• Tidak ada hasil yang ditemukan

Statistika Farmasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Statistika Farmasi"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

613.123.15 Statistika Farmasi

Bab 3: Distribusi Data

Atina Ahdika, S.Si, M.Si

Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia

(2)

Pendahuluan

Teori dalam statistika berkaitan dengan peluang

Konsep dasar peluang tersebut berkaitan dengan peluang distribusi, yaitu fungsi matematika yang menentukan peluang kemunculan pada domain dari distribusi tersebut

Peluang distribusi yang akan dibahas adalah

1 Distribusi Binomial

2 Distribusi Normal

(3)

Ruang Sampel dan Kejadian

Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu.

Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan. Biasanya dinotasikan dengan huruf S . Contoh: dari pelemparan sebuah dadu diperoleh keluaran S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.

Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Biasa dinotasikan dengan huruf kapital. Contoh: munculnya bilangan genap dari pelemparan sebuah dadu: A = {2, 4, 6}.

(4)

Gabungan Kejadian

A ∪ B = {a ∈ S : a ∈ A atau a ∈ B}

Irisan Kejadian

A ∩ B = {a ∈ S : a ∈ A dan a ∈ B}

(5)

Kejadian A dan B bersifat ’mutually exclusive (saling asing)’ jika A ∩ B = φ.

Komplemen

Ac = ¯A = {a ∈ S : a /∈ A}

(6)

Partisi Ruang Sampel

Sebuah himpunan kejadian {A1, A2, . . .} merupakan partisi dari ruang sampel S jika

1 Kejadian-kejadian tersebut bersifat ’mutually exclusive’, Ai∩ Aj = φ jika i 6= j .

2 iAi = S

(7)

Peluang

Peluang kejadian A adalah

P(A) = n(A) n(S ) di mana

n(A) : banyaknya keluaran A

n(S ) : banyaknya anggota ruang sampel S

(8)

Sifat-sifat peluang

1 0 ≤ P(A) ≤ 1

2 P(S ) = 1 P(∅) = 0

3 Untuk himpunan kejadian A1, A2, . . . yang ’mutually exclusive,

P

[

n=1

An

!

=

X

n=1

P(An)

4 P(A ∪ B) = P(A) + P(B) − P(A ∩ B)

5 P(Ac) = 1 − P(A)

6 Jika A ⊆ B maka P(A) ≤ P(B)

(9)

Peubah Acak

Peubah acak adalah fungsi yang memetakan anggota ruang sampel S ke bilangan real. Contoh:

Misalkan dua buah koin dilemparkan. Misalkan X menyatakan banyaknya sisi muka yang muncul, maka X adalah peubah acak yang bernilai 0, 1, dan 2 dengan peluang munculnya

P(X = 0) = P(BB) = 1 4 P(X = 1) = P(MB, BM) = 1

2 P(X = 2) = P(MM) = 1

4

(10)

Dua bola diambil secara acak tanpa pengembalian dari suatu wadah yang terdiri atas 4 bola merah dan 3 bola hitam.

Misalkan peubah acak Y menyatakan banyaknya bola merah yang terambil, maka ruang sampel dan nilai untuk Y adalah

S = {RR, RB, BR, BB}

Y = {2, 1, 1, 0}

dan

P(Y = 0) =1 4 P(Y = 1) =1 2 P(Y = 2) =1 4

(11)

Peubah Acak Diskrit

Peubah acak diskrit merupakan peubah acak yang terdefinisi pada barisan terhitung dari bilangan {xi, i = 1, 2, . . .}

sedemikian sehingga

P [

i

{X = xi}

!

=X

i

P(X = xi) = 1

(12)

Fungsi peluang

p(x ) = P(X = x ) =

(pi, jika x = xi 0, lainnya .

(13)

Fungsi distribusi

FX(x ) =X

i

p(xi)

(14)

Distribusi Binomial

Misalkan sebuah percobaan yang keluarannya berupa sebuah sukses atau sebuah gagal. Misalkan X = 1 jika hasilnya sukses dan X = 0 jika gagal, maka fungsi peluangnya

p(0) = P(X = 0) = 1 − p p(1) = P(X = 1) = p

di mana p merupakan peluang sukses dan 0 ≤ p ≤ 1.

Maka X merupakan peubah acak Bernoulli.

(15)

Jika terdapat n percobaan independen dengan keluaran berupa sukses dan gagal dan X menyatakan banyaknya sukses yang diperoleh, maka X berdistribusi Binomial dengan parameter (n, p) dan fungsi peluangnya

p(x ) =n x



px(1 − p)n−x, x = 0, 1, 2, . . .

Mean, E (X ) = np

Variansi, Var (X ) = npq = np(1 − p)

(16)

Contoh:

Kemungkinan hasil dari seorang pasien yang mengikuti suatu treatment adalah sembuh dengan peluang 0.75 atau tidak sembuh dengan peluang 0.25. Misalkan X = 1 jika hasilnya sembuh dan X = 0 jika hasilnya tidak sembuh, maka peluang distribusinya adalah

p(0) = 0.25 p(1) = 0.75

(17)

Beberapa contoh lain dari data yang berdistribusi Binomial pada riset farmasi adalah sebagai berikut

(18)

Misalkan sebuah antibiotik diberikan kepada 4 pasien dengan peluang sembuh sebesar p = 0.74. Misalkan X menyatakan banyaknya pasien yang sembuh, maka

X = {0, 1, 2, 3, 4}

Peluang bahwa tiga dari empat pasien akan sembuh dapat dihitung sbb

p(3) =4 3



(0.75)3(1 − 0.75)4−3

= 4!

3!1!(0.75)3(0.25)1

= 4 · 3 · 2 · 1

3 · 2 · 1 · 1(0.42188)(0.25) = 0.42188

(19)

Jika peluangnya dihitung satu-satu maka akan diperoleh hasil Banyaknya pasien sembuh Peluang

0 0.00391

1 0.04688

2 0.21094

3 0.42188

4 0.31641

(20)

Peubah Acak Kontinu

X merupakan peubah acak kontinu jika terdapat fungsi nonnegatif f (x ), terdefinisi untuk semua bilangan real x ∈ (−∞, ∞) sehingga

F (x ) =

x

Z

−∞

f (t)dt

(21)

atau

fX(x ) = d dxFX(x )

(22)

Distribusi Normal

X merupakan peubah acak Normal dengan parameter µ dan σ2 jika fungsi peluang X diberikan

f (x ) = 1 σ√

2πe12(x −µσ )2, ∞ < x < ∞

(23)

Distribusi Normal merupakan distribusi data yang paling dikenal sebagai distribusi yang simetris dan berbentuk lonceng. Daerah di bawah kurva merupakan nilai peluangnya.

(24)

Ketika µ dan σ diberikan, maka kurva normal dapat ditentukan.

Misalkan, jika µ = 50 dan σ = 5, maka nilai f (x ) dapat ditentukan untuk berbagai nilai x . Berikut adalah beberapa contoh kurva normal dengan spesifikasi masing-masing.

Dua kurva normal dengan standar deviasi yang sama tapi mean yang berbeda

(25)

Dua kurva normal dengan mean yang sama tapi standar deviasi yang berbeda

(26)

Dua kurva normal dengan mean dan standar deviasi yang berbeda

(27)

Contoh:

Misalkan sekelompok tablet dikategorikan berdasarkan beratnya dan ditunjukkan oleh histogram berikut

(28)

Daerah di Bawah Kurva Normal

Maka, berdasarkan kurva di atas

P(x1 < X < x2) =

x2

Z 1

σ√

2πe12(x −µσ )2dx

(29)

Untuk memudahkan perhitungan integral di atas, kita dapat mentransformasikan semua nilai observasi dari peubah acak X menjadi suatu himpunan observasi baru dari suatu peubah acak Z yang berdistribusi normal dengan mean 0 dan variansi 1 (normal standar). Transformasi tersebut adalah

Z = Z − µ σ Sehingga

P(x1 < X < x2) =

x2

Z

x1

1 σ√

2πe12(x −µσ )2dx

= 1

√ 2π

z2

Z

z

e12z2dz

(30)

Berikut adalah kurva normal dan kurva normal standar

(31)
(32)
(33)

Contoh:

Misalkan suatu peubah acak X berdistribusi normal dengan µ = 50 dan σ = 10, tentukan peluang X yang berada di antara 45 dan 62.

Solusi:

Nilai z yang berkaitan dengan x1= 45 dan x2 = 62 adalah z1= 45 − 50

10 = −0.5 dan z2 = 62 − 50 10 = 1.2

(34)

Maka,

P(45 < X < 62) = P(−0.5 < Z < 1.2)

= P(Z < 1.2) − P(Z < −0.5)

= 0.8849 − 0.3085 = 0.5764

(35)

Latihan

1. Determine the probability that three of six mice will live after dosing if the probability of a fail is 0.4.

2. A research scientist reports that mice will live an average of 40 months when their diets are sharply restricted and then enriched with vitamins and proteins. Assuming that the lifetimes of such mice are normally distributed with standard deviation of 6.3 months, find the probability that a given mouse will live

a. more than 32 months b. less than 28 months c. between 37 and 49 months

Referensi

Dokumen terkait

Bagi kota dengan karakter sebagai jalur transit dan pusat kegiatan bagi Kawasan hinterland seperti Surakarta, penggunaan data aktivitas dari penjualan bahan bakar SPBU

3.22.1 Siswa dapat menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks biografi pendek dan sederhana tentang tokoh terkenal, sesuai dengan konteks

Muntah h adalah keluarn adalah keluarnya ya kembal kembali i sebagi sebagian an besar atau besar atau seluru seluruh h isi lambung isi lambung yang terjadi secara paksa

Streptomyces clavuligerus ATCC 27064 (NRRL 3585) diketahui dapat menghasilkan senyawa yang menghambat β-laktamase yaitu senyawa yang dinamakan asam klavulanat, asam Z-(2R,

Dari penelitian didapatkan bahwa riwayat keluarga atopi tidak berhubungan dengan kejadian asma pada anak, tetapi anak yang mengalami manifestasi atopi akan memiliki risiko sebesar

informasi yang menyesatkan dan kami tidak menghilangkan informasi atau fakta yang material terhadap laporan keuangan; dan.. The Company’s financial statements do not

PAMA adalah untuk mengetahui kondisi jalan yang diterapkan sesuai dengan sistem penambangan dan spesifikasi alat angkut yang digunakan serta

chlorhexidine, serta menganalisis perbedaan jumlah koloni kuman bakteri trakhea sistem closed suction dan open suction yang mendapat oral hygiene dengan