PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATION IN EDUCATION (CO-OP CO-OP)
DENGAN MEDIA MOLYMOD TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR
DAN AKTIVITAS SISWA PADA POKOK BAHASAN
HIDROKARBON
Oleh :
Ely Kesuma NIM 409431009
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperation In
Education (Co-Op Co-Op) Dengan Media Molymod Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa
Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon
Ely Kesuma (NIM 409431009) Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperation In Education (Co-Op Co-Op) dengan media Molymod dan peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan hidrokarbon, mengetahui hubungan yang signifikan antara aktivitas siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-Op Co-Op. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Panca Budi Medan yang terdiri dari 4 kelas. Sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X4 sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Co-Op Co-Op dengan media Molymod dan kelas X2 sebagai kelas kontrol yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal yang telah teruji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soalnya. Data peningkatan hasil belajar siswa selanjutnya dianalisis dengan uji t dan hubungan aktivitas belajar siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa diuji dengan uji r.
Hasil penelitian menunjukan, untuk kelas eksperimen diperoleh nilai rata pretest sebesar 34,17 ± 8,65, rata postest adalah 80,97 ± 7,25 dan rata-rata gain diperoleh 0,78 ± 0,09. Untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata-rata-rata pretest sebesar 47,36 ± 7,79, nilai rata-rata postest sebesar 72,36 ± 8,12 dan nilai rata-rata gain diperoleh 0,68 ± 0,11. Hasil uji normalitas data gain kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Pada uji homogenitas data gain kedua sampel homogen. Hasil uji t data gain diperoleh thitung= 3,766 dan ttabel
= 1,669 sehingga thitung > ttabel yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Persen
peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen sebesar 77,72% lebih tinggi daripada di kelas kontrol sebesar 67,58%. Uji korelasi diperoleh rhitung = 0,747 dan
rtabel = 0,329, sehingga rhit > rtabel maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil penelitian di
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, atas segala berkah dan ridhoNya yang memberikan kesehatan dan
kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik
sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperation In Education (Co-Op Co-Op) Berbantuan Molymood Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada : Ibu Dra.
Murniaty Simorangkir, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Drs. Wesly Hutabarat, M.Sc, Dr. Iis Siti Jahro, M.Si, dan
Drs. Marudut Sinaga, M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran-saran
mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan
terimaksih disampaikan kepada Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd., selaku
Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta
Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang juga berperan dalam proses
penyelesaian penelitian dan penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada
guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat
memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih kepada kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru kimia (Bapak Ahyar) dan siswa/i kelas X2 dan X4 SMA
Swasta Panca Budi Medan yang telah banyak membantu penulis selama proses
penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya sekaligus
sebagai motivator dan inspirasi dalam hidup saya, yang berjuang keras dalam
mendidik dan menyekolahkan saya dengan segala jerih payah kucuran keringat
v
penulis balas dengan senyuman kecil indah ketika anak kalian ini bisa
menyandang gelar sarjana. Semua ini adalah persembahan abadi penulis kalian
berdua ayah dan ibu penulis tercinta. Ucapan terima kasih kepada abang dan adik
saya tercinta Robi Sunanda dan Amelia Suraya yang telah memberikan semangat
kepada penulis dengan guyonan-guyonan lepasnya selama ini dan ponakan saya
Yura Amanda yang selalu memberikan candaan kepada penulis dan keluarga
besar penulis.
Teristimewa juga buat Ade Novia Mukena dan Hermansyah Sihombing
yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini
juga kepada sahabat-sahabat saya : Agus Hendri, Nurhidayati, Nurhasni, Ayus
Diningsih, Nurhasni Nst., Mutia, Robi dan seluruh mahasiswa Kimia Dik A’09.
Terima kasih kepada seluruh teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu, yang selalu memberikan senyuman hangat dan dukungan dalam
penyelesaian skripsi ini. Tidak lupa kepada teman-teman satu kontrakan jl.Gurilla,
gg.Suka Damai Lingkungan III Rika, Susi, Manja, Nur, Mela, Kak Qori dan Kak
Fitri terimakasih atas dukungannya selama ini. Teman-teman PPLT SMK Negeri
1 Sipispis Lia, Ika, Teguh, Luki, Azri, Jul, Daniel, Indra, Ridwan, Posman,
Roman, Jon, Idham, Wilson dan terkhusus abangda Rinaldi Purba terimakasih
atas motivasinya selama ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2013
Penulis,
vi
2.1.1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar ... 7
2.1.2. Aktivitas Belajar... 8
2.1.3. Model Pembelajaran Cooperative Learning ... 12
2.1.4. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif ... 14
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-Op Co-Op ... 18
2.1.6. Molymod ... 20
2.1.7. Materi Ajar ... 22
2.2. Kerangka Konseptual ... 32
2.3. Hipotesis Penelitian ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35
3.2. Populasi dan Sampel ... 35
3.3. Variabel Penelitian ... 35
3.4. Instrumen Penelitian... 36
3.5. Rancangan Penelitian ... 39
3.6. Prosedur Penelitian... 39
3.7. Pengolahan Data... 42
vii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ... 46
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian ... 46
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 47
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian ... 48
4.2.1. Uji Normalitas ... 48
4.2.2. Uji Homogenitas ... 49
4.2.3. Uji Hipotesis 1 (Uji t Pihak Kanan) ... 50
4.2.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar ... 50
4.2.5. Aktivitas Belajar Siswa ... 51
4.2.6. Uji Hipotesis 2 (Uji Korelasi) ... 51
4.3. Pembahasan ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 56
5.2. Saran ... 56
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Deret Homolog Alkana ... 24
Tabel 2.2. Nama, Rumus StrukturRumus Molekul 5 Deret Pertama Senyawa Alkana ... 26
Tabel 2.3. Data Fisis Alkana Rantai Lurus ... 28
Tabel 2.4. Data Fisis Alkena ... 28
Tabel 2.5. Data Fisis Alkuna ... 29
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian ... 39
Tabel 4.1. Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data ... 48
Tabel 4.2. Uji Normalitas Data ... 49
Tabel 4.3. Uji Homogenitas Sampel ... 49
Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis Data Gain ... 50
Tabel 4.5. Persen Peningkatan Hasil Belajar ... 50
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ... 59
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 62
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Valid ... 78
Lampiran 4 Instrumen Tes Valid ... 79
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes Valid ... 84
Lampiran 6 LKS ... 85
Lampiran 7 Kunci Jawaban LKS ... 88
Lampiran 8 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 94
Lampiran 9 Perhitungan Validitas Tes ... 95
Lampiran 10 Perhitungan Reliabilitas Tes ... 97
Lampiran 11 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes... 100
Lampiran 12 Daya Pembeda Butir Tes ... 102
Lampiran 13 Tabulasi Data Nilai Siswa ... 104
Lampiran 14 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar ... 106
Lampiran 15 Tabel Data Gain ... 108
Lampiran 16 Perhitungan Standar Deviasi Uji Kemampuan Siswa ... 110
Lampiran 17 Uji Normalitas Data ... 113
Lampiran 18 Uji Homogenitas ... 119
Lampiran 19 Pengujian Hipotesis ... 122
Lampiran 20 Uji Aktivitas Belajar Siswa ... 124
Lampiran 21 Lembar Aktivitas Belajar Siswa ... 126
Lampiran 22 Uji Korelasi ... 130
Lampiran 23 Tabel Nilai-nilai r-product moment ... 133
Lampiran 24 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (χ2) ... 134
Lampiran 25 Tabel Nilai-nilai Distribusi-t ... 135
Lampiran 26 Daftar Nilai Persentil Distribusi F ... 136
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang erat kaitannya dengan
lingkungan. Konsep yang kompleks dan abstrak dalam ilmu kimia menjadikan
siswa beranggapan bahwa pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sulit.
Pembelajaran kimia di SMA perlu ditingkatkan dalam pemahaman siswa
terhadap pemanfaatan dan penerapannya di masyarakat. Pembelajaran kimia yang
sekarang dilaksanakan di SMA lebih didominasi oleh guru sehingga siswa
cenderung hanya pasif mendengarkan dan menerima pemahaman yang hanya
bersifat verbalistik yang akibatnya siswa sulit memahami dan mengaplikasikan
konsep serta teori yang diberikan guru dalam kehidupan sehari-hari. Pelajaran
kimia sering dihubungkan dengan kebosanan, keengganan, dan kegagalan bagi
sebagian siswa. Kimia juga diklasifikasikan ke dalam kelompok mata
pelajaran yang sulit dan abstrak sehingga banyak siswa takut untuk
mempelajarinya. Dengan suasana yang demikian, siswa akan sulit menerima
materi yang diajarkan. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurang
variatifnya model pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga
pembelajaran kimia tidak menarik para siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru kimia di
SMA Swasta Panca Budi Medan diperoleh fakta bahwa materi hidrokarbon sulit
dipahami oleh siswa. Berdasarkan wawancara dengan guru, rendahnya nilai
ulangan harian hidrokarbon yang masih dibawah kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yaitu 65 dikarenakan siswa belum bisa menentukan kedudukan atom
karbon dalam rantai senyawa karbon, nomor terendah dalam menuliskan tata
nama senyawa hidrokarbon, dan isomer dari senyawa hidrokarbon. Pada dasarnya
dalam mempelajari materi tersebut siswa memerlukan pemahaman konsep yang
saling berhubungan secara bermakna, bukan hanya dengan hafalan.
Pembelajaran kimia memerlukan variasi model pembelajaran salah satunya
karena materinya memang bervariasi . Penggunaan model pembelajaran yang
2
monoton dapat mengakibatkan siswa kurang berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Purba (2011) di MAN 2
Medan dengan menerapkan konstruktivisme yang dipadukan dengan model
kooperatif tipe Cooperation in Education (Co-Op Co-Op) pada pokok bahasan
koloid diperoleh peningkatan hasil belajar siswa sebesar 66,3% di kelas
eksperimen I dan 47,47% di kelas eksperimen II. Slavin (2005) menyatakan
dengan menerapkan model pembelajaran ini, siswa diberi kesempatan untuk
bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil, pertama untuk meningkatkan
pemahaman mereka tentang diri mereka dan dunia, dan selanjutnya memberikan
mereka kesempatan untuk saling berbagi pemahaman baru itu dengan teman
sekelasnya. Melalui model ini, diharapkan interaksi antar siswa akan meningkat,
serta pemahaman siswa akan materi bisa dibangun melalui diskusi dengan teman
sekelompoknya.
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Cooperation In Education
(Co-Op Co-(Co-Op) dapat digunakan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses
belajar mengajar. Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan
pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan
dapat menghilangkan verbalisme (Wina Sanjaya dalam Pratiwi dan Muharini,
2011). Hidrokarbon yang bersifat abstrak dapat dipahami lebih mudah, jika materi
ini dijelaskan melalui media yang berupa alat peraga. Salah satu alat peraga yang
dapat digunakan adalah suatu model molekul atau Molymod yang dibuat sendiri
oleh siswa. Molymod sudah terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa
tentang konsep bentuk molekul (Septiani, 2009). Melalui Molymod siswa
diharapkan dapat melihat secara langsung model molekul dari senyawa
hidrokarbon, sehingga siswa lebih mudah memahami materi hidrokarbon.
Hasil penelitian Pratiwi dan Muharini (2010) yang berjudul “Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT)
3
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memilih judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperation In Education
(Co-Op Co-Op) dengan Media Molymod terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.
1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang di atas maka ruang lingkupnya adalah
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Co-Op Co-Op dengan media
media molymod untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SMA pada
pokok bahasan hidrokarbon.
1.3.Batasan Masalah
Agar penelitian dapat mencapai sasarannya, maka penulis membatasi
masalah yang akan diteliti. Pada penelitian ini masalah yang difokuskan adalah :
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Co-Op Co-Op dengan
media molymod.
2. Pokok bahasan yang dikaji adalah hidrokarbon
3. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester genap SMA
Swasta Panca Budi Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Co-Op Co-Op dengan media molymod
lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model konvensional dengan media molymod?
2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara aktivitas belajar siswa dengan
peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
4
1.5. Tujuan Penelitian
Bertitik tolak dari rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-Op Co-Op
dengan media molymod lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan menggunakan model konvensional dengan media
molymod.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara aktivitas
belajar siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-Op Co-Op dengan
media molymod?
1.6.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari diadakanya penelitian ini adalah:
1. Memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih memahami pokok bahasan
Hidrokarbon
2. Memberikan gambaran dan informasi kepada guru tentang pemilihan
model yang tepat dalam peningkatan hasil belajar Hidrokarbon siswa.
3. Sebagai bahan masukan kepada guru pada umumnya dan bagi peneliti
khususnya sebagai calon guru dalam usaha mengatasi kesulitan siswa
dalam mempelajari materi Hidrokarbon.
4. Sebagai informasi dan perbandingan bagi peneliti lain yang akan
melakukan penelitian yang berhubungan dengan model dalam
5
1.7.Defenisi Operasional
Untuk menghindari salah penafsiran istilah yang digunakan maka perlu
didefenisikan secara operasional beberapa istilah berikut.
1. Cooperation In Education (Co-op Co-op) adalah metode yang
menempatkan tim dalam kooperasi antara satu dengan yang lainnya
(seperti namanya) untuk mempelajari sebuah topic di kelas. Co-op Co-op
memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok –
kelompok kecil, pertama untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang
diri mereka dan dunia, dan selanjutnya memberikan mereka kesempatan
untuk saling berbagi pemahaman baru itu dengan teman – teman
sekelasnya. Terdapat Sembilan langkah spesifik untuk meningkatkan
kemungkinan sukses dari metode ini, Slavin (2005:229)
Langkah ke-1: Diskusi kelas terpusat pada siswa
Langkah ke-2: Menyeleksi tim pembelajaran siswa dan pembentukan tim
Langkah ke-3: Penentuan topik tim
Langkah ke-4: Pemilihan topik kecil
Langkah ke-5: Persiapan topik kecil
Langkah ke-6: Presentasi topik kecil
Langkah ke-7 : Persiapan presentasi tim
Langkah ke-8 : Presentasi tim
Langkah ke-9 : Evaluasi
2. Molymod adalah suatu alat peraga untuk menggambarkan bentuk suatu
molekul. Molymod biasanya terbuat dari plastic berupa bulatan- bulatan
yang dihubungkan oleh suatu batangan.. Bulatan tersebut bertindak
sebagai suatu atom sedangkan batangannya sebagai ikatan.
3. Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran tradisional
atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu model ini
telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak
6
model konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan
penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan (Djamarah, 2002).
4. Peningkatan hasil belajar adalah usaha menaikkan atau mempertinggi
derajat atau taraf untuk mencapai hasil yang telah diharapkan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi melalui pengalaman, latihan, media dan
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistic pada bab ke-IV, maka
ditetapkan beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Co-Op Co-Op berbantuan molymod
memberikan hasil yang lebih tinggi yakni sebesar 77,72% daripada peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional sebesar 67,58% .
2. Ada korelasi positif dan signifikan yang tinggi antara aktivitas siswa
dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-Op Co-Op
berbantuan molymod.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Co-Op Co-Op mempermudah pencapaian tujuan instruktusional dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya mata pelajaran kimia pada
materi Hidrokarbon.
2. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran pembelajaran
kooperatif tipe Op Op hendaknya mampu memegang filosofi
Co-Op Co-Co-Op serta mengatur waktu dengan baik supaya sintaks model Co-Co-Op
Co-Op dapat berjalan dengan baik serta adanya alat peraga molymod lebih
memudahkan siswa memahami materi pelajaran.
57
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Yrama Widya, Bandung.
Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S.B. dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antar Peserta Didik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Justiana, Sandri dan Muchtaridi, (2009), Kimia I, Yudhistira, Jakarta.
Lie, Anita, (2010), Cooperative Learning, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta.
Pratiwi, Dewi dan Muharini, Rini, (2010), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT) Berbantuan Media Molymod pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 4 Singkawang,
Universitas Tanjung Pura,
(http://jurnal.untan.ac.id/index:php/PMP/article/view/200) (diakses tanggal 11 Februari 2013)
Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Purba, Wahyuni Adha, (2011), Penerapan Konstruktivisme dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperation in Education (Co-Op Co-Op) terhadap Hasil Belajar Kimia di MAN 2 Medan T.A. 2010/2011, Skripsi, FMIPA, UNIMED, MEDAN.
Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.
Septiani, Dewi, (2009), Penggunaan Molymod dari Tanah Liat untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Konsep Bentuk Molekul pada Mata Pelajaran Kimia Kelas XI IPA Semester Ganjil SMA N 1 Mancak
T.A. 2009/2010, Serang,
(http://wijayalabs.blogdetik.com/2009/07/10/contoh_proposal_ptk/) (diakses tanggal 18 Februari 2013)
Sianturi, M.C., (2010), Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masal ( Problem Based Learning) pada Submateri Pokok Organ Reproduksi Manusia Gametogenesis,Menstruasi, dan Alat Kontrasepsi di Kelas XI IPA SMA Swasta Parulian I Medan, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
58
Slavin, Robert E., (2005), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung.
Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sugiyono, (2009), Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudy, (2007), Mudah dan Aktif Belajar Kimia, Setia Purnama, Bandung.
Suyanti, Retno Dwi, (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta.
Zulkarnaen, Rafik, (2010),