Departemen Pertahanan. Pada tahun 1994 berdasarkan Surat
Keputusan bersama Mendikbud No. :Kep/0307/U/1994 dan Menhankam
Pada tahun 1998 jurusan memperoleh akreditasi pertama dengan
nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas
Nomor: 01177/Ak-I.1/UPIAKT/VIII/1998. Pada tahun 2003 memperoleh
akreditasi kedua dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT
Dirjen Dikti Depdiknas Nomor: 06170/Ak-VII-S1-044/UPIAKT/2003.
4.1.2. Rencana Pengembangan Jangka Panjang Jurusan Akuntansi
Penyusunan rencana pengembangan jurusan Akuntansi
mempertimbangkan dan berdasarkan visi, misi dan tujuan UPN “Veteran”
Jawa Timur.
Jurusan akuntansi memiliki visi sebagai pusat keunggulan (center
of excellence) dalam proses belajar mengajar bidang ilmu akuntansi, baik
bagi dunia akademik maupun praktis, dalam rangka menghasilkan lulusan
sebagai pioneer pembangunan yang professiona, inovatif, produktif,
bermoral Pancasila dan memiliki nilai kejuangan dalam menghadapi
dinamika Ilmu Pengetahuan, teknologi dan ekonomi global.
Misi jurusan akuntansi adalah mengembangkan kualitas sumber
daya manusia yang professional dalam bidang akuntansi sesuai dengan
tuntutan zaman melalui proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat dengan mengedepankan semangat kejuangan, ketaqwaan
berkesinambungan dalam menghasilkan lulusan yang professional, kreatif,
inovatif dan produktif.
Tujuan pendidikan di jurusan akuntansi adalah untuk mendidik
mahasiswa menjadi tenaga-tenaga akuntansi yang professional baik secara
konseptual maupun praktikal, yang memacu intelegensi, berpikir secara
mendalam dan siap berprestasi dalam bidang ilmu akuntansi, guna
menunjang pembangunan nasional.
Sasaran pendidikan di Jurusan Akuntansi yaitu:
a. Secara Konseptual
Menguasai konsep teori dan perangkat untuk menganalisis
permasalahan di bidang akuntansi pada dunia usaha dan
pengembangan teknik-teknik akuntansi yang selaras dengan kemajuan
teknologi dan informasi dan merumuskan berbagai konsep dan
kebijakan beserta pemecahannya.
b. Secara Praktikal
Mengembangkan penerapan IPTEK secara efektif dan efisien dalam
bidang akuntansi serta seluruh sumber daya yang mendukung
pemecahan masalah pada organisasi pemerintah maupun swasta dalam
bidang akuntansi pada lingkup nasional maupun global.
c. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademis yang
professional dengan disiplin dan dedikasi yang tinggi di bidang teknik
d. Menghasilkan lulusan yang tangguh dan peka terhadap masalah yang
terjadi di masyarakat melalui pendidikan IPTEKS dan nilai budaya
bangsa.
Program pengembangan Jurusan akuntansi antara lain:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia staf akademk dan
administrasi melalui pendidikan lanjutan, pelatihan, seminar nasional,
kuliah tamu.
2. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di kelas dan di
laboratorium melalui pelatihan AA Pekerti, penambahan kualitas dan
kuantitas buku ajar dan penambahan fasilitas/media pembelajaran.
3. Meningkatkan kualitas layanan administrasi dan akademik dengan
sistem komputerisasi LAN dan Internet.
4. Melakukan upaya-upaya untuk mendapatkan pendanaan alternative
dari lembaga swasta dan pemerintah.
5. Meningkatkan kegiatan kerjasama dalam pelaksanaan penelitian dan
pengabdian pada masyarakat.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner dilakukan kepada 61
mahasiswa UPN “Veteran” Jurusan Akuntansi Angkatan tahun 2007,
berikut ini diperoleh informasi mengenai data demografi responden baik
Tabel 4.1. Demografi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
Pria 22 orang 37%
Wanita 39 orang 63%
Jumlah 61 orang 100%
Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner
Berdasarkan informasi mengenai demografi responden untuk jenis
kelamin diketahui bahwa sebagian besar responden yang digunakan dalam
penelitian ini adalah mahasiswi akuntansi dengan prosentas 63% dari
keseluruhan responden yang digunakan.
Tabel 4.2. Demografi Responden berdasarkan Usia
Umur Jumlah Prosentase
20 tahun 1 orang 1 %
21 tahun 38 orang 62%
22 tahun 19 orang 31%
23 tahun 3 orang 4%
Jumlah 61 orang 100%
Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner
Berdasarkan usia, responden yang digunakan dalam penelitian ini
memiliki usia antara 20 hingga 23 tahun, yang paling banyak adalah
responden yang berusia 21 tahun yang mencapai 38 orang atau 62% dari
[image:48.612.166.508.254.517.2]4.2.1. Motivasi Karir (X1)
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang telah dilakukan
terhadap 61 orang responden mahasiswa UPN Jurusan Akuntansi angkatan
tahun 2007 tentang motivasi karir yang berkaitan dengan minat mahasiswa
untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, diperoleh hasil jawaban
[image:49.612.167.509.251.583.2]sebagai berikut:
Tabel 4.3. Hasil Jawaban tentang Motivasi Karir
No
Pertanyaan Skor jawaban total
1 2 3 4 5 6 7 1
.
Apakah prestasi yang tinggi akan menjamin anda dapat pekerjaan yang anda inginkan?
12 2 10 21 5 10 1 61
prosentase 19,7 3,3 16,4 34,4 8,2 16,4 1,6 100 2 Apakah kegiatan belajar
yang anda lakukan guna tercapainya keinginan yang anda inginkan?
0 3 20 17 12 7 2 61
prosentase 0 4.9 32,8 27,8 19,7 11,5 3,3 100 3 Apakah kegiatan belajar
yang anda lakukan guna menjamin tercapainya prestasi yang anda inginkan?
1 6 9 16 13 10 6 61
prosentase 1,6 9,8 14,7 26,3 21,3 16,4 9,9 100 4. Apakah kemampuan dan
keterampilan yang anda miliki dapat menunjang dalan jenjang karir anda?
0 6 7 21 10 13 4 61
prosentase 0 9,8 11,5 34,4 16,4 21,3 6,6 100
Sumber: Hasil Penyebaran Kuisioner
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa responden
memberikan jawaban yang lebih banyak pada nilai 4 hingga 6,
responden cenderung setuju dengan berbagai pernyataan yang diberikan
kepada mereka.
Responden berpendapat bahwa dengan prestasi yang tinggi akan
memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperoleh pekerjaan
sesuai dengan yang mereka inginkan,untuk mencapai keinginan responden
berpendapat membutuhkan kegiatan belajar, dengan belajar menurut
mereka akan menjamin tercapainya prestasi yang mereka inginkan, hal
lain yang juga menunjang karir mereka adalah kemampuan dan
ketrampilan mereka dalam hal akuntansi.
4.2.2. Motivasi Ekonomi (X2)
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang telah dilakukan
terhadap 61 orang responden mahasiswa UPN Jurusan Akuntansi angkatan
tahun 2007 tentang motivasi Ekonomi yang berkaitan dengan minat
mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, diperoleh hasil
[image:50.612.134.511.249.528.2]jawaban sebagai berikut:
Tabel 4.4. Hasil Jawaban tentang Motivasi Ekonomi
No
Pertanyaan Skor jawaban total
1 2 3 4 5 6 7 1
.
Apakah tanggung jawab yang diberikan memotivasi anda untuk mendapat penghargaan sesuai dengan harapan anda?
2 6 12 22 14 4 1 61
2 Apakah anda akan berupaya demi memenuhi kebutuhan
yang anda inginkan? 0 1 17 19 14 4 6 61
prosentase 0 1,6 27,8 31,2 22,9 6,6 9,9 100 3 Apakah kebutuhan pokok
menjadi dasar dan harapan yang harus dicapai?
0 7 12 21 12 6 3 61
prosentase 0 11,5 19,7 34,4 19,7 9,8 4,9 100 4. Apakah anda mengikuti
pelatihan professional guna terwujudnya cita-cita yang
telah anda rencanakan? 1 5 12 20 14 6 3 61
prosentase 1,6 8,2 19,7 32,8 22,9 9,9 4,9 100 5. Apakah karena kebutuhan
ekonomi anda dalam mengikuti pelatihan professional?
4 6 12 21 13 3 2 61
prosentase 6,6 9,8 19,7 34,4 21,3 4,9 3,3 100
Sumber: Hasil Penyebaran Kuisioner
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa responden
memberikan jawaban yang lebih banyak pada nilai 3 hingga 5,
berdasarkan nilai skor jawaban yang diberikan tersebut diketahui bahwa
responden cenderung setuju dengan berbagai pernyataan yang diberikan
peneliti tentang motivasi ekonomi kepada mereka.
Berbagai hal tentang motivasi ekonomi yang menurut responden
sesuai dengan pendapat mereka antara lain adalah dengan tanggung jawab
yang mereka miliki akan memotivasi mereka untuk mendapatkan
penghargaan sesuai dengan harapan maupun kebutuhan mereka, responden
akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan mereka, sebagian besar
responden mendasarkan kebutuhan pokok mereka sebagai dasar dalam
pencapaian yang harus mereka lakukan, untuk mencapai cita-cita mereka,
alas an mereka untuk mengikuti pelatihan professional adalah untuk
pemenuhan kebutuhan ekonomi.
4.2.3. Motivasi Kualitas (X3)
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang telah dilakukan
terhadap 61 orang responden mahasiswa UPN Jurusan Akuntansi angkatan
tahun 2007 tentang motivasi Kualitas yang berkaitan dengan minat
mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, diperoleh hasil
[image:52.612.166.507.256.676.2]jawaban sebagai berikut:
Tabel 4.5. Hasil Jawaban tentang Motivasi Kualitas
No
Pertanyaan Skor jawaban total
1 2 3 4 5 6 7 1
.
Apakah semangat belajar akan kemampuan menentukan keberhasilan dalam belajar anda?
0 1 13 21 16 5 5 61
prosentase 0 1,6 21,3 34,4 26,3 8,2 8,2 100 2 Apakah pegangan anda
belajar akuntansi harus menggunakan buku wajib untuk meningkatkan pengetahuan?
1 1 19 21 12 7 0 61
prosentase 1,6 1,6 31,2 34,4 19,7 11,5 0 100 3 Apakah buku pegangan yang
anda punyai dapat menunjang prestasi anda?
1 4 9 22 15 8 2 61
prosentase 1,6 6,6 14,7 36,1 24,6 13,1 3,3 100
4. Apakah karena untuk meningkatkan kemampuan yang anda miliki dalam mengikuti pelatihan professional?
0 2 9 23 20 5 2 61
prosentase 0 3,3 14,7 37,7 32,8 8,2 3,3 100 5. Apakah prestaasi yang anda
inginkan dalam mengikuti pelatihan professional?
1 2 17 4 14 5 1 61
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa responden
memberikan jawaban yang lebih banyak pada nilai 3 hingga 5,
berdasarkan nilai skor jawaban yang diberikan tersebut diketahui bahwa
responden cenderung setuju dengan berbagai pernyataan yang diberikan
peneliti tentang motivasi kualitas kepada mereka.
Jawaban yang diberikan oleh responden tentang motivasi kualitas
menunjukkan bahwa dengan semangat belajar yang tinggi akan
menentukan keberhasilan dalam belajar, responden berpendapat bahwa
buku wajib dijadikan pegangan bagi mereka dalam belajar akuntansi,
mereka berpendapat dengan pegangan yang mereka miliki dapat
menunjang dalam meningkatkan prestasi responden, selain itu responden
setuju bahwa mereka ingin meningkatkan kemampuan mereka dengan
jalan mengikuti pelatihan professional.
4.2.4. Motivasi Lingkungan (X4)
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang telah dilakukan
terhadap 61 orang responden mahasiswa UPN Jurusan Akuntansi angkatan
tahun 2007 tentang motivasi Lingkungan yang berkaitan dengan minat
mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, diperoleh hasil
Tabel 4.6. Hasil Jawaban tentang Motivasi Lingkungan
No
Pertanyaan Skor jawaban total
1 2 3 4 5 6 7 1
.
Apakah Lingkungan Anda berpengaruh pada jurusan Pendidikan yang saat ini anda tempuh?
0 1 0 4 13 34 9 61
prosentase 0 1,6 0 6,6 21,3 55,7 14,7 100 2 Apakah Dosen anda
berpengaruh untuk mendukung anda mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)?
0 1 3 4 7 21 25 61
prosentase 0 1,6 4,9 6,6 11,5 34,4 40,9 100 3 Apakah semua yang anda
raih saat ini tidak lepas dari dukungan keluarga dan orang sekitar anda?
0 0 0 2 8 19 32 61
prosentase 0 0 0 3,3 13,1 31,1 52,5 100
4. Apakah keluarga dan Lingkungan sekitar mendukung anda untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?
0 2 2 4 11 29 13 61
prosentase 0 3,3 3,3 6,6 18 47,5 21,3 100
5. Apakah sarana dan prasarana kampus anda saat ini memudahkan anda untuk memperoleh informasi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?
0 0 1 7 18 28 7 61
prosentase 0 0 1,6 11,5 29,5 45,9 11,5 100
Sumber: Hasil Penyebaran Kuisioner
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa responden
memberikan jawaban yang lebih banyak pada nilai 4 hingga 7,
berdasarkan nilai skor jawaban yang diberikan tersebut diketahui bahwa
responden cenderung setuju dengan berbagai pernyataan yang diberikan
peneliti tentang motivasi lingkungan kepada mereka.
Jawaban yang diberikan oleh responden tentang motivasi
lingkungan sekitar seperti keluarga dan dosen di kampus memberikan
mereka dorongan dan informasi untuk mengikuti Pendidikan Profesional.
Mereka berpendapat dengan informasi dan dukungan dari lingkungan
sekitar yang mereka miliki dapat menunjang dalam meningkatkan
keinginan untuk mengikuti pendidikan professional.
4.2.5. Minat untuk mengikuti PPAk (Y)
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang telah dilakukan
terhadap 61 orang responden mahasiswa UPN Jurusan Akuntansi angkatan
tahun 2007 tentang minat untuk mengikuti PPAk yang berkaitan dengan
minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, diperoleh
[image:55.612.160.508.254.661.2]hasil jawaban sebagai berikut:
Tabel 4.7. Hasil Jawaban tentang Minat
No
Pertanyaan Skor jawaban total
1 2 3 4 5 6 7 1
.
Apakah dasar motivasi anda mengikuti pelatihan professional atas kemauan diri sendiri?
0 3 9 22 18 5 4 61
prosentase 0 4,9 14,7 36,1 29,5 8,2 6,6 100 2 Apakah keingintahuan anda
mengikuti pelatihan professional atas inisiatif anda sendiri?
1 3 12 21 15 7 2 61
prosentase 1,6 4,9 19,7 34,4 24,6 11,5 3,3 100
3 Apakah atas dasar
pengalaman orang lain anda mengikuti pelatihan professional?
1 2 12 17 16 9 4 61
4. Apakah pengaruh orang lain mendasari anda mengikut
pelatihan professional? 1 0 10 19 19 10 2 61
prosentase 1,6 0 1,6 31,1 31,1 16,4 3,3 100 5. Apakah prestasi kebutuhan
kekuasaan yang anda inginkan dalam mengikuti pelatihan professional?
0 1 9 18 24 6 3 61
prosentase 0 1,6 14,7 29,5 39,4 9,9 4,9 100 6 . Apakah lingkungan sekitar
anda mendukung anda dalam mengikuti pelatihan profesional?
0 3 5 12 25 14 2 61
prosentase 0 4,9 8,3 19,7 40,9 22,9 3,3 100
Sumber: Hasil Penyebaran Kuisioner
Berdasarkan penyebaran kuisioner tentang minat untuk mengikuti
PPAk kepada 61 responden mahasiswa UPN “Veteran” Jurusan Akuntansi
angkatan tahun 2007 diperoleh jawaban lebih banyak antara skor 4 hingga
skor 6.
Penjelasan yang diberikan dengan diperolehnya jawaban tersebut
menunjukkan bahwa motivasi mengikuti pelatihan professional adalah atas
kemauan sendiri, rasa keingintahuan, pengalaman yang dialami oleh orang
lain, adanya pengaruh dari orang lain, selain itu dengan mengikuti
pelatihan professional mereka juga akan dapat memenuhi kebutuhan
kekuasaan, selain itu para responden juga mendapatkan dukungan dari
4.3. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis
4.3.1. Hasil Pengujian Kualitas Data
1. Uji Validitas (Ketepatan Instrumen)
Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan
mengkorelasikan antara skor yang diperoleh masing – masing butir
pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua
skor pertanyaan.
Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing – masing
pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur
tersebut mempunyai validitas( Sumarsono 2004;39 ).
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan bantuan
[image:57.612.182.509.249.550.2]program SPSS diperoleh hasil pengujian validitas sebagai berikut:
Tabel 4.8. Hasil pengujian Validitas Variabel motivasi Karir.
Pertanyaan Nilai Korelasi Taraf Signifikan Keterangan
1 0,734 0,000 Valid
2 0,715 0,000 Valid
3 0,840 0,000 Valid
4 0,784 0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas, Lampiran 7
Berdasarkan tabel 4.8 di atas diketahui bahwa nilai korelasi yang
diperoleh memiliki nilai taraf signifikan yang kurang dari 0,05 yaitu
(Sumarsono,2002:31), maka kuisioner yang digunakan untuk
mengukur variabel motivasi karir dalam penelitian ini adalah valid.
Tabel 4.9. Hasil pengujian Validitas Variabel Motivasi Ekonomi
Pertanyaan Nilai Korelasi Taraf Signifikan Keterangan
1 0,678 0,000 Valid
2 0,733 0,000 Valid
3 0,753 0,000 Valid
4 0,690 0,000 Valid
5 0,654 0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas, Lampiran 8
Berdasarkan tabel 4.9 di atas diketahui bahwa nilai korelasi yang
diperoleh memiliki nilai taraf signifikan yang kurang dari 0,05 yaitu
0,000 sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
(Sumarsono,2002:31), maka kuisioner yang digunakan untuk
[image:58.612.181.509.161.524.2]mengukur variabel motivasi ekonomi dalam penelitian ini adalah valid.
Tabel 4.10. Hasil pengujian Validitas Variabel Motivasi Kualitas
Pertanyaan Nilai Korelasi Taraf Signifikan Keterangan
1 0,778 0,000 Valid
2 0,667 0,000 Valid
3 0,754 0,000 Valid
4 0,670 0,000 Valid
5 0,729 0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas, Lampiran 9
Berdasarkan tabel 4.10 di atas diketahui bahwa nilai korelasi yang
diperoleh memiliki nilai taraf signifikan yang kurang dari 0,05 yaitu
0,000 sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
(Sumarsono,2002:31), maka kuisioner yang digunakan untuk
Tabel 4.11. Hasil pengujian Validitas Variabel Motivasi lingkungan
Pertanyaan Nilai Korelasi Taraf Signifikan Keterangan
1 0,688 0,000 Valid
2 0,842 0,000 Valid
3 0,381 0,000 Valid
4 0,782 0,000 Valid
5 0,728 0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas, Lampiran 10
Berdasarkan tabel 4.11 di atas diketahui bahwa nilai korelasi yang
diperoleh memiliki nilai taraf signifikan yang kurang dari 0,05 yaitu
0,000 sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
(Sumarsono,2002:31), maka kuisioner yang digunakan untuk
mengukur variabel motivasi lingkungan dalam penelitian ini adalah
[image:59.612.183.512.252.523.2]valid.
Tabel 4.12. Hasil pengujian Validitas Variabel Minat Mengikuti PPAk
Pertanyaan Nilai Korelasi Taraf Signifikan Keterangan
1 0,704 0,000 Valid
2 0,758 0,000 Valid
3 0,738 0,000 Valid
4 0,681 0,000 Valid
5 0,790 0,000 Valid
6 0,665 0,000 Valid
Sumber: Hasil Pengujian Validitas, Lampiran 11
Berdasarkan tabel 4.12 di atas diketahui bahwa nilai korelasi yang
diperoleh memiliki nilai taraf signifikan yang kurang dari 0,05 yaitu
0,000 sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
(Sumarsono,2002:31), maka kuisioner yang digunakan untuk
mengukur variabel minat untuk mengikuti PPAk dalam penelitian ini
2. Uji Reliabilitas (Kepercayaan Instrumen)
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dimaksudkan untuk
menunjukkan sifat suatu alat ukur dalam pengertian apakah alat ukur
yang digunakan cukup akurat,stabil atau konsisten dalam mengukur
apa yang ingin diukur
M