ABSTRACT
Increased tourism in Bandung impact on improving the hotel, restaurant and entertainment venues each year. This will lead to taxes related to hotels, restaurants and entertainment venues also increased. These taxes will also contribute to local regional revenue in Bandung. This study aims to determine whether the hotel tax, restaurant tax and entertainment tax effect on local regional revenue in Bandung 2010-2014. The data used is secondary data. The analytical method used is multiple linear regression analysis through SPSS version 16.0. Statistical hypothesis testing using the F and T statistical test results showed that simultaneously hotel tax, restaurant tax and entertainment tax effect on local regional revenue, but only partially significant the restaurant effect on local regional revenue while taxes hotel and entertainment tax does not affect the local regional revenue.
ABSTRAK
Peningkatan pariwisata di Bandung berdampak pada peningkatan hotel, restoran dan tempat hiburan setiap tahunnya. Hal ini akan menyebabkan pajak yang berhubungan dengan hotel, restoran dan tempat hiburan juga meningkat. Pajak-pajak ini juga akan memberikan kontribusi ke Pendapatam Asli Daerah (PAD) Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung tahun 2010-2014. Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda melalui program SPSS versi 16.0. Pengujian hipotesis menggunakan uji statistik F dan uji statistik T. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) namun secara parsial hanya pajak restoran berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sedangkan pajak hotel dan pajak hiburan tidak berpengaruh terhadap Pendaptan Asli Daerah (PAD).
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PENYERTAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 6
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Kegunaan Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1. Perpajakan di Indonesia ... 8
2.1.1 Definisi Pajak ... 8
2.1.2 Pengelompokan Pajak ... 9
2.2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 10
2.2.2 Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 13
2.2.3 Kendala Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 13
2.3. Pajak Daerah ... 14
2.3.1 Pengertian Pajak Daerah ... 14
2.3.2 Jenis-Jenis Pajak Daerah ... 15
2.3.3 Tarif Pajak Daerah ... 17
2.3.4 Kendala Pemungutan Pajak Daerah ... 18
2.4. Hotel ... 21
2.4.1 Pengertian Hotel ... 21
2.4.2 Klasifikasi Hotel ... 21
2.4.3 Pengertian Pajak Hotel, Objek Pajak Hotel dan Subjek Pajak Hotel ... 22
2.4.4 Dasar Pengenaan, Tarif, dan Cara Perhitungan Pajak Hotel ... 24
2.4.5 Masa Pajak, Tahun Pajak, Saat Terutang Pajak dan Wilayah Pemungutan Pajak Hotel ... 25
2.5. Restoran ... 26
2.5.1 Pengertian Restoran ... 26
2.5.2 Klasifikasi Restoran ... 27
2.5.3 Pengertian Pajak Restoran, Objek Pajak Restoran dan Subjek Pajak Restoran ... 30
2.5.5 Masa Pajak, Tahun Pajak, Saat Terutang Pajak dan
Wilayah Pemungutan Pajak Restoran ... 32
2.6. Hiburan ... 33
2.6.1 Pengertian Hiburan ... 33
2.6.2 Pengertian Pajak Hiburan, Objek Pajak Hiburan dan Subjek Pajak Hiburan ... 33
2.6.3 Dasar Pengenaan, Tarif, dan Cara Perhitungan Pajak Hiburan ... 35
2.6.4 Masa Pajak, Tahun Pajak, Saat Terutang Pajak dan Wilayah Pemungutan Pajak Hiburan ... 38
2.7. Penelitian Terdahulu ... 39
3.1.2 Visi dan Misi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ... 48
3.1.3 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ... 50
3.1.4 Tujuan dan Sasaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ... 50
3.1.6 Struktur Organisasi Dinas Pelayanan Pajak Kota
Bandung ... 54
3.1.7 Tata Cara Pemungutan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ... 55
3.2. Jenis Penelitian ... 58
3.3. Definisi Operasional Variabel ... 59
3.4. Populasi dan Sampel ... 61
3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 64
3.6.1.4 Uji Autokorelasi ... 65
3.6.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 67
4.2 Analisis Deskriptif ... 67
4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Pajak Hotel ... 67
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Pajak Restoran ... 69
4.2.4 Analisis Deskriptif Variabel Pendapatan Asli
Daerah (PAD) ... 72
4.3 Uji Asumsi Klasik ... 74
4.3.1 Uji Normalitas ... 74
4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 75
4.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 76
4.3.4 Uji Autokorelasi ... 77
4.4 Uji Regresi Berganda ... 78
4.4.1 Persamaan Regresi ... 78
4.5 Hasil Pengujian Hipotesis ... 79
4.5.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ... 79
4.5.1.1 Pengaruh Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 80
4.5.1.2 Pengaruh Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 82
4.5.1.3 Pengaruh Pajak Hiburan Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 82
4.5.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan ... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84
5.1. Kesimpulan ... 84
5.2 Saran ... 85
LAMPIRAN ... 88
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Kerangka Pemikiran ... 44
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 39
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 60
Tabel 4.1 Data Penerimaan Pajak Hotel Periode 2010-2014 ... 67
Tabel 4.2 Data Penerimaan Pajak Restoran Periode 2010-2014 ... 69
Tabel 4.3 Data Penerimaan Pajak Hiburan Periode 2010-2014 ... 70
Tabel 4.4 Data Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Periode 2010-2014 ... 72
Tabel 4.5 Uji Normalitas ... 74
Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas ... 75
Tabel 4.7 Uji Heterokedastisitas ... 76
Tabel 4.8 Uji Autokorelasi ... 77
Tabel 4.9 Uji Regresi Berganda ... 78
Tabel 4.10 Uji Hipotesis Secara Parsial ... 80
Tabel 4.11 Uji Hipotesis Secara Simultan ... 83
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Republik Indonesia. Pemerintahan daerah adalah
penyelenggaran urusan pemerintahan oleh Pemerintahan Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan Tugas Pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah).
Seperti yang dikutip dari Kuncoro (2004), UU No. 5 Tahun 1974 telah
meletakkan dasar sistem hubungan pusat dan daerah yang terangkum dalam tiga
prinsip yaitu:
1. Desentralisasi yang mengandung arti penyerahan urusan pemerintah dari
Bab 1 Pendahuluan 2
2. Dekonsentralisasi yang berarti pelimpahan wewenang dari pemerintahan
atau kepala wilayah atau kepala instansi vertikal atasnya kepada
pejabat-pejabat didaerah
3. Madebewind (tugas pembantuan) yang berarti pengkordinasian prinsip
desentralisasi dan dekonsentrasi oleh kepala daerah, yang memiliki fungsi
ganda sebagai penguasa tunggal di daerah dan wakil pemerintah pusat
didaerah
Pajak merupakan salah satu sumber dari sekian banyak sumber penerimaan
pemerintah daerah yang digunakan untuk membiayai pembangunan di daerah yang
bertujuan untuk dapat membiayai dan memajukan daerah yang ditempuh dengan
kebijakan pada pengoptimalisasian penerimaan pajak, di mana setiap orang wajib
membayar pajak sesuai dengan kewajibannya. Salah satu Pendapatan Asli Daerah
(PAD) yaitu berasal dari Pajak Daerah, yaitu pajak yang ditetapkan oleh daerah
untuk kepentingan pembiayaan rumah tangga pemerintah daerah tersebut. (Nirbeta,
2013)
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2004 pasal 157 tentang
Pemerintah Daerah, sumber pendapatan tetap yang digunakan untuk membiayai
berbagai kegiatan Daerah Otonom terdiri dari:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
2. Dana Perimbangan
3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah
Pajak daerah merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
yang dipungut dari masyarakat tanpa mendapatkan imbalan langsung. Hal ini sesuai
Bab 1 Pendahuluan 3
Daerah yang mengungkapkan bahwa Pajak Daerah adalah iuran wajib yang
dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang
seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaran daerah dan pembangunan
daerah. Dengan menggali serta meningkatkan potensi pajak daerah yang ada di
daerah tersebut, maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) nantinya dapat digunakan
untuk pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Salah satu upaya untuk melihat kemampuan daerah dalam rangka self
supporting dari segi keuangan daerah dalam rangka mengurangi ketergantungan
terhadap pemerintah pusat adalah dengan melihat komposisi dari penerimaan daerah
yang ada. Semakin besar komposisi Pendapatan Asli Daerah (PAD), semakin besar
pula kemampuan daerah untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar. Namun
semakin kecil komposisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap penerimaan
daerah, maka ketergantungan terhadap pusat juga semakin besar. Sedangkan dampak
yang dirasakan masyarakat dengan adanya peningkatan penerimaan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) adalah kelancaran pembangunan. Pembangunan ini meliputi berbagai
sektor diantaranya pembangunan jalan, pembangunan fasilitas umum dan fasilitas
lain (Ardiyansyah, 2005).
Terdapat perbedaan cakupan pajak antara daerah provinsi dan daerah
kabupaten/kota. Menurut Undang-Undang no. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah, Daerah Provinsi memiliki 5 jenis pajak daerah, yaitu :
1. Pajak Kendaraan Bermotor
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Bab 1 Pendahuluan 4
4. Pajak Air Permukaan
5. Pajak Rokok
Sedangkan jenis pajak yang dipungut oleh daerah kabupaten/kota terdapat 7
jenis pajak, yaitu :
6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
7. Pajak Parkir
8. Pajak Air Tanah
9. Pajak Sarang Burung Walet
10.Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
11.Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan merupakan jenis-jenis Pajak
Daerah yang potensinya semakin berkembang seiring dengan makin diperhatikannya
komponen pendukung yaitu sektor jasa dan pariwisata dalam kebijakan
pembangunan daerah. Jenis-Jenis Pajak diatas menggambarkan besarnya potensi
akan keberadaan jenis-jenis pajak dalam pembangunan suatu daerah. Menurut
Nirbeta (2013) kebijakan dan strategi yang dapat dilakukan pemerintah daerah untuk
meningkatkan penerimaan daerah salah satunya yaitu menghitung potensi
Bab 1 Pendahuluan 5
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khairunnisa (2011)
yang menganalisis Pajak Hotel dan Pajak Restoran sebagai Sumber PAD
(Pendapatan Asli Daerah) kota Bandung meyatakan bahwa strategi yang diambil
untuk meningkatakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung dari sektor
pajak hotel dan pajak restoran adalah strategi Strength-Opportunity (SO) yaitu
dengan menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal yang
ada. Pada penelitian yang dilakukan oleh Roro Bella Ayu Wandani Prasetio Putri
(2014) yang menganalisis penerimaan pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan
sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kota Malang meyatakan bahwa
tingkat rata-rata kontribusi penerimaan pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan
dalam kurun waktu 8 tahun periode 2006-2013 adalah sebesar 5,18%, 10,36%, dan
1,77% terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sedangkan, berdasarkan penelitian
sebelumnnya yang dilakukan oleh Paramita (2013) yang menganalisis pengaruh hasil
pemungutan pajak hotel dan pajak restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
kota Bandung menyatakan bahwa hasil pemungutan pajak hotel dan pajak restoran
berpengaruh secara parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bandung
hal ini berdasarkan hasil uji korelasi menunjukan hubungan yang sangat kuat antara
pajak hotel dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu 96,9% dan pajak hotel
berpengaruh sebesar 93,9% terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Berdasarkan uraian di atas penulisi tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ Pengaruh Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan
Bab 1 Pendahuluan 6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah yang dapat diambil dalam
penelitian ini :
1. Apakah terdapat pengaruh kontribusi Pajak Hotel Terhadap Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Kota Bandung tahun 2010-2014?
2. Apakah terdapat pengaruh kontribusi Pajak Restoran Terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung tahun 2010-2014?
3. Apakah terdapat pengaruh kontribusi Pajak Hiburanl Terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung tahun 2010-2014?
4. Apakah terdapat pengaruh kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Hiburan Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung tahun
2010-2014?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh Pajak Hotel Terhadap Penerimaan
Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung tahun 2010-2014
2. Untuk menganalisis pengaruh Pajak Restoran Terhadap Penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung tahun 2010-2014
3. Untuk menganalisis pengaruh Pajak Hotel Terhadap Penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung tahun 2010-2014
4. Untuk mengetahui pengaruh Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak
Hiburan Terhadap Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
Bab 1 Pendahuluan 7
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan penelitian berupa
kegunaan praktis:
a. Bagi Pemerintah
untuk bahan evaluasi dan pertimbangan kepada Pemerintah Daerah Kota
Bandung dalam melakukan upaya peningkatan pendapatan Pajak Hotel, Pajak
Restoran dan Pajak Hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
Bandung
b. Bagi akademisi
untuk bahan informasi penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan
dengan pengaruh pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota palembang
c. Bagi masyarakat
Untuk memberikan informasi mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Pajak Hotel, Pajak Restoran
dan Pajak Hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung tahun 2010-2014
yang diolah menggunakan SPSS 16.0, maka peneliti dapat menarik kesimpulan
yaitu:
1. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara parsial Pajak Hotel tidak
berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung periode
2010-2014
2. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara parsial Pajak Restoran
berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung periode
2010-2014
3. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara parsial Pajak Hiburan
tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung
periode 2010-2014
4. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara simultan terbukti bahwa
terdapat pengaruh antara Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung pada periode
Bab 5 Kesimpulan dan Saran 85
5.2 Saran
Saran yang diberikan peneliti untuk pihak-pihak yang terkait adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung harus meningkatkan pelayanan
maupun pengawasan karena setiap tahun meningkatnya tempat wisata yang
mengakibatkan hotel, restoran dan tempat hiburan semakin bertambah harus
ada pengawasan agar Wajib Pajak membayarkan pajak sehingga penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan meningkat
2. Bagi peneliti lain
Bagi peneleti selanjutnya dapat menambah variabel-variabel lain yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Putranty, Mawar. 2008. Pengaruh Penerimaan Pajak Reklame dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Pada Suku Dinas Pendapatan Daerah Kodya Jakarta Barat II). Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hidayatullah, Syarif. 2013. Analis Pengaruh Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palembang Tahun 2000-2011. Skripsi UIN Syarifhidayatullah.
Kurniawan, Andhi. 2009. Analisi Kontribusi Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kudus. Skripsi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Mardiasmo. 2008. Perpajakan. Edisi Revisi 2008. Yogyakarta: Andi Offset.
Nirbeta, Hadis. 2013. Pengaruh Pemungutan Pajak Reklame, Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Restoran dan Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tanjungpinang Periode 2010-2012. Jurnal Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Paramita, Vidya. 2013. Pengaruh Hasil Pemungutan Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung. Jurnal Universitas Widyatama.
Rahmanto. 2007. Efektifitas Pajak Hotel Dan Restoran Terhadap Pajak Daerah Di Kabupaten Semarang Tahun 2000 -2004. Skripsi Universitas Negeri Semarang
Resmi. 2009. PERPAJAKAN: Teori dan kasus edisi 5. Salemba Empat.
Sulistyowati, Diah. 2011. Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Alokasi Belanja Modal. Skripsi Universitas Diponegoro
Sunjoyo, Setiawan,R., Carolina, V., Magdalena,N., dan Kurniawan, A. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang
Undang-Undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan daerah
http://eprints.undip.ac.id/16857/1/Analisis_Pendapatan_Asli_Daerah_(_PAD_)_Dan _FaktorFaktor....by_Purbsyu_Budi_Ssntoso_%26_Retno_Puji_Rahayu_(OK) .pdf diakses tanggal 12 April 2015.
http://eprints.undip.ac.id/34950/1/JURNALPAD.pdf diakses tanggal 10 Mei 2015.