• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SDN 102099 TEBING TINGGI T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SDN 102099 TEBING TINGGI T.A 2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN IPA KELAS V SDN 102099 TEBING TINGGI T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: SITI FATIMAH

1122111021

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : SITI FATIMAH

Tempat/ Tanggal lahir : Paya Mabar, 13 September 1995 Alamat : Desa Paya Mabar Kec.Tebing Tinggi Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Nama Orang Tua

Ayah : Adianto

Ibu : Rohani

Alamat : Desa Paya Mabar Kec.Tebing Tinggi

Riwayat Pendidikan

1. Tahun 2000-2006 : SDN 102099 Tebing Tinggi 2. Tahun 2006-2009 : MTs Swasta Islamic Nusantara

(6)

ABSTRAK

SITI FATIMAH, NIM : 1122111021, “Penggunaan Model Pembelajaran Think Pair and Share (TPS) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 102099 Tebing Tinggi T.A 2015/2016”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan model pembelajaran think pair and share (TPS) akan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SDN 102099 Tebing Tinggi tahun ajaran 2015/2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran think pair and share (TPS) pada mata pelajaran IPA kelas V SDN 102099 Tebing Tinggi tahun ajaran 2015/2016.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah ”Penelitian Tindakan Kelas”. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Prosedur penelitian siklus I dan siklus II yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 102099 Tebing Tinggi yang berjumlah 30 orang siswa yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 19 orang perempuan, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran think pair and share untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA. Alat yang dikumpulkan dalam pengumpulan data adalah lembar observasi. Adapun yang dianalisis dalam lembar observasi adalah aktivitas pembelajaran siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dari jumlah siswa 30 orang di kelas V SDN 102099 Tebing Tinggi bahwa pada siklus I pertemuan I nilai rata-rata kelas adalah 56,13 dan pada pertemuan II nilai rata-rata-rata-rata kelas adalah 66,2. Sedangkan pada siklus II pertemuan I nilai rata-rata kelas adalah 71,30 dan pada pertemuan II nilai rata-rata kelas adalah 86,25. Jumlah siswa yang aktif pada setiap aspek aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Siklus I pertemuan I jumlah siswa yang aktif adalah 7 orang dengan persentase 23,33% dan pada pertemuan II jumlah siswa yang aktif 19 orang dengan persentase 63,33%, pada siklus II pertemuan I jumlah siswa yang aktif adalah 23 orang dengan persentase 76,66% dan pada pertemuan II jumlah siswa yang aktif adalah 30 orang dengan persentase 100%. Observasi guru pada siklus I pertemuan I guru mendapatkan skor 33 dengan persentase 63,46% dan pada pertemuan II guru mendapat skor 35 dengan persentase 67,31%. Pada siklus II pertemuan I guru mendapatkan skor 43 dengan persentase 82,69% dan pada pertemuan II guru mendapatkan skor 48 dengan persentase 92,30% serta rata-ratanya adalah 76,44%.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran think pair and share dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SDN 102099 Tebing Tinggi. Disarankan kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran, disarankan guru dapat meningkatkan aktivitas belajar dengan menggunakan model think pair

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia serta kemudahan yang tidak terhingga sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini sesuai pada waktunya dengan judul “Penggunaan Model

Pembelajaran Think Pair and Share (TPS) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 102099 Tebing Tinggi T.A

2015/2016”. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Rasulullah Muhammad

SAW sebagai pembawa risalah Islam bagi seluruh manusia. Skripsi ini disusun

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan.

Dalam menyusun dan menuliskan skripsi ini, saya banyak memperoleh

bantuan dan bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr.Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak

Drs. Aman Simaremare, MS selaku wakil Dekan Bidang Umum dan

Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekertaris Jurusan PGSD Fakultas

(8)

6. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan perhatian, serta

pengarahan dan petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.

7. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, Ibu Dra. Eva Betty S, M.Pd, dan Ibu Dr.

Naeklan Simbolon, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.

8. Seluruh Dosen dan seluruh Adminitrasi FIP UNIMED yang telah banyak

membantu penulis.

9. Bapak Henneri Napitupulu, A. Ma.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri

102099 Tebing Tinggi dan Ibu Tuti selaku wali kelas V SD Negeri 102099

Tebing Tinggi yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

10.Teristimewa untuk kedua orang tua yang sangat saya hormati dan sayangi

ayahanda Adianto dan Ibunda Rohani, terimakasih banyak atas setiap tetes

keringat dan air mata yang mengalir dalam membesarkan penulis hingga bisa

meraih gelar Sarjana. Serta abang Budi Ryan Syah putra beserta istri Amoy,

terimakasih telah bersedia menerima saya dan memberikan tempat tinggal

yang layak selama saya mengikuti pendidikan di UNIMED sampai saat ini

saya menyelesaikan skripsi.

11.Terimakasih buat keluarga yang selalu memberikan semangat, dukungan,

doa, perhatian, motivasi, serta kasih sayang bagi penulis abang Wahyu

Ramadhani dan istri Sari Ramadhani, adik tersayang Muhammad Nur Arif

dan KeisyaVidya.

12.Terimakasih yang tak terlupakan buat calon suamiku tersayang Andi

(9)

serta semangat hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini dan

meraih gelar sarjana pendidikan jurusan PPSD S1.

13.Kepada sahabat-sahabat seperjuangan Dewi Ayu, Rizka Nurmiza, Siti

Hafsah, Dilla Nurmalita, Wulandari, Nanda Ayu, dan Silvia Nirwana yang

selalu bersama dalam keadaan susah maupun senang untuk menuntut ilmu di

Universitas Negeri Medan Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan

Guru Sekolah Dasar.

14.Kepada teman-teman satu perjuangan di kelas C Regular 2012 yang tidak

dapat disebutkan secara keseluruhan, terimakasih atas motivasinya selama ini.

15.Kepada teman-teman PPLT UNIMED SDN 101775 Sampali Priski, Tria,

Febi, Yuli, Nia, Ica, Desi, Mita, Zora, Lina, dan Rahmat terimakasih telah

banyak mengajarkan hal baru untuk penulis.

16.Terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan

satu-persatu namanya yang telah memberikan dan membantu penulis hingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas ini masih kurang dari

kesempurnaan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis,

pembaca dan masyarakat, dalam menerapkan proses pendidikan kearah yang lebih

baik lagi, Terimakasih.

Medan, 29 Maret 2016

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

2.1.1 Hakikat Aktivitas Belajar ... 8

2.1.2 Pengertian Aktivitas Belajar ... 10

2.1.2.1 Jenis-jenis Aktivitas Belajar ... 12

2.1.3 Model Pembelajaran ... 15

2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran ... 15

2.1.3.2 Pengertian Model Pembelajaran Think Pair and Share (TPS) ... 17

2.1.3.3 Langkah-langkah Model Pembelajaran TPS ... 19

2.1.3.4 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran TPS ... 20

2.1.4 Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 22

2.2 Penelitian yang Relevan ... 28

(11)

2.4 Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III: METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Jenis Penelitian ... 32

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

3.3 Subjek dan Objek Penelitian... 32

3.4 Defenisi Operasional ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1Hasil Penelitian Siklus I ... 45

4.1.1.1 Perencanaan ... 45

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86

5.1 Kesimpulan ... 86

5.2 Saran ... 86

(12)

DAFTAR TABEL

2.1 Indikator Aktivitas Belajar ... 15

3.1 Indikator Aktivitas Belajar ... 40

3.2 Kisi- Kisi Pengamatan Kegiatan Guru ... 41

3.3 Jadwal Pelaksanaan Tindakan ... 44

4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ... 50

4.2 Rekapitulasi Data Siklus I Pertemuan I ... 51

4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 52

4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ... 57

4.5 Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ... 58

4.6 Rekapitulasi Data Siklus I Pertemuan II ... 59

4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 60

4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ... 68

4.9 Rekapitulasi Data Siklus II Pertemuan I ... 69

4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 70

4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ... 75

4.12 Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ... 76

4.13 Rekapitulasi Data Siklus II Pertemuan II ... 77

4.14 Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 78

4.15 Peningkatan Aktivitas Siswa Secara Individual ... 81

4.16 Peningkatan Nilai Rata- Rata Kelas ... 82

4.17 Jumlah Siswa yang Aktif ... 83

(13)

DAFTAR GAMBAR

3.I Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas... 34

4.1 Diagram persentase siswa aktif dan tidak aktif siklus I pertemuan I ... 52

4.2 Diagram persentase siswa aktif dan tidak aktif siklus I pertemuan II ... 59

4.3 Diagram persentase siswa aktif dan tidak aktif siklus II pertemuan I ... 69

4.4 Diagram persentase siswa aktif dan tidak aktif siklus II pertemuan II ... 77

4.5 Diagram peningkatan nilai rata-rata kelas... 82

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ... 90

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ... 97

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ... 105

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ... 113

5. Lembar Observasi Aktivitas guru ... 122

6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 124

7. Daftar Nama Siswa ... 126

8. Dokumentasi Penelitian ... 127

9. Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I ... 130

10. Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan II ... 132

11. Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I ... 134

(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

IPA atau sains merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang alam

dengan segala isinya. Pendidikan IPA atau sains diharapkan dapat menjadi

wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di kehidupan sehari-sehari. Hal

ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran IPA sangat dibutuhkan suatu

kegiatan yang melibatkan siswa aktif untuk mempelajari dan memecahkan suatu

masalah, karena tidak semua materi pelajaran IPA yang disampaikan oleh guru

dapat dimengerti siswa.

Guru merupakan salah satu komponen yang berpengaruh dan memiliki

peran penting serta merupakan kunci pokok bagi keberhasilan peningkatan mutu

pendidikan. Peran guru adalah mengaktualkan peserta didik yang belum

memahami, dan mengembangkan lebih lanjut apa yang baru sedikit atau baru

sebagian teraktualisasi, semaksimal mungkin sesuai dengan kondisi yang ada.

Sejak adanya kehidupan, sejak itu pula guru melaksanakan pembelajaran, dan

memang hal tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab yang pertama dan

utama. Guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari

sesuatu yang belum diketahui, membentuk kompetensi, memahami materi standar

yang dipelajari dan mewujudkan tujuan hidup peserta didik secara optimal.Tugas

guru sebagai pengajar dan pendidik tidak hanya sekedar menyampaikan

informasidemi pencapaian tujuan pembelajaran, tetapi juga menciptakan

(16)

2

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN 102099 Tebing

Tinggi, ditemukan aktivitas siswa dalam pelajaran IPA masih rendah. Dari data

yang diperoleh, bahwa siswa yang memiliki aktivitas yang tinggi dalam belajar

IPA hanya 4 siswa dari 30 siswa atau berjumlah sekitar 13,33% dan siswa yang

aktivitasnya rendah dalam belajar IPA berjumlah 26 siswa dari 30 siswa atau

berjumlah sekitar 86,66%. Aktivitas belajar siswa rendah dapat dilihat siswa

jarang menulis hal-hal yang penting dari materi pelajaran, siswa kurang mampu

mengemukakan pendapat pada saat pembelajaran berlangsung, respon siswa

rendah dalam menanggapi informasi yang datang, guru hanya menggunakan

metode konvensional saat menyampaikan materi pelajaran. Jadi dapat

disimpulkan bahwa siswa yang aktivitas belajarnya rendah berjumlah sekitar

86,66% dari 30 siswa.

Siswa jarang menulis hal-hal yang penting dari materi pelajaran. Menulis

merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari aktivitas belajar. Apabila

guru menjelaskan siswa seharusnya menulis hal-hal yang dianggap penting dari

penjelasan guru. Tapi kenyataannya siswa jarang menulis dan mereka hanya

main- main saat guru menjelaskan pelajaran. Akibatnya, pada saat mereka ujian

mereka tidak dapat mengulang pelajaran yang disampaikan guru sebelumnya.

Menulis sangat berguna untuk menampung informasi agar seseorang tidak lupa.

Jika siswa lupa tentang materi yang disampaikan guru siswa bisa membuka

catatannya kembali.

Siswa kurang mampu mengemukakan pendapat pada saat pembelajaran

berlangsung. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung diperlukan pendapat

(17)

3

pembelajaran hidup. Tapi kenyataan yang ditemukan siswa tidak aktif

mengemukakan pendapatnya. Alasannya, mereka tidak berani atau takut salah

dalam mengeluarkan pendapatnya. Dalam hal ini tentunya guru harus bertindak

agar siswa tidak takut lagi mengeluarkan pendapatnya. Misalnya guru memberi

pujian atau nilai untuk siswa yang mau mengeluarkan pendapatnya sehingga

siswa antusias untuk mengeluarkan pendapatnya. Jadi, suasana pembelajaran pun

jadi hidup karena siswa semuanya aktif dalam belajar.

Respon siswa rendah dalam menanggapi informasi yang datang. Apabila

guru memberikan masalah siswa tidak mau meresponnya sehingga tidak ada

aktivitas dalam belajar. Begitu juga dengan siswa yang tidak mau menanggapi

pendapat yang dikemukakan oleh temannya. Mereka hanya diam mendengarkan

temannya berbicara. Akibatnya tidak terjadi aktivitas belajar dalam kelas. Dalam

belajar aktivitas itu sangat penting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan

baik dan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu siswa dituntut untuk merespon

segala informasi yang datang.

Guru hanya menggunakan metode konvensional saat menyampaikan

materi pelajaran. Metode konvensional adalah metode yang berpusat pada guru

misalnya metode ceramah. Sebagai seorang guru yang menyusun perencanaan

pembelajaran sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar siswa tidak

bosan untuk belajar, serta metode yang menyenangkan atau metode yang

mengajak siswa untuk belajar sambil bermain. Usia anak Sekolah Dasar adalah

usia dimana anak-anak masih suka bermain sehingga metode ceramah kurang

(18)

4

untuk materi yang akan disampaikan. Karena tidak semua metode cocok untuk

materi-materi pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran guru harus dapat melibatkan siswa secara aktif

dalam belajar dan memecahkan suatu masalah, karena tidak semua materi

pelajaran yang disajikan oleh guru dapat dimengerti oleh siswa jika hanya

disampaikan melalui ceramah. Oleh karena itu, perlu adanya proses pembiasaan

sehingga siswa terlibat secara aktif mempelajari materi yang diajarkan guru. Salah

satu metode pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk melibatkan siswa

secara aktif dalam kegiatan pembelajaran adalah dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran

yang menekankan proses kerja sama siswa dalam suatu kelompok untuk

mempelajari suatu materi pelajaran sampai tuntas. Melalui pembelajaran

kooperatif siswa didorong untuk bekerja sama secara maksimal sesuai dengan

keadaan kelompoknya.

Think Pair and Share (TPS) merupakan salah satu tipe pembelajaran

kooperatif yang paling sederhana dan melibatkan banyak siswa sehingga

dimungkinkan bagi siswa yang kesulitan akan tertolong dan materi yang sulit

akan lebih mudah untuk dipahami. Selain itu dengan pembelajaran TPS akan lebih

menarik perhatian siswa dikarenakan pembelajaran semacam ini belum pernah

digunakan di dalam kelas sehingga dapat meningkatkan semangat, motivasi, dan

aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran sampai pelajaran selesai serta siswa

lebih mudah memahami konsep – konsep IPA.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian

(19)

5

judul “Penggunaan Model Pembelajaran Think Pair and Share (TPS) untuk

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 102099 Tebing Tinggi T.A 2015/2016”. Alasan penelitian ingin menerapkan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) karena model ini

belum pernah diterapkan guru di SDN 102099 Tebing Tinggi, dan model ini

memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam belajar dengan adanya kelompok – kelompok kecil untuk saling bekerja sama.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, maka

dapat diidentifikasikan masalah, antara lain:

1. Aktivitas siswa dalam pelajaran IPA masih rendah.

2. Siswa jarang menulis hal-hal yang penting dari materi pelajaran.

3. Siswa kurang mampu mengemukakan pendapat pada saat pembelajaran

berlangsung.

4. Respon siswa rendah dalam menanggapi informasi yang datang.

5. Guru hanya menggunakan metode konvensional saat menyampaikan

materi pelajaran.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membuat batasan

masalah agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu meluas. Adapun batasan

masalah tersebut adalah “Penggunaan model pembelajaran Think Pair and Share

(TPS) untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi

(20)

6

1.4Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan

menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) akan dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pokok gaya

dikelas V SDN 102099 Tebing Tinggi T.A 2015/2016”.

1.5Tujuan Penelitian

Sesuai permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk “Mengetahui dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair

and Share (TPS) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran

IPA materi pokok gaya dikelas V SDN 102099 Tebing Tinggi T.A 2015/2016”.

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi Siswa

Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Think Pair and Share (TPS).

2. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan bagi para guru SD khususnya SDN 102099

Tebing Tinggi dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran

melalui peningkatan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran di

(21)

7

4. Bagi Peneliti

Sebagai bahan masukan dan latihan untuk mengembangkan dan

menerapkan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) pada

pelajaran IPA dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa.

5. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan sumber

(22)

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

kesimpulan bahwa penggunaan model Think Pair and Share dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA di kelas V SDN 102099 Tebing Tinggi

tahun ajaran 2015/2016.

Persentase aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan setiap

pertemuan. Pada siklus I pertemuan I nilai rata-rata kelas adalah 56,13 dan pada

pertemuan II nilai rata-rata kelas adalah 66,2. Sedangkan pada siklus II pertemuan

I nilai rata-rata kelas adalah 71,30 dan pada pertemuan II nilai rata-rata kelas

adalah 86,25. Jumlah siswa yang aktif pada setiap aspek aktivitas belajar siswa

juga mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Siklus I pertemuan I jumlah

siswa yang aktif adalah 7 orang dengan persentase 23,33% dan pada pertemuan II

jumlah siswa yang aktif 19 orang dengan persentase 63,33%, pada siklus II

pertemuan I jumlah siswa yang aktif adalah 23 orang dengan persentase 76,66%

dan pada pertemuan II jumlah siswa yang aktif adalah 30 orang dengan persentase

100%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pemahaman, maka disarankan hal-hal

berikut:

1. Disarankan kepada siswa untuk selalu aktif dalam proses pembelajaran di

(23)

87

bertanya, dan mampu mengemukakan pendapatnya di dalam diskusi serta

selalu bersemangat dalam belajar.

2. Disarankan guru dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share pada mata pelajaran

IPA khususnya dalam materi gaya.

3. Kepada kepala sekolah untuk meningkatkan proses pembelajaran yang

berkualitas hendaknya kepala sekolah mengikut sertakan guru-guru dalam

pelatihan-pelatihan atau seminar-seminar agar guru lebih terampil

menggunakan berbagai model pembelajaran Think Pair and Share.

4. Kepada peneliti lanjutan yang berminat disarankan untuk meneliti tentang

model Think Pair and Share dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rineka Cipta

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed

Djamarah, Bahri. 2011. Psikologi Belajar.Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar.Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hardini & Puspitasari Dewi. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia

Huda, Miftahul. 2014. Model– Model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta:

Pustaka Belajar

Idris, Meity.H. 2014. Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan. Jakarta: Luxima Metro Media

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Kunandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Rajawali Pers

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :Kata Pena

Mudjiono dan Dimyati. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Jakarta

Purwanto, Ngalim. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Renti, Damay. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share untuk

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IVa SDN 106164 Sambirejo Timur T.A 2013/2014. Medan: UNIMED

(25)

89

Rotua, Olreni. 2011. Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Model

Pembelajaran Think Pair Share pada Materi Pokok Perubahan Lingkungan dan Pengaruhya di Kelas IVb SDN 107403 Cinta Rakyat Kecamatan Percut Sei Tuan T.A 2010/ 2011. Medan: UNIMED PERS

Rusman. 2014. Model Model Pembelajaran. Depok : PT Raja Grafindo Persada

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers

Suprijono, Agus. 2010. Cooperatif Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA

Slameto. 2010. Belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta

Trianto. 2013. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Wisudawati, Asih dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

Dengan proses ini, suatu perusahaan atau institusi dapat membuat replika dari basis data yang sedang mereka pakai sebagai backup bila mana terjadi kegagalan pada

Sedangkan hasil uji anova beda rata-rata konsumsi garam individu pada setiap wilayah tidak menunjukkan beda yang signifikan baik antara wilayah I dengan II dan III maupun antara

Untuk menduduki peperiksaan kategori yang lebih tinggi, calon-calon mestilah memegang perakuan kekompetenan terkini sekurang- kurangnya 1 tahun dengan sekurang-kurangnya 1

The Engineering Report describes and evaluates options for integrating OWS Context documents in requests for information based on the National Information Exchange Model

Kegiatan Rintisan Rumah Pintar dilakukan dalam bentuk penataan kelembagaan, peningkatan sarana dan prasarana, pembelajaran dan/atau pelatihan, serta pendampingan. Kegiatan yang

Latar belakang: Stroke didefinisikan sebagai suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global

RSIA KENARI GRAHA MEDIKA Dapat memberikan pelayanan Rawat Inap tidak hanya untuk Ibu dan Anak tetapi juga untuk Laki - Laki dan Perempuan Dewasa (selain kasus kebidanan). RS

 Menyampaikan kisah singkat tentang peristiwa penting dan sikap terpuji Nabi Sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw secara individu maupun perwakilan kelompok.  Menyampaikan hasil