PANDUAN IMPLEMENTASI
STANDAR PROSES UNTUK
SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
TIM NASIONAL IMPLEMENTASI
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
KATA PENGANTAR
Salah satu prinsip dalam sistem pendidikan nasional adalah pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat, di mana dalam proses tersebut harus ada pendidik yang memberikan keteladanan dan mampu membangun kemauan, serta mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Prinsip tersebut menyebabkan adanya pergeseran paradigma proses pendidikan, dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengertian pembelajaran dalam UU Sisdiknas tersebut adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Bab IX UU Sisdiknas mengatur tentang perlunya ditentukan standar nasional pendidikan. Standar nasional tersebut terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan tersebut diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah.
Dalam Bab IV Pasal 19 ayat (1) SNP ditentukan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dalam proses pembelajaran ditentukan pula agar pendidik memberikan keteladanan.
Penyusunan standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bertujuan untuk menjamin mutu proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah, agar terlaksana proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Dalam rangka kegiatan sosialisasi dan implementasi standar proses tersebut perlu disusun pedoman implementasinya. Diharapkan panduan ini dapat menjadi salah satu acuan untuk mencapai kualitas pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Jakarta, Februari 2009
Tim Nasional Implementasi KTSP
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI
B. Tujuan dan Manfaat ... 2
C. Lingkup Standar Proses ... 3
BAB III. IMPLEMENTASI STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH ... 14
A. Perencanaan Proses Pembelajaran ... 14
B. Pelaksanaan Proses Pembelajaran ... 23
C. Penilaian Hasil Pembelajaran ... 28
D. Pengawasan Proses Pembelajaran ... 28
DAFTAR PUSTAKA ... 30