• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KLIPING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN V-MODEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS KLIPING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN V-MODEL"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

TUGAS KLIPING

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“ V-MODEL “

Disusun Oleh : 1. Tohari

2. Anni Mariaty

Jurusan : Manajemen Informatika Semester : V

Dosen : Asep Jalaludin, ST., MM.

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

STMIK CIKARANG BEKASI

2014

(2)

2 KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas kliping yang berjudul V-MODEL. Dalam tugas kliping ini Penulis menjelaskan tentang Metode Pengembangan Perangkat Lunak.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan tugas kliping ini masih jauh dari kata sempurna, Hal itu disebabkan karena keterbatasan waktu yang dimiliki Penulis maupun sumber referensi yang digunakan. Tak lupa Penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada seluruh anggota kelompok yang lainnya yang telah membantu dalam penulisan serta penyelesaian tugas ini.

Akhir kata, semoga tugas kliping ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca sebagaimana yang diharapkan.

Cikarang, 14 November 2014

PENULIS

(3)

3 DAFTAR ISI

1. Halaman depan ... 1

2. Kata pengantar ... 2

3. Daftar isi ... 3

4. Konten ... 4

4.1. Pengertian V-Model ... 4

4.2. Arsitektur V-Model ... 4

4.3. Sub model pada V-Model ... 4

4.4. Tahap-tahap V-Model dan tahap pengujiannya ... 6

4.5. Keuntungan V-Model ... 7

4.6. Kerugian V-Model ... 8

5. Kesimpulan dan penutup ... 9

5.1. Kesimpulan ... 9

5.2. Penutup ... 10

6. Daftar pustaka ... 11

(4)

4 1.1 Pengertian V-Model

Model ini merupakan perluasan dari model waterfall.Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam V-Model proses dilakukan bercabang. Dalam V-Model ini digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software dengan tahap pengujiannya.

1.2 Arsitektur V Model

1. Lifecycle Process Model

Lifecycle process model menjawab pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan.

Termasuk dalam tahap ini adalah menetapkan activity apa yang harus dilakukan, hasil apa yang diperoleh dari activity tersebut, dan apa saja yang ada di dalam hasil tersebut.

2. Allocation of Methods

Allocation of methods menjawab pertanyaan bagaimana cara melakukannya.

Termasuk dalam tahap ini adalah penentuan method apa yang akan digunakan untuk melakukan activity yang sudah ditetapkan pada tahap lifecycle process model.

3. Functional Tools Requirements

Functional tool requirements menjawab pertanyaan tool apa yang bisa digunakan untuk melakukannya. Termasuk dalam tahap ini adalah penentuan functional characteristic apa yang harus dimiliki oleh tool yang akan digunakan untuk melakukan activity pada tahap lifecycle process model.

1.3 Submodel pada V Model 1. Project Management (PM)

Submodel ini merencanakan, me-monitor, dan mengontrol proyek. Selain itu submodel ini juga mengirimkan informasi pada submodel yang lain.

2. System Development (SD)

Submodel ini men-develop software yang ingin dibuat.

(5)

5 3. Quality Assurance (QA)

Submodel ini menspesifikasikan standar kualitas yang diinginkan dan memberitahukannya pada submodel yang lain. Submodel ini juga menspesifikasikan contoh test case dan kriteria untuk memastikan bahwa software yang dihasilkan dan proses untuk menghasilkannya berdasarkan dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

4. Configuration Management (CM)

Submodel ini melakukan administrasi software yang dihasilkan.

Tabel sub model dan tugas tanggungjawab bagiannya:

(6)

6 1.4 Tahap-tahap V-model beserta tahap pengujiannya

1. Requirement Analysis & Acceptance Testing

Tahap Requirement Analysis sama seperti yang terdapat dalam model waterfall.

Keluaran dari tahap ini adalah dokumentasi kebutuhan pengguna.Acceptance Testing merupakan tahap yang akan mengkaji apakah dokumentasi yang dihasilkan tersebut dapat diterima oleh para pengguna atau tidak.

2. System Design & System Testing

Dalam tahap ini analis sistem mulai merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan pengguna yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya.

Keluaran dari tahap ini adalah spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data, dan yang lain. Selain itu tahap ini juga menghasilkan contoh tampilan window dan juga dokumentasi teknik yang lain seperti Entity Diagram dan Data Dictionary.

3. Architecture Design & Integration Testing

Sering juga disebut High Level Design. Dasar dari pemilihan arsitektur yang akan digunakan berdasar kepada beberapa hal seperti: pemakaian kembali tiap modul, ketergantungan tabel dalam basis data, hubungan antar interface, detail teknologi yang dipakai.

4. Module Design & Unit Testing

Sering juga disebut sebagai Low Level Design.Perancangan dipecah menjadi modul-modul yang lebih kecil.Setiap modul tersebut diberi penjelasan yang cukup untuk memudahkan programmer melakukan coding. Tahap ini menghasilkan spesifikasi program seperti: fungsi dan logika tiap modul, pesan kesalahan, proses input-output untuk tiap modul, dan lain-lain.

5. Coding

Dalam tahap ini dilakukan pemrograman terhadap setiap modul yang sudah dibentuk.

(7)

7 Berikut gambar tahap-tahap pengembangan perangkat lunak menggunakan V-Model:

1.5 Keuntungan V Model

1. Bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan konsep V-Model menggunakan bahasa formal. Contoh : dengan menggunakan objek model ataupun frame-frame.

Meminimalisasikan kesalahan pada hasil akhir karena ada test pada setiap prosesnya.

2. Penyesuaian yang cepat pada projek yang baru.

3. Memudahkan dalam pembuatan dokumen projek.

4. Biaya yang murah dalam perawatan dan modifikasinya.

5. V Model sangat fleksibel. V-Model mendukung project tailoring dan penambahan dan pengurangan method dan tool secara dinamik. Akibatnya sangat mudah untuk melakukan tailoring pada V-Model agar sesuai dengan suatu proyek tertentu dan sangat mudah untuk menambahkan method dan tool baru atau menghilangkan method dan tool yang dianggap sudah obsolete.

(8)

8 6. Model dikembangkan dan di-maintain oleh publik. User dari V-Model berpartisipasi dalam change control board yang memproses semua change request terhadap V-Model.

1.6 Kerugian V Model

1. Aktifitas V-Model hanya difokuskan pada projectnya saja, bukan pada keseluruhan organisasi. V-Model adalah proses model yang hanya dikerjakan sekali selama project saja, bukan keseluruhan organisasi.

2. Prosesnya hanya secara sementara. Ketika project selesai, jalannya proses model dihentikan. Tidak berlangsung untuk keseluruhan organisasi.

3. Metode yang ditawarkan terbatas. Sehingga kita tidak memiliki cara pandang dari metode yang lain. Kita tidak memiliki kesempatan untuk mempertimbangkan jika ada tools lain yang lebih baik.

4. Toolnya tidak selengkap yang dibicarakan. SDE (Software Development Environment). Tidak ada tools untuk hardware di V-Model. Tool yang dimaksud adalah software yang mendukung pengembangan atau pemeliharaan / modifikasi dari system IT.

5. V-Model adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.

6. V-Model terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa activity dalam V-Model yang digambarkan terlalu abstrak sehingga tidak bisa diketahui dengan jelas apa yang termasuk dalam activity tersebut dan apa yang tidak.

(9)

9

2.1 Kesimpulan

V-Model adalah representasi grafis dari pengembangan siklus hidup sistem.Ini merangkum langkah-langkah utama yang harus diambil dalam hubungannya dengan kiriman yang sesuai dalam kerangka validasi sistem komputerisasi. V-Model mengasumsikan bahwa pengembangan sistem atau sistem pemeliharaan dan modifikasi adalah fokus komisi. Biasanya, pelanggan merupakan unit organisasi yang komisi pengembangan sistem lain unit organisasi baik di luar atau di dalam perusahaan otoritas atau Ketika mempertimbangkan pelanggan dan kontraktor, ini tidak berarti bahwa peran dalam Model V- akan digandakan (peran pelanggan dan ontractor rolesc).Komunikasi tambahan dan tugas koordinasi harus ditentukan yang dapat menyebabkan pengaturan dari keputusan lebih lanjut dan kelompok kemudian.

V-Model merupakan urutan langkah-langkah dalam pengembangan kehidupan siklus proyek. Ini menggambarkan kegiatan yang akan dilakukan dan hasil yang harus dihasilkan selama pengembangan produk.V-Model memberikan panduan untuk perencanaan dan realisasi proyek. Tujuannya dimaksudkan untuk dicapai oleh pelaksanaan proyek: untuk meminimalkan Risiko Proyek,Peningkatan dan Jaminan Mutu, Pengurangan Biaya Total lebih dari Proyek Seluruh dan Siklus Hidup Sistem, dan Peningkatan Komunikasi antara semua Stakeholder. V model adalah metode pengembangan perangkat lunak yang mengijinkan pada setiap prosesnya untuk dilakukan testing dan validasi. Jadi proses baru menggunakan hasil dari proses lama sebagai acuannya. Ini memungkinkan meminimalisasikan kesalahan pada prosesnya.

V-model merangkum satu set dari kegiatan serupa disimpan ke komponen prosedur sedemikian rupa ditentukan. Beberapa komponen prosedur menemukan dengan semua aplikasi proyek dan karena itu sebagai V-model inti yang ditunjuk. Selain milik PM:

Proyek manajemen QA: Jaminan Mutu Mk: Manajemen Konfigurasi Pa: Masalah dan manajemen perubahan Produk dan kegiatanV-model mendefinisikan satu set dokumen, yang disebut produk. Ini terdiri dari topik individu. Produk, yang memiliki koneksi contentwise kuat, terlalu diatur lagi kelompok produk yang sama.

(10)

10 Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem (System Development). Pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.

Metodologi pengembangan Sistem dipromosikan sebagai sarana untuk meningkatkan pengelolaan dan pengendalian proses pengembangan perangkat lunak, penataan dan menyederhanakan proses, dan standarisasi proses pengembangan dan produk dengan menentukan kegiatan yang harus dilakukan dan teknik yang digunakan.

2.2 Penutup

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam tugas kliping ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, dengan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul tugas kliping ini.Penulis berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan tugas kliping ini dan penulisan tugas kliping di kesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga tugaskliping ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

(11)

11 DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/V-Model

http://khoreullumam.blogspot.com/2013/02/v-model.html

http://myfikom.wordpress.com/2012/11/12/model-model-komunikasi-suatu-perkenalan/

http://ayip7shortcutsharing.blogspot.com/2013/06/pengertian-model-v-keuntungan-model- v.html

(12)

12 Kelompok Presentasi Mata Kuliah SIM

Kelas Malam

Kelompok 1 ( V-Model)

 Tohari

 Anni Mariaty

Kelompok 2 ( Formal Model / Pararel Model )

 Rojak

 Selina

 Mahmudin

Kelompok 3 ( Extreme Programming )

 Koiman

 Bayu

 Windari

Kelompok 4 ( RAD Model )

 Mardiko

 Taufik

 Syamsul

Gambar

Tabel sub model dan tugas tanggungjawab bagiannya:

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan pada semua bidang, maka Poltekkes Kemenkes Yogyakarta menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU).

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarny auntuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa yang Berjudul Singkong Keju

Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui hubungan spasial nilai PDRB antar kabupaten/kota yang ditunjukkan dalam model serta mengetahui pengaruh faktor tenaga kerja

Sigit Haryono (2015), “The Effects of Service Quality on Customer Customer Satisfaction, Customer Delight, Trust, Repurchase Intention, and Word of Mouth ”,

Hasil penelitian ini menunjukkan angka mortalitas pascaoperasi pasien TEF sebesar 19 dari 34 dan mortalitas tertinggi terjadi pada perempuan 7 dari 12, bayi lahir lahir prematur 5

Pemberian nama ilmiah suatu makhluk hidup berdasarkan metode binomial nomenclature atau tata nama ganda/dua kata yang di perkenalkan oleh Carolul Linnaeus (yang semula bernama Carl

Pertumbuhan Staphylococcus aureus yang diisolasi dari abses 40 4.2 Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji Buah Putih Terhadap. Pertumbuhan Staphylococcus aureus (ATCC ® 29213 ™

Seorang ilmuwan yang bekerja pada Neurospora crassa memperoleh dua fenotif slow growing (mutant I dan II). Pertumbuhan yang lambat pada kedua mutan disebabkan oleh