• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu kota budaya yang menjadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu kota budaya yang menjadi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu kota budaya yang menjadi daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) provinsi D.I Yogyakarta, jumlah wisatawan asing dan domestik pengguna hotel terus mengalami peningkatan hingga 2013 yaitu sebanyak 3,8 juta orang. Jumlah ini terus meningkat dibandingkan jumlah wisatawan pada tahun 2012 yaitu sebanyak sebanyak 3,5 juta orang. Jumlah wisatawan yang terus meningkat membawa pengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan akan berbagai fasilitas wisata terutama penggunaan hotel sebagai tempat menginap wisatawan yang datang di provinsi D.I Yogyakarta. Adanya peningkatan tersebut menjadi peluang bagi investor-investor untuk masuk kedalam industri perhotelan dengan melakukan pembangunan hotel–hotel baru di Yogyakarta. Berdasarkan BPS jumlah hotel yang ada di Yogyakarta hingga tahun 2013 mencapai 1170 hotel dengan proporsi 61 hotel berbintang seperti hotel Phoenix, Jayakarta, Puri Artha, Arjuna Plaza dan 1109 hotel melati seperti hotel Pules, Seturan, Grand Surya, Mataram 2.

Sejak dahulu provinsi D.I Yogyakarta semula merupakan daerah pertanian yang dalam perkembangannya mengalami perubahan menjadi kota yang

(2)

2

didominasi oleh kegiatan perdagangan, hotel dan restoran. Hal tersebut dapat dilihat dari sumber utama pertumbuhan ekonomi D.I Yogyakarta tahun 2013 bersumber dari sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan andil 1,31% dan diikuti sektor jasa-jasa serta sektor industri pengolahan dengan andil masing- masing sebesar 0,98% (BPS Provinsi D.I Yogyakarta). Namun keadaan tersebut selain membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi ternyata juga membawa dampak buruk bagi industri perhotelan itu sendiri, karena dengan jumlah hotel yang semakin banyak tidak sebanding dengan peningkatan jumlah wisatawan yang masuk ke Yogyakarta sehingga pendapatan hotel yang ada semakin menurun. Menurut data BPS provinsi D.I. Yogyakarta, pada tahun 2013 ini rata-rata tingkat hunian kamar hotel mengalami penurunan baik hotel berbintang maupun non bintang yaitu 36,41% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 40,72%.

Melihat permasalahan diatas, persaingan dalam industri perhotelan dapat dikatakan sangat tinggi. Perusahaan-perusahaan yang terjun dalam industri ini harus dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk tetap dapat bersaing dengan kompetitornya. Pokok perumusan strategi adalah menghubungkan sumber daya yang dimiliki perusahaan dengan lingkungannya baik itu faktor sosial, ekonomi maupun aspek utama yaitu faktor persaingan dalam industri yang di jalani oleh sebuah perusahaan.

Whiz Hotel Yogyakarta merupakan hotel bintang dua yang terletak di daerah Malioboro yaitu Jl. Dagen No.8. Whiz Hotel Yogyakarta merupakan hotel yang berdiri pada tanggal 10 Oktober tahun 2010 dengan fasilitas kamar sebanyak 100

(3)

3

kamar dengan berbagai kelas yang ditawarkan kepada konsumennya. Hingga saat ini Whiz Hotel Yogyakarta terus berkembang mengikuti perkembangan dan persaingan industri perhotelan di Yogyakarta. Hal ini dapat terlihat dari tingkat hunian dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan, pada tahun 2013 tingkat hunian Whiz Hotel Yogyakarta sebesar 84% dan telah melewati standar rata-rata tingkat hunian kamar untuk beroperasinya sebuah hotel berbintang di Yogyakarta yaitu sebesar 56,20%. Namun di sisi lain tentu saja Whiz Hotel Yogyakarta memerlukan strategi bisnis berkelanjutan agar tingkat hunian yang sudah diraih tetap terjaga bahkan terus meningkat.

Pengaruh faktor lingkungan industri yang menunjukan bahwa makin ketatnya persaingan di dunia perhotelan Yogyakarta, memaksa Whiz Hotel Yogyakarta untuk bersiap diri agar pangsa pasarnya tidak tergerus dengan pesaing-pesaing yang ada. Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis strategi-strategi yang telah implementasikan oleh manajemen strategi yang dimiliki oleh Whiz Hotel Yogyakarta. Tujuan analisis yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah strategi yang di jalankan telah benar-benar telah memiliki elemen-elemen strategi yang ada pada tools Strategi Diamond yang akan di gunakan dalam penelitian ini.

Strategi Diamond ialah sebuah kerangka analisis formulasi atau rancangan sebuah strategi yang dikenalkan oleh Hambrick dan Frederickson (2001), dalam kerangka ini meliputi dari lima elemen strategi yang saling berkaitan, yaitu:

Arenas, Vehicles, Differentiator, Staging, Economic Logic. Melalui kerangka ini kita dapat mengetahui apakah strategi yang di jalankan sebuah perusahaan telah benar-benar menjadi sebuah strategi yang dapat dimplementasikan secara

(4)

4

komprehensif sesuai dengan faktor eksternal yang mempengaruhi persaingan bisnis yang dimasuki oleh sebuah perusahaan maupun faktor internal dan visi misi perusahaan untuk mecapai tujuan yang diharapkan baik saat ini maupun masa yang akan datang.

Hasil dari analisis penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan bagi Whiz Hotel Yogyakarta dalam menentukan strategi bersaing yang terintegrasi dan komprehensif untuk diimplementasikan dalam industri perhotelan Yogyakarta saat ini maupun masa yang akan datang.

1.2 Rumusan Masalah

Industri perhotelan merupakan industri yang berkembang pesat di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pembangunan hotel terus dilakukan sehingga memunculkan permasalahan persaingan yang semakin tinggi didalam industri ini.

Permasalahan itu dapat dilihat dari jumlah hotel yang terus bertambah dan tingkat hunian dalam industri perhotelan yang terus menurun karena kenaikan jumlah wisatawan tidak sebanding dengan pendirian hotel yang tidak dibatas.

Permasalahan yang muncul diatas menuntut pelaku bisnis dalam industri ini untuk dapat menentukan strategi-strategi apa yang harus diterapkan untuk memenangi persaingan yang tinggi namun juga harus disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki serta tujuan perusahaan di masa yang akan datang. Whiz Hotel Yogyakarta sebagai salah satu pemain dalam industri ini tidak lepas dari permasalahan yang telah di jelaskan diatas, sehingga perlunya analisis untuk mengetahui apakah strategi-strategi Whiz Hotel Yogyakarta yang telah di jalankan

(5)

5

dan bagaimana strategi-strategi bisnis yang akan di implementasikan benar-benar telah sesuai dengan elemen-elemen strategi yang ada pada tools Strategi Diamond agar perusahaan terus dapat mempertahankan maupun meningkatkan prestasi yang telah dicapai untuk masa yang akan datang.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Permasalahan diatas memunculkan pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu:

a. Bagaimana analisa strategi diamond pada strategi yang telah diimplementasikan oleh Whiz Hotel Yogyakarta berdasarkan elemen- elemen strategi (Arenas, Vehicles, Differentiator, Staging, Economic Logic)?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan diantaranya sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui elemen-elemen strategi apa yang sudah maupun yang belum dimiliki oleh Whiz Hotel Yogyakarta untuk dapat mempertahankan maupun meningkatkan prestasi yang telah dicapai sehingga dapat memenangi persaingan dalam industri.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu:

(6)

6 1.5.1 Akademis

Dari sisi akademis, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan baru serta sebagai dasar penelitian-penelitian yang akan dilakukan di masa yang akan datang.

1.5.2 Praktis

Dari sisi praktis, penelitian ini bermanfaat bagi Whiz Hotel Yogyakarta yang terlibat dalam industri perhotelan di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dapat mengambil langkah–langkah yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi persaingan di dalam industri perhotelan ini.

1.6 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah perkembangan industri perhotelan di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Internal Whiz Hotel Yogyakarta, dan literatur dari sektor pendukung industri perhotelan di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dapat digunakan dalam penelitian ini.

1.7 Sistematika Penulisan

Pada Bab I telah di jelaskan latar belakang masalah yang mengungkapkan pentingnya penelitian ini, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, metode analisis dan sistematika penulisan.

(7)

7

Pada Bab II akan dijelaskan tinjauan pustaka dan landasan teori yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan meliputi teori dasar mengenai alat analisis yang digunakan, dasar pengambilan keputusan serta dasar teori analisis elemen- elemen strategi perusahaan untuk menghadapi kecenderungan yang akan terjadi dalam industri perhotelan di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada Bab III akan menjelaskan tentang metodologi penelitian yang digunakan, meliputi; jenis penelitian, objek penelitian, kerangka analisis penelitian, metode pengumpulan data metode analisis data.

Pada Bab IV akan menjelaskan mengenai gambaran umum industri perhotelan saat ini, kondisi perusahaan yang berjalan pada saat ini untuk tetap dapat eksis dalam persaingan industri tersebut.

Pada Bab V akan diuraikan analisis data dan pembahasan, hasil analisis secara mendalam dan komprehensif mengenai struktur industri perhotelan dan elemen- elemen strategi perusahaan dalam menhadapi persaingan yang ada pada industri perhotelan saat ini.

Pada Bab VI akan dilakukan penyimpulan pembahasan dan saran.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium Individu dengan orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko

(2) ada perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara kelas RSBI dan Reguler pada kelompok mata kuliah tertentu, yaitu pada kelompok mata kuliah MPB,

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan telah menerapkan metode harga pokok berdasarkan pesanan (Job Order Costing) yang dilakukan

Para penghuni rumah susun yang tinggal di rumah susun “X” Bandung merasa puas selama tinggal di rumah susun dan setiap penghuni dari rumah susun

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP),

Mengenai pengaruh gaya gravitasi terhadap apel yang jatuh kita tinjau hukum kedua Newton yang menyatakan bahwa besarnya perubahan gerak benda (yang disebut percepatan)

Sekalipun dalam penelitian kualitatif kebanyakan data diperoleh dari sumber data melalui observasi dan wawancara, akan tetapi dokumentasi digunakan j uga untuk memperoieh data

Tujuan dari penelitian adalah untuk menguraikan penerapan model komunikasi pembangunan partisipatif yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tidore Kepulauan dalam