• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERENDAMAN PLAT GTSL RESIN AKRILIK Pengaruh Perendaman Plat Gtsl Resin Akrilik Heat Cured Pada Pasta Gigi Dengan Dan Tanpa Ekstrak Ethanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Konsentrasi 35% Terhadap Pertumbuhan Candida Albicans (Kajian In Vitro).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERENDAMAN PLAT GTSL RESIN AKRILIK Pengaruh Perendaman Plat Gtsl Resin Akrilik Heat Cured Pada Pasta Gigi Dengan Dan Tanpa Ekstrak Ethanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Konsentrasi 35% Terhadap Pertumbuhan Candida Albicans (Kajian In Vitro)."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERENDAMAN PLAT GTSL RESIN AKRILIK HEAT CURED PADA PASTA GIGI DENGAN DAN TANPA EKSTRAK ETHANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) KONSENTRASI 35%

TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans (KAJIAN In Vitro)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Untuk Dipublikasikan Pada Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan Oleh: FITRI ‘AMALIA

J520110048

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

(2)
(3)

PENGARUH PERENDAMAN PLAT GTSL RESIN AKRILIK HEAT CURED PADA PASTA GIGI DENGAN DAN TANPA EKSTRAK ETHANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) KONSENTRASI 35%

TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans (KAJIAN In Vitro)

Fitri ‘Amalia1

, Soetomo Nawawi2, Nilasary Rochmanita2

INTISARI

Latar Belakang: Gigi tiruan resin akrilik selalu berkontak dengan air liur, minuman, dan makanan sehingga menjadi stain, tartar dan plak. Candida albicans, bagian dari flora normal rongga mulut dapat melakukan penetrasi pada resin akrilik dan tumbuh di permukaan gigi tiruan yang dapat menginfeksi jaringan lunak. Pembersihan gigi tiruan dapat dilakukan dengan mekanis menggunakan sikat dan pasta gigi. Dalam pasta gigi terdapat triclosan yang berfungsi sebagai bahan antiplak, tapi penambahan triclosan untuk menghambat pertumbuhan Canida albicans berefek tidak baik, yaitu toksisitas. Daun sirsak selain berfungsi mengobati berbagai penyakit juga sebagai antibakteri dan antijamur yang dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Konsentrasi efektif yang menghambat Candida albicans pada resin akrilik heat cured adalah 35%.

Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental laboratoris murni. Metode pengambilan sampel dihitung dengan rumus Federer. Sampel penelitian adalah plat resin akrilik heat cured. Pengaruh pertumbuhan Candida albicans pada plat resin akrilik heat cured dihitung menggunakan uji Independent t-test dengan tingkat keprcayaan 95%.

Hasil: Dari analisis data menunjukkan terdapat pertumbuhan Candida albicans yang signifikan yaitu p=0,000 (p<0,05).

Kesimpulan: Pasta gigi dengan tambahan ekstrak ethanol daun sirsak (Annona muricata L.) konsentrasi 35% menghambat pertumbuhan Candida albicans pada plat GTSL resin akrilik heat cured dibandingkan dengan pasta gigi tanpa tambahan ekstrak ethanol daun sirsak (Annona muricata L.) konsentrasi 35%.

Kata Kunci: Candida albicans, resin akrilik, heat cured.

1

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2

Dosen Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

THE EFFECT OF IMMERSION PLAT ACRYLIC RESIN HEAT CURED WITH TOOTHPASTE AND WITHOUT ETHANOL EXTRACT OF SOURSOP LEAF (Annona muricata L.) CONCENTRATION OF 35% ON

THE GROWTH Candida albicans (STUDY In Vitro)

Fitri ‘Amalia1

(4)

ABSTRACT

Background: Dental artificial acrylic resin always contacted with saliva, drinks, and foods, so that it becomes a stain formation, tartar and plaque. Candida albicans which is the part of normal flora of the oral cavity can penetrate the acrylic resin and grows on the surface of the denture that can infect the soft tissues. Denture cleaning can be done mechanically using brush and toothpaste. Toothpaste contain triclosan, which serves as antiplaque material. However, the addition of triclosan to inhibit the effect of Canida albicans’s growth is not good, which is caused the toxicity. The function of soursop leaves is to treat various of diseases and it has an antibacterial and antifungal effects which contains flavonoids and tannins that can inhibit the growth of Candida albicans. The effective concentration that inhibits Candida albicans in the acrylic resin heat cured plate is 35%.

Methods: This study used pure laboratory experimental research. The sampling method was calculated with the Federer’s formula. The samples were acrylic resin heat cured plate. The growth’s effect of Candida albicans in the acrylic resin heat cured plate was analyzed using Independent test t-test with 95% significance level.

Results: From the analysis, the data shows that there was a significant growth of Candida albicans, p = 0.000 (p <0.05).

Conclusion: Toothpaste with additional ethanol extract of 35% soursop leaves (Annona muricata L.) concentration inhibited the growth of Candida albicans in the resin acrylic heat cured plate compared with toothpaste without additional ethanol extract of 35% soursop leaves (Annona muricata L.) concentration.

Keywords: Candida albicans, acrylic resin, heat cured.

1

Student of Dentistry Faculty, Muhammadiyah University of Surakarta 2

Lecturer of Dentistry Faculty, Muhammadiyah University of Surakarta

PENDAHULUAN

Gigi tiruan sebagian lepasan (removable partial denture) adalah gigi tiruan yang menggantikan sebagian gigi asli yang hilang dan dapat dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien dari mulutnya. Berdasarkan bahannya, gigi tiruan sebagian lepasan terbuat dari resin akrilik, logam, vulcanite, dan thermoplastic atau valplast1.

Resin akrilik dipakai sebagai basis gigi tiruan karena bahan ini memiliki sifat tidak toksik, tidak

(5)

antaranya kualitas estetis yang cukup memuaskan, penyerapan air yang rendah, memiliki konduktivitas termal yang baik, biokompatibel, mudah diproses dan direparasi tanpa membutuhkan tenaga ahli laboratorium, serta3.

Gigi tiruan resin akrilik selalu berkontak dengan saliva, minuman, dan makanan sehingga gigi tiruan merupakan tempat terbentuknya stain, karang gigi, dan plak karena kurangnya pemeliharaan kebersihan gigi tiruan resin akrilik. Pada pemakaian gigi tiruan resin akrilik, mukosa akan tertutup sehingga menghalangi pembersihan permukaan mukosa maupun permukaan gigi tiruan oleh lidah dan saliva sehingga terjadi akumulasi plak pada gigi tiruan. Plak pada gigi tiruan merupakan faktor predisposisi yang dapat menyebabkan inflamasi pada mukosa palatal dan terjadinya denture stomatitis. Faktor yang menyebabkan denture stomatitis adalah Candida albicans, infeksi bakteri, alergi, faktor psikologi, kurangnya kebersihan gigi tiruan, aliran saliva dan nutrisi4.

Candida albicans dapat melakukan penetrasi pada resin akrilik dan tumbuh pada permukaan gigi tiruan sehingga dapat menginfeksi jaringan lunak. Candida albicans dapat melepaskan endoktoksin yang merusak mukosa mulut dan menyebabkan terjadinya denture stomatitis. Oleh karena itu desinfeksi dan pembersihan gigi tiruan merupakan faktor penting yang harus dilakukan4.

Pembersihan gigi tiruan dapat dilakukan dengan cara mekanis dan kimiawi. Pembersihan secara mekanis dengan sikat gigi

menggunakan pasta gigi, pembersihan secara kimia dengan merendam gigi tiruan dalam larutan desinfektans, alkali peroksida, alkali hipoklorit dan enzim4. Meskipun dalam pasta gigi sudah terdapat bahan antiplak, plak masih mudah melekat pada permukaan basis gigi tiruan resin akrilik5.

Maka dari itu perlu dikembangkan pasta gigi yang mampu menghilangkan daya antiplak yang menjadi resiko menempelnya Candida albicans pada basis resin akrilik yang meningkatkan kemampuan pasta gigi untuk menghambat pertumbuhan Candida albicans. Kelebihan daun sirsak daripada tanaman herbal yang lain yaitu daun sirsak mampu menghambat pertumbuhan bakteri, membantu menghambat mutasi gen, membantu menghambat perkembangan virus, membantu menghambat perkembangan parasit, dll6.

(6)

Candida albicans pada lempeng resin akrilik heat curing adalah 35%8.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin menguji salah satu tanaman herbal yaitu daun sirsak (Annona muricata) sebagai bahan tambahan herbal dalam pasta gigi terhadap pertumbuhan Candida albicans pada plat GTSL resin akrilik heat cured dengan konsentrasi 35%.

METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris dengan metode post test control group design only. Metode penelitian ini terdiri dari 32 sampel plat resin akrilik ukuran 10x10x2 mm yang dibagi menjadi dua kelompok. 32 sampel direndam dalam saliva buatan selama satu jam kemudian direndam dalam 10 ml suspensi Candida albicans selama 24 jam pada suhu 37o. Sampel dibagi dua kelompok, kelompok pertama direndam selama 8 jam dengan pasta gigi tanpa tambahan ekstrak daun sirsak, kelompok kedua direndam selama 8 jam dengan pasta gigi dengan tambahan ekstrak daun sirsak konsentrasi 35%. Kemudian diinkubasi selama 48 jam dan dilakukan perhitungan jumlah koloni Candida albicans.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata hasil perhitungan jumlah koloni pada pasta gigi dengan tambahan ekstrak daun sirsak konsentrasi 35% lebih kecil daripada pasta gigi tanpa tambahan ekstrak daun sirsak. Rerata dan simpangan

[image:6.595.296.523.129.386.2]

baku hasil jumlah koloni dapat dilihat pada tabel I.

Tabel I. Rerata dan simpangan baku jumlah koloni Candida albicans

Kelompok N

Rerata jumlah koloni Candida albicans Simpangan baku Dengan tambahan ekstrak daun sirsak

16 2750,00 1238,28

Tanpa

tambahan ekstrak daun sirsak

16 6625,00 1360,14

Data awal penelitian tersebut kemudian dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Penelitian ini menggunakan 32 sampel sehingga menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk.

Data hasil uji normalitas menunjukkan nilai p pada kelompok plat GTSL resin akrilik heat cured yang direndam dengan pasta gigi dengan tambahan ekstrak daun sirsak adalah 0, 18 (p > 0,05) dan pada kelompok plat GTSL resin akrilik heat cured yang direndam dengan pasta gigi tanpa tambahan ekstrak daun sirsak adalah 0, 08 (p > 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa data yang terdapat pada kedua kelompok berdistribusi normal.

(7)
[image:7.595.79.273.121.363.2]

dengan pasta gigi tanpa tambahan ekstrak daun sirsak konsentrasi 35% terhadap pertumbuhan Candida albicans.

Tabel II. Hasil Uji Independent Sample T-Test. Levene's Test for Equality of Variances Sig. t-test for Equality of Means Sig. Equal variances assumed

,70 ,00

Equal variances not assumed

,00

Tabel II. menunjukkan nilai p pada kolom Levene’s Test 0,70 (p > 0,05). Hal ini berarti bahwa variansi data antara kedua kelompok sama. Nilai p pada kolom t-test for Equality of Means adalah 0,000 (p < 0,05). Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada perendaman plat GTSL resin akrilik heat cured pada pasta gigi dengan dan tanpa ekstrak ethanol daun sirsak (Annona muricata L.) konsentrasi 35% terhadap pertumbuhan Candida albicans karena pengaruh ekstrak ethanol daun sirsak yang ditambahkan dalam pasta gigi.

Pengaruh pasta gigi dengan tambahan ekstrak ethanol daun sirsak (Annona muricata L.) pada Candida albicans ditunjukkan menggunakan uji t tidak berpasangan dengan hasil terdapat pengaruh pada pertumbuhan Candida albicans dari ekstrak ethanol daun sirsak, yaitu perbedaan yang bermakna antara kelompok (p<0,05).

Esktrak daun sirsak dapat menghambat pertumbuhan koloni Candida albicans. Flavonoid dan tanin yang terkandung dalam daun sirsak menghambat pertumbuhan Candida albicans. Flavonoid merupakan golongan senyawa fenol yang dapat menyebabkan denaturasi dan koagulasi protein. Flavonoid merupakan senyawa fenol yang dapat menyebabkan kerusakan membran sel sehingga terjadi kebocoran isi sel dan berakibat lisis atau terjadi kematian sel. Flavonoid tersebut berinteraksi dengan dinding sel Candida albicans melalui mekanisme absorbs, yang melibatkan ikatan hidrogen dengan gugus fenol serta susunan dinding sel Candida albicans membentuk protein kompleks dan mengalami penguraian sehingga mempengaruhi permeabilitas dinding sel Candida albicans9.

Melihat daya hambat yang dihasilkan pada ekstrak daun sirsak, menunjukkan bahwa daya antibakteri pada pasta gigi dengan tambahan ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans pada plat GTSL resin akrilik heat cured.

KESIMPULAN

Pasta gigi dengan tambahan ekstrak ethanol daun sirsak (Annona muricata L.) konsentrasi 35% menghambat pertumbuhan Candida albicans pada pada plat GTSL resin aktilik heat cured dibandingkan dengan pasta gigi tanpa tambahan ekstrak ethanol daun sirsak (Annona muricata L.) konsentrasi 35%.

(8)

1. Bakar, Abu. 2012. Kedokteran Gigi Klinis Edisi 2. Yogyakarta, CV. Quantum Sinergis Media, pp 149.

2. David dan Elly Munadziro., 2005, Perubahan Warna Lempeng Resin Akrilik yang Direndam Dalam Larutan Desinfektan Sodium Hipoklorit dan Klorhexidin. Majalah. Ked. Gigi. (Dent. J.). Vol. 38: 36–40. 3. Carr, A. B., McGivney, G. P.,

Brown, D. T., 2005. McCrackens’s Removable Partial Prosthodontics 11th ed. Philadelpia: Elsevier Mosby, pp 9.

4. Wahyuningtyas, Endang. 2008. Pengaruh Ekstrak Graptophyllum pictum Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Pada Plat Gigi Tiruan Resin Akrilik. Indonesian Journal of Dentistry. Vol. 15 (3): 188.

5. Naini, A., 2007. Efektifitas Ekstrak Daun Psidium Guajava linn (Jambu Biji) Sebagai Bahan Pembersih Terhadap Candida albicans dan Kekuatan Transversa Resin Akrilik. Majalah Kedokteran Gigi (Dent. J.).

6. Goltra, P., 2007. Meet the Plants Annona muricata. http://ntbg.org/plants/plant_detai ls.php?plantid=604 diunduh 10 Januari 2015.

7. Brannon, H., 2002, Skin Conditions / Acne Candida albicans,

http://dermatology.about.com/cs /miscellaneous/l/blglossary.htm iu u A ril 2014.

8. Herawati. 2013. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Sirsak

(Annona Muricata). Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. Skripsi.

Gambar

Tabel I. Rerata dan simpangan baku
Tabel II. Hasil Uji Independent

Referensi

Dokumen terkait

To sum up, based on the the result of this study, which showed the students‟ scores were higher after the treatment in Experimental class using Cooperative Script method effective

Terapi berupa pemberian surfaktan, HFV, nitrit oksida inhalasi dan Terapi berupa pemberian surfaktan, HFV, nitrit oksida inhalasi dan ECMO mengurangi angka kematian sampai

Menurut Sugiyono (2005:11) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa

Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka pengembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial

Ia senang mengurus anak-anak dan rumah tangganya dengan baik termasuk mencari nafkah, Ibu Priska Sirait juga tidak mau menceritakan ketidakadilan yang ia alami di

Switch yang dalam penelitian ini menggunakan relay dihubungkan ke rectifier dengan menyambungkan pin NO ke jalur masuk dari antena, dan ground dari relay ke jalur

Karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan informasi skala prioritas dari beberapa daerah penerima bantuan dengan penentuan beberapa parameter atau

[r]