• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KEBISINGAN (NOISE) PADA KNALPOT KOMPOSIT YANG DILENGKAPI SALURAN DALAM GANDA PADA MOBIL BENSIN KIJANG 7K TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KEBISINGAN (NOISE) PADA KNALPOT KOMPOSIT YANG DILENGKAPI SALURAN DALAM GANDA PADA MOBIL BENSIN KIJANG 7K TESIS"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KEBISINGAN (NOISE) PADA KNALPOT KOMPOSIT YANG DILENGKAPI SALURAN DALAM GANDA

PADA MOBIL BENSIN KIJANG 7K TESIS

OLEH SUPRIYADI 057015009/TM

PROGRAM MAGISTER TEHNIK MESIN FAKULTAS TEHNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2010

(2)

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP NOISE PADA KNALPOT KOMPOSIT YANG DILENGKAPI

SALURAN DALAM GANDA PADA MOBIL BENSIN KIJANG 7K

TESIS

Untuk Memperoleh Gelas Magister Teknik Pada Program Studi Teknik Mesin

Sekolah Pasca sarjana Universitas Sumatera Utara

OLEH SUPRIYADI 057015009/TM

PROGRAM MAGISTER TEHNIK MESIN FAKULTAS TEHNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2010

(3)

Judul : PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP NOISE PADA KNALPOT KOMPOSIT YANG

DILENGKAPI SALURAN DALAM GANDA MOBIL BENSIN KIJANG 7K

Nama Mahasiswa : Supriyadi Nomor Pokok : 057015009 Program Studi : Teknik Mesin

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Dr.-Ing. Ikhwansyah Isranuri) Ketua

(Prof.Dr.Ir. Bustami Syam, MSME) (Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D) Anggota Anggota

Ketua Program Studi Dekan FT-USU

(Prof.Dr.Ir. Bustami Syam, MSME) (Prof.Dr.Ir. Armansyah Ginting B. M.Eng)

(4)

Tanggal Lulus : 25 Pebruari 2010 Telah diuji pada

Tanggal : 25 Pebruari 2010

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr._ Ing. Ikhwansyah Isranuri

Anggota : 1. Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME 2. Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D 3. Ir. Alfian Hamsi, M.Sc

4. Drs. Nasruddin MN, M. Eng. Sc

(5)

ABSTRAK

Kebisingan di kota umumnya disebabkan suara kendaraan yang melintas di jalan raya.

Suara tersebut berasal dari tekanan gas buang dari hasil pembakaran di dalam ruang bakar mesin. Variasi putaran mesin akan mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat kebisingan.

Semakin tinggi putaran mesin maka semakin tinggi suara kebisingan yang keluar dari knalpot. Knalpot sebagai alat peredam bunyi yang umumnya terbuat dari bahan logam seperti mild steel, aluminium dan bahan lainnya, kurang mampu menurunkan tingkat kebisingan. Hal ini dikarenakan material tersebut mempunyai nilai koefisien serap bunyi yang kecil. Riset ini bertujuan membandingkan 3 jenis knalpot. Knalpot pertama yakni knalpot standar yang terbuat dari bahan mild steel, knalpot kedua yaitu knalpot komposit saluran tunggal dan knalpot ketiga, yakni knalpot komposit saluran ganda. Ketiga knalpot yang diriset tersebut mempunyai konstruksi dan isi di dalamnya sama dengan yang lain.

Mesin yang digunakan pada riset tersebut adalah mesin kijang bensin 7K yang ditempatkan pada stand mesin (engine stand). Variasi putaran yang dilakukan pada mesin 900 rpm, 1500 rpm, 2000 rpm, 2500 rpm dan 3000 rpm. Pengukuran tingkat tekanan bunyi dilakukan dengan jarak 1 meter dari tabung knalpot dengan metode setengah bola. Hasil pengujian pada knalpot standar dengan putaran 900 rpm sampai 3000 rpm diperoleh nilai tekanan bunyi rata-rata sebesar 27,98134 dB dan pada knalpot komposit saluran tunggal tekanan bunyi rata-rata 18,57912 dB serta pada knalpot komposit saluran ganda tekanan bunyi rata-rata 13,95578 dB. Dari penjelasan diatas bahwa pada knalpot komposit saluran tunggal yakni mampu menurunkan tingkat tekanan bunyi rata-rata sebesar 9.41 dB, bila dibandingkan dengan knalpot standar pada putaran 900 sampai 3000 rpm. Kemudian pada knalpot komposit saluran ganda mampu menurunkan tingkat tekanan bunyi rata-rata sebesar 14.03 dB, jika dibandingkan dengan knalpot standar pada putaran mesin 900 sampai 3000 rpm. Hasil riset menyimpulkan bahwa knalpot komposit saluran ganda dapat menurunkan kebisingan sebesar 39,98 % dibanding dengan knalpot standar.

Kata kunci : Variasi putaran, Knalpot komposit saluran ganda, Jarak pengukuran, Penurunan kebisingan

(6)

ABSTRACT

Noise in the town is mostly caused by the traffic of cars. It comes from the exhaust gas pressure in the engine chamber. Engine revolution will cause the noise level rises or increases. If revolution of the engine is high, the noise level outside from the silencer rises.

Silencer as equipment of reduction of the noise is generally made of metal such as mild steel, aluminium, or aluminium alloys, the materials had been found not good in reducing the noise, because they have low absorbtion coefficient. This research compares the performance of three kinds of silencers. The first silencer made of mild steel, is called standard silencer. The second silencer body is made from the composite material, but the inner construction of the second silencer is the same with the first silencer. The body of the third silencer is made of composite material.The third silencer is eqquiped with double intake port. The research used petrolium 7K stationary engine. The engine setup of the revolution of engine is 900 rpm,1500 rpm, 2000 rpm, 2500 rpm, 3000 rpm. Meassurement of the noise level uses a half ball method. Meassurement of the level noise is conducted by SPL meter is plared 1 m from silencer. Results of the research show that standard silencer generate the noise up to 27,98134 dB, composite silencer is 18,57912 dB and inner tubes composite silencer is 13,95578 dB. It was found that the inner tubes composite silencer can be able to reduce the noise 14,03 dB compared to standard silencer using engine revolution of 900 rpm until 3000 rpm. The second silencer is be able to reduce the noise up to 9.41 dB compared to standard silencer with the revolution engine of 900 rpm until 3000 rpm. Result of research shows that the inner tubes composite silencer is be able to reduce noise up to 39,98 % compared to standard silencer.

Keyword : Engine Revolution variation, Composite silencer , Meassurement stand, Noise reduction

(7)

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan limpahan Rahmat dan Nikmat kesehatan dan kelapangan waktu sehingga dapat diselesaikan penulisan Tesis yang berjudul : PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP NOISE PADA KNALPOT KOMPOSIT YANG DILENGKAPI SALURAN DALAM GANDA PADA MOBIL BENSIN KIJANG 7K

. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya kepada, Dr . Ing - Ikhwansyah Isranuri, selaku ketua pembimbing , Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME selaku anggota pembimbing dan sekaligus ketua Program Studi Pasca Sarjana Tehnik Mesin USU Medan, serta kepada Prof.Basuki Wirjosentono,MS, Ph.D, dan juga kepada Direktur Program Pasca Sarjana Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc, dan tak lupa kepada rekan–rekan mahasiswa, dan seluruh personil adaministratif di Program Magister Tehnik Mesin USU Medan

Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih terdapat kekurangan, untuk ini tentunya penulis mengharap kritik dan saran yang membangun .

Medan , Januari 2010 Penulis

SUPRIYADI

(8)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : SUPRIYADI

Tempat /Tgl lahir : Medan /13 Pebruari 1961

Agama : Islam

Status : Kawin

Alamat : Kompleks Perumahan Sri Gunting Blok 8 No 85 Sunggal

Latar belakang Pendidikan : 1968-1973 SD Muhammadiyah Sei Sikambing C

1974-1976 ST Negri 2 Medan

1977-1981 STM Negri 2 Medan

1983-1989 ITM Medan

Pengalaman Kerja : 1981-1981 di PT Inalum Kuala Tanjung (Asahan)

1982-2008 di P4 TK Medan

Pengalaman Mengajar : 1986-1995 D3GK Otomotif PPPGT Medan

1996-2008 Program Pelatihan Ketrampilan Guru SMK Teknologi Wilayah Sumatera dan Kalimantan 2005-2008 Program Keguruan D3GK Otomotif

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

DAFTAR ISTILAH . ... xvii

BAB 1. PENDAHULUAN ... .. 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.1.1. Pendahuluan... ... 1

1.1.2. Penelitian yang dilakukan terhadap knalpot ... 3

1.1.3. Road Map Penelitian ... 6

1.2. Perumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Bunyi ... 9

2.2. Bising ... 11

2.3. Mesin Sebagai Sumber Kebisingan ... 12

2.4. Knalpot ... 14

2.5. Knalpot Komposit ... 16

2.6. Komposit ... 17

(10)

2.6.1. Klasifikasi komposit ... 17

2.6.2. Keunggulan bahan komposit ... 18

2.7. Penyerapan Bunyi Pada Material ... 19

2.8. Hubungan Kecepatan Gas Terhadap Bahan dan Temperatur ... 21

2.9. Hubungan Radiasi dan Intensitas Bunyi ... 22

2.10. Hubungan Kecepatan Gas,Frekwensi,Tekanan Bunyi dan Daya Bunyi ... 23

2.11. Kerangka Konsep ... 29

BAB 3. METODE PENELITIAN ... 30

3.1. Tempat dan Waktu ... 30

3.1.1. Tempat ... 30

3.1.2. Waktu ... 30

3.2. Bahan dan Alat ... 30

3.2.1. Bahan ... 30

3.2.2. Alat Pengujian ... 31

3.3. Variabel yang diamati ... 31

3.4. Rancangan Kegiatan ... ... 32

3.4.1. Pembuatan Knalpot ... 32

3.4.2. Persiapan alat ... 34

3.4.3. Pelaksanaan Pengujian ... 34

3.5. Metode pengukuran ... 35

3.6. Pengukuran dan Pengolahan Data ... 39

3.7. Aliran Pelaksanan Penelitian ... 39

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41

(11)

4.2. Pembahasan ... 42

4.2.1. Anallisa Karakteristik Kebisingan Suara Knalpot ... 42

4.2.2. Perbandingan Tingkat Tekanan Bunyi Rata-rata pada Ketiga Knalpot ... 44

4.2.3. Perbandingan Tingkat Daya Bunyi Rata-rata pada ketiga Knalpot ... 46

4.2.4. Hubungan Kenaikan Putaran Mesin Terhadap Kebisingan.. 48

4.2.5. Perbandingan Tingkat Tekanan Bunyi Rata-rata Teori Dibanding denganTingkat Tekanan Bunyi Praktek ... 50

4.3. Analisa Kebisingan pada Bagian Dalam Knalpot ... 53

4.4. Rugi-rugi Bunyi di Dalam Tabung Knalpot ... 57

4.5. Perbandingan Tingkat Daya Bunyi pada Setiap Kamar Knalpot.. 63

4.6. Sifat dan Karakteristik Knalpot Saluran Ganda ... ... 66

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1. Kesimpulan ... 72

5.1.1. Kebisingan pada Bagian Luar Tabung Knalpot... 72

5.1.2. Kebisingan pada Bagian Dalam Tabung Knalpot ... 73

5.1.3. Rugi-rugi Bunyi Dalam Tabung Knalpot ... 73

5.2. Saran ... 74

DAFTAR KEPUSTAKAAN ... 76

LAMPIRAN ... 78

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kondisi Akustik Lingkungan Kita 11

Tabel 2.2 Kondisi Proses Kerja Motor 4 Tak 13

Tabel 2.3 Koefisien Serap Bunyi (α) dari Beberapa Material 21

Tabel 3.1 Ukuran Knalpot Standar 36

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan Knalpot Standar 44 Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan Knalpot Komposit

Saluaran Tunggal

44

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan Knalpot Komposit Saluaran Ganda

45

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Kebisingan pada Knalpot Standar 46 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Kebisingan pada Knalpot Komposit

Saluran Tunggal

47

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Kebisingan pada Knalpot Komposit Saluran Ganda

47

Tabel 4.7 Tingkat Tekanan Bunyi rata-rata (Lw) pada ketiga Jenis Knalpot

48

Tabel 4.8 Tingkat Daya Bunyi Rata–rata (lav) pada ketiga Jenis Knalpot 50 Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Kenaikan Tekanan Bunyi Rata-rata (Lw)

pada Ketiga Jenis Knalpot

52

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Penurunan Tekanan Bunyi Rata-rata (Lav) pada Ketiga Jenis Knalpot

54

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Kebisingan Dalam Tabung Knalpot Standar 57 Tabel 4.12 Analisa Tingkat Daya Bunyi pada Sumber Bunyi Ketiga Jenis

Knalpot

58

(13)

Tabel 4.13 Kerugian Bunyi dalam Tabung Knalpot Standar 63 Tabel 4.14 Kerugian Bunyi dalam Tabung Knalpot Komposit Saluran

Tunggal

63

Tabel 4.15 Kerugian Bunyi dalam Tabung Knalpot Komposit Saluran Ganda

63

Tabel 4.16 Tingkat Daya Bunyi di dalam Tabung Knalpot Standar 66 Tabel 4.17 Perbedaan Tingkat Daya Bunyi Rata-rata Teoritis Dibanding

Tingkat Daya Bunyi Rata-rata Praktek (dB) pada Knalpot Standar

67

Tabel 4.18 Perbedaan Tingkat Daya Bunyi Rata-rata Teoritis Dibanding Tingkat Daya Bunyi Rata-rata Praktek (%) pada Knalpot Standar

68

Tabel 4.19 Perbedaan Tingkat Daya Bunyi Rata-rata Teoritis Dibanding Tingkat Daya Bunyi Rata-rata Praktek pada Knalpot Komposit Saluran Tunggal

68

Tabel 4.20 Perbedaan Tingkat Daya Bunyi Rata-rata Teoritis Dibanding Tingkat Daya Bunyi Rata-rata Praktek pada Knalpot Komposit Saluran Ganda

69

Tabel 4.21 Hubungan Variasi Putaran Mesin dibanding Tingkat Tekanan Bunyi Rata-rata pada Knalpot Komposit Saluran Ganda

70

Tabel 4.22 Hubungan Variasi Putaran Mesin dibanding Tingkat Daya Bunyi pada Knalpot Komposit Saluran Ganda

71

Tabel 4.23 Hubungan Kecepata Gas terhadap Tingkat Tekanan Bunyi pada Knalpot Komposit Saluran Ganda

72

Tabel 4.24 Rugi-Rugi Bunyi Dalam Tabung Knalpot Komposit Saluran Ganda

74

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Situasi akustik tiga elemen 8

Gambar 2.2 Perubahan tekanan dan getaran garpu tala 8

Gambar 2.3 Grafik countour kekerasan bunyi 10

Gambar 2.4 Proses kerja motor bensin 4 tak 12

Gambar 2.5 Gas buang yang masuk dalam tabung knalpot 13 Gambar 2.6 Aliran gas pada knalpot komposit saluran ganda 15 Gambar 2.7 Isi dalam knalpot komposit saluran ganda 15

Gambar 2.8 Knalpot komposit saluran ganda 15

Gambar 2.9 Pemantulan dan penyerapan bunyi pada dua media akustik 18 Gambar 2.10 Pemantulan dan penyerapan energi bunyi pada media akustik 19

Gambar 2.11 Gelombang longitudinal 25

Gambar 2.12 Kerangka konsep penelitian 26

Gambar 3.1 Bentuk luar knalpot standar 29

Gambar 3.2 Konstruksi bagian dalam knalpot standar dan knalpot

komposit saluran tunggal 29

Gambar 3.3 Konstruksi bagian dalam knalpot standart dan aliran gas

buang dalam knalpot 30

Gambar 3.4 Konstruksi bagian dalam knalpot komposit saluran ganda 30 Gambar 3.5 Konstruksi bagian dalam knalpot komposit saluran dalam

ganda dan aliran gas buang dalam knalpot 30

Gambar 3.6 Ukuran luar knalpot standar 31

Gambar 3.7 Ukuran luar knalpot standar 31

Gambar 3.8 Belahan knalpot komposit saluran tunggal dan knalpot

Standar 31

(15)

Gambar 3.10 Saluran pipa di dalam knalpot komposit saluran ganda 32 Gambar 3.11 Skema pengukuran setengah bola dengan jarak 1 meter dari

titik pengukuran 34

Gambar 3.12 Pengukuran kebisingan atau tingkat tekanan bunyi dengan

spl meter pada jarak 1 meter 35

Gambar 3.13 Posisi titik pengukuran kebisingan 35

Gambar 3.14 Pengukuran tekanan pada tabung knalpot 36 Gambar 3.15 Garis koordinat pengukuran setengah bola 36

Gambar 3.16 Pengukuran setengah bola 36

Gambar 3.17 Pengukuran sound pressure level 37

Gambar 3.18 Set up alat engine tune up tester 38

Gambar 3.19 Set up alat exhaus gas analyzer 39

Gambar 3.20 Persiapan pengoperasian mesin 40

Gambar 3.21 Sound pressure level meter 40

Gambar 3.22 Exhaust gas analyser ( star gas 889 ) 40 Gambar 3.23 Engine tune up tester ( Okuda Koki ea-800a) 41

Gambar 3.24 Diagram alir penelitian 42

Gambar 4.1 Titik pengukuran pada tabung knalpot 44

Gambar 4.2 Titik pengukuran tingkat tekanan bunyi pada knalpot 45 Gambar 4.3 Arah pengukuran tingkat tekanan bunyi pada sumbu X,Y,Z

dengan jarak 1 meter 45

Gambar 4.4 Memanaskan dan memeriksa kondisi mesin 46

Gambar 4.5 Mengukur tingkat tekanan bunyi dengan jarak 1 meter pada

permukaan knalpot 46

Gambar 4.6 Knalpot standar 47

(16)

Gambar 4.7 Knalpot komposit 47 Gambar 4.8 knalpot standar yang dipasang pada mobil 47 Gambar 4.9 Pengukuran tekanan bunyi pada 3 bidang koordinat 48 Gambar 4.10 Grafik tingkat daya bunyi rata-rata (Lw) ketiga knalpot yang

di uji 53

Gambar 4.11 Grafik tingkat tekanan bunyi rata-rata (Lav) pada ketiga

knalpot yang di uji 53

Gambar 4.12 Penurunan tingkat tekanan bunyi rata-rata pada ketiga

knalpot 57

Gambar 4.13 Aliran gas dalam tabung knalpot standar 58 Gambar 4.14 Aliran gas dalam tabung knalpot komposit saluran ganda 58 Gambar 4.15 Grafik tingkat daya bunyi berbanding putaran pada knalpot

standar dibanding knalpot komposi saluran ganda 61

(17)

DAFTAR ISTILAH

Notasi/ simbol Satuan

N = Putaran Mesin rpm

c = Kecepatan Gas m/s

ρ = Masa Jenis kg/m3

m = Masa Knalpot kg

ΔP = Tekanan Gas pa

A = Luas Penampang Tabung / Pipa m2

Wa = Daya Akustik Watt

Lav = Tingkat Tekanan Bunyi Rata-rata dB

Li = Tingkat Daya Bunyi dB

I = Intensitas Bunyi Watt/m2

t = Temperatur °C/ °K

P = Tekanan bunyi pa

d = Diameter Pipa /Tabung m

f = Frekwensi Hz

cl = Cepat Rambat Bunyi m/dt

TL = Transmisi Loss dB

NR = Noise Reduction dB

μ = Poisson ratio dB

E = Modulus Elastistas Bahan Gpa

Gambar

Gambar 4.7  Knalpot komposit  47  Gambar 4.8  knalpot standar yang dipasang pada mobil  47  Gambar 4.9  Pengukuran tekanan bunyi pada 3 bidang koordinat  48  Gambar 4.10  Grafik tingkat daya bunyi rata-rata (Lw) ketiga knalpot yang

Referensi

Dokumen terkait

menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara feminin dengan perilaku asertif mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian lain pada pasien yang menjalani hemodialisis lebih dari 6 bulan mendapatkan 46% pasien mengalami insomnia, dimana

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada masing-masing aspek yaitu: (1) Context: di SMA Negeri 3 Salatiga sudah melakukan identifikasi kebutuhan dengan beberapa instrumen,

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada masing-masing aspek yaitu: (1) Context: di SMA Negeri 3 Salatiga sudah melakukan identifikasi kebutuhan dengan beberapa instrumen,

Ternyata, pemberian kombinasi larutan ekstrak kunyit dan madu pada dosis yang sama dengan dosis madu atau larutan ekstrak kunyit saja tidak menunjukkan perbaikan

 Dapat mendukung hubungan sosial main sendiri, berdampingan, dan bersama Dua wadah dengan tempat menuangkan dan mengosongkan — satu diisi air warna merah, satu diisi air warna

Video AVI tersebut dikonversi ke berbagai jenis format dengan menggunakan software Total Video Converter (TVC) cara menghitung Ratio kompresi dengan membandingkan jumlah ukuran

b. Penentuan sumber-sumber rekrutmen 1) Sumber internal.. Adalah tenaga kerja atau karyawan yang akan mengisi suatu lowongan kerja diambil dari dalam