• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN NURBAETI PADA COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika pemaknaan karikatur “Mafia Di Balik Nunun” Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN NURBAETI PADA COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika pemaknaan karikatur “Mafia Di Balik Nunun” Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011)."

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011)

S K R I P S I

Disusun oleh :

Diaz Rachmanto

NPM. 0743010299

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN ” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011)

Diajukan Oleh :

Diaz Rachmanto

NPM. 0743010299

Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 13 Juni 2012

Tim Penguji :

Pembimbing Ketua

Dr s. Syaifuddin Zuhr i M.Si J uwito, S.Sos, M.Si NPT. 370 069 400 351 NPT. 367 049 500 361

Sekretaris

Dr s. Syaifuddin Zuhr i M.Si NPT. 370 069 400 351

Anggota

Dr . Catur Suratnoaji, M.Si NPT. 368 049 400 281

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi

(3)

Diaz Rachmanto, PEMAKNAAN KARIKATUR NUNUN NURBAETI PADA COVER MAJ ALAH TEMPO (Studi Semiotika pemaknaan kar ikatur “Mafia Di Balik Nunun” Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011)

Penelitian ini mengarahkan perhatian pada makna yang tersirat di dalam pesan yang disampaikan dalam karikatur “Nunun Nurbaeti” pada cover majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis makna semiotika terhadap karikatur tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori segitiga makna milik Charles Sanders Pierce dengan tiga kategori tersebut adalah ikon, indeks, dan simbol.

Sumber atau teori yang terdapat ada penelitian ini antara lain : teori segitiga makna Charles Sanders Pierce, Kritik sosial, Komunikasi Politik, kartun editorial, karikatur sebagai proses komunikasi. Sumber atau teori tersebut digunakan sebagai dasar atau acuan dalam pembahasan penelitian.

Hasil penelitian pemaknaan karikatur Nunun Nurbaeti pada ilustrasi cover depan Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011 merupakan referensi dari fenomena yang terjadi di tengah masyarakat kita. Dipilihnya tampilan ilustrasi demikian karena dianggap dapat mewakili keseluruhan hal dari isi yang terdapat di dalam majalah Tempo. Tampilan pemaknaan karikatur Nunun Nurbaeti tersebut, diharapkan mampu menyampaikan pesan yang diinginkan komunikator dalam hal ini adalah majalah Tempo.

Kata Kunci: Ilustrasi Cover, Semiotik, Pemaknaan Karikatur, Nunun Nurbaeti

ABSTRACT

DIAZ RACHMANTO, MEANING CARICATURE MAGAZINE COVER TO NUNUN NURBAETI TEMPO (Semiotics studies pur por t ca r icatur e " Mafia Behind Nunun" On issue of Tempo Magazine Cover 19 to 25 December 2011)

This study draws attention to the meaning implied in the message conveyed in the cartoon "Nunun Nurbaeti" on the issue of Tempo magazine cover 19 to 25 December 2011. Researchers used a qualitative descriptive method with semiotic analysis of the meaning of the cartoons. In this study, researchers used a triangular theory of Charles Sanders Pierce's significance to the three categories are icons, indexes, and symbols.

Sources or the theory that there are no studies include: the theory of Charles Sanders Pierce triangle of meaning, social criticism, political communication, editorial cartoons, caricatures as the communication process. Source or theory is used as a basis or reference in the discussion of the research.

(4)

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan

berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pemaknaan Kar ikatur Nunun Nur baeti Pada Cover Majalah

Tempo (Studi Semiotika pemak naan kar ikatur “Mafia Di Balik Nunun”

Pada Cover Majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011)” dengan baik.

Skripsi penelitian ini penulis susun untuk memenuhi persyaratan dalam

menyelesaikan program Ujian Skripsi Penelitian setiap mahasiswa Jurusan Ilmu

Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Bersama dengan terselesaikannya penyusunan skripsi penelitian ini, penulis

telah berusaha dan menganalisa sesuai dengan kemampuan penulis, dan

kesemuanya tidak lepas dari bimbingan serta saran- saran dari Bapak

Drs. Saifuddin Zuhri, M.Si selaku Dosen Pembimbing serta berbagai pihak. Oleh

karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Suparwati, Msi. selaku Dekan Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak/ Ibu dosen serta staf karyawan Jurusan Ilmu Komunikasi fakultas

(5)

6. Sahabat- sahabat atas dukungan, bantuan dan kesetiakawanannya

Penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini masih jauh dari sempurna,

sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan. Akhir kata

semoga skripsi penelitian ini dapat bermanfaat bagi Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surabaya, 31 Mei 2012

(6)

LEMBAR PERSETUJ UAN DAN PENGESAHAN UJ IAN SKRIPSI i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAKSI/ ABSTRACT ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 11

1.3. Tujuan Penelitian ... 11

1.4. Kegunaan Penelitian ... 12

BAB II KAJ IAN PUSTAKA ... 13

2.1. Landasan Teori ... 13

2.1.1. Media Cetak ... 13

2.1.2. Majalah ... 14

2.1.2.1 Majalah Sebagai Media Massa ... 15

2.1.3. Ilustrasi Cover Majalah ... 17

2.1.4. Makna judul ... 18

(7)

2.1.6. Konsep Ekspresi Wajah ... 24

2.1.7. Makna Pose Berdiri ... 29

2.1.8. Konsep Mulut dan Telinga Tertutup ... 29

2.1.9. Makna Baju ... 32

2.1.10. Konsep Rambut dan Jenis- jenisnya ... 33

2.1.11. Makna Bayangan ... 39

2.1.12. Makna Background... 39

2.1.13. Rubrikasi ... 40

2.1.14. Font ... 40

2.1.14.1 Jenis –Jenis Font ... 43

2.1.14.2 Karakteristik Jenis Font ... 44

2.1.15 Pemaknaan Warna ... 46

2.1.16. Komunikasi Nonverbal ... 51

2.1.16.1 Definisi Komunikasi Nonverbal ... 51

2.1.16.2 Jenis- jenis komunikasi nonverbal ... 51

2.1.16.3 Fungsi Komunikasi Nonverbal ... 54

2.1.17 Pendekatan Semiotika ... 56

2.1.18. Semiotika Charles S. Pierce ... 58

(8)

3.2. Korpus ... 64

3.3. Unit Analisis ... 65

3.3.1. Ikon (icon) ... 65

3.3.2. Indeks (index) ... 66

3.3.3. Simbol (symbol) ... 66

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 67

3.5. Teknik Analisis Data ... 67

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 70

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian dan Penyajian Data ... 70

4.1.1. Pemaknaan Terhadap Karikatur “Mafia di Balik Nunun” ... 70

4.1.2. Majalah Tempo ... 71

4.2. Penyajian Data ... 73

4.3. Analisis Pemaknaan Karikatur “Mafia di Balik Nunun” ... 79

4.3.1. Ikon ... 79

4.3.2. Indeks ... 83

4.3.2. Simbol ... 88

(9)

5.2. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96

(10)

Halaman

Gambar 2.1. Hubungan Tanda, Objek dan Interpretant Pierce ... 60

Gambar 2.2. Model Kategori Tanda Oleh Pierce ... 60

Gambar 2.3. Analisis Semiotik Charles Sander Pierce ... 62

Gambar 4.1. Hubungan ketiga elemen Pierce pada Ilustrasi Cover

Majalah Tempo ... 75

(11)
(12)

1.1. Latar Belaka ng Masa lah

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan

pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi

memandang bahwa dalam komunikasi antar manusia, maka media yang

paling dominan dalam berkomunikasi adalah panca indra menusia seperti

mata dan telinga. Pesan-pesan yang diterima panca indra selanjutnya

diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan

sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Media yang

dimaksud ialah media yang digolongkan atas empat macam yakni media

antar pribadi, media kelompok, media publik, dan media massa.

Media massa adalah penyaji realita. Para pengelola media massa

ibarat koki yang memproses peristiwa menjadi berita, feature, investigative

reporting, artikel, foto-foto, gambar bergerak, suara penyiar dan sound

effect, dialog interaktif, dan sebagainya untuk disajikan kepada khalayak.

Sang koki seharusnya memang merujuk pada fakta, akurasi, aktualitas,

kaidah bahasa, dan etika. Namaun dia boleh memasukkan subyektifitas

dengan menentukan mana yang diletakkan pada bagian yang “sangat

penting” atau “tidak penting” dan sebagainya agar mendapat perhatian dan

(13)

Media massa terdiri dari media massa cetak dan media massa

elektronik. Media massa cetak terdiri dari surat kabar, buku, majalah dan

lain-lain. Media massa elektronik terdiri dari televisi, radio, film, internet,

dan lain-lain. Media cetak seperti majalah, surat kabar, dan buku, justru

mampu memberi pemahaman yang tinggi kepada para pembaca, karena ia

sarat dengan analisi yang lebih dalam dibandingkan media lainya (Cangara,

2005: 128).

Majalah merupakan medium yang memiliki kulitas dalam

menyajikan informasi. Majalah juga memiliki kemampuan membawa pesan

yang sangat spesifik untuk keperluan studi, pengetahuan, hobi atau hiburan

dengan penyajian mendalam yang sangat jarang ditemukan pada media lain.

Pesan-pesan terdapat pada majalah dibentuk melalui proses intepretasi atau

fenomena yang terjadi. Hal ini diperkuat sebagai berikut, di Indonesia

sendiri majalah lebih dulu melakukan jurnalisme interpretatif ketimbang

koran ataupun kantor-kantor berita. Bagi majalah, interpretasi justru menjadi

sajian utama. Aneka majalah sengaja menyajikan tinjauan dan analisi

terhadap suatu peristiwa secara mendalam, dan itulah hakikat interpretasi.

Tidak hanya itu saja, dalam kenyataanya, majalah ikut berperan dalam

reformasi politik maupun sosial. Majalah tidak seperti koran yang biasanya

memiliki perspektif nasional, sehingga terbebas dari sentimen kedaerahan.

Bahwa majalah juga berjasa ikut memelihara kesadaran tentang kesatuan

bangsa, dan menyodorkan berbagai topik diskusi kepada semua orang

(14)

Seiring dengan perkembangan jaman, majalah sudah mengalami

berbagai kemajuan. Jika pada jaman dahulu majalah hadir dalam bentuk

cetak sederhana, dicetak di kertas dengan kualitas apa adanya. Maka saat ini

majalah terbit dan hadir dalam bentuk sajian yang menarik. Karena dengan

kualitas yang tinggi serta sangat menarik. Kini majalah semakin

tersegmentasi, dengan mulai adanya majalah khusus anak-anak, seperti

majalah BOBO. Khusus majalah remaja, Gadis, Kawanku, dan lain-lain.

Untuk politik terdapat Tempo dan Gatra. Selain itu juga terdapat majalah

khusus olahraga, keluarga, pria serta wanita. Hal ini yang menyebabkan

masyarakat semakin selektif dalam memilih majalah sesuai dengan

kebutuhan mereka terhadap informasi maupun hiburan.

Majalah merupakan media yang terbit secara berkala, yang isinya

meliputi bermacam-macam artikel, cerita, dambar dan iklan (Djuroto, 2002:

32). Fungsi dari majalah adalah, menyebarkan informasi kepada

masyarakat. Selain itu memberikan hiburan baik dalam bentuk tekstual

ataupun visual seperti gambar kartun maupun karikatur. Artini Kusmiyati

juga mengatakan di dalam bukunya Teori Komunikasi Visual (1999: 36)

bahwa media gambar atau visual maupun mengkomunikasikan pesan

dengan cepat dan berkesan. Sebuah gambar bila dapat memilihnya bisa

memiliki nilai yang sama dengan ribuan kata, juga secara individual mampu

untuk memikat perhatian. Visualisasi adalah cara atau sarana yang paling

(15)

memutuskan suatu problema untuk kemudian menghayalkan pada keajaiban

yang sebenarnya. Media verbal dambar merupakan media yang paling cepat

untuk menambahkan pemahaman. Informasi bergambar lebih disukai

dibandingkan dengan informasi tertulis karena menatap gambar jauh lebih

mudah dan sederhana. Gambar berdiri sendiri, memiliki subyek yang mudah

dipahami dan merupakan “simbol” yang jelas dan mudah dikenal

(Waluyanto,2002: 128).

Cover atau sampul depan merupakan bagian yang tidak dapat

terpisahkan dari sebuah majalah. Karena pada saat kita akan membeli atau

membaca majalah, yang diperhatikan pertama kali adalah sampul dan

ilustrasi gambarnya.penulis dapat menuangkan ide dan kreatifitasnya pada

ilustrasi sampul. Cover dan sampul perlu didesain secara indah dan artisttik

agar mampu menarik perhatian khalayak untuk membacanya. Pemilihan

judul atau teks harus singkat, mudah dibaca, mudah dimengerti dan secara

langsung dapat menginformasikan isi yang terkandung didalamnya

(Pudjiastuti, 1999: 29). Pada sebuah cover atau sampul, ilustrasi digunakan

sebagai gambaran pesan yang tidak dibaca, namun bisa mewakili cerita

dalam bentuk grafis yang memikat ilustrasi tersebut mampu menunjang

pesan yang disampaikan.

Ilustrasi gambar pada sebuah sampul merupakan komunikasi visual

sebagai sistem pemenuhan kebutuhan manusia dibidang komunikasi visual.

Dewasa ini ilustrasi gambar mengalami perkembangan yang sangat pesat.

(16)

bentuk gambar, sistem bentuk tanda, corporate indentity sampai berbagai

display produk di pusat pertokoan dengan aneka daya tarik. Ilustrasi yang

digunakan untuk membantu menekankan pesan dengan cepat, tepat dan

tegas yang merupakan terjemahan dari sebuah judul. Ilustrasi sebagai

gambaran pesan yang tak terbaca, namun bisa mengurai cerita berupa grafis

informasi yang memikat. Meskipun ilustrasi merupakan attention- getter

(penarik perhatian) yang paling efektif, tetapi akan lebih efektif bila ilustrasi

tersebut juga menunjang pesan yang terkandung (Kusmiati, 1999: 4).

Sampul memiliki ilustrasi gambar yang unik dan sulit ditebak

artinya. Karena untuk menguak makna sebuah ilustrasi gambar sampul

depan sebuah majalah bukanlah hal yang mudah, mengingat pandangan

setiap orang dalam memaknai sebuah gambar berbeda-beda. Melalui

penciptaan sebuah ilustrasi, terutama sampul sebuah majalah, realita cerita

dalam majalah yang ditangkap oleh ilustrator dapat saja berbenturan dengan

kerangka berpikirnya sendiri. Dalam pengertian lain, ilustrasi sangatlah

ditentukan oleh siapa yang berdiri dibelakangnya. Dengan demikian akan

sangat dibutuhkan pengetahuan serta wawasan dalam melakukan

interpretasi terhadap suatu gambar sesuai dengan konteksnya. Berkaitan

dengan hal tersebut, dalam proses memaknai dan memahami ilustrasi dari

sampul majalah, siapapun berhak mendasarkan pemaknaan pada field of

experience dan frame of references, sehingga hasil pemaknaan dari setiap

(17)

Berhubungan dengan ilustrasi gambar pada sampul, maka peneliti

menaruh perhatian terhadap karikatur Nunun Nurbaeti yang terdapat pada

cover depan majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011. Pemilihan

karikatur Nunun Nurbaeti pada cover depan majalah Tempo edisi 19-25

Desember 2011 sebagai objek penelitian dikarenakan apa yang disajikan

dalam gambar karikatur editorial tersebut seakan- akan menggambarkan

tanggapan permasalahan terhadap kasus Nunun Nurbaeti terkait kasusnya

yaitu dugaan suap cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank

Indonesia 2004, yang terjadi dalam sudut pandang masyarakat Indonesia

yang diwakili oleh kartunis.

Pada karikatur tersebut Nunun Nurbaeti digambarkan pada kondisi

berdiri dengan telinga dan mulut tertutup yang seolah- olah dilarang untuk

mendengar dan berbicara, dilengkapi dengan pakaian berwarna coklat yang

seakan- akan menunjukkan bahwa Nunun telah menjadi tahanan kejaksaan.

Selanjutnya dia berdiri pada tembok dengan background warna putih dan

bergaris- garis seperti kertas tulis, disertai ukuran pada sebelah kirinya

mulai dari 100 – 160, yang seakan- akan menunjukkan tinggi badan Nunun

yang kira- kira 160 cm, dan bentuk garis- garis seperti kertas tulis

menunjukkan kasus Nunun yang sedang diproses oleh pihak- pihak terkait,

yang dalam hal ini adalah kejaksaan dan pengadilan.

Pengertian karikatur sendiri menurut Indarto (1999: 5) adalah bahwa

karikatur merupakan wahana penyampai kritik sosial yang seringkali kita

(18)

elektronik. Keberadaannya biasanya disajikan sebagai selingan atau dapat

dikatakan sebagai penyejuk setelah para pembaca menikmati artikel - artikel

yang lebih serius dengan sederetan huruf yang cukup melelahkan mata dan

pikiran. Meskipun sebenarnya pesan - pesan yang disampaikan dalam

sebuah karikatur sama seriusnya dengan pesan - pesan yang disampaikan

lewat berita dan artikel, namun pesan - pesan dalam karikatur lebih mudah

dicerna karena sifatnya yang menghibur. Seringkali gambar itu terkesan

lucu dan menggelikan sehingga membuat kritikan yang disampaikan oleh

karikatur tidak begitu dirasakan melecehkan atau mempermalukan.

Kesengajaan dalam membentuk sebuah pesan menggunakan bahasa

simbol atau non verbal ini juga bukanlah tanpa maksud, penggunaan bentuk

non verbal dalam karikatur lebih diarahkan kepada pengembangan

interpretasi oleh pembaca secara kreatif, sebagai respon terhadap apa yang

yang diungkapkan melalui karikatur tersebut. Dengan kata lain, meskipun

dalam suatu karya karikatur terdapat ide dan pandangan- pandangan seorang

karikaturis, namun melalui suatu proses interpretasi muatan makna yang

terkandung didalamnya akan dapat berkembang secara dinamis, sehingga

dapat menjadi lebih kaya serta lebih dalam pemaknaannya.

Memahami makna karikatur sama rumitnya dengan membongkar

makna sosial dibalik tindakan manusia, atau menginterpretasikan maksud

dari karikatur sama dengan menafsirkan tindakan sosial. Menurut Heru

(19)

dan dipahami, sebab manusia melakukan interaksi sosial melalui saling

memahami makna dari masing - masing tindakan (Indarto, 1999: 1).

Dalam sebuah karikatur yang baik, kita menemukan perpaduan dari

unsur- unsur kecerdasan, ketajaman, dan ketepatan berpikir secara kritis

serta ekspresif melalui seni lukis dalam menanggapi fenomena

permasalahan yang muncul dalam kehidupan masyarakat luas, yang secara

keseluruhan dikemas secara humoris, dengan demikian memahami karikatur

juga perlu memiliki referensi - referensi sosial agar mampu menangkap

pesan yang ingin disampaikan oleh karikaturisnya. Tokoh, isi, maupun

metode pengungkapan kritik yang dilukiskan secara karikatural sangat

bergantung pada isu besar yang berkembang yang dijadikan headline.

Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa karikatur merupakan salah

satu wujud lambang (symbol) atau bahasa visual yang keberadaannya

dikelompokkan dalam kategori komunikasi non verbal dan dibedakan

dengan bahasa verbal yang berwujud tulisan atau ucapan. Karikatur

merupakan ungkapan ide atau pesan dari karikaturis kepada publik yang

dituju melalui simbol yang berwujud gambar, tulisan dan lainnya. (Indarto,

1999: 5).

Gagasan menampilkan tokoh atau simbol yang realistis diharapkan

membentuk suasana emosional, karena gambar lebih mudah dimengerti

dibandingkan tulisan. Sebagai sarana komunikasi, gambar merupakan pesan

nonverbal yang dapat menjelaskan dan memberikan penekanan tertentu

(20)

lebih mudah diingat daripada kata - kata, paling cepat pemahamannya dan

mudah dimengerti, karena terkait dengan maksud pesan yang terkandung

dalam isi dan menampilkan tokoh yang sudah dikenal. Gambar mempunyai

kekuatan berupa fleksibilitas yang tinggi untuk menghadirkan bentuk atau

perwujudan gambar menurut kebutuhan informasi visual yang diperlukan.

Simbol atau tanda pada sebuah karikatur mempunyai makna yang dapat

digali kandungan faktualnya. Dengan kata lain, bahasa simbolis

menciptakan situasi yang simbolis pula. Dimana didalamnya terkandung

makna, maksud dan arti yang harus diungkap.

Simbol pada gambar merupakan simbol yang disertai maksud

(signal). Sobur (2003: 163) menyatakan bahwa pada dasarnya simbol adalah

sesuatu yang berdiri atau ada sesuatu yang lain, kebanyakan diantaranya

tersembunyi atau tidak jelas. Sebuah simbol dapat berdiri untuk institusi,

ide, cara berpikir, harapan, dan banyak hal lain. Dapat disimpulkan bahwa

simbol atau tanda pada sebuah gambar memiliki makna yang dapat digali,

dengan kata lain, bahasa simbolis menciptakan situasi yang simbolis pula

atau memiliki sesuatu yang mesti diungkap maksud dan artinya.

Pada dasarnya simbol adalah sesuatu yang berdiri atau yang ada

untuk sesuatu yang lain, kebanyakan diantaranya tersembunyi atau tidak

jelas. Sebuah simbol dapat terdiri untuk ilustrasi, cara berpikir, ide, harapan,

dan banyak hal lain (Sobur, 2003: 163). Dapat disimpulkan bahwa simbol

(21)

kata lain, bahasa simbolis menciptakan situsai yang simbolis pula. Atau

memiliki sesuatu yang mesti diungkapkan maksud dan artinya.

Karikatur membangun masyarakat melalui pesan - pesan sosial yang

dikemas secara kreatif dengan pendekatan simbolis. Jika dilihat dari

wujudnya, karikatur mengandung tanda - tanda komunikatif. Lewat bentuk -

bentuk komunikasi itulah pesan tersebut menjadi bermakna. Disamping itu,

gabungan antara tanda dan pesan yang ada pada karikatur diharapkan

mampu mempersuasi khalayak yang dituju. Tulisan ini bertujuan untuk

mengkaji tanda verbal (terkait dengan judul, subjudul, dan teks) dan tanda

visual (terkait dengan ilustrasi, logo, tipografi dan tata visual) karikatur

dengan pendekatan semiotika. Dengan demikian, analisis semiotika

diharapkan menjadi salah satu pendekatan untuk memperoleh makna yang

terkandung dibalik tanda verbal dan tanda visual dalam iklan layanan

masyarakat.

Sementara itu, pesan yang dikemukakan dalam pesan karikatur,

disosialisasikan kepada khalayak sasaran melalui tanda. Secara garis besar,

tanda dapat dilihat dari dua aspek, yaitu tanda verbal dan tanda visual.

Tanda verbal akan didekati dari ragam bahasanya, tema dan pengertian yang

didapatkan, sedangkan tanda visual akan dilihat dari cara

menggambarkannya apakah secara ikon, indeks, maupun simbolis.

Dalam mengungkapkan makna pesan gambar karikatur tersebut,

peneliti menggunakan pendekatan Semiotik, yaitu studi tentang tanda yang

(22)

lain, pengiriman dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya.

Selain itu peneliti juga menggunakan warna sebagai acuan untuk penelitian,

karena memiliki makna yang bermacam-macam

Dengan menggunakan metode semiotik dari Charles Sanders Pierce,

maka tanda-tanda pada gambar ilustrasi tersebut dapat dilihat dari jenis

tanda yang digolongkan dalam semiotik, yaitu ikon, indeks dan simbol. Dari

interpretasi tersebut, maka dapat diungkapkan muatan pesan yang

terkandung dalam karikatur Nunun Nurbaeti yang terdapat pada cover depan

majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011.

1.2. Per umusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan

masalahdalam penulisan ini adalah :

“Bagaimana pemaknaan karikatur Nunun Nurbaeti pada cover

majalah Tempo edisi 19-25 Desember 2011?”.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pemaknaan

karikatur Nunun Nurbaetipada cover majalah Tempo edisi19-25 Desember

(23)

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan nantinya

diharapkan dapat menjadi kontribusi serta manfaat bagi perusahaan antara

lain:

1. Kegunaan teoritis, memberikan makna pada tanda dan lambang yang

terdapat dalam objek untuk memperoleh hasil dari interpretasi data

mengenai pemaknaan ilustrasi cover majalah Tempo dengan

menggunakan metode semiotik Pierce.

2. Kegunaan praktis, untuk mengetahui penerapan tanda studi semiotik,

sehingga dapat memberi masukan bagi para pembaca majalah mengenai

(24)

2.1. Landasan Teor i

2.1.1. Media Cetak

Secara garis besar media massa dapat dibedakan menjadi dua,

yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak

maupun media massa elektronik merupakan media massa yang banyak

digunakan oleh masyarakat di berbagai lapisan sosial terutama di

masyarakat kota. Keberadaan media massa seperti halnya pers, radio,

televisi, film dan lain-lain. Tidak terlepas kaitannya dengan

perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Media massa dapat menjadi

jembatan yang menghubungkan komunikator dengan komunikan yang

melintasi jarak, waktu, bahkan lapisan sosial dalam masyarakat (Sugiharti

dalam oermana, 2009 : 14).

Media cetak dalam hal ini adalah suatu bentuk media yang statis

yang mengutamakan pesan- pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran

dengan sejumlah kata, gambaran atau foto dalam tata warna dan halaman

putih (Kasali, 1995 : 99)

Dapat diambil kesimpulan bahwa media cetak adalah media statis

dan mengutamakan pesan-pesan visual yang dihasilkan dari proses

(25)

2.1.2. Majalah

Majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai

liputan jurnalistik, informasi yang patut diketahui oleh konsumen

pembaca, artikel, sastra, dan sebagainya yang menurut kala terbitnya

dibedakan atas majalah bulanan, majalah tengah bulanan, majalah

mingguan dan sebagainya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, majalah adalah terbitan

berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, informasi yang

patut diketahui oleh konsumen pembaca, artikel, sastra dan sebagainya

yang menurut kala terbitnya dibedakan atas majalah bulanan, majalah

tengah bulan, majalah mingguan dan sebagainya. Majalah adalah terbitan

berkala yang berita bacaannya ditujukan untuk umum dan ditulis oleh

beberapa orang dengan bahasa yang popular sehingga mudah dipahami

oleh masyarakat.

Majalah lazimnya berjilid, sampul depannya berupa ilustrasi foto,

gambar atau lukisan tetapi dapat pula berisi daftar isi atau artikel utama

serta kertas yang digunakan lebih mewah dari surat kabar. Majalah sebagai

salah satu bentuk dari media massa yang sangat perlu diperhatikan

keheterogenan pembaca yang berita bacaannya ditujukan untuk umum dan

ditulis oleh beberapa orang dengan bahasa yang populer sehingga mudah

dipahi oleh masyarakat.

Menurut Junaedhi (1991: 54), dilihat dari isinya majalah dibagi

(26)

a. Majalah Umum

Majalah yang memuat karangan-karangan, pengetahuan umum,

komunikasi yang menghibur, gambar-gambar, olahraga, film dan seni.

b. Majalah Khusus

Majalah yang hanya memuat karangan-karangan mengenai

bidang-bidang khusus seperti majalah keluarga, politik, dan ekonomi.

Dapat disimpulkan bahwa majalah merupakan Media cetak yang

terbit secara berkala, bersampul, dan dijilid atau setidaknya memiliki

sejumlah halaman tertentu dan mempunyai nama rubrik yang

berbeda-beda pada setiap halamanya.

2.1.2.1. Majalah Sebagai Media Massa

Berbeda dengan surat kabar, majalah telah jauh lebih

menspesialisasikan produknya untuk menjangkau konsumen tertentu.

Umumnya setiap majalah mempunyai pembaca jauh lebih sedikit

dibanding pembaca surat kabar, namun memiliki pasar yang

mengelompok. Usia majalah juga jauh lebih panjang dari surat kabar.

Majalah memiliki kedalaman isi yang jauh berbeda dengan surat kabar

yang hanya menyajikan berita. Disamping itu, majalah menemani

pembaca dengan menyajikan cerita atas berbagai kejadian dengan tekanan

unsur menghibur atau mendidik.

(27)

Indonesia pada umumnya terbit mingguan, bulanan, dua kali sebulan, tiga

kali sebulan dan bahkan ada pula yang terbit triwulanan. Klasifikasi

majalah menurut khalayak pembaca umumnya dibagi menjadi tiga jenis,

yaitu:

1. Majalah Konsumen

Yakni majalah yang diarahkan pada para konsumen yang akan

langsung membeli barang-barang konsumsinya. Majalah-majalah jenis

ini dijual secara eceran, langganan, dan di toko-toko buku.

2. Majalah Bisnis

yakni majalah yang ditujukan untuk kepentingan kalangan bisnis.

3. Majalah Pertanian

yakni majalah yang ditujukan kepada para petani atau peminat

dibidang pertanian atau perkebunan.

Pembaca majalah dapat diklasifikasikan menurut segmen-segmen

demografis, misalnya majalah anak-anak, remaja, pria, wanita, wanita

dewasa ataupun pria dewasa, dan secara geografispsikografis dan segi

kebijakan editorial. Dari segi kebijakan editorial dapat dibedakan antara

Majalah Berita (Tempo, Editor), Majalah Umum (Intisari), Wanita

(Femina, Kartini), Bisnis (Swasembada, Warta Ekonomi) dan Spesial

Interest (ASRI) dan lain-lain.

Majalah sebagai media massa tidak melepaskan konsekuensinya

sebagai alat yang ampuh untuk menyebarkan informasi, edukasi dan

(28)

disetujui, apa yang salah dan apa yang benar, apa yang semestinya

diharapkan sebagai individu, kelompok atau bangsa lain. Majalah memang

dianggap sebagai media massa, meskipun demikian masih tercatat ada

ratusan majalah khusus (spesial interest magazine), yang masing-masing

ditujukan untuk khalayak yang memiliki perhatian dan gaya hidup khusus

(Shimp, 2003:517).

Dapat disimpulkan bahwa majalah sebagai massa merupakan salah

satu jenis media massa yang terbitnya berseri yang direncanakan untuk

terbit dalam jangka waktu yang panjang dan tidak terbatas, secara berkala

dan umumnya lebih sering dari pada setahun sekali, dalam setiap terbitan

biasanya memuat berbagai karangan.

2.1.3. Ilustr asi Cover Majalah

Dalam kasus besar bahasa Indonesia (KBBI) pengertian ilustrasi

adalah Gambar (foto, lukisan) untuk membantu memperjelas isi suatu

buku, majalah, karangan dan dapat pula berupa gambar, desain atau

diagram penghias halaman cover.

Sesuai dengan pengertian tersebut maka ilustrasi cover adalah

sebuah gambar atau lukisan dan tulisan yang dipergunakan untuk

menghiasi sebuah majalah, sekaligus sebagai media untuk memperjelas

pandangan dan penilaian dari pihak tim kreatif suatu majalah akan

(29)

Dengan adanya ilustrasi berupa gambar pada cover, khalayak atau

pembaca diharapkan tertarik dan tergugah untuk mengetahui pesan, sesuai

dengan yang diharapkan. Melalui ilustrasi, khalayak dapat lebih mudah

mendapatkan pemahaman serta lebih kaya lagi terhadap ide-ide yang

terdapat pada isi majalah tersebut.

Gambar adalah lambang lain yang digunakan dalam berkomunikasi

non verbal, gambar dapat digunakan untuk menyatakan suatu pikiran atau

perasaan. Gambar merupakan salah satu wujud lambang atau bahasa visual

yang didalamnya terkandung struktur rupa seperti garis, warna dan

komposisi. Keberadaannya dikelompokkan dalam kategori bahasa

komunikasi non verbal, ia dibedakan dengan bahasa verbal yang berwujud

tulisan atau ucapan. Gambar banyak dimanfaatkan sebagai lambang visual

pesan guna mengefektifkan komunikasi.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka ilustrasi majalah sangat

berperan dalam mengefektifkan komunikasi, karena ilustrasi merupakan

sebuah proses komunikasi dimana, terdapat informasi atau pesan yang

sengaja digunakan oleh komunikator (ilustrator) untuk disampaikan atau

ditransmisikan kepada komunikan (khalayak atau pembaca) dengan

menggunakan bahasa.

2.1.4. Mak na judul

Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku,

(30)

tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan

adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering

disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan

singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul

hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel

diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi

bahasan. (http://yukfuk.wordpress.com/2010/04/22/topik-tema-judul)

2.1.5. Kar ikatur / Kar tun

Karikatur adalah deformasi berlebihan atas wajah seseorang,

biasanya orang terkenal dengan “mempercantiknya” dengan menggunakan

penggambaran ciri khas lahiriahnya untuk tujuan mengejek. (Sudarta,

1987 dalam Sobur, 2006 : 138)

Senada dengan Sudarta, Pramono berpendapat bahwa sebetulnya

karikatur adalah bagian dari kartun opini. Tetapi kemudian menjadi salah

kaprah. Karikatur yang sudah diberi beban pesan, kritik dan sebagainya

berarti telah menjadi kartun opini. Dengan kata lain, kartun yang

membawa pesan kritik, sosial yang muncul di setiap penerbitan majalah

adalah political cartoon atau aditorial cartoon yakni versi lain dari

editorial, atau tajuk rencana dalam versi gambar humor. Inilah yang

(31)

Dalam Encyclopedia of The Art dijelaskan, karikatur merupakan

representasi sikap atau karakter seseorang dengan cara melebihi-lebihkan

sehingga melahirkan kelucuan. Karikatur juga sering dipakai sebagai

sarana kritik sosial dan politik. (Sumandiria, 2005 : 8)

Karikatur adalah produk suatu keahlian seseorang karikaturis, baik

dari segi pengetahuan, intelektual, teknik melukis, psikologis, cara melobi

referensi, bacaan, maupun bagaimana dia memilih topik isu yang tepat.

(Sobur, 2006 : 140)

Karikatur adalah bagian dari opini penerbit yang dituangkan dalam

bentuk gambar-gambar khusus. Semula karikatur ini hanya merupakan

selingan atau ilustrasi belaka. Namun pada perkembangan selanjutnya,

karikatur dijadikan sarana untuk menyampaikan kritik yang sehat.

Dikatakan kritik sehat karena penyampaiannya dilakukan dengan

gambar-gambar lucu dan menarik. (Sobur, 2006 : 140)

Sedangkan kartun sendiri merupakan seorang kartunis, baik dari

segi pengetahuan, intelektual, teknik melukis, psikologis, cara melobi,

referensi bacaan, maupun bagaimana dia memilih isu yang tepat, kartun

merupakan tanggapan opini secara subyektif terhadap suatu kejadian,

tokoh, suatu soal, pemikiran atau pesan tertentu. Karena itu bisa

mendeteksi tingkat intelektual yang membuat kartun dari sudut ini. Juga

cara dia mengkritik yang secara langsung membuat orang yang dikritik

(32)

Dapat disimpulkan bahwa karikatur adalah gambar yang

menampilkan kembali suatu objek konkret dengan cara melebih- lebihkan

ciri khas objek tersebut, dan selalu digambarkan untuk menimbulkan

kelucuan atau menonjolkan watak orang yang digambarkannya

2.1.5.1. Kar ikatur Dalam Media Massa

Komunikasi massa secara umum diartikan sebagai komunikasi

yang dilakukan melalui media massa seperti majalah, surat kabar, radio,

televisi dan lain sebagainya. Komunikasi massa merupakan komunikasi

dimana penyampaian pesan kepada sejumlah orang dilakukan melalui

media massa. Baik kartun maupun karikatur di Indonesia belakangan ini

sudah bisa menjadi karya seni yang menyimpan gema panjang, sarat oleh

pesan dan estetika, disamping kadar humornya.

Karikatur penuh dengan perlambangan-perlambangan yang layak

akan makna oleh karena itu karikatur merupakan ekspresi dari situasi yang

menonjol di dalam masyarakat. Setajam atau sekeras apapun kritik yang

disampaikan sebuah gambar karikatur, tidak akan menyebabkan terjadinya

evolusi. Dengan kata lain, karikatur dapat mengetengahkan suatu

permasalahan yang sedang hangat di permukaan.

Gambar lelucon yang membawa pesan kritik sosial sebagaimana di

setiap ruang opini surat kabarnya disebut karikatur. Sedangkan gambar

(33)

semata tanpa membawanya beban kritik sosial apapun biasanya disebut

kartun. (Sobur, 2006 : 38)

Menurut Anderson dalam memahami studi komunikasi politik di

Indonesia akan lebih mudah di analisa mengenai konsep politik Indonesia

dengan membedakan dalam dua konsep, yaitu dengan direct speech

(komunikasi langsung) dan symbolic speech (komunikasi tidak langsung).

Komunikasi langsung merupakan konsepsi politik yang analisanya

dipahami sejauh penelitian tersebut ditinjau dari komunikasi yang bersifat

langsung, seperti humor, gosip, diskusi, argument, intrik, dan lain-lain.

Sedangkan komunikasi tidak langsung, tidak dapat secara langsung

dipahami maupun diteliti seperti patung, monument dan simbol-simbol

lainnya. (Bintoro dalam Marliani, 2004 : 49)

Peran karikatur yang tertulis seperti yang telah diuraikan diatas

merupakan alasan utama dijadikan karikatur sebagai objek studi ini. Selain

karena karikatur merupakan suatu penyampaian pesan lewat kritik yang

sehat dan juga suatu keahlian seseorang karikaturis adalah bagaimana dia

memilih topik-topik isu yang tepat dan masih kontroversi.

2.1.5.2. Fungsi Dan Tujuan Kar ikatur

Fungsi karikatur adalah sarana kontrol sosial yang secara tidak

langsung membantu meluruskan yang dinilai salah dan mengangkat

(34)

Karikatur harus bermuatan kritik (membangun) berwawasan humor yang

cerdas dan komunikatif.

Tujuan karikatur tidaklah untuk merubah pendapat atau

kebijaksanaan seseorang. Dengan karikatur kita bisa menciptakan

imajinasi permasalahan yang ada di masyarakat tentang masalah yang

terjadi sekarang. Tujuannya yang lain karikatur sebagai hiburan agar tidak

jenuh. (http://id.wikipedia.org/wiki/karikatur)

2.1.5.3. Kar ikatur Sebagai Kr itik Sosial

Kritik sosial adalah salah satu bentuk komunikasi dalam

masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai sumber control terhadap

jalannya sebuah system sosial atau proses bermasyarakat, dalam konteks

inilah kritik sosial merupakan unsur, penting dalam memelihara system

sosial. Dengan kata lain, kritik sosial dalam hal ini berfungsi sebagai

wahana konvervasi dan reproduksi sebuah system sosial atau masyarakat

(Masoed, 1999 : 47)

Kritik sosial juga dapat berarti sebuah inovasi, bahwa kritik sosial

menjadi sarana komunikasi, gagasan baru, sembari menilai gagasan yang

lama untuk suatu perubahan sosial. Persepsi kritik sosial yang demikian

lebih banyak dianut oleh kaum kritis dan strukturlis. Mereka melihat kritik

sosial adalah wahana komunikatif untuk suatu tujuan perubahan sosial

(35)

mengajak masyarakat atau khalayak untuk memperhatikan

kebutuhan-kebutuhan nyata dalam masyarakat. Suatu kritik sosial kiranya didasarkan

pada rasa tanggungjawab bahwa manusia bersama- sama

bertanggungjawab atas perkembangan lingkungan sosialnya.

Kritik memiliki fungsi taktis dan peranan strategis dalam

menumbuhkan berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat dan

pemerintahannya. Control sosial dan kritik sosial merupakan dua sisi dari

mata uang yang sama, yang selalu ada di dalam masyarakat manapun.

Dengan demikian, apabila control sosial cenderung dianggap sebagai

aktivitas pembebasan dari segala bentuk kontrol dan pengendalian.

Kritik sosial sebenarnya bagian yang sangat penting dalam

kemajuan jalannya pemerintahan, karena kritik menciptakan cambuk bagi

pemerintah agar mampu dan sebisa mungkin mengerti apa yang diinginkan

masyarakat dan juga merupakan apresiasi dari masyarakat terhadap

pemerintahan, lewat karikatur media cetak yang diproduksi para

karikaturis. Kritik sosial seringkali ditemui di dalam berbagai media cetak,

seperti surat kabar, majalah, tabloid. Kritikan-kritikan yang jenaka

disampaikan secara jenaka tidak begitu dirasakan melecehkan atau

mempermalukan (Wijaya, 2004 : 4)

2.1.6. Konsep Ek spr esi Wajah

Ekspresi wajah merupakan salah satu elemen penting dalam

(36)

hidung, mulut, dan bentuk wajah kita dapat membuat beberapa ekspresi

wajah pada sebuah karakter. Yang paling mempengaruhi adalah mata,

dengan mencoba berbagai bentuk mata kita dapat menemukan banyak

bentuk ekspresi pada suatu karakter.

Ekspresi adalah hal yang paling penting dalam susunan program

PHP. Di dalam PHP, hampir apapun yang anda tulis adalah sebuah

ekspresi. Hal yang paling mudah untuk mendefinisikan sebuah ekspresi

adalah "apapun yang mempunyai nilai".

(http://phpug.freeservers.com/manual/ ekspresi.htm)

Ekspresi adalah ungkapan tentang rasa, pikiran, gagasan, cita-cita,

fantasi, dan lain-lain. Sebagai suatu ungkapan, ekspresi merupakan

tanggapan atau rangsangan atas berbagai fenomena sosial, kultural dan

bahkan politik, yang memungkinkan terjalarnya pengalaman subjektif dari

seniman kepada orang lain. Sebagai jiwa, ekspresi merupakan kristalisasi

pengalaman subjektif seniman terhadap berbagai persoalan yang

dipikirkan, direnungkan, dicita-citakan, diangan-angankan, dan apa yang

difantasikan. Realitas itu menjadi sumber inspirasi lahirnya ide-ide dalam

karya ciptaan seniman, sehingga ekspresi merupakan akumulasi ide yang

membutuhkan sarana pengungkap, karena ide bukanlah sekedar ide tapi

harus direalisasikan. Pada hakekatnya seni adalah bahasa komunikasi, baik

bagi seniman itu sendiri dalam berdialog dengan karyanya secara internal,

(37)

(http://www.isi-Wajah adalah identitas individu. Ketika terjadi gejolak emosi pada

seseorang, wajahlah yang pertama kali mengisyaratkan. Melalui raut

wajah. Terdapat serabut otot halus dalam wajah manusia yang ternyata

memiliki keunikannya masing-masing. (http://www.ipotnews.com/

index.php)

Wajah adalah gambaran jiwa seseorang. Mimik wajah adalah

gambaran hati dari seseorang, itu bisa menandakan orang lagi sedih atau

lagi senang. pada kesempatan kali ini penulis sedang merasakan

kesedihan, karena sudah hampir setahun ini (setahun rumah tangga)

penulis selalu mengalami kegagalan dalam berbisnis, baik itu bisnis riil

atau bisnis konvensional. tidak tahu apa yang salah, aku atau sipa, yang

jelas, untuk saat in, usaha untuk mendaptkan 50rb/hari saja sangat sulit,

padahal penulis sudah banting tulang untuk berusaha. mungkin tuhan

belum berkehendak dan memang memiliki kehendak lain.

(http://www.cv-latifah.com/wajah-adalah-gambaran-jiwa-seseorang)

Ekspresi wajah artinya pengungkapan atau proses menyatakan

(yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dsb):

pandangan air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang: rasa tidak

puas tergambar di wajahnya (http://kamusbahasaindonesia.org)

Ekspresi wajah juga dapat diartikan sebagai hasil dari satu atau

lebih gerakan atau posisi otot pada wajah. Ekspresi wajah merupakan salah

satu bentuk komunikasi nonverbal, dan dapat menyampaikan keadaan

(38)

merupakan salah satu cara penting dalam menyampaikan pesan sosial

dalam kehidupan manusia, namun juga terjadi pada mamalia lain dan

beberapa spesies hewan lainnya.(http://ekspresi_sukasuka.blogspot.com/p/ apa-itu-ekspresi.html)

Namun ada hal lain yang juga cukup berperan yaitu adanya narasi

penyerta gambar. Kehadiran narasi digunakan untuk menguatkan cerita

dan juga mengajak para pembaca agar merasakan situasi yang ingin

disampaikan oleh pembuat karikatur. Narasi tersebut hadir sebagai bentuk

perkataan dari tokoh karikaturnya ataupun juga sebagai ilustrasi untuk

menggambarkan situasi, seperti suara desiran angin, bunyi benda jatuh,

suara pukulan dan lain-lain. Penokohan atau penggambaran karakter pada

karikatur maupun kartun dapat menggunakan dimensi fisiologis,

psikologis, dan sosiologis (Setiawan. 2002, 91) yaitu :

1. Dimensi Fisiologis.

Cara menggambarkan karakter merupakan petunjuk apakah kartun

termasuk lelucon atau wacana serius. Kartun kebanyakan

menggunakan gaya realis, Sebagian lagi menggunakan variasi gaya

yang menonjol bentuk-bentuk lucu, misalnya karakter tokoh

digambarkan dengan bentuk hidung besar, telinga lebar, wajah yang

lucu atau berkesan bloon. Eksagerasi yaitu, kelucuan dengan cara

melebih-lebihkan fisik, seperti hidung uang sangat panjang, badan

(39)

bentuk- bentuk eksagrasi fisik tersebut dapat mencerminkan karakter

psikis yang lucu.

Misalnya pemimpin inggris Wiston Churchil yang biasa menghisap

cerutu digambarkan dengan segala garis dan proposi wajahnya yang

didistorsi sesuai dengan ciri-ciri khas wajahnya, sedemikian rupa

hingga yang tertonjolkan wataknya (Sibarani. 2001: 89)

2. Dimensi Psikologis

Di dalam karikatur maupun kartun ekspresi wajah bisa dipergunakan

untuk menunjukan perasaan atau pernyataan emosi dari berbagai

karakter, terkadang para pembuat karikatur menyisipkan humor

dengan membuat eksegrasi ekspresi wajah tokoh. Dalam ilustrasi

kartun bentuk guratan garis wajah sangat berpengaruh terhadap kesan

ekspresi wajah tokoh kartun sendiri. Letak perbedaan ekspresi wajah

dalam karikatur maupun kartun terlihat dalam bentuk hidung, alis,

mata, kelopak mata, garis bibir, dan untuk ekspresi tertentu biasanya

di gambarkan dengan kerutan-kerutan wajah atau berupa garis-garis

tambahan di luar karakter.

3. Dimensi Sosiologis

Karikatur dan kartun penuh dengan perlambangan-perlambangan yang

kaya akan makna. Oleh karena itu, selain dikaji sebagai “teks”, secara

kontekstual juga dilakukan, yakni dengan menghubungkan karya seni

tersebut dengan situasi yang menonjol di masyarakat termasuk di

(40)

untuk signifikasi permasalahan dan sekaligus menghindari pembiasan

penafsiran, juga akhirnya diperlukan data yang berfungsi untuk

mempertajam interpretasi makna serta menjaga validitas kajian.

Dapat disimpulkan bahwa ekspresi wajah merupakan gambaran

ungkapan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang.Sebagai

contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-tamahan dan kasih-sayang,

mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran, mengernyitkan dahi

menyampaikan ketakutan dan kegelisahan. Semua emosi dan berbagai

macam tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang berbeda yang

tergambar di wajah.

2.1.7. Mak na Pose Ber dir i

Pose berdiri artinya tidak tergantung pada orang lain, mampu

mandiri. Berdiri juga dapat diartikan mampu menyelesaikan dan

manangani sesuatu dengan sendiri di atas kedua kaki sendiri.

(http://kamusbahasaindonesia.org).

2.1.8. Konsep Mulut dan Telinga Ter tutup

Mulut adalah rongga di muka, tempat gigi dan lidah, untuk

memasukkan makanan (pada manusia atau binatang); lubang, liang, atau

apa saja yang rupanya sebagai mulut; bagian dari barang tempat masuknya

(41)

Mulut adalah pembukaan atas dari saluran pencernaan, mulai dari

bibir, yang berisi gigi, gusi, dan lidah. Bahan makanan dipecah secara

mekanis di mulut dengan mengunyah dan air liur ditambahkan sebagai

pelumas. Air liur (saliva) mengandung amilase, enzim yang mencerna pati.

(http://kamuskesehatan.com/arti/mulut)

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu

mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan

dan posisi tubuh. (http://id.wikipedia.org/wiki/Telinga)

Telinga adalah (1) organ tubuh untuk mendengar; (2) alat

pendengaran yg terletak di kanan kiri kepala (manusia atau binatang);

kuping; (3) bagian barang atau nama sesuatu yg rupanya spt telinga.

(KBBI) (http://adaalah.blogspot.com/2010/10/telinga.html)

Telinga merupakan sebuah anugerah untuk mendengar,

mengetahui, mengidentifikasi dan mendefinisikan seluruh informasi dalam

bentuk energi yang bergerak dari sebuah gelombang getaran suara. Telinga

akan memberikan efek transformasi dari pikiran ataupun perasaan, dan

akan diterjemahkan dalam bentuk visual gerak-gerik tubuh.

(http://mujibsite.wordpress.com/

tag/telinga-adalah-ekspresi-pikiran-dan-perasaan)

- Telinga bukan hanya sebatas untuk mendengar tapi juga menyaring

segala sesuatu yang kita dengar,menyimpan sesuatu yang baik dari

yang kita dengar kedalam hati dan pikiran untuk kita contoh dan

(42)

tidak baik dari sesuatu yang kita dengar agar jiwa kita tidak menjadi

hitam dan kotor

- Telinga bukan hanya sebatas untuk mendengar tapi juga untuk

mengerti bahwa ada kehadiran dan kekuasaan-NYA disekitar kita,

didalam diri kita kadang menyatu dalam keheningan ataupun biasa saja

untuk mendengarkan dan mematuhi segala perintah-NYA dan

menjauhi segala larangan-NYA

- Telinga bukan hanya sebatas untuk mendengar tapi juga memahami

sebuah nada suara atau intonasi suara yang kita dengar apakah intonasi

suara itu berasal dari seseorang yang sedang sedih, biasa biasa saja

atau sedang bergembira, untuk membaca gerak tubuh seseorang

apakah seseorang itu sedang merasa senang atau sedang gelisah

dengan kata lain Tuhan menciptakan dua daun telinga agar kita

menjadi pendengar yang baik bagi seseorang yang ingin berbagi cerita

untuk dapat kita pahami , ikut merasa senang bila yang kita dengar itu

sebuah berita baik ataupun berusaha memahami dan ikut bersedih bila

itu berupa berita buruk. Memang sulit untuk bisa menjadi seorang

pendengar yang baik Dibutuhkan kesabaran, feeling, dan seni agar

orang yang berbicara dengan kita atau yang sedang mengungkapkan

perasaannya kepada kita merasa tenang dan nyaman Yang penting,

jangan pernah menyerah. Sekali Anda mampu menjadi pendengar yang

(43)

orang lain.

(http://kentutsiangbolong.blogspot.com/2009/08/telinga-adalah-ekspresi-pikiran-dan.html)

Selanjutnya tertutup berarti terkunci, terkatup, tidak terlihat isinya;

tidak terbuka; tidak untuk umum

(http://www.artikata.com/arti-382833-tertutup.html)

Dapat disimpulkan bahwa kondisi mulut tertutup merupakan dan

telinga tertutup, adalah memilih diam, bungkam dan tidak mau berbicara

kepada siapapun serta tidak mau mendengar, dan berpura- pura tidak

mendengar.

2.1.9. Mak na Baju

Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan

tempat berteduh/ tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian

untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan

perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai

simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya.

Perkembangan dan jenis- jenis pakaian tergantung pada adat- istiadat,

kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing. Pakaian

juga meningkatkan keamanan selama kegiatan berbahaya seperti hiking

dan memasak, dengan memberikan penghalang antara kulit dan

lingkungan. Pakaian juga memberikan penghalang higienis, menjaga

toksin dari badan dan membatasi penularan kuman

(44)

2.1.10.Konsep Rambut dan J enis- jenisnya

Rambut adalah sesuatu yang keluar dari dalam kulit dan kulit

kepala, rambut tidak mempunyai syaraf perasa, sehingga rambut tidak

terasa sakit kalau dipangkas. Dengan adanya rambut, selain berfungsi

sebagai MAHKOTA, juga berfungsi sebagai pelindung kepala dari panas

terik matahari, cuaca dingin. Rambut membutuhkan penataan dan

perawatan secara teratur supaya rambut tetap sehat, indah, dan berkilau

(http://www.nabit-ist.com/pengertian-rambut.html)

Rambut adalah mahkota manusia terutama bagi wanita. Hal ini

dapat dibenarkan, karena tanpa rambut kita seakan kekurangan sesuatu

yang membuat kita tampil kurang maksimal. Hal ini dapat diibaratkan

bagaikan seorang raja yang tampil tanpa mahkota. Tuhan juga

menciptakan rambut untuk selalu tumbuh walaupun dicukur sesering

mungkin. Ini berarti bahwa rambut memang sangat berarti bagi

penampilan seseorang.

Orang dengan rambut yang rapi akan memancar aura yang baik ke

sekelilingnya. Begitu juga rambut yang terawat dengan baik menunjukan

ciri orang yang memiliki kepribadian yang rajin dalam merawat diri dan

terbiasa hidup sehat. Rambut juga dapat menunjukan kondisi pikiran

seseorang, karena rambut yang acak-acakan cenderung sama dengan

(45)

Berikut ini akan dijelaskan penentuan karakter berdasarkan jenis

rambut dari seseorang

(http://aksesdunia.com/2012/membaca-karakter-orang-dari-rambutnya/#ixzz1vQKvHtw7), yaitu :

1. Rambut botak atau sengaja dibuat botak

Menunjukan seorang pria yang sexy dan senang akan hal-hal yang

praktis. Mereka umumnya dapat dipercaya karena mereka tidak

berbelit-belit. Kalau terjadi pada seorang wanita berarti wanita tersebut

dalam keadaan depresi atau ingin mendapatkan perhatian lebih dari

orang-orang disekelilingnya

2. Rambut sangat lurus

Menunjukan seorang yang memiliki pribadi yang bebas, selalu

mengikuti keinginan sendiri, berkepribadian kuat, tidak suka

kompromi, dan cendrung bangga pada diri sendiri. Dalam memilih

pasangan biasanya mereka akan menjadi sangat pemilih dan lebih suka

pasangannya tidak mengganggu kesenangan dirinya.

3. Rambut halus tipis seperti bayi

Menunjukan orang yang produktif dalam menelurkan ide-ide yang

kreatif. Namun jika mendapat tantangan yang agak sulit mereka akan

cepat putus asa dan hidup dalam imajinasinya sendiri.

4. Rambut yang selalu rapi dan tertata dengan baik

Menunjukan orang yang efisien dan bertanggung jawab. Mereka

adalah teman curhat yang baik karena penuh dengan

(46)

5. Rambut yang sisiran poninya jatuh ke depan

Menunjukan pribadi yang rasional. Tapi sayangnya mereka mudah

terbawa arus dalam pergaulan sehingga harus hati-hati dalam memilih

teman agar tidak terbawa ke jalan yang sesat.

6. Rambut yang sisirannya kebelakang

Menunjukan pribadi yang keras kepala, royal terutama kepada

keluarga, suka mengeluh jika keadaan tidak sesuai dengan

keinginannya dan akan jadi provokator utama dalam segala hal yang

tidak disenanginya.

7. Rambut yang tumbuh jarang diatas dahi

Menunjukan orang yang suka mementingkan kepentingan diri sendiri.

Dan mereka mempunyai perhitungan yang matang tentang untung

ruginya terhadap apa yang telah mereka lakukan.

8. Rambut halus dan tidak kaku

Menunjukan pribadi yang labil dan mudah terserang penyakit. Mereka

cendrung kurang percaya diri. Biasanya mereka memiliki wajah yang

rupawan atau setidaknya menarik untuk lawan jenisnya.

9. Rambut jarang dan tipis seperti rambut jagung

Menunjukan orang yang keras kepala, boros dan konsumtif. Mereka

biasanya mengikuti perkembangan mode sehingga membuat mereka

sangat modis. Bagi wanita yang memiliki rambut seperti ini biasanya

(47)

10.Rambut yang sangat kaku

Menunjukan pribadi yang berani, tegas, dan pantang menyerah. Tapi

pemikiran mereka agak kolot.

11.Rambut lebat dan subur

Menunjukan pribadi yang pandai dalam berkomunikasi dan banyak

akal, tetapi mereka agak sukar ditebak pemikirannya. Dan pribadi

mereka akan banyak dipengaruhi oleh didikan dari keluarga. Kalau

didikannya jelek maka mereka adalah orang yang susah dipercaya

begitu juga sebaliknya.

12.Rambut berwarna sangat hitam

Menunjukan pribadi yang pantang menyerah dan disukai orang.

Biasanya mereka pandai merawat diri dan memiliki daya tarik yang

sangat tinggi terhadap lawan jenis.Tetapi mereka cendrung susah

dalam menilai seseorang.

13.Rambut yang berwarna hitam pudar

Menunjukan pribadi yang tulus tapi pikiran mereka gampang berubah.

Mereka cepat mempercayai seseorang sehingga mereka sering disakiti

oleh orang-orang yang memanfaatkan ketulusannya.

14.Rambut berwarna hitam berkilau

Menunjukan orang yang suka mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan. Mereka mimiliki wawasan yang luas. Dalam percintaan

biasanya mereka cendrung terlalu posesif terhadap pasangannya,

(48)

15.Rambut berwarna hitam dan agak ikal

Menunjukan pribadi orang yang cerdas tetapi mudah terpengaruh.

Mereka biasanya cendrung agak individualis.

16.Rambut hitam, pendek, dan keriting

Menunjukan orang yang suka mengedepankan kekerasan dalam

penyelesaian masalah, emosi mereka sangat tidak stabil. Mereka

memiliki keinginan yang kuat untuk berhasil tetapi sering mereka

gagal karena emosi mereka yang tidak stabil. Jadi bagi yang memiliki

rambut seperti ini harus lebih hati-hati dalam menyelesaikan suatu

masalah agar dapat berhasil Dalam soal seks mereka jagonya.

17.Rambut hitam, panjang, tebal, dan sangat halus

Jika dia seorang pria maka dia adalah tipe pria yang lembut di luar

tetapi tegas di dalam, berhati dingin, moderat, dan menghargai

pergaulan. Jika dia seorang wanita kepribadiannya cendrung moderat,

mengikuti nalar, tidak mengebu-gebu dalam hal cinta, dan dapat

dipercaya.

18.Rambut coklat, panjang, dan halus

Jika dia adalah seorang pria maka umumnya mereka suka akan

olahraga, keras kepala, pandangannya fleksibel,suka hal-hal yang unik

dan suka bergaul dengan wanita. Jika dia seorang wanita maka mereka

adalah tipe yang sangat menyayangi keluarga,lembut, penuh perasaan,

(49)

19.Rambut pirang

Jika pria dia memiliki bakat dibidang tertentu, filosofis, religius, tetapi

dalam hal kesehatan mereka agak lemah. Jika dia wanita hampir sama

dengan si pria tambahannya adalah mereka sangat menghargai

rambutnya, dan menganggap rambut benar-benar mahkota bagi

dirinya.

20.Rambut yang sering di cat dengan warna berbeda-beda

Menunjukan pribadi yang bebas tidak suka

dikekang,dinamis,menyukai hal-hal baru, petualang, dan cuek abiez.

Jika ada salah satu dari warna rambut itu yang dipertahankan cukup

lama maka itulah sifatnya yang paling dominan.

21.Rambut yang memiliki banyak kuncir atau aksesoris

Menunjukan pribadi yang rela menghabiskan waktunya untuk

memperjuangkan sesuatu yang diinginkannya. Demi hal ini dia sering

mengabaikan hal lainnya yang mungkin lebih penting.

22.Rambut di kepang atau diikat

Menunjukan pribadi yang terbuka dan disukai banyak orang.

23.Rambut potongan pendek

Rambut pendek adalah gaya potongan dari batas bahu sampai super

pendek. Jadi, jika Anda bosan dengan gaya rambut panjang, Anda

dapat memotong rambut dan mencoba sensasi baru dgn gaya potongan

rambut pendek.

(50)

2.1.11.Mak na Bayangan

Bayangan artinya kelompok rahasia yang berada di balik masalah,

kelompok ini tidak dapat dikritik oleh rakyat ataupun dibatalkan.

(http://kamusbahasaindonesia.org)

Bayangan adalah ruang gelap di belakang yang tidak tembus

cahaya yang disinari.

(http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/pengertian-bayangan/#ixzz1vQy36QI3)

Bayangan dapat diartikan: 1. ruang yang tidak kena sinar karena

terlindung benda: 2. wujud hitam yang tampak di balik benda yang kena

sinar; 3. gambar pada cermin, air, dan sebagainya. 4. rupa (wujud) yang

kurang jelas dulu gelap. 5. gambar dulu pikiran; angan-angan; khayal. 6.

tanda-tanda akan terjadi sesuatu. 7. sesuatu yg seakan-akan ada, tetapi

sebenarnya tidak ada. (http://www.artikata.com/arti-320937-bayang.html)

2.1.12.Mak na Background

Definisi Background adalah property CSS yang mendefinisikan

latar belakang dari sebuah area. Latar belakang tersebut menggunakan file

gambar dengan mendifinisikan url dari file gambar tersebut. Posisi dari

gambar juga bisa diatur dengan memasukkan parameter berupa angka di

(51)

2.1.13.Rubr ikasi

Media menyuguhkan informasinya melalui strategi rubrikasi.

Artinya, pesan- pesan yang disuguhkan dengan cara mengelompokkan

berdasarkan kategorisasi tertentu, misalnya berdasarkan bidang ataupun

lingkup geografisnya. Rubrikasi tetap misalnya, menempatkan berita dan

artikel berdasar tema politik, ekonomi, olah raga, criminal dan hiburan.

Kategori ini dipakai oleh media pers. Tema-tema itulah yang dianggap

penting untuk masyarakat dan dapat menarik perhatian, ada juga yang

mengkategorikan berdasarkan wilayah.

Media pers yang tau tentang implikasi dari rubrikasi ini pasti

mempunyai solusi dengan cara mengefektifkan rapat redaksi. Di forum

itulah sebuah nilai berita dicari, dibahas dan dianalisis sehingga setiap

wartawan dengan spesialisasi apapun sangat mungkin menemukan berita

yang menggemparkan dan menjadi berita utama di media tersebut (Panuju,

2005 : 98)

2.1.14.Font

Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan

gerak mata. Energi ini dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam

penggunaanya senangtiasa diperhatikan kaidah-kaidah estetikanya,

kenyamanan keterbacaanya, serta interaksi huruf terhadap ruang dan

(52)

Huruf atau biasa juga dikenal dengan istilah “font” atau “typeface”

adalah salah satu elemen terpenting dalam desain grafis karena huruf

merupakan sebuah bentuk yang universal untuk menghantarkan bentuk

visual yang dibunyikan sebagai kebutuhan komunikasi verbal. Lewat

kandungan nilai fungsional dan nilai estentiknya, huruf memiliki potensi

untuk menterjemahkan atmofir-atmofir yang tersirat dalam sebuah

komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk

visual.

Setiap bentuk dan huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan

fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’

dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman

dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal

dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam

perilaku manusia. Salah satu hukum persepsi dari teori ini membuktikan

bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperlukan adanya

kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negative

yang disebut dengan ground.

Pada dasarnya setiap huruf terdiri dari kombinasi berbagai guratan

garis (strokes) yang terbagi menjadi dua, yaitu guratan garis dasar (basic

stroke) dan guratan daris sekunder (secondary stroke). Apabila ditinjau

dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur huruf

(53)

1. Kelompok garis tegak-datar; EFHIL

2. Kelompok garis tegak-miring; AKMNVZXYW

3. Kelompok garis tegak-lengkung; BDGJPRU

4. Kelompok garis lengkung; COQS

Huruf memiliki dua ruang dasar bila ditinjau dalam hukum

persepsi dari teori Gestalt, yaitu figure dan ground. Apabila kita menelaah

keberadaan ruang negatif dari seluruh huruf maka secara garis besar dapat

dipecah menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Ruang negatif bersudut lengkung; BCDGOPQRSU

2. Ruang negatif bersudut persegi empat, EFHILT

3. Ruang negatif beruang persegi tiga, AKMNVWXTZ

Perhitungan tinggi fisik huruf memiliki azas optikal-matematis,

dalam pengertian bahwa dalam prhitungan angka, beberapa huruf dalam

alfabet memiliki tinggi yang berbeda-beda, namun secara optis

keseluruhan huruf tersebut terlihat sama tinggi. Huruf yang memiliki

bentuk lengkung dan segitiga lancip pada bagian teratas atau terbawah dari

badan huruf akan memiliki bidang lebih dibandingkan dengan huruf yang

memiliki bentuk bundar. Apabila beberapa huruf tersebut dicetak secara

berdampingan akan tercapai kesamaan tinggi secara optis. ([IMG]

(54)

2.1.14.1. J enis –J enis Font

Font terbagi dalam 4 jenis, yaitu Sherif, Sans Serif, Script dan

Decotative. Masing-masing font memiliki karakteristik tersendiri dan

kegunaannya masing-masing juga berbeda.

1. Serif: huruf yang memiliki kait/serif (sedikit menjoroj keluar) pada

bagian ujung atas atau bawahnya. Huruf Sanserif (tanpa kait), tidak

memiliki kait/hook, hanya terdiri dari batang dan tangki. Contoh

Times, Souvenir, Palatino.

2. Sans Serif: huruf yang tidak memiliki kait/serif pada ujung atas

maupun bawahnya. Jadi huruf ini tdiak memiliki sirip pada ujung

hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama.

Kesan yang ditimbulkan oleh jenis ini adalah modern, kontemporer

dan efisien. Contoh : Arial, Tohoma, Helvetica, Futura

3. Script: huryf yang bentuknya mempunyai tulisan tangan manusia.

Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan

pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan

yang ditimbulkannya adalah sifat pribadidan akrab. Contoh:

Commercial Script, Sheley Volante, English Vivance, Brush Script.

4. Decorative: huruf yang tidak termasuk ke dalam klasifikasi di atas.

Huruf jenis ini adalah pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah

ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan

Gambar

Gambar 2.1 Hubungan Tanda, Objek dan Interpretant Pierce
Gambar 2.3
Gambar 4.1
Gambar 4.2

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Kesimpulan dalam hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa implementasi kebijakan (X1) dan budaya organisasi (X2) secara empirik memberikan kontribusi

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap waste dari alumunium foil dengan menggunakan diagram tulang ikan [2], memberikan

Dalam penelitian ini keahlian komite audit diukur menggunakan persentase jumlah komite audit dengan keahlian finansial atau akuntansi terhadap jumlah total komite audit

BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF BAHAN BAKAR (Variasi Jumlah Green Phoskko (GP-7) Sebagai Media Pengurai Terhadap Rendemen Dan Karakteristik Biogas Dari Biomassa Organik

didihnya 78,4°C Untuk mendapatkan etanol harus dengan beberapa proses yakni pengurangan kadar lignin, dilanjutkan dengan proses hidrolisis asam sulfat yang mengubah pati

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa definisi empati adalah kemampuan individu yang melibatkan komponen kognitif dan afektif untuk menempatkan diri dalam

Adapun judul laporan akhir ini adalah “ Pemodelan Karakteristik Motor Dc Shunt, Motor Dc Seri, Dan Motor Dc Kompon Menggunakan Matlab Simulink ” , yang dibuat