• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 060885 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 060885 MEDAN."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANCONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 060885 MEDAN

T E S I S

Oleh:

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Kula Ginting. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 060885 Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 060885 Medan setelah penerapan pembelajaran CTL. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam empat kali pertemuan. Masing-masing siklus terdiri atas empat langkah yaitu: (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi.

Data observasi siswa dan guru dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dan guru, Adapun hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif.

(6)

6 ABSTRAC

Kula Ginting. 2013. Application of Contextual Teaching and Learning to Improve Student Learning Outcomes and Learning Activity of SDN 060885 Medan.

This study aims to describe the increase in learning outcomes and learning activities of students in fifth grade social studies in SDN 060885 Medan after learning the application of CTL. This research is action research is carried out in two cycles. Each cycle conducted in four sessions. Each cycle consists of four steps: (1) Planning, (2) action, (3) Observations, and (4) Reflection.

Students and teacher observation data were analyzed qualitatively using student activity sheets and teacher observation, The student learning outcomes were analyzed quantitatively using descriptive analysis.

(7)

DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

ABSTRAC ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9

A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Hakikat Hasil Belajar IPS ... 9

2. Hakikat Aktivitas Belajar ... 14

3. Hakikat Model Pembelajaran CTL ... 19

4. Penelitian yang Relevan ... 27

B. Kerangka Berpikir ... 28

C. Hipotesis Tindakan ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Tempat dan Subjek Penelitian ... 33

B. Waktu Penelitian ... 33

C. Rancangan Penelitian ... 33

D. Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ... 34

(8)

8

A. Simpulan ... 81

B. Implikasi ... 81

C. Saran ... 81

(9)

DAFTAR TABEL

Hal. Tabel 1.1. Hasil Semester Mata Pelajaran IPS SD Negeri 060885 4 Tabel 2.1. Kegiatan Belajar Menurut Dierich 17 Tabel 2.2. Indikator Aktivitas Belajar Whipple 17

Tabel 3.1. Kegiatan Perencanaan 35

Tabel 3.2. Tahapan Pelaksanaan Model Pembelajaran CTL 35

Tabel 3.3. Kegiatan Observasi 36

Tabel 3.4. Kegiatan Refleksi 37

(10)

10

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1. Alur Kegiatan PTK ... 31

Gambar 4.1. Histogram Tes Awal Hasil Belajar IPS Siswa ... 45

Gambar 4.2. Histogram Tes Awal Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I ... 51

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran hal

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 84 2. Instrumen Tes Hasil Belajar IPS

3. Instrumen Observasi 4. Skor Hasil Belajar Siswa 5. Skor Observasi Aktivitas 6. Statistik Dasar

(12)
(13)
(14)
(15)

ABSTRAK

Kula Ginting. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 060885 Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 060885 Medan setelah penerapan pembelajaran CTL. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam empat kali pertemuan. Masing-masing siklus terdiri atas empat langkah yaitu: (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi.

Data observasi siswa dan guru dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dan guru, Adapun hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif.

(16)

6 ABSTRAC

Kula Ginting. 2013. Application of Contextual Teaching and Learning to Improve Student Learning Outcomes and Learning Activity of SDN 060885 Medan.

This study aims to describe the increase in learning outcomes and learning activities of students in fifth grade social studies in SDN 060885 Medan after learning the application of CTL. This research is action research is carried out in two cycles. Each cycle conducted in four sessions. Each cycle consists of four steps: (1) Planning, (2) action, (3) Observations, and (4) Reflection.

Students and teacher observation data were analyzed qualitatively using student activity sheets and teacher observation, The student learning outcomes were analyzed quantitatively using descriptive analysis.

(17)

DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

ABSTRAC ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9

A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Hakikat Hasil Belajar IPS ... 9

2. Hakikat Aktivitas Belajar ... 14

3. Hakikat Model Pembelajaran CTL ... 19

4. Penelitian yang Relevan ... 27

B. Kerangka Berpikir ... 28

C. Hipotesis Tindakan ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Tempat dan Subjek Penelitian ... 33

B. Waktu Penelitian ... 33

C. Rancangan Penelitian ... 33

D. Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ... 34

(18)

8

A. Simpulan ... 81

B. Implikasi ... 81

C. Saran ... 81

(19)

DAFTAR TABEL

Hal. Tabel 1.1. Hasil Semester Mata Pelajaran IPS SD Negeri 060885 4

Tabel 2.1. Kegiatan Belajar Menurut Dierich 17

Tabel 2.2. Indikator Aktivitas Belajar Whipple 17

Tabel 3.1. Kegiatan Perencanaan 35

Tabel 3.2. Tahapan Pelaksanaan Model Pembelajaran CTL 35

Tabel 3.3. Kegiatan Observasi 36

Tabel 3.4. Kegiatan Refleksi 37

(20)

10

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1. Alur Kegiatan PTK ... 31

Gambar 4.1. Histogram Tes Awal Hasil Belajar IPS Siswa ... 45

Gambar 4.2. Histogram Tes Awal Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I ... 51

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran hal

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 84 2. Instrumen Tes Hasil Belajar IPS

3. Instrumen Observasi 4. Skor Hasil Belajar Siswa 5. Skor Observasi Aktivitas 6. Statistik Dasar

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini masalah kenakalan remaja menjadi semakin

mengkhawatirkan. Banyak anak di bawah umur yang sudah mengenal rokok,

narkoba, freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Kekerasan dan

bentrokan di kalangan mahasiswa semakin meningkat. Tawuran antar pelajar

bahkan sampai memakan korban jiwa. Tidak punya sopan santun dan semakin

sulit diatur menjadi cap bagi kebanyakan remaja di mata orang tua. Banyak remaja

yang kehilangan jati diri dan sangat mudah terbawa arus modernisasi. Gaya hidup

dengan meniru perilaku idola tanpa melihat sisi baik dan buruknya sehingga

menjadi sulit berkreasi dan mengukir prestasi. Keadaan di atas tentu sangat

mengkhawatirkan dan perlu segera ditanggulangi. Jika tidak maka bukan tidak

mungkin segala kenakalan remaja tersebut akan merambat ke tingkat usia yang

lebih muda dan memperparah keadaan.

Permasalahan kenakalan remaja tidak terlepas dari rendahnya pendidikan

moral bagi anak mulai dari usia dini hingga beranjak remaja. Kurangnya

pendidikan moral di rumah dan perilaku orang tua yang tidak bisa dijadikan

teladan, ditambah lagi lingkungan yang tidak kondusif bagi perkembangan

(23)

2

Sekolah sebagai rumah kedua bagi anak, memiliki peran penting

membentuk karakter anak sejak dini mulai sejak anak di bangku sekolah dasar.

Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa

pendidikan di setiap jenjang, harus diselenggarakan secara sistematis guna

mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter

peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan

berinteraksi dengan masyarakat.

Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, ternyata

kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan

kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri

dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya

(24)

3

manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,

perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata

krama, budaya, dan adat istiadat.

Salah satu upaya untuk menerapkan pendidikan karakter di sekolah adalah

dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran di kelas di

setiap mata pelajaran. IPS sebagai salah satu mata pelajaran yang dipelajari di SD

menjadi mata pelajaran yang paling potensial dan paling mudah untuk

diintegrasikan dengan nilai-nilai karakter. Hal ini dikarenakan mata pelajaran IPS

merupakan mata pelajaran yang membahas hubungan antara manusia dengan

lingkungannya, yaitu lingkungan masyarakat tempat anak didik tumbuh dan

berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dan dihadapkan pada berbagai

permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. IPS dibelajarkan di

sekolah dasar, dimaksudkan agar siswa menjadi manusia dan warga negara yang

baik, seperti yang diharapkan oleh dirinya, orang tua, masyarakat, dan agama.

Pembelajaran IPS sebagai salah satu program pendidikan yang membina dan

menyiapkan peserta didik sebagai warga negara yang baik dan memasyarakat

diharapkan mampu mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat

sehingga siswa mempunyai bekal pengetahuan dan keterampilan dalam melakoni

kehidupan di masyarakat. Guru dituntut untuk mampu mengikuti dan

mengantisipasi berbagai perubahan masyarakat tersebut, sehingga program

pembelajaran yang dilakukannya dapat membantu siswa dalam mempersiapkan

dirinya sebagai warga masyarakat dan warga negara untuk memecahkan berbagai

(25)

4

Pada kenyataannya, selama ini mata pelajaran IPS yang diajarkan di sekolah

dasar, masih belum memberikan hasil yang memuaskan baik dari segi hasil belajar

IPS siswa, maupun pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam pembelajaran di

kelas. Hal ini juga dialami di SD Negeri 060885 yang beralamat di Jalan Jamin

Ginting Medan. Hasil belajar IPS yang diperoleh siswa masih rendah. Pemilihan

model pembelajaran di kelas juga belum memaksimalkan pengintegrasian

nilai-nilai karakter dalam pembelajaran. Nilai-nilai karakter hanya tertuang dalam

RPP namun, masih sangat kurang dalam pengimplementasian di kelas.

Berdasarkan data nilai ulangan harian dan nilai rata-rata ujian semester mata

pelajaran IPS kelas V SD Negeri 060885 Medan hasil belajarnya masih rendah.

Data menunjukkan bahwa pada Tahun Pelajaran 2008/2009 sampai 2011/2012

hasil rata-rata nilai ujiannya masih belum menunjukkan peningkatan, seperti

terlihat dalam Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Hasil Semester Mata Pelajaran IPS SD Negeri 060885 Medan

Tahun Perolehan nilai

2008/2009 59

2009/2010 60

2010/2011 61

2011/2012 59

Kemudian dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan sebelum

(26)

5

mendengarkan penjelasan guru. Jika diberikan pertanyaan oleh guru lebih banyak

siswa memilih diam dan tidak berani menjawab dan mengemukakan pendapat.

Ketika diberi kesempatan untuk bertanya, biasanya tidak ada siswa yang bertanya.

Ketika siswa diberi tugas, kebanyakan siswa cenderung memilih mencontek

temannya daripada bertanya dan berdiskusi dengan teman untuk menyelesaikan

tugasnya.

Masih rendahnya hasil belajar IPS disebabkan oleh masih dominannya

pengajaran menghafal daripada pembelajaran yang menekankan pada kemampuan

siswa untuk memproses sendiri pemahaman suatu materi. Selama ini, minat

belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS masih tergolong sangat rendah. Hal ini

dapat dilihat pada sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran tidak fokus

dan sulit berkonsentrasi. Bahkan ada sebagian siswa yang menganggap mata

pelajaran IPS tidak begitu penting dikarenakan tidak masuk pada mata pelajaran

yang diujikan pada Ujian Nasional (UN). Faktor minat itu juga dipengaruhi oleh

adanya metode mengajar yang digunakan guru dalam menyampaikan materi.

Pembelajaran yang monoton dan tidak variatif, terlalu didominasi oleh

guru, siswa cenderung pasif dan hanya menjadi pendengar yang baik,

pembelajaran tidak dikaitkan dengan kenyataan sehari-hari yang dihadapi siswa

menjadikan pembelajaran IPS menjadi membosankan untuk siswa. Selain itu

penggunaan model pembelajaran yang mengajarkan siswa dalam pemecahan

masalah, terutama pemecahan masalah dalam kehidupan sehari- hari masih

(27)

6

menjawab kebutuhan keterampilan pemecahan permasalahan yang harus dimiliki

oleh siswa.

Pola pembelajaran IPS di SD hendaknya lebih menekankan pada unsur

pendidikan dan pembekalan pemahaman, nilai-moral, dan

keterampilan-keterampilan sosial pada siswa. Untuk itu, penekanan

pembelajarannya bukan sebatas pada upaya menjejali siswa dengan sejumlah

konsep yang bersifat hapalan belaka, melainkan terletak pada upaya menjadikan

siswa memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan agar

mereka mampu menjadikan apa yang telah dipelajarinya sebagai bekal dalam

memahami dan ikut serta dalam melakoni kehidupan masyarakat lingkungannya,

serta sebagai bekal bagi dirinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi.

Rancangan pembelajaran guru, hendaknya diarahkan dan difokuskan sesuai

dengan kondisi dan perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang

dilakukannya benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa. Dengan demikian

pembelajaran Pendidikan IPS semestinya diarahkan diarahkan pada upaya

pengembangan iklim yang kondusif bagi siswa untuk belajar sekaligus melatih

pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilannya selama pembelajaran, disamping

(28)

7

mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Dengan model ini,

diharapkan proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan

siswa bekerja dan mengalami bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Melalui proses belajar yang mengalami sendiri, menemukan sendiri, maka anak

menjadi senang, sehinga tumbuhlah minat untuk belajar. Sehingga, melalui model

pembelajaran CTL ini, diharapkan siswa memiliki minat belajar yang tinggi

terhadap IPS, aktivitas siswa di kelas meningkat dan siswa memperoleh hasil

belajar yang optimal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan yang terjadi di SD Negeri 060885 Medan sebagai berikut:

1. Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS

2. Masih rendahnya minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPS

3. Masih rendahnya aktivitas siswa di kelas dalam mempelajari IPS

4. Pembelajaran IPS masih didominasi dengan metode ceramah

5. Masih kurangnya penerapan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai

karakter dalam pembelajaran IPS di kelas

6. Masih kurangnya penerapan model CTL untuk meningkatkan hasil belajar

siswa

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada

penerapan model CTL untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa

(29)

8

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas maka dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya meningkatkan aktivitas siswa di kelas dengan

menggunakan model CTL?

2. Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar IPS siswa SD Negeri 060885

Medan dengan menggunakan model CTL?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Penerapan model pembelajaran CTL untuk meningkatkan aktivitas siswa

di kelas

2. Penerapan model pembelajaran CTL untuk meningkatkan hasil belajar IPS

siswa SD Negeri 060885 Medan

F. Manfaat Penelitian

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat kepada bertambahnya khazanah

keilmuan yang berkaitan dengan model CTL. Sedangkan manfaat praktis dari

(30)
(31)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

1. Penerapan pembelajaran CTL dapat digunakan untuk meningkatkan hasil

belajar IPS siswa

2. Penerapan pembelajaran CTL mampu meningkatkan aktivitas belajar

siswa

3. Pembelajaran CTL menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,

aktif, kreatif dan tidak membosankan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan bahwa penerapan CTL mampu meningkatkan

hasil belajar dan keaktifan siswa di dalam kelas. Hal ini memberi implikasi bahwa

guru-guru dapat menerapkan pembelajaran CTL untuk di sekolah untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Sehingga perlu dilakukan sosialisasi terhadap guru-guru bagaimana menerapkan

CTL yang efektif di dalam kelas.

C. Saran

(32)

81

3. Diperlukan penelitian-penelitian yang serupa dengan subjek dan materi

pelajaran yang berbeda untuk memperoleh tingkat ketetapan dan

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Qurratul. 2009. Penerapan CTL untuk Meningkatkan Motivasi, Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa kelas IV SDN Tangkilsari I Kec Tajinan Kabupaten Malang pada Pembelajaran Sains Bahasan Energi dan Perubahannya. Skripsi. Malang : UNM

Arikunto, S. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

BSNP. 2006. Peraturan Mendiknas. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan 2006. Jakarta : Depdiknas

Bloom, Benjamin S, et al. 1979. Taxonomy of Educational Objectives Book I Cognitive Domain. London : Longman Group LTD

Dahar, R.W. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga

Dimyati. 1994. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Fajar, Arnie. 2004. Portofolio dalam pembelajaran IPS, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hamalik, Umar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Hasibuan. 1994. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Joyce, B. 2009. Models of Teaching,Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Kemmis, S & R. Mc. Taggart. 1990. The Action Research Planner. Victoria : Deakin University

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada

(34)

Oka, Anak Agung. 2009. Peningkatan Aktivitas Belajar dan Penguasaan Konsep Ekosistem Melalui Pembelajaran Kontekstual di SMA Teladan 1 Metro. Skripsi. FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Poedjiadi, A. 1999. Pengantar Filsafat Ilmu bagi Pendidik. Bandung : Cendrawasih

Pulungan, Anni H, dkk. 2005. Pengaruh Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Pemahaman Membaca Siswa. Medan : FBS UNIMED

Rusyan, Tabrani, dkk. 1989. Pendekatan Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya

Sabil, Husni. 2011. Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching dan Learning (CTL) pada Materi Ruang Dimensi Tiga Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (MPBM) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNJA.Skripsi. Jambi : Universitas Jambi

Saidihardjo & Sumadi HS. 1996. Konsep Dasar Ilmu Pengatahuan Sosial. Yogyakarta : FIP IKIP

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sa’ud, Udin Saefudin. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana. 1990. Teknik Analisis Data Kualitatif. Bandung : Tarsito

Sulastri, Elis. 2009. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Skripsi. Bandung. UPI

Sumaatmaja, N. 1984. Metodologi pengajaran IPS. Bandung. Alumni

Suparno. 1996. Filsafat Konstruktivis dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius

Susan, C, Marilyn L, dan Tony, T. 1995. Learning to Teach in the Secondary School. London : Routledge

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada

(35)

Gambar

Tabel 1.1.
Gambar 2.1. Alur Kegiatan PTK
Tabel 1.1.
Gambar 2.1. Alur Kegiatan PTK
+2

Referensi

Dokumen terkait

dapat menyelesaikan tugas akhir penelitian yang berjudul **SINTES1S KOMPOSIT FezOj-SERBUK BIJI KAPUK SEBAGAI ABSORBEN PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT"

penyelenggaraan CEAPAD II merupakan penegasan komitmen dan dukungan.. Pemerintah Indonesia terhadap Palestina, serta memperjelas posisi Indonesia Indonesia

1. Beberapa dari para ahli ekonomi Eropa tahun 1870-an yang dikelompokkan dalam Mashab Austria, mengemukakan teori tentang perilaku konsumen dan teori itu dikenal sebagai

CONTOH KASUS UJI DUNCAN PADA RAK..

pendudukan Jepang. Berdasarkan alasan itu, pada tahun 1947 pemerintah berencana untuk membuka kembali Bursa Efek Jakarta. Akan tetapi, rencana ini tertunda karena

[r]

On the hands, compared to hospital belong to govern- ment public company owned hospitals, hospital belong to Ministry of Health, Provincial government, Municipal/ district, and

[r]