• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

i ASTRONOMIS DAN LETAK GEOLOGI INDONESIA

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS

DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI

KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN

MUSIM

FERANI MULIANINGSIH

PPG DALAM JABATAN

(2)

1 A. PENDAHULUAN

Materi-materi pembelajaran pada modul ini disajikan secara sistematis, komunikatif, dan integratif. Dilengkapi gambar pembuka pelajaran, bertujuan memberikan gambaran materi pembelajaran yang akan dibahas, dan mengajarkan siswa konsep berpikir kontekstual sekaligus merangsang cara berpikir kontekstual. Selain itu, buku ini juga ditata dengan format yang menarik dan didukung dengan foto dan ilustrasi yang representatif. Penggunaan bahasa yang sederhana, sesuai dengan tingkatan kognitif membuat pembaca lebih mudah memahaminya.

Berikut ini panduan membaca yang kami susun agar mempermudah Anda membaca dan memahami isi modul ini.

(1) Capaian mata kegiatan, merupakan tujuan pembelajaran yang harus Anda capai pada bab yang akan Anda pelajari.

(2) Sub Materi, memuat teori atau konsep dan prinsip atau hukum yang sesuai dengan perkembangan ilmu geografi dan keterkinian.

(3) Gambar, disajikan untuk mendukung materi yangsedang dibahas.

(4) Tugas dan Tes, bertujuan menguji kemampuan siswa terhadap materi yang telah dipelajari dalam satu bab. Diharapkan siswa dapat mengembangkan kecakapan personal, sosial, akademik, dan vokasional.

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Capaian pembelajaran yang akan anda dapatkan setelah mempelajari modul ini adalah: Memahami Letak (astronomis dan geografis) serta dampaknya bagi kehidupan sosial; ekonomi; Iklim dan musim.

C. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah anda mempelajari modul ini, anda akan memiliki kemampuan untuk:

a. Menunjukkan letak wilayah Indonesia (letak geografis dan letak astronomis Indonesia).

(3)

2

e. Menjelaskan dampak letak geografis, letak astronomis dan letak geologi Indonesia.

f. Menjelaskan pengaruh letak wilayah Indonesia terhadap kehidupan bangsa dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.

g. Menjelaskan pengertian atmosfer h. Menguraikan lapisan-lapisan atmosfer.

i. Menelaah gejala alam yang ada di atmosfer dan pengaruhnya bagi kehidupan. j. Menganalisis kaitan antara cuaca dan iklim terhadap kehidupan.

k. Menyimpulkan manfaat cuaca dan iklim dalam kehidupan sehari-hari

D. MATERI

Lokasi Indonesia dapat dilihat dari segi letak absolut (site) dan letak relatif (situation). Lokasi absolut Indonesia, yaitu letaknya di muka bumi, sedangkan lokasi relatifnya adalah letak Indonesia dengan kondisi wilayah di sekitar Indonesia. Letak Indonesia dapat ditinjau dari segi letak astronomis, letak geologis, dan letak geografis.

1. Sub Materi 2: Dampak Letak Geografis, Letak Astronomis Dan Letak Geologi Indonesia

a. Dampak Letak Astronomis Indonesia

(4)

3 1) Temperatur Indonesia yang Tinggi

Temperatur atau suhu udara adalah panas dan dinginnya udara di wilayah itu. Suhu udara dapat diukur menggunakan termometer. Indonesia memiliki temperatur rata-rata yang tergolong tinggi, yakni 28°C. Temperatur yang paling tinggi dapat mencapai 34°C yang terjadi saat pukul 15.00.

Suhu udara paling rendah kurang lebih 23°C yang terjadi saat pukul 06.00. Suhu udara di satu daerah tidaklah serupa dengan daerah yang lain. Contohnya Bogor dan Puncak memiliki suhu udara yang lebih dingin dibandingkan dengan suhu udara di Jakarta.

Tempat-tempat yang memiliki ketinggian lebih dari 4.200 meter di atas permukaan air laut, sebagian besar permukaannya tertutupi salju. Sebagai contoh adalah daerah puncak Pegunungan Jayawijaya di Provinsi Papua Barat yang selalu ditutupi oleh salju.

2) Curah Hujan yang Tinggi

Curah hujan adalah jumlah volume air hujan yang jatuh di suatu tempat di saat tertentu. Curah hujan di negara Indonesia biasanya termasuk dalam kategori yang tinggi. Daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi, antara lain adalah Geumpang, Sibolga, Indarung, Bogor, Ciater, Wonosobo, dan Putussibau. Terdapat juga tempat yang mempunyai tingkat curah hujan yang rendah, seperti Palu, kota Lombok di pesisir timur Pulau Lombok, dan Waingapu.

3) Terjadinya Hujan Zenithal atau Equator

Suhu udara yang sangat tinggi mengakibatkan terjadinya hujan zenithal atau yang dikenal dengan sebutan hujan equator. Hujan zenithal atau equator adalah hujan yang muncul dikarenakan udara yang naik karena adanya temperatur yang tinggi. Hujan jenis ini biasanya terjadi di daerah tropis antara 23,50 LU-23,50LS.

(5)

4

matahari melewati zenith area itu. Semua area di wilayah tropis kira-kira mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.

Gambar 3. Hujan Zenithal

Sumber: http://www.guruips.com/2017/08/jenis-jenis-hujan-hujan-orografis.html

diunduh tanggal 16 April 2018 pukul 08.29 WIB

4) Pelapukan Batu Tergolong Cepat

Pelapukan batuan dapat terjadi karena berbagai macam faktor. Setidaknya ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya pelapukan. Proses pelapukan bebatuan di Indonesia termasuk dalam kategori yang sangat cepat.

5) Melimpahnya Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati yang begitu melimpah dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya. Hal ini karena hutan-hutan di Indonesia sangatlah subur sehingga mampu menyediakan makanan untuk beraneka ragam makhluk yang hidup didalamnya.

Di tambah luasnya wilayah perairan bangsa ini yang menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya. Sehingga kita patut bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas karunianya yang besar ini.

6) Masyarakat yang Khas

(6)

5

Semua ini disebabkan karena kita memiliki iklim yang mendukung untuk menanam berbagai macam tanaman dan memelihara berbagai macam hewan ternak.

7) 3 Zona Waktu

Pengaruh letak astronomis Indonesia yang ketujuh adalah terbaginya wilayah Indonesia ke dalam 3 zona waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WIT) dan Waktu Indonesia Timur (WIT).

Pembagian zona waktu di Indonesia ini telah mempunyai kekuatan hukum sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 41 tahun 1987, dan sejak 01 Januari 1988 pembagian zona waktu di Indonesia telah diatur sebagai berikut:

1) Waktu Indonesia Barat (WIB) meliputi lokasi Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan kalimantan Tengah. Waktu didaerah berikut mempunyai perbedaan 7 jam (lebih awal) bersama Greenwich Mean Time (GMT).

2) Waktu Indosesia Tengah (WITA) meliputi lokasi Kalimanatan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, Timor Timur (sudah desintegrasi), dan Sulawesi. Waktu didaerah berikut mempunyai perbedaan 8 jam (lebih awal) bersama Greenwich Mean Time (GMT).

3) Waktu Indosesia Timur (WIT) meliputi lokasi Maluku dan Irian Jaya (sekarang udah berubah nama jadi Papua). Waktu didaerah berikut mempunyai perbedaan 9 jam (lebih awal) bersama Greenwich Mean Time (GMT).

Gambar 4. Pembagian Waktu Wilayah Indonesia

(7)

6 1) Indonesia Mempunyai 2 Musim

Secara fisik, letak geografis Indonesia dilalui oleh angin muson. Angin ini berganti arah sebanyak dua kali dalam satu tahun. Kehadiran angin muson membuat negara Indonesia hanya mempunyai dua musim yaitu musin hujan dan musim kemarau.

2) Wilayah Indonesia Sangat Strategis

Indonesia diapit antara dua benua dan dua samudera. Keadaan ini membuat wilayah Indonesia sangat strategis sebab dilalui oleh jalur perdagangan Internasional baik itu dari laut maupun dari udara. Hal ini membuat Indonesia menjadi negara yang berpotensi perekonomiannya baik.

3) Indonesia Kaya Akan Budaya

Pengaruh letak geografis Indonesia yang lainnya adalah berkaitan dengan budaya. Kekayaan budaya di Indonesia tidal lepas dari kebudayaan Negara yang terletak di sekitarnya. Budaya luar yang masuk di Indonesia lambat laun terasimilasi dan hasilnya Indonesia mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam dan khas.

4) Indonesia Menjadi Jalur Perdagangan Internasional

Letaknya yang sangat strategis menjadikan negara Indonesia dijadikan sebagai jalur perdagangan Internasional. Hal ini bisa menjadi peluang untuk dapat mengembangkan potensi wisata yang ada di Indonesia.

5) Indonesia Menjadi Jalur Transit dan Lintas Internasional

Indonesia merupakan jalur transit dan lintas Internasional yang menyebabkan negara Indonesia selalu di singgahi oleh pesawat-pesawat asing sebelum melanjutkan perjalanan ke negara atau benua yang lainnya.

6) Indonesia Menjadi Negara Maritim Terbesar

(8)

7 7) Indonesia Memiliki Keaneka Ragaman Hayati yang Melimpah

Letaknya yang berada dalam kawasan tropis membuat Indonesia kaya akan hasil hutan. Indonesia juga memiliki beraneka ragam jenis flora dan fauna yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya.

Indonesia mempunyai hutan dengan luas 120,35 juta Ha yang merupakan hutan tropis terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Zaire. Hutan memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai paru-paru dunia serta menjaga keseimbangan iklim global.

8) Indonesia Menjadi Negara Agraris Terbesar

Indonesia terletak dalam kawasan yang beriklim tropis yang menyebabkan tanah di Indonesia sangat subur. Hal yang demikian ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang sangat cocok untuk dijadikan sebagai negara pertanian dan perkebunan.

9) Indonesia Berpotensi Menjadi Negara Pariwsata

Selain letaknya yang sangat strategis, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dimana setiap pulau mempunyai keindahan yang luar biasa. Dan bahkan banyak pulau di Indonesia yang belum dihuni dan masih alami. Inilah yang menyebabkan banyaknya wisatawan asing yang mengeksplor daerah-daerah yang ada di Indonesia. Sehingga dari segi perekonomian dapat meningkatkan devisa negara.

c. Dampak Letak Geologis Indonesia

Dampak letak geologis Indonesia terhadap kondisi tanah dan penampakan alam adalah sebagai berikut:

1) Kepulauan Indonesia memiliki banyak gunung api yang aktif. terutama di wilayah barat. Hal ini disebabkan oleh wilayah barat dilalui oleh rangkaian sirkum pegunungan mediterania. Sirkum mediterania terdiri dari rangkaian pegunungan api yang masih muda, sehingga lebih berpotensi untuk aktif. 2) Laut di Indonesia bagian barat merupakan laut dalam. Sedangkan wilayah

tengah dan timur terdiri dari lautan yang dangkal. Hal ini dipengaruhi oleh

(9)

8

dangkalan tersebut (Australia-Asiatis).

3) Wilayah Indonesia menyimpan banyak tambang dan mineral seperti emas,

perak dan besi. Hal ini dikarenakan banyak terdapat cekungan sedimen

(sedimentary basin) yang disebabkan aktifitas tektonik di wilayah Indonesia. Cekungan sedimen mengakomodasikan sedimen yang dapat berubah menjadi batuan lain. Hal ini menyebabkan terjadinya endapan mineral.

4) Wilayah Indonesia termasuk daerah “rawan bencana”. Di Indonesia sering terjadi gempa bumi tektonik ataupun gempa bumi vulkanik yang disebabkan aktivitas geologis.

5) Pegunungan di Indonesia merupakan rangkaian dari pegunungan muda sirkum mediterania (wilayah barat) dan sirkum pasifik di wilayah timur. 6) Di Indonesia terdapat banyak jenis tanah untuk pertanian dan

perkebunan. Hal ini juga disebabkan oleh aktivitas gunung merapi yang menghasilkan tanah vulkanik. Tanah vulkanik mengandung banyak unsur hara yang menjadi indikator kesuburan tanah.

7) Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun faunanya. Bahkan di Indonesia juga terdapat banyak flora dan fauna endemik yang menjadi flora dan fauna ynag dilindungi. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh dua dangkalan yang melalui wilayah Indonesia. Seperti pada Video 4 di bawah ini.

Video 4. Flora Fauna di Indonesia

(10)

9

8) Sering muncul gunung api di tengah laut. Terutama di wilayah barat Indonesia yang dilalui sirkum Mediterania. Gunung api muda yang masih aktif ini juga terdapat di tengah laut dan terus “berkembang”. Seperti pada Video 5 berikut ini.

Video 5. Penjelasan Ring of Fire yang ada di Indonesia

Gambar

Gambar 3. Hujan Zenithal
Gambar 4. Pembagian Waktu Wilayah Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil diskusi peneliti dan observer untuk melakukan refleksi hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut, a) Guru belum mampu mengelola waktu

Menimbang : Bahwa walaupun dalam perkara ini sejak awal setelah terjadinya kecelakaan lalu diantara Terdakwa dan pihak keluarga korban (Saksi-2) sudah sepakat

Bentuk tindakan dalam penelitian ini berupa supervisi (bimbingan kelompok) kepada guru- guru melalui kegiatan rapat konsultatif, agar mampu menyusun skenario pembelajaran dan

Secara umum, status neraca ketersediaan-kebutuhan air DAS Bengawan Solo tahun 2030 dibandingkan dengan kondisi saat ini menunjukkan perubahan yang cukup signifikan, hal ini dapat

 Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap Pasir Gunung Lubuk Alung, pasir tersebut dapat digunakan sebagai bahan adukan campuran beton.  Beton yang

perencanaan pembelajaran yang meliputi aspek perencanaan pembelajaran, komponen perencanaan pembelajaran, penyusunan perencanaan pembelajaran, dan kendala-kendala

[r]

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua wanita usia subur (WUS) di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta, yaitu sebanyak 124