EFEKTIFITAS MEDIA ULAR TANGGA PADA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJA SAMA SERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA
POKOK BAHASAN HIDROKARBON
Oleh :
M. Arief Pratama Sam NIM. 409 331 032
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
EFEKTIFITAS MEDIA ULAR TANGGA PADA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJA SAMA SERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA
POKOK BAHASAN HIDROKARBON
M. Arief Pratama Sam (409331032)
Abstrak
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah yang maha kuasa atas segala
berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Skripsi saya berjudul “Efeketivitas Pemanfaatan Media Ular Tangga
Pada Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments)
Terhadap sikap Komunikatif, Kerjasama dan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1
Hamparan Perak Kelas X Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”. Skripsi ini saya buat
untuk memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof.
Dr. Ramlan Silaban, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan
proposal,pelaksanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.Si,
Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si dan Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si. selaku dosen
penguji yang telah membimbing dan memberikan saran-saran kepada penulis dalam
perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Drs.
Marudut Sinaga, M.Si selaku dosen pembimbing akademik
Ucapan Terima Kasih kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.S, Bapak dan ibu
Dosen beserta Staff Pegawai Jurusan Kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan
dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Drs. Adi Rusdianto, M.Si selaku Kepala sekolah SMA N 1 Hamparan
Perak, dan Bapak Drs. Purwanto, M.pd selaku guru kimia dan siswa siswi kelas X1,
X2 dan X6 SMA Negeri 1 Hamparan Perak yang telah membantu selama penelitian.
Spesial thanks Penulis sampaikan kepada Irka Aryani Syahfitri yang tak
pernah berhenti mendukung dan memberi semangat kepada penulis. Serta rekan-rekan
penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan senyuman
hangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih dan hormat kepada orang tua saya
Ayahanda Sayus, S.Pd dan Ibunda Marliah, S.Pd, yang berjuang keras dalam
v
kepada ketiga adik penulis Rina Pratiwi Sam, Rini Pratiwi Sam dan Yulia Kartika
Sam yang telah memberikan dukungan baik segi moral dan moril. Teristimewa juga
buat kepada sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan motivasi, Terimakasih
kepada teman satu pembimbing skripsi: Beta Riski, Novita dan Kak Fitri.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, September 2013 Penulis,
DAFTAR ISI
2.1.2 Pengertian Model Pembelajaran 8
2.1.3 Jenis-Jenis Model Pembelajaran 9 2.1.4 Model Pembelajaran Direct Instruction 9
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif 13
2.1.6 Model Pembelajaran Teams-Games-Tournaments 15
2.2 Media Pembelajaran 19
2.2.1 Media Ular Tangga Kimia 20
2.3 Pendidikan Karakter 20
2.3.1 Pemahaman Pendidikan Karakter 20
2.3.2 Sikap Komunikatif 21
2.3.3 Sikap Kerja Sama 21
2.3.4 Proses Belajar dan Prestasi Belajar 22
2.4 Materi Ajar 23
2.5 Kerangka Konseptual 33
2.6 Hipotesis Penelitian 33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 36
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 36
3.2.1 Populasi 36
3.2.2 Sampel 36
3.3 Variabel dan Instrumen Penelitian 37
3.3.1 Lembar Observasi 40
3.4 Rancangan/design penelitian 40
3.5 Teknik Pengumpulan Data 43
3.7 Teknik Analisis Data 45
3.7.1 Uji Hipotesis 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 50
4.1.1 Hasil Standarisasi Instrumen Penelitian 50
4.1.1.1 Validitas Instrumen Test 50
4.1.1.2 Realibilitas Instrumen Test 51
4.1.1.3 Tingkat Kesukaran Instrumen Test 51
4.1.1.4 Daya Pembeda Instrumen Test 51
4.1.1.5 Observasi 52
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 52
4.3 Uji Persyaratan Analisa Data 54
4.3.1 Uji Normalitas Data 54
4.3.2 Uji Homogenitas Data 54
4.4 Peningkatan Hasil Belajar 55
4.5 Uji Hipotesis 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 63
5.2 Saran 64
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Alur Penempatan Peserta Turnamen 17
Tabel 2.2 Perhitungan Poin Game dan Turnamen Untuk Empat Pemain 18
Tabel 2.3 Contoh Kriteria Penentuan Penghargaan Kelompok 18
Tabel 2.4 Nama dan Rumus Molekul Senyawa Alkana Rantai Lurus 25
Tabel 2.5 Nama, Rumus Struktur dan Rumus 5 Deret Pertama
Senyawa Alkena 27
Tabel 2.6 Beberapa Data Fisis Alkana Rantai Lurus 29
Tabel 2.7 Beberapa Data Fisis Alkena 29
Tabel 2.8 Beberapa Data Fisis Alkuna 30
Tabel 3.1 Desain Penelitian 41
Tabel 3.2 Bentuk Rancangan RAL 41
Tabel 3.3. Prosedur Penelitian 46
Tabel 4.1 Data pretes dan postes kelas ekperimen I 53
Tabel 4.2 Data pretes dan postes kelas ekperimen II 53
Tabel 4.3 Data pretes dan postes kelas eksperimen III 53
Tabel 4.4 Data sikap komunikatif dan kerjasama siswa 53
Tabel 4.5 Uji Normalitas Data 54
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data 55
Tabel 4.7 Rata-rata gain Hasil Belajar 55
Tabel 4.8 Peningkatan hasil belajar 56
Tabel 4.9 Analisis ragam untuk hasil belajar 56
Tabel 4.10 Uji BNT 57
Tabel 4.11 Rataan Nilai Hasil Belajar Siswa 58
Tabel 4.12 Analisis Ragam untuk sikap komunikatif 59
Tabel 4.13 Analisis Ragam untuk sikap kerjasama 59
Tabel 4.14 Perbandingan rataan nilai sikap komunikatif 60
Tabel 4.15 Rataan sikap komunikatif siswa 60
Tabel 4.16 Perbandingan Rataan nilai sikap kerjasama 60
Tabel 4.17 Rataan sikap kerjasama siswa 61
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Media Dengan Pesan Dan Metode Pembelajaran 21
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus 67
Lampiran 2 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran 71
Lampiran 3 Kisi – Kisi Instrument Test 76
Lampiran 4 Instrument Penelitian 83
Lampiran 5 Kunci Jawaban 88
Lampiran 6 Instrument Penelitian 89
Lampiran 7 Tabel Penskoran Observasi 91
Lampiran 8 Lembar Observasi 94
Lampiran 9 Media Ular Tangga 98
Lampiran 10. Validitas 99
Lampiran 11. Reabilitas 101
Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Soal 102
Lampiran 13. Daya Beda 104
Lampiran 14. Kisi-Kisi Soal yang Valid 109
Lampiran 15. Normalitas Data 125
Lampiran 16. Homogenitas Data 131
Lampiran 17. Uji Hipotesis 132
Lampiran 18. Persen Peningkatan Hasil Belajar 161
Lampiran 19. Tabel Validitas Instrument Test 166
Lampiran 20. Reliabilitas Instrument Test 167
Lampiran 21. Tabel Daya Beda Instrument Test 168
Lampiran 22. Tabel Distribusi F 169
Lampiran 23. Tabel Nilai – Nilai R-Product Moment 172
Lampiran 24. Nilai - Nilai Chi Kuadrat 173
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Maju mundurnya proses pengembangan suatu bangsa disegala bidang
sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan
merupakan asset masa depan yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa,
oleh sebab itu pembangunan sektor pendidikan harus menjadi prioritas.
Tujuan pembelajaran yang baik ditandai oleh rumus ABCD, yakni
Audience, Behavior, Condition dan Degree. Audience berarti siswa atau
pembelajar yang menjadi subyek dalam pembelajaran. Tujuan pembelajaran sebaiknya memuat kata siswa untuk memperjelas personal yang dituju dalam tujuan pembelajaran. Behavior, berarti pengalaman atau tindakan yang akan dijalani siswa dalam pembelajaran. Condition , berarti kondisi nyata yang terjadi ketika siswa belajar atau akan belajar. Degree, berarti tingkatan atau taraf tertentu yang harus dicapai siswa (Suyatno, 2009).
Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Berdasarkan hal tersebut di atas, upaya guru dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa sangatlah penting, sebab keaktifan belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan (Mulyasa,2004).
Salah satu model pembelajaran yang dapat membuat siswa agar belajar
secara aktif adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif
adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk
bentuk – bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Chaplin mendefinisikan kelompok sebagai “ a collection of individuals who have some
characteristic in common or who are pursuing a common goal. Two or more
2
for the members of a group to interact directly or in face to face manner” (Agus, 2010).
Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam
kelompok. Ada unsur – unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal – asalan. Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar akan
memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran
kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran
yang bercirikan: (1) “memudahkan siswa belajar” sesuatu yang “bermanfaat”
seperti, fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan
sesama;(2) pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang
berkompeten menilai(agus, 2010).
Menurut Anita Lie (2002), salah satu model pembelajaran yang dapat
mengaktifkan siswa adalah pembelajaran kooperatif. Terdapat beberapa tipe
dalam pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah tipe Teams-Games-
Tournament (TGT). Pada tipe ini terdapat beberapa tahap yang harus dilalui
selama proses pembelajaran. Tahap awal, siswa belajar dalam suatu kelompok dan
diberikan suatu materi yang dirancang sebelumnya oleh guru. Setelah itu siswa
bersaing dalam turnamen untuk mendapatkan penghargaan kelompok. Selain itu
terdapat kompetisi antar kelompok yang dikemas dalam suatu permainan agar
pembelajaran tidak membosankan. Pembelajaran kooperatif tipe TGT juga
membuat siswa aktif mencari penyelesaian masalah dan mengkomunikasikan
pengetahuan yang dimilikinya kepada orang lain, sehingga masing-masing siswa
lebih menguasai materi. Dalam pembelajaran tipe TGT, guru berkeliling untuk
membimbing siswa saat belajar kelompok. Hal ini memungkinkan siswa untuk
berinteraksi dengan guru. Dengan mendekati siswa, diharapkan tidak ada
ketakutan bagi siswa untuk bertanya atau berpendapat kepada guru.
Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan hasil belajar
siswa, antara lain dalam penelitian Dewi Pratiwi dan Rini Muharini (2009) dalam
3
Molymod pada materi hidrokarbon kelas X SMA Negeri 4 Singkawang”. Terdapat
perbedaan antara hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 4 Singkawang yang
diajarkan dengan model ceramah berbantuan media molymod dan yang diajarkan
dengan TGT berbantuan molymod pada materi Hidrokarbon terhadap hasil belajar
siswa memberikan pengaruh yang sedang dengan effect size sebesar 0,64
(23,89%).
Diah Megasari Tyasning (2012) “penerapan model pembelajaran tgt
(teams games tournaments) dilengkapi lks untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar materi minyak bumi pada siswa kelas x-4 sma batik 1 surakarta tahun
pelajaran 2011/ 2012”. Kesimpulan dari penelitian ini Pada siklus I persentase
rata-rata indikator keaktifan siswa 67,06% yang kemudian meningkat pada siklus
II menjadi 85,65%. Siswa yang dinyatakan sangat aktif pada siklus I sebanyak
22,22% dan pada siklus II meningkat menjadi 80,56%, dan 2) Penerapan model
pembelajaran TGT dilengkapi LKS dapat meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa pada materi minyak bumi. Ketuntasan belajar siswa mencapai 41,67% pada
siklus I dan 83,33% pada siklus II. Untuk hasil belajar afektif pada siklus I sebesar
71,90% dan siklus II sebesar 75,60%. Dilihat dari kepuasan siswa terhadap
pembelajaran terdapat peningkatan kepuasan siswa dari 78,04% pada siklus I
menjadi 79,22 % pada siklus II.
Nurina Tulus Setiawati (2013) “studi komparasi tipe stad dan tgt pada materi koloid ditinjau dari kemampuan memori siswa kelas xi sma negeri 2
karanganyar tahun 2011/2012”. (1) terdapat pengaruh metode pembelajaran TGT dan STAD terhadap prestasi belajar kognitif siswa dan tidak terdapat pengaruh
metode pembelajaran TGT dan STAD terhadap prestasi afektif siswa pada materi
sistem koloid. (2) terdapat pengaruh kemampuan memori tinggi dan rendah
terhadap prestasi belajar siswa materi sistem koloid baik aspek kognitif maupun
afektif. (3) Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran TGT dan STAD
dengan kemampuan memori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa
materi sistem koloid baik aspek kognitif maupun afektif.
Peneliti mengadakan observasi di kelas X SMA Negeri 1 Hamparan Perak
4
berlangsung. Berdasar wawancara peneliti dengan beberapa siswa, mereka tidak
menjawab pertanyaan karena tidak berani untuk mengatakan bahwa mereka belum
paham dengan materi yang disampaikan. Selama pembelajaran berlangsung
sebagian besar siswa tidak menggunakan buku yang ada untuk membantu
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Mereka hanya menggunakan
catatan yang diberikan guru. Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah
metode ceramah dan tanya jawab. Berdasar keterangan yang diberikan guru, guru
pernah menerapkan pembelajaran kooperatif. Siswa dikelompokkan dan diberikan
tugas untuk mengerjakan soal. Hasilnya siswa lebih aktif dalam kelas tetapi
terdapat beberapa kendala, diantaranya guru mengalami kesulitan
mengkondisikan siswa karena siswa ingin selalu diperhatikan sementara guru
harus berkeliling pada semua kelompok satu persatu. Guru tidak merancang
kegiatan pembelajaran kelompok sebelumnya sehingga guru mengalami kesulitan.
Guru tidak mempresentasikan materi terlebih dahulu sehingga waktu banyak
digunakan untuk menjelaskan materi pada setiap kelompok. Guru juga tidak
mengadakan evaluasi untuk mengetahui apakah siswa memahami materi yang
dipelajari pada saat belajar kelompok. Evaluasi dilaksanakan pada mid semester
saja. Hal ini menunjukkan guru belum melaksanakan pembelajaran kooperatif
dengan baik.
Bertolak dari semua hal di atas peneliti mencoba melakukan penelitian
dengan mengangkat judul penelitian : “Efektifitas Penggunaan Media Ular Tangga Pada Pembelajaran Kimia Berbasis Kooperatif Tipe Teams - Games – Tournament (TGT) Terhadap Sikap Komunikatif Dan Kerja Sama Serta Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.
1.2. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka diidentifikasi beberapa
masalah antara lain:
1. Siswa kurang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.
2. Metode yang digunakan guru membosankan.
5
4. Siswa kurang memiliki keberanian untuk mempresentasikan hasil tugas
mereka.
5. Dalam proses belajar mengajar, metode yang digunakan kurang inovatif
dan terkesan membosankan.
1.3. Batasan Masalah
Hal-hal yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) dengan media Ular Tangga Kimia.
2. Bahan pelajaran kimia dibatasi pada pokok bahasan Hidrokarbon tahun
ajaran 2012/2013.
3. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas X SMA N 1 Hamparan
Perak.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Seberapa efektifitas penggunaan media Ular Tangga Kimia pada model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap
komunikatif, kerja sama dan hasil belajar kimia siswa?
2. Seberapa besar konstribusi karakter komunikatif terhadap hasil belajar
siswa dalam pembelajaran kooperatif TGT?
3. Seberapa besar konstribusi karakter kerjasama terhadap hasil belajar siswa
dalam pembelajaran kooperatif TGT?
1.5. Tujuan Penelitian
6
1.6. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan tulisan ini dapat bermanfaat sebagai :
1. Bagi Guru
Membantu dan memberikan kemudahan agar murid mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya sehingga terjadinya suatu interaksi aktif.
2. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan
pengetahuan dan bekerja serta belajar bersama dalam memecahkan masalah pada materi yang diajarkan guru.
Memotivasi dan meningkatkan aktivitas belajar siswa. 3. Bagi Peneliti
Memberikan sumbangan pemikiran bagi para peneliti akan pentingnya arti penelitian lebih lanjut dalam bidang pendidikan.
1.7. Defenisi Operasional
Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan
belajar mengajar dengan cara pengelompokan siswa ke dalam
kelompok-kelompok kecil (4-6 orang). Teams Games Tournament (TGT) yang dilaksanakan dalam penelitian ini merupakan suatu pembelajaran pengujian terhadap pemahaman konsep dan kerja sama siswa dalam sebuah kompetisi yang telah diatur dalam peraturan pada tipe TGT pada pokok bahasan Hidrokarbon.
Hidrokarbon adalah materi belajar yang membahas tentang kekhasan atom karbon, tata nama, dan isomer senyawa karbon.
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Hasil Belajar yang diajar dengan menggunakan media Ular Tangga
model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki perbedaan nilai dengan
hasil belajar tanpa media dan pembelajaran Direct Instruction. Hasil pretes
menunjukkan bahwa rata-rata pretest kelas eksperimen I (dengan media
Ular Tangga) 18 dan rata-rata pre-test kelas eksperimen II (TGT) adalah
22,33 dan kelas eksperimen III (Direct Instruction) adalah 21,56. Setelah
diberi perlakuan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen I sebesar
70% dan pada kelas eksperimen II diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar
58% dan kelas eksperimen III sebesar 44%.Hal ini menunjukkan adanya
pengaruh penggunaan media puzzle terhadap hasil belajar kimia SMA
Negeri 1 Hamparan Perak pada pokok bahasan Hidrokarbon.
2. Terdapat perbedaan nilai rata-rata pada masing- masing perlakuan. Hali ini
terlihat dari uji ANAVA dan Uji BNt terhadap masing-masing perlakuan
gain hasil belajar eksperimen I ( dengan media Ular Tangga) diperoleh
rata-rata sebesar 14007,05, sementara itu untuk kelas eksperimen II (TGT)
diperoleh rata-rata sebesar 1241,5 dan untuk kelas eksperimen III (Direct
Instruction) diperoleh rata-rata sebesar 463. Hal ini menunjukkan terdapat
perbedaan nilai rata-rata pada masing-masing perlakuan.
3. Media Ular Tangga yang diajarkan pada model pembelajaran kooperatif
tipe TGT memberikan pengaruh terhadap karakter sikap komunikatif dan
kerjasama. dimana diperoleh hasil pada kelas eksperimen I adalah 76,94,
kelas eksperiemen II sebesar 69,71 dan eksperimen III sebesar 66,80. Dan
rata-rata sikap kerjasama pada kelas Eksperimen I adalah 81,66,kelas
eksperimen II adalah 76,66 dan kelas eksperimen III sebesar 41,00. Hal ini
64
diajar dengan menggunakan media Ular Tangga lebih baik daripada
pembelajaran tanpa media dan pembelajaran Direct Instruction.
4. Adanya hubungan yang signifikan antara sikap komunikatif dan kerjasama
terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Hamparan Perak yang diajar
dengan menggunakan media Ular Tangga pada model pembelajaran
koperatif tipe TGT pada pokok bahasan hidrokarbon. Hal ini dapat dilihat
dari analisis korelasi ganda, dimana diperoleh hasil dari eksperimen I
adalah 7,14, eksperimen II adalah 0,95 dan eksperimen III adalah 0,71,
Karena Fhitung > Ftabel, maka Ho diterima pada kelas eksperimen III.
Dengan demikian ditarik kesimpulan bahwa pada Kelas Eksperimen III
tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap komunikatif, kerjasama
terhadap hasil belajar.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru diharapkan dapat memperbaiki model pembelajaran di sekolah
sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah
khususnya dengan menerapakan model pembelajaran koperatif tipe TGT
(Teams Games Tournaments) dengan menggunakan media Ular Tangga.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
pembelajaran model koperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments)
menggunakan media Ular Tangga agar lebih memperhatikan
kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang
65
Daftar Pustaka
Darsono, M. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP
Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta : Depdiknas.
E. Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hamalik, O.2005. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Handayani, Fitri, (2010) ,Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams games tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman Bentuk Muka Bumi, JURNAL PENELITIAN KEPENDIDIKAN, TH. 20, NO. 2, OKTOBER 2010
Heni, Mularsih, (2009), Akademika Jurnal pendidikan Universitas Tarumanegara volume 11, No.1. Juni 2009
Lie, A. 2002. Cooperative Learning ”Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas”. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Pratiwi, Dewi. 2009. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) berbantuan molymod pada materi hidrokarbon kelas X SMA Negeri 4 Singkawang. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2009
Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga
Setiawati, N.T. 2013. studi komparasi tipe stad dan tgt pada materi koloid ditinjau dari kemampuan memori siswa kelas xi sma negeri 2 karanganyar tahun 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Universitas Sebelas Maret
Setyawan, Fendik, (2012), http://www.imadiklus.com/2012/07/teori-kerjasama-dan-persaingan-kelompok.html.(diakses pada July 8, 2012)
Silitonga, P. Maulim. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Medan: FMIPA-Unimed
Silitonga, P. Maulim. 2007. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: FMIPA-Unimed
66
Slavin. 1995. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media
Slavin, Robert E, (1995), Cooperative Learning Theory, Research, and Practice. USA: The Jhons Hopkins University
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito
Sudjana, Nana, (1990), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi Paikem. Surabaya: Pustaka Pelajar
Susanto. 2012. studi komparasi penggunaan metode pembelajaran tgt dan stad terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok hukum dasar kimia. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Universitas Sebelas Maret
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jawa Timur : Masmedia Buana Pustaka.
Tyasning, D.M. 2012. penerapan model pembelajaran tgt (teams games tournaments) dilengkapi lks untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi minyak bumi pada siswa kelas x-4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012
Winkel, W.S. 1996, Psikologi Pengajaran, Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia