• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN MEDIA

POWERPOINT PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL

BELAJAR KIMIA SISWA SMA

Oleh :

Meida Esterlina Marpaung NIM. 409431021

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan

kasihNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini

dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) Menggunakan Media Powerpoint Pada Pokok Bahasan

Struktur Atom Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA”, disusun

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada : Bapak Prof. Dr.

Ramlan. Silaban, MS , sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan

bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya

penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Drs. Eddyanto, Ph.D, Dr.

Marham Sitorus, M.Si, dan Agus Kembaren S.Si, M.Si, yang telah memberikan masukan dan

saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan Skripsi ini. Ucapan

terimakasih disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D selaku

Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf

Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga

disampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru SMA Swasta Assisi Pematangsiantar khususnya

Bapak Hendra Simanjuntak, S.Si, M.Pd, yang telah banyak membantu selama penelitian ini

khususnya dan buat anak XI-IA 1, XI-IA 2 dan XI-IA 3 SMA Swasta Assisi Pematangsiantar.

Teristimewa saya sampaikan terimakasih kepada Ayah, Ibu, dan adik-adik tercinta (Debora

Marantika Marpaung dan Andi Saputra Marpaung) yang telah mengasihi, membimbing,

mendoakan, dan memberikan motivasi serta dukungan baik moril dan materi kepada penulis

selama penyelesaian studi di UNIMED. Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada

segenap keluarga besar mahasiswa Jurusan Kimia, khususnya Pendidikan Kimia A 2009 yang

telah banyak membantu serta menjadi keluarga selama menuntut ilmu di Universitas Negeri

Medan.

Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para sahabat

yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini khususnya buat yang terkasih

Bang Henri Panggabean, S.Si yang selalu ada buat penulis selama masa studi di jurusan

Kimia Unimed. Terima kasih juga kepada sahabat-sahabatku Rudini Tampubolon, Mei Uli

(4)

Agus Hendri Y. Telaumbanua, dan seluruh sahabat Pendidikan Kimia A 2009 dan KTB

“Maranatha de Frouline” yang telah banyak membantu serta menjadi keluarga selama

menuntut ilmu di Universitas Negeri Medan serta sahabat-sahabat saya PPLT UNIMED

Angkatan’12 di SMP Negeri 5 Pematangsiantar.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca

demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya

khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2013

Penulis,

(5)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT

PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

Meida Esterlina Marpaung (NIM 409431021) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah media powerpoint pada model pembelajaran STAD memberikan pengaruh terhadap hasil belajar kimia. (2) apakah media powerpoint pada model pembelajaran STAD memberikan pengaruh terhadap motivasi siswa dalam belajar kimia. (3) apakah terdapat hubungan antara motivasi dan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan media powerpoint pada model pembelajaran STAD. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Swasta Assisi Pematangsiantar yang terdiri dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif sampling dengan mengambil 2 kelas dari 3 kelas yaitu kelas XI-IA 3 sebagai kelas eksperimen I dan kelas XI-IA 2 sebagai kelas eksperimen II. Sampel penelitian kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II masing-masing berjumlah 40 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal (r11= 0,796) dan angket motivasi yang berjumlah 25 soal. Jenis penelitian

(6)

vi

2.1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar 9

2.1.1. Pengertian Belajar 9

2.1.2. Pengertian Belajar Mengajar 10

2.1.3. Pengertian Hasil Belajar 11

2.1.4. Motivasi 12

2.2. Model Pembelajaran Kooperatif 13

2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif 14

2.2.2. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif 16

2.2.3. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 17

2.2.4. Keunggulan dan Kelemahan Kooperatif Tipe STAD 20

2.3. Media Pembelajaran 21

(7)

vii

2.5. Kerangka Konseptual 43

2.6. Hipotesis Penelitian 44

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 46

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 46

3.3. Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian 46

3.4. Rancangan Penelitian 47

3.5. Prosedur Penelitian 49

3.6. Organisasi Pengolahan Data 50

3.7. Teknik Pengolahan Data 51

3.8. Teknik Analisa Data 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 60

4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 63

4.3. Uji Persyaratan Analisis Data 66

4.4. Uji Hipotesis 68

4.5. Peningkatan Hasil Belajar 72

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian 72

4.7. Keterbatasan Penelitian 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 76

5.2. Saran 77

(8)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 16

Tabel 2.2 Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu 20

Tabel 2.3 Tingkat Penghargaan Atas Nilai Peningkatan Kelompok 20

Tabel 2.4 Tabel m Untuk Berbagai Subkulit 33

Tabel 2.5 Penyimpangan pada Orbital d 39

Tabel 2.6 Penyimpangan pada Orbital f 30

Tabel 3.2 Korelasi Antara Nilai Angket Siswa dan Nilai Hasil Belajar Siswa 58

Tabel 4.1 Rata-rata dan Standar Deviasi 62

Tabel 4.2 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen I 63

Tabel 4.3 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen II 63

Tabel 4.4 Tabulasi Frekuensi Hasil Belajar 63

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data 65

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data 66

Tabel 4.9. Hasil Uji Hipotesis I 67

Tabel 4.10.Hasil Uji Hipotesis II 68

Tabel 4.11.Descritive Correlatons Eksperimen I 69

Tabel 4.12.Descritive Correlatons Eksperimen II 70

Tabel 4.13 Data Perhitungan Gain 71

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.4. Gambar Arah Spin 33

Gambar 2.5. Bentuk orbital s 34

Gambar 2.6. Bentuk-bentuk orbital Px,Py,Pz 34

Gambar 2.8. Tabel Periodik Unsur Modern 38

(10)

ix

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1. Frekweni Motivasi Siswa 65

Grafik 4.2. Nilai Rata- rata Hasil Belajar dan Motivasi Siswa 65

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 81

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 84

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrument Test 94

Lampiran 4 Instrument Test 95

Lampiran 5 Kunci Jawaban Kisi-Kisi Soal 102

Lampiran 6 Angket Motivasi Belajar Siswa 103

Lampiran 7 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar 108

Lampiran 8 LKS 109

Lampiran 9 Kunci Jawaban LKS 112

Lampiran 10. Soal-Soal Instrument Setelah Validasi 113 Lampiran 11. Kunci Jawaban Instrument Penelitian 117

Lampiran 12. Uji Validitas Test 118

Lampiran 13. Uji Reliabilitas Test 121

Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 122 Lampiran 15. Perhitungan Daya Pembeda Butir Test 124 Lampiran 16. Data Hasil Belajar dan Motivasi Siswa Eksperimen I 126 Lampiran 17. Data Hasil Belajar dan Motivasi Siswa Eksperimen II 127 Lampiran 14. Tabulasi Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen I 128 Lampiran 15. Tabulasi Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen II 130

Lampiran 16. Tabulasi Motivasi Belajar 132

Lampiran 17. Uji Normalitas Data 133

Lampiran 18. Uji Homogenitas 139

Lampiran 19. Uji Hipotesis 140

Lampiran 20. Uji Peningkatan Hasil Belajar 147

Lampiran 22. Daftar Tabel r Product Moment 149

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungan.

Masalah yang dihadapi di dunia pendidikan selalu dihubungkan dengan kuantitas,

kualitas dan relevansinya dengan dunia kerja. Fungsi pendidikan adalah

membimbing anak ke arah suatu tujuan yang kita nilai tinggi. Pendidikan yang

baik adalah usaha yang berhasil membawa semua nak didik kepada tujuan itu

(Sadiman, 2007).

Sejalan dengan itu Hamlik, (dalam Arsyad,2002) mengatakan bahwa :

Suatu hasil pendidikan dikatakan tinggi mutunya apabila pengetahuan sikap dan

keterampilan yang dimiliki lulusan kelak berguna bagi pengembangan selanjutnya

baik bagi lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun di masyarakat.

Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari sifat dan komposisi materi

(yang tersusun oleh senyawa) serta perubahannya, bagaimana

senyawa-senyawa itu bereaksi/ berkombinasi membentuk senyawa-senyawa lain (Mortimer, dalam

Ashadi, 2009). Menurut Arifin (dalam Ariani, 1995), kesulitan siswa dalam

mempelajari ilmu kimia dapat bersumber pada: (1) kesulitan dalam memahami

istilah, (2) kesulitan dalam memahami konsep kimia. Kebanyakan konsep-konsep

dalam ilmu kimia maupun materi kimia secara keseluruhan merupakan konsep

atau materi yang berupa abstrak dan kompleks sehingga siswa dituntut untuk

memahami konsep-konsep tersebut dengan benar dan mendalam, dan (3) kesulitan

perhitungan. Seorang guru mata pelajaran kimia diharapkan mampu menyajikan

materi-materi kimia dengan lebih menarik dan penuh inovasi. Salah satunya

dengan mengembangkan metode pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal dan anggapan siswa yang keliru

(13)

2

Permasalahan di atas dapat diupayakan pemecahannya yaitu dengan

melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran

konvensional yang berpusat pada guru sehingga menghadapkannya pada

pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Pembelajaran kooperatif

merupakan suatu sikap bekerja diantara sesama dalam bentuk kerja kelompok,

dimana tiap kelompok terdiri dari 2 orang atau lebih yang keberhasilannya

dipengaruhi oleh keterlibatan setiap anggota kelompok.

Menurut Salvin dalam Isjoni (2009), pembelajaran kooperatif merupakan

sekelompok kecil siswa yang bekerja sama untuk belajar dan bertanggung jawab

pada kelompoknya. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa dalam menerima

pendapat orang lain dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya,

membantu memudahkan menerima materi pembelajaran, meningkatkan

kemampuan berfikir dalam memecahkan masalah. Dengan adanya komunikasi

antara anggota-anggota kelompok dalam menyampaikan pengetahuan dapat

meningkatkan hasil belajar serta hubungan sosial setiap anggota kelompok.

Pembelajaran kooperatif model STAD memberikan

pengalaman-pengalaman sosial bagi siswa sebab mereka akan bertanggung jawab pada diri

sendiri dan anggota kelompoknya. Keberhasilan anggota kelompok berasal dari

tingkat prestasi yang berbeda-beda, sehingga melatih siswa untuk bertoleransi atas

perbedaan dan kesadaran perbedaan. Dalam proses pelaksanaannya, kegiatan

model pembelajaran STAD lebih membawa siswa untuk memahami materi yang

disajikan oleh guru, karena siswa aktif dalam proses belajar mengajar.

Kita semua tentunya mengetahui arti penting motivasi dalam proses

belajar. Dalam belajar sangat diperlukan motivasi. Motivation is an essential

condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal, jika ada motivasi.

Semakin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil juga pelajaran itu.

Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para

siswa. Perlu ditegaskan, bahwa motivasi berkaitan erat dengan suatu tujuan.

Motivasi mempengaruhi adanya kegiatan dalam belajar. Motivasi belajar siswa

dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin, motivasi

(14)

3

dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif

terhadap keefektifan usaha belajar anak (Oktaviana,2011).

Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menjadi salah satu alternatif

dalam memotivasi siswa untuk belajar karena metode ini menekankan pada

aktifitas belajar yang menyenangkan dalam kelompok di dalam kelas. Metode ini

diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik dengan

melibatkan siswa secara langsung dalam pencarian ilmu sesuai dengan

kompetensi yang diharapkan dalam diskusi kelompok. Model pembelajaran tipe

STAD akan mampu meningkatkan motivasi, hasil belajar penyampaian materi dan

peserta didik akan aktif mengikuti kegiatan belajar di kelas. Dalam penerapannya,

guru dalam mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran yang dapat mengaktifkan seluruh indera siswa. Media digunakan

untuk menyampaikan materi pembelajaran kimia, diarahkan semenarik dan sejelas

mungkin. Hal ini untuk mendorong siswa agar termotivasi belajar menjadi lebih

baik. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini

diharapkan dapat memberi motivasi belajar, melatih keterampilan, bertanggung

jawab pada setiap tugas, mengembangkan kemampuan bekerjasama dengan orang

lain, terutama dalam belajar kimia. Guru sebagai pusat pengemban media

sehingga materi yang disampaikan dapat diserpa dan dimilki siswa dengan baik.

Salah satu inovasi media pengajaran yang dapat digunakan adalah media

menggunakan media Powerpoint. Media Powerpoint merupakan salah satu media

untuk menyampaikan presentasi. Powerpoint dapat merupakan bagian dari

keseluruhan presentasi maupun menjadi satusatunya sarana penyampaian

informasi. Powerpoint sebagai pendukung presentasi misalnya adalah Powerpoint

sebagai alat bantu visual dalam presentasi oral. Powerpoint dapat pula menjadi

media utama penyampaian presentasi, misalnya pada presentasi produk/iklan

mini, profil perusahaan, dan presentasi online. Presentasi semacam ini dapat

disertai dengan narasi dan ilustrasi suara, musik, atau video yang dimainkan pada

saat presentasi,(http://www.ica-sae.org/trainer/indonesia/p16).

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan

(15)

4

Salah satu penelitian yang telah dilakukan oleh Rusaidi (2009), terjadi perbedaan

rata-rata perlakuaan yang diberikan metode STAD dengan yang tidak diberikan

metode STAD dimana, sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas hanya

mencapai 42,25, tetapi setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas menjadi

79, 63.

Faktor lain yang sangat menentukan hasil belajar siswa adalah motivasi.

Berdasarkan penelitian Pulungan (2008), model pembelajaran yang monoton

dapat mengurangi motivasi siswa untuk belajar karena siswa merasa jenuh. Siswa

dengan motivasi belajar tinggi, prestasinya akan lebih baik dibandingkan dengan

siswa dengan motivasi rendah. Sering dijumpai siswa yang memiliki intelegensi

yang tinggi tetapi prestasi belajar yang dicapainya rendah, akibat kemampuan

intelektual yang dimilikinya kurang berfungsi secara optimal. Salah satu faktor

pendukung agar kemampuan intelektual yang dimiliki siswa dapat berfungsi

optimal adalah adanya motivasi untuk berprestasi tinggi dalam dirinya. Sedangkan

menurut Budiarti (2007), pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran

STAD memberikan rataan nilai hasil belajar yang lebih tinggi pada siswa yang

memiliki motivasi belajar rendah, tetapi memberikan nilai hasil belajar yang lebih

rendah pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi. Sedangkan pengajaran

dengan menggunakan model pembelajaran TPS memberikan rataan nilai hasil

belajar yang lebih tinggi pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, tetapi

memberikan nilai hasil belajar yang lebih rendah pada siswa yang memiliki

motivasi belajar rendah.

Struktur atom merupakan salah satu materi yang di ajarkan di kelas XI

semester 1. Struktur atom membahas mengenai perkembangan model atom

modern dan perkembangan teori mekanika kuantum, orbital molekul dan geometri

molekul serta mempelajari mengenai konfigurasi elektron berdasarkan aturan

Hund, prinsip Aufbau dan larangan Pauli. Para guru biasanya memberikan

penjelasan yang jelas mengenai perkembangan mekanika kuantum sehingga dapat

mengetahui prinsip mekanika kuantum tersebut dan asumsinya dari beberapa ahli.

(16)

5

siswa diharapkan dapat mengetahui perkembangan dari materi yang telah ada

serta menguasainya dengan matang agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam

mengikuti pelajaran kimia selanjutnya. Pada materi struktur atom umumnya siswa

cenderung belajar dengan hafalan yang dapat menciptakan kebosanan dalam

belajar dan sebagian besar konsep–konsepnya masih merupakan konsep yang

bersifat abstrak, sehingga diperlukan suatu model pembelajaran yang dilengkapi

dengan media agar siswa merasa tertarik untuk belajar dan merasa tidak bosan.

Adapun motivasi juga sangat berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam proses

belajar mengajarnya.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut penulis merasa termotivasi

untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Powerpoint Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar KimiaSiswa SMA”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi

masalah adalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan guru masih kurang bervariasi

2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia masih rendah membutuhkan

perbaikan kualitas baik dari segi pemilihan metode yang tepat untuk

pembelajaran kimia.

3. Siswa cenderung pasif dan kurang aktif dalam proses pembelajaran.

4. Pembelajaran kimia yang kurang menarik dan menyenangkan

5. Kurangnya motivasi dan minat siswa dalam pelajaran kimia

1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan

masalah dalam penelitian ini pada proses belajar mengajar dengan penerapan

(17)

6

bahasan struktur atom untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar kimia siswa

di kelas XI SMA Swasta ASSISI Pematangsiantar T.A 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran

kooperatif tipe STAD menggunakan media Powerpoint lebih tinggi

dibandingkan model pembelajaran yang hanya menggunakan media

Powerpoint pada pokok bahasan struktur atom di kelas XI SMA Swasta

ASSISI Siantar TA 2013/2014 ?

2. Apakah motivasi belajar kimia siswa yang mendapat pembelajaran

kooperatif tipe STAD menggunakan media Powerpoint lebih tinggi dari

pada motivasi siswa yang hanya menggunakan model pembelajaran

dengan media Powerpoint pada pokok bahasan struktur atom?

3. Apakah terdapat hubungan antara motivasi dan hasil belajar kimia siswa

yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dengan menggunakan media powerpoint ?

4. Apakah ada pengaruh antara motivasi belajar kimia siswa dengan hasil

belajar kimia siswa?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dengan menggunakan media Powerpoint terhadap hasil belajar kimia

siswa kelas XI SMA pada pokok bahasan struktur atom.

2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD

mengggunakan media Powerpoint terhadap motivasi belajar kimia siswa

kelas XI SMA pada pokok bahasan struktur atom.

3. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan hasil belajar siswa yang

dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

(18)

7

4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar kimia siswa terhadap hasil

belajar kimia .

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti sebagai calon guru dapat mengetahui keefektifan penerapan

model pembelajaran tipe STAD menggunakan media Powerpoint dalam

upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan

struktur atom.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model

pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai salah satu model

pembelajaran.

3. Siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman

siswa pada pokok bahasan struktur atom.

4. Sebagai bahan masukan bagi sekolah tempat berlangsungnya penelitian,

dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran di SMA.

5. Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi pembaca tentang

pentingnya model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan

Powerpoint untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar.

1.7 Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tipe

STAD adalah model pembelajaran aktif dalam kelompok, dimana dalam model

pembelajaran ini, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok

dalam pembelajaran STAD terdiri dari empat sampai lima orang siswa, dalam

setiap kelompok siswa berasal dari latar belakang yang berbeda, baik dilihat dari

tingkat akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Akan tetapi dalam penelitian

ini, siswa dikelompokkan hanya berdasarkan perbedaan akademik siswa, setiap

kelompok terdiri dari siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah.

Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat dan keinginan

(19)

8

yang baik. Tingkat motivasi siswa dalam penelitian ini adalah motivasi hasil

belajar siswa yang tinggi dan motivasi belajar siswa yang rendah dalam belajar

kimia, baik dalam penyerapan materi yang telah diberikan oleh guru sampai pada

penerapan ilmu dengan menyelesaikan soal-soal kimia.

Powerpoint merupakan salah satu media untuk menyampaikan presentasi.

Powerpoint dapat merupakan bagian dari keseluruhan presentasi maupun menjadi

satu-satunya sarana penyampaian informasi. Powerpoint dapat pula menjadi

media utama penyampaian presentasi, misalnya pada presentasi produk/iklan

mini, profil perusahaan, dan presentasi online. Presentasi semacam ini dapat

disertai dengan narasi dan ilustrasi suara, musik, atau video yang dimainkan pada

saat presentasi. Sehingga media Power Point ini dapat membantu dalam proses

pembelajaran khususnya dalam kimia yang bersifat abstrak.

Hasil belajar adalah proses terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

siswa yang diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan

kerampilan. Tinggi rendahnya skor belajar menunjukkan tinggi rendahnya hasil

belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah peningkatan nilai dari pretest ke

(20)

76 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar kimia siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dengan menggunakan program powerpoint lebih

tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran hanya menggunakan

program powerpoint . Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

menggunakan program powerpoint adalah sebesar 75% dan hanya

menggunakan program powerpoint 56%. Hal ini menunjukkan adanya

pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

menggunakan program powerpoint terhadap hasil belajar kimia SMA pada

pokok bahasan struktur Atom.

2. Motivasi belajar kimia siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dengan menggunakan program powerpoint lebih

tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran hanya menggunakan

program powerpoint .

3. Ada hubungan antara motivasi dan hasil belajar kimia siswa yang

diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan

program powerpoint pada pokok bahasan struktur atom.

4. Tidak ada hubungan antara motivasi dan hasil belajar kimia siswa yang

diajarkan dengan hanya menggunakan program powerpoint.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan

hal-hal berikut :

1. Bagi guru diharapkan dapat memperbaiki model pembelajaran di sekolah

sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah

khususnya dengan menerapkan model pembelajaran koperatif tipe STAD

(21)

77

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model

pembelajaran koperatif tipe STAD (Student Teams Achiviements Division)

ini, agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran

ini sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

3. Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar kiranya dapat melanjutkan

penelitian pasca penelitian ini. Hal ini penting agar hasil penelitian ini

bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai reformasi dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar dikelas, dan disarankan untuk

(22)

78

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (1999), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Ahmadi, A dan Supriyono, W., (2003), Psikologi Belajar, Rhineka Cipta, Jakarta.

Angkowo, A., dan Kosasih, A., (2007), Optimalisasi Media Pembelajaran, Grasindo, Jakarta

Arikunto, S.,(2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Dahar, Ratna W., (1996), Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta.

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar,Yrama Widya,Bandung.

Djamarah, S.,B.,dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Huda, Miftahul., (2011),Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Hakkairanen, K., (2009), Jingsaw.

http:/www.aericel.net/jingsaw/Hakkairanen.htm (diakses 27 Januari 2013)

Hutabarat, E., (2011), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ( Students Teams Achievement Divisions) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan hidrokarbon Di Kelas X SMA., Skripsi. FMIPA. Medan

Isjoni, (2009), Pembelajaran Koperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Justiana, Sandri dan Muchtaridi., (2009), Kimia 2, Yudistira, Jakarta

Lie, A., (2002), Cooperative Learning : Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Megawati ., 2008., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Zat dan Wujudnya Kelas VII Semester 1 SMPN Perisai T.A 2007/ 2008, FMIPA Unimed : Medan

Mulyasa, E., (2003), Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik dan Implementasi, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung

(23)

79

Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta

Setyowati., (2007), Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13 Semarang, Skripsi FE., Universitas Negeri Semarang

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA-UNIMED, Medan.

Situmorang, Manihar., (2009), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Dan SOP, Medan, Unimed.

Sudjana., (2005), Metode Statistik, Tarsito, Jakarta

Sukriyah., (2011), Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model STAD dan NHT, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Sunarya, Yayan dan Setiabudi, Agus., (2007), Mudah dan Aktif Belajar Kimia, Setia Purnama, Bandung

Sutresna, Nana, (2007), Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas X, Grafindo, Bandung

Tambunan, M, dan Simanjuntak, A., (2008), Strategi Belajar Mengajar , FMIPA, Unimed , Medan

Pulungan, M., (2007) Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Media Power Point dan Ringkasan Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid di Kelas XI IPA MAN 1 Medan, Skripsi FMIPA, UNIMED, Medan.

Trianto, (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka. Jakarta.

Turanda,V., (2008). Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Palangkaraya Pada Konsep Gaya Dan Energi. Jurnal Ilmiah Kependidikan Dan Kemasyarakatan. Vol.3 No.1 Januari- Juni 2008

Gambar

Gambar 2.4. Gambar Arah Spin
Grafik  4.1. Frekweni Motivasi SiswaGrafik  4.2. Nilai Rata- rata Hasil Belajar dan Motivasi Siswa

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung serta Pendekatan Gabungan Langsung dan Tidak Langsung dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan berpikir Matematika

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Data atau Variabel yang digunakan adalah perkiraan ( Estimasi ) pendapatan dari asset asset yang sudah ada pada Warnet MyNet untuk tahun 2008 ke depan yang beralamat di jalan Akses

Untuk menghitung daya dukung ultimate dan penurunan pondasi tiang pancang dari data Sondir dan SPT digunakan secara analitis dan menggunakan program Metode

Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai pengembangan digital library yang ditujukan untuk perpustakaan Smk Yasmida Ambarawa .Teknologi dan komunikasi tak

Reok, maka dengan ini kami mengundang saudara/I untuk melakukan Pembuktian Kualifikasi terhadap Dokumen Penawaran saudara yang akan dilaksanakan pada :. Adapun kelengkapan