• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT STRES REMAJA DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN DARING AKIBAT PANDEMI COVID-19 (Studi Deskriptif pada Siswa-siswi SMP dan SMA di Kota Yogyakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT STRES REMAJA DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN DARING AKIBAT PANDEMI COVID-19 (Studi Deskriptif pada Siswa-siswi SMP dan SMA di Kota Yogyakarta)"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. TINGKAT STRES REMAJA DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN DARING AKIBAT PANDEMI COVID-19 (Studi Deskriptif pada Siswa-siswi SMP dan SMA di Kota Yogyakarta). SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Oleh: Yodha Riz Suastinar Elizabeth NIM: 171114042. PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. TINGKAT STRES REMAJA DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN DARING AKIBAT PANDEMI COVID-19 (Studi Deskriptif pada Siswa-siswi SMP dan SMA di Kota Yogyakarta). SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Oleh: Yodha Riz Suastinar Elizabeth NIM: 171114042. PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN MOTTO. “Karena itu, saudara- saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” {Korintus 15:58}. “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” {Amsal 3:5-6}. “Jadilah kamu seperti kelapa, yang memiliki banyak manfaat bagi banyak orang. Jangan kamu sekali-sekali menolak untuk ditempa dan terbentur, karena dengan begitu kamu akan menjadi pribadi yang kuat dan hebat.”. {Bunda Veronica Tin Swastiningtyas}. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Saya persembahkan skripsi ini kepada:. Tuhan Yesus Kristus Yang selalu menyertai dan memberkati saya selama saya hidup, menjadi sahabat dan pendengar yang setia, dan selalu memberikan jalan keluar bagi setiap pergumulan yang saya alami.. Orangtuaku Ibu Veronica Tin Swastiningtyas yang selalu memberikan kepercayaan secara penuh pada saya atas segalakeputusan dan selalu mendampingi saya sampai seperti sekarang ini.. Saudaraku Yohanes Rdo, Gunardo RB, PMY Sudaryanti, Theodora Candela, Natalia Arum, Irene Manggar, Alexander Sawung, Victoria Rez N, Vidilius Yan D, Martha Agung, Anastasia Tatik, Y.B Wibawa, Vincentius N, Sally Yultris, Vincentia, dan Josephine. Terimakasih atas segala doa dan dukungan yang diberikan selama saya berproses dalam kehidupan saya sampai saat ini.. Agleam Aji Prabowo, yang sudah menemani, meyakinkan, dan memberikan dukungan baik materi dan non materi kepada penulis sehingga tercapai sampai saat ini. Dosen pembimbing Dr. Yohanes Heri Widodo, M.Psi., Psi. Terimakasih atas segala waktu, tenaga, pikiran dan kesabaran dari awal proses pengerjaan skripsi sampai saat ini.. Seluru Mahasiswa Bimbingan dan Konseling 2017 Bapak/Ibu Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Almamaterku Tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.. Yogyakarta, 7 April 2021 Peneliti. Yodha Riz Suastinar Elizabeth. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH MAHASISWA UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Uniersitas Sanata Dharma: Nama. : Yodha Riz Suastinar Elizabeth. Nomor Mahasiswa. : 171114042. Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul: TINGKAT STRES REMAJA DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN DARING AKIBAT PANDEMI COVID-19 Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk internet, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya mupun royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 07 April 2021 Yang menyatakan,. Yodha Riz Suastinar Elizabeth. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK TINGKAT STRES REMAJA DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN DARING AKIBAT PANDEMI COVID-19 (Studi Deskriptif pada Siswa-siswi SMP dan SMA di Kota Yogyakarta). Yodha Riz Suastinar Elizabeth Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2021. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memperoleh gambaran tentang tingkat stres remaja SMP dan SMA di Kota Yogyakarta dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19, (2) mengidentifikasi butir-butir item stres yang capaiannya teridetifikasi tinggi pada remaja SMP dan SMA di Kota Yogyakarta dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa remaja (SMP dan SMA di Yogyakarta) tahun ajaran 2020-2021 yang berjumlah 84 siswa. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala Tingkat Stres Remaja dalam Menghadapi Pembelajaran Daring akibat Pandemi Covid-19, setelah uji validitas menghasilkan 50 item valid. Skala disusun berdasarkan pada aspek yang dikemukakan oleh Sarafino & Smith (2010) yakni (1) aspek biologis dalam bentuk gejala fisik, (2) aspek psikologis dalam bentuk gejala kognisi (pikiran), emosi, dan tingkah laku. Nilai koefisien reliabilitas instrumen menggunakan pendekatan Alpha Chroncbach (α) sebesar 0,951. Tingkat stres dan capaian skor item tingkat stres dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif. Hasil penelitian: (1) menunjukkan bahwa tingkat stres remaja dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19 mayoritas berada pada kategori sedang dengan persentase 51,19%: (2) hasil analisis item menunjukkan 2 item memiliki skor sangat tinggi. Adapun usulan topik-topik bimbingan pribadibelajar adalah (1) Manajemen waktu itu penting, (2) Stop Aku Bukan Deadliner. Kata Kunci: Stres , Remaja, Pembelajaran Daring, Pandemi Covid-19.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT STRESS LEVEL OF TENNAGER TOWARDS ONLINE LEARNING AS A RESULT OF COVID-19 (Descriptive Study to Junior and Senior High School Students in Yogyakarta). Yodha Riz Suastinar Elizabeth Guidance dan Counseling Sanata Dharma University Yogyakarta 2021 This research is aim to: (1) obtain a picture about stress level of teenager SMP and SMA in Yogyakarta City towards online learning as a result of Covid-19, (2) identify the stress points that the result is high towards teenager SMP and SMA in Yogyakarta City take an online learning as a result off Covid-19. This research uses descriptive quantitative. The subjects of this research are 84 students (Junior and Senior High School in Yogyakarta) in 2020-2021. The data collected in this research by using a Stress Level of Teenager Towards Online Learning As A Result Of Covid-19, after validity test it turn out that 50 item valid. Questionnaire arranged based on Sarafino & Smith (2010)principles which are (1) biology principle in form of physical symptom, (2) psychology principle in form of cognition (mind), emotion, and behavior symptom. Instrument reliability coefficient value uses the 0,951 Alpha Chroncbach (α) approach. Stress level and stress level achievement score issue analyzed using descriptive technique. The result of this research: (1) it reveal that stress level of teenager in order to do online learning as an effect of Covid-19, at majority, are in medium level with 51,19% percentage: (2) The result of the analysis shows two item has a high score in stress level.. There are some suggestion for topics of self-learn guidance which is (1) Time management is very important, (2) Stop, I am not a Deadliner. Keyword: Stress, Teenager, Online Learning, Covid-19 Pandemic.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena telah memberikan kesehatan, berkat dan karunia-Nya yang begitu besar bagi peneliti, hingga akhirnya peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Tingkat Stres Remaja dalam Menghadapi Pembelajaran Daring akibat Pandemi Covid-19”. Selama proses penulisan tugas akhir ini, banyak pihak yang terlibat dalam proses dan mendukung setiap hal yang peneliti lakukan. Oleh sebab itu peneliti hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1.. Dr.Yohanes Harsoyo,S.Pd., M.Si. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.. 2.. Dr. Yohanes Heri Widodo, M.Psi., Psi. selaku ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling.. 3.. Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd. selaku wakil kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.. 4.. Yohanes Heri Widodo, M.Psi., Psi. selaku dosen pembimbing yang dengan. penuh. kesabaran. dan. ketulusan. hati. senantiasa. membimbing, mendampingi, dan menguatkan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 5.. Segenap Bapak dan Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6.. Bapak Stefanus Priyatmoko atas kesabaran dan semangatnya dalam membantu proses administrasi di Program Studi Bimbingan dan Konseling Sanata Dharma.. 7.. Orangtua tercinta Ibu Veronica Tin Swastiningtyas atas kasih sayang, dukungan, serta doa yang tulus sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.. 8.. Adikku terkasih Ian, Dela, Manggar, Alex, Vinsa, Sevin, Arum yang senantiasa mendukung hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.. 9.. Agleam Aji Prabowo yang telah memberikan pendampingan, perhatian, dan dukungan selama penulis menjalani studi dan menulis skripsi.. 10. SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dan salah satu SMP Negeri di Yogyakarta (yang tidak berkenan disebutkan nama), yang telah memberikan kesempatan bagi peneliti untuk melakukan penelitian. 11. Sahabat yang selalu membantu penulis dalam berproses menyelesaikan skripsi yaitu : Vinvin, Astika, Westi, Milen, Arum, Cicil, Galuh, Devin, Elis, Monike, Chaca, dan Ormy. 12. Seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dukungan pada penulis baik materi dan non materi. 13. Teman-teman BK Sanata Dharma angkatan 2017.. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 14. Almamaterku Universitas Sanata Dharma. 15. Semua pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, mulai dari awal hingga penyelesaian tugas akhir ini. Peneliti berharap skrispsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pendidikan bidang Bimbingan dan Konseling.. Yogyakarta, 7 April 2021 Peneliti,. Yodha Riz Suastinar Elizabeth. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................ii HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................iii HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH MAHASISWA UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................vii ABSTRAK ...........................................................................................................viii ABSTRACT ............................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI ........................................................................................................xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xvii DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xviii BAB I ....................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 6 D. Rumusan Masalah....................................................................................... 7 E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8 F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8 G.. Batasan-Batasan Istilah ............................................................................ 9. BAB II ................................................................................................................... 11 KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................ 11 A. Stres ............................................................................................................ 11 1.. Pengertian Stres ..................................................................................... 11. 2.. Pengertian Stres Menghadapi Pembelajaran Daring ........................ 12. 3.. Aspek-Aspek Stres ................................................................................. 14. 4.. Gejala Stres ............................................................................................ 16. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5.. Faktor-Faktor Penyebab Stres ............................................................. 17. B. Pandemi Covid-19 ..................................................................................... 19 1.. Pengertian Pandemi Covid-19 .............................................................. 19. 2.. Dampak Pandemi Covid-19 pada Dunia Pendidikan ........................ 20. C. Hakikat Remaja ........................................................................................ 23 1.. Pengertian Remaja ................................................................................ 23. 2.. Ciri-Ciri Remaja.................................................................................... 24. 3.. Tugas Perkembangan Remaja ............................................................. 26. 4.. Emosi Remaja ........................................................................................ 27. D. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 29 E. Kerangka Berfikir ..................................................................................... 31 BAB III .................................................................................................................. 33 METODE PENELITIAN .................................................................................... 33 A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 33 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 34 C. Subjek Penelitian....................................................................................... 34 D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................ 36 E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................ 36 F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ....................................................... 40 1.. Validitas Instrumen ............................................................................... 40. 2.. Reliabilitas Instrumen ........................................................................... 42. G.. Teknik Analisis Data ............................................................................. 44. BAB IV .................................................................................................................. 49 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 49 A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 49 1.. Analisis Skor Subjek Tingkat Stres ..................................................... 49. 2.. Analisis Skor Item Tingkat Stres ......................................................... 51. B. Pembahasan ............................................................................................... 53 BAB V.................................................................................................................... 58 PENUTUP ............................................................................................................. 58 A. Simpulan .................................................................................................... 58 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 58. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. C. Saran .......................................................................................................... 59 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 59 LAMPIRAN .......................................................................................................... 62. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Jumlah Sampel Penelitian ...................................................................... 35 Tabel 3.2 Norma Skoring Skala Stres .................................................................... 38 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Skala Tingkat Stres ................................................................. 39 Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ................................... 41 Tabel 3.5 Tabel Guilford ........................................................................................ 44 Tabel 3.6 Norma Kategorisasi Tingkat Stres ......................................................... 45 Tabel 3.7 Kategorisasi Data Subjek Skor Tingkat Stres ........................................ 47 Tabel 3.8 Kategorisasi Data Item Skor Tingkat Stres ............................................ 48 Tabel 4.1 Hasil Analisis Skor Subjek .................................................................... 49 Tabel 4.2 Diagram Analisis Skor Subjek ............................................................... 50 Tabel 4.3 Hasil Analasis Skor Item........................................................................ 52 Tabel 4.4 Usulan Topik Bimbingan ....................................................................... 53. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir .................................................................. 32 Gambar 3.1 Nilai Koefisien ................................................................................... 43 Gambar 3.2 Nilai Reliabilitas................................................................................. 43. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ........................................................................... 66 Lampiran 2. Instrumen Penelitian Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas ........... 68 Lampiran 3. Instrumen Penelitian Setelah Uji Validitas dan Reliabilitas .............. 74 Lampiran 4. Hasil Uji Reliabilitas setelah Validitas .............................................. 80 Lampiran 5. Hasil Uji Validitas Total Instrumen Penelitian.................................. 82 Lampiran 6. Hasil Tabulasi Data Penelitian ......................................................... 89. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan batasan istilah A. Latar Belakang Masalah Stres muncul dari berbagai sumber yang tidak terhitung dan terjadi di setiap saat dalam kehidupan manusia. Stres dapat menyerang siapa saja dan bukan selalu terjadi pada orang dewasa saja, tetapi juga dapat terjadi dan menyerang anak-anak. Ketika dihadapkan pada hal, peristiwa, orang atau keadaan yang dapat mengakibatkan stres, kita selalu memikirkan kemungkinankemungkinan yang dapat menimpa kita. Kondisi stres yang dialami pelajar ini disebabkan oleh ketidaksesuaian antara tuntutan lingkungan dengan kemampuan sumber daya aktual yang dimiliki pelajar, sehingga mereka semakin terbebani dengan berbagai tekanan dan tuntutan dari pihak sekolah. Peneliti ingin membahas mengenai stres yang terjadi dan dialami oleh remaja yang berada dalam tahap perkembangan fisik maupun psikologis yang masih labil dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19. Adanya pandemi menimbulkan rasa khawatir bagi masyarakat. Untuk itu dilakukan berbagai upaya dan kebijakan untuk menanggulangi penyebaran Virus Corona (Covid-19) di antaranya pembatasan pertemuan di sekolah dan. 1.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. diberlakukannya pembelajaran daring yang menjadi salah satu stressor bagi pelajar remaja. Menurut Lazarus dan Folkman (dalam Gaol, 2016) stres adalah hubungan antara individu dengan lingkungannya yang dievaluasi oleh seseorang sebagai tuntutan atau ketidakmampuan dalam menghadapi situasi yang membahayakan atau mengancam kesehatan. Sedangkan, pendapat lain menyatakan bahwa stres adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara kondisi biologis. dan. psikologis dalam menghadapi. tuntutan. lingkungan. dan. menimbulkan perasaan tegang dan tidak nyaman Sarafino & Smith (2010). Ketidaksesuaian ini terkadang menyebabkan krisis dalam diri individu. Stres yang dialami oleh pelajar terhadap aktivitas atau situasi di sekolah sering disebut dengan stres akademik. Stres pada siswa bersumber dari proses belajar mengajar atau hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar yang meliputi meliputi: tekanan untuk naik kelas, lama belajar, banyak tugas, nilai ulangan, birokrasi, mendapatkan beasiswa, keputusan menentukan jurusan dan karir serta kecemasan ujian dan manajemen waktu menurut Desmita (dalam Ulpa, 2015). Pembelajaran daring banyak di keluhkan pelajar maupun orang tua karena dianggap membebani dan membuat anak menjadi stres. Pembelajaran secara daring adalah suatu metode pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di rumah dalam rangka pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama situasi darurat penyebaran Corona Virus. (Covid-19).. Metode pelaksanaan pembelajaran daring bertujuan untuk memastikan. 2.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pemenuhan hak peserta didik untuk mendapat pendidikan, melindungi peserta didik dari dampak buruk Corona Virus, memutus mata rantai Corona Virus Palupi (2020). Peneliti melakukan proses observasi pada pelajar remaja di salah satu SMP dan SMA di Yogyakarta. Hasil observasi didapati informasi mengenai para pelajar mengalami tekanan dan tuntutan yang terus hadir mengenai nilai akademik, ketepatan mengerjakan soal, manajemen waktu yang baik, dan kemampuan pemahaman materi sangatlah membebani peserta didik dalam menghadapi pembelajaran daring. Selain itu faktor lain berupa jaringan internet dan kuota yang cepat habis merupakan kendala yang juga membebani siswa dalam menghadapi pembelajaran daring ini. Hal ini memicu timbulnya stres pada kalangan pelajar, ditambah lagi permasalahan sarana prasarana yang terkadang juga terkendala dan tidak tercukupi dengan baik untuk siswa yang sedang melaksanakan pembelajaran daring atau sekolah dari rumah. Pihak sekolah ikut andil dalam membantu penanganan stres yang muncul pada remaja dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19 ini dengan melakukan asesmem untuk mengetahui bagaimana kendala dan apa yang sedang dirasakan para pelajar dalam menempuh pembelajaran daring. Asesmen ini dilakukan melalui sistem tanya jawab langsung sebelum dan sesudah proses pembelajaran daring dan dilakukan dengan menggunakan survei dengan menggunakan bantuan google formulir. Penelitian Nasrudin (2020) yang membahas mengenai stres pada remaja dalam menghadapi Pandemi Covid-19 didapati hasil bahwa stres remaja akibat. 3.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ketidakpastian masa depan karena Covid-19 sebagian besar mengalami stres ringan yaitu sebanyak 36 responden (39,1%). Stres akibat perubahan kegiatan sehari-hari karena Covid-19 sebagian besar mengalami stres sedang sebanyak 30 responden (32,6%), sedangkan stres akibat dari kekhawatiran terhadap anggota keluarga yang tertular Covid-19 sebagian besar mengalami stres sangat ringan sebanyak 77 responden (83,7%). Permasalahan tersebut sejalan dengan aspek stres menurut Sarafino & Smith (2010), yang masuk dalam aspek biologis dan aspek psikologis. Hasil penelitian yang dilakukan Budiyati & Eka Oktavianto (2020), mengenai stres dan resiliensi remaja di masa Pandemi Covid-19 didapatkan hasil bahwa tingkat stres remaja berada pada kategori rendah sebesar 69,1% atau sebanyak 93 responden. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat stres remaja di masa Pandemi Covid-19 mendapatkan kesimpulan hasil teridentifikasi rendah. Menurut Budiyati & Eka Oktavianto (2020), dalam penelitiannya menyatakan bahwa dampak Pandemi Covid-19 dapat menjadi dampak yang serius baik dalam jangka waktu panjang maupun pendek. Beberapa dampak Pandemi yang dialami remaja antara lain yaitu terjadinya krisis kemiskinan pada anak, krisis gizi yang merupakan dampak dari adanya krisis keuangan dan ekonomi keluarga, krisis pembelajaran yang disebabkan oleh adanya pembatasan dalam aktivitas bekerja dan belajar, serta krisis keamanan dan pengasuhan.. 4.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Siswa di salah satu SMA Negeri di DKI Jakarta mengalami kelelahan dan stres saat mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan secara daring akibat Pandemi Covid-19. Terutama, pada tugas mata pelajaran kimia. Siswa tersebut sudah berusaha menyelesaikan tugas-tugas berat dengan waktu pengerjaan yang pendek. Tetapi, karena kelelahan, siswa tersebut jatuh sakit hingga harus dilarikan ke IGD salah satu rumah sakit Antara (2020). Berbagai tuntutan akademik dan belum mampunya peserta didik beradaptasi dengan kebiasaan baru di era Pandemi Covid-19 membuat pelajar banyak yang mengalami stres. Selain peserta didik yang belum siap dengan kebiasaan baru ini, banyak juga pendidik yang belum dapat menyesuaikan diri di masa pandemi ini. Banyak pendidik yang belum bisa memanfaatkan dengan baik berbagai macam media daring yang mempermudah dalam menyampaikan materi. Akibatnya yang terjadi adalah, pendidik hanya memberikan materimateri pelajaran dan tugas saja tanpa disertai dengan penjelasan jelas yang mengakibatkan banyak peserta didik menjadi kebingungan memahami materi. Dalam situasi belajar di rumah sekalipun, pendidik juga harus membangun kondisi belajar yang menyenangkan, kreatif, dan bermakna supaya peserta didik tidak merasa jenuh dan tertekan dengan kondisi kebiasaan baru ini Palupi (2020). Tuntutan yang tinggi yang tidak diimbangi dengan upaya dukungan untuk menghadapi, membuat banyak pelajar mengalami masalah terutama masalah akademik. Hasil penelitian Liu (dalam Harahap dkk., 2020) mendapatkan hasil bahwa 90% subjek penelitian mengalami stres akademik yang disebabkan oleh ujian, kurangnya prestasi, penundaan tugas, pekerjaan rumah, iklim sekolah. 5.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yang kurang mendukung, serta keyakinan dan kemauan belajar. Pada dasarnya pelajar yang mengalami stres dalam menghadapi pembelajaran daring terjadi karena kurangnya adaptasi dan menajemen waktu dengan sistem pendidikan yang baru. Perbedaan drastis sistem pendidikan ini tak jarang menyebabkan timbulnya tekanan dan stres pada diri siswa sebagai peserta didik. Siswa yang dahulunya memiliki hak untuk dapat mendapatkan fasilitas pendidikan yang baik dan memenuhi standar, kini bergeser menjadi pelaku mandiri dalam menuntut ilmu dengan hanya berbekal panduan dari pendidik. Hal ini pula yang menimbulkan stres pada kalangan siswa. Melihat fakta yang terlihat dari dampak-dampak pembelajaran daring membuat saya selaku peneliti tertarik mengetahui seberapa tinggi tingkat stres yang terjadi pada remaja dalam menghadapi pembelajaran daring dan nantinya mengidentifikasi aspek mana yang terindikasi tinggi. Harapannya dengan adanya penelitian ini dapat semakin membuat kita semakin peka akan stres yang dialami para pelaja dalam menghadapi pembelajaran daring.. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan fenomena yang ditemukan pada uraian di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut : 1. Pelajar remaja mengalami stres karena belum bisa beradaptasi dengan adanya mekanisme pembelajaran baru dari laring (luar jaringan), menjadi daring (dalam jaringan).. 6.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Pelajar remaja mengeluh dengan sistem pembelajaran daring yang membuat mereka sulit memahami materi yang disampaikan guru. 3. Pelajar remaja merasa stres akibat tuntutan tugas pembelajaran daring yang rumit dan manajemen waktu yang kurang baik. 4. Peserta didik mengalami kendala dalam sarana dan prasarana pendukung pembelajaran daring berupa jaringan internet dan kuota yang cepat habis. 5. Pendidik belum akrab dengan penggunaan media pembelajaran daring. 6. Orangtua belum sepenuhnya siap dalam memberikan pendampingan pada anak mereka yang sedang menghadapi pembelajaran daring.. C. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, maka kajian diarahkan untuk mengkaji poin nomor 1,2, dan 3, untuk meng\etahui tingkat stres yang terjadi pada remaja dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19. D. Rumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Seberapa tinggi tingkat stres yang dialami pelajar remaja SMP dan SMA di Kota Yogyakarta dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19?. 7.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Butir-butir item stres mana saja yang capaian skornya terindikasi tinggi pada remaja SMP dan SMA di Kota Yogyakarta yang menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19?. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah dan pernyataan penelitian mengenai tingkat stres remaja dalam menghadapi pembelajaran daring, maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah: 1. Memperoleh gambaran mengenai seberapa tinggi tingkat stres yang dialami remaja SMP dan SMA di Kota Yogyakarta dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19. 2. Mengidentifikasi butir-butir item stres yang capaiannya teridentifikasi tinggi pada remaja SMP dan SMA di Kota Yogyakarta dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19.. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai tingkat stres remaja dalam menghadapi pembelajaran daring. Kemudian hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teori. 8.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Dapat memberikan informasi dan gambaran dalam bidang pendidikan tentang tingkat stres siswa dalam menghadapi pembelajaran daring pada remaja. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Orang Tua/ Wali Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada pihak orang tua/ wali siswa dalam mendukung perkembangan anak untuk dapat memanajemen diri dengan baik dalam situasi pembelajaran daring. b. Bagi Para Tenaga Pendidik Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi pada. pihak. tenaga. pendidik. dalam. meningkatkan. kemampuan menciptakan metode dan cara mengajar yang dapat membuat siswa tidak merasa stres. c. Bagi Peneliti Peneliti dapat menambah ilmu pengetahuan baru mengenai kemampuan meminimalisir mengurangi terjadinya stres akibat pembelajaran daring.. G. Batasan Istilah Beberapa istilah yang muncul dalam judul penelitian ini didefinisikan sebagai berikut : 1. Stres. 9.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Stres adalah reaksi seseorang terhadap kondisi, baik secara fisik maupun psikologis yang muncul apabila mengalami perubahan dari lingkungan yang mengharuskan untuk menyesuaikan diri. 2. Covid-19 Covid-19 adalah penyakit menular yang dapat menyebar, baik secara langsung ketika berinteraksi dengan orang yang membawa virus Corona (droplet, permukaan yang terkontaminasi, limbah manusia), maupun tidak langsung (udara). 3. Pembelajaran Daring Pembelajaran daring adalah proses pembelajaran yang menggunakan akses komputer dan jaringan internet untuk membantu proses interaksi dalam proses pembelajaran. 4. Remaja Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa yang dalam perkembangannya mencakup perubahan biologis, kognitif, afektif dan sosial emosional.. 10.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini dipaparkan tentang kajian mengenai teori stres, hakikat remaja beserta dengan karakteristiknya, penelitian yang relevan dan kerangka berpikir. A. Stres 1. Pengertian Stres Stres adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara kondisi biologis dan psikologis dalam menghadapi tuntutan lingkungan dan menimbulkan perasaan tegang dan tidak nyaman Sarafino & Smith (2010). Beck (dalam Nurmaliyah, 2014) juga mendefinisikan stres adalah dorongan yang muncul dari pikiran bawah sadar yang tiba-tiba muncul karena situasi-situasi yang mempengaruhi ketidaknyamanan pada diri seseorang. Menurut Lazarus dan Folkman (dalam Ulpa, 2015) stres adalah suatu kondisi terjadinya transaksi antara individu dan lingkungannya yang mengarahkan individu mempersepsikan adanya kesenjangan antara tuntutan fisik atau psikologis dari suatu situasi tertentu dengan sumber daya biologis, psikologis dan sosial yang dimiliki individu. Sedangkan menurut Santrock (dalam Barseli dkk., 2017) stres merupakan respon individu terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stres (stressor), yang mengancam dan mengganggu kemampuan untuk menanganinya.. 11.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pengertian stres dirumuskan pula oleh Hardjana (1994) yang mengatakan bahwa stres adalah keadaan atau kondisi yang tercipta bila transaksi orang yang mengalami stres dan hal yang dianggap mendatangkan stres membuat orang yang bersangkutan melihat ketidaksepadanan, entah nyata atau tidak nyata, antara keadaan atau kondisi dan sistem sumber daya biologis, psikologis, dan sosial yang ada padanya. Berdasarkan definisi- definisi dari para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa stres adalah respon individu yang memandang tuntutan, keadaan, dan sumber daya yang ada pada diri tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, masa ini perlu perhatian khusus untuk menaggulangi stres yang mungkin dirasakan atau dengan kata lain perlu adanya upaya menurunkan stressor yang muncul.. 2.. Pengertian Stres Menghadapi Pembelajaran Daring Covid-19 ternyata juga berdampak bagi bidang pendidikan. Sektor pendidikan terpaksa menerapkan mekanisme pembelajaran daring untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19). Pembelajaran daring yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan media-media yang terkoneksi dengan int Hardjana, ernet. Media pembelajaran ini merupakan perantara penyampaian pembelajaran dari pendidik ke peserta didik.. 12.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Menurut Budiyati & Eka Oktavianto (2020) pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring yang diterapkan dalam masa pandemi ini membutuhkan adaptasi dari pelajar remaja, karena selama ini mereka bertemu dengan tatap muka di sekolah dan dapat berinteraksi dengan leluasa, namun saat pembelajaran daring mereka memerlukan adaptasi dengan perubahan juga pengaruh pada kemampuan memahami materi serta pembelajaran. Hal-hal ini tentunya menimbulkan stres tersendiri bagi remaja. Stres yang terjadi di lingkungan sekolah atau pendidikan biasanya disebut sebagai stres akademik. Menurut Riyadi (dalam Palupi, 2020) stres akademik adalah suatu keadaan atau kondisi berupa gangguan fisik, mental atau emosional yang disebabkan ketidaksesuaian antara tuntutan lingkungan dengan sumber daya aktual yang dimiliki siswa sehingga mereka semakin terbebani dengan berbagai tekanan dan tuntutan di sekolah. Stres rentan dialami oleh pelajar yang umumnya adalah anak atau remaja yang berada dalam tahap perkembangan fisik maupun psikologis yang masih labil. Stres pada pelajar akan muncul ketika harapan untuk pencapaiaan prestasi akademik meningkat, tugas yang tidak sesuai dengan kapasitas siswa, bermasalah dengan teman dan bosan dengan pelajaran. Akibat Pandemi Covid-19 memaksa peserta didik untuk dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru proses belajar mengajar di sekolah. Meskipun pemerintah telah merancangkan sedemikian rupa program belajar di rumah atau pembelajaran daring, proses adaptasi tersebut masih saja. 13.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. menimbulkan tekanan tersendiri pada siswa. Pendapat. Barseli (2017). mengatakan bahwa, stres akademik adalah stres yang muncul karena adanya tekanan-tekanan untuk menunjukkan prestasi dan keunggulan dalam kondisi persaingan akademik yang semakin meningkat sehingga mereka semakin terbebani oleh berbagai tekanan dan tuntutan. Agista (dalam Palupi, 2020) berpendapat stres akademik yang dialami siswa merupakan hasil persepsi. yang subjektif terhadap adanya ketidaksesuaian antara. tuntutan lingkungan dengan sumber daya aktual yang dimiliki siswa. Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa stres akademik adalah respon individu terhadap keadaan yang memicu munculnya stres yang mengancam, sehingga individu merasa tertekan. Reaksi stres yang muncul dapat secara fisiologis ataupun psikologis.. 3.. Aspek- Aspek Stres Pelajar yang sedang mengalami stres dapat dilihat dari beberapa aspek. Aspek- aspek stres menurut Sarafino & Smith (2010) yaitu : a.. Aspek Biologis Aspek biologis dari stres berupa gejala fisik. Gejala fisik dari stres yang dialami individu antara lain sakit kepala, gangguan tidur, gangguan pencernaan, gangguan makan, gangguan kulit, dan produksi keringat yang berlebih. Selain itu gejala fisik lainnya juga. 14.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ditandai dengan adanya otot-otot tegang, pernafasan dan jantung tidak teratur, gugup, cemas, gelisah, perubahan nafsu makan, maag, dan lain sebagainya. b. Aspek Psikologis Aspek psikologis stres yaitu berupa gejala psikis. Gejala psikis dari stres antara lain: 1) Gejala kognisi (pikiran) kondisi stres dapat mengganggu proses pikir individu. Individu yang mengalami stres cenderung mengalami gangguan daya ingat, perhatian, dan konsentrasi. Selain itu gejala kognisi ditandai juga dengan adanya harga diri yang rendah, takut gagal, mudah bertindak memalukan, cemas akan masa depan dan emosi labil. 2) Gejala emosi, kondisi stres dapat menggunakan kestabilan emosi individu. Individu yang mengalami stres akan menunjukkan gejala mudah marah, kecemasan yang berlebih terhadap segala sesuatu, merasa sedih, dan depresi. 3) Gejala tingkah laku, kondisi stres dapat mempengaruhi tingkah laku sehari-hari yang cenderung negatif sehingga menimbulkan masalah dalam hubungan interpersonal. Gejala tingkah laku yang muncul adalah sulit bekerjasama, kehilangan minat, tidak mampu rileks, mudah terkejut atau. 15.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kaget, kebutuhan seks, obat-obatan, alkohol, dan merokok cenderung meningkat.. 4.. Gejala Stres Menurut Hardjana (1994) gejala stres dibagi menjadi empat bagian antara lain yaitu : a. Gejala Fisik Sakit kepala, tidur tidak teratur, sakit punggung, sulit buang air besar, gatal-gatal pada kulit, urat tegang terutama pada leher dan bahu, tekanan darah, sering berkeringat, berubah selera makan, lelah atau kehilangan daya energi. b. Gejala Emosional Gelisah atau cemas, sedih, mudah menangis, mood berubah-ubah, mudah panas atau marah, gugup, merasa tidak aman, mudah tersinggung, gampang menyerang atau bermusuhan. c. Gejala Intelektual Susah berkonsentrasi, sulit membuat keputusan, mudah lupa, pikiran kacau, daya ingat menurun, melamun secara berlebihan, hilang rasa humor, prestasi kerja menurun, pikiran dipenuhi oleh satu pikiran saja, dalam kerja bertambah jumlah kekeliruan yang dibuat.. 16.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. d. Gejala Interpersonal Kehilangan. kepercayaan. kepada. orang. lain,. mudah. mempersalahkan orang lain, mudah membatalkan janji, suka mencari-cari kesalahan orang lain, mengambil sikap untuk membentengi diri, mendiamkan orang lain, menyerang orang lain dengan kata-kata.. 5. Faktor-Faktor Penyebab Stres Hardjana (1994) menyatakan bahwa terdapat dua sumber stres yaitu, sumber stres bisa ada pada orang orang yang terkena stres sendiri (internal sources), misalnya stres akibat menderita suatu penyakit (illness) dan pertentangan (conflict) internal dan sumber stres yang berasal dari lingkungan luar (eksternal sources), yang bisa ada pada keluarga dan lingkungan, baik lingkungan kerja maupun lingkungan sekeliling. Menurut Hardjana (1994), ada dua faktor yang mempengaruhi stres yaitu : a. Faktor pribadi, meliputi unsur intelektual, motivasi, dan kepribadian. 1) Unsur intelektual berkaitan dengan sistem berfikir. Individu yang condong berfikir negatif dan pesimis, dan berkeyakinan irasional lebih mudah terkena stres daripada orang yang berfikiran positif, optimis dan berkeyakinan rasional.. 17.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2) Unsur motivasi, jika peristiwa yang mendatangkan stres itu mengancam cita-cita hidup, individu yang menghadapi peristiwa tersebut akan menghadapi stres lebih berat. 3) Unsur kepribadian, salah satu yang paling penting adalah harga diri (self esteem). Orang yang memiliki harga diri rendah, mudah merasa tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi stres yang datang kepadanya. Sebaliknya, orang yang memiliki harga diri tinggi lebih tahan terhadap stres. b.. Faktor situasi, dapat tampil dalam beberapa bentuk: 1) Bila hal, peristiwa, orang, dan keadaan itu mengandung tuntutan berat dan mendesak. 2) Bila hal itu berhubungan dengan perubahan hidup, seperti mulai masuk kerja, menikah, menjadi orangtua, dengan kelahiran anak pertama, pensiun, kematian pasangan, dan peristiwa lain terjadi terlalu cepat atau lambat. Karenanya, dianggap aneh dan dinilai tidak wajar. Misalnya, pensiun dipercepat. 3) Ketidakjelasan (ambiguity) dalam situasi. Misalnya, di tempat kerja fungsi tidak jelas, tugas kabur, ukuran penilaian kerja tidak ada. 4) Tingkat diinginkannya suatu hal (desirability). Hal yang diinginkan kurang mendatangkan stres daripada hal yang diinginkan. Misalnya, di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).. 18.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5) Kemampuan orang mengendalikan hal yang membawa stres (controllability). Orang yang mampu mengendalikan, pada umumnya kurang terkena stres daripada orang yang kurang mampu mengendalikan hal yang penuh stres.. B. Pandemi Covid-19 1.. Pengertian Pandemi Covid-19 Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di belahan dunia dan menjadi salah satu topik yang mendominasi pembicaraan publik, serta dalam waktu singkat namanya mampu mengalihkan perhatian publik. Indonesia merupakan salah satu negara yang terinfeksi Pandemi Covid-19. Covid-19 adalah penyakit menular yang dapat menyebar, baik secara langsung ketika berinteraksi dengan orang yang membawa virus Corona (droplet, permukaan yang terkontaminasi, limbah manusia), maupun tidak langsung (udara) Hidayah (2020). Sedangkan, menurut Siahaan (2020) wabah Corona virus 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut corona virus 2 (SARS-CoV-2.). Wabah ini dimulai pada Desember, 2019 di Wuhan, Cina dan dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) pada tanggal 11 Maret, 2020 yang disampaikan Direktur WHO Setyorini (2020).. 19.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Menurut WHO (World Health Organization), pandemi adalah penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia Handayani (2020) Manusia merupakan makhluk sosial yang dimungkinkan untuk saling berinteraksi secara langsung dengan individu lain, sehingga hal ini mempermudah tingkat penyebaran Pandemi Covid-19 semakin pesat. Pemerintah tengah gencar menyiapkan beberapa aturan karantina kewilayahan atau lockdown, dan bahkan PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar) untuk memutus matarantai penyebaran Virus Corona atau Covid-19.. 2.. Dampak Pandemi Covid-19 pada Dunia Pendidikan Adanya Pandemi Covid-19 menyebabkan diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia salah satunya adalah menerapkan himbauan kepada masyarakat agar melakukan physical distancing yaitu himbauan untuk menjaga jarak di antara masyarakat, menjauhi aktivitas dalam segala bentuk kerumunan, perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang melibatkan banyak orang. Upaya tersebut ditujukan kepada masyarakat agar dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang terjadi saat ini. Covid-19 memberikan dampak di segala bidang kehidupan, seperti bidang ekonomi sosial, keagamaan, kesehatan, bahkan pendidikan. Banyak pekerja kantor yang melakukan pekerjaan dari rumah, kegiatan sosial. 20.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. keagamaan dilakukan di rumah, serta banyak tempat-tempat umum yang dibatasi aktifitasnya Sabiq (dalam Listyanti & Wahyuningsih, 2020). Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work From Home (WFH). Kebijakan ini merupakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan segala pekerjaan di rumah. Pendidikan Indonesia pun juga menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat adanya Pandemi Covid-19 tersebut. Hal ini terlihat dengan diterapkannya pembatasan interaksi, Kementrian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dengan menggunakan sistem dalam jaringan ( daring) Siahaan (2020). Pembelajaran daring merupakan pembelajaran jarak jauh melalui internet dengan media telepon seluler, atau komputer. Pembelajaran daring membutuhkan ketelitian dan kejelian peserta didik dalam menerima pembelajaran yang disajikan secara online menurut Putria (dalam Listyanti & Wahyuningsih, 2020). Proses pembelajaran yang membutuhkan hubungan timbal balik antara pendidik dan peserta didik di dalam kelas menjadi terfasilitasi oleh media daring, diantaranya: youtube, whatsapp, google classroom, zoom meet, quizzes, Edmodo, e-learning, dan schoology. Dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh peserta didik dan guru seperti berikut:. 21.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. a. Materi pelajaran yang belum selesai. disampaikan oleh guru,. kemudian guru mengganti dengan tugas. b. Tugas yang diberikan terlalu banyak. c. Pembelajaran yang kurang menarik. d. Koneksi jaringan internet maupun e-learning yang terganggu. e. Tugas yang dikumpulkan tidak mendapat feedback lebih lanjut dari guru. f. Guru yang kurang memahami fasilitas pembelajaran digital. g. Siswa tidak mendapat penjelasan yang mendalam jika mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. h. Mempersulit siswa yang tidak memiliki fasilitas gawai yang memadahi. Di balik masalah dan keluhan akan pembelajaran daring, ternyata juga terdapat berbagai hikmah bagi pendidikan di Indonesia. Hal tersebut meliputi: a. Siswa maupun guru dituntut dapat menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara online, sehingga guru dan peserta didik dapat lebih melek akan teknologi dan mampu memanfaatkannya dengan baik. b. Pembelajaran jadi lebih bervariasi dan fleksibel karena dilakukan secara daring. c. Rekam digital berupa penjelasan materi dapat dipelajari dan diulang kembali secara mandiri.. 22.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. d. Jarak tidak menjadi penghalang peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran. e. Peserta didik menjadi lebih kreatif. f. Orangtua menjadi lebih mudah memantau perkembangan anak. Walaupun pendidikan di Indonesia ikut terdampak adanya Pandemi Covid-19 ini, namun dibalik semua itu terdapat hikmah dan pelajaran yang dapat diambil. Selain memutus mata rantai penyebaran virus corona, pembelajaran daring ini juga mengajarkan pada peserta didik dan guru untuk berjaga-jaga dan siap dalam menyesuaikan diri dengan berbagai adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi ini.. C. Hakikat Remaja 1. Pengertian Remaja Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence memiliki arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional dan fisik menurut Hurlock (dalam Jannah, 2016). Masa remaja menurut Hurlock (dalam Jannah, 2016) diartikan sebagai suatu masa transisi. atau peralihan, yaitu periode dimana. individu secara fisik maupun psikis berubah dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.. 23.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Ciri-Ciri Remaja Kehidupan masa remaja memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakan dengan periode dengan sebelumnya atau sesudahnya. Berikut merupakan ciri-ciri remaja Hurlock (1993): a. Masa remaja sebagai periode yang penting Perkembangan fisik yang begitu cepat disertai dengan cepatnya perkembangan mental, terutama pada masa awal remaja. Semua perkembangan ini menimbulkan perlunya penyesuaian mental serta perlunya membentuk sikap, nilai, dan minat baru. b.. Masa remaja sebagai periode peralihan Pada fase ini, remaja bukan lagi sebagai seorang anak dan bukan menjadi orang dewasa. Kalau individu berperilaku layaknya seperti anak-anak, maka ia akan diajari untuk bertindak sesuai dengan umunya. Kalau remaja bertindak sebagai layaknya orang dewasa, maka ia akan dituduh dan dimarahi karena mencoba bertindak seperti orang dewasa. Di lain pihak, status remaja ini juga menguntungkan karena status memberi waktu pada individu untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai, dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.. c. Masa remaja sebagai periode perubahan Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Pada awal masa remaja, ketika. 24.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. perubahan fisik terjadi secara pesat, perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Jika perubahan fisik menurun, maka perubahan perilaku dan sikap juga menurun. d.. Masa remaja sebagai usia bermasalah Setiap periode perkembangan memiliki masalahnya masingmasing, namun masalah remaja sering menjadi permasalahan yang sulit diatasi oleh remaja putra dan putri. Ketidakmampuan mereka mengatasi masalahnya sendiri menurut cara yang mereka yakini, banyak remaja akhirnya menemukan bahwa penyelesaian tidak selalu sesuai dengan harapan mereka.. e.. Masa remaja sebagai masa pencarian identitas Pada awal masa remaja, penyesuaian diri terhadap kelompok masih tetap penting bagi anak laki-laki dan perempuan. Lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal.. f.. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan Anggapan/stereotype budaya bahwa bertindak “semau gue”, tidak dapat dipercaya dan cenderung berperilaku merusak menyebabkan orang dewasa harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja yang takut bertanggung jawab dari bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.. g.. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik. 25.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Individu remaja melihat dirinya sebagaimana yang ia inginkan, bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita dan harapan. Harapan dan cita-cita yang tidak realistik ini tidak hanya bagi dirinya saja. Melainkan bagi keluarga dan temantemannya. h.. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa Berpakaian dan bertindak sebagai orang dewasa belumlah cukup. Oleh karena itu, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa yang merokok, minum-minuman keras, seks bebas yang cukup meresahkan. Mereka menganggap bahwa perilaku yang seperti ini akan memberikan cerita yang sesuai dengan yang diharapkan mereka.. 3.. Tugas Perkembangan Masa Remaja a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya. b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas. c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan bergaul dengan teman sebaya, baik secara individual maupun kelompok. d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitas pribadinya.. 26.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri.. 4.. Emosi Remaja Menurut Poerbakawatja (dalam Asrori, 2005) emosi merupakan suatu respon terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasannya mengandung kemungkinan untuk meletus. Respon demikian terjadi baik terhadap perangsang-perangsang eksternal maupun internal. Dengan demikian semakin jelas perbedaan antara emosi dengan perasaan, bahkan di sini tampak jelas bahwa perasaan termasuk ke dalam emosi atau menjadi bagian dari emosi. Bentuk-bentuk emosi menurut Goleman (dalam Asrori, 2005) antara lain amarah, kesedihan, rasa takut, kenikmatan, cinta, terkejut, dan malu. Melalui teori kecerdasan emosional yang dikembangkan oleh Goleman (1995) mengemukakan sejumlah ciri utama pikiran emosional sebagai bukti bahwa emosi memainkan perasaan penting dalam pola berpikir maupun tingkah laku. Adapun ciri utama pikiran emosional adalah sebagai berikut: a.. Respon yang Cepat Tetapi Ceroboh Pikiran emosional itu ternyata jauh lebih cepat daripada pikiran. yang. sesungguhnya. rasional langsung. 27. karena melompat. pikiran. emosional. bertindak. tanpa.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mempertimbangkan apapun yang akan dilakukannya. Karena kecepatannya itu sehingga sikap hati-hati dan proses analitis dalam berpikir dikesampingkan begitu saja sehingga tidak jarang menjadi ceroboh. b.. Mendahulukan Perasaan Kemudian Pikiran Pada dasarnya, pikiran rasional sesungguhnya membutuhkan waktu sedikit lama dibandingkan dengan pikiran emosional sehingga dorongan yang lebih dahulu muncul adalah dorongan hati atau emosi, kemudian dorongan pikiran. Dalam urutan respon yang cepat, perasaan mendahului atau minimal berjalan serempak dengan pikiran. Keputusan model ini menyiapkan individu dalam sekejap untuk siaga menghadapi keadaan darurat.. c.. Memperlakukan Realitas sebagai Realitas Simbolik Logika pikiran emosional yang disebut juga logika hati bersifat asosiatif. Artinya, memandang unsur-unsur yang melambungkan suatu realitas itu sama dengan realitas itu sendiri.. d.. Masa Lampau Diposisikan sebagai Masa Sekarang Pikiran emosional bereaksi terhadap keadaan sekarang, seolah-olah keadaan itu adalah masa lampau. Kesulitannya adalah terutama apabila penilaian terhadap masa lampau itu cepat dan otomatis, barangkali kita tindak menyadari bahwa. 28.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yang dulu memang begitu, ternyata sekarang sudah tidak lagi. e.. Realitas yang Ditentukan oleh Keadaan Pikiran emosional individu banyak ditentukan oleh keadaan dan didiktekan oleh perasaan tertentu yang sedang menonjol pada saat itu. Cara seseorang berpikir dan bertindak pada saat merasa senang dan romantis akan sangat berbeda dengan perilakunya ketika sedang dalam keadaan sedih, marah, atau cemas.. Individu remaja baik laki-laki maupun perempuan dapat dikatakan sudah mencapai kematangan emosi apabila individu remaja menilai situasi secara kritis terlebih dulu sebelum bereaksi secara emosional, tidak lagi bereaksi tanpa berpikir sebelumnya seperti anakanak atau orang yang tidak matang. Akhirnya remaja yang emosinya matang memberikan reaksi emosional yang stabil, tidak berubah-ubah dari satu emosi atau suasana hati ke suasana hati yang lain, seperti dalam periode sebelumnya.. D. Penelitian yang Relevan Berdasarkan penelitian Nasrudin (2020) yang membahas mengenai stres pada remaja dalam menghadapi Pandemi Covid-19 didapati hasil bahwa stres remaja akibat ketidakpastian masa depan karena Covid-19 sebagian besar. 29.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mengalami stres ringan yaitu sebanyak 36 responden (39,1%). Stres akibat perubahan kegiatan sehari-hari karena Covid-19 sebagian besar mengalami stres sedang sebanyak 30 responden (32,6%), sedangkan stres akibat dari kekhawatiran terhadap anggota keluarga yang tertular Covid-19 sebagian besar mengalami stres sangat ringan sebanyak 77 responden (83,7%). Permasalahan tersebut sejalan dengan aspek stres menurut Sarafino & Smith (2010), yang masuk dalam aspek biologis dan aspek psikologis. Hasil penelitian yang dilakukan Budiyati & Eka Oktavianto (2020), mengenai stres dan resiliensi remaja di masa Pandemi Covid-19 didapatkan hasil bahwa tingkat stres remaja berada pada kategori rendah sebesar 69,1% atau sebanyak 93 responden. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat stres remaja di masa Pandemi Covid-19 mendapatkan kesimpulan hasil teridentifikasi rendah. Sebagian penelitian menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi stres. Menurut hasil penelitian Oktavia & Fitroh (2019) menunjukkan bahwa stres akademik tidak hanya dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri Individu saja (internal), tetapi juga dapat dipengaruhi oleh faktor dari luar (eksternal). Faktor internal terdiri dari self efficacy, hardiness, motivasi, sedangkan faktor eksternal terdiri dari dukungan sosial. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai stres, dapat disimpulkan bahwa stres banyak dirasakan para pelajar akibat kondisi belajar daring (Dalam Jaringan) atau belajar jarak jauh akibat Pandemi Covid-19 yang memaksa kita untuk saling menjaga jarak supaya mengurangi. 30.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. resiko penularan Virus Corona. Pada penelitian ini akan dijelaskan mengenai seberapa tinggi tingkat stres pada remaja yang sedang menjalankan pembelajaran jarak jauh.. E. Kerangka Pikir Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai kerangka berpikir penelitian. Stres menurut Sarafino & Smith (2010) memiliki 2 aspek. Kedua aspek tersebut apabila tidak dipahami dengan baik, maka akan menimbulkan permasalahan terutama pada pelajar dalam kehidupan sehari-hari. Remaja yang belum terbiasa menghadapi kebiasaan baru dimasa Pandemi Covid-19 dengan belajar di rumah akhirnya menyebabkan munculnya stres. Stres yang muncul dipicu oleh berbagai macam tuntutan akademik yang begitu menekan. Agar lebih mudah dipahami, kerangka pikir penelitian dapat dilihat sebagai berikut:. 31.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir Pelajar Remaja. Menghadapi Pembelajaran Daring akibat Pandemi Covid19. Stressor Pembelajaran Daring : 1. 2. 3. 4. 5. 6.. Pelajar remaja mengalami stres karena belum bisa beradaptasi dengan mekanisme pembelajaran daring (dalam jaringan). Pelajar remaja sulit memahami materi yang disampaikan guru. Pelajar remaja merasa stres akibat tuntutan tugas sekolah daring yang rumit dan manajemen waktu yang kurang baik. Peserta didik mengalami kendala dalam sarana dan prasarana Pendidik belum akrab dengan penggunaan media pembelajaran daring. Orangtua belum sepenuhnya siap membimbingan anak mereka yang sedang menghadapi pembelajaran daring.. Stres. 32.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian, yaitu jenis penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, tempat dan waktu penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen, dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang peneliti angkat, peneliti ingin meneliti tingkat stres remaja dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19, maka peneliti menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang dan menyajikan apa adanya. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2017) adalah metode penelitian positivistik, sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidahkaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terstruktur, rasional, dan sistematis. Metode yang digunakan dalam pendekatan kuantitaif ini adalah metode deskriptif. Menurut Lehman (dalam Harahap dkk., 2020) penelitian deskriptif kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail.. 33.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. B. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian di lakukan di beberapa sekolah yaitu salah satu SMP Negeri di Yogyakarta dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Proses pengambilan data peneliti lakukan secara online dengan menggunakan media bantu Google Formulir. Hal ini dilakukan karena adanya batasan interaksi secara langsung dengan subjek supaya mengurangi penyebaran virus corona (Covid-19). Penelitian ini ditujukan kepada 2 sekolah tersebut yang mewakili subjek penelitian yang diangkat yaitu usia perkembangan remaja. Kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data menggunakan skala yang dilaksanakan pada bulan Februari 2021.. C. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jika setiap individu memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya individu. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini mencakup pelajar usia perkembangan remaja di SMP Negeri dan SMA di Kota Yogyakarta dengan rentang usia. 34.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 13-18 tahun dan sedang mengalami sistem pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19. 2. Sampel Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian dengan menggunakan sampel. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono (2017) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria yang digunakan untuk memperoleh sampel adalah pelajar dengan kriteria usia perkembangan remaja, dengan kondisi sedang menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19. Sampel dalam penelitian ini yaitu pelajar usia perkembangan remaja pada SMP Negeri dan SMA di Kota Yogyakarta yang sedang mengalami mekanisme pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19 sebagai berikut:. Tabel 3.1 Jumlah Sampel Penelitian Subjek Siwa-siswi Remaja. Jumlah. SMP Negeri di Yogyakarta. 29. SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. 55. Total. 84. 35.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. D. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono (2013). Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel saja yaitu variabel utama yaitu stres. Stres menurut Sarafino & Smith (2010) adalah suatu kondisi yang disebabkan. oleh. ketidaksesuaian. antara. kondisi. biologis. dan. psikologis dalam menghadapi tuntutan lingkungan dan menimbulkan perasaan tegang dan tidak nyaman.. E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2017) terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas intrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaaan. dengan. ketepatan. cara-cara. yang. digunakan. untuk. mengumpulkan data. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode survei. Kerlinger (dalam Sudjatmika, 2017), menyatakan bahwa metode survei adalah metode yang dilakukan pada populasi besar/ kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi. Metode survei yang akan digunakan adalah dengan menggunakan skala.. 36.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Skala pengukuran menurut Sugiyono (2017) merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa skala, yaitu Skala Likert. Skala Likert menurut Sugiyono (2017) digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekolompok orang tentang fenomenal sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. Subjek penelitian diminta untuk menjawab pertanyaan pada skala Tingkat Stres dengan memilih salah satu alternative jawaban dengan memberikan tanda centang (√) pada lembar jawaban. Norma skoring yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah seperti yang disajikan dalam tabel berikut :. 37.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3.2 Norma Skoring Skala Stres No. Alternative Jawaban. Skor Item Favorabel. 1. 2. 3. 4.. Sangat Sesuai Sesuai Tidak sesuai Sangat Tidak Sesuai. 4 3 2 1. Berdasarkan norma skoring pada tabel, skoring dapat dilakukan dengan menjumlahkan secara keseluruhan jawaban dari subjek penelitian. Apabila jumlah skor yang diperoleh tinggi, maka tingkat stres remaja dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19 tinggi. Begitu pula sebaliknya, apabila jumlah skor rendah, maka semakin rendah pula tingkat stres remaja dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19. Teknik pengumpula data ini melalui beberapa tahap, sebagai berikut : a. Menyusun instrumen atau kuesioner tingkat stres remaja dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19. Menyusun penilaian instrumen atau kuesioner tingkat stess remaja dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19. b. Mengumpulkan data dengan menyebar intrumen atau kuesioner tingkat stres remaja dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19. c. Menghitung validitas dan reliabilitas hasil penelitian serta melakukan analisis data yang terkumpul.. 38.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Kisi-kisi skala tingkat stres remaja dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19 sebelum dilakukan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Kisi- Kisi Skala Tingkat Stres No. 1. Aspek. Biologis. Indikator Bentuk. No Butir. Jumlah. Favorabel. Total. Bentuk stres menyerang. 1,3,8,13,14,31,26,. 17. fisik yang dialami. 29,40,16,24,33,37,. individu. 2. Psikologis. 22,17,23,21. Bentuk kognisi merupakan kondisi stres yang. 2,9,32,7,30,41,38,. 12. 12,27,35,42,25. mengaggu proses pikir . Bentuk emosi merupakan kondisi stres yang. 4,28,15,34,36,39,. 11. 6,43,47,18,45. menganggu kestabilan emosi. Bentuk tingkah laku merupakan kondisi stres. 5,10,19,46,44,50,. 11. 49,48,20,11,51. yang cenderung negatif dan menimbulkan masalah dalam hubungan interpersonal. Jumlah Total. 50. 39. 50.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Instrumen Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Menurut Sugiyono (2017) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan menggunakan. instrumen yang valid dan. reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Validitas yang diuji untuk instrumen ini adalah validitas isi dan korelasi item total. Validitas isi (expert judgement ) menurut Sugiyono (2017) merupakan validitas yang dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Validitas butir soal tes tingkat stres dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi-Covid-19 dilakukan melalui expert judgement oleh dosen pembimbing skripsi. Perhitungan uji validitas penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung korelasi antara masing-masing skor item pernyataan dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi Person product moment dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 20. Berdasarkan hasil penelitian yang akan dilakukan, data yang diperoleh harus melewati penyaringan dengan menggunakan standar koefisien validitas yang minimal sama dengan 0,30. Artinya item pernyataan yang valid adalah item yang memiliki nilai koefisien ≥ 0,30.. 40.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Kemudian item pernyataan yang tidak valid memiliki nilai koefisien ≤ 0,30 Azwar (2004). Hasil perhitungan validitas dengan 51 item, diperoleh 50 item yang valid dan 1 item yang gugur. Berikut rekapitulasi kuesioner validitas butirbutir yang gugur:. Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Skala Tingkat Stres Remaja dalam Menghadapi Pembelajaran Daring akibat Pandemi Covid-19 Nomor Item No.. Aspek. Indikator. Tidak Valid Valid. 1.. Biologis. Bentuk stres. 1,3,8,14,31,26,29,40,16,. menyerang fisik yang dialami. 24,33,37,22,17,23,. 13. 21. individu. 2.. Psikologis. Bentuk kognisi merupakan kondisi stres yang mengaggu. 2,9,32,7,30,41,38,12,27, 35,42,25. -. proses pikir . Bentuk emosi merupakan kondisi stres yang. 4,28,15,34,36,39,6,43,4 7,18,45. -. menganggu kestabilan emosi. Bentuk tingkah laku 5,10,19,46,44,50,49,48, merupakan kondisi. 41. 20,11,51. -.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. stres yang cenderung negatif dan menimbulkan masalah dalam hubungan interpersonal. Total. 2.. 50. 1. Reliabilitas Instrumen Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono (2017). Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen Perhitungan indek reliabilitas angket penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 20, diperoleh perhitungan. reliabilitas tingkat. stres. dalam meghadapi. pembelajaran daring. Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut:. 42.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 3.1 Nilai Koefisien. Case Processing Summary. Cases. N 84 0 84. Valid Excludeda Total. % 100.0 .0 100.0. Gambar 3.2 Nilai Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's. N of Items. Alpha .951. 50. Setelah itu hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan kriteria Guilford (dalam Masidjo, 1995). Kriteria Guilford dapat dilihat pada tabel berikut:. 43.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3.5 Tabel Guilford No. Koefisien Korelasi. Kualifikasi. 1.. 0,91 – 1,00. Sangat Tinggi. 2.. 0,71 – 0,90. Tinggi. 3.. 0,41 – 0,70. Cukup. 4.. 0,21 – 0,40. Rendah. 5.. <0,20. Sangat Rendah. Hasil uji reliabilitas instrumen kemudian dikategorisasikan kedalam kriteria Guilford. Hasil kategorisasi menunjukan bahwa koefisien realibilitas terhadap 50 item pernyataan yang valid dan memperoleh nilai koefisien 0.951. Artinya bahwa instrumen penelitian ini termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Dengan kata lain instrumen ini memiliki tingkat keajegan yang sangat tinggi.. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data penelitian deskriptif kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan. Menggunakan data kuantitatif, maka teknis anailisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia Sugiyono (2017).. 44.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Berikut merupakan langkah – langkah teknik analisis data yang ditempuh dalam penelitian ini : 1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data Penentuan Skor pada item angket dilakukan dengan cara memberikan nilai dari angka 1 sampai 4 berdasarkan norma skoring yang berlaku dengan meihat pernyataan favorable, selanjutnya memasukkannya ke dalam tabulasi data dan menghitung total jumlah skor subjek serta jumlah skor item. Tahap selanjutnya adalah menganalisis data secara statistik menggunakan aplikasi SPSS Statistica 20. 2. Menentukan Kategori Kategorisasi Tingkat Stres Remaja dalam Menghadapi Pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19. Kategorisasi tingkat stres dikategorisasikan kedalam lima kategori sebagai berikut: Tabel 3.6 Norma Kategorisasi Tingkat Stres Norma/Kriteria Skor µ + 1,5 σ < X µ + 0,5 < X ≤ µ + 1,5 σ µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 0,5 σ µ - 1,5 σ < X ≤ µ - 0,5 σ X ≤ µ - 1,5 σ. 45. Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah.

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Keterangan: X : skor total µ : nilai rata-rata σ : standar deviasi. Kategori. di. atas. diterapkan. sebagai. patokan. dalam. pengelompokan tinggi rendah tingkat stres yang terjadi pada remaja yang mengikuti pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19 berdasarkan skala penilaian dengan jumlah item yang valid diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut: Perhitungan capaian skor subjek variabel tingkat stres remaja dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19, sebagai berikut: Skor maksimal teoritik. : 4 x 50 = 200. Skor minimum teoritik. : 1 x 50 = 50. Luas jarak. : 200 – 50 = 150. Standar deviasi (σ/sd). : 150 : 6 = 25. Mean teoritik (µ). : (200 + 50) : 2 = 125. 46.

(66) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Hasil penelitian data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat stres dalam tabel berikut: Tabel 3.7 Kategorisasi Data Subjek Skor Tingkat Stres. Interval. Rentang Skor. Kategori. µ + 1,5 σ<X. 163<X. Sangat Tinggi. µ + 0,5 σ<X ≤ µ + 1,5 σ. 138<X≤163. Tinggi. µ - 0,5 σ<X ≤ µ + 0,5 σ. 113<X≤138. Sedang. µ - 1,5 σ<X ≤ µ - 0,5 σ. 88<X≤113. Rendah. X ≤ µ - 1,5 σ. X≤88. Sangat Rendah. Peneliti menggunakan deskriptif kategorisasi seperti pada point di atas dapat digunakan untuk melihat hasil indikasi tingkat stres pada remaja dalam menghadapi pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19.. 47.

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir .................................................................
Tabel 3.5  Tabel Guilford
Tabel  hasil  skor  analisis  skor  item  stres  remaja  di  atas  menerangkan bahwa :
Tabel  4.3  di  atas  adalah  pengelompokan  dari  item-item  pernyataan, yang memberikan hasil kategorisasi dari tingkat stres

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat stres mahasiswa keperawatan Universitas Udayana dalam proses pembelajaran selama pandemi

Meskipun pembelajaran daring yang dilaksanakan selama pandemi Covid-19 tetap dilaksanakan pada semester genap Tahun Akademik 2019/2020 di program Studi Teknologi

12. Mudah menyalahkan orang lain.. Gambaran tingkat stres akademik mahasiswa UKWMS Kampus Kota Madiun dalam pembelajaran daring pada masa pandemi Covid 19.. Tabel 5 dan

Menurut Fitria &amp; Saputra tahun 2020 Dampak-dampak stres berat dalam proses belajar daring di masa pandemi Covid-19 yang dirasakan mahasiswi yaitu efektivitas dalam belajar

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan tingkat stress akademik selama pembelajaran daring ditengah pandemi Covid-19 pada

3 HALAMAN PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul: GAMBARAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK PADA REMAJA DI MASA PANDEMI COVID-19 Dipersiapkan

i LEMBAR PERSETUJUAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DAN PERUBAHAN PERILAKU MEROKOK DI MASA PANDEMI COVID-19

Dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap Tingkat Stres dan Kecemasan Mahasiswa selama Pandemi COVID-19 Rifa Fauziyyah*, Rinka Citra Awinda, Besral Fakultas Kesehatan Masyarakat