RISA PRAGARI
H14070082
DEPARTEME ILMU EKO OMI
FAKULTAS EKO OMI DA MA AJEME
DE IEY ADI PURWA TO.
! " #
$%%&
# '
( )
! " #
# * "
Oleh:
RISA PRAGARI
H14070082
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada Departemen Ilmu Ekonomi
DEPARTEME ILMU EKO OMI
FAKULTAS EKO OMI DA MA AJEME
'
' 1 +2 -&//-$%0 $%%&-$ -
%%-'
2 1
2 # ( ' 1
+2 -&3.-%$$ -&0&%4 - %%4
#1+ , #1+ , ( 29 ,7 7 1+ 2,2 7 +6 #19:' 1,+ (
26:+ + 1# 6 2 ,2 2 5 : ,7 29'2 (
1,6:,: + 52+662 5 : 91'# 6 ' + :+
# "
$%--,
" # -- " -&0& (
( 5
-&&;
$%%- + /
$%%- $%%. ' + $
' +
-$%%/
$%%/ 2 # <2 #=
: ' 2 # <: '2=
> 1 ' <>1'= 2
- # ' 1
$ 2 9 2
9 1 '
4 * 2
1 >1' 2 #
2 1
. ? 2 5
' @ ? *
*
; A A *
3 8 8 2
' 8 1 ( (
, , 5 * *
/ 5 ,
+
“Analisis Daya Saing Pariwisata Kabupaten Kuningan : Pendekatan Porter’s Diamond”.
1 2
1 > 1 ' 2 #
# "
$%--,
& & . 1 ! + 5 ( + " 3 (
+ 5 ( . ##
& & . 1 ! + 5 ( + " 3 ( * 1
))
& # + 5 % " " + 5 ( + ,4
7 +
# + ! ( 4
# 4$
+ 4#
! " # " $
% & '$
( % & ) *
! ! " ##$%&&&
! " #+$%&&&
1 % % 31 / / #))+
Kinerja Ekonomi Pariwisata Kabupaten Kuningan
-1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1 :
1.4. Manfaat Penelitian
1
% 1
/ /
# 1
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
9 2 2
/ / /
/
/ / >
#))+ #))& ?
$ 0 1
2.1.1. Teori Daya Saing
!""!#
2.1.2. Keunggulan Komparatif
$ !""%#
# & ' ()(*#
+
+
,
-.
+
$
$
/
0
$
1
2.1.3. Keunggulan Kompetitif
1
,
1
+ ())"#
1
&
# 6
2
$
&
&
&
2.1.5. Definisi Kepariwisataan
$ !""7#
&
2.2. Gambar Sistem Kepariwisataan
$ ()9)# / !""7#
Kebijakan Pariwisata
Penawaran Produk Permintaan
.
( + &
! $
: $
; $
% $
7 $
* $
9 $
< !""9#
= 0 6 ) ())"
.
/
8
/ 8
+
1
8
0
8
>
8
1
8
$
2.1.6. Definisi Wisatawan
/
+
!""7#
/
+
$
+
+
<
!""9#
$ $ !"")#
!; :
.
(# >
!# >
#
:# >
!"""# 5 !""7# !
.
/ #
#
/ #
#
2.1.7. Dampak Positif Pariwisata terhadap Perekonomian Daerah
$ !"":# - !"")#
,
!"""# 5 !""7#
.
$
$
+
$
$ &
$ &
$
$
2.1.8. Pengembangan Pariwisata sebagai Kebijakan Pembangunan
Ekonomi Daerah
$ !"""# 5 !""7#
+
2? !""(# 5 !""7#
#
= 0 0 6 ) ())"
.
( $
! $
: $
2.1.9. Otonomi Daerah
+
5 5
# @ A >
!""*#
+
> .
(
6 1 ' 5 61'5#
!
3
:
2.2. Penelitian Terdahulu
$ !"")# @2 =
+ + 1 + >
A BC#
1
!"": !"";
!""% !""* =
1
- 1
& 1
1
' !""7# @2 +
+ + 1 = A
5 > 1 = !"""
6
=
;; ) ! *!
' !%: * !*
< !"")# @2 -
-+ + / = 1 = A
=
1 =
$ +
1 =
1 =
1 =
+
2
1 1
1 1
2.3. Kerangka Penelitian
+ 2 +2 #
= 1
1
>
1 1
1 1
1 1
&
2
Gambar 2.3. Kerangka Konseptual
STRATEGI DAERAH
1 2
KO DISI PERMI TAA ,
I DUSTRI PE DUKU G ,
KO DISI FAKTOR
, ,
Peran Pariwisata terhadap Perekonomian
+ 1
+ '=
$ +
2
3.1.1. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan
primer. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Kuningan, BPS Pusat, Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten
Kuningan dan Disparbud Provinsi Jawa Barat. Data data sekunder dimaksud
adalah data data yang berkaitan dengan variabel variabel penelitian yaitu data
sektor pariwisata yang mendukung penelitian ini.
Data selanjutnya didapatkan dengan melakukan wawancara mendalam (in
depth interview) kepada Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten
Kuningan. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi
pariwisata Kabupaten Kuningan. Wawancara secara mendalam tersebut juga
dilakukan untuk mendukung hasil analisis yang digunakan dengan menggunakan
pendekatan Porter’s Diamod dan diolah dengan metode indeksasi.
3.1.2. Faktor dan Variabel
Di dalam penelitian ini digunakan 4 faktor daya saing yang diambil
melalui pendekatan daya saing Porter’s Diamond, yaitu: kondisi faktor; kondisi
permintaan; strategi perusahaan, struktur dan persaingan; industri pendukung dan
industri terkait. Faktor faktor dimaksud dibangun melalui kombinasi sejumlah
variabel melalui metode indeksasi. Faktor daya saing dan variabel variabel
Tabel 3.1.
Faktor Daya Saing dan Variabel Pembentuknya
No. Faktor Variabel
1. Kondisi Faktor Jumlah Objek Wisata
Jumlah Tenaga Kerja Pariwisata 2. Kondisi Permintaan Jumlah Wisatawan Mancanegara
Jumlah Wisatawan Nusantara
3. Strategi Daerah Anggaran Pariwisata/Total Belanja Pemerintah Kondisi Jalan Baik/Total panjang jalan
4. Industri Pendukung Jumlah Hotel Jumlah Restoran
Jumlah Biro Perjalanan Pariwisata
3.2. Metode Analisis
3.2.1. Analisis
Analisis S S adalah suatu analisis mengenai perubahan berbagai indikator
kegiatan ekonomi, seperti produksi dan kesempatan kerja pada dua titik waktu di
suatu wilayah. Penelitian ini menggunakan metode analisis S S karena dalam
analisis dapat merinci penyebab perubahan berbagai faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya perubahan struktur ekonomi suatu daerah dari satu kurun
waktu ke kurun waktu berikutnya.
Kegunaan analisis S S ini yaitu melihat perkembangan dari sektor
perekonomian suatu wilayah terhadap perkembangan ekonomi wilayah yang lebih
luas, juga melihat perkembangan sektor sektor perekonomian jika dibandingkan
secara relatif dengan sektor lain, selain itu analisis ini melihat perkembangan
dalam membandingkan besar aktivitas suatu sektor pada wilayah tertentu dan
pertumbuhan antar wilayah.
Tiga komponen pertumbuhan dalam Analisis S S yaitu:
1. Komponen Pertumbuhan Nasional/PN ( ational Growth Component) yaitu
perubahan produksi/kesempatan kerja nasional secara umum, perubahan
kebijakan ekonomi nasional atau perubahan dalam hal hal yang
mempengaruhi perekonomian semua sektor dan wilayah misalnya devaluasi,
kecederungan inflasi, pengangguran dan kebijakan perpajakan.
2. Komponen Pertumbuhan Proporsional/PP (Proportional Mix Growth
Component) tumbuh karena perbedaan sektor dalam permintaan produk akhir,
perbeedaan dalam ketersediaan bahan mentah, perbedaan dalam kebijakan
industri (seperti kebijakan perpajakan, subsisdi, dan price support) dan
perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar.
3. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah/PPW (Regional Share Growth
Component) timbul karena peningkatan atau penurunan produksi/kesempatan
kerja dalam suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya. Cepat
lambatnya pertumbuhan suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya
ditentukan oleh keunggulan komparatif, akses ke pasar, dukungan
kelembagaan, prasarana sosial ekonomi serta kebijakan ekonomi regional
pada wilayah tersebut.
Berdasarkan ketiga komponen pertumbuhan wilayah tersebut dapat
ditentukan dan diidentifikasi perkembangan suatu sektor ekonomi pada suatu
wilayah. Apabila PP + PPW > 0, maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan
sektor ke i di wilayah ke j termasuk ke dalam kelompok progresif (maju).
Sementara itu, PP + PPW < 0 menunjukan bahwa pertumbuhan sektor ke i pada
Sumber : Budiharsono, 2001
Gambar 3.1. Model Analisis
Adapun langkah langkah utama dalam analisis shift share sebagai berikut:
1. Menentukan wilayah yang akan dianalisis.
2. Menentukan indikator kegiatan ekonomi dan periode analisis.
3. Menentukan sektor ekonomi yang akan dianalisis.
4. Menghitung perubahan indikator perubahan ekonomi.
5. Menghitung rasio indikator kegiatan ekonomi (ri, Ri, Ra)
Y’ij Yij
a. ri =
Yij
Dimana:
ri = rasio output sektor i pada wilayah j.
Yij = output dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis.
Y’ij = output dari sektor i pada wilayah j pada tahun akhir analisis.
Y’i – Yi
b. Ri =
Yi
Komponen Pertumbuhan Nasional
Wilayah ke j Pertumbuhan Pangsa
Dimana:
Ri = rasio output (nasional) dari sektor i.
Y’i = output (nasional) dari sektor i pada tahun akhir analisis.
Yi = output (nasional) dari sektor i pada tahun dasar analisis.
Y’.. – Y.. Ra =
Y.. Dimana:
Ra = rasio output (nasional).
Y’ = output (nasional) pada tahun akhir analisis.
Y..= output (nasional) pada tahun dasar analisis.
6. Menghitung komponen pertumbuhan wilayah
a. Komponen Pertumbuhan Regional (PR)
PRij = (Ra)Yij
Dimana:
PRij = komponen pertumbuhan regional sektor i untuk wilayah j.
b. Komponen Pertumbuhan Proporsional (PP)
PPij = (Ri – Ra)Yij
Dimana:
PPij = komponen pertumbuhan proporsional sektor i untuk wilayah j.
c. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW)
PPWij = (ri – Ri)Yij
Dimana:
(7) Menentukan kelompok sektor ekonomi yang ditentukan berdasarkan
pergeseran bersih (PB) ; PB = PP +PPW
(8) Menganalisis profil pertumbuhan sektor sektor perekonomian.
3.2.2. Komposit Indeks
Komposit indeks yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara indeksasi. Indeksasi banyak digunakan sebagai metode menghitung tingkat
daya saing. Keragaan faktor dan variabel kompleks, kondisi dan endowmen yang
berbeda antar daerah, dapat pula dinormalisasikan dengan metode ini. Indeksasi
dilakukan dengan menabulasikan data dan mengolahnya dengan metode
normalisasi data. Metode ini dipilih karena beberapa alasan antara lain:
1. Prosesnya mudah atau sederhana untuk dilakukan.
2. Tidak membutuhkan peralatan (software) tertentu maupun keahlian spesifik.
Hanya membutuhkan operasi matematika sederhana.
3. Pergerakan data pada setiap kriteria, sub kriteria dan variabel dengan mudah
dapat ditelusuri, untuk keperluan analisis pada setiap kriteria maupun sub
kriteria.
Metode perhitungan yang digunakan untuk menstandarisasi data adalah
sebagai berikut:
Xij Minj
Xij’= ...(1)
(Maxj – Minj)
Dimana :
Xij’ = Nilai kabupaten ke i untuk variabel ke j, yang distandarisasi.
Minj = Nilai minimum variabel ke j
Maxj = Nilai maximum variabel ke j
Dari hasil standarisasi data tersebut kemudian dihitung rata rata pada masing
masing kelompok variabel. Nilai rata rata tertimbang dari kelompok variabel
tersebut menghasilkan indeks faktor.
Untuk satu faktor yang dianalisis menggunakan beberapa variabel, maka
indeks untuk faktor dimaksud disusun berdasarkan rata rata nilai indeks seluruh
variabel pembentuknya. Rumusan indeks daya saing total dimaksud dapat
dirumuskan sebagai berikut:
ivi,1 + iv i,2 + ivi,3 +...+ iv i,n
Untuk menyusun indeks faktor daya saing seperti pada persamaan 2 diatas,
perlu dipastikan bahwa indeks variabel penyusunnya (iv1, iv2, iv3, ivn) memenuhi
prinsip konsistensi. artinya bahwa analisis dari setiap variabel adalah searah.
misalnya jika indeks variabel yang digunakan secara umum berarah positif
(semakin mendekati 100 semakin baik), maka setiap indeks variabel yang
3.2.3. Analisis Kuadran
Analisis kuadran umumnya digunakan untuk memetakan suatu objek pada
dua kondisi yang saling berkaitan. Dengan demikian, melalui analisis kuadran ini
dapat diketahui kondisi relatif satu objek terhadap objek lainnya dalam dua
ukuran yang saling berkaitan. Sementara itu untuk melakukan analisis kuadran,
masing masing objek dipetakan dalam satu Diagram Kartesius. Terdapat dua
komponen penting dalam Diagram Kartesius. Pertama garis potong (garis tolak)
sumbu X dan sumbu Y, serta kedua adalah empat kuadran yang dihasilkan dari
perpotongan sumbu X dan sumbu Y. Untuk menentukan titik potong digunakan
nilai rata rata dari nilai X dan nilai Y seluruh objek (1,...,j), yaitu:
1
yang interpretasi masing masing kuadran akan sangat bergantung pada arah dan
keterkaitan antara kedua ukuran yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan
empat kuadran yang diinterpretasikan sebagai empat skenario tingkat daya saing
pariwisata menurut peran pemerintah dan peran kesempatan dimana masing
masing kuadran dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Kuadran 1, diintepretasikan sebagai “the worst case scenario” dimana
suatu daerah memiliki peran pemerintah dan peran kesempatan yang negatif,
dengan kata lain memiliki daya saing pariwisata yang rendah.
2. Kuadran 2, diintepretasikan sebagai “theself made scenario” dimana suatu
daerah memiliki tingkat daya saing pariwisata paling tinggi, yakni nilai
peran pemerintah dan peran kesempatan yang bernilai positif.
3. Kuadran 3, diintepretasikan sebagai “the prodigal son scenario” dimana
suatu daerah memiliki peran pemerintah yang relatif lebih rendah jika
dibandingkan peran kesempatan.
4. Kuadran 4, kondisi optimal yang diintepretasikan sebagai “The best case
scenario” dimana suatu daerah memiliki peran pemerintah yang relatif lebih
!
4.1.1. Kondisi Demografis Kabupaten Kuningan
a. Letak Geografis
" !
#$%$ &$'( #$%$ )$' * + ,$ )-' ( .$ #/' 0
1
2 1 3
+ 1 3
1 4
! 1 5 6 !
* # ##. %- &
5 0
2 .$$
! +
#&$ &&&
7 " "
#% 3 0 /&$3 "
0 &$$$ 0 )$$$ 6 "
)/
/$
! "
7 % $-% 7
+ 0
9
3 3 !
b. Kependudukan
c. Pendidikan dan Kesehatan
4.1.2. Kondisi Perekonomian Kabupaten Kuningan
a. Pertumbuhan Ekonomi
0
Tabel 4.1
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kuningan (persen)
* 2 !
7 * >
* >
b. Struktur Ekonomi
0
0 <
Tabel 4.2
Kontribusi Sektor3Sektor Perekonomian Terhadap PDRB Kabupaten Kuningan (persen)
* 2 !
,-! ) &
: * > !
) #
&$$- * >
7
* >
+
0
+
* >
0
c. Penyerapan Tenaga Kerja
2 0
Tabel 4.3
Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral Kabupaten Kuningan (persen)
o. Sektor &$$- &$$, &$$. &$$% &$$8
4.1.3. Struktur APBD Kabupaten Kuningan
"
"
a. Penerimaan
Presentase Komponen Penerimaan Daerah Kabupaten Kuningan (persen)
? !
" "
< 0 #)
&-! ) - 1
Tabel 4.5
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kuningan
Tahun Anggaran PAD (Juta) Kenaikan (%)
&$$- /# #)8 0
&$$, /- .// #) .&
&$$. /. )#- ) .#
&$$% )- ,.8 && $8
&$$8 -& .)% #- ).
Rata3rata Kenaikan #)
&-+ 1
7
5
5
b. Pengeluaran
! ) ,
&$$8
Tabel 4.6
Presentase Komponen Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Kuningan (persen)
? !
&$$- &$$, &$$. &$$% &$$8 6 #) /8 #- )- #. ,) #- -$ #) .$
,& 8# -- $, -. )) -8 ## ./ ). 4 % &) #- ,8 #/ ,- % #/ & ).
+ 1
5
4.1.4. Kondisi Pariwisata Kabupaten Kuningan
< 64 < " 6 4
&$$8 ( &$#/
? < 64
? < 64 &$$80&$#/
'Kuningan lebih Sejahtera Berbasis Pertanian dan Pariwisata yang
Maju dalam Lingkungan Lestari dan Agamis Tahun 2013'.
a. Tujuan Wisata di Kabupaten Kuningan
" " "
b. Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Kuningan
+
5
@ 0
Tabel 4.7
Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan Kabupaten Kuningan
: ! 6 !
c ! ) .
&$$- -&& #&% &$ .%
&$$,
"
, -/ &$$. &$$%
0 &/
)-&$ ,# &$$8
#$$ 8- #,
4.2. Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Perekonomian Kabupaten
Kuningan
+
7
< <
4.2.1. Penyerapan Tenaga Kerja
"
0
Penyerapan Tenaga Kerja Pariwisata Kabupaten Kuningan
Tenaga Kerja 2005 2006 2007 2008 2009
4.2.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
2
< <
Tabel 4.9
Kontribusi PDRB Pariwisata Kabupaten Kuningan (milyar)
PDRB 2005 2006 2007 2008 2009
4.2.3. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
0
+ 0
2
! ) #$ 1
Tabel 4.10
Kontribusi Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kuningan
Kontribusi 2005 2006 2007 2008 2009
/). .8 /%/ ), )-$ 8& -#) /) ,/8 //
/# #)% 8$ /- ./& .$ /. )#- $$ )- ,.8 $$ -& .)% $$
! ) #$ "
4.3. Pertumbuhan Sektor Pariwisata Kabupaten Kuningan
2
&$$- &$$8
4.3.1. Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi
< < <
+
<
&$$-0&$$, &$$,0&$$. &$$.0&$$%
&$$%0&$$8
Tabel 4.11
Rasio PDRD pariwisata Tahun 200532009 ( ilai Ra, Ri, dan ri)
! &$$-0&$$, &$$,0&$$. &$$.0&$$% &$$%0&$$8
&$$% &$$8 < $ $) 7
4.3.2. Komponen Pertumbuhan Wilayah Kabupaten Kuningan
< < 9
9
Tabel 4.12
Analisis Sektor Pariwisata Kabupaten Kuningan ! &$$-0&$$, &$$,0&$$. &$$.0&$$% &$$%0&$$8 < 0
&$$- &$$% 0 6
" >
6 + &$$% &$$8
6
< <
< +
&$$- &$$8
0
7
0
: 9 9
&$$- &$$8
6
&$$- &$$, 9D$
4.3.3. Pertumbuhan Bersih dan Profil Pertumbuhan Sektor Pariwisata
Kabupaten Kuningan
9 ! ) #/
&$$-0&$$8
&$$-0&$$.
&$$.0&$$8
Tabel 4.13
&$$, &$$.
;?
6
0
6
Gambar 4.1
Profil Pertumbuhan Sektor Pariwisata Kabupaten Kuningan Tahun 200532009
Kuadran IV Kuadran I
&$$. &$$%
;
" 0
6 7
+ &$$% &$$8
;?
&$$%
&$$8 7 &$$%
4 4
5
7 "
&$$% &$$8
4.4. Faktor3Faktor Penentu Daya Saing Pariwisata Kabupaten Kuningan
= 6 2
#
&
" /
)
4.4.1. Daya Saing Pariwisata Kabupaten Kuningan Terhadap Kabupaten
Sekitarnya
! 3
3 4 +
a. Kondisi Faktor
Tabel 4.1.1
Indeks Daya Saing Pariwisata Kondisi Faktor
3
" "
9 ! <
+ +
7
6
&-@ 0
2 2
+
:
; 4 &$$8 ; 4
.$ )& 0 ; 4 5 6
.# ,) "
.$ +4
+4 @
5
b. Kondisi Permintaan
+
& 5 "
Tabel 4.1.2
Indeks Daya Saing Pariwisata Kondisi Permintaan
3
4 "
+ ! ) . "
&$$- &$$%
&$$8
" # #%# --#
"
@
"
"
@ ! 9 @ !9
:
+
" +
c. Strategi Daerah
F
?
+
@
"
Tabel 4.1.3
Indeks Daya Saing Pariwisata Strategi Daerah
o. Kabupaten ilai Indeks Peringkat
0
"
4 " %$
"
"
7
d. Industri Pendukung dan Industri Terkait
; / 5
5
Tabel 4.1.4
Indeks Daya Saing Pariwisata Industri Pendukung
: : ;
Perkembangan Jumlah Hotel dan Restoran di Kabupaten Kuningan
0
0
"
e. Indeks Daya Saing Total
Tabel 4.1.6
Indeks Daya Saing Total
Kabupaten ilai Indeks Peringkat
w
3
) & 0
3
Gambar 4.2
Komponen Daya Saing Pariwisata
6
4.4.2. Daya Saing Pariwisata Kabupaten Kuningan Terhadap Jawa
Barat
+
3
0 3 7
6 2
6
&, =
! ) & #
Indeks Daya Saing Kondisi Faktor Jawa Barat
= : ;
Kabupaten Kuningan 29,28 12
)&
6
& &/. $8 & &$ ,-$ 7
+
# ##. %- & #&$ / 7
6
"
&-*
:
&$$- &$$8
Tabel 4.2.2
Pertumbuhan Jumlah Obyek Wisata dan Tenaga Kerja Obyek Wisata Kabupaten Kuningan
o. Jumlah Tahun
b. Kondisi Permintaan
6 +
0
7
Tabel 4.2.3
Indeks Daya Saing Kondisi Permintaan Jawa Barat
= : ;
Kabupaten Kuningan 5,79 15
- . #,
3 / .& #.
; / -. #%
! / -) #8
# ,& &$ # && &# $ ), &&
+ $ )& &/
$ ) &)
4 $ /
:
"
+
c. Strategi Daerah
! ) & )
-- )%
3
.- -8 +
"
=
:
Tabel 4.2.4
Indeks Daya Saing Strategi Daerah Jawa Barat
= : ;
3 .- -8 #
3 ,, %. &
Kabupaten Kuningan 55,48 3
; -) -, )
&) /& &# &/ )) &&
Tabel 4.2.5
Presentasi Anggaran Belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan (persen)
: 6 &$$. &$$% &$$8
d. Industri Pendukung dan Industri Terkait
% ))
8/ )8
Tabel 4.2.6
Indeks Daya Saing Industri Pendukung Jawa Barat
= ;F +;
Kabupaten Kuningan 8,44 18
&-& )/& #&,
+
/. .%
7
e. Indeks Daya Saing Total
! ) & .
&)
.-6
,, -- 6
&$$8
=
Tabel 4.2.7
Indeks Daya Saing Pariwisata Jawa Barat
= ; +
Kabupaten Kuningan 24,75 12
Gambar 4.3
Indeks Daya Saing Pariwisata Jawa Barat
) / G
;
=
0 6
;;
0
6 ;;;
0 6 ;?
0 6
; ;;
;;; ;?
H %/ $- )$ $) I
0 6
) , ;
0 6 "
"
4.5. Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan
0
6 " < 6
< 64 ) )
= 6 ! =
=
+
7
=
4
"
=
+
@ !9
6
" 2
"
"
5
; "
+
5.1. Kesimpulan
! "#
!
! $ % !
" & '(
(
(
!
!
5.2. Saran
$ *
+$! '
%
( (
" $ *
( (
Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Kuningan 2008 2010
Kuningan Dalam Angka 2010
Perencanaan Ekowisata : Dari Teori ke Aplikasi
! " #
.# % Peranan Pariwisata Dalam Perekonomian Daerah Kabupaten
Sukabumi, Provinsi Jawa Barat ) # * ' + , ! !
- " . # ! !# ! !#
- + , - ( Analisis Sektor Basis dan Potensi Daya Saing Pariwisata
Kabupaten Tasikmalaya Pasca Otonomi Daerah ) # * ' +
, ! ! - " . # ! !# ! !#
- ! Analisis Daya Saing Kopi Indonesia di Pasar Internasional
) # * ' + , ! ! - " . # ! !#
! !#
!# # - , ((/ Strategi Bersaing: Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing
,#+ #
0 % ' Analisis Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Perekonomian
Kota Bogor ) # * ' + , ! ! - " .
+ Otonomi Daerah: dalam Perspektif Lingkungan, 3ilai dan
Sumber Daya. " #
1 # / Perencanaan Pembangunan Regional. # #
1 # Ekonomi Regional : Teori dan Aplikasi. Edisi Revisi
# #
1" #!# , 2 “Peran Industri Kepariwisataan dalam Perekonomian
3asional dan Daerah” # + , ! ! 3 45 2/
6 # % 7Metode Penelitian Pariwisata”. 8! % #
8! Tours and Travel Marketing , 5 # % #
#
8 + ( Analisis Faktor Faktor Penentu Daya Saing dan Preferensi
Wisatawan Berwisata ke Kota Bogor ) # * ' + , ! !
LAMPIRA
Lampiran 1. Referensi
Maulida (2009) “Identifikasi Sektor Basis dan Potensi Daya Saing Kabupaten Tasikmalaya Pasca Otonomi Daerah”
Yulianti (2009) “Analisis Faktor.Faktor Penentu Daya Saing dan Preferensi Wisatawan Berwisata ke Kota Bogor”
Lestari (2007) “Analisis Prospek, Daya Saing dan Strategi Industri Jamu di Indonesia”
Kondisi faktor
Kondisi permintaan ! !
Strategi perusahaan
"
Industri pendukung dan industri terkait
#
# $
# % %
8
8
Firdaus (2007) analisis daya saing dan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia di pasar amerika serikat
Amaliah (2008) analisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing dan impor susu Indonesia
Bahri (1997) strategi peningkatan keunggulan daya saing sektor pariwisata indonesia
Kondisi faktor SDM
Infrastruktur SDA
Strategi wilayah negara Besarnya jumlah penduduk
Skala usaha SDM
Teknologi konvensional
Perkembangan produktivitas bahan baku
Innfrastruktur SDA
SDM
Kondisi permintaan Jumlah penduduk
Tahap pembangunan ekonomi
Produk yang dihasilkan Permintaan luar negeri
Peningkatan pendapatan perkapita masyarakat
Populasi bayi dan balita Peningkatan derajat IPS
Mayoritas IPS berasal PMA dan tidak ditujukan untuk mengutamakan penyerapan bahan baku susu domestic
Pelayanan
Wisatawan domestic Wisatawan mancanegara
Strategi perusahaan Stabilitas politik dan
ekonomi
Tingkat campur tangan pemerintah
Kebijakan dalam investasi
Usaha peternakan sapi perah beraliansi untuk memasarkan bahan baku susu domestic dalam format koperasi Spesifikasi bahan baku susu impor yang unggul dan penghapusan kebijakan rasio impor meningkatkan preferensi IPS untuk melakukan impor bahan susu
Manajemen Struktur Strategi
Industri pendukung dan industri terkait
Industri lainnya Koperasi
Pakan konsentrat dari output sampingan industri tepung terigu dalam negeri
Hotel Restoran Souvenir
8
9
Lapiran 2. Hasil Indeksasi Data Pendukung Pariwisata
& ' ( ) %
* !
* ! * !
& +,- " .
#
/' # 01234 /55255 34266 47254 612// 33241 68215 /0284 352//
1' 85215 /1241 /32/6 6/2/4 4273 15264 65205 4207 /2/6
3' 9 1/24: 342:1 652:5 6125/ 642/4 6275 35265 612/8 42//
6' # 87250 /4245 1:204 78205 5255 /55255 /5205 /55255 5255
4' ; :624/ /423: 62:4 3026: 35281 11211 33215 /3260 /2/6
7' % 14268 1230 /216 /32/1 33235 /7210 3275 /247 /2/6
:' 9 642/5 42:/ 1287 /8267 34238 80236 10265 13266 /2:5
8. Kabupaten Kuningan 49,02 9,54 0,20 11,37 79,50 31,47 14,00 11,33 0,00
8' 9 1/24: 6261 5254 :238 1/257 11255 6255 5280 4270
/5' 38211 3253 5255 527/ 45256 /6210 1205 5255 524:
//' 6:257 /6251 427/ 8241 //286 13253 7205 11277 :284
/1' % 8205 625: 5250 :257 ::2/4 3/28: 0255 //233 /2/6
/3' :5248 /:260 182/8 /55255 15287 34216 5255 14255 /2:5
/6' ! /55255 /52/: /2:6 /268 6/28: 6281 4215 /5234 42//
/4' ! 6:257 /3215 72// 4218 3/25/ 11201 /5255 1/218 /2:5
/7' # /827/ //2/5 5255 528/ 126/ 0205 6205 /6217 /02/0
/:' # # :624/ 82// /55255 4246 /4285 6:260 /6255 //233 /2/6
/0' # 1:264 61231 6020/ 452/3 1:253 3123: /7255 65256 66208
/8' 3281 72:8 52// 52:1 4:27/ 428/ /5265 //241 1206
15' # 1/24: 08257 ::203 7:265 ::245 /1253 /55255 0526: /55255
1/' 9 /827/ /62:/ /263 14260 /55255 4/2/0 /0205 0265 7214
11' # 5255 /5206 1231 52/3 75210 0280 4275 6/288 76215
13' //2:7 //2:6 1205 31208 06240 7280 5205 /82:3 /62::
16' 9 5255 5255 5255 5255 :/23: /203 /215 1246 /2/6
14' % :206 8261 521/ 720: 61278 75270 /1255 1523/ 3280
9
0
Lapiran 3. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kuningan
Visi Kabupaten Kuningan dalam RPJPD
<!
*
! # 1514
9
2
Lapiran 3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kuningan
9
3
Lampiran 5. Hasil Perhitungan Analisis
Tahun Ra Ri ri PR PP PPW PB
Milyar (%) Milyar (%) Milyar (%) Milyar (%)
1554>1557 5'57 5'54 5'56 3'7:: 7'55 >5'85/ >/'6: >5'3/7 >5'41 >/'1/: >/'88
1557>155: 5'57 5'51 5'54 3'014 7'55 >1'660 >3'06 /'483 1'45 >5'044 >/'36
155:>1550 5'57 5'57 5'57 3'08/ 4'03 5'54/ 5'50 5'/10 5'/8 5'/:8 5'1:
9
4