• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KELAS VII SEMESTER I SMP SWASTA MUHAMMADIYAH-17 DESA PONT.P 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENGUKURAN DI KELAS VII SEMESTER I SMP SWASTA MUHAMMADIYAH-17 DESA PONT.P 2012/2013."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK PENGUKURAN DI KELAS VII SEMESTER I SMP SWASTA MUHAMMADIYAH-17 DESA PON

T.P. 2012/2013

Oleh:

Kurniasih Hasibuan NIM 408121057

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK PENGUKURAN DI KELAS VII SEMESTER I SMP SWASTA MUHAMMADIYAH-17 DESA PON

T.P 2012/2013

Kurniasih Hasibuan (Nim : 408121057)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran langsung menggunakan media flash pada materi pokok pengukuran kelas VII Semester I SMP Muhammadiyah-17 Desa Pon T.P 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen yang bersifat quasi. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil yang terdiri dari 3 kelas berjumlah 114 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 3 kelas secara acak yaitu kelas VII-A sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran langsung menggunakan media flash dan kelas VII-C sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar siswa dalam bentuk performans (unjuk kerja).

Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 41,57 dengan standar deviasi 14,234, dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 44,14 dengan standar deviasi 14,526. Pada pengujian normalitas untuk pretes diperoleh pada kelas eksperimen dengan Lhitung = 0,1342 dan Ltabel = 0,1498, untuk kelas kontrol dengan Lhitung = 0,0785 dan Ltabel = 0,1498, sehingga diperoleh Lhitung < Ltabel, maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh

(4)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 6

2.1.1. Model Pembelajaran 6

2.1.2. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) 7 2.1.2.1. Ciri ciri Model Pembelajaran Langsung 7

2.1.2.2. Tujuan Model Pembelajaran Langsung 7

2.1.2.3. Sintaks Model Pembelajaran Langsung 8

2.1.2.4. Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan 10

2.1.2.5. Pelaksanaan Model Pembelajaran Langsung 10

2.1.3. Media Pembelajaran 12

2.1.3.1. Pengertian Media 12

2.1.3.2. Ciri ciri Media 12

2.1.3.3. Manfaat Media Pembelajaran 13

2.1.3.4. Mcromedia Flash 15

2.1.4. Materi Pelajaran 22

2.1.4.1. Pengukuran Panjang 22

2.1.4.2. Alat Ukur Massa dan Waktu 26

2.2. Kerangka Konseptual 27

2.3. Hipotesis Penelitian 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 30

3.2.1. Populasi 30

3.2.2. Sampel 30

(5)

vii

3.3.1. Variabel Bebas(X) 30

3.3.2. Variabel Terikat(Y) 30

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 31

3.5. Prosedur Penelitian 31

3.6. Instrumen Penelitian 34

3.6.1. Tes Hasil Belajar 34

3.6.1.1. Validitas Tes 37

3.6.1.2. Reliabilitas Tes 38

3.6.1.3. Taraf Kesukaran Tes 39

3.6.1.4. Daya Pembeda 40

3.6.2. Observasi 41

3.7. Teknik Analisa Data 41

3.7.1. Teknik Analisis Data Kualitatif 42

3.7.2. Teknik Analisis Data Kuantitatif 42

3.7.2.1. Menghitung Mean dan Standar Deviasi 42

3.7.2.2. Uji Normalitas 42

3.7.2.3. Uji Homogenitas 43

3.7.2.4. Uji Hipotesis 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 47

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian 47

4.1.2 Analisis Data Instrumen 47

4.1.3 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 48

4.1.4 Uji Persyaratan Analisis Data 49

4.1.4.1 Uji Normalitas 49

4.1.4.2 Uji Homogenitas 50

4.1.4.3. Hasil Pengujian Hipotesis 50

4.2. Pembahasan 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 58

5.2 Saran 58

(6)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Desain Penelitian Two Group (Pretes dan Postes) 31

Tabel 3.2 Spesifikasi Tes Hasil Belajar Fisika 35

Tabel 3.3 Kriteria Kemampuan Siswa 35

Tabel 3.4 Format Penilaian Psikomotorik 36

Tabel 4.1 Rata-rata nilai pretes dan postes kedua kelas 48

Tabel 4.2 Hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 49

Tabel 4.3 Hasil postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 49

Tabel 4.4 Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas 50

Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas 50

Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis 51

Tabel 4.7 Ringkasan hasil perhitungan uji t 52

(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Kedudukan benar membaca skala mistar 23

Gambar 2.2 : Beberapa jenis mistar 23

Gambar 2.3 : Jangka sorong 24

Gambar 2.4 : Pengukuran panjang menggunakan jangka sorong 24

Gambar 2.5 : Mikrometer sekrup 25

Gambar 2.6 : Pengukuran panjang menggunakan mikrometer sekrup 25

Gambar 2.7 : Beberapa jenis neraca 26

Gambar 2.8 : Pengukuran massa dengan menggunakan neraca o hauss

tiga lengan 27

(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 61

Lampiran 2 Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Kelas Kontrol 88

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 1 105

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 2 107

Lampiran 5 Spesifikasi Tes Kemampuan Awal (Pretes) 108

Lampiran 6 Tes Kemampuan Awal (Pretes) 125

Lampiran 7 Kunci Jawaban Pretes 134

Lampiran 8 Data Uji Coba Instrumen 135

Lampiran 9 Perhitungan Uji Validitas Instrumen 137

Lampiran 10 Perhitungan Uji Reliabilitas Tes 140

Lampiran 11 Analisis Butir Soal Kelompok Atas dan Bawah 141

Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 143

Lampiran 13 Perhitungan Daya Beda 145

Lampiran 14 Soal Pretest 148

Lampiran 15 Kunci Jawaban Pretes 153

Lampiran 16 Tes Performans (Postes) 154

Lampiran 17 Kunci Jawaban Postes 156

Lampiran 18 Nilai Pretes dan Postes Kelas Kontrol dan Eksperimen 159

Lampiran 19 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 160

Lampiran 20 Uji Normalitas Data 164

Lampiran 21 Uji Homogenitas 168

Lampiran 22 Uji Hipotesis 170

Lampiran 23 Deskriptor Aktivitas Belajar Siswa 175

Lampiran 24 Lembar Observasi Aktivitas Siswa kelas Eksperimen 176

Lampiran 25 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 180

Lampiran 26 Dokumentasi Penelitian 182

Lampiran 27 Tabel Harga Kritik dan r Product Moment 188

(9)

xi

Lampiran 29 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 190

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan peran yang sangat strategis dalam rangka

menghasilkan SDM Indonesia seutuhnya baik sebagai individu maupun sebagai

anggota masyarakat. Dalam meningkatkan pendidikan Indonesia kegiatan belajar

mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang harus ditingkatkan, sehingga

tercapai tujuan pendidikan dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah laku,

pengetahuan maupun keterampilan dalam diri siswa. Untuk mencapai tujuan

tersebut siswa dibekali dengan ilmu pengetahuan dan dilatih keterampilannya

dalam ilmu pengetahuan alam (IPA), yang terdiri dari Fisika, Kimia, dan Biologi.

Guru yang profesional dituntut menjadi fasilisator dan motivator selain

sebagai sumber informasi dalam proses pembelajaran di kelas. Walaupun usaha

telah begitu banyak dilakukan tetapi hasil yang dicapai oleh siswa khususnya mata

pelajaran fisika kurang memuaskan. Dengan demikian tidaklah mengherankan

kalau nilai rata-rata mata pelajaran fisika di kelas atau pada nilai UN masih rendah

dari mata pelajaran lainnya.

Berdasarkan hasil observasi melalui angket yang dilaksanakan di kelas

VII SMP Swasta Muhammadiyah-17 Desa Pon sebanyak 59,5% siswa memiliki

nilai fisika di bawah KKM. Demikian juga hasil wawancara dengan salah satu

guru fisika yang mengajar di SMP Swasta Muhammadiyah-17 Desa Pon

(Wagiman Wijaya, S.Pd), diketahui bahwa hasil ulangan harian fisika masih jauh

dari yang diharapkan. Jika dilihat dari kriteria paling rendah untuk menyatakan

siswa mencapai ketuntasan (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada mata pelajaran

IPA yang ditetapkan di sekolah tersebut yaitu 69, hanya beberapa orang saja yang

mampu mencapai KKM dan selebihnya masih di bawah KKM.

Adapun kemungkinan faktor-faktor yang mempengaruhi kurang

maksimalnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, khususnya fisika adalah

(11)

2

kepada siswa bahwa 27,4% siswa menganggap fisika sulit dan kurang menarik.

Alasan lainnya adalah siswa selalu mengalami kebingungan dalam menyelesaikan

soal-soal fisika yang banyak menggunakan rumus. Hal ini membuat siswa hanya

menghapal rumus dan bukan memahami konsep fisika untuk menyelesaikan soal

dalam mengerjakan tugas dan saat menghadapi ujian. Selain itu, kebanyakan guru

di sekolah menampilkan pembelajaran hanya dengan mencatat dan mengerjakan

soal saja. Jarang sekali menampilkan demonstrasi. Akibatnya yang amat nyata

antara lain produk lulusan siswa yang sangat pasif, hanya mengingat pelajaran

dalam jangka waktu yang relatif singkat, sehingga ketika dikaitkan dengan materi

yang berikutnya sulit untuk mendalaminya lebih lanjut dan cenderung gagal

dalam memecahkan masalah.

Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu harus dipilih

model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh

karena itu dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki

pertimbangan-pertimbangan. Misalnya materi pelajaran, tingkat perkembangan

kognitif siswa, dan sarana atau fasilitas yang tersedia, sehingga tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Model pembelajaran langsung

sesuai jika diterapkan dalam materi pengukuran. Karena ketika guru ingin

mengajari siswa suatu keterampilan atau prosedur yang memiliki struktur yang

jelas dan pasti, misalnya cara menggunakan alat ukur panjang, cara membaca

hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong, maka model pembelajaran

langsung inilah yang sesuai untuk mengajarkan materi pengukuran ini.

Model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang

menyajikan pelajaran dimana siswa dapat berlangsung dapat menciptakan proses

belajar mengajar yang aktif. Sebab siswa tidak hanya mendengar penjelasan guru,

melainkan guru dapat melihat dan mengeksperimenkan secara langsung

bagaimana proses konsep-konsep itu terjadi dan teraplikasi secara nyata.

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan model

pembelajaran langsung diperoleh peningkatan hasil belajar siswa. Salah satu

penelitian yang telah dilakukan oleh Ginting (2011) sebelum diberikan perlakuan

(12)

3

rata-rata kelas menjadi 76,0 Namun masih memiliki kelemahan, yaitu

keterbatasan dalam mengalokasikan waktu yang tersedia sehingga menyita waktu

untuk percobaan eksperimen. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan sari

(2010) diperoleh rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen meningkat dari

49,33 menjadi 73,14. Namun masih juga memiliki kelemahan yang sama yaitu

keterbatasan waktu yang tersedia dalam pelaksanaan penelitian yang disebabkan

oleh sulitnya mengkondisikan siswa untuk belajar sehingga menyita banyak

waktu untuk mengkondisikannya saja.

Upaya untuk mengatasi keterbatasan waktu yang tersedia dalam

pelaksanaan penelitian serta mengkondisikan siswa agar belajar yaitu dengan

menggunakan media flash. Hal ini dikarenakan media tersebut dapat

memanfaatkan waktu secara efektif sekaligus menimbulkan keseriusan siswa

untuk belajar karena tertarik dengan pembelajaran menggunakan media flash.

Selain itu, dalam model pembelajaran langsung, guru berperan sebagai penyampai

informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang

sesuai, dan salah satunya adalah macromedia flash.

Berangkat dari permasalahan di atas, penulis merancang sebuah penelitian

dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Menggunakan Media Flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pengukuran di Kelas VII Semester I SMP Swasta Muhammadiyah-17 Desa Pon T.P 2012/2013 .

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih kurang maksimal.

2. Siswa masih menganggap bahwa fisika itu sulit dan kurang menarik

3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang sesuai

(13)

4

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan paparan di atas, sebenarnya masih banyak masalah yang

harus diatasi, namun mengingat dan mempertimbangkan dana, waktu, tenaga dan

kemampuan peneliti maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :

1. Hasil belajar siswa masih kurang maksimal.

2. Penggunaan model pembelajaran yang kurang sesuai.

3. Guru lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VII semester I yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran langsung menggunakan media flash

pada materi pokok pengukuran ?

2. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran langsung menggunakan media flash pada materi pokok

pengukuran di kelas VII semester I SMP Swasta Muhammadiyah-17 Desa

Pon T.P 2012/2013?

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran pembelajaran langsung

menggunakan media flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok

pengukuran di kelas kelas VII semester I SMP Swasta Muhammadiyah-17

Desa Pon T.P 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII semester I yang diajarkan

dengan menggunakan model pembelajaran pembelajaran langsung

menggunakan media flash pada materi pokok pengukuran.

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa yang diajarkan dengan

(14)

5

media flash pada sub materi pokok pengukuran di kelas VII semester I

SMP Swasta Muhammadiyah-17 Desa Pon T.P 2012/2013.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran langsung menggunakan

media flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok pengukuran di

kelas VII Semester I SMP Swasta Muhammadiyah-17 Desa Pon T.P

2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat sebagai:

1. Bahan informasi bagi guru fisika bahwa di dalam proses belajar mengajar

dengan menggunakan model pembelajaran langsung menggunakan media

flash di SMP .

2. Bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti sebagai calon

guru dalam mengajar fisika di masa yang akan datang.

3. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peningkatan mutu

pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar di kelas.

(15)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran langsung

menggunakan media flash pada materi pokok pengukuran di kelas VII

Semester I MTs Muhammadiyah-17 Desa Pon T.P 2012/2013 memilki

nilai rata-rata yaitu 84,29 dengan kategori baik.

2. Hasil observasi aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dengan

menggunakan model pembelajaran langsung menggunakan media flash

diperoleh nilai 60 dengan kategori cukup.

3. Hasil uji t diperoleh thitung = 4,35dan ttabel = 1,997 sehingga thitung > ttabel (4,35 > 1,997) maka Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran langsung menggunakan media flash

pada materi pokok Pengukuran kelas VII Semester I SMP

Muhammaiyah-17 Desa Pon T.P 2012/2013.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan model

pembelajaran langsung menggunakan media flash, selain menguasai model

pembelajaran langsung hendaknya juga harus lebih menguasai bagaimana

cara membuat media melalui macromedia flash agar pembelajaran lebih

menarik lagi dengan banyaknya simulasi yang ditampilkan. Sebab dengan

banyaknya simulasi yang ditampilkan, siswa lebih cepat menguasai materi

yang diajarkan dan peneliti tidak perlu berulang-ulang menampilkan

Gambar

Gambar 2.1 : Kedudukan benar membaca skala mistar

Referensi

Dokumen terkait

(Studi Kasus Pada Ibu Rumah Tangga Pemakai Kredit Barang Keliling (Mindring) Di. Dukuh Pundung Tegal Sari Kelurahan Manjung Kecamatan

Penelitian dengan judul “Pengaruh Price-Earning Ratio, Volume Penjualan dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Return Saham Perusahaan yang bergerak di Bidang Finansial di Bursa

Umum Kota Surakarta antara lain dapat terlihat dari rendahnya motivasi untuk. berprestasi yang ditunjukkan oleh banyak pegawai yang datang

Sempitnya lahan, terbatasnya kesempatan kerja non pertanian, pendapatan yang rendah di daerah asal, variasi jenis pekerjaan di daerah tujuan, pendapatan yang tinggi, serta

Sebelum pemuatan data dilakukan, skema data warehouse dimodelkan dalam OLAP server Palo, proses ini menentukan dimensi-dimensi, elemen-elemen dari dimensi, ukuran-ukuran,

konsep dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi permintaan bawang putih impor di Indonesia yaitu nilai tukar terhadap dollar Amerika, harga bawang putih lokal, harga bawang putih

Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Kepala rumahtangga petani miskin umumnya usia produktif, yang sebagian besar memiliki karakteristik yang rendah dalam hal: pendidikan