A. Gambaran Umum
1. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Serang
Pada mulanya Kantor Pelayanan Pajak Serang merupakan unit kerja dinas luar kantor Inspeksi dari Kantor Pelayanan Pajak di Bogor yang terdiri dari : a. Seksi Umum
b. Seksi Pusat Tata Usaha
c. Seksi Penerimaan Perencanaan Pajak d. Seksi Penetapan I
e. Seksi Penetapan II
f. Kantor Dinas luar tingkat I Bogor, terdiri dari kantor luar Tingkat II Cibinong dan Kantor Tingkat II Ciamis. Kantor Tingkat I Tangerang, terdiri dari Kantor Tingkat II Balaraja dan Kantor Tingkat II Tangerang.
g. Kantor Dinas Tingkat II Banten terdiri dari Kantor Tingkat II Serang, Kantor Dinas Tingkat II Pandeglang dan Kantor Dinas Tingkat II Lebak.
Berdasarkan keputusan Menteri Keuangan No.288/KMK/01/77 tanggal 22 September 1971, Kantor Inspeksi Pajak Serang dibentuk dan diresmikan tanggal 1 Januari 1978, oleh Direktur Jenderal Pajak, yaitu Drs. Sutadi Sukarya, dengan penandatanganan prasasti.
24
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 276/KMK/01/89
tanggal 25 Maret 1989 Kantor Pelayanan Pajak Serang dibentuk. KantorPelayanan Pajak ini bertype A, dengan unit kerja bagian-bagian organisasinya
terdiri dari :
a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Seksi Informasi Tata Usaha Pajak
c. Seksi Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung Lainnya (PPN&
PTLL)
d. Seksi Penerimaan dan Keberatan e. Seksi Penagihan
f. Seksi Penyuluhan Pajak.
Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.
94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994 seksi-seksi berkembang menjadi:
a. Sub Bagian Umum
b. Seksi Pusat Data dan Informasi c. Seksi Tata Usaha Perpajakan d. Seksi PPh Orang Pribadi e. Seksi PPh Badan
f. Seksi Pemotongan dan Pemungutan PPh g. Seksi PPN & PTLL
h. Seksi Penagihan
i. Seksi Penerimaan dan Keberatan
j. Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan Rangkas Bitung
2. Aktivitas Kantor Pelayanan Pajak Serang
KPP mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pengawasan administrasi, dan pemeriksaan sederhana terhadap Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung Lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, KPP menyelenggarakan fungsi:
1. Pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, pengamatan potensi perpajakan, dan ekstensifikasi Wajib Pajak.
2. Penelitian dan penatausahaan surat pemberitahuan tahunan, surat pemberitahuan masa serta berkas Wajib Pajak;
3. Pengawasan pembayaran masa Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung Lainnya 4. Penatausahaan piutang pajak, penerimaan, penagihan, penyelesaian keberatan,
penatausahaan banding, dan penyelesaian restitusi Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung lainnya;
5. Pemeriksaan sederhana dan penerapan sanksi perpajakan;
6. Penerbitan Surat Ketetapan Pajak;
7. Pembetulan Surat Ketetapan Pajak;
8. Pengurangan sanksi pajak;
9. Penyuluhan dan konsultasi perpajakan;
10. Pelaksanaan administrasi KPP.
3. Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan fungsi-fungsinya, Kantor Pelayanan Pajak Serang
dibagi mejadi beberapa Seksi serta Sub Bagian. Setiap Seksi atau Sub Bagian
menjalankan fungsinya sesuai dengan tugasnya masing-masing yang tercantum didalam Buku Petunjuk Pelaksanaan Pekerjaan (Prosedur Kerja) yang diterbitkanoleh Direktorat Jenderal Pajak. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak
disusun berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 443/KMK.01/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, dan Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan. Adapun Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Serang beserta tugas masing masing bagian adalah sebagai berikut:1. Kepala Kantor 2. Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melakukan Tata Usaha, Kepegawaian, Keuangan dan Rumah Tangga di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak Serang.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Sub Bagian Umum mempunyai fungsi a. Melakukan urusan tata usaha dan kepegawaian
b. Melakukan urusan keuangan
c. MelakiiJtati Uitisan; Runiah Tangga dan Perlengkapan
Sub flagian Umum terdiri dari:
1) Koordiri&tor Pelaksana Kepegawaian
2) Koordinator Pelaksana Rumah Tangga 3) Koordinator Pelaksana Keuangan
3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) Seksi PDI mempunyai tugas pokok :
a. Pengumpulan Data potensi perpajakan dan data perpajakan lainnya.
b. Pelaksanaan ekstensifikasi dan intensifikasi Wajib Pajak
c. Penatausahaan data masukan maupun data keluaran sebagai bahan pengolahan dan penyajian informasi perpajakan.
d. Pemecahan, pengelompokan, sortasi dan identifikasi data perpajakan .
e. Pengiriman Data Wajib Pajak Tidak Dikenal dan Daitar Wajib Pajak tertentu lainnya kepada seksi terkait.
f. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan editing dan pembuatan transkrip data perpajakan.yang akan diolah ke komputer.
g. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan perekaman data Wajib Pajak.
h. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelayanan Peminjaman Data dan penyaluran Informasi ke pihak lain.
Seksi PDI terdiri dari:
1) Koordinator Pelaksana Data Masukan dan Keluaran (PDI I)
2) Koordinator Pelaksana Pengolaha Data dan Penyajian Informasi (PDI II)
3) Koordinator Pelaksana Penggalian Potensi Perpajakan & Ekstensifikasi Wajib
Pajak (PDI III)
4. Scksi Tata lisaha Perpajakan
Seksi TUP mempunyai tugas pokok :
a. Pelaksanaan serta pengurusan pendaftaran Wajib Pajak Baru untuk diberikan NPWPatauNPPKP
b. Pelaksanaan pemeriksaan dalam rangka pemberian NPWP kepada Wajib Pajak.
c. Pelaksanaan pembuatan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Himbauan kepada Wajib Pajak.
d. Mengkoordinasikan pelayanan pelaporan pajak Wajib Paak melalui Tempat Pelayanan Terpadu (TPT)
e. Melaksanakan kearsipan laporan-laporan Wajib Pajak untuk kemudian menyaiurkan ke seksi terkait yang membutuhkan
Seksi Tata Usaha Perpajakan Terdiri dari 1) Koordinator Pelaksana Pendaftaran Wajib Pajak 2) Koordinator Pelaksana Surat Pemberitahuan Pajak
3) Koordinator Pelaksana Ketetapan & Kearsipan Wajib Pajak 4) Koordinator Pelaksana Tempat Pelayanan Terpadu
5. Seksi Pajak Penghasilan Perseorangan
Seksi PPh Perseorangan mempunyai tugas pokok :
a. Pemantauan dan penatausahaan pembayaran masa PPh Perseorangan.
b. Penerimaan, penatausahaan dan pengecekan surat pemberitahuan Masa PPh Perseorangan
c. Penelaahan dan penyusunan laporan efektifitas pembayaran Masa PPh
Perseorangan dan laporan lainnya yang berkaitan dengan PPh Perseorangan.d. Verifikasi atas surat pemberitahuan Masa dan Tahunan PPh Perseorangan WP yang tidak terdaftar dan yang tidak memasukkan surat pemberitahuan.
e. Melakukan urusan Fiskal Luar Negeri.
Seksi PPh Perseorangan terdiri dari :
1) Koordinator Pelaksana Pengawasan Pembayaran Masa PPh Perseorangan
(PPh PO I)
2) Koordinator Pelaksana Verifikasi PPh Perseorangan (PPh PO II) 6. Seksi Pajak Penghasilan Badan
Seksi PPh Badan mempunyai tugas pokok :
a. Pemantauan dan penatausahaan pembayaran masa PPh Badan
b. Penerimaan, penatausahaan dan pengecekan surat pemberitauan Masa dan
Tahunan PPh Badan
c. Penelaahan dan penyusnan laporan efektifitas pembayaran Masa PPh Badan
dan laporan lainnya yang berkaitan dengan PPh Badand. Verifikasi atas Surat Pemberitahuan Masa dan Tahunan PPh Badan yang tidak
terdaftar dan yang tidak memasukkan surat pemberitahuan.Seksi PPh Badan terdiri dari :
1) Koordinator Pelaksana Pengawasan Pembayaran Masa PPh Badan (PPh
Badan I)2) Koordinator Pelaksana Verifikasi PPh Badan (PPh Badan II)
7. Seksi Pemotongan dan Pemungutan PPh
Seksi Pemotongan dan Pemungutan PPh niempunyai tugas pokok :
a. Pemantauan dan penatausahaan pembayaran masa pemotongan dan pemungutan PPh
b. Penerimaan, penatausahaan dan pengecekan surat pemberitauan Masa dan Tahunan PPh Pemotongan dan Pemungutan.
c. Penelaahan dan penyusunan laporan efektifitas pembayaran Masa Pemotongan dan Pemungutan PPh dan laporan lainnya yang berkaitan dengan pemotongan dan pemungutan PPh
d. Verifikasi atas Surat Pemberitahuan Masa dan Tahunan Pemotongan dan Pemungutan PPh yang tidak terdaftar dan yang tidak memasukkan surat pemberitahuan.
Seksi Pemotongan dan Pemungutan PPh terdiri dari :
1) Koordinator Pelaksana Pengawasan Pembayaran Masa Pemotongan dan Pemungutan PPh (Pemotongan dan Pemungutan I)
2) Koordinator Pelaksana Verifikasi Pemotongan dan Pemungutan PPh (Pemotongan dan Pemungutan II)
8. Seksi Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Tidak Langsnng Lainnya Seksi PPN & PTLL mempunyai tugas pokok :
a. Pemantauan dan penatausahaan pembayaran masa PPN dan PTLL
b: Penerimaan, penatausahaan dan pengecekan surat pemberitahuan Masa PPN
&PTLL
c. Penelaahan dan penyusunan laporan efektifitas pembayaran Masa PPN &
PTLL dan laporan lainnya yang berkaitan dengan PPN & PTLL
d. Pemantauan terhadap pelaksanaan dan pemenuhan kewajiban pembayaran Bea Materai melalui koordinasi dengan Kantor Pos.
e. Verifikasi atas Surat Pemberitahuan Masa PPN & PTLL yang tidak terdaftar
dan yang tidak memasukkan surat pemberitahuan.f. Pemberian Nomor Faktur Pajak untuk Wajib Pajak Pengusaha Kena Pajak Seksi PPN & PTLL terdiri dari:
1) Koordinator Pelaksana PPN Industri 2) Koordinator Pelaksana PPN Perdagangan 3) Koordinator Pelaksana PPN Jasa dan PTLL 9. Seksi Penerimaan dan Keberatan
Seksi Penerimaan dan Keberatan mempunyai tugas pokok :
a. Penerimaaan dan Penatausahaan Surat Setoran Pajak Lembar 2 dari Seksi
terkait.
b. Perekaman, penyortiran Surat Setoran Pajak lembar 2 c. Penatausahaan permohonan restitusi Wajib Pajak.
d. Penatausahan Permohonan Keberatan Wajib Pajak
e. Pembuatan uraian keberatan Wajib Pajak yang kemudian disalurkan ke seksi terkait.
Seksi Penerimaan dan Keberatan terdiri dari:
1) Koordinator Pelaksana Keberatan PPh 2) Koordinator Pelaksana Keberatan PPN
3) Koordinator Pelaksana Rekonsiliasi dan tata Usaha Penerimaan Pajak &
Restitusi
10. Seksi Penagihan
Seksi Penagihan mempunyai tugas pokok : a. Penatausahaan Piutang Pajak
b. Penyiapan Surat Tegoran dan Penyusunan Penagihan dengan Surat Paksa c. Pelaksanan Penagihan utang pajak melalui Jnru Sita Pajak Negara
d. Perekaman dan penatausahaan utang pajak yang belum dibayar yang akan disalurkan ke seksi terkait.
Seksi Penagihan terdiri dari:
1) Koordinator Pelaksana Tata Usaha Piutang Paj ak 2) Koordinator Pelaksana Penagihan
B. Metode Penelitian
Untuk memperoleh hasil penelitian atas pelaksanaan pemeriksaan pajak di
KPP Serang, metode penelitian yang diterapkan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif, yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti.Penelitian Deskriptif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berhubungan dengan keadaan yang terj adi saat itu.
2. Menguraikan satu variable saja atau beberapa variable namun diuraikan satu persatu, dan
3. Variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakuan.
Pada umumnya penelitian deskriptif menggunakan survey sebagai metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data melalui survey mempunyai ciri-ciri:
a. Informasi diperoleh dari sekumpulan orang.
b. Informasi yang diperoleh dari sekumpulan orang tersebut merupakan sample, dan
c. Informasi diperoleh melalui bertanya dengan beberapa pertanyaan.
C. Definisi Operasional Variabel
Didalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan satu variabel yaitu : Pemeriksaan Pajak, berikut mengenai keterangan variabel tersebut:
Pemeriksaan Pajak adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (UU. No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum Perpajakan Pasal 1 angka 24 ).
D. Metode Pengumpulan Data 1. Penelitian Kepustakaan
Yaitu penelitian yang penulis lakukan untuk mendapatkan dan mengumpulkan data-data, dengan cara membaca buku-buku, literatur-literatur
yang ada serta catatan-catatan selama perkuliahan yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini.
2. Penelitian Lapangan
Yaitu penelitian yang penulis lakukan secara langsung ke lapangan atau tempat dimana penelitian itu dilakukan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak di KPP Serang yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Cara-cara yang penulis lakukan dalam penelitian lapangan ini adalah sebagai berikut:
a. Interview I Wawancara
Melakukan interviev / wawancara secara langsung dengan petugas pajak / fiskus yang berwenang terhadap data-data yang dibutuhkan.
b. Observasi
Melakukan observasi secara langsung pada petugas pelaksana pemeriksaan pajak terhadap kegiatan pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh KPP Serang.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan metode analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif adalah analisis yang didasarkan pada pernyataan keadaan dan ukuran kualitas yang terdapat dalam prosedur pemeriksaan pajak. Sedangkan analisis deskriptif kuantitatif adalah analisis yang didasarkan pada data yang dapat dihitung atau diukur untuk menghasilkan suatu penaksiran data kuantitatif yang kokoh. Penekanan dalam penggunaan kedua
metode ini adalah dengan cara memberikan gambaran atau uraian atas suatu
keadaan sejelas mungkin serta memberikan perhitungan atau pengukuran yang akan menghasilkan data kuantitatif yang kokoh tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Uraian yang dianalisis adalah pelaksanaan pemeriksaan pajak tahun 2003 pada Kantor Pelayanan Pajak Serang, yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi pelaksanaan pemeriksaan pajak yang telah
dilakukan Kantor Pelayanan Pajak Serang.