• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERINTEGRASI DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN KARAKTER SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERINTEGRASI DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN KARAKTER SISWA."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERINTEGRASI DENGAN PENDIDIKAN

KARAKTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN KARAKTER SISWA

Oleh Arief Suprapto NIM 408331004

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah hirobbilamin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah

SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan nikmat kesehatan

dan kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan

baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan dengan judul skripsi “Pengaruh

Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Terintegrasi Dengan

Pendidikan Karakter Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Dan Karakter

Siswa”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Ir.

Nurfajriani, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal seminar proposal,

pelaksanaan penelitian sampai dengan pengolahan data hingga penyusunan skripsi

ini dapat selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Rahmat

Nauli, M.Si sebagai dosen pembimbing akedemik yang telah membimbing dan

selalu memberikan motivasi pada awal perkuliahan hingga saat ini, kemudian

kepada ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si, ibu Murniaty Simorangkir , M.S, dan bapak

Drs. Eddyanto, Ph.D sebagai dosen-dosen penguji yang telah memberikan

masukan dan saran-saran demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta staff pegawai

jurusan kimia yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan membantu

penulis selama proses perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada

Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Medan dan Ibu Dra. Nurmida Rumapea M.Si

selaku guru kimia serta siswa siswi yang telah banyak membantu penulis selama

penelitian.

Secara khusus penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda

Kopka Suriyanto dan Ibunda Nurhayati, yang telah bekerja keras dan tak pernah

lelah memberikan doa, kasih sayang, biaya hidup serta dukungan setiap saat

kepada penulis. Penulis sayang Ayahanda dan Ibunda karena Allah. Begitu juga

(4)

Hasanah dan M.Harianto dan seluruh keluarga atas segala do’a dan dukungan

yang telah diberikan. Begitu juga kepada saudara - saudaraku kak Neni, Kak

May, Linda, Bayu, Dewi, Ayu, Panca, Gita, Wira, Tri yang telah setia

memberikan kenangan indah, motivasi, perhatian dan semangat untuk penulis.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Roby, Aris, Arfan, Safwan, Adlan,

Fikri, Mora, Gunawan, Abdi, Ilham teman-teman kost ku yang selalu memberikan

semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED. Terimah Kasih

penulis ucapkan kepada teman-teman ku seperjuangan di Kimia Ekstensi 2008

yaitu Hilda, Jehan, Winda, Rizki, Doly, Hendrik, Salim, Fenisah, Lia yang juga

memberikan semangat kebersamaan, kenangan yang indah untuk penulis,

terkhusus buat sahabat-sahabat ku LAZDA yaitu Pita, Rainal, Devi Siregar,

Wahyuni, dan Yuli yang telah memberikan banyak kisah, pelajaran hidup dan

pengalaman yang indah yang penulis jalani bersama dalam suka dan duka dari

awal perkuliahan hingga selesai kuliah. Penulis berharap persahabatan kita tetap

utuh hingga akhir hayat kita sebagai pengabdi bangsa dan negara ini. Demikan

juga teman – teman PPL SMP Negeri 2 Pematangsiantar Tahun 2011, adik-adik

kelas di kimia Asrina, Balqis, Fitri, Indra, Yuriska, Nisa, Rifzal, Surya Ana, Dinda

Astari serta kimia DIK A 2010, kimia DIK B 2009 dan kepada semua pihak yang

tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu..

Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini

baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Namun, penulis telah berupaya

dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan terlebih kepada para peneliti berikutnya dalam melakukan

pengembangan penelitian.

Medan, Agustus 2012 Penulis,

(5)

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERINTEGRASI DENGAN PENDIDIKAN

KARAKTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN KARAKTER SISWA

Arief Suprapto (NIM 408331004) ABSTRAK

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 5

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pendidikan Karakter 8

2.1.2. Peran Guru Dalam Character Building 10

2.1.3. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter di Sekolah 11 2.1.4. Integrasi Pendidikan Karakter dalam Contextual

Teaching and Learning 13

2.2. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual 17

2.2.1. Pengertian Pembelajaran Kontekstual 17

2.2.2 Peran Guru dan Siswa dalam CTL 19

2.2.3 Komponen Utama Pembelajaran Kontekstual 19 2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Contextual Teaching and Learning 23

2.2.5 Hasil Belajar 24

2.3. Materi Kimia 27

2.3.1 Sistem Koloid 27

2.3.2 Jenis-Jenis Koloid 28

2.3.3 Sifat-Sifat Koloid 28

2.3.4 Pembuatan Koloid 32

2.4 Kerangka Konseptual 35

(7)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 39

3.2 Populasi dan Sampel 39

3.3 Variabel Penelitian 39

3.4 Instrumen Penelitian 40

3.5 Rancangan Penelitian 48

3.6 Teknik Pengumpulan Data 48

3.7 Teknik Analisis Data 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 55

4.1. Hasil Penelitian 55

4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 55

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 69

5.1. Kesimpulan 69

5.2. Saran 69

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter 12

Tabel 2.2. Perbandingan Umum Sistem Dispersi Suspensi, Koloid,

dan Larutan 27

Tabel 2.3. Perbandingan Sistem Koloid 28

Tabel 3.1. Tabel Kisi-Kisi Tes Pada Materi Pokok Sistem Koloid 42 Tabel 3.2. Aspek Pengembangan Karakter Siswa Yang Diamati

Melalui Aktivitas 47

Tabel 3.3. Rancangan Penelitian 48

Tabel 3.4. Penolong Untuk Uji Normalitas Data 52

Tabel 4.1. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 56 Tabel 4.2. Uji Normalitas data pre-tes, post-tes, dan gain 57

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Dari Kedua Sampel 58

Tabel 4.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 59

Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar 60

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Diagram Prosedur Penelitian 50

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 72

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 74

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) 93

Lampiran 4 Instrument Penelitian 101

Lampiran 5 Lembar Observasi 111 Lampiran 6 Tabel Validasi Instrument Penelitian 112 Lampiran 7 Perhitungan Uji Validitas Tes 113 Lampiran 8 Perhitnugan Uji Reliabilitas Tes 115 Lampiran 9 Tabel Tingkat Kesukaran 116

Lampiran 10 Perhitungan Tingkat Kesukaran 117

Lampiran 11 Tabel Daya Beda Soal 119

Lampiran 12 Perhitungan Daya Beda 120

Lampiran 13 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Dan Kontrol 122

Lampiran 14 Perhitungan Rata-Rata Simpangan Baku Pretest Kelas 123 Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 15 Uji Normalitas Data Pre-test 124

Lampiran 16 Data Gain 126

Lampiran 17 Perhitungungan Rata-Rata Simpangan Baku Gain Kelas 128 Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 18 Uji Normalitas Data Gain 129

Lampiran 19 Uji Homogenitas 131

Lampiran 20 Uji Hipotesis Hasil Belajar 133

Lampiran 21 Peningkatan Hasil Belajar 136

Lampiran 22 Data Hasil Observasi Dua Kelas 137

Lampiran 23 Hasil Distribusi Aktivitas Siswa 143

Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian 149

Lampiran 25 Tabel F 154

Lampiran 26 Tabel r 157

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses mengubah perilaku peserta didik menjadi

dewasa yang mampu hidup mandiri sebagai anggota masyarakat dalam

lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya

mencakup pengembangan intelektual saja, akan tetapi lebih ditekankan pada

proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak

menjadi lebih dewasa (Sagala, 2009:3).

Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam

Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 pasal 3 yang menyatakan bahwa

“Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab”. Tujuan pendidikan tersebut merupakan upaya dalam meningkatkan

sumber daya manusia Indonesia baik dari segi spiritual, kognitif, afektif, emosi,

sosial dan kemandirian yang merupakan wujud kepribadian bangsa yang

berkarakter.

Kurikulum yang cenderung lebih mementingkan pada perkembangan

kecerdasan otak akan menghasilkan peserta didik yang hanya cerdas secara

intelektual. Oleh karena itu, tidak mampu menghasilkan manusia yang cerdas,

beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

Akibatnya yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga pendidikan adalah

manusia-manusia yang hanya cerdas secara intelektual namun kurang cerdas secara

emosional dan spiritual (Widopo, 2011:26).

Kasus-kasus yang terjadi pada pelajar di Indonesia dipandang sebagai

akibat buruknya sistem pendidikan saat ini. Badan Narkotika Nasional (BNN)

menyebutkan jumlah pengguna narkoba di lingkungan pelajar SD, SMP, dan

SMA pada tahun 2006 mencapai 15.662 anak. Rinciannya, untuk tingkat SD

sebanyak 1.793 anak, SMP sebanyak 3.543 anak, dan SMA sebanyak 10.326

(12)

2

pelajar SD pengguna narkoba. Pada tahun 2003, jumlahnya baru mencapai 949

anak, namun tiga tahun kemudian jumlahnya meningkat tajam menjadi 1.793

anak. Selain itu, kalangan pelajar juga rentan terhadap tawuran, di kota-kota besar

seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, tingkat tawuran antar pelajar sudah

mencapai ambang yang cukup memprihatinkan. Komnas Perlindungan Anak

mencatat perhari setidaknya ada 20 kali tawuran terjadi di Jakarta serta mencatat

naiknya pelanggaran terhadap anak hingga 98 persen dari 1.234 kasus pada 2010

dan naik ke angka 2.386 kasus tahun 2011 (Sindonews, 2011).

Berdasarkan data-data diatas maka sangat penting pendidikan karakter

diintegrasikan dalam pembelajaran. Melalui pendidikan karakter diharapkan

menghasilkan kepribadian yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral,

bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi

ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melalui pendidikan karakter juga diharapkan

dapat mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan

membangun perilaku bangsa yang multikultur, meningkatkan peradaban bangsa

yang kompetitif dalam pergaulan dunia (Kemendiknas, 2011:2).

Menteri Pendidikan Nasional mencanangkan adanya pendidikan yang

berbasis karakter. Pemerintah menyatakan bahwa pada tahun 2011 telah

mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum, silabus, dan RPP, mulai

dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai dengan Sekolah Menegah Atas

(Detik News, 2011). Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam kegiatan

belajar mengajar pada setiap mata pelajaran termasuk kimia. Kimia yang

merupakan salah satu mata pelajaran di SMA, dapat mengkaitkan pendidikan

karakter dalam kehidupan sehari-hari, mengingat kimia selalu ada di sekitar kita

dan kaya akan pesan moral yang dapat membantu dalam pembentukan karakter

siswa.

Menurut Situmorang (dalam Silitonga dan Situmorang, 2011:1)

Pengalaman pendidikan yang sering dihadapi oleh guru-guru kimia di SMA

adalah kebanyakan siswa menganggap bahwa pelajaran kimia sebagai mata

(13)

3

dalam mempelajarinya. Hal ini mungkin disebabkan oleh penyajian materi yang

kurang menarik, membosankan, dan terkesan menakutkan bagi siswa. Akibatnya

banyak siswa yang kurang menguasai konsep-konsep dasar pelajaran kimia.

Selain itu, pembelajaran kimia yang sampai saat ini belum mendapat

pemecahan secara tuntas adalah adanya anggapan pada diri siswa bahwa pelajaran

kimia sulit dipelajari dan dimengerti karena banyaknya konsep kimia yang

bersifat abstrak. Hal ini dikarenakan siswa tidak dapat mengenali konsep-konsep

kunci atau hubungan antara kunci dan konsep yang diperlukan untuk memahami

konsep tersebut. Oleh karena itu, banyak siswa yang tidak menyukai kimia dan

mengalami kegagalan dalam belajar kimia.

Untuk membangun pengetahuan siswa dalam belajar kimia maka akan

lebih bermakna jika siswa mengalami apa yang dipelajarinya, bukan

mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti

berhasil dalam kompetisi mengingat dalam jangka pendek, tetapi gagal dalam

membekali anak memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang (Sagala.

2009 : 87). Dengan demikian, untuk mengembangkan penguasaan konsep

pelajaran yang baik dibutuhkan komitmen siswa dalam memilih belajar menjadi

sesuatu yang berarti, lebih dari sekedar menghafal yaitu dengan cara

meningkatkan kemauan siswa mencari hubungan konseptual kehidupan

sehari-hari dengan pengetahuan yang dimiliki dan yang sedang dipelajari di dalam kelas

(Silitonga dan Situmorang, 2011:1).

Berdasarkan hasil penelitian Widopo (2011) mengenai Pendidikan

karakter bagi anak-anak melalui serial televisi mampu merubah moral anak

menjadi lebih baik. Setelah menyaksikan tayangan program tersebut siswa

mengetahui cara menangani seorang pencuri, keinginan untuk melakukan

percobaan dikalangan siswa, menghargai jerih payah petani dalam menanam padi

sebagai makanan pokok petani, kedermawanan, kesediaan minta maaf bila berbuat

salah, dan memberi bantuan kepada orang lain yang membutuhkan. Selain itu

Berdasarkan penelitian Utami, (2011) mengenai Pendesainan Media Pembelajaran

Berintegrasi Pendidikan Karakter dengan Menggunakan Windows Movie Maker

(14)

4

belajar siswa secara berturut-turut yaitu 71,97%, 77,68% dan 82,85%. Menurut

penelitian Alex Sander Simanjuntak (2011) dengan menggunakan model

pembelajaran CTL dengan media power point meningkatkan hasil belajar kimia

siswa dengan tiga tingkatan refresentasi kimia sebesar 59,04% kemampuan

makroskopis, 61,67% kemampuan mikroskopis, dan 53,91% simbolik.

Berdasarkan masalah-masalah yang terjadi dan hasil penelitian maka

disimpulkan pengintegrasian pendidikan karakter dalam kegiatan belajar mengajar

sangat penting dilakukan dan berhasil dapat meningkatkan hasil belajar siswa

serta merubah karakter siswa menjadi lebih baik. Salah satu cara yang dapat

dilakukan adalah dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

terintegrasi dengan pendidikan karakter. Menurut Sagala (2009 : 87) CTL

merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang

diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Salah satu topik kimia yang menekankan pada fenomena alam dan banyak

penerapanya dalam kehidupan sehari-hari adalah sistem koloid. Fenomena alam

yang berhubungan dengan sitem koloid adalah warna langit, terbentuknya delta di

muara sungai, pembuatan ice cream dan pembuatan jely.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini diberi judul

(15)

5

1.2Ruang Lingkup

Dalam penelitian ini yang akan menjadi ruang lingkup adalah sebagai

berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan Contextual Teaching and Learning

(CTL)

2. Pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Kimia

dan Karakter Siswa

3. Hasil belajar dilihat dari hasil evaluasi setelah diberi perlakuan

4. Pengetahuan dan kompetensi siswa dalam pembelajaran cenderung rendah

5. Strategi pembelajaran yang diberikan belum efektif

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan CTL terintegrasi pendidikan karakter

lebih tinggi dari pada ceramah ?

2. Apakah karakter (sikap) siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan CTL terintegrasi pendidikan karakter lebih baik

dari pada ceramah ?

1.4Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan memberikan gambaran yang jelas

mengenai masalah yang diteliti, maka batasan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Subjek penelitian adalah siswa SMA XI IPA yang memperoleh

pembelajaran pada materi pokok sistem koloid.

2. Model Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah CTL

(16)

6

3. Karakter yang diteliti meliputi aspek bertanggung jawab, saling

menghargai, percaya diri, dan disiplin

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas, tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL terintegrasi

pendidikan karakter lebih tinggi dari pada ceramah

2. Untuk mengetahui karakter (sikap) siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan CTL terintegrasi pendidikan karakter

lebih baik dari pada ceramah

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan gambaran dan pengetahuan dalam

penerapan pendekatan CTL terintegrasi pendidikan karakter pada pelajaran

kimia SMA. Selain itu hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi

untuk penelitian selanjutnya.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru yang

ingin mengembangkan pendidikan karakter pada pembelajaran kimia di

SMA.

3. Bagi Siswa

Pembelajaran ini diharapkan dapat memperoleh pengalaman baru yang

dapat memberikan motivasi dan semangat pada siswa dalam mempelajari

ilmu kimia melalui kehidupan sehari-hari serta dapat membentuk karakter

(17)

7

4. Bagi Sekolah

Dapat memberi masukan mengenai model yang tepat dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran kimia dan karater siswa untuk kemudian dapat

dikembangkan pada guru mata pelajaran lainnya.

1.7Defenisi Operasional

Untuk memperoleh kesamaan persepsi antara penulis dan pembaca serta

menghindari penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam proses

penelitian ini perlu didefenisikana, antara lain:

1. Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah model pembelajaran

yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata

siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan nilai-nilai

tertentu pada siswa, seperti nilai-nilai yang berguna bagi pengembangan

dirinya. Nilai-nilai tersebut antara lain adalah kecakapan komunikasi,

kreativitas, kemandirian, demokratis, bertanggung jawab, teliti, dan

disiplin.

3. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya, yakni peningkatan nilai dari hasil pretes dan

postes pada awal dan akhir pembelajaran yang bersifat kognitif dan afektif

untuk menunjukkan sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa

terhadap pokok bahasan sistem koloid, serta perubahan karakter sikap

(18)

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam penelitian ini, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan

pendekatan Kontekstual (CTL) diintegrasikan dengan pendidikan karakter

tidak lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar siswa

yang diajar dengan metode ceramah, dimana peningkatan hasil belajar

pada kelas eksperimen sebesar 55,3% sedangkan pada kelas kontrol

52,9%.

2. Karakter siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan Kontekstual

(CTL) diintegrasikan dengan pendidikan karakter lebih baik dibandingkan

dengan karakter siswa yang diajar dengan metode ceramah.

5.2Saran

1. Bagi mahasiswa dan peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut

mengenai pembelajaran kontekstual (CTL) ini, agar juga lebih

memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini sehingga

hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan

2. Perlu dilakukan penelitian ulang terhadap pendekatan dan materi yang

sama atau pendekatan yang sama dengan materi yang berbeda dengan

memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini agar dapat

dilakukan perbandingan hasil yang diperoleh.

3. Bagi guru dan calon guru, menerapkan pembelajaran kontekstual (CTL)

yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter dapat meningkatkan

karakter siswa.

4. Pendekatan kontekstual (CTL) dalam pembelajaran materi koloid kurang

efektif meningkatkan hasil belajar karena konsep koloid sudah bersifat

(19)

53

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2011), 18 Nilai Pendidikan Karakter di Sekolah / Madrasah. http:// mimifdatanjunganom.blogspot.com/2011/05/18-nilai-pen didikan-karakter-di sekolah.html (Di Akses 18 Februari 2012)

Amri, S. dkk., (2011), Implementasi pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta

Aqib, Z., (2011) Pendidikan Karakter Membangun Perilaku positif Anak Bangsa, Penerbit Yrama Widya, Bandung

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Detik News, (2011), Siswa PAUD-SMA Dapat Pendidikan Karakter Mulai Tahun Ajaran Baru, http://news.detik.com/read/2011/05/02/ 104751/1630105/10/ siswa-paud-sma-dapat-pendidikan-karakter-mulai-tahun-ajaran-baru (Di Akses 18 Februari 2012)

FMIPA UNIMED, (2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed

Kementerian Pendidikan Nasional, (2011), Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Berdasarkan Pengalaman di Satuan Pendidikan Rintisan), http://

pendikar.dikti.go.id/gdp/wp-content/uploads/Pedoman-pelaksanaan-Pendikar-18-Feb-2011.pdf (Di Akses 18 Februari 2012)

Kunandar, (2007), Guru Profesional Implementasi kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Penerbit Rajagrafindo Persada, Jakarta

Nadhirin, (2010), Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning, http://nadhirin.blogspot.com/2010/03/model-pembelajaran-contextual-teaching.html (Di Akses 18 Februari 2012)

Purba, M., (2006) Kimia Untuk Kelas XI Semester 2, Penerbit Erlangga, Jakarta

Sagala, H. S., (2009) Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung

Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Prenada Media Group, Jakarta

(20)

54

Silitonga, L, L., dan Situmorang, M., (2011), Efektivitas Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Pengajaran Sistem Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia Vol 1 No. 1 Edisi April 2009 Hal 1-9

Sindonews, (2011) Komnas PA : Per hari Pecah 20 Kasus Tawuran Pelajar, http://www.sindonews.com/read/2011/12/20/ 437/544966/komnas-pa-per-hari-pecah-20-kasus-tawuran-pelajar (Di Akses 18 Februari 2012)

Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung

Sudjana., (2005), Metode Statistika, PT Tarsito, Bandung.

Utami, R. M., (2011), Pendesainan Media Pembelajaran Berintegrasi Pendidikan Karakter Dengan Menggunakan Windows Movie Maker Pada Materi Pokok Sistem Koloid Di Kelas XI SMA. Skripsi, FMIPA UNIMED

Syafriani, D., (2012), Pengembangan Model Pembelajaran Dalam Upaya Membeuntuk Kepribadian Yang Berkarakter Mulia Dan Hasil Belajar Yang Tinggi Pada Materi Bentuk Geometri Molekul, Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Gambar

Gambar 3.1.                                                                                                       Gambar 4.1
Tabel Validasi Instrument Penelitian Lembar Observasi Perhitungan Uji Validitas Tes

Referensi

Dokumen terkait

menyelesaikan studi Pascasarjana S2 di Program Magister Ilmu Lingkungan di. Universitas Diponegoro

PERPUSTAKAAN KOTA YOGYAKARTA PADA TAHUN 2010 INI / MEMPUNYAI PROGRAM KERJA. PEMBINAAN

DAFTAR PUSTAKA

News reader : Program kerja perpustakaan kota Yogyakarta Tahun 2010 Perpustakaan kota Yogyakarta Pada tahun 2010 ini mempunyai program kerja Pembinaan dan penggembangan

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pada Tanggal 26 Februari 2013. yang dinyatakan telah memenuhi syarat

Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Model pembelajaran bahasa Indonesia yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara

Dengan asumsi setiap TKI yang ditempatkan membuka usaha, tingkat pengangguran di Sumatera Utara tahun 2008 berkurang sebesar 20,53%; usaha TKI Puma berperan

Hal ini dapat meningkatkan efisiensi sistem dari segi penggunaan pita karena sistem yang semula digunakan untuk mengirimkan satu sinyal informasi yaitu suara atau