• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /files/disk1/20

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Index of /files/disk1/20"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

i

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS)

TENTANG

CARCINOMA MAMMAE

DI DESA JETIS

KELURAHAN KADIPIRO KECAMATAN

BANJARSARI SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Rika Ramadhona

NIM B12038

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur

(WUS) Tentang Carcinoma Mammae Di Desa Jetis Kadipiro Surakarta”. Karya

Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ambarsari, S.ST, selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Daliman selaku Ketua RT Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis dalam pengambilan data dan melaksanakan penilitian di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta.

5. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang diberikan.

(5)

v

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta Juni 2015

(6)

vi

Prodi DII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Rika Ramadhona B12038

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG CARCINOMA MAMMAE DI DESA JETIS KELURAHAN KADIPIRO

KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA payudara. Di Indonesia prevalensi penyakit kanker juga cukup tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) pada tahun 2013, prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau sekitar 330.000 orang

Tujuan : Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September 2014 – April 2015. Jumlah sampel sebanyak 31 wanita usia subur, dengan menggunakan teknik pengambilan sample simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data dilakukan dengan analisis univariat yang menghasilkan distribusi frekuensi. Hasil penelitian : Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta, wanita usia subur dengan pengetahuan baik sebanyak 7 responden (22,6%), pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (64,5%), dan pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (12,9%).

Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebanyak 20 responden (64,5%). Kata Kunci : Pengetahuan, wanita usia subur, kanker payudara

(7)

vii MOTTO

Sometimes Allah allows you to taste the bitterness of this world, so you could fully appreciate the sweetness of faith.

(Prophet Muhammad)

Bila tujuan hidupmu adalah Allah S.W.T, maka tak perlu merisaukan ucapan manusia. Setinggi apapun orang memanah tetap takkan pernah sampai ke bintang.

(Ustadz Aan Chandra Thalib)

Jika kau punya impian yang kau tuju, haruslah itu kau ingat kembali. Kadang meskipun terhalang, tak ada kata untuk menyerah.

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :

1. Allah S.W.T yang selalu memberikan ridho-Nya dan memberikan segala pertolongan serta kemudahan-Nya untukku. Selalu memberikan kelancaran dan kemudahan dalam segala hal yang aku lakukan.

2. Ibu Hendrika Suryanti, ibuku yang sangat kucintai. Terimakasih atas segalanya yang sudah kau berikan untukku. Dukungan, semangat, serta doa yang selalu mengalir untukku takkan bisa ku gantikan dengan apapun. Semoga setiap air mata yang jatuh dari matamu atas segala kepentinganku, menjadi sungai yang indah untukmu di Surga nanti.

3. Bapak Sumartono, ayahku yang sangat ku sayangi. Terimakasih atas segala semangat, motivasi dan apapun yang kau berikan untukku.

4. Kakakku tersayang, Hary Noor Yasin, S.H. Terimakasih sudah memberikan semangat dan selalu menemani hari-hariku dalam menyelesaikan studiku di kota ini.

5. Ibu dosen yang sangat saya hormati, Terimakasih atas segala kesabaran dan bimbingannya.

6. Sahabat-sahabat ku tercinta, Kiky, Dina, Cipta, Olis, Niar dan Sesa. Terimakasih atas segala semangat dan motivasi nya untukku, kalian yang terbaik !!

7. Teman-teman seperjuangan yang telah bersama-sama berjuang dalam meraih masa depan, terimakasih telah mewarnai hari-hari ku dalam menempuh pendidikan di kota ini.

(8)

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Rika Ramadhona

Tempat / Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 19 Februari 1995

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Penengahan, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 04 Penengahan, Bandar Lampung Lulus Tahun 2006

2. SMP Negeri 05 Bandar Lampung Lulus Tahun 2009

3. SMA YP UNILA Bandar Lampung Lulus Tahun 2012

(9)

ix

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

CURICULUM VITAE ... vii

4. Carcinoma Mammae (Kanker Payudara) ... 17

B. Kerangka Teori ... 31

C. Kerangka Konsep Penelitian ... 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 33

(10)

x

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 34

D. Instrumen Penelitian ... 35

E. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 37

F. Teknik Pengumpulan Data ... 39

G. Variabel Penelitian ... 40

H. Definisi Operasional ... 40

I. Metode Pengolahan dan Analisis Data... 41

J. Etika Penelitian ... 44

K. Jadwal Penelitian ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 47

B. Hasil Penelitian ... 47

C. Pembahasan ... 51

D. Keterbatasan Penelitian ... 51

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57 DAFTAR PUSTAKA

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan ... 36

Tabel 3.2 Definisi Operasional ... 41

Tabel 4.1 Distribusi Mean dan Standar Deviasi... 47

Tabel 4.2 Kategori Umur Responden... 48

Tabel 4.3 Kategori Pendidikan Responden ... 49

Tabel 4.4 Kategori Pekerjaan Responden ... 49

Tabel 4.5 Kategori Informasi Responden ... 49

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Payudara Wanita ... 17

Gambar 2.2 Langkah 1 SADARI ... 23

Gambar 2.3 Langkah 2 SADARI ... 23

Gambar 2.4 Langkah 3 SADARI ... 24

Gambar 2.5 Langkah 4 SADARI ... 25

Gambar 2.6 Langkah 6 SADARI ... 26

Gambar 2.7 Kerangka Teori ... 31

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian (dalam bentuk tabel) Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6. Surat Permohona Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Menjadi Responden (InformedConsent) Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas

(14)

1

A. LATAR BELAKANG

Carcinoma mammae atau yang biasa disebut dengan kanker payudara adalah kanker yang paling umum pada wanita, baik di negara maju dan negara berkembang. Diperkirakan bahwa di seluruh dunia lebih dari 508.000 wanita meninggal dunia pada tahun 2011 akibat carcinoma mammae atau kanker payudara (World Health Organization, 2013). Meskipun kanker payudara dianggap penyakit negara maju, hampir 50% dari kasus kanker payudara dan 58% kematian terjadi di negara-negara kurang berkembang (World Health Organization, 2013).

Di Indonesia prevalensi penyakit kanker juga cukup tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) pada tahun 2013, prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau sekitar 330.000 orang. Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim. Berdasarkan estimasi Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2012, insidens kanker payudara sebesar 40 per 100.000 perempuan, kanker leher rahim 17 per 100.000 perempuan. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit 2010, kasus rawat inap kanker payudara 12.014 kasus (28,7%) (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014).

Carcinoma mammae atau kanker payudara dapat disebabkan oleh

(15)

2

meminum minuma alkohol, dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa makanan fast food ternyata mengandung garam, lemak dan kalori yang tinggi, termasuk kolesterol yang mencapai 70%, serta hanya sedikit mengandung zat yang diperlukan oleh tubuh (Rini, 2013).

Carcinoma mammae atau kanker payudara merupakan salah satu

kanker yang sangat ditakuti oleh wanita, setelah kanker serviks. Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali yang terjadi pada jaringan payudara. Kanker payudara biasanya menyerang pada kaum wanita (Mulyani dan Nuryani, 2013).

(16)

Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta”.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta pada tingkat baik.

b. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta pada tingkat cukup.

(17)

4

d. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan tentang Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Dapat menjadi informasi, referensi dan dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan reproduksi.

2. Bagi Penulis

Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian khususnya di bidang kesehatan reproduksi.

3. Bagi Institusi

Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta

(18)

E. KEASLIAN PENELITIAN

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh :

1. Monika Rini Puspitasari, Universitas Indonesia, Gambaran Tentang Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Payudara dan Perilaku SADARI Perawat di Ruang Rawat RS Kanker Dharmais Jakarta, 2012, Metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif kuantitatif. Hasil dari penelitian Perawat berpengetahuan baik yaitu sebanyak 107 responden (81,8%) tentang kanker payudara, Perawat berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 22 responden (17,40%), dan Perawat berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 3 responden (1,5%). 2. Nikmah Shofianah, STIKes Kusuma Husada Surakarta, Tingkat

Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Payudara di Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen Tahun 2013, Metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif kuantitatif. Hasil dari penelitian Ibu berpengetahuan baik yaitu sebanyak 5 responden (15,6%) tentang kanker payudara, Ibu berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 22 responden (68,8%), dan Ibu berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 5 responden (15,6%).

(19)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjaun Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2011), ada enam tingkat pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

(20)

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dimana dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). 4) Analisis (analisys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesa (syntesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

(21)

8

Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua cara, yaitu dengan cara: a) Cara tradisional atau non ilmiah, yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan b) Cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari: a) Cara coba – salah ( Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Apabila seseorang menghadapi suatu persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba saja.

(22)

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan-kebiasaan ini seolah-olah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

d) Berdasarkan pengalaman sendiri

(23)

10

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu, pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapai pada masa yang lalu.

e) Cara akal sehat (Common Sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan atau pengetahuan ini berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya disiplin dan menuruti nasihat orang tuanya, mereka menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah. Ternyata cara menghukum anak ini sampai sekarang berkembang menjadi teori atau kebenaran, bahwa hukuman adalah merupakan metode (meskipun bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman (reward and punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

(24)

bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis. Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi atau bisikan hati saja.

h) Melalui jalan pikiran

(25)

12

umum dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra, kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu. Disini terlihat proses berpikir berdasarkan pada pengetahuan yang umum mencapai pengetahuan yang khusus. 2) Cara ilmiah atau modern

(26)

metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626), yang mengembangkan metode berpikir induktf kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya.

Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok, yakni :

a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Mubarak (2007), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan.

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka

(27)

14

tingkat pendidikan nya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

2) Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

3) Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Semakin bertambah umur seseorang, taraf berfpikir akan semakin matang dan dewasa.

4) Minat

Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

5) Pengalaman

Suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

6) Kebudayaan lingkungan sekitar

(28)

7) Informasi

Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

e. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2013), untuk mengetahui tingkat pengetahuan seseorang, maka digunakan perhitungan sebagai berikut: Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

2. Wanita Usia Subur (WUS)

a. Pengertian

Masa usia subur atau masa reproduksi adalah masa yang terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Menstruasi pada masa ini paling teratur dan alat gentalia bermakna untuk memungkinkan terjadinya kehamilan, dan pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).

(29)

16

3. Payudara

a. Pengertian

Payudara merupakan alat reproduksi sekunder yang dimiliki oleh wanita, yang berfungsi untuk menyekresi air susu untuk kebutuhan nutrisi bagi bayi (Mulyani dan Nuryani, 2013).

b. Bagian-bagian dari payudara

Menurut Nugroho (2011), payudara terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1) Korpus (badan) yaitu bagian yang membesar pada payudara. Korpus Alveolus adalah unit terkecil yang memproduksi susu (ASI). Bagian dari alveolus adalah jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Lobulus adalah kumpulan dari alveolus. Lobus adalah kumpulan dari lobulus.

2) Areola yaitu bagian yang berwarna kehitaman yang berada ditengah antar korpus dan putting.

Areola sinus laktiferus adalah saluran dibawah areola yang besar dan melebar, akhirnya memusat ke dalam putting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontrksi dapat memompa ASI keluar. 3) Papilla atau putting susu yaitu bagian yang menonjol pada puncak

(30)

Berikut adalah gambar anatomi payudara:

Gambar 2.1 Payudara Wanita

4. Carcinoma Mammae (Kanker Payudara)

a. Definisi kanker payudara

Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara (Suryaningsih, 2009).

b. Etiologi

Menurut Suryaningsih (2009), penyebab kanker payudara tidak diketahui secara pasti. Faktor pemicu terjadinya kanker payudara, antara lain :

1) Zat karsinogenik

(31)

18

dipanaskan akan terurai kemudian bereaksi dengan asam amino menghasilkan senyawa karsinogenik (pemicu kanker) yang disebut akrilamida.

2) Senyawa kimia

Banyak sekali senyawa kimia yang ada disekitar kita. Zat-zat tersebut kebanyakan bersifat racun bagi tubuh kita. Senyawa kimia tersebut adalah seperti saccarin, arsen, arang, tarr, asap rokok dan lain-lain.

3) Faktor fisik

Faktor-faktor fisik yang dapat memicu di sekitar kita adalah seperti radiasi matahari, nuklir dan radio nukleide.

4) Makanan

Banyak bahan makanan dan makanan yang dapat memicu terjadinya kanker dan harus dihindari dan dikurangi konsumsinya. Bahan makanan dan makanan tersebut antara lain : taoge, vetsin, tapai, cabai, es, garam, kelengkeng, alkohol, nanas, soft drink dan rokok.

5) Kelemahan genetik sel-sel pada tubuh sehingga memudahkan munculnya kanker.

c. Tanda dan Gejala Kanker Payudara

(32)

1) Adanya benjolan/massa pada payudara

Gejala awal yang signifikan dan sering dialami oleh wanita ialah benjolan tidak biasa yang ditemukan pada payudara. Benjolan itu biasanya ditandai dengan rasa sakit bila dipegang atau ditekan. 2) Nyeri pada payudara

Nyeri adalah fisiologis jika timbul sebelum atau sewaktu haid dan dirasakan oleh kedua payudara. Kanker payudara dalam taraf permulaan tidak menimbulkan rasa nyeri. Nyeri baru terasa jika infiltrasi ke sekitar sudah mulai.

3) Perubahan pada payudara

Biasanya gejala yang terjadi adalah berubah ukuran, bentuk payudara dan puting. Di mana gejala itu awalnya ditandai dengan permukaan payudara akan berwarna merah, kemudian kulit perlahan akan mengerut seperti kulit jeruk.

4) Nipple discharge

Nipple discharge ialah cairan yang dikeluarkan putting payudara secara spontan dan memberikan bekas di kutang. Cairan yang keluar berupa darah, tetapi juga terkadang berwarna kuning, kehijau-hijauan berupa nanah.

5) Timbulnya kelainan kulit

(33)

20

6) Pembengkakan pada payudara

Gejala kanker payudara juga ditandai dengan pembengkakan pada payudara tanpa adanya benjolan seperti gejala umumnya. Bahkan, kadang-kadang pembuluh darah pada salah satu payudara jadi lebih terlihat.

d. Stadium Pada Kanker Payudara

Menurut Suryaningsih (2009), stadium yang terdapat pada kanker payudara yaitu :

1) Stadium 0

Stadium ini disebut dengan ductal carcinoma in situ atau nonnvasiv cancer. Dimana kanker tidak menyebar keluar dari pembuluh atau saluran payudara dan kelenjar-kelenjar ( lobules) susu pada payudara.

2) Stadium I

Stadium I tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada titik pada pembuluh getah bening.

3) Stadium IIA

(34)

pemeriksaan dini ini maka sel kanker dapat tidak menyebar ke bagian tubuh dan tidak akan berlanjut ke stadium berikutnya. Kemungkinan sembuh sekitar 70%.

4) Stadium IIB

Benjolan pada stadim dua telah berukuran kurang lebih 2 namun tidak lebih dari 5 cm dengan penyebaran sudah sampai ke kelenjar susu dan daerah ketiak. Pada stadium ini kemungkinan sembuh adalah 30 – 40%. Jika sudah diketahui penderita kanker pada stadium 2 maka biasanya dilakukan operasi dengan pengangkatan sel-sel kanker yang ada pada tubuh. Setelah operasi biasana dokter akan melakukan penyinaran untuk memastikan bahwa tidakada lagi sel-sel yang tertinggal.

5) Stadium IIIA

Pada tahap stadium IIIA ini kanker payudara 87% telah menyebar ke daerah limfa dan telah berukuran lebih dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening ketiak. Diameter tumor juga bisa lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening ketiak.

6) Stadium IIIB

(35)

22

sebagai Inflammatory Breast Cancer. Bisa juga benjolan menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening di ketiak lengan atas, tapi tidak menyebar ke organ tubuh lainnya. Jika kondisi pasien sudah pada tahap ini, maka hal yang harus dilakukan adalah pengangkatan payudara.

7) Stadium III C

Pada stadium III C ini benjolah telah menyebar ke titik-titik pembuluh getah bening. Kanker telah menyebar lebih dari 10 titik disaluran getah bening di bawah tunga selangka.

8) Stadium IV

Pada stadium IV kanker sudah begitu parah sudah menjalar ke bagian tubuh lain, sehingga tidak ada jalan lain selain pengangkatan payudara. Kanker juga telah bermetafisis yaitu kanker telah menyebar dari payudara dan kelenjar getah bening di sekitar ketiak ke bagian lain seperti paru, tulang, hati dan otak. Kanker pada payudara itu bisa membengkak dan pecah, jika sudah begini bau busuk dan anyir akan keluar dari buah dada.

e. Deteksi Dini Kanker Payudara

Menurut Pamungkas (2011), macam-macam deteksi dini kanker payudara antara lain :

1) Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

(36)

(a) Langkah 1

Berbaringlah miring dan tempatkan lengan kanan anda dibelakang kepala. Saat berbaring jaringan payudara menyebar searah dengan dinding dada dan serenggang mungkin, yang membuat lebih mudah untuk merasakan semua jaringan payudara.

Gambar 2.2 Langkah 1 (b)Langkah 2

Gunakan telapak tangan dari tiga jari tengah pada tangan kiri untuk merasakan berbagai benjolan pada payudara kanan. Gunakan gerakan memutar ke atas dan ke bawah menggunakan telapak jari untuk merasakan jaringan payudara.

(37)

24

(c) Langkah 3

Gunakan tiga tingkatan tekanan berbeda untuk merasakan semua jaringan payudara. Tekanan ringan dibutuhkan untuk merasakan jaringan yang paling dekat dengan kulit, tekanan sedang untuk merasakan sedikit lebih dalam, dan tekanan kuat untuk mersakan jaringan yang paling dekat dengan dada dan tulang rusuk.

Gambar 2.4 Langkah 3 (d)Langkah 4

(38)

Gambar 2.5 Langkah 4

(e) Langkah 5

Ulangi pemeriksaan pada payudara kiri dengan menggunakan telapak jari tangan kanan.

(f) Langkah 6

(39)

26

Gambar 2.6 Langkah 6

2) Mammogram

Mammogram adalah proses penyinaran sinar-X terhadap payudara. Pemeriksaan mammogram biasanya mencakup dua sisi pandangan, yaitu gambar sinar-X diambil dari sudut-sudut yang berbeda dari setiap payudara wanita. Pemerikasaan mammogram juga digunakan untuk mencari penyakit payudara pada wanita yang seperti tampak tidak mempunyai masalah pada payudara. 3) Ultrasongrafi (USG) Payudara

(40)

4) Biopsi

Biopsi payudara (breast biopsy) merupakan tindakan untuk mengambil contoh jaringan payudara dan dilihat dari bawah lensa mikroskop untuk mengetahui adanya sel kanker pada payudara. Biopsi payudara biasanya dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut benjolan payudara yang ditemukan pada saat pemeriksaan dengan mammografi atau USG payudara. Hasil biopsi payudara akan memberikan jawaban apakah contoh jaringan payudara pada benjolan tersebut merupakan bersifat kanker ganas atau jinak. f. Pengobatan Pada Kanker Payudara

Menurut Mulyani dan Nuryani (2013), pengobatan yang dilakukan pada kanker payudara, yaitu:

1) Pembedahan (Mastectomy)

(a) Radical Mastectomy

Operasi pengangkatan sebagian dari payudara (lumpectomy). Pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Lumpectomy biasanya dilakukan pada pasien yang tumornya kurang dari 2cm dan letaknya di pinggir payudara.

(b) Total (simple) Mastectomy

(41)

28

(c) Modified Radical Mastectomy

Operasi pengangkatan pada seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.

2) Radioterapi

Radioterapi untuk kanker payudara ini dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan. Terapi ini bertujuan untuk menyembuhkan dan mengecilkan kanker pada stadium dini. 3) Terapi hormonal

Terapi hormonal ini dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka hormon dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah pembedahan atau pada stadium akhir. Hal ini biasa dikenal sebagai

Therapy anti-estrogen yang sistem kerjanya untuk memblok

kemampuan hormon estrogen yang ada dalam menstimulus perkembangan kanker payudara.

4) Kemoterapi

(42)

5) Terapi imunologik

Terapi kanker ini berlandaskan pada fungsi sistem imun yang tujuannya untuk mengenali dan menghancurkan sel yang berubah sifat sebelum sel tumbuh menjadi tumor serta membunuh sel tumor yang telah terbentuk.

g. Pencegahan kanker payudara

Menurut Suryaningsih (2009), pencegahan kanker payudara dapat dicegah dengan cara, yaitu :

1) Pencegahan primer

Pencegahan primer adalah pencegahan yang paling utama. Caranya adalah dengan upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup yang sehat. Hal-hal yang dapat dilakukan pada pencegahan primer, yaitu:

a) Membatasi konsumsi alkohol b) Menjaga berat baan ideal

c) Berkonsultasi dengan dokter mengenai cara alternatif untuk menambah estrogen atau hormon lain.

(43)

30

2) Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko datangnya kanker payudara adalah dengan cara:

a) Usia 20 tahun melakukan SADARI setiap tiga bulan sekali b) Usia 35-40 tahun melakukan mamografi

c) Diatas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli atau melakukan Cancer Risk Assessement Survey.

d) Lebih dari 50 tahun check-up rutin dan mamografi setiap tahun 3) Pencegahan Tersier

Pencegahan ini ditujukan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Pencegahan ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan :

a) Operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita.

b) Tindakan kemoterapi dengan sitostatika.

c) Pada stadium tertentu, pengobatan diberikan hanya berupa simptomatik.

(44)

B. Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2010), Suryaningsih (2009), Pamungkas (2011), Mulyani dan Nuryani (2013)

Gambar 2.7 Kerangka Teori Tingkat Pengetahuan :

1. Tahu (know)

2. Memahami (comprehention) 3. Aplikasi (application) 4. Analisis (analysis) 5. Sintesa (synthesis) 6. Evaluasi (evaluation)

Kanker Payudara

1. Definisi Kanker Payudara 2. Etiologi

3. Tanda dan Gejala Kanker Payudara

(45)

32

C. Kerangka Konsep

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Sosial budaya.

2. Lingkungan. 3. Pengalaman.

Keterangan :

= Diteliti = Tidak diteliti

Gambar 2.8 Kerangka Konsep 1. Pendidikan

2. Informasi 3. Usia

Baik

Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Kanker

Payudara

Cukup

(46)

33 A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmdjo (2010), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Dalam bidang kesehatan masyarakat survei deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau memotret masalah kesehatan serta yang terkait dengan kesehatan masyarakat yang tinggal di komunitas tertentu.

Penelitian kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukuran maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2010). Pada penelitian ini menggambarkan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Carcinoma Mammae di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

(47)

34

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010.) Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan 22 Oktober 2014 – Juni 2015.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua wanita usia subur (WUS) di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta, yaitu sebanyak 124 orang wanita usia subur yang didapatkan dari data register pendataan keluarga yang berusia 15 – 49 tahun yang belum menikah dan yang sudah menikah. 2. Sampel

(48)

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel, yang dilakukan untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2014). Pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Menurut Hidayat (2007), simple random sampling pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Cara ini diakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Caranya pengambilan sampel ini yaitu dengan memberi nomor dan nama pada 31 wanita usia subur di tulis di kertas seperti arisan kemudian di ambil secara acak sebanyak 31.

D. Instrumen Penelitian

(49)

36

Kuesioner diambil dari sumber teori tentang kanker payudara. Kuesioner dalam penelitian ini dengan kriteria positif ( favorable) skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah, pernyataan negatif ( unfavorable) skor 0 untuk jawaban benar dan skor 1 untuk jawaban salah.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan

Ket :*) pernyataan yang tidak valid

(50)

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2010). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment, yaitu:

ݎ௫௬ൌ ܰǤ σܻܺǤ െσܺǤσܻ

ඥሼܰσ; െሺσሻ;ሽሼσ; െሺσ;ሻሽ

Keterangan :

N : Jumlah responden

r

xy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Menurut Riwidikdo (2013) kuesioner dikatakan valid jika rxy

hitung > rxy (0,361). Uji validitas dilakukan di Desa Tegalsari Kadipiro

(51)

38

(0,295). Untuk selanjutnya nomor yang tidak valid dihilangkan sehingga peneliti menggunakan 23 item pernyataan (Notoatmodjo, 2010).

2. Uji Reabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus

Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :

r

11 =

[

௞ିଵ

][

1 -

σఙ௕

]

Keterangan :

r

11 = Reliabilitas Instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal σߪܾଶ

= Jumlah varian butir

(52)

Jika koefisien reliabilitas lebih besar dari koefisien pembanding (0,75) maka dapat dikatakan kelompok variabel yang mendukung sebuah faktor relatif konsisten, bila pengukuran atau diulang dua kali atau lebih. Dari hasil uji coba reabilitas dari 20 responden dan jumlah soal sebanyak 30 soal yang dilakukan di Desa Tegalsari Kadipiro Surakarta didapatkan nilai r hitung lebih besar dari nilai Alpha Cronbach’s yaitu (0.924) > 0,7 sehingga kuesioner dikatakan reliabel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

(53)

40

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari peneliti dari subjek penelitiannya. Biasanya berupa data dokumentasi atau laporan yang telah tersedia (Saryono, 2011). Data sekunder didapatkan dari data berdasarkan dari data demografi, jumlah Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta.

G. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Carcinoma Mammae.

H. Definisi Operasional

(54)

Tabel 3.2 Definisi Operasional

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang harus dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Notoatmodjo (2010) adalah:

a. Editing (Penyuntingan Data)

Kegiatan ini dilakukan dengan cara hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Jika ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (drop out).

b. Coding

(55)

42

pengolahan data selanjutnya. c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitan atau yang diinginkan oleh peneliti. menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel.

2. Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2010), dalam tahap ini data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik tertentu. Penelitian ini hanya mendeskirpsikan pengetahuan responden tentang Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara.

Menurut Riwidikdo (2013), untuk mengetahui tingkat pengetahuan seseorang, maka digunakan perhitungan sebagai berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD (x) > mean + 1 SD

(x) > 15,13 + 1. 5,40 (x) > 20,53

Jadi pengetahuan baik jika nilai responden x > 20,53. Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

mean –1 SD ≤ (x) ≤ mean + 1 SD 15,13 – 1. 5,40 ≤ (x)≤ 15,13 + 1. 5,40 9,72 ≤ x≤ 20,53

(56)

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD (x) < mean – 1 SD

(x) < 15,13 – 5,40 (x) < 9,72

Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden x < 9,72. Rumus menentukan mean, yaitu:

Rumus : X = σ

Keterangan :

X : rata-rata (mean)

∑x : jumlah seluruh jawaban responden n : jumlah responden

Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai umtuk mengetahui tingkat penyebaran nila-nilai (data) terhadap rata-ratanya.

Rumus :

SD =

σ௫௜

మషሺσೣ೔ሻ;

௡ିଵ

SD =

଻ଽ଻ଵ

షሺరలవሻ;యభ

(57)

44

SD =

଻ଽ଻ଵ

షమభవవలభయభ

ଷ଴

SD=

଻ଽ଻ଵି଻଴ଽହ ଷ଴

SD = ξʹͻǡʹ SD = 5,40

Keterangan : x = nilai responden n = jumlah responden

Untuk mendapatkan prosentase pengetahuan wanita usia subur tentang kanker payudara digunakan rumus prosentase. Menurut Riwidikdo (2013), rumus prosentase yaitu :

Skor yang diperoleh responden

Skor Prosentase = ___________________________ X 100 Total skor maksimum

J. Etika Penelitian

(58)

1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian, peneliti menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan seubjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

(59)

46

K. Jadwal Penelitian

(60)

47 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umun Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. Desa Jetis terdiri dari 6 RT dan secara geografis Desa Jetis dari sebelah utara berbatasan dengan Desa Banyu Agung, pada sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegalsari, pada sebelah barat berbatasan dengan Desa Krembyongan, dan pada sebelah timur berbatasan dengan Desa Kadipiro.

Pada bulan September 2014 – April 2015 wanita usia subur (WUS) di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Kelurahan Banjarsari Surakarta terdapat 124 orang, dari jumlah tersebut sebanyak 31 wanita usia subur (WUS) dijadikan sampel dalam penelitian ini.

B. Hasil Penelitian

1. Hasil Perhitungan

Tabel 4.1 Distribusi Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Payudara

15,13 5,402

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD (x) > mean + 1 SD

(61)

48

(x) > 20,53

Jadi pengetahuan baik jika nilai responden x > 20,53. Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

mean –1 SD ≤ (x) ≤ mean + 1 SD 15,13 – 1. 5,40 ≤ (x)≤ 15,13 + 1. 5,40 9,72 ≤ x≤ 20,53

Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 9,72 ≤ x≤ 20,53. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

(x) < mean – 1 SD (x) < 15,13 – 5,40 (x) < 9,72

Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden x < 9,72. Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No. Umur Frekuensi Prosentase (%)

1 20 Tahun 8 25,8

2 20-40 Tahun 15 48,3

3 >40 Tahun 8 25,8

Jumlah 31 100

(62)

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)

1 SD 5 16,1

2 SMP 7 22,5

3 SMA 15 48,3

4 PT 4 12,9

Jumlah 31 100

Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh data pendidikan SD sebanyak 5 orang (16,1%), pendidikan SMP sebanyak 7 orang (22,5%), pendidikan SMA sebanyak 15 orang (48,3%) dan pendidikan PT sebanyak 4 responden (12,9%). Jadi sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 15 responden (48,3%).

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)

1 PNS 3 9,6

2 Swasta 10 32,2

3 IRT 18 58,0

Jumlah 31 100

Berdasarkan tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan pekerjaan diperoleh data pekerjaan PNS sebanyak 3 orang (9,6%), pekerjaan swasta sebanyak 10 orang (32,2%) dan pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 18 orang (12,9%). Jadi sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) yaitu sebanyak 18 responden (12,9%). Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Informasi

No. Informasi Frekuensi Prosentase (%)

1 Sudah dapat 26 83,8

2 Belum dapat 5 16,1

Jumlah 31 100

(63)

50

sebanyak 26 orang (83,8%) dan yang belum pernah mendapatkan informasi sebanyak 5 orang (16,1%). Jadi sebagian besar responden sudah mendapat informasi yaitu sebanyak 26 responden (83,8%).

2. Hasil Penelitian

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang

Carcinma Mammae di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan

Banjarsari Surakarta dengan 31 responden, tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.6 Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Carcinoma Mammae di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Kelurahan Banjarsari Surakarta

No. Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)

1 Baik 6 19,4

2 Cukup 20 64,5

3 Kurang 5 16,1

Total 31 100

Berdasarkan Tabel 4.6 tingkat pengetahuan WUS Carcinoma

Mammae payudara di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Kelurahan

(64)

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah didapatkan menunjukan bahwa wanita usia subur di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta dengan pengetahuan baik sebanyak 6 responden (19,4%), pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (64,5%), dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (16,1%). Jadi dapat disimpulkan tingkat pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang kanker payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta terbanyak adalah dalam kategori cukup yaitu 20 responden (64,5%). Penelitian ini diukur berdasarkan indikator yang meliputi: pengertian kanker payudara, penyebab kanker payudara, cara mendeteksi dini kanker payudara, pengobatan kanker payudara, dan pencegahan kanker payudara.

Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan (knowledge) adalah

hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap

suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

(65)

52

orang dengan yang berpengetahuan baik sebanyak 2 orang, berpengetahuan cukup sebanyak 10 orang dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang. Responden dengan umur >40 tahun sebanyak 8 orang dengan yang berpengetahuan baik sebanyak 2 orang, berpengetahuan cukup sebanyak 5 orang dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang. Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik (Notoatmodjo, 2010)

(66)

seseorang pada orang lain mengenai sesuatu hal agar mereka dapat memahami sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikanya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang. Menurut pendidikannya wanita usia subur (WUS) yang berpendidikan SD pengetahuannya kurang dan wanita usia subur (WUS) yang berpendidikan PT pengetahuannya baik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 31 responden dapat diketahui pekerjaan PNS sebanyak 3 orang dengan yang berpengetahuan baik sebanyak 3 orang dan yang berpengetahuan cukup dan kurang tidak ada. Responden dengan pekerjaan swasta sebanyak 10 orang dengan yang berpengetahuan baik sebanyak 3 orang, yang berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang dan yang berpengetahuan kurang tidak ada. Responden dengan pekerjaan IRT sebanyak 18 orang dengan yang berpengetahuan baik tidak ada, yang berpengetahuan cukup sebanyak 13 orang dan yang berpenegtahuan kurang sebanyak 5 orang. Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung, dan makin banyak pengalaman yang dimiliki semakin banyak pengetahuan yang didapat.

(67)

54

payudara sebanyak 26 orang dengan yang berpengetahuan baik sebanyak 6 orang, yang berpengetahuan cukup sebanyak 20 rang dan yang berpengetahuan kurang tidak ada. Responden yang belum pernah mendapatkan informasi tentang kanker payudara sebanyak 5 orang dengan yang berpengetahuan baik dan cukup tidak ada dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang. Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru, makin banyak seseorang mendapat informasi semakin bertambah pula pengetahuannya.

(68)

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memiliki beberapa kendala dan keterbatasan yaitu :

1. Kendala Penelitian

Pada saat pengisian data sering kuesioner tidak terisi lengkap, sehingga peneliti harus mengulang dengan memberikan kuesioner terhadap responden kembali.

2. Keterbatasan

a. Pada penelitian ini menggunakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada pengetahuan saja.

(69)

56 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta” dengan 31 responden. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta pada tingkat baik sebanyak 6 responden (19,4%).

2. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta pada tingkat cukup sebanyak 20 responden (64,5%).

3. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta pada tingkat kurang sebanyak 5 responden (16,1%).

(70)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang kanker payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah :

1. Bagi Responden

Hendaknya wanita usia subur meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara, dengan cara mencari informasi melalui media cetak, media elektronik atau menanyakan pada tenaga kesehatan tentang kanker payudara, serta melakukan deteksi dini kanker payudara dirumah.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dalam memberikan pendidikan kesehatan dan konseling tentang kesehatan reproduksi pada wanita terutama tentang kanker payudara dan deteksi dini kanker payudara kepada masyarakat terutama wanita usia subur. Sehingga wanita usia subur tidak takut untuk melakukan SADARI (periksa payudara sendiri).

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(71)
(72)

Gambar

Gambar 2.1 Payudara Wanita
Gambar 2.2 Langkah 1
Gambar 2.7
Gambar 2.8
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

PT Traktor Timika menanggung iuran Jaminan Hari Tua (JHT) setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Pak Arifuddin membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji

Untuk perlakuan masukan optimal menggunakan pupuk Urea sebanyak 100 kg/ha yang dipadukan dengan perlakuan benih sebelum tanam dengan menggunakan Rhizoplus, sedangkan

Tidak jauh berbeda dari kasus yang pertama, pertimbangan moral yang diberikan laki dan perempuan relatif hampir sama, namun dalam faktor-faktor yang menjadi pertimbangan

Data yang dianalisis menggunakan model Regresi Linier berganda yaitu suatu analisis untuk mengetahui masing-masing dari variabel bebas (X) yang terdiri dari variabel Inflasi,

(2) Harus tersedia lemari penyimpanan dingin yang dapat.. melayani kegiatan sesuai dengan jenis makanan/bahan.. makanan

Variabel rencana bonus diukur menggunakan total bonus, perjanjian hutang diukur menggunakan debt to equity ratio , biaya politik diukur menggunakan total aset,

diperlukan pembatasan masalah. Batasan masalahnya adalah : 1) Penelitian ini hanya mengolah data tentang Try Out (Uji Coba) SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi