• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI TEKNIK BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Melalui Teknik Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Tk Pertiwi Mendak I Delanggu Klaten Tahun 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI TEKNIK BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Melalui Teknik Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Tk Pertiwi Mendak I Delanggu Klaten Tahun 2013/2014."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI

TEKNIK BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B

TK PERTIWI MENDAK I DELANGGU KLATEN

TAHUN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini

(PG – PAUD)

HEFFY DEKA NOVIYANTI

A53B111021

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

1

PENGESAHAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI

TEKNIK BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B

TK PERTIWI MENDAK I DELANGGU KLATEN

TAHUN 2013/2014

Yang dipersiapkan dan disusun oleh: HEFFY DEKA NOVIYANTI

A53B111021

Telah disetujui dan disahkan pembimbing untuk dipublikasikan Dan dipertahankan didepan Dewan Penguji Skripsi

Pada Tanggal:... Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Drs. Sutan Syahrir Zabda, M.H ( )

2. Drs. M. Yahya, M.Si ( )

3. Drs. Ilham Sunaryo, M. Pd ( )

Surakarta,...

(3)

2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JL. A. Yani Tromol Pos I-Pabelan, Kartasura Telp. (0271)717417, Fax: 715448 Surakarta 57102

Website: http://www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir Nama : Drs. H. Sutan Syahrir Zabda, M.H.

NIP/NIK : 142

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa

Nama : Heffy Deka Noviyanti

NIM : A53B111021

Program Sudi : S1 PAUD

Judul Skripsi : UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI TEKNIK BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI MENDAK I DELANGGU KLATEN TAHUN 2013/2014

Naskah artikel tersebut, layak dan disetujui untuk dipublukasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunkan seperlunya.

Surakarta,... Pembimbing

(4)

3

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI TEKNIK BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B

TK PERTIWI MENDAK I DELANGGU KLATEN TAHUN 2013/2014

Heffy Deka Noviyanti, A53B111021, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2014, 89 halaman

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak melalui teknik bermain peran makro pada anak kelompok B TK Pertiwi Mendak I Delanggu Klaten pada semester II tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak, yang terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah anak kelompok B yang berjumlah 12 anak yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Berdasarkan hasil penelitian kemampuan berbicara anak pada prasiklus sebesar 29,86%, siklus I sebesar 64,61%, siklus II sebesar 89,23%. Maka kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan berbicara anak dapat dikembangkan melalui teknik bermain peran makro pada anak kelompok B TK Pertiwi Mendak I Delanggu Klaten Tahun 2013/2014.

(5)

4 A. PENDAHULUAN

Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu pendidikan anak usia dini yang berada pada pendidikan formal (UU RI 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden Age (Emas Perkembangan) yaitu masa peka anak untuk mendapat rangsangan baik yang berkaitan dengan aspek psikomotorik, intelektual, sosial, emosi, maupun bahasa sehingga anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya. Pendidikan anak usia dini harus dilakukan secara bertahap, berkesinambungan serta didasarkan pada perkembangan anak.

Adapun pembelajaran di Taman Kanak-kanak pada dasarnya mencakup lima bidang pengembangan dasar, salah satunya bidang pengembangan bahasa. Perkembangan bahasa adalah salah satu dari kemampuan dasar yang harus dimiliki anak, dengan bahasa anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pikiran maupun perasaan pada orang lain. Berbicara bukan sekedar pengucapan kata atau bunyi, melainkan merupakan suatu alat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan atau mengkomunikasikan pikiran, ide maupun perasaan. Menurut Depdikbud (Junita 2010:62) dengan berbicara anak dapat menyampaikan maksud (ide, pikiran, gagasan atau isi hati) kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain.

Berdasarkan kenyataan yang terjadi di TK Pertiwi Mendak I, Delanggu, Klaten masih rendah dari 12 anak kelompok B masih terdapat 8 anak yang mempunyai kemampuan berbicara rendah. Anak kurang mampu dalam berbicara yang ditunjukkan dengan tidak aktifnya anak dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bicara. Hal ini terlihat dari tidak aktifnya anak dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan berbicara antara lain dalam kegiatan menyanyi, anak pasif dalam kegiatan bercakap-cakap, bercerita.

(6)

5

digunakan oleh guru. Pembelajaran yang diberikan hanya terpaku pada kegiatan tanya jawab sehingga anak kurang mendapat kesempatan untuk mengemukakan gagasan-gagasan mereka. Dan ditambah dari pihak sekolah yang hanya menekankan kemampuan akademik anak yaitu membaca, menulis, berhitung (calistung). Serta tuntutan orang tua agar anak mereka mengusai kemampuan akademik yang lebih sehingga dapat menjadi kebanggakan orang tua.

Untuk mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan berbicara anak maka peneliti mencoba menggunakan alternatif pembelajaran melalui metode bermain peran makro. Melalui kegiatan bermain peran makro anak akan menirukan tokoh yang diperankan secara langsung. Pada saat bermain peran anak dapat bersosialisasi dengan teman, melatih anak berbicara dengan lancar, melatih daya konsentrasi serta daya imajinasi.

Tujuan dari penelitian ini secara khusus adalah untuk Tujuan Khusus untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak melalui teknik bermain peran makro pada anak Kelompok B TK Pertiwi Mendak I, Delanggu, Klaten Tahun Ajaran 2013/2014. Selanjutnya tujuan umum adalah untuk mengembangkan kemampuan berbicara dengan kalimat yang lebih komplek, memerankan seorang tokoh, serta melatih daya tangkap dan konsentrasi anak.

B. METODE PENILITIAN

Penelitian ini dilakukan di TK Pertiwi Mendak I yang beralamat diDesa Mendak, Delanggu, Klaten. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada awal semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu pada bulan Desember sampai Februari. Penelitian ini adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi.

(7)

6

data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis komparatif yaitu membandingkan prosentase pada setiap siklusnya.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan dilaksanakan pada hari senin 6 Januari 2014 di TK Pertiwi Mendak I. Peneliti berdiskusi dengan kepala sekolah dan guru kelas. Hal-hal yang didiskusikan antara lain:

1) Peneliti menyamakan persepsi dengan kepala sekolah dan guru kelas mengenai penelitian yang akan dilakukan.

2) Peneliti mengusulkan agar bermain peran yang digunakan agar anak aktif dan tidak bosan.

3) Peneliti membuat RBP untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak.

4) Peneliti menetapkan tema yang akan diberikan pada anak yaitu pekerjaan.

5) Peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan.

Alokasi waktu disetiap pertemuan selama 60 menit, tindakan pada siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama tanggal 8 Januari 2014, pertemuan kedua tanggal 10 Januari 2014, pertemuan ketiga tanggal 11 Januari 2014. Hal-hal yang dipersiapkan antara lain:

1) Peneliti mempersiapkan skenario/ cerita yang akan diperankan anak.

2) Peneliti mengkondisikan anak dan menyeting ruang kelas. 3) Peneliti membuka pelajaran dengan senam, salam, berdoa,

menyanyi.

(8)

7

5) Peneliti mengadakan tanya jawab tentang stasiun dan siapa saja yang bekerja di stasiun kereta api.

6) Peneliti menawarkan peran pada anak. 7) Anak-anak bermain peran.

8) Peneliti mengadakan review dan menutup pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama tanggal 8 Januari 2014, pertemuan kedua tanggal 10 Januari 2014, pertemuan ketiga tanggal 11 Januari 2014 pembelajaran berlangsung selama 60 menit yaitu dari pukul 08.00-09.00 WIB.

c. Observasi

Berdasarkan observasi pada pertemuan ketiga ini diperoleh hasil:

1) Anak-anak lebih antusias dari pada pertemuan pertama dan kedua

2) Masih ada anak yang belum berani dan malu, yang masih harus terus diberi motivasi.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I ditemukan rata-rata pengembangan kemampuan berbicara anak melalui bermain peran yaitu sebesar 64,61 %

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I peneliti menganalisis secara keseluruhan dengan cara berdiskusi, mengevaluasi proses pembelajaran, serta melihat kekurangan-kekurangan yang ada. Selain itu juga berpedoman terhadap hasil observasi yang telah dicapai anak.

Adapun hasil analisis pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut:

(9)

8

2) Pembelajaran yang dilakukan kurang variatif sehingga anak merasa bosan.

3) Anak masih takut, malu dan belum berani bermain peran sehingga perlu diberi motivasi.

4) Perhatian anak menurun ketika ada anak yang tertawa keras. 5) Persiapan peneliti kurang matang sehingga terkesan

terburu-buru dalam memberi penjelasan.

Kemampuan berbicara anak dalam satu kelas belum merata ada anak yang kemampuan berbicaranya berkembang lebih akan tetapi ada juga anak yang kemampuan berbicaranya berkembang sedang saja. Untuk itu peneliti membuat perencanaan untuk siklus berikutnya.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Proses pembelajaran pada siklus I pada umumnya sudah cukup baik tetapi belum memuaskan. Masih ada anak yang kemampuan berbicaranya kurang maksimal. Untuk itu direncanakanlah siklus II, siklus II dilaksanakan tiga kali pertemuan. Pertemuan petama pada hari hari senin tanggal 13 Januari 2014, pertemuan kedua pada hari rabu tanggal 15 Januari 2014, dan pertemuan ketiga pada hari sabtu tanggal 18 Januari 2014.

Adapun urutan tindakan yang diterapkan pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Peneliti mempersiapkan Rencana Bidang Pengembangan (RBP) dan media yang digunakan.

2) Peneliti mengkondisikan anak dan mensetting ruang kelas. 3) Peneliti mengajak olah raga ringan.

4) Peneliti membuka pembelajaran dengan berdoa dan salam.

(10)

9

6) Peneliti mengajak anak bermain peran.

7) Peneliti memberi pujian, dorongan dan motivasi pada anak. 8) Peneliti mengadakan diskusi dan menutup pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus II juga dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu Pertemuan petama pada hari hari senin tanggal 13 Januari 2014, pertemuan kedua pada hari rabu tanggal 15 Januari 2014, dan pertemuan ketiga pada hari sabtu tanggal 18 Januari 2014.

c. Observasi

Pada siklus II pertemuan III ini anak-anak sudah percaya diri dan lancar berbicara mengenai tokoh-tokoh yang diperankan masing-masing. Tetapi masih ada anak yang kurang berkonsentrasi ketika ada anak yang lupa dialog kemudian ditertawakan.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II dapat diperoleh rata-rata pengembangan kemampuan berbicara anak sebesar 89,23 %. d. Refleksi

Proses pelaksanaan siklus II berjalan dengan baik, Hal ini membuat kemampuan berbicara anak melalui bermain peran mengalami pengembangan. Walaupun masih ditemukan satu dua anak yang masih kurang percaya diri serta bersuara lirih karena malu, dan masih ditemukan anak yang hasil nilainya tetap seperti pertemuan sebelumnya.

Hasil analisis menunjukkan pengembangan kemampuan berbahasa anak mengalami perubahan dari kondisi Prasiklus yang hanya mencapai 29,86% pada Siklus I 64,61 % serta pada Siklus II mencapai 89,23% dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Pengembangan Kemampuan Berbicara Anak Aspek Prasiklus (%) Siklus I (%) Siklus II (%) Kemampuan

berbicara anak

(11)

10 3. Deskripsi Penelitian Siklus

Berdasarkan kondisi awal kemampuan berbicara anak sebelum dilakukannya kegiatan bermain peran diperoleh hasil sebesar 29,86%, sehingga peneliti mencoba mengadakan penelitian untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak dengan teknik bermain peran makro.

Pada Siklus I hasil observasi kemampuan berbicara anak diperoleh hasil 64,61% yang berarti kemampuan berbicara anak mengalami mengembangan tetapi masih ada anak yang berkembang tetapi belum maksimal untuk itu peneliti mengadakan Siklus II. Dari pelaksanaan Siklus II diperole hasil 89,23%. Berikut ini persentase kemampuan berbicara anak tiap Siklus dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Perbandingan Pencapaian Persentase Rata-Rata Kemampuan Berbicara Anak Melalui Teknik Bermain Peran

No Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II 1. Nabila Dwi S 29,16 % 66,67 % 91,67 % 2. Shofa Putu N 29,26 % 58,33 % 91,67 % 3. M. Al Kautsar 25,00 % 54,16 % 75,00 % 4. Sinta Lestari 29,16 % 58,33 % 91,67 % 5. Aditya Putro N 29,16 % 66,67 % 95,83 % 6. Ibrahim R 33,33 % 70,08 % 95,83 % 7. M. Fadilah 33,33 % 70,08 % 95,83 % 8 M. Fadli 33,33 % 70,08 % 95,83 % 9. Surya Rini C 29,16 % 62,50 % 75,00 % 10. Kheyra Agysta 29,16 % 70,08 % 91,67 % 11. Ibrahim R 25,00 % 58,33 % 75,00 % 12. Dian G 33,33 % 70,08 % 95,83 %

(12)

11

Berdasarkan hasil pada pra siklus akhir, siklus I dan akhir siklus II diperoleh hasil prosentase perkembangan kemampuan berbicara anak dengan penerapan teknik bermain peran dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 3. Perbandingan Perkembangan Kemampuan Berbicara Melalui Teknik Bermain Peran

Keberhasilan Penelitian Pra Siklus Siklus I Siklus II Rata-rata prosentase kemampuan

berbicara anak

29,86 % 64,61 % 89,23 %

Prosentase penerapan metode teknik bermain peran

70,00 % 87,50 %

Grafik 2. Kurve Peningkatan Kemampuan Berbicara anak pada Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

DIAGRAM KEMAMPUAN BERBICARA

(13)

12 4. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan secara ringkas diperoleh hasil bahwa upaya mengembangkan kemampuan berbicara anak melalui teknik bermain peran mulai dari Pra Siklus, Siklus I sampai dengan Siklus II mengalami pengembangan. Adanya pengembangan tiap Siklus disebabkan:

a. Pada siklus I kemampuan berbicara anak mengalami perubahan dari 29,86% menjadi 64,61%, hal ini karena peneliti mengunakan metode teknik bermain peran makro. Namun pada waktu pelaksanaanya masih ada kendala yaitu peneliti kurang persiapan, masih ada anak yang yang takut, malu serta belum berani untuk bermain peran untuk itu dilanjutkan pada Siklus berikutnya untuk mendapat hasil yang lebih maksimal.

b. Pada Siklus II kemampuan berbicara anak mengalami perubahan dari Siklus I yaitu dari 64,61% menjadi 89,23%. Pada Siklus II anak-anak sudah percaya diri dan lancar berbicara mengenai tokoh-tokoh yang diperankan masing-masing. Tetapi masih ada anak yang kurang berkonsentrasi ketika ada anak yang lupa

prasiklus siklus 1 siklus 2

(14)

13 D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui beberapa tindakan dari Siklus I dan II diperoleh hasil rata-rata sebesar dari Prasiklus 29,86%, Siklus I 64,61%, siklus II 89,23%. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan berbicara anak dapat dikembangkan melalui teknik bermain peran makro pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Mendak I, Delangu, Klaten tahun 2013/2014.

E. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini, Suhardjono, Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi aksara

Astuti, Wili. 2011. Bermain dan Teknik Bermain. Solo. Qinant

Depdiknas. 2005. Pedoman Penilaian di Taman Kanak-kanak. Depdiknas Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdikbud. 1996. Didakti/ Metode Umum di Taman Kanak-kanak. Depdikbud Jakarta: Dirken Pendidikan Dasar dan Menengah.

Dhieni, Nurbiana. 2007. Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta; Universitas Terbuka.

Dwi W, Junita. 2010. Perkembangan Fisik Motorik dan Bahasa, Surakarta; Materi Perkuliahan PG PAUD FKIP UMS.

Hastining Rahayu, Yayuk. 2010. “Upaya Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Cerita Bergambar Pada Anak Kelompok A TK Aisiyah hastining-rahayu-46984.html .( 25 oktober 2013)

Halida, 2011. Metode Bermain Peran Dalam Mengoptimalkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini (4-5tahun). Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol. 9. No. 1 Maret 2011: 1-8.

(15)

14

Hurlock, Elizabeth B. 2002. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama

Kartini, Nanik. 2011. Penggunaan Gambar Seri Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A di TK Daruh Najah Kedemungan Kejayan-Pasuruan”. (online) tersedia http//library.um.ac.id/free-contentes/index.php/pub/detail/gambar-seri- untuk-meningkatkan-kemampuan-berbicara-anak-kelompok-a-tk-darun-najah-kedemungan-kejayan-pasuruan-46999.html (25 oktober 2013)

Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran I Taman Kanak-kanak, Jakarta; PT. Rineka cipta.

Maryadi dkk. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta. UMS. Narbuko, Cholid. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Padmonodewo, Soemiarti. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Rita Tursilaningsih. 2013. “Upaya Meningkatkan Ketrampilan Berbicara Melalui Permainan Balok Pada Anak Play Group Al Uswah Delanggu, Klaten. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Taringan, H. Guntur. 2008. Berbicara, Sebagai Suatu Ketrampilan Bahasa,

(16)

Gambar

Tabel 1. Pengembangan Kemampuan Berbicara Anak
Tabel 2. Perbandingan Pencapaian Persentase Rata-Rata
Grafik 2. Kurve Peningkatan Kemampuan Berbicara anak pada Pra Siklus,

Referensi

Dokumen terkait

Tesis dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Underpricing pada Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia” ini disusun penulis untuk memenuhi

Guna membatasi adanya berbagai macam masalah yang timbul dan untuk memecahkannya dengan baik, maka dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah sebagai

Berdasarkan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, dalam perkara anak nakal, penuntut umum, penasehat hukum, pembimbing kemasyarakatan,

Berdasarkan hasil penelitian yang di- laksanakan pada siklus I dan siklus II da- pat dijelaskan bahwa pembelajaran IPS pada materi peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN.

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa hewan uji tikus putih galur Sprague dawley yang dibuat trombositopenia dengan pemberian heparin 0.1 mL/100 g bobot badan

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula minuman fungsional campuran ekstrak kulit manggis merah (M) dan ekstrak jahe emprit (J) dengan penambahan citarasa

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non- exclusive Royalti-Free Right) atas