• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIF MEDIA ULAR TANGGA PADA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJA SAMA SERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIF MEDIA ULAR TANGGA PADA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJA SAMA SERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIFITAS MEDIA ULAR TANGGA PADA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJA SAMA SERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA

POKOK BAHASAN HIDROKARBON

Oleh :

M. Arief Pratama Sam NIM. 409 331 032

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

EFEKTIFITAS MEDIA ULAR TANGGA PADA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJA SAMA SERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA

POKOK BAHASAN HIDROKARBON

M. Arief Pratama Sam (409331032)

Abstrak

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah yang maha kuasa atas segala

berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan. Skripsi saya berjudul “Efeketivitas Pemanfaatan Media Ular Tangga

Pada Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments)

Terhadap sikap Komunikatif, Kerjasama dan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 1

Hamparan Perak Kelas X Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”. Skripsi ini saya buat

untuk memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof.

Dr. Ramlan Silaban, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan

proposal,pelaksanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.Si,

Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si dan Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si. selaku dosen

penguji yang telah membimbing dan memberikan saran-saran kepada penulis dalam

perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Drs.

Marudut Sinaga, M.Si selaku dosen pembimbing akademik

Ucapan Terima Kasih kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.S, Bapak dan ibu

Dosen beserta Staff Pegawai Jurusan Kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan

dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Bapak Drs. Adi Rusdianto, M.Si selaku Kepala sekolah SMA N 1 Hamparan

Perak, dan Bapak Drs. Purwanto, M.pd selaku guru kimia dan siswa siswi kelas X1,

X2 dan X6 SMA Negeri 1 Hamparan Perak yang telah membantu selama penelitian.

Spesial thanks Penulis sampaikan kepada Irka Aryani Syahfitri yang tak

pernah berhenti mendukung dan memberi semangat kepada penulis. Serta rekan-rekan

penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan senyuman

hangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih dan hormat kepada orang tua saya

Ayahanda Sayus, S.Pd dan Ibunda Marliah, S.Pd, yang berjuang keras dalam

(5)

v

kepada ketiga adik penulis Rina Pratiwi Sam, Rini Pratiwi Sam dan Yulia Kartika

Sam yang telah memberikan dukungan baik segi moral dan moril. Teristimewa juga

buat kepada sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan motivasi, Terimakasih

kepada teman satu pembimbing skripsi: Beta Riski, Novita dan Kak Fitri.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, September 2013 Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

2.1.2 Pengertian Model Pembelajaran 8

2.1.3 Jenis-Jenis Model Pembelajaran 9 2.1.4 Model Pembelajaran Direct Instruction 9

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif 13

2.1.6 Model Pembelajaran Teams-Games-Tournaments 15

2.2 Media Pembelajaran 19

2.2.1 Media Ular Tangga Kimia 20

2.3 Pendidikan Karakter 20

2.3.1 Pemahaman Pendidikan Karakter 20

2.3.2 Sikap Komunikatif 21

2.3.3 Sikap Kerja Sama 21

2.3.4 Proses Belajar dan Prestasi Belajar 22

2.4 Materi Ajar 23

2.5 Kerangka Konseptual 33

2.6 Hipotesis Penelitian 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 36

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 36

3.2.1 Populasi 36

3.2.2 Sampel 36

3.3 Variabel dan Instrumen Penelitian 37

3.3.1 Lembar Observasi 40

3.4 Rancangan/design penelitian 40

3.5 Teknik Pengumpulan Data 43

(7)

3.7 Teknik Analisis Data 45

3.7.1 Uji Hipotesis 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 50

4.1.1 Hasil Standarisasi Instrumen Penelitian 50

4.1.1.1 Validitas Instrumen Test 50

4.1.1.2 Realibilitas Instrumen Test 51

4.1.1.3 Tingkat Kesukaran Instrumen Test 51

4.1.1.4 Daya Pembeda Instrumen Test 51

4.1.1.5 Observasi 52

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 52

4.3 Uji Persyaratan Analisa Data 54

4.3.1 Uji Normalitas Data 54

4.3.2 Uji Homogenitas Data 54

4.4 Peningkatan Hasil Belajar 55

4.5 Uji Hipotesis 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 63

5.2 Saran 64

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Alur Penempatan Peserta Turnamen 17

Tabel 2.2 Perhitungan Poin Game dan Turnamen Untuk Empat Pemain 18

Tabel 2.3 Contoh Kriteria Penentuan Penghargaan Kelompok 18

Tabel 2.4 Nama dan Rumus Molekul Senyawa Alkana Rantai Lurus 25

Tabel 2.5 Nama, Rumus Struktur dan Rumus 5 Deret Pertama

Senyawa Alkena 27

Tabel 2.6 Beberapa Data Fisis Alkana Rantai Lurus 29

Tabel 2.7 Beberapa Data Fisis Alkena 29

Tabel 2.8 Beberapa Data Fisis Alkuna 30

Tabel 3.1 Desain Penelitian 41

Tabel 3.2 Bentuk Rancangan RAL 41

Tabel 3.3. Prosedur Penelitian 46

Tabel 4.1 Data pretes dan postes kelas ekperimen I 53

Tabel 4.2 Data pretes dan postes kelas ekperimen II 53

Tabel 4.3 Data pretes dan postes kelas eksperimen III 53

Tabel 4.4 Data sikap komunikatif dan kerjasama siswa 53

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data 54

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data 55

Tabel 4.7 Rata-rata gain Hasil Belajar 55

Tabel 4.8 Peningkatan hasil belajar 56

Tabel 4.9 Analisis ragam untuk hasil belajar 56

Tabel 4.10 Uji BNT 57

Tabel 4.11 Rataan Nilai Hasil Belajar Siswa 58

Tabel 4.12 Analisis Ragam untuk sikap komunikatif 59

Tabel 4.13 Analisis Ragam untuk sikap kerjasama 59

Tabel 4.14 Perbandingan rataan nilai sikap komunikatif 60

Tabel 4.15 Rataan sikap komunikatif siswa 60

Tabel 4.16 Perbandingan Rataan nilai sikap kerjasama 60

Tabel 4.17 Rataan sikap kerjasama siswa 61

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Media Dengan Pesan Dan Metode Pembelajaran 21

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus 67

Lampiran 2 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran 71

Lampiran 3 Kisi – Kisi Instrument Test 76

Lampiran 4 Instrument Penelitian 83

Lampiran 5 Kunci Jawaban 88

Lampiran 6 Instrument Penelitian 89

Lampiran 7 Tabel Penskoran Observasi 91

Lampiran 8 Lembar Observasi 94

Lampiran 9 Media Ular Tangga 98

Lampiran 10. Validitas 99

Lampiran 11. Reabilitas 101

Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Soal 102

Lampiran 13. Daya Beda 104

Lampiran 14. Kisi-Kisi Soal yang Valid 109

Lampiran 15. Normalitas Data 125

Lampiran 16. Homogenitas Data 131

Lampiran 17. Uji Hipotesis 132

Lampiran 18. Persen Peningkatan Hasil Belajar 161

Lampiran 19. Tabel Validitas Instrument Test 166

Lampiran 20. Reliabilitas Instrument Test 167

Lampiran 21. Tabel Daya Beda Instrument Test 168

Lampiran 22. Tabel Distribusi F 169

Lampiran 23. Tabel Nilai – Nilai R-Product Moment 172

Lampiran 24. Nilai - Nilai Chi Kuadrat 173

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan

manusia. Maju mundurnya proses pengembangan suatu bangsa disegala bidang

sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan

merupakan asset masa depan yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa,

oleh sebab itu pembangunan sektor pendidikan harus menjadi prioritas.

Tujuan pembelajaran yang baik ditandai oleh rumus ABCD, yakni

Audience, Behavior, Condition dan Degree. Audience berarti siswa atau

pembelajar yang menjadi subyek dalam pembelajaran. Tujuan pembelajaran sebaiknya memuat kata siswa untuk memperjelas personal yang dituju dalam tujuan pembelajaran. Behavior, berarti pengalaman atau tindakan yang akan dijalani siswa dalam pembelajaran. Condition , berarti kondisi nyata yang terjadi ketika siswa belajar atau akan belajar. Degree, berarti tingkatan atau taraf tertentu yang harus dicapai siswa (Suyatno, 2009).

Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Berdasarkan hal tersebut di atas, upaya guru dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa sangatlah penting, sebab keaktifan belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan (Mulyasa,2004).

Salah satu model pembelajaran yang dapat membuat siswa agar belajar

secara aktif adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif

adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk

bentuk – bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Chaplin mendefinisikan kelompok sebagai “ a collection of individuals who have some

characteristic in common or who are pursuing a common goal. Two or more

(12)

2

for the members of a group to interact directly or in face to face manner” (Agus, 2010).

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam

kelompok. Ada unsur – unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal – asalan. Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar akan

memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran

kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran

yang bercirikan: (1) “memudahkan siswa belajar” sesuatu yang “bermanfaat”

seperti, fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan

sesama;(2) pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang

berkompeten menilai(agus, 2010).

Menurut Anita Lie (2002), salah satu model pembelajaran yang dapat

mengaktifkan siswa adalah pembelajaran kooperatif. Terdapat beberapa tipe

dalam pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah tipe Teams-Games-

Tournament (TGT). Pada tipe ini terdapat beberapa tahap yang harus dilalui

selama proses pembelajaran. Tahap awal, siswa belajar dalam suatu kelompok dan

diberikan suatu materi yang dirancang sebelumnya oleh guru. Setelah itu siswa

bersaing dalam turnamen untuk mendapatkan penghargaan kelompok. Selain itu

terdapat kompetisi antar kelompok yang dikemas dalam suatu permainan agar

pembelajaran tidak membosankan. Pembelajaran kooperatif tipe TGT juga

membuat siswa aktif mencari penyelesaian masalah dan mengkomunikasikan

pengetahuan yang dimilikinya kepada orang lain, sehingga masing-masing siswa

lebih menguasai materi. Dalam pembelajaran tipe TGT, guru berkeliling untuk

membimbing siswa saat belajar kelompok. Hal ini memungkinkan siswa untuk

berinteraksi dengan guru. Dengan mendekati siswa, diharapkan tidak ada

ketakutan bagi siswa untuk bertanya atau berpendapat kepada guru.

Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan hasil belajar

siswa, antara lain dalam penelitian Dewi Pratiwi dan Rini Muharini (2009) dalam

(13)

3

Molymod pada materi hidrokarbon kelas X SMA Negeri 4 Singkawang”. Terdapat

perbedaan antara hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 4 Singkawang yang

diajarkan dengan model ceramah berbantuan media molymod dan yang diajarkan

dengan TGT berbantuan molymod pada materi Hidrokarbon terhadap hasil belajar

siswa memberikan pengaruh yang sedang dengan effect size sebesar 0,64

(23,89%).

Diah Megasari Tyasning (2012) “penerapan model pembelajaran tgt

(teams games tournaments) dilengkapi lks untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar materi minyak bumi pada siswa kelas x-4 sma batik 1 surakarta tahun

pelajaran 2011/ 2012”. Kesimpulan dari penelitian ini Pada siklus I persentase

rata-rata indikator keaktifan siswa 67,06% yang kemudian meningkat pada siklus

II menjadi 85,65%. Siswa yang dinyatakan sangat aktif pada siklus I sebanyak

22,22% dan pada siklus II meningkat menjadi 80,56%, dan 2) Penerapan model

pembelajaran TGT dilengkapi LKS dapat meningkatkan kualitas hasil belajar

siswa pada materi minyak bumi. Ketuntasan belajar siswa mencapai 41,67% pada

siklus I dan 83,33% pada siklus II. Untuk hasil belajar afektif pada siklus I sebesar

71,90% dan siklus II sebesar 75,60%. Dilihat dari kepuasan siswa terhadap

pembelajaran terdapat peningkatan kepuasan siswa dari 78,04% pada siklus I

menjadi 79,22 % pada siklus II.

Nurina Tulus Setiawati (2013) “studi komparasi tipe stad dan tgt pada materi koloid ditinjau dari kemampuan memori siswa kelas xi sma negeri 2

karanganyar tahun 2011/2012”. (1) terdapat pengaruh metode pembelajaran TGT dan STAD terhadap prestasi belajar kognitif siswa dan tidak terdapat pengaruh

metode pembelajaran TGT dan STAD terhadap prestasi afektif siswa pada materi

sistem koloid. (2) terdapat pengaruh kemampuan memori tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar siswa materi sistem koloid baik aspek kognitif maupun

afektif. (3) Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran TGT dan STAD

dengan kemampuan memori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa

materi sistem koloid baik aspek kognitif maupun afektif.

Peneliti mengadakan observasi di kelas X SMA Negeri 1 Hamparan Perak

(14)

4

berlangsung. Berdasar wawancara peneliti dengan beberapa siswa, mereka tidak

menjawab pertanyaan karena tidak berani untuk mengatakan bahwa mereka belum

paham dengan materi yang disampaikan. Selama pembelajaran berlangsung

sebagian besar siswa tidak menggunakan buku yang ada untuk membantu

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Mereka hanya menggunakan

catatan yang diberikan guru. Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah

metode ceramah dan tanya jawab. Berdasar keterangan yang diberikan guru, guru

pernah menerapkan pembelajaran kooperatif. Siswa dikelompokkan dan diberikan

tugas untuk mengerjakan soal. Hasilnya siswa lebih aktif dalam kelas tetapi

terdapat beberapa kendala, diantaranya guru mengalami kesulitan

mengkondisikan siswa karena siswa ingin selalu diperhatikan sementara guru

harus berkeliling pada semua kelompok satu persatu. Guru tidak merancang

kegiatan pembelajaran kelompok sebelumnya sehingga guru mengalami kesulitan.

Guru tidak mempresentasikan materi terlebih dahulu sehingga waktu banyak

digunakan untuk menjelaskan materi pada setiap kelompok. Guru juga tidak

mengadakan evaluasi untuk mengetahui apakah siswa memahami materi yang

dipelajari pada saat belajar kelompok. Evaluasi dilaksanakan pada mid semester

saja. Hal ini menunjukkan guru belum melaksanakan pembelajaran kooperatif

dengan baik.

Bertolak dari semua hal di atas peneliti mencoba melakukan penelitian

dengan mengangkat judul penelitian : “Efektifitas Penggunaan Media Ular Tangga Pada Pembelajaran Kimia Berbasis Kooperatif Tipe Teams - Games Tournament (TGT) Terhadap Sikap Komunikatif Dan Kerja Sama Serta Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka diidentifikasi beberapa

masalah antara lain:

1. Siswa kurang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.

2. Metode yang digunakan guru membosankan.

(15)

5

4. Siswa kurang memiliki keberanian untuk mempresentasikan hasil tugas

mereka.

5. Dalam proses belajar mengajar, metode yang digunakan kurang inovatif

dan terkesan membosankan.

1.3. Batasan Masalah

Hal-hal yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) dengan media Ular Tangga Kimia.

2. Bahan pelajaran kimia dibatasi pada pokok bahasan Hidrokarbon tahun

ajaran 2012/2013.

3. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas X SMA N 1 Hamparan

Perak.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Seberapa efektifitas penggunaan media Ular Tangga Kimia pada model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap

komunikatif, kerja sama dan hasil belajar kimia siswa?

2. Seberapa besar konstribusi karakter komunikatif terhadap hasil belajar

siswa dalam pembelajaran kooperatif TGT?

3. Seberapa besar konstribusi karakter kerjasama terhadap hasil belajar siswa

dalam pembelajaran kooperatif TGT?

1.5. Tujuan Penelitian

(16)

6

1.6. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan tulisan ini dapat bermanfaat sebagai :

1. Bagi Guru

Membantu dan memberikan kemudahan agar murid mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya sehingga terjadinya suatu interaksi aktif.

2. Bagi Siswa

 Dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan

pengetahuan dan bekerja serta belajar bersama dalam memecahkan masalah pada materi yang diajarkan guru.

 Memotivasi dan meningkatkan aktivitas belajar siswa. 3. Bagi Peneliti

Memberikan sumbangan pemikiran bagi para peneliti akan pentingnya arti penelitian lebih lanjut dalam bidang pendidikan.

1.7. Defenisi Operasional

 Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan

belajar mengajar dengan cara pengelompokan siswa ke dalam

kelompok-kelompok kecil (4-6 orang). Teams Games Tournament (TGT) yang dilaksanakan dalam penelitian ini merupakan suatu pembelajaran pengujian terhadap pemahaman konsep dan kerja sama siswa dalam sebuah kompetisi yang telah diatur dalam peraturan pada tipe TGT pada pokok bahasan Hidrokarbon.

 Hidrokarbon adalah materi belajar yang membahas tentang kekhasan atom karbon, tata nama, dan isomer senyawa karbon.

(17)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu :

1. Hasil Belajar yang diajar dengan menggunakan media Ular Tangga

model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki perbedaan nilai dengan

hasil belajar tanpa media dan pembelajaran Direct Instruction. Hasil pretes

menunjukkan bahwa rata-rata pretest kelas eksperimen I (dengan media

Ular Tangga) 18 dan rata-rata pre-test kelas eksperimen II (TGT) adalah

22,33 dan kelas eksperimen III (Direct Instruction) adalah 21,56. Setelah

diberi perlakuan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen I sebesar

70% dan pada kelas eksperimen II diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar

58% dan kelas eksperimen III sebesar 44%.Hal ini menunjukkan adanya

pengaruh penggunaan media puzzle terhadap hasil belajar kimia SMA

Negeri 1 Hamparan Perak pada pokok bahasan Hidrokarbon.

2. Terdapat perbedaan nilai rata-rata pada masing- masing perlakuan. Hali ini

terlihat dari uji ANAVA dan Uji BNt terhadap masing-masing perlakuan

gain hasil belajar eksperimen I ( dengan media Ular Tangga) diperoleh

rata-rata sebesar 14007,05, sementara itu untuk kelas eksperimen II (TGT)

diperoleh rata-rata sebesar 1241,5 dan untuk kelas eksperimen III (Direct

Instruction) diperoleh rata-rata sebesar 463. Hal ini menunjukkan terdapat

perbedaan nilai rata-rata pada masing-masing perlakuan.

3. Media Ular Tangga yang diajarkan pada model pembelajaran kooperatif

tipe TGT memberikan pengaruh terhadap karakter sikap komunikatif dan

kerjasama. dimana diperoleh hasil pada kelas eksperimen I adalah 76,94,

kelas eksperiemen II sebesar 69,71 dan eksperimen III sebesar 66,80. Dan

rata-rata sikap kerjasama pada kelas Eksperimen I adalah 81,66,kelas

eksperimen II adalah 76,66 dan kelas eksperimen III sebesar 41,00. Hal ini

(18)

64

diajar dengan menggunakan media Ular Tangga lebih baik daripada

pembelajaran tanpa media dan pembelajaran Direct Instruction.

4. Adanya hubungan yang signifikan antara sikap komunikatif dan kerjasama

terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Hamparan Perak yang diajar

dengan menggunakan media Ular Tangga pada model pembelajaran

koperatif tipe TGT pada pokok bahasan hidrokarbon. Hal ini dapat dilihat

dari analisis korelasi ganda, dimana diperoleh hasil dari eksperimen I

adalah 7,14, eksperimen II adalah 0,95 dan eksperimen III adalah 0,71,

Karena Fhitung > Ftabel, maka Ho diterima pada kelas eksperimen III.

Dengan demikian ditarik kesimpulan bahwa pada Kelas Eksperimen III

tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap komunikatif, kerjasama

terhadap hasil belajar.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas

maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru diharapkan dapat memperbaiki model pembelajaran di sekolah

sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah

khususnya dengan menerapakan model pembelajaran koperatif tipe TGT

(Teams Games Tournaments) dengan menggunakan media Ular Tangga.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai

pembelajaran model koperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments)

menggunakan media Ular Tangga agar lebih memperhatikan

kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang

(19)

65

Daftar Pustaka

Darsono, M. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP

Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta : Depdiknas.

E. Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hamalik, O.2005. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Handayani, Fitri, (2010) ,Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams games tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman Bentuk Muka Bumi, JURNAL PENELITIAN KEPENDIDIKAN, TH. 20, NO. 2, OKTOBER 2010

Heni, Mularsih, (2009), Akademika Jurnal pendidikan Universitas Tarumanegara volume 11, No.1. Juni 2009

Lie, A. 2002. Cooperative Learning ”Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas”. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Pratiwi, Dewi. 2009. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) berbantuan molymod pada materi hidrokarbon kelas X SMA Negeri 4 Singkawang. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2009

Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga

Setiawati, N.T. 2013. studi komparasi tipe stad dan tgt pada materi koloid ditinjau dari kemampuan memori siswa kelas xi sma negeri 2 karanganyar tahun 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Universitas Sebelas Maret

Setyawan, Fendik, (2012), http://www.imadiklus.com/2012/07/teori-kerjasama-dan-persaingan-kelompok.html.(diakses pada July 8, 2012)

Silitonga, P. Maulim. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Medan: FMIPA-Unimed

Silitonga, P. Maulim. 2007. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: FMIPA-Unimed

(20)

66

Slavin. 1995. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media

Slavin, Robert E, (1995), Cooperative Learning Theory, Research, and Practice. USA: The Jhons Hopkins University

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito

Sudjana, Nana, (1990), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi Paikem. Surabaya: Pustaka Pelajar

Susanto. 2012. studi komparasi penggunaan metode pembelajaran tgt dan stad terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok hukum dasar kimia. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Universitas Sebelas Maret

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jawa Timur : Masmedia Buana Pustaka.

Tyasning, D.M. 2012. penerapan model pembelajaran tgt (teams games tournaments) dilengkapi lks untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi minyak bumi pada siswa kelas x-4 sma batik 1 surakarta tahun pelajaran 2011/ 2012. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012

Winkel, W.S. 1996, Psikologi Pengajaran, Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia

Gambar

Gambar 2.1 Hubungan Media Dengan Pesan Dan Metode Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh PBL, RQA, PBLRQA, dan pembelajaran konvensional terhadap retensi mahasiswa berkemampuan akademik berbeda

POTENSI AIR PERMUKAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI UNDA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN.. AIR DOMESTIK DAN NON DOMESTIK DI

Permasalahan yang dihadapi mitra kami meliputi efisiensi dalam proses produksi karena keterbatasan ukuran oven dan mikser yang relatif kecil sehingga kalau ada pesanan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh diameter baut terhadap kekuatan sambungan kayu geser ganda berpelat baja pada empat jenis kayu tropis

Jumlah puru pada tanaman yang mendapatkan berbagai macam perlakuan seduhan kompos tidak berbeda nyata dengan kontrol, menunjukkan bahwa daya infeksi generasi

Dengan latar belakang masalah seperti tersebut di atas, maka fisioterapi sebagai salah satu tim pelayanan media dapat berperan dalam mengurangi masalah-masalah atau gangguan gerak

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit kayu manis (Cinnamomum burmani Blume) terhadap bakteri Escherichia coli multiresisten