Implementasi Program dan Perubahan Regulasi
BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan
Cabang Bali Denpasar
BPJS Ketenagakerjaan Bali - Denpasar Jl. Hayam Wuruk No. 143
Denpasar T (0361) 233 622 F (0361) 223 893
www.bpjsketenagakerjaan.go.id
PT. Jamsostek (Persero) s.d. 31 Desember 2013
BUMN
Bertanggung jawab pada Kementerian
Profit Oriented Program:
JHT, JKK, JKM dan JPK
Kepesertaan:
Wajib untuk Pekerja Formal UU 3/1992
BPJS Ketenagakerjaan
1 Juli 2015
BEROPERASI PENUH
BPJS Ketenagakerjaan
1 Januari 2014 BERDIRI
UU 40/2004 dan UU 24/2011
Badan Hukum Publik
Bertanggung jawab pada Presiden
Nirlaba
Program JHT, JKK, JKM
Kepesertaan
Wajib untuk seluruh pekerja
Formal (kecuali PNS/TNI/POLRI
Tenaga Kerja Asing
Informal
Sanksi Administratif
BPJS melakukan inspeksi
Kepesertaan:
Paling lama 1 Juli 2015 : PNS/TNI/POLRI untuk program JKK dan JKM
2029 : PNS/TNI/POLRI untuk program Jaminan Pensiun
Program
Jaminan Pensiun , JHT, JKK, JKM sesuai ketentuan UU SJSN
Keuangan:
JHT dan Non – JHT
Pengawasan: Kemen BUMN
Keuangan:
Dana Jaminan Sosial
(Per Program) dan Aset BPJS
Pengawasan: OJK & DJSN
BPJS Ketenagakerjaan
Administrasi & Pelayanan Manfaat
Jaminan Hari Tua Jaminan
Kecelakaan Kerja
Jaminan Pensiun Jaminan
Kematian
3
Jaminan Kesehatan
BPJS KESEHATAN BPJS KETENAGAKERJAAN
PENERIMA BANTUAN IURAN Penduduk Miskin dan Tidak
Mampu
PNS/TNI/POLRI PEMBERI KERJA
DAN PEKERJA TENAGA KERJA
Akan dialihkan ke BPJS Ketenagakerjaan
pada tahun 2029
1 Juli
2015
4
Grand Direction– August 15
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
IURAN PROGRAM
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
TIDAK ADA PERUBAHAN IURAN TERHADAP
PROGRAM JHT, JKK DAN JKM
5
Grand Direction– August 15
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
IURAN PROGRAM
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
TIDAK ADA PERUBAHAN IURAN
TERHADAP PROGRAM JKK, JK, JKM, JHT
Iuran JKK dibayar Pemberi Kerja
• Risiko sangat rendah : 0,24%
• Risiko Rendah : 0,54%
• Risiko sedang : 0,89%
• Risiko tinggi : 1,27%
• Risiko sangat tinggi : 1,74%
• Pengelompokan risiko dievaluasi setiap 2 tahun
Iuran JKM dibayar Pemberi Kerja
• 0,3%
Peserta Penerima Upah yang bekerja Selain Penyelenggara Negara
Iuran JKK
• Didasarkan nilai nominal tertentu Iuran JKM
• Rp 6.800,- setiap bulan
Iuran JHT bagi peserta penerima upah yang bekerja selain
penyelenggara negara
• Total 5,7%
• 2 % oleh peserta
• 3,7 % oleh pemberi kerja
• Evaluasi berkala paling lama 3 (tiga) tahun Iuran JHT bagi peserta bukan penerima upah
• Berdasarkan nominal tertentu sesuai tabel
Iuran JHT
KEPESERTAAN
1. Pemberi Kerja : orang perorang, pengusaha, badan hukum atau badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dan membayar upah
2. Peserta : setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia
3. Pasal 10 ayat 1; Pemberi Kerja lalai tidak mendaftarkan pekerjanya, Pekerja berhak mendaftarkan dirinya sendiri dalam program Jaminan Sosial ke BPJS Naker sesuai program yang diwajibkan dalam penahapan kepesertaan
4. Pasal 10 ayat 7; Dalam hal pekerja sudah mendaftarkan dirinya tetapi
iuran belum dibayar lunas oleh Pemberi Kerja, maka Pemberi Kerja wajib
membayar hak-2 Pekerja seuai ketentuan
MANFAAT JAMINAN
1. Pasal 27 ayat 1; Pemberi kerja yang belum mendaftarkan pekerjanya dalam program JKK kepada BPJS Naker, bila terjadi resiko terhadap pekerjanya, pemberi kerja wajib membayar hak pekerja sesuai ketentuan
2. Pasal 28 ayat 1; Dalam hal magang, siswa kerja praktek, tenaga honorer atau narapidana yang dipekerjakan, apabila mengalami kecelakaan kerja, berhak memperoleh manfaat JKK seuai ketentuan.
3. Pasal 31 ayat 2; Peserta memilih fasilitas rawat inap lebih tinggi dari standar, peserta dapat meningkatkan haknya dengan asuransi tambahan atau membayar sendiri selisih biayanya.
4. Dalam hal terjadi PDS (Perusahaan Daftar Sebagian) Upah/TK/Program, apabila terjadi resiko, manfaat JKK pemberi kerja wajib membayar kekurangan dan hak pekerja sesuai ketentuan
4. Susunan ahli waris
a. Janda, duda atau anak
b. Dalam hal Janda, Duda dan anak tidak ada :
1. Keturunan sedarah garis lurus keatas dan kebawah sampai derajat kedua 2. Saudara kandung
3. Mertua
4. Pihak yang ditunjuk dalam wasiat oleh Pekerja
5. Tidak ada wasiat, biaya pemakaman dibayar kepada pihak yang memakamkan, santunan
kematian diserahkan ke Dana Jaminan Sosial
Dasar Penghasilan
Penetapan Manfaat JKK
Iuran JKK
smpai dengan 1.099.000 1.000.000 10.000 1.100.000
- 1.299.000 1.200.000 12.000 1.300.000
- 1.499.000 1.400.000 14.000 1.500.000
- 1.699.000 1.600.000 16.000 1.700.000
- 1.899.000 1.800.000 18.000 1.900.000
- 2.099.000 2.000.000 20.000 2.100.000
- 2.299.000 2.200.000 22.000 2.300.000
- 2.499.000 2.400.000 24.000 2.500.000
- 2.699.000 2.600.000 26.000 2.700.000
- 3.199.000 2.950.000 29.500 3.200.000
- 3.699.000 3.450.000 34.500 3.700.000
- 4.199.000 3.950.000 39.500 4.200.000
- 4.699.000 4.450.000 44.500
Penghasilan
JKK (%) JKM (%)
= 100 JT 0,21 0,03 0,24 100 - 500 JT 0,17 0,02 0,19 500 - 1 M 0,13 0,02 0,15 1 - 5 M 0,11 0,01 0,12
> 5 M 0,09 0,01 0,10
NILAI KONTRAK TARIF IURAN JUMLAH
(%)
Sanksi Adm *
Pemberi kerja/Tenaga Kerja tidak mendaftarkan diri kepada BPJS
Pemberi kerja/Tenaga Kerja tidak
memberikan data TK dan keluarga secara akurat
Pidana **
Sanksi Administratif & Ketentuan Pidana
Pemberi kerja tidak memungut iuran yang menjadi beban TK dan tidak menyetorkan pada BPJS
Pemberi kerja tidak membayar dan menyetor iuran yang menjadi tanggung jawab Pemberi Kerja
Catatan:
* Sanksi administratif berupa: teguran tertulis, denda, dan/atau tidak mendapat pelayanan publik tertentu oleh Pemerintah atau Pemdaatas permintaan BPJS, seperti: proses ijin usaha, IMB, bukti kepemilikan atas tanah &
bangunan
Tata cara pengenaan sanksi sesuai PP 44 Tahun 2015
** Sanksi pidana: (1) Pidana paling lama 8 (delapan) tahun atau denda paling banyak Rp 1 Miliar
10
pengawasan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan
Pengawas
Ketenagakerjaan pada Instansi di Pemda
1 Teguran tertulis; 1 Perizinan terkait usaha
2 Denda dan / atau 2 Izin dalam mengikuti tender proyek 3 Tidak mendapatkan pelayanan 3 Izin mempekerjakan tenaga kerja asing
Publik tertentu 4 Izin perusahaan penyedia jasa pekerja 5 Izin mendirikan bangunan (IMB)
Sanksi Administrasif Sanksi Tidak Mendapatkan Pelayanan Publik
JAMINAN KECELAKAAN KERJA PP NOMOR 44 TAHUN 2015
PROGRAM
13
Grand Direction– August 15
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JKK
PP No 14 th 1993
dan turunannya
PP No 44 th 2015
Biaya obat dan perawatan maksimal Rp. 20 juta
Pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang ditunjuk sesuai dengan
kebutuhan medisnya.
Darat : Rp750.000 Laut : Rp1.000.000 Udara : Rp2.000.000
Darat : Rp1.000.000 Laut : Rp1.500.000 Udara : Rp2.500.000
Rp 2.000.000 Rp 3.000.000
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
14
Grand Direction– August 15
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM PROGRAM JKK
PP. 14 th 1993 dan turunannya.
Santunan Kematian akibat hubungan kerja
60% X 80 X Upah sebulan
STMB
4 bulan 1 upah 100%
4 Bulan Kedua 75%
4 Bulan ketiga dst 50%
Penggantian Gigi Tiruan Max 2,000,000,00
PP No 44 th 2015
Santunan Kematian akibat hubungan kerja
60% X 80 X Upah sebulan
STMB
6 Bulan 1 Upah 100%
6 Bulan Kedua 75%
6 Bulan ketiga dst 50%
Penggantian Gigi Tiruan Max 3,000,000,00
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
15
Grand Direction– August 15
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JKK
Tidak ada kadaluwarsa klaim
Kadaluarsa klaim 2 tahun terhitung sejak tanggal kecelakaan
(setelah 30 Juni 2015) dan tanggal lapor JKK tahap I ke BPJS
TK
Ditanggung biaya pengobatan dan perawatan pada Jasa tabib/sinshe/tradisional, yang telah mendapat izin resmi dari
instansi yang berwenang.
Pelayanan dukun patah tulang atau pengobatan alternatif tidak
ditanggung
Tidak ada manfaat beasiswa
Kasus JKK yang mengakibatkan Tenaga kerja mengalami Cacat Total Tetap atu Meninggal Dunia mendapat manfaat Beasiswa bagi 1 (satu) orang
anak TK sebesar Rp 12 juta
PP No 14 th 1993
dan turunannya
PP No 44 th 2015
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
16
Grand Direction– August 15
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JKK
Tidak ada Pelayanan Return to work
Tidak ada Promotif dan Preventif
PP No 14 th 1993
dan turunannya
PP No 44 th 2015
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
Pelayanan Return to work:
Pelatihan kerja
Pelayanan Promotif dan
Preventif
Pengembangan Skema saat ini (PP 44 thn 2015)
Promotif, Preventif, Kompensasi, Perawatan, Rehabilitasi, Beasiswa untuk Anak Peserta +
dan “return to work”
Skema JKK lama (PP 14 thn 1993)
Treatment Rehabilitation Orthotics &
Prosthetics
Modification Vocational Training
Job Placement
Jaminan Kecelakaan Kerja RTW (Sesuai PP 44 Tahun 2015)
17
Skema JKK Baru dengan Rate Iuran sama dengan Program UU 3/1992 (PP 14 thn 1993)
Manfaat JKK - RTW
Kecelakaan Kerja
Case Manager
Perawatan Medis di RSTC Perusahaan
Kompensasi dan Santunan
Rehabilitasi
Fisik & Mental Pelatihan Kerja Prothesis dan Orthosis
Kembali Bekerja
18
GOLDEN HOUR
JAMINAN KEMATIAN
PROGRAM
20
Grand Direction– August 15
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JKM
Manfaat perlindungan meninggal dunia pada kepesertaan Aktif dan perlindungan 6 (enam) bulan
Manfaat perlindungan meninggal dunia pada
kepesertaan Aktif
Santunan kematian Rp 14.200.000,- Santunan berkala Rp 4.800.000,- Biaya Pemakaman Rp 2.000.000,-
Santunan kematian Rp 16.200.000,- Santunan berkala Rp 4.800.000,- Biaya Pemakaman Rp 3.000.000,-
Tidak ada manfaat beasiswa
Meninggal dunia pada kepesertaan aktif dan memenuhi masa iur minimal selama 5 tahun / 60 bulan mendapat manfaat Beasiswa bagi 1 (satu) orang anak TK sebesar Rp 12
Juta
PP No 14 th 1993
dan turunannya
PP No 44 th 2015
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
21
Grand Direction– August 15
BESARNYA IURAN JHT IURAN JHT 5,7 %.
3,7 % dibayar Pemberi Kerja 2 % dibayar Tenaga Kerja
Dalam hal Pemberi Kerja belum mengikutsertakan Pekerjanya dalam program JHT, Pemberi kerja wajib membayar manfaat JHT sesuai ketentuan
Dalam hal Pekerja masih bekerja setelah mencapai usia 56 tahun, serta tetap menjadi peserta dan membayar iuran, pembayaran manfaat JHT dapat dilakukan
pada saat Peserta berhenti bekerja
Hak atas JHT tidak dapat dipindahtangankan, digadaikan atau disita sebagai pelaksana putusan pengadilan
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JAMINAN HARI TUA
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
JAMINAN HARI TUA (JHT) PP NOMOR 46 TAHUN 2015
PROGRAM
23
Grand Direction– August 15
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JHT
Mencapai usia Pensiun 55 tahun
Mencapai usia Pensiun 56 tahun
Menjadi PNS , TNI / Polri
Tenaga kerja yang menjadi PNS, TNI/ Polri tidak bisa mengajukan
klaim
Kepesertaan 5 tahun dengan masa tunggu 1
bulan.
Minimal kepesertaan 10 tahun dapat mengambil JHT sebagian:
1. Pengambilan JHT maksimal 10%
untuk persiapan hari tua; atau 2. Pengambilan JHT maksimal 30%
untuk membantu biaya perumahan.
PP No 14 th 1993
dan turunannya PP No 46 th 2015
Peserta PHK dan Resign dengan masa tunggu 1 bulan (dlm proses Revisi PP)
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
JAMINAN PENSIUN
PROGRAM
25
Tujuan
Pembayaran manfaat
Besar manfaat
Mekanisme penyelenggaraan
Risiko harapan hidup yang semakin panjang
Bentuk Program
JHT
Jaminan PensiunTabungan dari bagian pendapatan selama aktif bekerja yang disisihkan untuk bekal memasuki hari tua
Mengganti pendapatan bulanan untuk memastikan kehidupan dasar yang layak saat memasuki hari tua
Sekaligus / lump sum
Akumulasi iuran ditambah hasil pengembangan
Tabungan wajib
Ditanggung sendiri secara individual oleh peserta
Tabungan/provident fund
Bulanan
Dihitung dengan formula tertentu
berdasarkan masa iur, upah selama masa iur, dan faktor manfaat (faktor akrual)
Asuransi sosial
Ditanggung bersama secara kolektif (pooling of risks) oleh peserta
Manfaat pasti
26
Grand Direction– August 15
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM PROGRAM JAMINAN PENSIUN
SKEMA MANFAAT PASTI (PP 45 tahun 2015)
Masa iur program Jaminan Pensiun minimal selama 15 tahun
Manfaat minimum Rp 300 ribu
(disesuaikan kenaikannya setiap tahun)Manfaat maksimum Rp 3,6 juta
(disesuaikan kenaikannya setiap tahun)Formula manfaat = 1% x masa iur (dibagi 12 bulan) x rata-rata upah tertimbang
1 MANFAAT BERKALA
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
27
Grand Direction– August 15
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM PROGRAM JAMINAN PENSIUN
Masa iur program Jaminan Pensiun kurang dari 15 tahun Formula manfaat = Akumulasi iuran + Hasil Pengembangan
2 MANFAAT SEKALIGUS
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
28
Grand Direction– August 15
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM PROGRAM JAMINAN PENSIUN
MANFAAT PENSIUN HARI TUA
MANFAAT PENSIUN CACAT TOTAL TETAP
MANFAAT PENSIUN JANDA / DUDA
MANFAAT PENSIUN ANAK
MANFAAT PENSIUN ORANG TUA
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
29
Grand Direction– August 15
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JAMINAN PENSIUN
Manfaat Pensiun Hari Tua (MPHT)
Masa iur paling sedikit 15 tahun
hak peserta berakhir bila meninggal dunia..
Manfaat dapat diteruskan menjadi manfaat pensiun janda/duda, manfaat pensiun
anak, atau manfaat pensiun orang tua.
Manfaat Pensiun Cacat (MPC)
Menderita cacat total tetap; membayar iuran dengan density rate 80%
dan kejadian cacat minimal 1 bulan sejak
menjadi peserta
Hak pensiun berakhir bila meninggal atau bekerja kembali.
Manfaat dapat diteruskan menjadi manfaat pensiun janda/duda, manfaat pensiun anak, atau manfaat pensiun orang tua.
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
30
Grand Direction– August 15
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM PROGRAM JAMINAN PENSIUN
Manfaat Pensiun Janda atau Duda
(MPJD)
membayar iuran dengan density rate 80% dan
minimal 1 tahun kepesertaan
Manfaat 50% x Formula
hak pensiun berakhir bila janda/duda meninggal atau
menikah kembali.
manfaat tersebut dapat diturunkan menjadi manfaat
pensiun anak.
Manfaat Pensiun Anak (MPA)
Peserta meninggal sebelum usia pensiun dan tidak mempunyai istri/suami
Peserta meninggal setelah MPHT / MPC / dan tidak punya istri/suami
Janda atau duda peserta menikah lagi atau meninggal dunia
Manfaat 50% x Formula
hak pensiun berakhir saat mencapai usia 23 tahun, bekerja atau menikah atau meninggal dunia.
manfaat selanjutnya dapat diturunkan kepada anak berikutnya.
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
31
Grand Direction– August 15
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JAMINAN PENSIUN
Manfaat Pensiun Orang Tua (MPOT)
Penerima orangtua dalam hal peserta meninggal dan tidak mempunyai
istri/suami dan anak
Manfaat 20% x Formula
Manfaat pensiun orangtua berakhir pada saat ayah atau ibu penerima
manfaat meninggal dunia.
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
32
Grand Direction– August 15
Peserta memasuki usia pensiun dan tidak memenuhi masa iur minimum 15 tahun.
Meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya dengan ketentuan memenuhi atau tidak memenuhi masa iur minimum 15 tahun.
Peserta mengalami cacat total tetap atau meninggal dunia, bilamana:
• Kejadian yang menyebabkan cacat total tetap terjadi setelah peserta terdaftar dalam Program Jaminan Pensiun kurang dari 1 (satu) bulan.
• Meninggal dunia dengan kepesertaan kurang dari 1 (satu) tahun.
• Pemberi kerja dan peserta rutin membayar iuran dengan density rate kurang dari 80%.
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JAMINAN PENSIUN
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
33
Grand Direction– August 15
BESARNYA IURAN
IURAN PENSIUN 3 %.
2 % dibayar Pemberi Kerja 1 % dibayar Tenaga Kerja
Setiap 3 tahun iuran dievaluasi dengan memperhatikan kondisi ekonomi dan perhitungan kecukupan kewajiban, menuju ke besarnya iuran 8 %
Upah adalah Gaji Pokok ditambah tunjangan tetap
Batas upah paling tinggi dasar iuran JP tahun 2015 Rp. 7.000.000,--
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JAMINAN PENSIUN
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
34
1,00% 2,00% 3,00%
JAMINAN PENSIUN
CONTOH 1 SIMULASI
36
Grand Direction– August 15
Contoh
Simulasi Jaminan Pensiun
37
Grand Direction– August 15
Contoh
Simulasi Jaminan Pensiun
38
Grand Direction– August 15
Contoh
Simulasi Jaminan Pensiun
JAMINAN PENSIUN
CONTOH 2 SIMULASI
SIMULASI JP
Tn S menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak Juli 2015 pada usia 33 tahun, 3 bulan pada bulan Oktober 2015, Tn S mengalami kecelakaan dan mendapat perawatan intensif pada bulan desember Tn S dinyatakan lumpuh/cacat total dan tidak dapat kembali bekerja.
Kasus 1
TK mendapatkan manfaat Jaminan Pensiun Cacat (kejadian cacat > 1bln kepesertaan dan density rate 100%) maka mendapat manfaat bulanan sebesar:
1% x 15 th x Rp 3.000.000 = Rp 450.000,-.
Pada bulan April 2016 , TK meninggal dunia, maka istri mendapat manfaat pensiun lanjutan sebesar =
50% x Rp 450.000 = Rp 300.000 (dikarenakan nilai manfaat < dari nilai manfaat minimum maka Istri mendapat manfaat sebesar manfaat minimum yaitu Rp 300.000,-)
BLN IUR UPAH IURAN JULI 3,000,000 90,000 AGUST 3,000,000 90,000 SEPT 3,000,000 90,000 OKT 3,000,000 90,000 NOV 3,000,000 90,000 DES 3,000,000 90,000
SIMULASI JP
Tn S menjadi peserta Jaminan Pensiun periode Juli 2014 – Januari 2015, pada Februari 2015 berhenti bekerja lalu meninggal dunia pada bulan September 2015 dikarenakan sakit.
Kasus 2
Istri TK mendapat manfaat pensiun lumpsum sebesar Rp.653.178,-
TK memenuhi masa kepesertaan minimal 1 tahun namun density rate hanya 50% karena perusahan sudah tidak membayar iuran sejak peserta berhenti bekerja.
NO BLN IUR UPAH IURAN HP
1 JULI 3,000,000 90,000 4,552.40
2 AGUST 3,000,000 90,000 3,745.97
3 SEPT 3,000,000 90,000 2,939.55
4 OKT 3,000,000 90,000 2,159.14
5 NOV 3,000,000 90,000 1,352.71
6 DES 3,000,000 90,000 572.30
7 JAN 3,000,000 90,000 7,856.38
8 FEBR - -
9 MAR - -
10 APRIL - -
11 MEI - -
12 JUNI - -
13 JULI - -
14 AGUST - -
SUBTOTAL 630,000 23,178
TOTAL LUMPSUM 653,178
Usia Tahun Inflasi Indeks Inflasi Batas Atas Upah Dilaporkan Diperhitungkan Tertimbang
45 2015 7,00% 223,15% 7.000.000 3.000.000 3.000.000 6.694.617
46 2016 6,75% 208,56% 7.400.000 3.400.000 3.400.000 7.090.872
47 2017 6,50% 195,37% 7.800.000 3.810.000 3.810.000 7.443.511
48 2018 6,25% 183,44% 8.250.000 4.230.000 4.230.000 7.759.676
49 2019 6,00% 172,65% 8.700.000 4.740.000 4.740.000 8.183.755
50 2020 5,75% 162,88% 9.200.000 5.270.000 5.270.000 8.583.789
51 2021 5,50% 154,02% 9.700.000 5.840.000 5.840.000 8.994.994
52 2022 5,25% 145,99% 10.250.000 6.510.000 6.510.000 9.504.222
53 2023 5,00% 138,71% 10.800.000 7.190.000 7.190.000 9.973.380
54 2024 4,75% 132,11% 11.400.000 7.930.000 7.930.000 10.476.046
55 2025 4,75% 126,12% 12.000.000 8.770.000 8.770.000 11.060.372
56 2026 4,75% 120,40% 12.650.000 9.660.000 9.660.000 11.630.363
57 2027 4,75% 114,94% 13.350.000 10.630.000 10.630.000 12.217.866 58 2028 4,75% 109,73% 14.100.000 11.750.000 11.750.000 12.892.761 59 2029 4,75% 104,75% 14.850.000 12.930.000 12.930.000 13.544.175 60
UPAH
42
A adalah pekerja yang terdaftar menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak 1 Agustus 2015. Pada saat terdaftar, usia A adalah 45 tahun. A akan memasuki usia pensiun (60 tahun) pada tahun 2030, dengan iuran yang selalu dibayarkan penuh setiap bulan dan histori upah sebagai berikut:
diperhitungkan terhadap batas atas upah
indeks kenaikan inflasi sampai dengan tahun 2030
Upah Tertimbang = Indeks Inflasi x Upah Diperhitungkan
SIMULASI JP
Kasus 3
43
A memasuki usia pensiun (60 tahun) pada tahun 2030, dengan masa iur 15 tahun. Untuk menghitung manfaat bulanan A, perlu dihitung terlebih dulu upah tertimbang masing-masing upah yang diperhitungkan di tahun 2030.
Upah Tertimbang(T) = Upah Diperhitungkan(T) x Indeks Inflasi(T)
Indeks Inflasi(T) = (1+Inflasi tahun ke T) x (1 + Inflasi tahun ke T+1) x ... x (1 + Inflasi tahun 2028) x (1 + Inflasi tahun 2029)
Sebagai contoh, Indeks Inflasi(2027) adalah:
Indeks Inflasi(2027) = (1 + Inflasi tahun 2027) x (1 + Inflasi tahun 2028) x (1 + Inflasi tahun 2029)
= (1 + 4,75%) x (1 + 4,75%) x (1 + 4,75%) = 114,94%
Dengan demikian, maka Upah Tertimbang(2027) peserta A adalah:
Upah Tertimbang(2027)= Upah Diperhitungkan(2027) x Indeks Inflasi(2027)
= 10.630.000 x 114,94% = 12.217.866
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑈𝑝𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 =
𝑇=1𝑁𝑈𝑝𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔(𝑇) 𝑁
SIMULASI JP
Kasus 3 Lanjutan
44
A memasuki usia pensiun (60 tahun) pada tahun 2030, dengan masa iur 15 tahun (180 bulan).
Untuk menghitung manfaat bulanan A, perlu dihitung terlebih dulu upah tertimbang masing- masing upah yang diperhitungkan di tahun 2030.
Manfaat Bulanan (MB) tahun 1 = 1% x (masa iur /12) x rata-rata upah tertimbang selama masa iur
= 1% x (180 / 12) x 9.736.693
= 15% x 9.736.693
= Rp.1.460.504
MB tahun 2 dan seterusnya = MB tahun sebelumnya x (1 + Inflasi tahun sebelumnya) 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑈𝑝𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 = 1.752.604.802
(12 ×
15)= 9.736.693
Jika inflasi pada tahun 2030 adalah 5%, maka manfaat bulanan tahun kedua yang diterima peserta A pada tahun 2031 adalah sebesar:
MB tahun kedua = MB tahun sebelumnya x (1 + Inflasi tahun sebelumnya)
= 1.460.504 x (1 + 5%) = 1.460.504 x 1,05
= Rp.1.533.529
SIMULASI JP
Kasus 3 Lanjutan
SIMULASI JP
Kasus 4
Tn X menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak Januari 2015 pada usia 45 tahun, dan akan mencapai usia pensiun (56 tahun) pada Januari 2026. Jika pada tahun 2015 Fulan memiliki upah sebesar Rp.3.000.000, dan rata-rata kenaikan upah sebesar 10% per tahun.
Karena masa iur Tn X pada saat mencapai usia pensiun hanya mencapai 11 tahun, maka Tn X tidak berhak atas manfaat pensiun bulanan ketika mencapai usia pensiun. MPLS dihitung pada saat klaim berdasarkan data iuran Fulan dan data hasil pengembangan (yang pernah ditetapkan) pada tahun iuran Tn X. Besar yang diterima Fulan sebesar Rp 57.331.000
Usia Masa Iur Tahun UPAH DASAR UPAH KENAIKAN
UPAH IURAN (8%)/Tahun % HASIL PENGEMBANGAN
HASIL
PENGEMBANGAN MPLS 45 1 2015 3,000,000.00 3,000,000.00 10% 2,880,000 10% 288,000.00
46 2 2016 3,300,000.00 3,000,000.00 10% 2,880,000 9% 259,200.00 47 3 2017 3,630,000.00 4,000,000.00 10% 3,840,000 8% 307,200.00 48 4 2018 3,993,000.00 4,000,000.00 10% 3,840,000 10% 384,000.00 49 5 2019 4,392,300.00 4,000,000.00 10% 3,840,000 8% 307,200.00 50 6 2020 4,831,530.00 5,000,000.00 10% 4,800,000 8% 384,000.00 51 7 2021 5,314,683.00 5,000,000.00 10% 4,800,000 9% 432,000.00 52 8 2022 5,846,151.30 6,000,000.00 10% 5,760,000 10% 576,000.00 53 9 2023 6,430,766.43 6,000,000.00 10% 5,760,000 9% 518,400.00 54 10 2024 7,073,843.07 7,000,000.00 10% 6,720,000 8% 537,600.00 55 11 2025 7,781,227.38 8,000,000.00 10% 7,680,000 7% 537,600.00
52,800,000 4,531,200.00 57,331,200
SIMULASI JP
Tn S menjadi peserta Jaminan Pensiun sejak Januari 2015 pada usia 33 tahun, dan masa iur-nya akan mencapai 15 tahun pada Desember 2029. Pada tahun 2030, Tn S terkena PHK dari perusahaannya pada usia 48 tahun. Jika pada tahun 2015 Tn S memiliki upah sebesar Rp.3.000.000, dan rata-rata kenaikan upah sebesar 10% per tahun, maka menjelang tahun 2029 Tn S memiliki upah :
Kasus 5
Usia Masa Iur Tahun UPAH KENAIKAN DASAR UPAH 33 1 2015 3,000,000.00 10% 3,000,000.00 34 2 2016 3,300,000.00 10% 3,000,000.00 35 3 2017 3,630,000.00 10% 4,000,000.00 36 4 2018 3,993,000.00 10% 4,000,000.00 37 5 2019 4,392,300.00 10% 4,000,000.00 38 6 2020 4,831,530.00 10% 5,000,000.00 39 7 2021 5,314,683.00 10% 5,000,000.00 40 8 2022 5,846,151.30 10% 6,000,000.00 41 9 2023 6,430,766.43 10% 6,000,000.00 42 10 2024 7,073,843.07 10% 7,000,000.00 43 11 2025 7,781,227.38 10% 8,000,000.00 44 12 2026 8,559,350.12 10% 9,000,000.00 45 13 2027 9,415,285.13 10% 9,000,000.00 46 14 2028 10,356,813.64 10% 10,000,000.00 47 15 2029 11,392,495.01 10% 11,000,000.00
Walaupun memiliki masa iur lebih dari 15 tahun, Fulan yang terkena PHK pada tahun 2030 tersebut belum berhak atas manfaat pensiun (baik manfaat pensiun bulanan maupun manfaat pensiun lump sum). Hal ini dikarenakan Tn S belum mencapai usia pensiun 56 tahun.
Terima Kasih
BPJS Ketenagakerjaan Bali-Denpasar Jl. Hayam Wuruk No.143
Denpasar T (0361) 233 622 F (0361) 223 893
www.bpjsketenagakerjaan.go.id