• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENATAAN PERMUKIMAN KAWASAN PESISIR DI KECAMATAN LEKOK KABUPATEN PASURUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENATAAN PERMUKIMAN KAWASAN PESISIR DI KECAMATAN LEKOK KABUPATEN PASURUAN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENATAAN PERMUKIMAN KAWASAN

PESISIR DI KECAMATAN LEKOK

KABUPATEN PASURUAN

Oleh :

Akhmad Nasikhudin 3606100004

PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

(2)

Rumusan Masalah

Tujuan dan Sasaran

Kondisi permukiman pesisir mengalami

kekumuhan yang disebabkan penurunan kualitas lingkungan permukiman. Untuk itu diperlukan peningkatan permukiman pesisir sehingga tercipta permukiman yang sehat,layak dan teratur dengan mengetahui faktor-faktor penyebabnya sehingga dapat diketahui kriteria

peningkatan kualitas permukimannya.

Tujuan dari penelitian ini adalah peningkatann kualitas permukiman Kawasan Pesisir kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan.

Sasaran :

1. Mengidentifikasi desa prioritas

2. Menganalisis faktor-faktor penyebab permukiman kumuh

3. Menganalisa kriteria peningkatan kualitas permukiman

4. Memberikan konsep penataan kawasan permukiman

(3)

Metode Analisa

No Tujuan/Sasaran Variabel Teknik

pengambilan data

Teknik

analisa data Output

1. Penentuan Desa Prioritas  Prasarana dan sarana lingkungan  Kondisi fisik

bangunan

Primer dan

Sekunder AnalisaPenentuan desa prioritas

Desa - desa prioritas Kecamatan Lekok 2. Penentuan faktor penyebab permukiman kumuh  Prasarana lingkungan  Sarana Lingkungan  Fisisk Bangunan  Sosial Ekonomi  Resiko bencana  Lingkungan alam Primer dan

Sekunder AnalisaDeskriptif Faktor – faktor penyebabpermukiman kumuh Kecamatan Lekok 3, Penentuan Kriteria peningkatan kualitas permukiman  Karakteristik Permukiman  Faktor-faktor penyebab Sekunder Analisa Deskriptif dan Analisa Triangulasi Kriteria peningkatan lingkungan permukiman 4. Penentuan konsep penataan permukiman kumuh pesisir  Karakteristik Permukiman  Faktor-faktor penyebab  Kriteria peningkatan Sekunder Analisa

Triangulasi Konseppermukiman penataankumuh pesisir Kecamatan Lekok

(4)
(5)
(6)

Analisa Desa Pesisir Prioritas

Indeks Hirarki Wilayah

Tingkat Aksesibilitas

Analisa Sektor Ekonomi Basis

Penggunaan Lahan

Kependudukan

Tingkat Pelayan Fasilitas

Jarak Orbital

Fungsi Jalan

Kondisi Perkerasan Jalan

Ketersediaan Angkutan

Indeks Kependudukan

Indeks LQ

(7)

Analisa Desa Pesisir Prioritas

Indeks Hirarki Wilayah

PERSENTASE LAHAN TERBANGUN

SUB INDEKS JUMLAH PENDUDUK SUB INDEKS TINGKAT PERTUMBUHA N PENDUDUK SUB INDEKS TINGKAT

PELAYANAN SUB INDEKS

1 Rowogempol 12.05% 269 8540 806 0.14% 371 9 196 410 666 2 Gejugjati 37.80% 845 6041 570 0.20% 525 7 152 523 849 3 Alastlogo 28.56% 639 4278 404 0.24% 639 9 196 469 761 4 Balunganyar 6.07% 136 6146 580 0.17% 444 7 152 328 532 5 Branang 44.71% 1000 4130 390 0.22% 576 9 196 540 876 6 Tampung 19.49% 436 3316 313 0.29% 772 7 152 418 679 7 Tambaklekok 24.53% 549 5692 537 0.17% 449 12 261 449 728 8 Jatirejo 7.83% 175 10598 1000 0.11% 291 46 1,000 616 1000 9 Pasinan 37.75% 844 7448 703 0.12% 307 10 217 518 840 10 Wates 5.86% 131 7081 668 0.14% 360 7 152 328 532 11 Semedusuri 6.58% 147 2385 225 0.38% 1000 7 152 381 618

KEPENDUDUKAN TINGKAT PELAYANAN FASILITAS

INDEKS AHW

N0 NILAI INDEKS

KOMULATIF DESA

(8)

Analisa Desa Pesisir Prioritas

Indeks Hirarki Wilayah

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

(9)

Analisa Desa Pesisir Prioritas

Tingkat Aksesibilitas

INDEKS AKSESBILITAS Kondisi Jalan Fungsi Jalan Ketersediaan Angkutan Umum 1 Rowogempol 4.0 125 143 333 70 546 346 893 346 2 Gejugjati 5.0 100 371 1126 80 1577 1000 2,577 1,000 3 Alastlogo 10.0 50 150 326 240 716 454 1,171 454 4 Balunganyar 3.0 167 140 279 65 484 307 791 307 5 Branang 2.0 250 192 760 360 1312 832 2,144 832 6 Tampung 1.0 500 147 358 105 610 387 997 387 7 Tambaklekok 0.5 1,000 351 144 150 645 409 1,054 409 8 Jatirejo 0.5 1,000 275 785 275 1335 846 2,181 846 9 Pasinan 0.5 1,000 131 395 70 596 378 974 378 10 Wates 7.0 71 175 346 60 581 368 949 368 11 Semedusuri 12.0 42 117 289 50 456 289 745 289 SUB INDEKS PRASARANA TRANSPORTASI TOTAL INDEKS AKSES N0 DESA JARAK ORBITAL SUB INDEKS JARAK NILAI VARIABEL JUMLAH BOBOT PRASARANA TRANSPORTASI

(10)

Analisa Desa Pesisir Prioritas

Tingkat Aksesibilitas

-100 200 300 400 500 600 700 800 900 1,000 INDEKS AKSESBILITAS

(11)

Analisa Desa Pesisir Prioritas

Analisa Sektor Ekonomi Basis

Si Sn LQ Si Sn LQ 1 Rowogempol 8540 806 0.14% 371 2229 3646 0.61 125 3646 0.03 0.65 718 1895 923 2 Gejugjati 6041 570 0.20% 525 1504 2415 0.62 11 2415 0.00 0.63 697 1792 873 3 Alastlogo 4278 404 0.24% 639 1204 2096 0.57 55 2096 0.03 0.60 668 1711 833 4 Balunganyar 6146 580 0.17% 444 2855 3433 0.83 47 3433 0.01 0.85 940 1964 956 5 Branang 4130 390 0.22% 576 2574 2893 0.89 28 2893 0.01 0.90 1000 1966 957 6 Tampung 3316 313 0.29% 772 1499 1912 0.78 78 1912 0.04 0.82 917 2002 975 7 Tambaklekok 5692 537 0.17% 449 2960 3911 0.76 18 3911 0.00 0.76 847 1832 892 8 Jatirejo 10598 1000 0.11% 291 4654 6862 0.68 55 6862 0.01 0.69 763 2054 1000 9 Pasinan 7448 703 0.12% 307 1863 4566 0.41 109 4566 0.02 0.43 480 1490 726 10 Wates 7081 668 0.14% 360 2100 4592 0.46 9 4592 0.00 0.46 511 1539 749 11 Semedusuri 2385 225 0.38% 1000 664 1243 0.53 15 1243 0.01 0.55 607 1832 892 RERATA INDEKS POTENSI EKNOMI INDEKS POTENSI EKONOMI JUMLAH PENDUDUK SUB INDEKS PERTUMBUHAN PENDUDUK SUB INDEKS

PERTANIAN PERDAGANGAN RERATA LQ

INDEKS LQ

N0 DESA

(12)

Analisa Desa Pesisir Prioritas

Analisa Sektor Ekonomi Basis

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

(13)

Analisa Desa Pesisir Prioritas

KELAS 1 Rowogempol 666 346 923 1935 645 680 Prioritas IV 2 Gejugjati 849 1,000 873 2721 907 956 Prioritas I

3 Alastlogo 761 454 833 2048 683 720 Prioritas III 4 4 Balunganyar 532 307 956 1795 598 631 Prioritas IV

5 Branang 876 832 957 2665 888 937 Prioritas I

6 Tampung 679 387 975 2040 680 717 Prioritas III 4 Kelas

7 Tambaklekok 728 409 892 2029 676 713 Prioritas III INTERVAL KATEGORI 8 Jatirejo 1000 846 1000 2846 949 1000 Prioritas I 580 - 685 PRIORITAS IV 9 Pasinan 840 378 726 1944 648 683 Prioritas IV 685 - 789 PRIORITAS III 10 Wates 532 368 749 1650 550 580 Prioritas IV 789 - 895 PRIORITAS II 11 Semedusuri 618 289 892 1800 600 632 Prioritas IV 895 - 1000 PRIORITAS I N0 DESA

PERHITUNGAN KOMULATIF

JUMLAH RERATA INDEKS

c. Pembagian kelas yang ditentukan adalah KETERANGAN INDEKS HIRARKI WILAYAH INDEKS AKSESBILITAS INDEKS EKONOMI

a. Jumlah kelas = 1 + 3,22 LogN yaitu 1 + 3,22 Log 11 yang berarti b. Interval kelas = 105.08

NILAI INDEKS

(14)

Analisa Desa Pesisir Prioritas

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 NILAI INDEKS

(15)

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh

Kawasan Pesisir

Prasarana Lingkungan

No Variabel Analisa

1. Air bersih Minimnya prasarana air bersih seperti keterbatasan air bersih yang diperlukan masyarakat. kondisi air yang buruk seperti air keruh dan payau. Hal ini tidak sesuai dengan standar air bersih dinas kesehatan dimana air bersih dari sifat fisiknya harusnya tidak keruh dan tidak berasa.Dari segi cakupan pelayanannya juga tidak sesuai dengan standar pelayanan minimum untuk permukiman dimana 55-75% penduduk belum terlayani.

2. Sampah Tidak adanya bak-bak sampah di lingkugan permukiman menyebabkan masyarakat membuag sampah pada tempat yang tidak semestinya seperti ke laut atau ke saluran drainase. Selain menimbulkan bau tidak sedap dan pencemaran lingkungan, kondisi tersebut dapat menganggu kesehatan warga yang bermukim di permukiman tersebut.Hal ini tidak sesuai dengan standart pelayanan minimal untuk permukiman dimana harus ada proses pewadahan dari sampah yang ditimbulkan. Dengan tidak adanya tempat pembuangan sampah ini menjadi faktor penyebab kumuhnya kawasan permukiman

(16)

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh

Kawasan Pesisir

Prasarana Lingkungan

3. Sanitasi Banyak rumah penduduk yang tidak memiliki sanitasi sendiri. Untuk itu penduduk menggunakan cara tradisional. Dengan tidak adanya sanitasi masyarakat ini tidak sesuai dimana menurut standar pelayanan keputusan menteri permukiman dan prasarana wilayah harusnya 50-70% penduduk terlayani.

4. Drainase kondisi saluran drainase yang mengalami penyumbatan akibat dari sampah yang dibuang di saluran tersebut yang nantinya dapat menyebabkan bencana banjir.Selain itu masih banyak wilayah yang tidak mempunyai saluran drainase dan ada pula saluran drainase yang mengalami kerusakan parah sehingga tidak dapat berfungsi dengan maksimal. Hal ini tidak sesuai dengan standart pelayanan minimum untuk permukiman dimana harusnya 50-80% area terlayani oleh saluran drainase.Dengan tidak terawatnya dan terbatasnya saluran drainase menjadi penyebab kumuhnya kawasan permukiman.

5. Jalan Kondisi jalan di desa prioritas masih ada jalan yang berupa jalan tanah.Selain itu juga ada jalan aspal namun masih kondisinya banyak yang rusak dan berlubang.Hal ini sesuai dengan karektiristik permukiman kumuh yang disampaikan oleh sinulingga (2005) dimana kondisi jalan rusak dan belum diperkeras masih berupa jalan tanah sehingga akses antar wilayah terganggu.

(17)

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh

Kawasan Pesisir

Sarana Lingkungan

No Variabel Analisa

1. Sarana Pendidikan Sarana pendidikan yang ada di kawasan desa prioritas adalah sekolah dari tingkat TK,SD sampai dengan SLTP baik negeri dan swasta. Hal ini sesuai dengan dengan kebutuhan masyarakat dan mampu melayani kebutuhan masyarakat akan sarana pendidikan

2. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan yang ada di desa prioritas berupa puskesmas pembantu yang ada di setiap desa dan posyandu. Dengan adanya sarana kesehatan ini sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat untuk akses sarana kesehatan

3. Sarana Peribadatan Sarana Peribadatan yang ada di wilayah pesisir berupa Masjid dan Langgar. Hal ini diperlukan masyarakat dalam menjalankan ibadahnya.sarana peribadatan yang ada sudah cukup memadai karena tersebar merata di desa prioritas

(18)

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh

Kawasan Pesisir

Kondisi Bangunan

No Variabel Analisa

1. Kondisi bangunan Kondisi bangunan yang ada terbagi menjadi bangunan permanen, semi permanen dan sederhana. Pada desa prioritas terpilih kondisi bangunan yang ada masih terdapat bangunan yang bersifat semi permanen dan sederhana. Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan sinulingga (2005) bahwa salah satu penyebab permukiman kumuh adalah bangunan-bangunan pada umumnya tidak permanen dan banyak yang darurat.

2. Kepadatan

bangunan Kepadatan bangunan di desa prioritas mempunyai ciri dariperkampungan tradisional desa nelayan dimana jarak antar rumah cukup dekat (<1 meter). Hal ini menyebabkan wilayah terkesan padat.

3. Kondisi

Lingkungan Kondisi lingkungan yang ada juga tidak tertata dimana banyakbangunan yang tidak teratur dan kondisi lingkungan yang kotor. Hal ini menyebabkan kondisi menjadi kotor dan kumuh

(19)

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh

Kawasan Pesisir

Kondisi Sosial Ekonomi

No Variabel Analisa

1. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan masyarakat yang terdapat pada desa prioritas tergolong rendah dimana masih banyak penduduk yang tingkat pendidikannya SD dan tidak/belum tamat SD mencapai > 70% dari total jumlah penduduknya.

2. Tingkat pendapatan Tingkat pendapatan penduduk pada desa prioritas pendapatannya masih rendah diman masih banyak penduduk yang belum bekerja dan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian > 30% dari jumlah pendudukya

3. Sosial Budaya Untuk kondisi sosial budaya masyarakatnya masih tadisional dengan budayanya. Hal ini tidak menjadi faktor penyebab permukiman kumuh.

(20)

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh

Kawasan Pesisir

Resiko bencana

No Variabel Analisa 1. Tingkat

kebakaran Tingkat kebakaran di desa prioritas sangat rendah dimanajarang sekali terjadi kebakaran 2. Tingkat banjir rob Tingkat banjir rob yang terjadi di desa prioritas juga sanagt rendah dimana jarang terjadi banjir rob di desa prioritas

Lingkungan Alam

No Variabel Analisa

1. Letak Geografis Letak geografis permukiman berada pada 7,30’ – 8,30’ LS dan 112030’- 113030’ BT.dari posisinya tersebut

permukiman yang ada berada pada dataran rendah 2. Jarak dari mata

pencaharian (laut) Permukiman pada desa prioritas mempunyai jarak yangcukup jauh dari laut.hal ini tidak berpengaruh terhadap kondisi permukiman penduduk

(21)

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh

Kawasan Pesisir

no Aspek Variabel Faktor

1 Prasarana

lingkungan  Air bersihSampah  Jalan

 Sanitasi  drainase

 minimnya air bersih yang ada serta kualitas air bersih yang keruh dan berasa payau.(tidak sesuai standart air bersih dinas Kesehatan)

 tidak adanya bak atau tempat pembuangan sampah

 minimnya sarana sanitasi

 kondisi jaringan drainase yang tidak terawat dan tidak mencakup seluruh wilayah

 kondisi jalan yang rusak dan masih terdapat jalan tanah.

(22)

Analisa Faktor Penyebab Permukiman Kumuh

Kawasan Pesisir

2 Fisik bangunan  Kondisi bangunan  Kepadatan

bangunan  Kondisi

lingkungan

 Kondisi Bangunan yang tidak permanen dan bersifat darurat sementara.

 Kepadatan Bangunan yang tinggi yang mebuat wilayah tidak teratur.  Kondisi Lingkungan yang kurang

sehat 3 Sosial ekonomi  Tingkat

pendidikan  Tingkat

pendapatan

 Tingkat pendidikan yang rendah dimana > 70 penduduk masih berpendidikan SD dan tidak/Belum tamat SD

 Tingkat pendapatan yang rendah dengan penduduk yang belum bekerja dan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian > 30% dari jumlah pendudukya

(23)

Analisa Kriteria Peningkatan Permukiman

Kumuh Kawasan Pesisir

Prasarana Lingkungan

No Faktor Analisa

1 minimnya air bersih yang

ada serta kualitas air bersih yang keruh dan berasa

payau. (tidak sesuai

standart air bersih dinas Kesehatan)

Meningkatkan kualitas air bersih agar tidak payau dan keruh menjadi air yang bersih sesuai dengan standart dinas kesehatan dimana air tidak keruh dan tidak berasa. serta meningkatkan jumlah air bersih atau akses terhadap air bersih yang ada sehingga 55-75% penduduk terlayani sesuai dengan standart minimum pelayanan untuk permukiman.

2. tidak adanya bak atau tempat pembuangan sampah

Meningkatkan pelayanan dengan penyediaan bak sampah yang dapat menampung sampah yang

dihasilkan oleh masyarakat dengan

menyesuaikan dengan standar pelayanan

minimum dengan adanya proses pewadahan, pengumpulan, pemindahan dan pembuangan.

(24)

Analisa Kriteria Peningkatan Permukiman

Kumuh Kawasan Pesisir

Prasarana Lingkungan

3. minimnya sarana sanitasi Menambah jumlah MCK disesuaikan dengan masyarakat dimana sarana sanitasi ini dapat digunakan untuk mandi, cuci dan kakus sehinga 50-70% penduduk terlayani.

4. kondisi jaringan drainase yang tidak terawat dan tidak mencakup seluruh wilayah

Sistem drainase yang sesuai dengan kondisi

daratan pantai dengan perbaikan dan

pembangunan saluran drainase agar dapat mencakup 80% wilayah desa prioritas

5. kondisi jalan yang rusak dan masih terdapat jalan tanah

Perbaikan jalan yang rusak dan peningkatan perkerasan jalan dari jalan tanah menjadi jalan macadam atau aspal agar jalan berfungsi sesuai dengan fungsinya untuk aksesibilitas wilayah.

(25)

Analisa Kriteria Peningkatan Permukiman

Kumuh Kawasan Pesisir

Kualitas Bangunan

No Faktor Analisa

1. Kondisi Bangunan yang

tidak permanen dan

bersifat darurat sementara.

Melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas bangunan dari yang semi permanen dan sederhana menjadi bangunan permanen dengan peningkatan > 80% bangunan permanen

2. Kepadatan Bangunan yang

tinggi yang membuat

wilayah tidak teratur.

Struktur ruang permukiman yang

mempertahankan ruang sosial. walaupun

bangunan padat tetap memiliki struktur ruang 3. Kondisi Lingkungan yang

kurang sehat Peningkatanpeningkatan prasarana permukiman sesuaikondisi lingkungan dengan dengan standar pelayanan untuk permukiman

(26)

Analisa Kriteria Peningkatan Permukiman

Kumuh Kawasan Pesisir

Sosial Ekonomi

No Faktor Analisa

1. Tingkat pendidikan yang rendah dimana >70% penduduk masih berpendidikan SD dan tidak/Belum tamat SD

Peningkatan tingkat pendidikan

penduduk sehingga tingkat

pendidikan penduduk <70% dari jumlah penduduk desa prioritas

2. Tingkat pendapatan yang rendah dengan penduduk yang belum bekerja dan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian >30% dari jumlah pendudukya

Peningkatan pendapatan masyarakat

dengan mengurangi angka

pengangguran pada desa prioritas sehingga angka penganguran turun menjadi <30%.

(27)

Konsep Peningkatan Permukiman Kumuh

Kawasan Pesisir

Prasarana Lingkungan

Kriteria Konsep

Meningkatkan kualitas air bersih agar tidak payau dan keruh menjadi air yang bersih sesuai dengan standart dinas kesehatan dimana air tidak keruh dan tidak berasa. serta meningkatkan jumlah air bersih atau akses terhadap air bersih yang ada sehingga 55-75% penduduk

terlayani sesuai dengan standart

minimum pelayanan untuk permukiman

Agar air menjadi jernih dapat

dilakukan dengan melakukan

pengolahan air bersih dengan cara sederhana dengan menggunakan pasir, batuan, dan arang sebagai filtrasinya. Selain itu untuk menigkatkan jangkaun pelayanan dapat dilakukan dengan pemanfaatan sumber air yang lain dan penambahan jaringan pipa PDAM

(28)

Konsep Peningkatan Permukiman Kumuh

Kawasan Pesisir

Prasarana Lingkungan

Kriteria Konsep

Meningkatkan pelayanan dengan

penyediaan bak sampah yang dapat menampung sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dengan menyesuaikan dengan standar pelayanan minimum dengan adanya proses pewadahan,

pengumpulan, pemindahan dan

pembuangan.

Memberikan pelatihan akan pentingnya menjaga kebersihan dan pemberian bantuan bak sampai. Selain itu dapat dilakukan dengan proses pengolahan

sampah sederhana dengan

memanfaatkan tanah yang kosong di desa prioritas. Pada tanah tersebut digali lubang untuk menimbun sampah dan

akan dibakar sehingga dapat

(29)

Konsep Peningkatan Permukiman Kumuh

Kawasan Pesisir

Prasarana Lingkungan

Kriteria Konsep

Sistem drainase yang sesuai dengan kondisi daratan pantai

dengan perbaikan dan

pembangunan saluran drainase agar dapat mencakup 80% wilayah desa prioritas

Perbaikan saluran dilakukan untuk mengatasi permasalahan saluran drainase yang terjadi di Desa prioritas. Perbaikan saluran drainase dapat dilakukan dengan cara :

 Penambahan dan pelebaran

dimensi saluran drainase  Perbaikan Saluran drainase  Normalisasi Saluran

 Penambahan Bangunan

(30)

Konsep Peningkatan Permukiman Kumuh

Kawasan Pesisir

Prasarana Lingkungan

Kriteria Konsep Menambah jumlah MCK

disesuaikan dengan masyarakat dimana sarana sanitasi ini dapat digunakan untuk mandi, cuci dan kakus sehinga 50-70% penduduk terlayani.

Opsi-opsi teknologi yang dapat diterapkan pada daerah-daerah yang sulit (seperti pesisir) untuk dilakukan pembangunan system sanitasi konvensional, salah satunya dengan kakus Tripikon-S yang khusus di desain untuk daerah rawa dan pesisir . Kakus Tripicon – S adalah septick tank vertical, terdiri dari tiga pipa yang digunakan secara konsentris, yaitu pipa kecil, pipa sedang dan pipa besar. Pipa kecil dipergunakan untuk memasukan limbah, pipa sedang digunakan untuk berlangsungnya proses sedangkan pipa besar selain untuk peluapan juga untuk tempat aerasi dan proses endapan lebih lanjut

(31)

Konsep Peningkatan Permukiman Kumuh

Kawasan Pesisir

Prasarana Lingkungan

Kriteria Konsep

Perbaikan jalan yang rusak dan peningkatan perkerasan

jalan dari jalan tanah

menjadi jalan macadam atau aspal agar jalan berfungsi sesuai dengan fungsinya untuk aksesibilitas wilayah.

Perbaikan Jalan dilakukan

untuk mengatasi

permasalahan yang terjadi di Desa prioritas. Perbaikan

saluran jalan dapat

dilakukan dengan cara :

 Penambahan dan

pelebaran dimensi jalan  Perbaikan / perkerasan

kondisi fisik jalan

 penambahan fasilitas

pelengkap jalan seperti penerangan jalan

(32)

Konsep Peningkatan Permukiman Kumuh

Kawasan Pesisir

Kualitas Bangunan

Kriteria Konsep

Melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas bangunan dari yang semi permanen dan sederhana menjadi bangunan permanen dengan peningkatan > 80% bangunan permanen

Pengembangan sistem perumahan yang berbasis identifikasi tipologi daerah dan juga Pengembangan pola‐pola pembiayaan yang fleksibel dengan membentuk semacam lembaga dompet atau trust

fund. Dengan adanya konsep

ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas perumahan yang ada di desa prioritas.

Struktur ruang permukiman yang mempertahankan ruang sosial. walaupun bangunan padat tetap memiliki struktur ruang

Peningkatan kondisi lingkungan dengan peningkatan prasarana permukiman sesuai dengan standar pelayanan untuk permukiman

(33)

Konsep Peningkatan Permukiman Kumuh

Kawasan Pesisir

Sosial Ekonomi

Kriteria Konsep

Peningkatan tingkat pendidikan penduduk sehingga tingkat pendidikan penduduk <70% dari jumlah penduduk desa prioritas

Melakukan pemberdayaan masyarakat. Ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat yaitu mengembangkan

kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan mengorganisir diri masyarakat.

Kemampuan masyarakat yang dapat dikembangkan

Perilaku masyarakat yang perlu diubah

Pengorganisasian masyarakat Peningkatan pendapatan masyarakat

dengan mengurangi angka pengangguran pada desa prioritas sehingga angka

(34)

Desa yang menjadi desa prioritas dalam penataan permukiman

kumuh di kawasan pesisir Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan

adalah desa Gejugjati, Branang, dan Jatirejo

Faktor-faktor penyebab permukiman kumuh di kawasan pesisir

kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan

minimnya air bersih yang ada serta kualitas air bersih yang keruh dan berasa payau.(tidak sesuai standart air bersih dinas Kesehatan)

tidak adanya bak atau tempat pembuangan sampah minimnya sarana sanitasi

kondisi jaringan drainase yang tidak terawat dan tidak mencakup seluruh wilayah

(35)

Lanjutan…

Faktor-faktor penyebab permukiman kumuh di kawasan pesisir

kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan

Kondisi Bangunan yang tidak permanen dan bersifat darurat sementara. Kepadatan Bangunan yang tinggi yang mebuat wilayah tidak teratur. Kondisi Lingkungan yang kurang sehat

Tingkat pendidikan yang rendah dimana > 70 penduduk masih berpendidikan SD dan tidak/Belum tamat SD

Tingkat pendapatan yang rendah dengan penduduk yang belum bekerja dan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian > 30% dari jumlah pendudukya

(36)

Lanjutan…

Kriteria peningkatan kualitas permukiman di kawasan pesisir

Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan

Meningkatkan kualitas air bersih

Meningkatkan pelayanan dengan penyediaan bak sampah

Sistem drainase yang sesuai dengan kondisi daratan pantai dengan perbaikan dan pembangunan saluran drainase

Menambah jumlah MCK

Perbaikan jalan yang rusak dan peningkatan perkerasan jalan Melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas bangunan

Struktur ruang permukiman yang mempertahankan ruang sosial Peningkatan kondisi lingkungan dengan peningkatan prasarana Peningkatan tingkat pendidikan penduduk

(37)

Lanjutan…

Konsep

penataan

untuk

meningkatkan

kualitas

lingkungan permukiman kawasan pesisir Kecamatan Lekok

Kabupaten Pasuruan adalah dengan menggunakan konsep

peningkatan infrastruktur, konsep pembiayaan perumahan

dan permukiman, dan konsep pemberdayaan masyarakat

dan ekonomi local

(38)

sebaiknya dilakukan penentuan desa prioritas pada kawasan - kawasan pesisir untuk dilakukan peningkatan kualitas permukiman pesisir yang terkesan kotor dan tidak teratur.

Perlunya pemerataan infrasturtur permukiman seperti air

bersih, drainase, sanitasi, dan jalan pada kawasan pesisir sehingga kawasan pesisir menjadi kawasan yang layak huni bagi masyarakat.

Mempercayakan sepenuhnya kepada masyarakat untuk bisa menjaga

lingkungan permukimannnya terutama yang terkait dengan tempat tinggal masing-masing.

Sebaiknya dibentuk suatu kelompok usaha yang anggotanya adalah masyarakat itu sendiri, dengan memanfaatkan organisasi paguyuban yang sudah ada.

Sebaiknya pemerintah memberikan kebijakan dan strategi yang dapat membantu perkembangan permukiman yang berada di wilayah pesisir.

Referensi

Dokumen terkait

8.1.3 Peserta Asuransi Kesehatan dari Perusahaan Asuransi Lainnya Jumlah peserta yang terdata adalah sebanyak 128.968 orang... Kalidoni Bukit Sangkal Bukit

Please contact authorized Vishay personnel to obtain written terms and conditions regarding products designed for such applications. Product names and markings noted herein may

Hasil uji hipotesis ketiga berhasil menolak H 0 yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPS dan keterampilan sosial antara siswa yang diajar

dimana di dalamnya terdapat analaisis kurikulum, sehingga komponen- komponen yang terdapat di dalam RPP mengacu kepada kurikulum 2013. Komponen-komponen tersebut diantaranya

Berdasarkan hasil uji hipotesis secara bersama-sama (simultan), didapatkan hasil nilai signifikansi 0.000 (p &lt; 0.05) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara

Penelitian ini menghadirkan kajian neurologik untuk mengenali dan meleburkan bahwa gangguan berbahasa anak yang disebut disleksia kemungkinan terbesar penyebabnya adalah

model pembelajaran problem solving sebagai salah satu model pembelajaran alternatif dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan, (2) hasil penelitian ini dapat menjadi acuan