FORUM PD
RENCANA STRATEGIS DINAS ESDM
TH 2018 - 2023
SUBSTANSI PAPARAN
I. KEWENANGAN DINAS ESDM
II. GAMBARAN UMUM ESDM JAWA TENGAH
III. VISI, MISI, PROGRAM KERJA & ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
IV. ISU STRATEGIS 2018 – 2023
V. TUJUAN, SASARAN, STRATEGI , PROGRAM DAN FOKUS KEGIATAN
2
TUPOKSI DINAS ESDM
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.
1. Perumusan kebijakan teknis bidang geologi dan air tanah, mineral dan batubara, ketenagalistrikan, energi baru terbarukan;
2. Pelaksanaan kebijakan bidang geologi dan air tanah, mineral dan batubara, ketenagalistrikan, energi baru terbarukan;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang geologi dan air tanah, mineral dan batubara, ketenagalistrikan, energi baru terbarukan;
4. Pelaksanaan dan pembinaan administrasi dan kesekretariatan kepada seluruh unit kerja di lingkungan Dinas; dan
5. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
• Perda Prov. Jateng No. 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah.
• Pergub Jateng No. 78 Tahun 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas ESDM Prov.
Jateng.
UU Nomor 23/2014
Sektor
Minerba dan Batubara
Penetapan WIUP mineral bukan logam dan batuan dalam 1
Daerah prov. & wilayah laut sampai dgn 12 mil.
Penerbitan IUP mineral logam &
batubara dlm rangka
penanaman modal dlm negeri pd wil. izin usaha pertambangan Daerah yg berada dlm 1 Daerah prov. termasuk wilayah laut
sampai dgn 12 mil laut.
Penerbitan izin usaha pertambangan operasi produksi khusus untuk
pengolahan & pemurnian dlm rangka penanaman modal dlm negeri yg
komoditas tambangnya berasal dari 1 Daerah prov. yg sama.
Penerbitan IUP mineral bukan logam & batuan dlm rangka penanaman modal dlm negeri pd WIUP yg berada dlm 1 Daerah prov. termasuk wilayah laut sampai dgn 12 mil laut.
Penerbitan izin usaha jasa
pertambangan & surat keterangan
terdaftar dlm rangka penanaman modal dlm negeri yg kegiatan usahanya dalam 1 Daerah provinsi.
Penerbitan izin pertambangan rakyat utk komoditas mineral logam, batubara, mineral bukan
Penetapan harga patokan mineral bukan logam dan batuan.
Catatan :
UU Nomor 23/2014
Sektor Geologi
Penetapan zona konservasi air tanah pada cekungan air tanah dalam
Daerah provinsi
Penerbitan izin pengeboran, izin penggalian, izin pemakaian, dan izin pengusahaan air tanah dalam
Daerah provinsi
Penetapan nilai perolehan air tanah dalam Daerah provinsi.
Penerbitan izin pemanfaatan langsung panas bumi lintas Daerah kab/kota dalam 1 Daerah provinsi
Penerbitan izin, pembinaan dan
pengawasan usaha niaga bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain dengankapasitas penyediaan sampai dengan 10.000 (sepuluh ribu) ton per tahun.
Penerbitan surat keterangan terdaftar usaha jasa penunjang yang kegiatan usahanya dalam 1 Daerah provinsi
6
UU Nomor 23/2014 Sektor EBT
Penyediaan energi oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah
diutamakan di daerah yarig belum berkembang, daerah terpencil, dan daerah perdesaan dengan
menggunakan sumber energi setempat, khususnya sumber energi terbarukan.
UU 30/2007 pasal 20 ayat 2
Pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan wajib ditingkatkan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah.
UU 30/2007 pasal 21 ayat 2 Target EBT dalam bauran energi Perpres 22/2017
UU Nomor 23/2014
Sektor Kelistrikan
Penerbitan izin usaha penyediaan tenaga listrik non badan usaha milik negara dan penjualan tenaga listrik serta penyewaan jaringan kpd penyedia tenaga listrik dlm Daerah provinsi
Penerbitan izin operasi yg fasilitas instalasinya dlm Daerah provinsi
Penerbitan izin usaha jasa penunjang tenaga listrik bagi badan usaha dlm
negeri/mayoritas sahamnya dimiliki oleh penanam modal dalam negeri
Penetapan tarif tenaga listrik utk konsumen & penerbitan izin pemanfaatan jaringan utk telekomunikasi, multimedia &
informatika dari pemegang izin yg ditetapkan oleh Pemda provinsi
Penyediaan dana utk kelompok masyarakat tidak mampu, pembangunan sarana
penyediaan tenaga listrik belum berkembang, daerah terpencil dan perdesaan.
Persetujuan harga jual tenaga listrik
& sewa jaringan tenaga listrik, rencana usaha penyediaan tenaga listrik, penjualan kelebihan tenaga listrik dari pemegang izin yg
ditetapkan oleh Pemda provinsi.
Peningkatan pemanfaatan listrik per kapita
Perpres 22/2017 Penyediaan pembangkit tenaga
listrik (untuk mencapai rasio ketersediaan daya listrik)
Perpres 22/2017
Penyusunan RUKD UU 30/2009 pasal 7 ayat 3
Keselamatan ketenagalistrikan (SLO, standarisasi dll)
UU 30/2009 pasal 44
8
KELISTRIKAN
Sistem ketenagalistrikan di Jawa Tengah merupakan bagian dari satu kesatuan sistem di Pulau Jawa, Pulau Madura, dan Pulau Bali yang terhubung secara interkoneksi dengan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV.
Sampai Oktober 2017 jumlah total produksi sebesar 25.020 GWh dengan distribusi sebesar 22.168 GWh, sehingga terdapat surplus energi listrik.
Diproyeksikan hingga tahun 2021 terdapat 4 (empat) pembangkit yang akan beroperasi/commercial operation date (COD), yaitu PLTU Batang (2x1000 MW), PLTU Karangkandri Cilacap (1x1000 MW), PLTU Tanjung Jati B Unit 5 dan 6 (2x1000 MW), dan PLTU Tambak Lorok (700 MW).
NO URAIAN SAMPAI DENGAN TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017
1. Rasio Elektrifikasi (%) 85,29 88,37 91,10 93,51 96,30
2. Sambungan Listrik Murah - 100 1.100 2.175 8.338
Rasio Elektrifikasi
10
NO URAIAN SAMPAI DENGAN TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017 1 Persentase EBT dalam bauran energi (%) 6,10 7,01 7,80 8,85 9,56
Persentase EBT Dalam Bauran Energi
NO URAIAN TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017 1 Persentase Luas area penambangan liar
yang ditertibkan (%)
86,00 86,50 86,70 87,20 88,10 Penertiban Area Penambangan Liar
Cekungan Air Tanah (CAT).
Jumlah 31 CAT, terdiri dari 6 CAT dalam wilayah satu Kab/Kota, 6 CAT lintas Provinsi dan 19 CAT lintas Kab/Kota (kewenangan provinsi).
Potensi air tanah bebas CAT lintas Provinsi 411,15 juta m3/tahun, CAT lintas Kab/Kota 6.575,64
juta m3/tahun dan CAT dalam kab 355,20 juta m3/tahun.
Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
SEKTOR 2016
Gg CO2e % Energi 43.463,98 78,72%
IPPU (Industri) 1.499,87 2,72%
AFOLU (Lahan) 2.338,89 4,24%
Limbah 7.908,89 14,32%
Total 55.211,63 100,00%
43.463,98
1.499,87 2741
13.694,31
(14.096,42)
7.908,89
-20.000,00 -10.000,00 0,00 10.000,00 20.000,00 30.000,00 40.000,00 50.000,00
Gg CO2eq
Sektor/Subsektor
Kontribusi Emisi GRK tertinggi (penggunaan energi)
Serapan Karbon dari Peningkatan Kegiatan
Penanaman
12
MENUJU JATENG SEJAHTERA & BERDIKARI
“Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi ”
Membangun masy Jateng yang religius, toleran dan guyup untuk menjaga
01
Memperluas reformasi birokrasi yg dinamis
serta memperluas sasaran ke pem
02
Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan membuka
lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan dan
03
Menjadikan rakyat Jateng lebih
sehat, lebih
pintar, lebih berbudaya
04
VISI
MISI
13
1. Sekolah tanpa sekat pelatihan tentang demokrasi dan pemilu, gender, anti korupsi & magang gub untuk siswa SMA/SMK.
2. Peningkatan Peran rumah ibadah, fasilitasi pendakwah & guru ngaji.
3. Reformasi birokrasi di kab/kota yg dinamis berbasis teknologi informasi &
sistem layanan terintegrasi.
4. Satgas kemiskinan, bantuan desa, rumah sederhana layak huni.
5. Obligasi daerah, kemudahan akses kredit UMKM, penguatan BUMDes dan pelatihan startup untuk Wirausaha Muda.
6. Menjaga harga komoditas dan asuransi gagal panen untuk petani serta melindungi kepentingan nelayan.
7. Pengembangan Transportasi massal, revitaliasi jalur kereta dan bandara serta pembangunan embung/irigasi.
8. Pembukaan kawasan industri baru dan rintisan pertanian terintegrasi.
9. RS tanpa dinding, sekolah gratis untuk SMAN, SMKN, SLB dan bantuan sekolah swasta, ponpes, madrasah dan difabel.
10. Festival seni serta pengembangan infrastruktur OR, rumah kebudayaan dan kepedulian lingkungan
PROGRAM KERJA
14
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA DAERAH KONDISI AWAL TARGET CAPAIAN
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Konflik SARA 0 0 0 0 0 0 0
2 Indeks Toleransi 73,9 0 74,4 74,48 75,3 75,9 76,6
3 Indeks Reformasi Birokrasi 0 0 76 77 80 81 83
4 Indeks Kepuasan Masyarakat 78,48 79 80 82 84 86 88
5 Nilai SAKIP 75,76 77 80 82 83 84 85
6 Indeks Persepsi Korupsi 3,66 0 3,68 3,69 3,7 3,71 3,72
7 Angka Kemiskinan (%) 13,01 11,32 10,57 9,81 9,05 8,27 7,48
8 Indeks Gini 0,36 0,37 0,35 0,34 0,33 0,32 0,3
9 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 4,57 4,23 4,43 4,33 4,23 4,13 4
10 Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,27 5,54 5,5 5,5 5,6 5,6 5,7
11 Inflasi(%) 3,71 2,68 3 3 3 3 3
12 PDRB per kapita (Juta Rupiah) 26,14 0 28 28,5 29 29,5 30
13 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 70,52 71,59 71,6 72 72,5 72,7 73
14 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 66,33 66,51 66,69 66,87 67,02 67,14 67,26
INDIKATOR KINERJA UTAMA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2018-2023
16
Isu ESDM
Masih maraknya penambangan tanpa ijin (PETI) yang dilakukan oleh masyarakat dan kurangnya pemahaman penambangan yang benar (good mining practice
Masih tingginya investasi energi baru terbarukan (EBT) dan harganya belum mencapai
keekonomian, sehingga mengganggu
keberlanjutan pemanfaatan EBT karena energi fosil harganya lebih murah;
Penurunan kualitas dan kuantitas air tanah .
18
Masih terdapat rumah tangga yang belum
mendapatkan akses tenaga listrik secara
layak;
Masih rendahnya akses pelayanan dasar (basic needs access)
Masih tingginya kemiskinan di perdesaan khususnya kelompok petani & nelayan
Ekonomi berkelanjutan (sustainable livelihood)
Data
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Rumah layak Pangan Pendidikan Kesehatan Listrik
kesempatan bekerja permodalan pasar keterampilan produktivitas
Penurunan
kuantitas & kualitas cadangan air baku/
air bersih
Pengelolaan hutan,
Tekanan pemanfaatan kawasan hutan oleh masy,
Pencurian
Kebakaran hutan,
Peningkatan volume
sampah
Maraknya
Pertambangan Tanpa Ijin
(PETI) Rendahnya Kesadaran
Masyarakat Kelestarian Lingkungan
Kerusakan sumber daya pesisir (abrasi
& sedimentasi) Bencana
Bencana meningkat
Rendahnya konservasi wilayah bencana,
Kurangnya SDM & sarpras penanganan bencana,
Kurangnya mitigasi/deteksi dini bencana oleh masy
Keberlanjutan Pembangunan Dengan Memperhatikan Daya Dukung Lingkungan dan Kelestarian SDA
20
KETAHANAN ENERGI
Komposisi Pemakaian Energi
• minyak bumi 39,76%,
• gas bumi 13,51%,
• batubara 37,16%, dan
• EBT 9,67%.
Rasio Elektrifikasi
• Agustus 2018 sebesar 98,15%. Masih terdapat 1,85% KK belum berlistrik (sebagian besar
berasal dari rumah tangga miskin
Budaya Hemat Energi
• Pemerintah,
• Sekolah-sekolah
22
MEMPERKUAT KAPASITAS EKONOMI RAKYAT DAN MEMBUKA LAPANGAN KERJA UNTUK MENGURANGI KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN
MISI 3
TUJUAN SASARAN
1. Menurunkan kemiskinan di Jawa Tengah secara merata
1. Meningkatnya kualitas hidup penduduk miskin terutama penduduk miskin pedesaan, dan kelompok rumah tangga dua desil terbawah
STRATEGI
• Penyediaan basic life access untuk penduduk miskin perkotaan dan perdesaan, pada kelompok petani, nelayan, buruh, dan pelaku UKM, meliputi:
a) Akses pendidikan, kesehatan, pangan, rumah sederhana & kawasan permukiman layak huni (air bersih, sanitasi, dan listrik);
b) Perlindungan, dan jaminan sosial;
c) Kepemilikan administrasi kependudukan;
d) Akses KB.
PROGRAM
• Ketenagalistrikan
FOKUS KEGIATAN
MENJADIKAN RAKYAT JATENG LEBIH SEHAT, LEBIH PINTAR, LEBIH BERBUDAYA DAN MENCINTAI LINGKUNGAN
MISI 4
24