EKSISTENSI HOME INDUSTRI KACANG SIHOBUK TERHADAP
PENINGKATAN EKONOMI PENGUSAHA KACANG SIHOBUK
DI KECAMATAN SIPOHOLON KABUPATEN TAPANULI UTARA
PADA TAHUN 1990-2013
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
IRMA SIMAMORA
309121030
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Irma Simamora Nim. 309121030. “Eksistensi Home Industri Kacang Sihobuk Terhadap Peningkatan ekonomi petani dan Pengusaha Kacang Sihobuk Di Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara Pada Tahun 1990-2013”. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang sejarah home industri kacang sihobuk di kecamatan Sipoholon, proses pembuatan kacang sihobuk, faktor pendukung dan penghambat produksi bagi petani dan pengusaha kacang sihobuk, hingga dampaknya terhadap peningkatan pendapatan ekonomi petani dan pengusaha kacang sihobuk di kecamatan Sipoholon kabupaten Tapanuli Utara. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan metode penelitian Penelitian lapangan (field research) dan Studi pustaka (library research). Sedangkan teknik pengumpulan data yang dipakai ialah wawancara dan observasi.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang memberikan rahmat dan anugerahnya yang sangat luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Guna memenuhi syarat tersebut penulis membuat skripsi yang berjudul “Eksistensi Home Industri Kacang Sihobuk Terhadap Peningkatan Ekonomi Petani Dan Pengusaha Kacang Sihobuk Di Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara
Pada Tahun 1990-2013”. Dalam penulisan skripsi ini penulis merasa banyak kekurangan yang jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu, penulis akan menerima dengan segala kerendahan hati menerima kritik dan saran yang membangun dalam
menyempurnakan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi dapat terwujud tidak terlepas dari berkat bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak dari awal penulisan hingga akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED beserta para stafnya.
2. Bapak Dr. Restu, M.Si selaku Dekan FIS UNIMED beserta stafnya.
3. Ibu Dra. Lukitaningsih,M.Hum Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Fis UNIMED dan juga sebagai dosen penguji ahli yang banyak memberi masukan yang sangat berarti bagi penulis.
4. Bapak Drs.Ponirin, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberi waktu dan kesabaran dalam membimbing penulis dan memberi masukan-masukan yang sangat mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd sebagai Dosen pembanding bebas yang juga banyak memberikan masukan, kritik dan saran yang sangat membangun dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan saya ucapkan terima kasih banyak atas ilmu dan kesabarannya dalam membimbing. Semoga Tuhan membalas kebaikan Bapak dan Ibu sekalian.
8. Kedua orang tua saya, bapak saya R. Simamora dan mama saya R. Manullang, AMa yang menjadi alasan saya untuk dapat tegar dalam menghadapi banyak persoalan. Dan memberikan dorongan baik berupa materi dan semangat. Terutama buat mama, semoga cepat sembuh ya ma. Semoga Tuhan tetap memberkati dan memberikan umur yang panjang serta kesehatan kepada kalian. Semoga saya dapat menjadi anak tunggal yang bisa membawa terang dan kebahagiaan seperti matahari yang
menyinari dunia.
9. Kepada semua narasumber di kecamatan Sipoholon yang telah banyak
membantu memberi keterangan dan meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan dari penulis.
10.Kepada seluruh teman-teman kelas A/ Reguler ’09 yang menjadi teman seperjuangan dan menghiasi hari-hari penulis dengan senyuman. Semoga keakraban dan kekompakannya tetap terjaga. Terkhusus buat my friend Leli Novrida, Febriana, Sarah Marina terima kasih buat bantuan dan semangat yang kalian berikan pada saya.
11.Buat sahabat dan KTB yang selalu setia Sarah Sartika, yang sangat banyak memberikan semangat selama ini, tetaplah melayani dan bertumbuh dalam kasih Kristus.
13.Kepada Abang, Kakak, adik-adik dan teman-teman dalam pelayanan UP-FIS UNIMED. Tetaplah bersemangat dalam pelayanan dan dalam menuai jiwa-jiwa baru pada Tuhan.
14.Kepada abang yang sangat saya kasihi J. Simamora br Sitorus yang banyak memberi dukungan moral dan nasehat dari saya kecil hingga sekarang supaya saya menjadi orang yang berhasil kelak serta sudah seperti saudara kandung bagi saya sehingga saya tidak pernah merasa anak tunggal.
15.Kepada teman-teman PPLT SMP Negeri 2 Sipispis yang telah menjadi teman seperjuangan dalam 3 bulan, terima kasih buat kekompakkannya dan buat murid-murid SMP Negeri 2 Sipispis, semoga suatu saat nanti kita dapat bertemu kembali.
16.Teristimewa buat seseorang yang spesial yang tetap mendoakan saya dan tak pernah lelah menemani dalam tawa dan tangisan serta memberikan
dorongan semangat bagi saya.
17.Kepada semua pihak yang ikut membantu memberikan dorongan,
semangat dan doanya yang mungkin tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini, bila ada kesalahan dan kekhilafan baik sengaja atau pun tidak sengaja penulis meminta maaf. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang yang membacanya. Tuhan Yesus memberkati.
Medan, Agustus 2013 Penulis
Irma Simamora
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah………... 5
C. Rumusan Masalah………... 6
2) Peningkatan Pendapatan Petani dan Pengusaha……... 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………... 19
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian………... 21
1. Keadaan Geografis………... 21
c. Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk... 26
d. Mata Pencaharian Penduduk………... 29
e. Tapanuli Utara Secara Kultural………... 30
B. Sejarah Daerah Tapanuli Utara………... ... 34
C. Latar Belakang Sejarah Berdirinya Home industri Kacang Sihobuk…... 38
1. Perkembangan Home Industri Kacang Sihobuk…... 42
2. Proses Produksi Kacang Sihobuk………... .43
3. Pemasaran Kacang Sihobuk………... 47
D. Faktor Pendukung dan penghambat berkembangnya Home Industri Kacang Sihobuk………... 48
a. Pemanfaatan mesin………... 48
b. Penghematan tenaga kerja………... 48
2. Faktor Pendukung Bagi Petani Kacang Tanah Di Kecamatan Sipoholon………... 49
a. Potensi daerah……….... 49
b. Tekanan penduduk………... 50
3. Faktor penghambat perkembangan home industri bagi pengusaha kacang sihobuk………... 50
a. Pemasaran yang kurang lancer………..... 51
b. Bahan baku……….... 51.
c. Kayu bakar dan pasir………..... 52
d. Tenaga kerja………... 53
e. Hak Paten………..... 54
4. Faktor penghambat bagi petani………... 56
a. Perpindahan penduduk………. ... 56
b. Pemeliharaan kacang……… ... 57
5. Bahan Baku……… ... 60
6. Dampak Home Industri Kacang Sihobuk Terhadap Peningkatan Pendapatan Pengusaha………... 62
BAB V Kesimpulan Dan Saran………... 67
A. Kesimpulan………... 67
B. Saran………... 69
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Luas Tanaman Kacang Tanah di Kecamatan Sipoholon (Ha)... 24
Tabel 2: Perkembangan Peningkatan Penduduk Dari Tahun 1990-2010... 27
Tabel 3: Jumlah Penduduk dan kepadatan Penduduk di Kecamatan Sipoholon... 28
Tabel 4: Harga Jual Produksi Kacang Sihobuk... 47
Daftar Lampiran
Lampiran I (Peta Kabupaten Tapanuli Utara)
Lampian II (Peta Tapanuli Utara Setelah Pemekaran Kabupaten Dairi)
Lampian III (Daftar informan)
LampianIV (Daftar Wawancara)
Lampian V (Data direktori perusahaan ikm pada tahun 2008/2009 Kabupaten Tapanuli Utara)
Lampian VI (Daftar sentra ikm tahun 2012/2013 Kabupaten Tapanuli Utara)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Daerah Tapanuli Utara pada umumnya di tumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan tropis,
terutama hal itu terlihat pada hutan-hutan lebat yang terbentang di pegunungan. Persebaran
penduduk tidak merata di setiap wilayah/ Kecamatan, hal ini disebabkan faktor geografis dan
kesuburan tanah yang berbeda serta tersedianya fasilitas sarana dan prasarana, lapangan kerja
dan lain-lain.
Lapangan kerja yang terbatas di bidang pertanian yang berarti jumlah tenaga kerja
lebih banyak dari sumber daya alam dan faktor produksi lainnya. Artinya keterbatasan modal,
pengetahuan, teknologi serta ketersedian lahan mengakibatkan kebanyakan tenaga petani
menjadi setengah menganggur. Dengan kondisi seperti ini salah satu langkah yang dapat
ditempuh masyarakat adalah dengan mengembangkan industri kecil. Industri kecil yang
dimaksud yaitu industri kecil yang mengolah hasil-hasil pertanian.
Sesuai dengan potensi yang dimiliki, maka tulang punggung perekonomian
masyarakat di pedesaan didominasi oleh sektor pertanian, khususnya pertanian tanaman
pangan dan perkebunan rakyat. Sektor pertanian (pertanian pangan, perkebunan rakyat,
peternakan, dan perikanan), menyusul sektor pemerintahan dan perdagangan. Peranan sektor
industri, perdagangan dan pariwisata sudah semakin nyata namun belum dapat menyamai
andil sektor pertanian. Kegiatan ekonomi daerah sangat tergantung kepada usaha di bidang
pertanian terutama pertanian tanaman pangan.
2
Dalam mencapai sarana pembangunan nasional, peranan industri sangat dibutuhkan
terutama dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat marginal. Oleh karena itu, industri
perlu dikembangkan secara utuh dan menyeluruh dengan meningkatkan peran serta
masyarakat dunia usaha secara aktif dan optimal serta seluruh potensi yang ada baik sumber
daya alam maupun sumber daya manusia.
Konsep pembangunan wilayah tidak harus general tetapi lebih diutamakan berasal
dari kekuatan wilayah/daerah, namun demikian juga perlu dikembangkan potensi lainnya.
Wiradnyana (2011:285). Pertanian tanaman pangan dan holtikulttura di Kabupaten Tapanuli
Utara dimasa yang akan datang cukup menjanjikan dengan potensi lahan kering yang dapat di
manfaatkan untuk pengembangannya.
Sektor ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor
ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa, struktur yang terbentuk dari nilai tambahyang
diciptakan masing-masing sektor menggambarkan ketergantungan suatu daerah terhadap
kemampuan memproduksi di masing-masing sektor.
Industri kecil yang diorientasikan pada pengolahan hasil pertanian mempunyai
kelebihan tersendiri dibandingkan dengan kegiatan sektor non pertanian lainnya, karena
kegiatan industri kecil yang mengelola pertanian dapat berperan sebagai penghubung antara
sektor pertanian dan sektor industri. Orientasi masyarakat yang mengacu kepada nilai tambah
produksi pertanian memberikan dampak pada perbaikan pendapatan di pedesaan.
Menurut Dumary dalam Tambunan (2009:1) menjelaskan bahwa suatu sistem
ekonomi tidaklah berdiri sendiri. Ia berkaitan dengan falsafah, pandangan dan pola hidup
masyarakat tempatnya berpijak. Sebuah sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu
3
sebuah negara terjadi benturan, konflik atau bahkan tantangan. Pelaksanaan suatu sistem
ekonomi tertentu di sebuah negara akan berjalan mulus jika lingkungan kelembagaan
masyarakatnya mendukung.
Sektor pertanian merupakan sektor yang dapat diandalkan dalam pemulihan
perekonomian suatu daerah, mengingat bahwa sektor pertanian terbukti masih dapat
memberikan kontribusi pada perekonomian daerah walaupun krisis ekonomi terjadi. Hal ini
dikarenakan terbukanya penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian dan tingginya
sumbangan devisa yang dihasilkan.
Namun demikian industri kecil di pedesaan berhadapan dengan hambatan-hambatan
yang berasal dari faktor-faktor pendukung kegiatan industri baik dari pertanian sebagai
penghasil sumber bahan mentah, pemilik modal serta arus komoditi dari desa sebagai pusat
produksi ke pusat-pusat pemasaran, masih belum semuanya berjalan dengan baik, karena
sarana perhubungan yang ada belum dapat menjangkau semua pusat-pusat produksi. Para
petani produsen di desa terpencil masih mengalami kerugian ganda, yakni hasil produksi
dipasarkan dengan biaya tinggi disatu pihak dan bahan kebutuhan di beli dengan harga yang
lebih tinggi di lain pihak. Langkah yang perlu dilakukan adalah mengoptimalkan fungsi
masing-masing faktor pendukung tersebut sehingga kegiatan industri kecil dapat berjalan
dengan baik.
Semakin beragamnya industri baru baik industri rumah tangga (Home industri),
industri sedang maupun industri besar di daerah ini akan meningkatkan nilai tambah di sektor
ini dan komoditi pertanian Kabupaten Tapanuli Utara, karena pertanian adalah penyumbang
bahan baku untuk industri di Kabupaten Tapanuli Utara. Bahan mentah yang diperlukan tidak
hanya berasal dari daerah itu sendiri melainkan dapat pula dari daerah lain yang mampu
4
Letak dan topografi Tapanuli Utara dengan keadaan permukaan tanah kebanyakan
berbukit dan bergelombang menyebabkan banyak potensi yang layak dikembangkan, seperti
potensi lahan, air terjun, potensi angin, panas bumi dan lain-lain yang mempunyai prospek di
masa depan. Kesuburan tanah relatif kurang karena pada umumnya berasal dari induk liporit,
dengan tingkat keasaman (PH) antar 3,5-5,8. Namun demikian hal itu mampu diatasi
penduduk dengan budaya kerja keras, khususnya di sub sektor pertanian pangan, menanam
padi di persawahan dan di ladang kering lainnya. Tambun (1991:4)
Sehingga Kabupaten Tapanuli Utara mampu menjadi daerah yang bermata pencaharian
utama bergerak dibidang pertanian.
Ditempat-tempat yang menanam padinya kurang menguntungkan, maka ditanam
tanaman lain, seperti bawang, kacang, buah-buahan dan nilam, disamping sumber-sumber
lain berupa hasil hutan. Koentjaraningrat (2007:94).
Kecamatan Sipoholon mempunyai potensi sumber daya alam lokal yang cukup menjanjikan.
Jika ditinjau dari potensi sumber daya alam yang dimiliki daerah ini pertanian kacang tanah
cukup memungkinkan untuk tumbuh dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari curah hujan yang
tidak terlalu tinggi, penyinaran yang cukup dan relatif subur serta berpasir. Dengan potensi
sumber daya alam lokal seperti ini, salah satu usaha yang dilakukan masyarakat di kecamatan
sipoholon yaitu dengan melakukan industri kecil pengolahan kacang Sihobuk.
Dengan melihat uraian diatas penulis tertarik untuk lebih jauh meneliti tentang
“Eksistensi Home Industri Kacang sihobuk Terhadap Peningkatan Perekonomian
Pengusaha Kacang Sihobuk di Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara Pada
5
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka yang menjadi
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Latar Belakang sejarah home industri kacang sihobuk di Kecamatan Sipoholon
Kabupaten Tapanuli Utara.
2. Proses produksi kacang Sihobuk
3. Faktor yang menjadi pendukung dan penghambat perkembangan Home Industri
Kacang Sihobuk.
4. Dampaknya terhadap peningkatan pendapatan petani dan pengusaha Kacang
Sihobuk di kecamatan Sipoholon.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana latar belakang sejarah home industri kacang Sihobuk di kecamatan
Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara?
2. Bagaimana proses produksi kacang Sihobuk?
3. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat perkembangan home
industri kacang Sihobuk di Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara?
4. Bagaimana dampaknya terhadap peningkatan pendapatan pengusaha kacang Sihobuk
di kecamatan Sipoholon?
D. Tujuan Penelitian
6
2. Mengetahui proses produksi kacang Sihobuk
3. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat perkembangan home industri Kacang
Sihobuk di Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara.
4. Mengetahui dampaknya terhadap peningkatan pendapatan petani dan pengusaha
kacang sihobuk di kecamatan Sipoholon.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan harus mempunyai manfaat bagi diri sendiri maupun orang
lain. Demikian juga halnya dengan penulisan ini agar mendapatkan manfaat yang berguna
yakni :
1. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan bagi peneliti dan para pembaca
khususnya mahasiswa jurusan pendidikan sejarah maupun kalangan atau jenis lainya
mengenai perkembangan home industri kacang sihobuk di Kecamatan Sipoholon
Kabupaten Tapanuli Utara.
2. Memperkaya khasanah keilmuan melalui hasil-hasil penelitian yang telah didapat
sebagai pelengkap pustaka bahkan masukan dan bahan kajian bagi peneliti
selanjutnya.
3. Menjadi bahan informasi yang berguna bagi pemerintah dan kalangan masyarakat
umum untuk lebih mengetahui tentang perkembangan home industri kacang sihobuk
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian maka penulis
menarik kesimpulan sebagai berikut:
Sejarah home industri kacang sihobuk tidak terlepas dari nama daerah
Sihobuk, Pearaja yang terletak 1,5km dari Tarutung. Diawali dari panen tanaman
kacang tanah yang melimpah bagi petani di daerah Sihobuk, sehingga para petani
melakukan kesepakatan dengan petani lainnya untuk menggongseng kacang tanah
untuk menjadi panganan ringan. Saat itu kegiatan ini belum menjadi usaha
perdagangan, namun hanya sebatas oleh-oleh, panganan jika ada tamu yang datang
dan jika ada yang memesan untuk membuatnya barulah kacang di gongseng.
Hingga tepat pada tanggal 24 April 1987 bencana gempa dan longsor
menimpa daerah Sihobuk yang menimbulkan banyak korban dan mengharuskan
pemerintah untuk memindahkan para korban yang selamat ke Perumahan Nasional
Desa Silangkitang Kecamatan Sipoholon. Di sini para korban yang selamat tersebut
melanjutkan kembali kegiatannya menggongseng kacang pada tahun 1990 setelah
vakum sekitar 3 Tahun. Namun setelah melihat kegiatan tersebut, masyarakat sekitar
melihat kegiatan tersebut dan merasa tertarik kemudian ikut melakukan kegiatan
67
Garing Sihobuk”. Kegiatan home industri ini sampai saat ini masih dilakukan oleh
masyarakat Sipoholon terutama masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran jalan
raya.
Proses pembuatan kacang sihobuk yakni dengan cara: 1. Sortir bahan baku, 2)
Perendaman, 3) penggongsengan, 4) sortir kacang yang telah digongseng, 5)
Pengemasan, 6) Pemasaran. Umumnya alat yang digunakan untuk penggongsengan
ialah Belanga/kuali besar dan molen atau mesin dinamo. Namun dalam proses
produksinya hampir semua sama.
Penyerapan tenaga kerja yang dilakukan untuk kegiatan home industri kacang
sihobuk ini adalah kebanyakan para pengusaha mengarjakannya bersama dengan
keluarganya. Namun ada beberapa pengusaha yang memakai tenaga kerja untuk
melakukan kegiatan produksi kacang sihobuk. Dampaknya terhadap peningkatan
ekonomi dapat dilihat dari investasi yang mereka miliki seperti rumah, tabungan,
Televisi, radio, mobil, biaya anak sekolah dan pendapatan per bulan yang mereka
dapatkan ketika menjalankan usah home industri kacang garing sihobuk ini.
B. Saran
1. Dari hasil semua wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini di peroleh
bahwa kegiatan home industri kacang sihobuk ini sangat member dampak
yang baik. Ini dapat dilihat dari peningkatan pendapatan para petani dan
68
2. Mengingat bahwa adanya hambatan para petani dan pengusaha kacang
sihobuk yang menjadi kendala dalam produksi kacang garing sihobuk,
diharapkan pada pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara untuk membebaskan
lahan terlantar untuk menjadi lahan pertanian kacang tanah dan membantu
masyarakat memberikan penyuluhan pada petani dan pengusaha kacang
sihobuk agar mengetahui cara meningkatkan produksi kacang sihobuk
sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan ekonomi para petani dan
pengusaha yang juga turut menjadi penyumbang devisa bagi daerah.
3. Serta hambatan modal kerja yang dihadapi oleh para petani dan pengusaha
kacang sihobuk untuk mengembangkan usahanya maka pemerintah perlu
memberikan perhatian khusus dalam hal pemberian pinjaman modal usaha
dengan bunga rendah dan membuat suatu usaha promosi seperti pekan raya
atau pameran untuk memperkenalkan kepada orang-orang bahwa produk
kacang sihobuk tidak kalah dari produk kacang impor dari luar negeri.
4. Di bidang ekonomi daerah Kabupaten Tapanuli Utara dirasakan partisipasi
masyarakat sudah semakin bertambah, namun masih perlu dilakukan
pengarahan- pengarahan kepada semua usaha home industri seperti home
industri kacang sihobuk ini yang kelak membantu pertumbuhan ekonomi
daerah, memperluas lapangan kerja sehingga para pengusaha menjadi
pengusaha yang memiliki keahlian professional serta usaha tradisional
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1989. Kacang Tanah. Yogyakarta. Kanisus
Hasibuan.S.P.Malayu.2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Bumi Aksara
HS, Suprapto. 1997. Bertanam Kacang Tanah. Jakarta: Penebar Swadaya
Idrus,Fahmi.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia:Greisinda Perss Surabaya
Koentjaraningrat.2004.Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:Gramedia
Koentjaraningrat.2007.Manusia dan kebudayaan di Indonesia.Jakarta: Djambatan
Mankiw,Gregory.2000. Pengantar Ekonomi jilid I. Jakarta:Erlangga
Morris, MJ. 1996. Kiat Sukses Mengembangkan Usaha Kecil.Jakarta: Arcan
Perry, Martin. 2002. Mengembangkan Usaha Kecil Dengan Memanfaatkan Berbagai Bentuk
Jaringan Kerja Ekonomi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Purba,O.H.S,dkk.1997.Migrasi Spontan Batak Toba (Marserak) sebab motip dan perpindahan
penduduk dari dataran tinggi Toba.Medan:Manora.
Sastrapradja, Setijadi D. 2012. Perjalanan Panjang Tanaman Indonesia. Jakarta: Yayaysan
Pustaka Obor Indonesia
Simangarimbun,Masri,dkk.Metode Penelitian Survai.Jakarta Barat :LP3ES
Soetarno.R. 1990. Pengelolaan Usaha. Yogyakarta: penerbit Kanisus
Sukirno,sadono.2004.Makroekonomi,Teori pengantar (edisi ketiga). Jakarta:
PT.RajaGrafindo Persada
Supranto.J.2003.Metode Riset, Aplikasinya dalam pemasaran.Jakarta. Rineka Cipta
Tambunan,Tulus.T.H. 2009. Perekonomian Indonesia.Jakarta: Ghalia Indonesia
Tim Bina Karya Tani. 2009. Budi Daya Tanaman Kacang Tanah. Bandung: Yrama Widya
Wardianto,dkk.2011.Perencanaan Pengembangan Pariwisata .Bandung: Lubuk Agung
Wilopo, Tjahyo H. 2007. Jurus Jitu Meembangun Merek Untuk UKM. Yogyakarta:
Media Persindo
Winardi.1983. Pengantar Ilmu Ekonomi.Tarsito: Bandung
Wiradnyana,Ketut.2011. Pra Sejarah, Sumatera Bagian Utara: Kontribusinya pada
kebudayaan kini. Jakarta:Yayasan Pustaka Obor Indonesia
, 2010. Kecamatan Sipoholon dalam angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten
Tapanuli Utara.
, 2011. Tapanuli Utara dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten
Tapanuli Utara
,2012. Profil dan Potensi Kabupaten Tapanuli Utara. Pemerintah Kabupaten
Tapanuli Utara.
________, 2012. Tapanuli Utara dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten