Dalam Membaca Portal Berita Detikcom)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Pr ogram Studi Ilmu Komunikasi Pada FISIP UPN “Veteran” J awa Timur
Disusun Oleh:
BRAHAM ANDI PRASANDA
NPM. 0843010086
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
(Studi Deskriptif Motif Masyarakat Sur abaya
Dalam Membaca Portal Berita Detikcom)
Oleh :
BRAHAM ANDI PRASANDA
NPM. 0843010086
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh tim penguji skripsi
J urusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembanguna Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 14 juni 2012
DOSEN PEMBIMBING
TIM PENGUJ I
Ketua :
Dra. Herlina Suksmawati, M.S
Ir. Didiek Tr enggono,M.Si
NIP. 19 641225199309 2001
NPT. 195812251990011001
Sekretaris :
Dra. Sumardjijati, M.Si
NPT. 196203231993092001
Anggota :
Dra. Herlina Suksmawati, M.Si
NIP. 19 641225199309 2001
Mengetahui,
iii
NPM
: 0843010086
Program Studi
: Ilmu Komunikasi
Fakultas
: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Telah diuji dan diseminarkan pada tanggal 11 Mei 2012
PEMBIMBING
Dra. Herlina Suksmawati, M.Si
NIP. 19 641225199309 2001
TIM PENGUJ I
Dra. Herlina Suksmawati, M.Si
NIP. 19 641225199309 2001
J uwito, S.Sos, M.Si
NPT. 3 6704 95 00361
Dr s. Saifuddin Zuhr i, M.Si
NPT. 3700 6940 0351
Mengetahui,
D E K A N
Dra. Ec. Hj. Supar wati, Msi
NIP. 030 203 679
KETUA PROGRAM STUDI
ILMU KOMUNIKASI
BRAHAM ANDI PRASANDA, MOTIF PENGGUNA PORTAL BERITA ONLINE DETIKCOM
DI SURABAYA (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Sur abaya Dalam Membaca Portal Ber ita
Detikcom)
Penelitian ini didasarkan pada kebutuhan masyarakat dalam menggunakan portal berita online
detikcom. Kebutuhan yang dipenuhi dari setiap individu begitu beragam. Kebutuhan adalah keinginan
dan keinginan dalah motif.jadi penelitian ini mengarah pada motif para pengguna detikcom.
Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode deskriptif kuantitatif. Disini
menggunakan teori dari Blummer yang menggunkan 3motif. Yaitu motif informasi, identitas personal ,
dan hiburan
hasildari penelitian ini menurut peneliti, para pengguna detikcom di Surabaya berada dalam
kategori tinggidari 3 motif yang diteliti.itu menandakan bahwa para pengguna detikcom di Surabaya
merasa terpenuhi kebutuhannya dengan membaca detikcom.
Segala puji syukur atas kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan
berkatnya pada penulis. Dengan rahmat dan karunia-Nya yang tiada terhingga,
sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan Skripsi dengan judul MOTIF
PENGGUNA PORTAL BERITA ONLINE DETIKCOM DI SURABAYA.
Dalam menyelesaikan skripsi , penulis mengalami banyak kesulitan dan kendala
yang sering kali menghambat penyusunan skripsi ini. Berbagai nasehat dan semangat
yang diberikan oleh berbagai pihak telah memotivasi penulis dalam menyelesaikan,
serta menunjang kelancaran proses penyusunannya. Oleh karena itu, pada kesempatan
kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya serta
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan
segala bantuan demi terselesainya Laporan skripsi ini, antara lain kepada :
1.
Dra.Hj. Suparwati, M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UPN’’Veteran’’Jatim.
2.
Juwito, S.Sos,M.Si, sebagai ketua Pr ogr am Studi Ilmu Komunikasi UPN’’Veter an’’JATIM.3.
Dra. Herlina S.,Msi selaku Dosen Pebimbing penulis.Terima kasih atas
bimbingan Ibu dalam penyusunan Laporan skripsi ini.
4.
My mother and my father, terima kasih untuk segala doanya.
mengerjakan skripsi dengan kata “apa kabar skripsi”. Terima kasih sayang, I
love you dear.
7.
Rocki Antonie M, Daniel Dwi Surista, Chandra pitong, dan teman-teman
GKJW waru semua. Terima kasih telah membantu penulis yang sudah susah
karena meminjam laptop kalian semua.
8.
Dan semua pihak yang telah membantu menjawab kuesioner yang penulis
berikan.
Akhir kata dengan segala keterbatasannya, penulis berharap laporan skripsi ini
dapat bermanfaat bagi siapa yang membacanya.
Surabaya, 6 juni 2012
Halaman
HALAMAN J UDUL………...………..i
HALAMAN PERSETUJ UAN ...…………...…………ii
KATA PENGANTAR ...iii
DAFTAR ISI...vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah...1
1.2. Perumusan Masalah...10
1.3.Tujuan Penelitian...10
1.4.Kegunaan Penelitian ...11
1. Kegunaan teoritis...11
2. Kegunaan Praktis...11
BAB II KAJ IAN PUSTAKA 2.1. Landasan teori ...12
2.1.1. Pengertian media online ...12
2.1.1. Detikcom...15
2.1.3. Teori kebutuhan media massa... 18
2.1.4. Motif... 20
2.1.5. Teori Uses and Gratifications... 23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional...30
3.2. Populasi, Sampel dan teknik penarikan sampel ... 36
3.2.1. Populasi ... 36
3.2.2. sampel dan penarikan sampel... 36
3.3. Teknik Pengumpulan Data... 37
3.4. Teknik Analisis Data... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gmabaran Umum Obyek Penelitian... 39
4.2 Penyajian Data ... 42
4.2.1 identitas responden ... 43
4.2.2 Frekuensi Responden Dalam Membaca Detikcom ………... 45
4.2.3 Motif Responden Terhadap Detikcom ………46
4.2.3.1 Motif Informasi ………. 46
4.2.3.2 Motif Identitas Personal ……… 54
4.2.3.3 Motif Hiburan ……… 58
4.2.4 Kategorisasi Tiap Motif ……….. 63
1.1.Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan manusia tidak bisa lepas dari komunikasi massa. Baik disadari maupun tidak disadari oleh manusia. Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan atau pesannya disalurkan melalui media massa. Media massa sangat penting kehadirannya karena keunggulannya menyajikan berbagai informasi kepada khalayak secara cepat dan luas.
Komunikasi yang digunakan peneliti sosial deengan sasaran komunikasi yang ditujukan atau diarahkan kedalam ‘komunikasi Massa’. Komunikasi massa yaitu komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media massa. Komunikasi massa sangat efektif karena dapat menjangkau daerah yang luas dan audience yang praktis dan tidak terbatas. Sumber komunikasi massa pada umumnya orang besar yang memikul biaya besar untuk membuat dan menyampaika pesan-pesan komunikasi massa bersifat terbuka ( setiap orang dapat menerimanya ). Komunikasi massa berlangsug kedalam suatu konteks sosial mempengaruhi media. Dengan kata lain terjadi hubungan transaksional antara media dan masyarakat (Devito, 1997;507). Salah satu media yang dipilih oleh peneliti adalah media massa. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa, karena sifatnya yag massa (Widjaja,2005;3).
Media massa itu sendiri dibedakan menjadi dua. Yaitu Media Massa Cetak. Media massa dicetak dalam lembaran kertas. Seperti Koran, tabloid, majalah, dll. Kemudian media Massa Elektronik. Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film. Dan yang terakhir adalah media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web)
Pada awalnya surat kabar sering kali diidentikkan dengan pers, namun karena pengertian pers sudah luas, dimana media elektronik sekarang ini sudah dikategorikan dengan media juga. Untuk itu pengertian pers dalam arti sempit, pers hanya meliputi media cetak saja, salah satunya adalah surat kabar.
Menurut Onong Uchjana Effendy, “Surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca” (Effendy,1993:241).
Arti penting surat kabar terletak pada kemampuannya untuk menyajikan berita-berita dan gagasan-gagasan tentang perkembangan masyarakat pada umumnya, yang dapat mempengaruhi kehidupan modern seperti sekarang ini. Selain itu surat kabar mampu menyampaikan sesuatu setiap saat kepada pembacanya melalui surat kabar pendidikan, informasi dan interpretasi mengenai beberapa hal, sehingga hampir sebagian besar dari masyarakat menggantungkan dirinya kepada pers untuk memperoleh informasi.
Surat kabar adalah sarana yang menyiarkan produk jurnalistik. Fungsi pers berarti juga fungsi jurnalistik yang merupakan salah satu bentuk komunikasi massa. Pada zaman modern sekarang ini, jurnalistik tidak hanya mengelola berita, tetapi juga aspek-aspek lain untuk isi surat kabar. Karena itu, fungsinya bukan lagi menyiarkan informasi, tetapi juga mendidik, menghibur dan mempengaruhi agar khalayak melakukan kegiatan tertentu.
Pada zaman sekarang, era digital menjadi dominan. Bahkan banyak orang yang mempunyai sesuatu yang menjadi “pegangan” mereka dalam melakukan aktifitas. Surat kabar kini sudah berevolusi menjadi surat kabar yang ingin pada era digital. Maka banyak orang menjadikan situs portal berita salah satu pilihan untuk menambah wawasan mereka.
Sekarang, informasi akan cepat bergerak dan lebih cepat. Informasi terbaru akan selalu dicarioleh banyak orang untuk dapat mendapatkan informasi yang mereka inginkan. Jika dahulu banyak orang yang akan membaca surat kabar di pagi hari sebagai pegangan informasi yang mereka punya, kini para masyarakat justru mengalihkan surat kabar kepada portal berita karena jauh lebih efisien.
berkomunikasi dengan pembaca yang lama juga termasuk dalam kelemahan surat kabar. Itulah sebagian kecil dari kelemahan dari surat kabar yang membuat portal berita online menjadi pilihan solusi untuk menutupi kekurangan dari surat kabar tersebut.
Sebagian besar orang mengalihkan pandangan mereka dari membaca surat kabar / Koran menjadi membaca portal berita dari web karena informasinya yang lebih cepat. Banyak orang menginginkan informasi yang lebih baru dan lebih cepat. Dan dari segi kecepatan, portal berita web jauh lebih cepat informasinya dibandingkan surat kabar yang harus menunggu besoknya untuk mendapatkan informasi terbaru. Lalu mobilitas masyarakat kini yang sangat tinggi. Kesibukan masyarakat sekarang jauh lebih padat dari sebelumnya. Hal itu membuat mereka kurangnya waktu untuk membaca surat kabar. Kemudian portal berita online jauh lebih efisien. Hanya menggunakan koneksi internet, orang akan mampu mengakses berita dari portal berita yang diinginkan. Hal ini jauh lebih efisien daripada harus membeli surat kabar setiap harinya.
Peneliti mengambil portal berita detikcom sebagai objek penelitian karena portal berita merupakan portal berita yang paling banyak diakses oleh banyak orang di Indonesia. Kurang lebih 5 juta orang mengakses portal berita detikcom. Bahkan lebih dari setengahnya yaitu sekitar kurang dari 2juta orang mengkases melalui akun jejaring sosial twitter. Ini yang menjadikan salah satu kelebihan dari portal berita lainnya. Karena setiap rubrik detikcom mempunyai akun twitter
sendiri. Sehingga mampu berinteraktif dengan para pembacanya.
Detikcom ialah sebuah portal web yang berisi berita aktual dan artikel daring di Indonesia. Detikcom merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, detikcom hanya mempunyai edisi daring dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, detikcom merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru (breaking news). Sejak tanggal 3 Agustus 2011, DetikCom menjadi bagian dari PT Trans Corporation, salah satu anak perusahaan CT Corp.
Dari situlah kemudian tercetus keinginan membentuk detikcom yang update-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan, bulanan. Yang dijual detikcom adalah breaking news. Dengan bertumpu pada vivid description macam ini detikcom melesat sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan users internet.
Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi detikcom (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom) . Mulai pada tanggal itulah secara resmi detikcom berada di bawah Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli detikcom secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambilalih, maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp — sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Dan komisaris Utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung.
Sebelum diakuisisi oleh CT Corp, saham detikcom dimiliki oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di DetikCom, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%.
hari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits detikcom mencapai 2,5 juta lebih per harinya.
Selain perhitungan hits, detikcom masih memiliki alat ukur lainnya yang sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang diakses). Page view detikcom sekarang mencapai 3 juta per harinya. sekarang detik.com menempati posisi ke empat tertinggi dari alexa.com untuk seluruh kontent di Indonesia.
Secara umum beberapa kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh media massa adalah kebutuhan akan informasi ( kognitif ), kebutuhan akan hiburan ( diversi ), kebutuhan untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri ( identitas personal ) ( rakhmat,2001 :66 ).
Secara spesifik, portal berita merupakan jawaban untuk masyarakat yang menginginkan informasi terbaru dan tercepat. Namun informasi yang masyarakat inginkan tidaklah sama. Kemudian kebutuhan akan hiburan. Portal berita detikcom yang bias diakses di internet mungkin hanya sebagai hiburan saja sebagai untuk mengisi waktu luang. Dan sangat memungkinkan detikcom untuk memenuhi motif identitas personal. Karena pengaruh mode yang berbau internet sekarang, maka pembaca detikcom hanya ingin merasa sebagai identitas personal saja.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana kebutuhan masyarakat Surabaya itu sendiri sehingga memunculkan motif untuk mengakses dan membaca portal berita detikcom. Apakah itu untuk menambah pengetahuan baru, atau keinginan masyarakat untuk mendapatkan identitas sosial dengan lingkungan sekitarnya, ataupun keinginan masyarakat untuk mendapatkan hiburan setelah lelah beraktifitas. Namun yang menjadi permasalahan adalah informasi dari detikcom yang diakses dan dibaca oleh masyarakat, akankah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.
Sementara dipilihnya kota Surabaya sebagai lokasi penelitian disebabkan Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur yang merupakan pusat informasi di jawa timur. Selain itu yang lebih penting adalah Surabaya juga merupakan salah satu kota dengan masyarakat yang paling banyak mengakses portal berita detikcom kedua setelah Jakarta dari alexa.com yang mengukur page view detikcom di seluruh Indonesia. Pengguna portal berita online detikcom di Surabaya tergolong cukup tinggi, sehingga peneliti memilih kota Surabaya sebagai objek penelitian
Berdasarkan uraian di atas pada dasarnya peneliti ingin melakukan penelitian menitikberatkan pada motif yang mendasari individu ( masyarakat Surabaya ) membaca portal berita detikcom. Di sini peneliti berusaha untuk mengetahui apa motif masyarakat Surabaya dalam membaca portal berita detikcom.
1.2.Per umusan Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah diatas, maka di rumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana motif pengguna portal berita online detikcom di Surabaya?”
1.3.Tujuan Penelitian
1.4.Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan teoritis
Secara teoritis, penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran kepada ilmu komunikasi dan masyarakat Surabaya dalam member tambahan referensi tentang portal berita detikcom
2. Kegunaan praktis
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teor i
2.1.1 Penger tian Media Online
Media online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia (baca-komputer dan internet). Didalamnya terdapat portal, website (situs web), radio-online, TV-online, pers online, mail-online, dll, dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user memanfaatkannya.
Salah satu desain media online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern dewasa ini adalah berupa situs berita. Situs berita atau portal informasi sesuai dengan namanya merupakan pintu gerbang informasi yang memungkinkan pengakses informasi memperoleh aneka fitur fasilitas teknologi online dan berita didalamnya. Content-nya merupakan perpaduan layanan interaktif yang terkait informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung, pencarian artikel, forum diskusi, dll; dan atau yang tidak berhubungan sama sekali dengannya, misalnya games, chat, kuis, dll (Iswara, 2001).
a. Kecepatan (aktualitas) informasi
Kejadian atau peristiwa yang terjadi di lapangan dapat langsung di upload ke dalam situs web media online ini, tanpa harus menunggu hitungan menit, jam atau hari, seperti yang terjadi pada media elektronik atau media cetak. Dengan demikian mempercepat distribusi informasi ke pasar (pengakses), dengan jangkauan global lewat jaringan internet, dan dalam waktu bersamaan .dan umumnya informasi yang ada tertuang dalam bentuk data dan fakta bukan cerita.
b. Adanya pembaruan (updating) informasi
Informasi disampaikan secara terus menerus, karena adanya pembaruan (updating) informasi. Penyajian yang bersifat realtime ini menyebabkan tidak adanya waktu yang diiistemewakan (prime time) karena penyediaan informasi berlangsung tanpa putus, hanya tergantung kapan pengguna mau mengaksesnya.
c. Interaktivitas
terdapat di media online. Pembaca pun dapat menyampaikan keluhan, saran, atau tanggapan ke bagian redaksi dan bisa langsung dibalas.
d. Personalisasi
Pembaca atau pengguna semakin otonom dalam menentukan informasi mana yang ia butuhkan. Media online memberikan peluang kepada setiap pembaca hanya mengambil informasi yang relevan bagi dirinya, dan menghapus informasi yang tidak ia butuhkan. Jadi selektivitas informasi dan sensor berada di tangan pengguna (self control).
e. Kapasitas muatan dapat diperbesar
Informasi yang termuat bisa dikatakan tanpa batas karena didukung media penyimpanan data yang ada di server komputer dan sistem global. Informasi yang pernah disediakan akan tetap tersimpan, dan dapat ditambah kapan saja, dan pembaca dapat mencarinya dengan mesin pencari (search engine).
f. Terhubung dengan sumber lain (hyperlink)
online dan menggunakan fasilitas yang sama dalam media tersebut, misalnya dalam chatroom, lewat e-mail atau games.
2.1.2 Detik com
Detikcom ialah sebuah portal web yang berisi berita aktual dan artikel dalam jaringan di Indonesia. Detikcom merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, detikcom hanya mempunyai edisi daring dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, detikcom merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru (breaking news). Sejak tanggal 3 Agustus 2011, DetikCom menjadi bagian dari trans corpora.
Detikcom merupakan portal kepada situs-situs:
• detikSurabaya • detikBandung • detikforum • blogdetik
• serta beberapa fasilitas lainnya
Pada zaman Orde Baru pak Budiono bekerja di tabloid detik yang akhirnya pada masa Orde Baru tabloid tersebut di berangus bersama-sama dengan tabloid Tempo karena pada masa Orde Baru kebebasan Pers belum diperbolehkan. Akhirnya setelah mengalami hal tersebut pak budiono berfikir dan terus berfikir, bagaimana caranya beliau bisa menyampaikan informasi tetapi tidak melalui media cetak dan akhirnya beliau mencoba bisnis dotcom yang pada saat itu belum populer, beliau membuat sebuah website yang ditawarkan kepada beberapa media cetak salah satunya adalah kompas tetapi beliau ditolak dengan alasan media yang ditawarkan beliau tidak efisien dalam menyampaikan informasi, dan belum ada segmentasi pasarnya, kemudian beliau menawarkannya ke media cetak yang lainnya, namun tetap saja ditolak.
Pada tahun pertamanya detikcom hanya beranggotakan 3 orang, Pak Budiono sendiri bertugas sebagai orang yang berada didepan komputer untuk mengupdate berita ke website, sedangkan temannya bertugas sebagai reporter di lapangan dan ketika mendapatkan berita, temannya menyampaikannya melalui telepon, yang lebih uniknya lagi pada saat itu belum ada handphone, jadi reporter detikcom hanya bermodalkan uang coin. Detikcom pada saat itu berkantor di Lebak Bulus tepatnya di samping stadion sepak bola Lebak Bulus.
Filosofi nama detik sendiri adalah karena detikcom ingin menyajikan informasi yang ter-update setiap jam, menit bahkan detik. Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan “meleknya” masyarakat akan internet, detikcom semakin menanjak naik sebagai news online nomor satu di negeri ini. Rangking detikcom menanjak ketika kejadian-kejadian luar biasa di negeri ini terjadi, diantaranya ketika Soeharto turun, Soeharto meninggal, Poligaminya A’a gym, terbitnya majalah Playboy indonesia dan yang lainnya.
Detikcom sekarang bukan hanya saja sebagai news online saja melainkan menjadi Portal, dari mulai blogs yang dinamai blogdetik.com, forum, detiknews, detikhot dan masih buanyak lagi fasilitas yang tersedia di detikcom.
pihak-pihak dari Trans Corpora — sebagai perpanjangan tangan Para Group di ranah media. Dan komisaris Utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung. Sebelum diakuisisi oleh Para Group, saham detikcom dimiliki oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di Detik.com, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%
Selain karena sebagai pelopor media online, detik.com dianggap memiliki kelebihan sebagai media online. Beberapa kelebihan detik.com di antaranya adalah :
1. Informasi yang cepat dalam menyampaikan informasi yang didapat dari masyarakat. Dalam hal ini update informasi dilakukan selama 24 jam.
2. Berita yang dimuat, ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat.
3. Mudah mengaksesnya, dan bisa dinikmati dengan berbagai macam perangkat tekhnologi baik komputer maupun telepon genggam.
4. Memungkinkan interaksi pembaca melalui fasilitas forum pembaca. Sehingga masing-masing pembaca bisa saling berdiskusi atas sebuah topik.
2.1.3 Teor i Kebutuhan Media Massa
Kebutuhan terhadap media massa dipenuhi melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, internet, dan film. Baik dalam isi maupun melalui daya terpaannya (exposure) secara konteks sosial tempat dimana terpaan berlangsung.
Secara umum Katz, Gueviritch dan Haas dalam effendi (2003;294) berkeyakinan terhadap tipologi kebutuhan manusia yang berkaitan dengan media yang diklasifikasikan dalam lima kelompok yaitu :
1. Cognative needs (kebutuhan kognatif) adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan.
2. Affective needs (kebutuhan afektif) adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman estetis, menyenangkan, dan emosional.
3. Personal Integrative needs (kebutuha pribadi secara integrative) adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri.
5. Escapist needs (kebutuhan pelepasan) adalah kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.
2.1.4 Motif
Dalam melakukan suatu tindakan atau perbuatan pasti didasarkan pada motif – motif tertentu. Pengertian motif tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan
(needs). Seseorang atau organism yang berbuat sesuatu sedikit banyaknya ada kebutuhan di dalam dirinya atau ada sesuatu yang hendak dicapai.
Istilah motif berasal dari kata motive yang berarti dorongan dalam diri organism untuk menentukan pilihan-pilihan dari berbagai hal, sehingga sesuai denga tujuan. Semua tingkah laku manusia pada hakekatnya mempunyai motif. Jadi motif adalah hal yang berkaitan dengan dorongan, keinginan, hasrat dari dalam diri untuk melaksanakan sesuatu yang memberi arah dan tujuan pada tingkah seseorang. Dari definisi tentang motif, maka dapat disimpulkan bahwamotif adalah sesuatu yang ada pada diri individuyang menggerakkan atau membangkitkan, sehingga individu itu berbuat sesuatu (Gerungan, 2004:192).
Menurut Purwanto, fungsi motif adalah sebagai berikut :
2. Motif menentukan arah perubahan, yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita
3. Motif menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan – perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi yang guna mencapai tujuan itu dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
(Purwanto, 1990 : 70 )
Untuk memudahkan pengukuran tentang motif, maka didasarkan pada pendapat McQuail (2002:72) sebagai berikut:
1. Motif Kognitif
Kebutuhan akan informasi dan pengetahuan-pengetahuan baru, yang terdiri dari :
a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat, dan dunia.
b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.
c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.
2. Motif Identitas Pribadi
Kebutuhan menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri, yang terdiri dari:
a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
b. Menemukan model perilaku, panutan atau figure untuk dicontoh.
c. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).
d. Meningkatka pemahaman tentang diri sendiri.
3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial (Personal Relationship)
Kebutuhan akan integrasi dan interaksi sosial terdiri dari:
a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial
b. Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.
c. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial.
d. Memperoleh teman selain dari manusia (media)
e. Membantu menjalankan peran sosial
4. Motif Hiburan (diversi)
Kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuha akan hiburan, yang terdiri atas;
a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan
b. Bersantai
c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetika
d. Mengisi waktu
e. Penyaluran emosi
f. Membangkitkan gairah sex.
2.1.5 Teor i Uses and Gratifications
Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna (utility); bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif (intentionality) ; bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi (selectivity); dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu (sturnborn), karena penggunaan media hayalah salah satu cara utuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai salah satu sebagai situasi ketika kebutuhan ini terpenuhi. Mengenai kebutuhan biasanya orang merujuk kepada hirarki kebutuhan (need hierarcy) yang ditampilkan oleh Abraham maslow (1954) dalam effendi (2003:290), ia membedakan lima perangkat kebutuhan dasar yaitu:
1. Physiological needs (kebutuhan fisiologi) adalah kebutuha primeryang menyangkut fungsi biologis bagi organism manusia seperti kebutuhan pangan, sandang, papan, dan kesehatan fisik.
2. Safety need (kebutuhan keamanan) adalah kebutuhan mengenai perlindungan dari bahaya. Perlakuan tidak adil, dan terjaminnya keamanan diri.
3. Love needs (kebutuhan cinta) kebutuhan akan dicintai. Diperhitungkan secara pribadi.
5. Self – actualization needs (kebutuhan penghargaan) adalah kebutuhan mempertinggi potensi – potensi yang dimiliki. Pengembangan diri secara maksimal. Kreativitasdan ekspresi diri.
Teori uses ad gratifications menurut Kats. Gurevitch dan has dalam effendy ( 2003:294) dimulai dengan lingkungan sosial (social environment) yag menentukan kebutuhna manusia. Lingkungan sosial tersebut meliputi ciri – ciri afiliai kelompok dan cirri – cirri berkepribadian. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Cognitive needs (kebutuhan kognitif) adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi. Pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungannya.
2. Affective needs (kebutuhan afektif) adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman – pengalaman estesis, menyenangkan dan emosional.
3. Personal integrative needs (kebutuhan pribadi secara integrative) adalah kebutuhan yag terkait dengan kreatifitas.
4. Social integrative needs (kebutuhan pelepasan) adalah kebuthan yang terkait dengan kreatifitas.
Menurut para pendirinya Katz, Guveritch dan Blumer, uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber – sumber lain yang membawa pada pola terpaan media yang berlainandan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.
Lebih lanjut untuk memahami teori uses and gratifications maka sebagaimana yang dikutip Rakhmat (2007:66) dari Katz, Gurevitch dan Blumer dijelaskan bahwa bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Asumsi dari teori ini adalah khalayak yang aktif sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. Jadi jelaslah penggunaan media massa karena didorong oleh motif – motif tertentu dan karena adanya berbagai kebutuhan yang didapat dipuaskan oleh media massa. Seseorang ingin mencari kesenangan, media massa dapat memberikan hiburan. Seseorang mengalami goncangan batin, media massa memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari masalahnya. Dan jika seseorang merasakan kesepian, maka media massa mampu menjadi sahabat yang baik.
2.1.6 Pembaca por tal ber ita sebagai Khalayak media massa
kelemahan dalam ikatan organisasi sosial sehingga tidak konsisten dan komposisinya dapat berubah dengan cepat.(Mc Quail,1994:201)
Sifat khalayak yang demikian menyulitkan pihak komunikator dalam menyebarkan pesannya dalam media massa, setiap individu dari khalayak ialah mengelompokkan mereka menurut jenis tertentu, misalnya: jenis kelamin, usia, agama, ideology, pekerjaan, pendidikan, pengalaman, pandangan hidup, keinginan, cita-cita, dan lain sebagainya. (Effendy, 1993: 25). Berdasarkan pengelompokkan tersebut, maka sejumlah acara diperuntukkan bagi kelompok tertentu sebagai sasaran (target audience). Contoh acara untuk khalayak sasaran adalah warta berita, sandiwara, film seri, musik, film kartun, dan lain-lain. Sedangkan untuk kelompok sasaran adalah acara untuk anak-anak, remaja, mahasiswa, petani, ABRI, pemeluk agama, dan lain-lain. (Effendy, 1993: 25-26). Masyarakat Surabaya di sini merupakan khalayak sasaran (target audience).
2.2 Kerangka Ber fikir
Manusia mempunyai banyak kebutuhan, seperti kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan integratif personal, kebutuhan integratif sosial, dan kebutuhan akan pelarian. Salah satu kebutuhan manusia yang sangat mendasar baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat agar mendapatkan penghargaan atau sebagai aktualisasi dirinya adalah kebutuhan akan informasi dan hiburan
mendapatkan kepuasan dari penggunaan media tersebut. Khalayak mempunyai berbagai kebutuhan yang dapat dipuaskan dan berharap dengan menggunakan media dapat memenuhi sebagian dari kebutuhannya. Kebutuhannya tersebut anatara lain :
1. Kebutuhan kognitif, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman atas lingkungan.
2. Kebutuhan identitas personal, yaitu kebutuhan yag berkaitan dengan peneguhan mengidentifikasikan diri, meeningkatkan harga diri dan meningkatkan pemahaman diri.
3. Kebutuhan hiburan, yaitu kebutuhan yang berakaitan dengan peneguhan untuk melepaskan diri dari permasalahan atas ketegangan, dorongan, bersantai, memperoleh kenikmatan jiwa dan penyaluran emosi.
Salah satu media komunikasi yang dapat memenuhi kebutuhan informasi adalah media massa. Sedangkan menurut jenisnya, media massa dibagi menjadi tiga, yaitu media massa cetak, media massa elektronik dan media massa online yang salah satunya adalah portal berita online.
yaitu kebutuhan akan informasi, motif identitas persoanal yaitu kebutuhan untuk menggunakan isi media untuk memeperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan, dan motif integrasi dan interaksi sosial yaitu kebutuhan untuk merujuk pada kelangsungan hubungan individu tersebut dengan orang lain serta motif diversi yaitu kebutuhan akan mencari hiburan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka berfikir sebagai berikut:
Kebutuhan masyarakat pembaca detikcom :
1.Cognitive needs 2.Affective needs 3.Personal
Integrative needs
4.Social Integrative needs
5.Escapist needs
Motif kebutuhan:
1.Kognitif 2.Identitas
Personal
3.Diversi
Masyarakat yang memebaca portal berita detikcom di Surabaya
Analisis data menggunakan tabel frekuensi
METODE PENELITIAN
3.1 Definsi Oper asional
Pada penelitian ini, peneliti tidak membicarakan hubungan antara variabel sehingga tidak ada pengukuran variabel x dan y. Penelitian ini difokuskan pada motif masyarakat Surabaya dlam membaca portal berita online, sehigga penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan type analisis deskriptif untuk menggambarkan dan menjelaskan motif masyarakat Surabaya dalam membaca portal berita online, Detikcom. Dalam hal ini motif dapat dioperasionalkan sebagai penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan berbuat sesuatu. Motif timbul karena adanya kebutuhan, dengan kata lain motif merupakan ciri dari kebutuhan.
Portal berita online Detikcom ialah sebuah portal web yang berisi berita aktual dan artikel dalam jaringan di Indonesia. Detikcom merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, detikcom hanya mempunyai edisi daring dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, detikcom merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru (breaking news).
yang disajikan dari berbagai rubrik. Dalam hal ini detikcom menyajikan konsep berita terbaru dan teraktual sebagai sarana yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Mengingat khalayak merupakan pihak aktif, maka media, khususnya detikcom harus mampu cerdas mengemas berita-berita mereka untuk disajikan kepada masyarakat.
A. Motif
Dalam hal ini motif dapat dioperasionalkan sebagai penggerak alasan-alasan atau dorongan – dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu motif timbul karena adanya kebutuhan dengan kata lain motif merupakan cirri dari kebutuhan.
Untuk memudahkan pengukuran, maka dalam penelitian ini digunakan kategori motif menurut Blumler dalam rakhmat (2001 : 66), dimana motif tersebut meliputi :
1. Motif Kognitif
Kebutuhan akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat tertentu yang diinginkan, yang terdiri dari :
a. Mengetahui perkembangan ekonomi terbaru
b. Mengetahui perkembangan politik terbaru
c. Mendapatkan informasi olahraga terkini
e. Mengetahui perkembangan indonesia terkini
f. Mendapatkan informasi tentang kesehatan
g. Mendapatkan informasi tentang lifestyle
2. Motif Identitas Pribadi (Personal Identity)
Kebutuhan menggunakan media massa online untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri, yang terdiri dari :
a. Tidak ingin tertinggal tentang berita terbaru
b. Dapat menyampaikan informasi kepada orang lain dari informasi yang didapat
c. Dapat menjadikan segala informasi yang diperoleh sebagai bahan pembicaraan (masukan) dengan teman / orang lain
d. Ingin menumbuhkan rasa percaya diri
e. Ingin menemukan figure untuk dicontoh
3. Motif Hiburan (Diversi)
Kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, yang terdiri dari :
c. Ingin melihat gambar yang ada di detikcom
d. Ingin melepas kejenuhan dengan membaca portal berita online detikcom
Indikator untuk motif masyarakat di wilayah Surabaya dapat ditunjukkan melaui total skor dari seluruh jawaban responden atas pertanyaan – pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner, sehingga untuk mempermudah dapat diuraikan sebagai berikut :
STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1
TS (Tidak Setuju) diberi skor 2
S (Setuju) diberi skor 3
SS (Sangat Setuju) diberi skor 4
Dalam penelitian ini tidak digunakan alternative jawaban ragu-ragu (undecided), alasannya menurut Hadi (1981:20) adalah sebagai berikut:
a. Kategori undecided memiliki arti ganda, bisa diartikan belum bisa memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang berarti ganda (multi interpretable) ini tidak diharapkan dalam instrument.
c. Disediakan jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dpat dijaring oleh responden.
Motif masyarakat Surabaya dalam membaca portal berita online detikcom digolongkan menjadi tiga yaitu rendah, sedang, tinggi yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing responden. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval tingkat rendah, sedang, dan tinggi menggunkan rumus :
Range (R) = –
Range (R) : batasan dari setiap tingkatan
Skor tertinggi : pertanyaan antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan
Skor terendah : perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan
Jenjang : 3
Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh tingkat interval untuk mengetahui motif masyarakat Surabaya dalam membaca portal berita online detikcom
Motif Informasi = ( ) ( ) = ( )
= 7
Rendah = 7 - 13 Sedang = 14- 21 Tinggi = 20 - 28
Rendah : Responden tidak memperoleh tambahan pengetahuan / informasi dari apa yang disajikan oleh portal berita online detikcom. Mulai dari perkembangan ekonomi, politik, olahraga, selebritis, negara, kesehatan dan lifestyle.
Sedang : Responden hanya membutuhkan sebagian saja pengetahuan yang disajikan oleh portal berita online detikcom.
Tinggi : Responden membutuhkan semua pengetahuan / informasi dari apa yang disajikan oleh portal berita online detikcom. Mulai dari perkembangan ekonomi, politik, olahraga, selebritis, negara, kesehatan dan lifestyle.
2. Pada motif identitas personal terdapat empat item pertanyaan untuk responden yang membaca portal berita online detikcom, sebagai berikut :
Motif identitas personal = ( ) ( ) = ( )
=
5Rendah : Responden tidak memiliki rasa percaya diri sebagai pengguna detikcom. Responden merasa tidak mendapatkan informasi yang dapat membuat perubahan secara pribadi.
Sedang : Responden hanya mendapatkan manfaatnya pada beberapa bagian saja, tidak secara keseluruhan.
Tinggi : Responden ingin memiliki rasa percaya diri, menemukan figur yang menjadikan inspirasi, mendapatkankan segala informasi sebagai bahan pembicaraan kepada orang lain dengan menggunakan portal berita detikcom.
3. Pada motif hiburan (diversi) terdapat empat item pertanyaan untuk responden yang membaca portal berita online detikcom, sebagai berikut :
Motif hiburan = ( ) ( ) = ( )
=
4Rendah = 4 - 7 Sedang = 8 - 11 Tinggi = 12 - 16
Rendah : Responden tidak mencari hiburan, mengisi waktu luang, bersantai, amupun melihat gambar dan melepas kejenuhan.
Sedang : Responden tidak secara keseluruhan mencari hiburan, mengisi waktu luang, bersantai, maupun melihat gambar di detikcom. Tinggi : Responden ingin mencari hiburan, mengisi waktu luang,
B. Masyar akat Sur abaya Sebagai Khalayak
Masyarakat kota Surabaya disini merupakan khalayak. Masyarakat Surabaya merupakan salah satu kota dengan masyarakat yang paling banyak mengakses portal berita detikcom kedua setelah Jakarta dari alexa.com yang mengukur page view detikcom di seluruh Indonesia. Kemudian peneliti memilih masyarakat Surabaya yang berusia 17 tahun hingga 34 tahun. Alasan peneliti memilih rentan usia tersebut dikarenakan pada usia tersebut merupakan usia yang sangat membutuhkan informasi. Selain itu pada usia tersebut juga sangat mudah menerima informasi apapun yang ada.
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Surabaya yang berada dalam rentang usia 17 – 50 tahun dengan alasan karena pada usia tersebut seseorang telah memiliki pemikiran yang sangat membutuhkan informasi. Jumlah penduduk Surabaya yang berusia 17-50 tahun berjumlah 1.537.077 jiwa. ( Badan Pusat Statistik Kota Surabaya : Surabaya dalam angka 2011).
3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari keseluruhan masyarakat Surabaya yang membaca portal berita online detikcom. Adapun dalam menentukan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Yamane, beriut perhitungan sampel menurut rumus Yamane. (Rakhmat, 2001 : 82)
N =
.
N = 1 .537 .077 1.537.077.( , )
N = 99,95 (angka ini kemudian dibulatkan menjadi 100) = 100 responden
Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling kebetulan atau
3.3 Tek nik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini, menurut cara perolehannya dilakukan dengan dua pendekatan :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dari responden. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara kepada rsponden dengan bedasarkan kuisioner yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tertutup dan terbuka.
2. Data Sekunder
Adalah data yang tidak dapat langsung diperoleh dari lapangan. Data sekunder dikumpulkan melalui sumber-sumber informasi kedua, seperti perpustakaan, pusat pengelolaan data, pusat penelitian, dan lain sebagainya. Data sekunder ini akan digunakan sebagai data penunjang untuk melakukan analisis
3.3 Tek nik Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara berdasarkan peyebaran kuisioner.
N=
X 100%
P : persentase responden
F : Frekuensi Responden
N : Jumlah responden
Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh apa yang diinginkan peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya dilampirkan dalam tabel yang disebut tabulasi agar mudah diinterpretasikan.
No Motif Frekuensi Presentase
1 Kognitif A ( A / U ) 100 % = F
2 Identitas Pribadi B ( B / U ) 100 % = F
3 Hiburan D ( D / U ) 100 % = F
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
Detikcom ialah sebuah portal web yang berisi berita aktual dan artikel
dalam jaringan di Indonesia. Detikcom merupakan salah satu situs berita
terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia
lainnya, detikcom hanya mempunyai edisi daring dan menggantungkan
pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, detikcom merupakan yang
terdepan dalam hal berita-berita baru (
breaking news
). Sejak tanggal 3 Agustus
2011, DetikCom menjadi bagian dari trans corpora.
Detikcom merupakan portal kepada situs-situs:
•
detikNews
•
detikFinance
•
detikFood
•
detikHot
•
detiki-Net
•
detikSport
•
detikShop
•
detikTV
•
detikSurabaya
•
detikBandung
•
detikforum
•
blogdetik
•
serta beberapa fasilitas lainnya
Pada zaman Orde Baru pak Budiono bekerja di tabloid detik yang akhirnya
pada masa Orde Baru tabloid tersebut di berangus bersama-sama dengan tabloid
Tempo karena pada masa Orde Baru kebebasan Pers belum diperbolehkan.
Akhirnya setelah mengalami hal tersebut pak budiono berfikir dan terus berfikir,
bagaimana caranya beliau bisa menyampaikan informasi tetapi tidak melalui media
cetak dan akhirnya beliau mencoba bisnis dotcom yang pada saat itu belum populer,
beliau membuat sebuah website yang ditawarkan kepada beberapa media cetak
salah satunya adalah kompas tetapi beliau ditolak dengan alasan media yang
ditawarkan beliau tidak efisien dalam menyampaikan informasi, dan belum ada
segmentasi pasarnya, kemudian beliau menawarkannya ke media cetak yang
lainnya, namun tetap saja ditolak.
juta rupiah, beliau mendirikan media informasi tersebut tepatnya pada tanggal 9 Juli
1998 dengan nama detikcom, yang dibarengi dengan on linenya media informasi
sejenis seperti satunet.com, astaga.com, koridor.com, mandiri.com.
Pada tahun pertamanya detikcom hanya beranggotakan 3 orang, Pak Budiono
sendiri bertugas sebagai orang yang berada didepan komputer untuk mengupdate
berita ke website, sedangkan temannya bertugas sebagai reporter di lapangan dan
ketika mendapatkan berita, temannya menyampaikannya melalui telepon, yang
lebih uniknya lagi pada saat itu belum ada handphone, jadi reporter detikcom hanya
bermodalkan uang coin. Detikcom pada saat itu berkantor di Lebak Bulus tepatnya
di samping stadion sepak bola Lebak Bulus.
Filosofi nama detik sendiri adalah karena detikcom ingin menyajikan
informasi yang ter-update setiap jam, menit bahkan detik. Sejalan dengan
berkembangnya teknologi dan “meleknya” masyarakat akan internet, detikcom
semakin menanjak naik sebagai news online nomor satu di negeri ini. Rangking
detikcom menanjak ketika kejadian-kejadian luar biasa di negeri ini terjadi,
diantaranya ketika Soeharto turun, Soeharto meninggal, Poligaminya A’a gym,
terbitnya majalah Playboy indonesia dan yang lainnya.
Dan Pada 3 Agustus 2011 Para Group mengakuisisi detikcom (PT Agranet
Multicitra Siberkom/Agrakom) . Mulai pada tanggal itulah secara resmi detikcom
berada di bawah Trans Corpora. Chairul Tanjung, pemilik Para Group membeli
detikcom secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar.
Setelah diambilalih, maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak
dari Trans Corpora — sebagai perpanjangan tangan Para Group di ranah media.
Dan komisaris Utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat
ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki
Chairul Tanjung. Sebelum diakuisisi oleh Para Group, saham detikcom dimiliki
oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di
Detik.com, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%
Selain karena sebagai pelopor media online, detik.com dianggap memiliki
kelebihan sebagai media online. Beberapa kelebihan detik.com di antaranya adalah
:
1. Informasi yang cepat dalam menyampaikan informasi yang didapat dari
masyarakat. Dalam hal ini update informasi dilakukan selama 24 jam.
2. Berita yang dimuat, ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat.
4. Memungkinkan interaksi pembaca melalui fasilitas forum pembaca. Sehingga
masing-masing pembaca bisa saling berdiskusi atas sebuah topik.
5. Didukung oleh wartawan wartawan yang memiliki tingkat profesionalisme tinggi
sehingga mampu menyuguhkan berita yang bermutu.
4.2 Penyajian Data
Pada bagian ini akan disajikan data hasil penyebaran kesioner yang telah
dibagikan kepada 100 orang yang tesebar sebagai pengguna portal berita online
detikcom di Surabaya diperoleh identitas responden dengan perincian sebagai
berikut :
4.2.1 Identitas Responden
Tabel 4.1
Karekteristik Responden Berdasar kan J enis Kelamin
No
Jenis Kelamin
Jumlah
Presentase ( % )
1
Laki – laki
55
55
2
Perempuan
45
45
Total
100
100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah sebanyak 55 orang
atau sebesar 55 % dan sisanya 45 orang atau sebesar 45 % adalah responden
perempuan. Dari hasil wawancara dengan beberapa orang yang menjadi responden
dalam penelitian ini diketahui responden laki-laki pada umumnya menyukai situs
detikcom karena mereka lebih membutuhkan informasi yang teraktual.
Tabel 4.2
Karekteristik Responden Berdasar kan Usia
No
Usia
Jumlah
Presentase ( % )
1
17 – 21 tahun
25
25
2
22 – 26 tahun
45
45
3
27 – 31 tahun
30
30
Total
100
100
Sumber : Kuesioner Sub I. no 2
Tabel 4.3
Karekteristik Responden Berdasar kan Pendidikan Ter akhir
No
Pendidikan Terakhir
Jumlah
Presentase ( % )
1
SMP
11
11
2
SMA
30
30
3
D1
13
13
4
D3
11
11
5
Sarjana
35
35
Total
100
100
Sumber : Kuesioner Sub I. no 2
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
mempunyai pendidikan terakhir SMA sebanyak 30 orang atau 30% sedangkan
untuk pendidikan terakhir SMP berjumlah 11 orang atau sebesar 11% , kemudian
Sarjana berjumlah 35 orang atau sebesar 35% sedangkan untuk D1 berjumlah 13
orang dengan presentasae 13% dan D3 sebesar 11% dengan jumlah 11 orang.
4.2.2 Frekuensi Responden Dalam Membaca Detikcom
Tabel 4.4
Fr ekuensi Responden Pengguna Detikcom Dalam Seminggu
No
Frekuensi
Jumlah
Presentase ( % )
1
7 Hari
18
18
2
4-6 hari
65
65
3
1-3 hari
17
17
Total
100
100
Sumber : kuesioner petunjuk B
Tabel 4.5
Durasi Responden Pengguna Detikcom Dalam Sehari
No
Durasi
Jumlah
Presentase ( % )
1
< 5 menit
21
21
2
6-15 menit
48
48
3
>15 menit
31
31
Total
100
100
Sumber : kuesioner petunjuk C
Berdasarkan tabel diatas, sebanyak 48 responden atau sebesar 48 % membaca
detikcom dalam waktu 5 – 15 menit sehari. Kemudian 31 responden atau sebesar
31% lainnya membaca dalam waktu lebih dari 15 menit. Sisanya 21 responden atau
sebesar 21 % membaca detikcom kurang dari 5 menit.
4.2.3 Motif Responden Terhadap Detikcom
berikut ini akan disajikan penjabaran dari frekuensi jawaban yang diberikan
oleh responden melalui kuyesioner yang dibagikan terhadap bebarapa pertanyaan
yang diajukan dan digolongkan dalam 3 motif yakni motif Kognitif, motif Identitas
Personal dan Motif diversi atau hiburan.
4.2.3.1 Motif Infor masi
mencari berita atau informasi. Motif informasi akan dibedakan menjadi 7
pertanyaan yang akan dijabarkan berdasarkan frekuensi sebagai berikut :
1. Ingin Mengetahui Per kembangan Ekonomi Terbaru
Tabel 4.6
Per kembangan Ekonomi Terbaru
No
Jawaban
Jumlah
Presentase ( % )
1
Sangat Tidak Setuju
0
0
2
Tidak Setuju
6
6
3
Setuju
58
58
4
Sangat Setuju
36
36
Total
100
100
Sumber : kuesioner motif kognitif no.1
Jawaban ini menunjukkan bahwa responden tidak mendapatkan atau tidak
membaca informasi atau berita tentang perkembangan ekonomi terbaru.
2. Ingin Mengetahui Per kembangan Politik Ter baru
Tabel 4.7
Per kembangan Politik Terbaru
No
Jawaban
Jumlah
Presentase ( % )
1
Sangat Tidak Setuju
0
0
2
Tidak Setuju
2
2
3
Setuju
34
34
4
Sangat Setuju
64
64
Total
100
100
Sumber : kuesioner motif kognitif no.2
merasa tidak mendapatkan informasi tentang perkembangan politik dengan
menjawab tidak setuju.
3. Ingin Mengetahui Per kembangan Olahraga Terbaru
Tabel 4.8
Per kembangan Olahraga Terbaru
No
Jawaban
Jumlah
Presentase ( % )
1
Sangat Tidak Setuju
0
0
2
Tidak Setuju
3
3
3
Setuju
28
28
4
Sangat Setuju
69
69
Total
100
100
Sumber : kuesioner motif kognitif no.3
4. Ingin Mengetahui Per kembangan Selebriti Terbaru
Tabel 4.9
Per kembangan Selebriti Terbaru
No
Jawaban
Jumlah
Presentase ( % )
1
Sangat Tidak Setuju
0
0
2
Tidak Setuju
7
7
3
Setuju
38
38
4
Sangat Setuju
55
55
Total
100
100
Sumber : kuesioner motif kognitif no.4
5. Ingin Mengetahui Per kembangan Negara Indonesia Terbaru
Tabel 4.10
Per kembangan Negara Indonesia Ter baru
No
Jawaban
Jumlah
Presentase ( % )
1
Sangat Tidak Setuju
0
0
2
Tidak Setuju
13
13
3
Setuju
48
48
4
Sangat Setuju
32
32
Total
100
100
Sumber : kuesioner motif kognitif no.5
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa 48 responden hanya menjawab setuju atau
sebesar 48%. Analisanya menyatakan banyak responden tersebut mendapatkan
informasi tentang perkembangan Negara Indonesia terbaru tanpa terlalu
membutuhkannya. Kemudian 13 responden atau sebesar 13% menjawab tidak
setuju. Artinya 13 responden tersebut tidak mendapatkan informasi tetntang
perkembangan Negara indonsia walaupun mereka tahu bahwa detikcom
menyuguhkan berita tersebut. Tetapi 32% atau sebanyak 32 responden menjawab
sangat setuju. Ini mengindikasikan bahwa ada sebagian responden yang merasa
puas karena mereka mendapatkan informasi yang mereka inginkan yaitu tentang
perkembangan Negara Indonesia.
Tabel 4.11
Infor masi Tentang Kesehatan
No
Jawaban
Jumlah
Presentase ( % )
1
Sangat Tidak Setuju
2
2
2
Tidak Setuju
13
13
3
Setuju
47
47
4
Sangat Setuju
38
38
Total
100
100
Sumber : kuesioner motif kognitif no.6
7. Ingin Mendapatkan Infor masi tentang
Lifestyle
Tabel 4.12
Mendapatkan Informasi tentang
Lifestyle
No
Jawaban
Jumlah
Presentase ( % )
1
Sangat Tidak Setuju
18
18
2
Tidak Setuju
35
35
3
Setuju
25
25
4
Sangat Setuju
22
22
Total
100
100
Sumber : kuesioner motif kognitif no.7
dan merasa puas dengan suguhan detikcom yang memberikan informasi lifestyle
terbaru.
4.2.3.2 Motif Identitas Per sonal
Motif ini menunjukkan kebutuhan pribadi dalam menggunakan media massa
online yaitu berupa portal berita detikcom untuk memperkuat atau menonjolkan
sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayaknya itu sendiri. Dalam
kuesioner ini terdapat 5 pertanyaan yang menyangkut tentang motif identitas
personal pengguna detikcom di Surabaya. Berikut akan dijabarkan dalam frekuensi
sebagai berikut :
1. Menggunakan Detikcom Karena Tidak Ingin Ketinggalan Berita Ter baru
Tabel 4.13
Menggunakan Detikcom Karena Tidak Ingin Ketinggalan Berita Terbaru
No
Jawaban
Jumlah
Presentase ( % )
1
Sangat Tidak Setuju
0
0
2
Tidak Setuju
1
1
3
Setuju
23
23
4
Sangat Setuju
76
76
Total
100
100
Sebanyak 76 responden atau sebesar 76% menjawab sangat setuju pada tabel
diatas. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak responden puas dan tidak akan
tertinggal akan berita – berita terbaru dengan menggunakan detikcom. 23% atau
sebanyak 23 responden lainnya menjawab setuju. Analisanya bahwa responden
tersebut biasa – biasa saja dengan menggunakan detikcom responden akan
mendapatkan informasi terbaru. Hanya 1 responden saja yang menjawab tidak
setuju. Indikasi dari 1% I ni adalah bahwa responden ini tidak terlalu puas dengan
detikcom untuk mendapatkan informasi terbaru yang responden inginkan.
2. Agar Dapat Menyampaikan Informasi Kepada Orang Lain
Tabel 4.14
Agar Dapat Menyampaikan Informasi Kepada Orang Lain
No
Jawaban
Jumlah
Presentase ( % )
1
Sangat Tidak Setuju
0
0
2
Tidak Setuju
6
6
3
Setuju
41
41
4
Sangat Setuju
53
53
Total
100
100
Sumber : kuesioner motif identitas personal no.2
merasa puas dan percaya diri untuk menyampaikan informasi yang dibutuhakn
kepada orang lain. 41% atau sebanyak 41 responden lainnya menjawab setuju.
Analisanya bahwa sebanyak 41 responden tersebut tidak terlalu puas untuk
menyampaikan informasi yang didapat kepada orang lain. Siasanya 6% atau
sebanyak 6 responden menjawab tidak setuju. Dapat diindikasikan bahwa 6
responden ini tidak membutuhkan untuk menyampaikan informasi terbaru kepada
orang lain.
3. Dapat Dijadikan Pembicaraan Dengan Orang Lain
Tabel 4.15
Dapat Dijadikan Pembicaraan Dengan Orang Lain
No
Jawaban
Jumlah
Presentase ( % )
1
Sangat Tidak Setuju
0
0
2
Tidak Setuju
4
4
3
Setuju
44
44
4
Sangat Setuju
52
52
Total
100
100
Sumber : kuesioner motif identitas personal no.3
pengguna detikcom di Surabaya juga menjadikan berita-berita detikcom sebagai
pembicaraan kepada orang lain. Hanya 4% atau sebanyak 4 responden yang
menjawab tidak setuju. 4 responden ini merasa tidak membutuhkan pembicaraan
dengan orang lain dengan membaca berita dari detikcom.
4. Dapat Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Tabel 4.16
Dapat Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
No
Jawaban
Jumlah
Presentase ( % )
1
Sangat Tidak Setuju
2
2
2
Tidak Setuju
12
12
3
Setuju
56
56
4
Sangat Setuju
30
30
Total
100
100
Sumber : kuesioner motif identitas personal no.4
masing-masing tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dengan segala kemajuan dan
kecepatan berita yang dimiliki detikcom, tentu ini akan menjadi daya tarik dan
keunggulan dari portal berita online ini. Maka dari itu tidaklah salah jika pengguna
detikcom merasa percaya diri saat sudah membaca portal berita online detikcom.
5. Menemukan
Figure
Yang Patut Dicontoh
Tabel 4.17
Menemukan
Figure
Yang Patut Dicontoh
No
Jawaban
Jumlah
Presentase ( % )
1
Sangat Tidak Setuju
8
8
2
Tidak Setuju
31
31
3
Setuju
33
33
4
Sangat Setuju
28
28
Total
100
100
Sumber : kuesioner motif identitas personal no.5
patut dicontoh dalam kehidupan mereka tanpa merasa puas. Dan 28 responden
dengan persentase 28% menjawab sangat setuju. Analisanya responden yang
menjawab sangat setuju merasa puas dengan detikcom sehingga mampu
menemukan figure yang patut untuk dicontoh.
4.2.3.3 Motif Hibur an
Motif ini adalah kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan
hiburan. Berikut ini pembahasan dari pengguna detikcom di Surabaya terkait
dengan motif hiburan :
1.
Ingin Mengisi Waktu Luang
Tabel 4.18
Ingin Mengisi Waktu Luang
No
Frekuensi
Jumlah
Presentase ( % )
1
Sangat Tidak Setuju
0
0
2
Tidak Setuju
8
8
3
Setuju
37
37
4
Sangat Setuju
55
55
Total
100
100
Bedasarkan hasil tabel diatas, sebanyak 55 responden dengan persentase
sebesar 55% menjawab sangat setuju jika mereka membaca portal berita detikcom
hanya untuk mengisi waktu luang. Responden tersebut merasa sangat puas dengan
detikcom karena mampu mengisi waktu luang mereka. 37% atau sebanyak 37
responden menjawab setuju dengan analisa bahwa responden hanya mengisi waktu
luang saja tanpa merasakan kepuasan tersendiri dari detikcom. dan hanya 8
responden dengan persentase 8% yang menjawab tidak setuju. Responden ini
mencari kebutuhan lain karena tidak menginginkan dengan menggunakan detikcom
sebagai sesuatu yang mengisi waktu luang mereka.
2.
Ingin Bersantai
Tabel 4.19
Ingin Bersantai
No
Frekuensi
Jumlah
Presentase ( % )
1
Sangat Tidak Setuju
3
3
2
Tidak Setuju
19
19
3
Setuju
22
22
4
Sangat Setuju
56
56
Total
100
100
Dari hasil tabel tersebut membuktiukan bahwa sebanyak 56 orang pengguna
detikcom dengan besar persentase 56% menyatakan sangat setuju dan mendapatkan
kepuasan bahwa mereka menggunakan detikcom sebagai salah sarana untuk
bersantai. 22 responden atau sebesar 22% menjawab setuju dengan analisa 22
responden tersebuthanya sekedar ingin bersantai dengan menggunakan detikcom
tanpa harus mendapatkan kepuasannya. Dan 19 orang atau 19% menjawab tidak
setuju. Sisanya sebesar 3% atau sebanyak 3 responden menjawab tidak setuju.
Analisanya bahwa dengan menjawab tidak setuju responden tersebut menggunakan
detikcom tidak untuk bersantai, dan dengan menjawab sangat tidak setuju
responden tersebut tidak ada kebutuhan untuk bersantai dengan menggunakan
detikcom.
3.
Ingin Melihat Gambar Yang Ada Di Detikcom
Tabel 4.20
Ingin Melihat Gambar Yang Ada Di Detikcom
No
Frekuensi
Jumlah
Presentase ( % )
1
Sangat Tidak Setuju
18
18
2
Tidak Setuju
33
33
3
Setuju
42
42
4
Sangat Setuju
7
7
Total
100
100
Berdasarkan tabel diatas, 18% atau sebanyak 18 responden menjawab sangat
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden tidak menemukan adanya
gambar atau tidak ingin melihat gambar yang ada di detikcom sebagai salah satu
kebutuhan dari mereka. 33% lainnya menjawab tidak setuju. Ini mengindikasikan
bahwa responden tidak mementingkan gambar yang ada di detikcom sebagai salah
satu kebutuhan