• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bunga kredit, dan ULN berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. bunga kredit, dan ULN berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Adiyadnya (2017) pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui inflasi, suku bunga kredit, dan ULN terhadap cadangan devisa dari tahun 1996-2015. Hasil menunjukkan bahwa inflasi, suku bunga kredit, dan ULN berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa.

Benny (2013) dalam menurut penelitiannya, cadangan devisa merupakan salah satu alat dan sumber pendanaan terpenting dalam perdagangan internasional. karena pentingnya cadangan devisa bagi suatu Negara harus berubah setiap saat, beberapa factor yang dapat mempengaruhi posisi cadangan devisa, yaitu impor dan ekspor.

Hasil penelitian yang dilakukan pada periode penelitian 27 tahun, mulai dari tahhun 1985-2011 dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil yang diperoleh yaitu variabel ekspor dapat berpengaruh positif dan signifkan terhadap cadangan devisa, sedangkan untuk impor Memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap cadangan devisa. Artinya, apabila ekspor naik maka posisi cadangan devisa indonesia akan naik dan apabila impor naik maka cadangan devisa akan menurun.

Uli (2016) mengkaji tentang Analisis Cadangan Devisa Indonesia. Dalam kajiannya mengkaji tentang hubungan antara variabel eskpor dan impor dengan nilai tukar rupiah terhadap cadagan devisa Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara cadangan devisa dan ekspor, serta

(2)

hubungan satu arah antara nilai tukar dan eskpor saat ini, memiliki hubungan dua arah antara variabel impor dan variabel cadangan devisa, dan selanjutnya hubungan dua arah antara variabel kurs dan impor. Variabel ekspor berpengaruh negatif dan tidak signifikan yang mempengaruhi cadangan devisa. Sedangkan variabel impor berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap cadangan devisa. Terakhir cadangan devisa indonesia dapat mempengaruhi secara positif dan tidak signifikan oleh variabel nilai tukar rupiah.

Mahmudah (2019) mengkaji tentang pengaruh ekspor dan impor terhadap cadangan devisa. Penelitian ini menggunakan penelitian logaritma berganda dengan metode OLS. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan ekspor juga bisa meningkat jumlah cadangan devisa yang tersedia. Berkaitan dengan pengaruh ekspor, impor juga memiliki pengaruh terhadap cadangan devisa.

Apsari (2018) mengkaji tentang analisis pengaruh ekspor, impor, dan nilai tukar rupiah terhadap cadangan devisa indonesia pada tahun periode 1985-2015.

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan menggunakan data time series yang diperoleh dari badan pusat statistik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variabel ekspor dan nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa indonesia dan impor tidak memiliki pengaruh.

Janizfati (2020) Berdasarkan hasil penelitian, dari hasil uji t diketahui bahwa impor atau ekspor tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap cadangan devisa pada periode 2010-2018. Sedangkan berdasarkan uji simultan yang dilakukan

(3)

mendapatkan hasil variabel ekspor dan impor secara bersama-sama tidak dapat mempengaruh signifikan terhadap cadangan devisa indonesia.

Wahnidar (2017) dalam studinya mengatakan bahwa ekspor, inflasi, dan ULN terhadap cadangan devisa secara simultan variabel ekspor, inflasi, dan utag luar negeri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel cadagan devisa. Hasil uji t menunjukkan bahwa secara parsial ekspor, dan utang luar negeri mempunyai pengaruh positif terhadap cadangan devisa di Indonesia, sedangkan inflasi mempunyai pengaruh negative terhadap cadangan devisa.

Pinem (2009) dalam kajiannya mengatakan pada uji F dengan memperoleh F- hitung>Ftabel sebesar (218.338 >5.01) yang berarti bahwa variabel ekspor, impor, dan kurs nilai tukar secara bersama-sama dapat mempengaruhi besarnya variabel cadangan devisa.

2.2 Tinjauan Teori

2.2.1 Perdagangan Internasional

2.2.1.1 Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan intenasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan. Perdagangan internasional ini dilakukan dengan cara kespor-impor. Dengan melakukan perdagangan internasional ini maka terjadi kegiatan ekspor-impor. Dari aktivitas ini Negara maju akan memperoleh bahan-bahan baku yang dibutuhkan industirnya sekaligus dapat menjual prosuknya kepada Negara yang berkembang. Sementara itu negaraberkembang dapat mengekspor hasil-hasil produksinya sehingga akan

(4)

memperoleh sebuah keuntungan yang dimana akan masuk tehadap cadagan devisa Negara.

setiap Negara mempunyai tujuan yang sama dalam perdagangan internasional misalnya perdagangan yang dilakukan antar Negara dapat berjalan dengan lancar. Perdagangan internasional tidak selamanya berjalan lancar seperti yang diinginkan oleh setiap Negara adapun beberapa hambatan yang tejadi seperti berbentuk tarif dan nontariff. Hambatan tersebut mengakibatkan menurunya permintaan terhadap barang dari luar negeri. Sebagai contohnya, peningkatan tariff impor di Indonesia mengakibatkan harga barang impor ke Indonesia menjadi reltif lebih mahal dan dapat menurunkan permintaan terhadap barang tersebut. Tindakan ini bertujuan memberikan insentif terhadap barang produksi di Indonesia sehingga produsen di Indonesia dapat bersaing. Di sisi lain, subsidi ekspor yag dilakukan oleh pemerintah Indonesia mengakibatkan harga barang produksi menjadi relative lebih murah dimata Negara lain. Tindakan subsidi ekspor akan meningkatkan permintaan dari pasar luar negeri (Mahyus Ekananda, 2014).

2.2.1.1 Teori-Teori Perdagangan Internasional

1) Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage)- Adam Smith Teori keunggulan dari Adam Smith sering disebut dengan teori murni perdagangan internasional. dasar dari pemikiran ini adalah bahwa sesuatu Negara akan melakukan spesialisasi terhadap produksi dan ekspor terhadap suatu barang tertentu, dimana Negara tersebut memiliki

(5)

keunggulan absolut dan tidak memproduksi atau impor terhadap suatu barang tertentu.

2) Teori Keunggulan Komperatif – John S. Mill dan David Ricardo Pada teori keunggulan komperatif yang dianggap kritik dan sekaligus usaha penyempurnaan/perbaikan terhadap teori dari pemikiran Adam Smith. Perbedaan teori hanya pada cara keungulan terhadap suatu Negara. J.S. Mill beranggapan bahwa suatu Negara akan mengkhusukan diri pada mengekpor barang tertentu jika Negara tersebut memiliki keunggulan komperatif.

Dalam pemikiran David Ricardo suatu Negara akan melakukan perdagangan internasional apabila dari masing-masing Negara memimiliki biaya yang relative kecil untuk jenis dan barang yang berbeda.

3) Teori Pertumbuhan Schumpeter

Dalam bukunya ia menekankan tentang peranan pengusaha dalam pembangunan. Pembangunan ekonomi disebabkan oleh karena adanya perubahan-perubahan terutama dalam lapangan indsutri perdagangan.

Sebagaimana kunci dari teori Schumpeter adalah bahwa untuk perkembangan ekonomi, factor yang paling penting adalah entrepreneur, yaitu orag-orang yang mempunyai inisiatif untuk melakukan perkembangan produk dalam negeri.

2.2.2 Cadangan Devisa

2.2.2.1 Pengertian Cadangan Devisa

(6)

Semua cadangan devisa adalah asset asing yang dikendalikan oleh otoritas keuangan dan dapat digunakan setiap saat untuk tujuan mendanai ketidakseimbagan dalam neraca pembayaran, untuk menstabilkan mata uang pada pasar valuta asing atau dengan tujuan lainnya. Adanya cadangan devis milik Negara ini dapat digunakan untuk menjaga nilai dan menghimpun dana untuk deficit dalam neraca pembayaran.

Menurut tambunan (2001) cadangan devisa yaitu mata uang asing yang disimpan oleh bank sentral dan dapat digunakan untuk membiayai transaksi kegiatan luar negeri seperti pembangunan, impor, pembayaran utang luar negeri, maupun pembiayaan lainnya. Devisa adalah salah satu dari banyaknya indicator keuangan yang paling penting dengan tujuan untuk mengidentifikasi kekuatan atau kelemahan pada perekonomian. Adanya cadangan devisa ini menjamin stabilitas keuangan suatu Negara dan perekonmian pada umumnya.

2.2.2.2 Teori Umum Cadangan Devisa

Negara-negara yang terlibat dalam kegiatan perdagangan internasional biasanya tujuanya untuk meningkatkan keungtungan dan mengurangi tingkat kemiskinan. Setiap Negara menghasilkan produk tertentu yang lebih efisien daripada dengan memproduksi semua produk. Berikut ini adalah teori cadangan devisa :

1) Keunggulan Komperatif

Keunggulan komparatif yang dikemukakan oleh David Ricardo menyatakan bahwa suatu Negara kurang efisien dalam memproduksi

(7)

barang jika dibandingkan dengan Negara lain. Negara-negara yang tidak efisien perlu focus pada factor produksi dan ekspor barang dengan kelemahan paling sedikit. Keunggulan komparatif yang potensial adalah modal, tenaga kerja dan teknologi kerja antara kedua Negara (Dominick Salvatore, 2014).

2) Teori factor proporsi

Teori Heckscher-Ohlin didasarkan pada sejumlah asumsi, Pertama seperti kegiatan bilateral Negara, dua komoditas, dan dua factor produksi. Dua, kedua Negara sama-sama menggunakan teknologi yang sama. Tiga, komoditas yang sama adalah padat karya di dua Negara.

Empat, mempunyai skala hasil yang tetap. Lima, memiliki rasa yang

sama dengan produksi yang sepenuhnya terspesialisasi. Enam, persaingan sempurna di pasar produk dan factor dimana pergerakan lengkap factor-faktor produksi dimungkinkan di dalam negeri tetapi tidak secara internasional. Tujuh, memanfaatkan sepenuhnya semua sumber daya dan menjaga keseimbangan perdagangan, sehingga tidak ada biaya transportasi, tariff atau hambatan lain terhadap harus bebas perdagangan internasional. (Dominick Salvatore, 2014).

2.2.2 Ekspor

2.2.3.1 Pengertian ekspor

Ekspor adalah kegiatan perdagangan bilateral dimana dalam kegiatan ini dilakukan dengan persetujuan antar Negara. Kegiatan ini biasanya melibatkan eksportir yang mengirimkan produk ke Negara lain dimana satu

(8)

Negara tidak mampu untuk memproduksi barang dalam jumlah besar dan Negara tujuan tidak dapat memenuhi kebutuhannya.

Menurut (Undang-Undang (UU) Tentang Kepabeanan, 1995) mengenai kepabeanan, Ekspor adalah suatu kegiatan dengan mengeluarkan barang dari daerah kepabean, dan barang yang telah diangkut atau akan dimuat di sarana pengankat untuk dikeluarkan dari daerah pabean dan hal tersebut dapat dianggap telah di ekspor.

2.2.3.2 Jenis-Jenis Ekspor

Kegiatan ekspor terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1) Ekspor langsung

Ekspor langsung adalah aktifitas menjual barang atau jasa secara langsung dengan eksportir yang betempat di negara lain atau negara tujuan ekspor tersebut. Penjualan yang dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahan mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya yaitu tempat produksi terpusat di negara asal dan pengontrolan terhadap barang distriusi lebih baik, sedangkan untuk kekurangannya yaitu adanya biaya transportasi menjadi lebih tinggi terutama pada produk dalam skala besar.

2) Ekspor tidak Langsung

Ekspor tidak langsung adalah aktifitas penjualan barang melalui eksportir dimana negara asal berada dan kemudian dijual kembali oleh eksportir tersebut melalui perusahan manajemen ekspor dan perusahan ekspor. Dalam eksportir tidak langsung mempunyai kelemahan dan

(9)

kekurangan yaitu, kelebihannya sumber daya produksi dapat terkonsentrasi dan tidak perlu adanya penanganan ekspor secara langsung. Kekurangannya yaitu pengontrolan distribusi kurang dan pengetahun terhadap operasi negara lain menjadi kurang.

2.2.3.3 Tujuan dan Manfaat Ekspor

Dalam kegiatan ekspor yang dilakukan antar negara adapun tujuan serta manfaat dalam kegiatan ini yaitu :

1) Menambah jumlah industri dalam negeri

Ekspor merupakan salah satu bentuk kegiatan perdagangan dengan area internasional yang tujuannya yaitu dapat memberikan pengaruh terhadap permintaan dalam negeri sehingga dapat menambah jumlah industri pabrik besar dalam negeri.

2) Mengontrol harga produk

Kegiatan ekspor yang dilakukan bertujuan untuk memberikan manfaat kelebihan kapasitas dalam suatu produk. Tujuannya yaitu agar dapat mengontrol harga produk ekspor yang berada di dalam negeri.

3) Menambah devisa negara

Kegiatan ekspor dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi pada suatu negara. Salah satu manfaat adanya ekspor ini yaitu dapat membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan pasar dalam negeri, menambah investasi, dan dapat menambah devisa negara.

2.2.4 Impor

(10)

2.2.4.1 Pengertian impor

Impor adalah suatu kegiatan memasukkan barang dari negara lain atau wilayah daerah pabean yang tujuannya yaitu pembelian barang guna untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kegiatan impor ini menghasilkan barang impor dengan harga lebih tinggi karena harga barang-barang tersebut dikenakan pajak dan dibayar oleh konsumen.

2.2.4.2 Jenis – jenis Impor

Dalam kegiatan impor adapun jenis-jenisnya yaitu:

1) Full Container Load (FCL)

FCL ialah jenis impor yang pengirimannya menggunakan container. Container yang digunakan hanya berupa barang-barang dari satu shipper dan dikirimkan kenegara tujuan dengan satu importir.

2) Less Than Container Load (LCL)

LCL ialah jenis impor yang dikirim di dalam satu container dimana terdiri dari beberapa shipper yang berbeda. Dalam container tersebut terdiri dari berbagai macam barang dan juga shipper yang memiliki tujuan negara yang sama.

2.2.4.3 Tujuan dan Manfaat Impor

Tujuan dari adanya impor ini adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri yang untuk saat ini belum bisa diproduksi. Kegiatan impor merupakan bentuk keterkaitan dari semua Negara. Dengan kata lain hingga saat ini belum ada Negara yang bisa hidup mandiri tanpa adanya bantuan

(11)

dari Negara lain. Kegiatan ekonomi impor ini dapat membantu serta memperkuat neraca pembayaran.

Manfaat dari kegiatan impor yaitu suatu negara belum bisa mendapatakan bahan baku untuk memproduksi suatu barang yang dimana bahan tersebut jumlahnya terbatas atau tidak bisa dihasilkan di dalam negeri.

2.2.5 Nilai Tukar / Kurs 2.2.5.1 Pengertian Nilai Tukar

Kurs atau nilai tukar merupakan istilah yang sering digunakan saat melakukan konversi mata uang asing ke rupiah maupun sebaliknya.

Menurut (Sukirno, 2011) nilai tukar adalah harga suatu mata uang relative kepada mata uang lainnya. Nilai tukar ialah salah satu harga yang penting dalam perekonomian tebuka dan memiliki dampak signifikan pada transaksi berjalan dan variabel ekonomi secara luas.

2.2.5.2 Teori Nilai Tukar

Jagdhis Baghwati dan Irving Kravis dari Univeristy of Pennsylvania, serta Robert Lipsey yang menyebutkan tingkat harga yang rendah di Negara miskin dapat dianalogikan dengan Negara maju. Menurut mereka, peralatan dalam hal modal dan tenaga kerja factor produksi lebih penting daripada perbedaan produktivitas antar Negara. Negara kaya memiliki rasio terhadap tenaga kerja yang tinggi, sedangakan Negara maju memiliki lebih banyak modal daripadi tenaga kerja, sehingga Negara berkembang memiliki lebih banyak memiliki tenaga kerja ketimbang modal yang

(12)

dimiliki. Sehingga Negara maju mempunyai produktivitas yang relative lebih tinggi dibandingkan dengan Negara berkembang (Teori Nilai Tukar (Kurs).

2.2.5.3 Jenis-jenis Nilai Tukar / Kurs

Kurs memiliki 3 jenis, yaitu kurs beli, kurs jual, dan kurs tengah.

Penjelasan dari ketiga kurs yaitu : 1) Kurs beli

Kurs Beli adalah harga beli mata uang yang digunakan bank dalam penukaran uang asing (money changer). Selain digunakan oleh bank kurs beli juga digunakan para penjual mata uang asing untuk membeli mata uang asing lainnya. Dapat diambil contoh penukaran uang dollar ke uang rupiah, maka harga yang digunakan yaitu kurs beli.

2) Kurs Jual

Kurs jual adalah harga jual mata uang yang digunakan bank dalam penukaran mata uang asing dan biasanya digunakan para penjual mata uang asing guna untuk menjual kembali mata uang asing.

Dapat dijadikan contoh penukaran uang rupiah ke dollar, maka harga yang digunakan yaitu kurs jual.

3) Kurs Tengah

Kurs tengah adalah gabungan dari kurs beli dan kurs jual tujuan dari adanya kurs tengah ini yaitu untuk mengetahui rata-rata antara kurs tersebut. Tetapi kurs tengah jarang digunakan saat ini.

(13)

2.2.5.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi Kurs

Dalam kurs adapun yang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi, yaitu:

1) Pengendalian Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran dapat dipengaruhi secara langsung oleh nilai tukar mata uang. Dalam neraca pembayaran yang aktif peningkatan permintaan dari pihak debitur asing dapat meningkatkan nilai mata uang lokal.

2) Selisih Suku Bunga di Berbagai Negara

Tingkat suku bunga merupakan suatu harga yang dimanfaatkan untuk dalam jangka waktu tertentu. Perubahan dalam tingkat suku bunga yang tinggi pada suatu negara akan dapat mempengaruhi arus modal internasional. Suku bunga juga dapat mempengaruhi operasi pasar valuta asing, dimana pada kegiatannya melakukan kegiatan transaksi, maka bank akan melihat adanya perbedaan suku bunga pada pasar modal nasional ataupun pasar global.

2.2.6 Inflasi

2.2.6.1 Pengertian Inflasi

Inflasi adalah salah satu faktor buruk yang dihindari di berbagai negara.

Adanya inflasi ini dapat menyebabkan kenaikan harga pada barang atau jasa dan penurunanan pada nilai mata uang lokal. Tingkat inflasi pada suatu negara menunjukkan nilai mata uang lokal, ketika tingkat inflasi tinggi maka dapat berpengaruh kepada nilai mata uang lokal yang akan rendah,

(14)

dan begitupun sebaliknya. Hal ini mengakibatkan kecendrungan untuk menjatuhkan nilai tukar mata uang lokal.

2.2.6.2 Teori Inflasi

Adapun teori-teori inflasi yag dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :

1) Teori Keynes

Dalam teori ni Keynes mengmukakan bahwa inflasi dapat terjadi karena adanya gaya hidup konsumsi masyarakat yang cenderung mengingkan hidup diuar dari batas kemampuan dari kondisi ekonominya.

2) Teori Kuantitas

Dalam teori ini menjelaskan bahwa inflasi dapat terjadi apabila karena adanya kenakan jumlah uang yag beredar dalam masyarakat sangat tinggi, baik pada penambahan uang dalam bentuk kartal maupun giral.

Sehingga inilah yang menyebabkan masyarakat tidak akan condong menyimpan uangnya dalam bentuk uang tunai melainkan masyarakat lebih memilih menyimpanny adala bentuk barang.

2.3 Hubungan Antar Variabel

2.3.1 Hubungan Ekspor Terhadap Cadangan Devisa

Benny (2013) , Apsari (2018) , Wahnidar (2017) mengatakan bahwa variabel ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa.

Selain itu adapun hasil penelitian lain yang mengatakan bahwa variabel ekspor memiliki pengaruh negative dan tidak signifikan terhadap cadangan devisa (Uli,

(15)

2016). Eskpor dapat menjadi upaya dalam menjalankan penjualan komoditas yang dimiliki oleh suatu Negara dengan ketentuan pemerintah dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing. Teori yang menyatakan bahwa jika ekspor meningkat maka jumlah cadangan devisa yang dimiliki akan ikut meningkat sehingga persediaan impor dalam bebrapa bulan kedepan akan tercukupi dan akan memperbesar kemampuan Negara tersebut.

Untuk saat ini ekspor Indonesia harus ditingkatkan, pemerintah dapat memberikan kebijakan-kebijakan kepada masyarakat khususnya yang akan melakukan ekspor, agar dapat mendapat kemudahan dalam memenuhi syarat ekspor. Nilai ekspor menambah maka cadangan devisa akan ikut menambah sehingga kemakmuran perekonomian Negara kan tercapai.

2.3.2 Hubungan Impor Terhadap Cadangan Devisa

Cadangan devisa dapat digunakan sebagai pedoman untuk melihat sejauh mana suatu negera dapat melakukan perdagangan internasional dan untuk mengethaui kekuatan dan kelemahan secara luas dalam suatu Negara. Uli (2016) dan Mahmudah (2019) yang dalam penelitiannya mengatakan bahwa variabel impor berpengaruh positif tetapi tidak tidak signifikan terhadap cadangan devisa. Selain itu adapun pendapat dari penelitian lainnya yang menyakatan bahwa impor memiliki pengaruh negative terhadap cadangan devisa, hal ini sama dengan teori dimana untuk pembangunan ekonomi nasional jumlah ekspor harus lebih besar dari jumlah impor, jika ekspor lebih besar dibandingkan dengan ekspor maka akan meningkatkan cadangan devisa Almutmainnah (2016), penelitian ini didukung oleh (Pinem, 2009) yang

(16)

berdasarkan penelitiannya didapatkan impor berpengaruh negative terhadap posisi cadangan devisa.

Peningkatan impor yang apabila tidak dapat diatasi karena daya saing yang rendah dari produk-produk serupa buatan dalam negeri, maka tidak mungkin pada suatu saat pasar domestik sepenuhnya akan dikuasai oleh produk-produk dari luar negeri khususnya tingginya nilai impor bahan baku untuk industri manufaktur yang semakin tinggi perkembangannya dan kegiatannya.

2.3.3 Hubungan Nilai Tukar Terhadap Cadangan Devisa

Apsari (2018), Pratiwi (2018) mengatakan bahwa kurs mempuyai pengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa. Kurs yang digunakan yaitu nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS karena selama ini Dollar AS merupakan mata uang interansional yang mempunyai nilai konstan atau stabil dari seluruh dunia. Dollar AS adalah mata uang internasional yang paling kuat apabila dibandingkan dengan mata uang Negara lainnya maka dari itu banyaknya perusahaan yang menggunakan Dollar AS sebagai salah satu pembayaran dalam melakukan transaksi perdagangan internasional. Semain menguat niali mata uang dalam negeri amak akan semakin mahal juga apabila ditukar dengan mata uang dollar amerika yang dimana mata uang yang digunakan sebagai cadangan devisa.

Jika nilai mata uang rupiah melemah maka akan berdampak terhadap laju pertumbuhan ekonomi yang akan terhambat. Melemahnya nilai tukar rupiah akan menimbulkan dampak yang buruk dalam berbagai sector.

(17)

2.3.4 Hubungan Inflasi Terhadap Cadangan Devisa

Inflasi merupakan salah satu factor yag dapat mempengaruhi tingkat cadangan devisa disuatu Negara. Artinya, apabila inflasi terjadi dalam suatu Negara tinggi maka harga barang dan jasa yag berada dalam Negara tersebut akn meningkat. Apabila harga barang dan jasa mengalami kenaikan maka akan menyebabkan terhambatnya aktivitas perekonomian Negara dan Negara akan membutuhkan lebih bayak devisa untuk melanjutkan perekonomianya.

Wahnidar (2017), Pratiwi (2018) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa variabel inflasi terhadap cadagan devisa mempunyai pengaruh negative terhadap cadangan devisa. Berdasarkan penelitian ini menjelaskan bahwa inflasi yang berada didalam negeri tidak dapat dipadukan dengan tingkat jumlah uang beredar sehingga menimbulkan penawaran uag rill berkurang dan suku Bungan akn meningkat dan menyebakn investasi turun.

2.4 Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu yang sudah dijelaskan diatas mengenai hubungan antar variabel independen (Ekspor, Impor, Nilai Tukar, dan Inflasi) dan variabel dependent (Cadangan Devisa) maka kerangka pemikiran yang penulis kembangkan yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

(18)

2.5 Hipotesis

Hipotesis yaitu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian, dan kebenerannya harus diuji secara empiris. Penelitian ini mengusulkan hipotesis berdasarkan teori penelitian terdahulu, maka hipotesis yang dapat ditarik dalam penelitian ini yaitu :

1. Diduga bahwa ekspor berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa.

2. Didgua bahwa impor berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa.

3. Diduga bahwa nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap cadangan devisa.

4. Diduga bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perdagangan internasional, pertukaran barang maupun jasa dilakukan melalui pertukaran nilai mata uang di mana besarnya keseimbangan nilai tukar (kurs) ditentukan

Terakhir ruang 6 adalah gambaran tingkat kepentingan ATC & Pilot terhadap berbagai atribut atau karakteristik yang dirasakan merupakan keunggulan dari prosedur SID

Teori lain yang dapat di jadikan acuan dalam penelitian ini yaitu dari Bass dan Avolio, (2011:159) menurutnya Kepemimpinan Transformasional adalah suatu model kepemimpinan

(F-test) dan parsial (t-test), dari analisis yang telah dilakukan terhadap data yang dikumpulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Inflasi, kurs Dollar Amerika, suku

Nurhayati (2007), Klasifikasi kemiskinan ada lima kelas, yaitu: a. Kemiskinan absolut, selain dilihat dari pemenuhan kebutuhan dasar minimum yang memungkinkan seseorang dapat

Teori ini di pelopori oleh Adam Smith, David Ricardo, Malthus, dan John Stuart Mill.menurut pandangan ahli ahli ekonomi klasik, ada 4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

Menurut teori cost comparative (labor efficiency), suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor

Penelitian kesinoniman ajektiva insani dalam bahasa Indonesia dikaji menggunakan teori yang berkaitan dengan sinonim dan analisis komponen makna dari John Lyons dan