• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN PENGAJARAN LANGSUNG KELAS VII SMP SWASTA ISTIQLAL DELITUA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA T.P.2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN PENGAJARAN LANGSUNG KELAS VII SMP SWASTA ISTIQLAL DELITUA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA T.P.2012/2013."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MODEL

PENGAJARAN LANGSUNG PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA KELAS VII SMP SWASTA

ISTIQLAL DELITUA SEMESTER GANJIL T.P. 2012/2013

Oleh Roy Iskandar 408121085

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul: “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dengan Model Pengajaran Langsung Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII SMP Swasta Istiqlal Delitua Semester Ganjil T.P. 2012/2013”. , disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs. Makmur Sirait, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Dr.Sahyar , M.S, MM., Bapak Drs. Abd Hakim, M.Si., dan Bapak Drs. Eidi Sihombing, M.Si selaku Dosen Penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. Dan tak lupa pula ucapan terima kasih saya kepada Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik, termakasih kepada para dosen dan guru yang membantu dalam menvalidkan soal instrumen ( Bapak Drs. J Banjarnahor, M.Pd, Bapak Drs. U Simarmata, M.Si dan Ibu Ruddini S.Pd ) dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED. Penghargaan sebesar-besarnya disampaikan kepada Bapak Kepala SMP Swasta Istiqlal Delitua, Guru Bidang Studi Fisika, serta Staf Tata Usaha di SMP Swasta Istiqlal Delitua yang telah memberikan izin penelitian dan telah banyak membantu selama penelitian ini dilaksanakan.

(4)

DAFTAR ISI

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Belajar 6

2.1.2. Hasil Belajar 7

2.1.3. Aktivitas Belajar 7

2.1.4. . Pengertian Pembelajaran Kooperatif 8 2.1.4.1.Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.4.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.4.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 11 2.1.4.4 Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 13 2.1.4.5 Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 14

2.1.5. Materi Pelajaran 17

2.1.5.1 Wujud Zat 17

2.1.5.2 Sifat dan Susunan Partikel Sebagai Wujud Zat 17

2.1.5.3 Perubahan Wujud Zat 19

2.1.5.4 Gaya Antar Partikel 19

2.1.5.5 Massa Jenis 21

2.2. Kerangka Konseptual 21

2.3. Hipotesis 23

BAB III. METODE PENELITIAN 24

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 24

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 24

3.2.1 Populasi Penelitian 24

3.2.2 Sampel Penelitian 24

(5)

ii

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 25

3.4.1. Jenis Penelitian 25

3.4.2. Desain Penelitian 25

3.5. Prosedur Penelitian 26

3.6. Instrumen Penelitian 28

3.6.1. Observasi 28

3.7.Uji Coba Instrumen Penelitian 30

3.7.1. Validitas Tes 30

3.8. Teknik Analisis data 30

3.8.1. Uji Normalitas 31

3.8.2. Uji Homogenitas 31

3.8.3. Pengujian Hipotesis 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37

4.1.Hasil Penelitian 37

4.1.1.Hasil Uji Coba Instrumen 37

4.1.2.Deskripsi Data penelitian 37

4.1.3.Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 38 4.1.4.Data Hasil Belajar Kelas Kontrol 40 4.1.5.Pengolahan dan Analisis Data 42

4.1.5.1.Uji Normalitas Data 42

4.1.5.2.Uji Homogenitas Data 42

4.1.5.3.Uji Hipotesis 43

4.1.5.4.Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 43

4.2.Pembahasan 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 48

5.1.Kesimpulan 48

5.2.Saran 48

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1.Langkah-langkah Pembelajaran kooperatif 11 Tabel 2.2. Langkah-langkah Pembelajaran kooperatif Tipe TGT 13 Tabel 2.3.Kriteria Penghargaan Kelompok 16 Tabel 3.1.Tabel Desain Penelitian (Two Group Pretest-Postest Design)

25

Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 28 Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya

Tabel 3.2. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 29 Tabel 3.2. Kriteria dan Presentase Nilai 30

(7)

iii

DAFTAR GAMBAR

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 : Rencana Pelaksaan Pembelajaran

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa

Lampiran 3 : Tabel kisi- kisi tes pada materi pokok zat dan wujudnya Lampiran 4 : Kartu soal Tournament

Lampiran 5 : Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

Lampiran 1 RPP I Kelas Eksperimen dan Kontrol 52 Lampiran 2 RPP II Kelas Eksperimen dan Kontrol 64

Lampiran 3 Tes Kisi-kisi Soal 76

Lampiran 4 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 86

Lampiran 5 Instrumen Penelitian 87

Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 93

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa I 94

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa II 96

Lampiran 9 Modul 98

Lampiran 10 Tabulasi Reliabilitas Tes 111 Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Tes 113 Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 114

Lampiran 13 Tabel Daya Beda Tes 116

Lampiran 14 Daya Beda Butir Tes 118

Lampiran 15 Validitas Instrumen Oleh Validator 120 Lampiran 16 Tabulasi Hasil Jawaban Kelas Eksperimen 123 Lampiran 17 Tabulasi Hasil Jawaban Kelas Kontrol 127 Lampiran 18 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 131 Lampiran 19 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 133 Lampiran 20 Perhitungan nilai rata-rata dan standar deviasi 135

Lampiran 21 Uji Normalitas 137

Lampiran 22 Uji Homogenitas 140

Lampiran 23 Uji Hipotesis 143

Lampiran 24 Observasi Aktivitas Belajar Siswa 147

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas sumber daya manusia sangat bergantung pada kualitas pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa karena pendidikan sebagai akar pembangunan bangsa. Berhasilnya pembangunan di bidang pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap pembangunan di bidang yang lainnya. Oleh karena itu, pembangunan dalam bidang pendidikan sekarang ini semakin giat dilaksanakan. Berbagai cara ditempuh untuk memperoleh pendidikan baik pendidikan secara formal maupun pendidikan secara nonformal .

Berkembangnya pendidikan sudah pasti berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini dapat terlihat dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini tidak dapat terlepas dari kemajuan ilmu fisika yang banyak menghasilkan temuan baru dalam bidang sains dan teknologi. Oleh karena itu, fisika ditempatkan sebagai salah satu mata pelajaran yang penting karena salah satu syarat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam (IPA) yang di dalamnya termasuk fisika.

(10)

2

Sehingga ini merupakan sifat negatif yang menyebabkan dorongan untuk belajar lebih giat akan menjadi direndah, sehingga siswa menjadi pasif. Dari hasil wawancara penulis terhadap guru fisika SMP Swata Istiqlal Delitua, rendahnya hasil belajar siswa bukan karena guru kurang menguasai bahan, tetapi karena guru kurang mengetahui bagaimana cara menyampaikan materi pelajaran tersebut dengan baik dan menyenangkan sehingga siswa dapat belajar dengan suasana yang nyaman dan mengasikkan.Dari hasil wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa guru tersebut belum banyak mengenal model pembelajaran misalnya model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Tim-Games-Tournament). Maka guru perlu memiliki pengetahuan tentang pendekatan dan teknik – teknik mengajar yang baik dan tepat sehingga kegiatan belajar yang efektif dan efisien dapat berlangsung sesuai tujuan yang diharapkan (Sagala, 2009:V).

Model pembelajaran yang perlu dikembangkan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan bekerja sama memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya dan saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman-temannya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Seperti yang dikatakan Ibrahim (2000:16) dalam bukunya bahwa “Teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan pengalaman-pengalaman belajar individual atau kompetitif”.Siswa yang bekerja sama dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong dan dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu tugas dan mereka mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaiakan tugasnya (Lie, Anita, (2008:28). Adapun model pembelajaran kooperatif yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments(TGT).

(11)

3

mencapai tujuan bersama. Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah bekerja sama dalam kelompok, dan menentukan keberhasilan kelompok bergantung pada keberhasilan individu sehingga setiap kelompok tidak bisa berngantung pada anggota lain. Setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk menunjang timnya dalam mendapatkan nilai yang maksimum sehingga termotivasi untuk belajar. Dengan demikian, setiap siswa merasa mendapat tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri, sehingga tujuan pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk belajar bermakna dapat tercapai.

Penelitian yang terkait tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT telah dilakukan oleh Tambunan (2004) yaitu “Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Pokok Bahasan Suhu Dan kalor Di Kelas I Semester II SMU GKPI Pamen Padang Bulan Medan Tahun Ajaran 2003 / 2004”. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa setelah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT terdapat peningkatan skor hasil belajar fisika siswa, dimana skor (pada siklus I) sebesar 15% dan (Pada siklus II) sebesar 48% dan (pada siklus III) sebesar 83%, penelitian tersebut menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Dalam penelitian Tambunan, pada saat menerapkan model kooperatif tipe TGT soal turnamen yang digunakan adalah sebanyak 30 soal. Sehingga waktu

(12)

4

Kooperatif Tipe TGT dengan Model Pengajaran Langsung Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII SMP Swasta Istiqlal Semester Ganjil T.P. 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:

1. Siswa beranggapan pelajaran fisika sulit dipahami.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT belum terlalu dikenal oleh guru. 3. Minat belajar fisika siswa yang masih kurang.

4. Hasil belajar Fisika siswa masih rendah

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan model pengajaran langsung.

2. Materi yang akan diajarkan ialah materi pokok Zat dan wujudnya.

3. Subjek penelitian adalah kelas VII SMP Swasta Istiqlal Delitua tahun ajaran 2012/2013

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(13)

5

2. Bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi pokok Zat dan Wujudnya kelas VII semester ganjil SMP Swasta Istiqlal Delitua T.P 2012/2013.?

3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara model kooperatif tipe TGT dengan model Pengajaran Langsung terhadap hasil belajar fisika ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model Kooperatif Tipe TGT dan Model Pengajaran langsung pada materi pokok Zat dan Wujudnya kelas VII semester ganjil SMP Swasta Istiqlal Delitua T.P 2012/2013 .

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model Kooperatif Tipe TGT pada materi pokok Zat dan Wujudnya kelas VII semester ganjil SMP Swasta Istiqlal Delitua T.P 2012/2013 .

3. Untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Kooperatif Tipe TGT dengan Model Pengajaran langsung pada materi pokok Zat dan Wujudnya kelas VII semester ganjil SMP Swasta Istiqlal Delitua T.P 2012/2013 .

1.6. ManfaatPenelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT di SMP Swasta Istiqlal pada materi Zat dan Wujudnya. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk mempertimbangkan

penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai Model Pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk dapat diterapkan dimasa yang akan datang.

(14)

52 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik serta pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa kelas VII SMP Swasta Istiqlal Delitua pada materi pokok Zat dan Wujudnya T.P.2012/2013 diperoleh Pada kelas eksperimen yang diterapkan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, nilai rata-rata pretes 27,3 dan nilai rata-rata postes 79,6. Pada kelas kontrol yang diterapkan pengajaran Langsung, nilai rata-rata pretes 27,1 dan nilai rata-rata postes 67,5. Besarnya persentase peningkatan hasil belajar karena perlakuan Pengajaran langsung yang diberikan adalah 18,06 %.

2. Aktivitas siswa kelas VII SMP Swasta Istiqlal Delitua pada materi pokok Zat dan Wujudnya T.P.2012/2013 dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT memperoleh rata-rata skor aktivitas siswa pada kedua pertemuan mencapai 86,459 atau kategori sangat baik (A). Siswa dengan nilai aktivitas yang tinggi memiliki korelasi yang erat dengan hasil belajarnya.

(15)

53

53 5.2. Saran

Saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil pembahasan adalah sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini peneliti menemukan masalah dalam alokasi waktu, oleh sebab itu peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penyesuaian alokasi waktu sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat agar lebih optimal dan mencapai hasil yang lebih memuaskan.

2. Dalam penelitian ini ditemukan siswa yang tidak fokus pada saat mengerjakan LKS secara berkelompok, oleh sebab itu peneliti selanjutnya harus lebih memperhatikan pemberian motivasi yang lebih baik lagi dengan cara mengingatkan kembali kompetensi yang harus dicapai oleh siswa dan cara untuk menguasai kompetensi itu dengan harapan siswa tersebut bisa lebih fokus pada kegiatan diskusinya. Juga dapat diatasi dengan mengenali siswa dengan terlebih dahulu melakukan observasi ketika guru bidang studi mengajar dengan menggunakan metode diskusi sehingga peneliti dapat melakukan pembagian kelompok yang lebih baik.

3. Untuk Peneliti Kedepan diharapkan agar menguji soal instrumens tidak hanya menggunakan validitas isi tetapi juga dengan menggunakan validitas ramalan agar lebih valid.

(16)

54

Arikunto, S., (2005), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Fakultas dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penuilisan Skripsi Mahasiswa Dan Standar Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan , FMIPA UNIMED.

Giancoli c douglas . 2001. Fisika. Jakarta : Erlangga

Ibrahim, Muslimin., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Grasindo, Surabaya.

Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-RuangKelas, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.

Rahmat. (2007), Pembelajaran-Kooperatif-Tipe-TGT-teams-games-tournaments, http:/suhadinet.wordpress.com

Sagala, Syaiful., (2009), Konsep Dan Makna Pembelajaran,Penerbit Alfabeta, Bandung.

Slavin, R. (2008),Cooperatif learning. Penerbit Nusa Media, Bandung.

Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjana., N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Tambunan., (2004) “Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT Pada Pokok Bahasan Suhu Dan kalor Di Kelas I Semester II SMU GKPI Pamen Padang Bulan

Medan Tahun Ajaran 2003 / 2004”.FMIPA, Unimed

Tipler, P.A.1998. Fisika Universitas untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga

(17)

55

Usman, U., (2004), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Wahyana DKK. 2001. Fisika terapan. Universitas terbuka : Jakarta

(18)

Gambar

Tabel 2.1.Langkah-langkah Pembelajaran kooperatif
Gambar 2.1.Penempatan Pada Meja Tournamen

Referensi

Dokumen terkait

Ditingkat desa selain kelembagan SPP PNPM Mandiri Perdesaan selain Pemerintahan Desa juga melibatkan masyarakat yang tergabung dalam Tim Pengelola Kegiatan. Tugas

Dalam : Noer, dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi ketiga, Penerbit FK UI, Jakarta.. Tjokroprawiro,

Hasil: Hasil penelitian melaporkan bahwa tidak ada kebudayaan yang mempengaruhi terhadap pengaturan jumlah anak dan pemilihan alat kontrasepsi, faktor ekonomi

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek kombinasi ekstrak etanol kelopak rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) dan siprofloksasin terhadap Escherichia coli dan

Perlakuan pada suhu diduga telah menekan metabolisme parasit dan bertambahnya waktu pemeliharaan di luar tubuh inang juga telah memaksa parasit untuk menggunakan cadangan

Telah dilakukan penelitian tentang Indeks Bahaya Seismik Regional (regional seismic disaster index) di Pulau Jawa menggunakan data seismik dari tahun 1900 –

Ketepatan waktu distribusi DRM dari filing ke poliklinik berdasarkan SPO Respon TIme... Standar Prosedur Operasional (SPO)

Penelitian ini berkaitan erat dengan peran aktif masyarakat dalam proses penyelenggaraan ABP Desa Pekalangan Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso, pentingnya penelitian ini