• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS INTERNASIONAL BULAN OKTOBER Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Nopember 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN HARGA KOMODITAS INTERNASIONAL BULAN OKTOBER Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Nopember 2018"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Nopember 2018

PERKEMBANGAN HARGA

KOMODITAS INTERNASIONAL BULAN OKTOBER 2018

(2)

2

Komoditas Energi

Minyak Mentah, Batu Bara dan Gas Alam

Komoditas Logam dan Mineral

Tembaga, Nikel, Timah, Seng dan Bijih Besi

Komoditas Pertanian dan Perkebunan

Kakao, Kopi, Karet, Udang, Minyak Kelapa Sawit, Kedelai, dan Bubur Kertas

DAFTAR ISI

(3)

3

PENGANTAR

Pergerakan harga komoditas di bulan Oktober terpantau sangat variatif. Dari komoditas energi, harga minyak mengalami peningkatan setelah AS berencan menjatuhkan sanksi terhadap Iran yang mendorong pelaku pasar semakin khawatir pada terganggunya pasokan global, mengingat Iran negara pengeskpor minyak yang mencapai 1,5 juta barel/hari. Faktor lain yang mendorong harga minyak naik adalah badai Micheal di AS yang mengakibatkan sekiatar 40% produksi minyak di Teluk Meksiko di tutup yang berdampak pada penurunan persediaan. Sentimen lain adalah ketegangan geopolitik seputar hilangnya jurnalis asal Arab Jamal Khashoggi ikut memicu kekhawatiran akan suplai minyak. Sementara itu, harga komoditas batubara mengalami tekanan yang dipicu oleh sentimen negatif dari proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi global oleh IMF 3,7% dari sebelumnya 3,9% sebagai imbas perang dagang antara AS dan China. Selain itu cadangan yang meningkat, serta melambatnya sektor manufaktur China ikut mendorong harga komoditas ini melemah. Salah satu komoditas yang tidak terpapar oleh isu perang dagang adalah gas alam yang terpantau terus menunjukkan penguatan yang didukung oleh kebutuhan akan komoditas tersebut yang terus meningkat, dan cadangan yang menurun, bahkan diproyeksi di kuartal IV masih cukup terbuka ketika memasuki musim dingin.

Harga komoditas pertanian dan perkebunan terpantau mengalami tekanan seperti harga kakao, kelapa sawit, karet, dan udang.

Hanya harga kopi dan kedelai yang bergerak positif, sementara komoditas bubur kertas terpantau stagnan. Kenaikan harga kedelai di picu cuaca dan isu petani kedelai yang beralih tanaman. Sementara meskipun tidak signifikan, harga kopi di pasar global mengalami kenaikan. Melemahnya harga jual minyak sawit mentah (CPO), salah satu pemicunya adalah harga minyak kedelai sebagai substitusi CPO yang harganya melemah menyeret harga CPO mengkeret.

Pada komoditas logam dan mineral yang dihuni oleh tembaga, nikel, timah, seng dan bijih besi, terpantau hanya nikel yang menderita pelemahan. Menguatnya harga tembaga ditopang oleh permintaan dari China, dan penguatan dollar AS. Sementara harga seng menguat karena terdorong oleh penyusutan pasokan. Permintaan untuk industri telepon pintar berhasil mengangkat harga timah ditengah kondisi perang dagang. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi polusi memberi sentimen positif bagi bijih besi berkualitas tinggi untuk meraih harga lebih tinggi. Berbeda dengan harga nikel yang memimpin pelemahan di antara seluruh logam industri lainnya. Investor masih menantikan perincian selanjutnya terkait perlambatan pertumbuhan ekonomi di China, dan kekhawatiran pasar akan proyek baterai nikel berbiaya rendah di Indonesia*.

(4)

4

Harga minyak mentah terpantau terus melambung, yang ditopang oleh: (a) rencana penerapan sanksi AS terhadap Iran; (b) cadangan minyak komersial AS yang menurun akibat badai Michael di AS; dan (c) Ketegangan geopolitik seputar hilangnya seorang jurnalis asal Arab Saudi yang memicu kekhawatiran tentang suplai minyak.

Sumber: Pink Sheet, Commodity Price, World Bank

Perkembangan Harga Minyak Mentah ($/bbl) Oktober 2018

Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt

2017 2018

Crude oil, average 54.9 59.9 61.2 66.2 63.5 64.2 68.8 73.4 72.0 72.7 71.1 75.4 76.7

Crude oil, Brent 57.6 62.6 64.2 69.0 65.4 66.5 71.6 76.7 75.2 74.4 73.1 78.9 80.5

Crude oil, Dubai 55.6 60.6 61.4 66.0 62.8 63.3 68.4 73.7 73.2 72.7 72.1 77.0 79.0

Crude oil, WTI 51.6 56.7 57.9 63.7 62.2 62.8 66.3 70.0 67.5 70.8 68.0 70.2 70.8

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

Perkembangan Harga Minyak Mentah ($/bbl) Oktober 2018

(5)

Harga minyak mentah dunia pada bulan Oktober 2018 terpantau mengalami kenaikan, yang ditopang oleh:

Pelaku pasar semakin khwatir pada penerapan sanksi AS kepada Iran yang semakin dekat, sehingga pasokan global bisa terganggu. Amerika Serikat memberlakukan kembali babak pertama sanksi ekonomi terhadap Iran, setelah keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menarik negaranya dari kesepakatan nuklir Iran.

Badai Michael mengakibatkan ditutupnya lebih banyak platform minyak offshore sekitar 40%

produksi minyak di Teluk Meksiko AS, yang berkontribusi pada penurunan persediaan.

Ketegangan geopolitik seputar hilangnya jurnalis asal Arab Saudi Jamal Khashoggi memicu kekhawatiran tentang suplai minyak. Arab Saudi telah berada di bawah tekanan sejak seorang kritikus terkemuka yang tinggal di Amerika Serikat (AS), dikabarkan menghilang pada 2 Oktober setelah mengunjungi kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Adanya kemungkinan kenaikan permintaan dari China, yang merupakan konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia (bisnis.com 20/10/2018).

Perkembangan Harga Minyak Mentah ($/bbl) Oktober 2018

(6)

6

Perkembangan Harga Batu bara dan Gas Alam ($/mt) Oktober 2018

Batu bara: Harga batu bara pada bulan Oktober terpantau kembali melambat yang dipicu oleh perang dagang, proyeksi pelemahan ekonomi global, dan cadangan/stok yang meningkat.

Gas alam: Harga gas alam terpantau terus bergerak positif yang ditopang oleh permintaan yang terus meningkat dengan dibuktikan cadangan yang menyusut, terlebih menjelang memasuki musim dingin, faktor lain komoditas ini tidak terdampak oleh gonjang-ganjing perang dagang.

Sumber: Pink Sheet, Commodity Price, World Bank

Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt

2017 2018

Coal, Australian ($/mt) 97.1 96.6 102.2 106.8 104.7 95.9 94.2 105.4 114.8 119.6 117.3 114.2 108.7

Natural gas, US ($/mmbtu) (RHS) 2.9 3.0 2.8 3.5 2.7 2.7 3.8 4.8 2.9 2.8 3.0 3.0 3.3

108.7 3.3

0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0

Perkembangan Harga Batu Bara dan Gas Alam Oktober 2018

(7)

Batu Bara

• Perang dagang menjadi faktor utama membuat harga komoditas termasuk batubara berguguran.

• Turunnya harga batubara karena terpapar sentimen negatif dari proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,7%

oleh International Monetary Fund (IMF), dari sebelumnya 3,9% sebagai imbas perang dagang antara AS dan China.

• Harga batubara menyusut juga disebabkan oleh cadangan batubara di AS, dan menumpuknya stok di sejumlah pembangkit listrik di China.

• Melambatnya sektor manufaktur China di periode September yang hanya tumbuh 50,8% memunculkan persepsi turunnya permintaan batubara dari China.

• Sentimen negatif lain bagi harga batubara datang dari kinerja eskpor batubara di Australia yang juga dirilis tidak cukup baik degan turun sebesar 8,7% month to month. Penurunan ekspor batubara China juga turun sebesar 32,4% secara bulanan menjadi 3 juta metrik ton (kontan.co.id, 12/10/2018).

(8)

8

Gas Alam

Harga gas alam terpantau terus menunjukkan penguatan yang didukung oleh kebutuhan akan komoditas tersebut yang terus meningkat:

Permintaan gas alam terus meningkat khususnya dari negara-negara yang memiliki subsidi gas tinggi seperi untuk keperluan rumah tangga di AS yang disubsidi hingga 60%

oleh pemerintah.

Meningkatnya permintaan gas alam tercermin pula dari cadangan komoditas tersebut yang mengalami penurunan. Data terakhir, cadangan gas alam di AS yang tercatat di Energy Information Administration (EIA) berkurang menjadi 46 dari sebelumnya berada di level 86 miliar kaki kubik.

Potensi kenaikan harga gas alam di kuartal IV masih cukup terbuka ketika memasuki musim dingin.

Selain itu, katalis positif bagi pergerakan harga gas alam juga berasal dari sifat komoditas tersebut yang tidak terpapar oleh isu hubungan politik (kontan.co.id, 01/10/2018).

8

(9)

Komoditas Pertanian dan Perkebunan

MINYAK KELAPA SAWIT (CPO) KAKAO KARET

BUBUR KERTAS KOPI KEDELAI UDANG

(10)

10

Perkembangan Harga Komoditas Pertanian dan Perkebunan:

Kakao, Kopi, Karet, Udang, Minyak Kelapa Sawit, Kedelai, dan Bubur Kayu

Harga komoditas pertanian dan perkebunan pada bulan Oktober terpantau bergerak variatif. Harga komoditas kakao, kelapa sawit, karet, dan udang, terpantau mengalami penurunan. Hanya harga kopi dan kedelai yang mengalami kenaikan, sementara komoditas bubur kertas terpantau bergerak mendatar.

Sumber: Pink Sheet, Commodity Price, World Bank

Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt

2017 2018

Cocoa ($/kg) 2.10 2.13 1.92 1.95 2.12 2.50 2.62 2.66 2.41 2.36 2.17 2.19 2.13

Coffee, robusta ($/kg) 2.17 2.01 1.93 1.95 1.97 1.94 1.95 1.96 1.90 1.86 1.78 1.69 1.88

Rubber, SGP/MYS ($/kg) 1.64 1.57 1.65 1.72 1.72 1.76 1.73 1.70 1.56 1.47 1.47 1.44 1.43

Shirmps, Mexican ($/kg) 12.13 12.13 12.13 12.36 12.73 12.79 12.83 12.90 12.90 12.24 12.02 11.53 11.46

Palm oil ($/mt) (RHS) 718 716 665 679 663 681 666 660 660 545 534 524 499

Soybean ($/mt) (RHS) 399 401 398 404 418 433 442 431 431 404 404 383 394

Woodpulp ($/mt) (RHS) 875 875 875 875 875 875 875 875 875 875 875 875 875

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0

Perkembangan Harga Kokoa, Kopi, Karet, Udang, Minyak Kelapa Sawit, Kedelai, dan Bubur Kayu Oktober 2018

(11)

Komoditas Kakao & Kopi

Harga kakao:

Harga kakao tergelincir, karena pasokan melimpah dari Pantai Gading sebgai produsen kakao terbesar di dunia. Outlook produksi yang menguat pada tahun depan sudah cukup kuat untuk menggeser sentimen pasar terhadap komoditas kakao saat ini.

Dari dalam negeri produksi kakao nasional tahun ini diperkirakan turun sekitar 11% atau 230.000 ton daripada tahun sebelumnya. Padahal, di atas kertas kapasitas industri pengolahan kakao yang terpasang sampai dengan 800.000 ton. Tetapi yang terpakai hanya setengahnya karena pasokan dari dalam negeri minim sementara pelaku usaha harus mengeluarkan biaya lebih untuk impor (bisnis.com, 04/10/2018).

Harga kopi:

Sejuh ini kenaikan harga kopi di pasar global tidak terlalu berpengaruh, hal ini karena penurunannya tidak signifikan. Pasalnya: “Petani itu kalau harga turun, enggak mau ikut menurunkan harga, tapi kalau harga naik itu ikut naik”.

Dari dalam negeri, keberhasilan sejumlah produsen kopi Indonesia menyabet penghargaan AVPA Gourmet Product di Paris-Prancis, 23 Oktober 2018, harus bisa dijadikan momentum untuk mengembangkan produk kopi Indonesia di pasar internasional (bisniscom, 25/10/ 2018).

(12)

12

Minyak Kelapa Sawit & Karet

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) masih mengalami pelemahan yang dipicu oleh beberapa faktor:

Harga jual minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) di kuartal III 2018 cenderung melemah akibat terjadinya perang dagang AS dan China. Minyak kedelai sebagai substitusi CPO yang harganya melemah menyeret harga CPO mengkeret.

Pasokan CPO yang melimpah diproyeksikan masih akan terjadi hingga akhir tahun sehingga turut menekan harga komoditas ini.

Penurunan harga CPO ini juga bisa terlihat dari turunnya permintaan. Sejak awal tahun hingga Agustus 2018, berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor CPO Indonesia turun 2% dari periode yang sama tahun lalu dari 20 juta ton menjadi 19 juta ton (kontan.co.id, 04/10/2018).

Harga Karet:

Harga karet terus melorot terbebani kekhawatiran bahwa perlambatan pada ekonomi China dan berkurangnya penjualan mobil akan mengurangi permintaan dari produsen ban.

Turut menekan gerak karet adalah nilai tukar yen yang terapresiasi (mengalami penguatan) Penguatan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri.

Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi menurun (bisnis.com, 26/10/2018).

(13)

Komoditas Udang, Kedelai & Bubur Kertas

Ekspor komoditas udang budidaya Indonesia terus meningkat. Alasannya karena produksi dalam negeri bertambah seiring dengan makin besarnya perluasan lahan tambak udang.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, nilai perdagangan ekspor udang budidaya Indonesia hingga kuartal III 2018, telah mencapai US$ 14,83 juta, naik 76,09% dari periode yang sama tahun lalu di US$ 8,43 juta (kontan.co.id, 17/10/2018).

Harga kedelai di bursa Chicago kembali mendapat dorongan positif mendekati titik tertinggi selama 6 pekan karena adanya curah hujan di Midwest yang mengancam akan menghambat panen dan menurunkan kualitas panen.

Perang dagang Amerika Serikat dengan China diperkirakan memacu pergeseran industri pertanian AS karena petani mulai beralih menanam tanaman lain. Hal itu disebabkan oleh China sebagai pengimpor utama komoditas biji-bijian AS, mulai berhenti membeli kedelai dari AS saat petani memiliki panen yang sangat banyak (bisnis.com, 14/10/2018).

Industri pulp sebagai sektor yang diprioritaskan pengembangannya sesuai PP No. 14/2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional. Bahwa Indonesia memiliki keunggulan dalam bahan baku, karena secara geografis terletak di kawasan tropis yang menghasilkan tanaman berproduktivitas lebih tinggi dibanding negara-negara pesaing yang berada di kawasan subtropis. Negara-negara Amerika Utara dan Skandinavia (NORSCAN) sebagai pemasok utama pulp dan kertas di dunia belakangan ini dinilai menunjukkan tren produksi yang menurun. Sebaliknya. Negara-negara di kawasan tropis seperti Indonesia mulai menunjukkan potensinya dalam menghasilkan pulp. Saat ini produsen pulp telah bergeser ke Asia Tenggara terutama Indonesia serta

(14)

14

Komoditas Logam dan Mineral:

Tembaga, Nikel, Timah, Seng dan Bijih Besi

SENG TEMBAGA

TIMAH NIKEL BIJIH BESI

(15)

Perkembangan Harga Tembaga, Nikel, Timah, Seng dan Bijih Besi

Harga komoditas logam industri pada bulan Oktober terpantau bergerak positif hampir disemua semua jenis komoditas kecuali komoditas nikel yang mengalami koreksi.

Sumber: Pink Sheet, Commodity Price, World Bank

Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt

2017 2018

Copper ($/mt) 6807.6 6826.6 6833.9 7065.9 7006.5 6799.2 6851.5 6825.3 6965.9 6250.8 6051.1 6050.8 6219.6

Nickel ($/mt) 11335.8 11972.0 11495.1 12864.9 13595.9 13392.5 13938.1 14366.5 15105.7 13793.9 13411.4 12510.4 12314.9

Tin ($/mt) 20376.1 19557.5 19476.4 20696.9 21651.6 21211.9 21291.1 20858.8 20660.5 19729.8 19228.8 18967.1 19121.5

Zinc ($/mt) 3264.6 3229.3 3196.0 3441.5 3532.9 3269.2 3188.1 3059.9 3088.6 2656.1 2512.0 2434.7 2673.7

Iron ore, cfr spot ($/dmtu) (RHS) 62 64 72 76 77 70 66 66 65 65 67 68 73

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

0.0 5000.0 10000.0 15000.0 20000.0 25000.0

Perkembangan Harga Tembaga, Nikel, Timah, Seng dan Bijih Besi Oktober 2018

(16)

16

Komoditas Tembaga & Seng

Harga seng:

Komoditas seng bersama dengan logam dasar lainnya di bursa London kompak menghijau karena terdorong oleh penyusutan pasokan. Pimpinan Amalgamated Metal Trading Ltd Richard Fu mengatakan bahwa pengetatan pasokan konsentrat, cadangan yang makin menipis, dan potensi China yang melakukan penimbunan pasokan sehingga meredupkan permintaan membuat harga seng mengalami kenaikan (bisnis.com, 30/09/2018).

Faktor utama penopang menguatya harga tembaga:

(1) China kembali mendorong permintaan pada logam dengan memacu impor tembaga konsentrat pada bulan lalu yang jumlahnya mencapai rekor. Hal itu menjadi pertanda bahwa permintaan dari China masih kuat meskipun investor masih gelisah akan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang makin melebar.

(2) Regulasi di China menyatakan akan mendukung perusahaan dengan masalah likuidasi karena mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan terakhir.

(3) Penguatan dollar AS membuat tembaga dan komoditas logam industri lain yang dalam mata uang dollar AS jadi lebih mahal (bisnis.com. 20/10/2018).

(17)

Komoditas Logam Nikel, Timah dan Bijih Besi

Nikel

Harga nikel memimpin pelemahan di antara seluruh logam industri lainnya. Investor masih menantikan perincian selanjutnya dari respons pembuat kebijakan China mengenai perlambatan perekonomian.

Selain perlambatan pertumbuhan ekonomi di China, penurunan harga nikel saat ini salah satunya turut disebabkan oleh kekhawatiran pasar akan proyek baterai nikel berbiaya rendah di Indonesia (bisnis, com, 29/10/2018).

Timah

Permintaan timah banyak datang dari industri telepon pintar. Kenaikan permintaan timah untuk industri tersebut membuat harga timah berhasil menguat di tengah kondisi global yang rentan memberi sentimen negatif karena terjadinya perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China (kontan.co.id, 23/08/2018).

Bijih Besi

Dorongan pemerintah China untuk mengurangi polusi memberi harapan bagi komoditas bijih besi berkualitas tinggi untuk meraih harga lebih tinggi. Sementara itu, kenaikan harga bijih besi di tengah perang dagang yang kian memanas membuat harga komoditas logam dasar tersebut memiliki rentang harga jauh dari komoditas bahan mentah lainnya, terutama tembaga (bisnis.com, 07/08/2018).

(18)

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Nopember 2018

Referensi

Dokumen terkait

Dapat dilihat pada tabel bahwa seluruh variabel memiliki nilai korelasi lebih besar.. dari nilai r tabel, sehingga dapat dikatakan bahwa alat ukur yang

dengan adanya penelitian dosen muda yang bertema PMRI dan banyak mahasiswa yang melakukan penelitian yang bertemakan PMRI. Dalam kenyataannya perkembangan PMRI ini

“Laporan yang menunjukkan kodisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan

Oleh karena itu, peneliti bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan pendekatan open-ended dalam setting pembelajaran learning

Pemerintah daerah sebagai organisasi publik dipandang penting untuk memperhatikan kinerja instansi yang merupakan kewajiban pertanggungjawaban mulai dari perencanaan,

Proses prediksi struktur sekunder protein yang dilakukan pada penelitian ini hanya menggunakan informasi distribusi panjang durasi state, sehingga akurasi secara keseluruhan

Keadaan ini (hospitalisasi) terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi tersebut

Berdasarkan informasi dari instansi Kecamatan Cipanas diketahui bahwa setiap desa di Kecamatan Cipanas memiliki komoditas unggulan yang berbeda, antara lain Desa Cimacan dan