• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA HIDUP SEHAT HARA HACHI BU DALAM MASYARAKAT OKINAWA OKINAWA SHAKAI NI OKERU HARA HACHI BU NO KENKOUTEKINA RAIFUSUTAIRU SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "POLA HIDUP SEHAT HARA HACHI BU DALAM MASYARAKAT OKINAWA OKINAWA SHAKAI NI OKERU HARA HACHI BU NO KENKOUTEKINA RAIFUSUTAIRU SKRIPSI"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

POLA HIDUP SEHAT HARA HACHI BU DALAM MASYARAKAT OKINAWA

OKINAWA SHAKAI NI OKERU HARA HACHI BU NO KENKOUTEKINA RAIFUSUTAIRU

SKRIPSI

Skripsi Ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Untuk Melengkapi Salah Satu Ujian

Sarjana Dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang

Oleh :

Novelin 170708007

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2021

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

POLA HIDUP SEHAT HARA HACHI BU DALAM MASYARAKAT OKINAWA

OKINAWA SHAKAI NI OKERU HARA HACHI BU NO KENKOUTEKINA RAIFUSUTAIRU

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu

syarat ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang Disetujui Oleh:

Pembimbing

Prof. Hamzon Situmorang, M.S., Ph.D NIP. 195807041984121001

PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2021

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disetujui Oleh : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan

Medan, 29 April 2021

Program Studi Sastra Jepang

Prof. Hamzon Situmorang, M.S., Ph.D NIP : 195807041984121001

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENGESAHAN Diterima Oleh:

Panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam bidang Ilmu Sastra Jepang pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

Pada : Pukul 12.00 WIB Tanggal : 29 April 2021 Hari : Kamis

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,

Dr. Budi Agustono, M.S NIP. 196008051987031001

Panitia Tugas Akhir

No. Nama

1. Prof. Hamzon Situmorang, M.S., Ph.D

2. Zulnaidi, S.S., M.Hum

(5)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3. Rani Arfianty, S.S., M.Phil

(6)

i

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati dan melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan lancar. Skipsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memproleh gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Adapun skripsi ini berjudul “POLA HIDUP SEHAT HARA HACHI BU DALAM MASYARAKAT OKINAWA”

Dengan ini penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan dan dukungan moril yang diberikan kepada penulis ditengah penulisan skripsi ini dari awal hingga selesai. Adapun ucapan terima kasih yang ingin disampaikan penulis yaitu kepada :

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Drs. Hamzon Situmorang, M.S., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan tenaga serta memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini hingga selesai.

3. Kepada Dosen penguji yang meluangkan waktu untuk membaca dan menguji skripsi dari penulis. Terimakasih atas bantuan dan saran yan telah diberikan kepada penulis untuk menjadikan skripsi ini menjadi lebih baik.

4. Seluruh staff administrasi & dosen pengajar Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing,

(7)

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

membantu dan memberikan banyak ilmu selama penulis berada di bangku perkuliahan.

5. Terima kasih yang sangat besar penulis sampaikan kepada orangtua dan keluarga besar karena telah memberikan dukungan penuh kepada penulis.

6. Untuk para senior didalam Program Studi Sastra Jepang maupun di luar Program Studi Sastra Jepang yang telah membantu kelangsungan penulisan skripsi ini dalam bentuk info dan juga dukungan semangat yang berlimpah.

7. Untuk teman-teman stambuk 2017 yang telah menemani berjalannya kehidupan perkuliahan penulis sejak awal perkuliahan hingga penulisan skripsi.

8. Kepada para sahabat dekat penulis yang selalu saling berbagi info dan dukungan dikala sedih maupun susah.

9. Serta tidak lupa kepada sahabat terdekat penulis yaitu Nuri Yanti dan Nandita Ananda Hasian Sitanggang yang telah melewati masa perkuliahan dengan penulis dari awal hingga akhir dan juga memberi kenangan yang banyak.

Medan, 29 April 2021 Penulis,

Novelin

NIM : 170708007

(8)

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan ... 7

1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori ... 7

1.5. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 11

1.6. Metode Penelitian ... 12

BAB II TINJAUAN UMUM POLA HIDUP SEHAT MASYARAKAT OKINAWA 2.1 Pola Hidup Sehat ... 14

2.1.1 Pengertian Pola Hidup Sehat ... 14

2.1.2 Langkah – Langkah Pola Hidup Sehat ... 15

2.1.3 Manfaat Pola Hidup Sehat ... 17

2.1.4 Faktor Yang Memengaruhi Pola Hidup Sehat ... 20

2.2 Blue Zone ... 22

2.2.1 Pengertian Blue Zone ... 22

2.2.2 Daerah Blue Zone ... 23

(9)

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.2.3 Pola Hidup Sehat dan Diet di Daerah Blue Zone ... 25

2.2.3.1 Pola Hidup Sehat di Daerah Blue Zone ... 25

2.2.3.2 Diet di Daerah Blue Zone ... 31

2.3 Pola Hidup Sehat Masyarakat Okinawa ... 33

2.3.1 Aktivitas yang dilakukan ... 33

2.3.2 Makanan yang dikonsumsi ... 34

2.3.3 Paham Hara Hachi Bu ( 腹八分) ... 36

BAB III PENERAPAN DAN KEARIFAN LOKAL HARA HACHI BU (腹八分) DALAM MASYARAKAT OKINAWA 3.1 Penerapan Hara Hachi Bu ( 腹八分) ... 40

3.1.1 Dampak penerapan Hara Hachi Bu ( 腹八分) ... 43

3.2 Kearifan Lokal Hara Hachi Bu ( 腹八分) ... 45

3.2.1 Hubungan Manusia dengan Dewa ... 46

3.2.2 Hubungan Manusia dengan Manusia ... 47

3.2.3 Hubungan Manusia dengan Alam ... 48

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 51

4.2 Saran ... 52 DAFTAR PUSTAKA

(10)

v

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN ABSTRAK

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di bagian ujung timur Asia. Jepang termasuk kedalam salah satu negara maju dengan standar hidup yang tinggi dan modern. Dalam sejarahnya, Jepang pernah melalui isolasi dari berhubungan dengan bangsa – bangsa lain saat masa pemerintahan Shogun Tokugawa selama kurang lebih 250 tahun. Namun pada saat era pemerintahan Meiji (Restorasi Meiji) tahun 1868-1912, Jepang mulai membuka diri terhadap bangsa – bangsa lain. Di masa itu, mulai banyak perubahan yang terjadi, seperti budayanya, nilai – nilai dan norma sosialnya, serta perindustrian dan lembaga – lembaga politik modern. Maka dari itu, era pemerintahan Meiji dikenal sebagai era yang spesial dan menjadi awal modernisasi untuk negara Jepang (Reischauer, 1982:96-106).

Dalam bukunya yang berjudul Eksiklopedia Sosiologi : Perubahan Sosial, Joan (2018) menyimpulkan modernisasi adalah suatu perubahan dalam sosial masyarakat yang membawa pengaruh pada gaya hidup, teknologi dan juga budaya.

Modernisasi juga merupakan sebuah bentuk keadaan ke arah yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan dalam masyarakat agar lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman yang berkembang dengan cepat.

Jepang juga sangat menjunjung tinggi budayanya, walaupun dengan adanya perubahan pola pikir dan pencampuran budaya dari bangsa lain, hal itu tidak membuat masyarakat Jepang meninggalkan budaya tradisional mereka. Jepang memiliki beragam budaya dan juga kebiasaan dalam kehidupan yang terus dijaga

(12)

2

secara turun – temurun. Salah satunya yaitu pola hidup dalam masyarakat yang tetap dijalankan secara turun-temurun.

Pola hidup sehat adalah suatu perilaku atau kegiatan yang biasanya membawa pengaruh secara langsung ataupun membutuhkan jangka waktu tertentu pada fisik atau mental seseorang ke arah yang lebih baik. Dari mental dan fisik yang sehat karena pola hidup tersebut juga bisa memengaruhi panjang usia seseorang (Rusli, 2000:14).

Penduduk Jepang mempunyai angka harapan hidup tertinggi di dunia. Rata- ratanya usia lansia pria di Jepang bisa bertahan hidup hingga 78 tahun, sedangkan lansia wanita bisa bertahan hidup hingga usia 85 tahun. Dari data statistik kementerian kependudukan di Jepang di tahun 2003, diketahui jika jumlah lansia yang telah berusia di atas 100 tahun meningkat menjadi 20.561 orang. Dengan ini maka dapat disimpulkan jika angka harapan hidup di Jepang semakin meningkat setiap tahunnya (Trahutami, 2019:181-182).

Menurut Jason dan James (2019:217) Wilayah – wilayah yang memiliki tingkat harapan hidup tinggi disebut dengan Blue Zone atau Zona Biru. Orang- orang yang berada di dalam lingkungan Blue Zone biasanya telah mencapai usia hingga sembilan puluhan, dan ada juga yang berusia lebih dari 100 tahun (centenarian).

Centenarian adalah seseorang yang berusia lebih dari 100 tahun dengan tingkat kesehatan yang masih baik dan biasanya dijaga oleh perawatan medis, mereka mempunyai kecacatan fungsional yang lebih besar namun dalam segi kehidupan para centenarian memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah di bandingkan orang dewasa pada umumnya (Buono et al., 1998:207).

(13)

3

Orang-orang yang berada di lingkungan Blue Zone tidak hanya hidup dengan umur panjang, namun sebagian besar mereka mempunyai kehidupan yang lebih baik dari segi kesehatan dan juga pola kehidupan (Buetnerr, 2015:10). Daerah yang termasuk dalam Blue Zone, yaitu : 1. Sardinia, Italia ; 2. Okinawa, Jepang ; 3.

Loma Linda, California ; 4. Semenanjung Nicoya, Kosta Rika ; 5. Ikaria, Yunani.

Meskipun orang-orang yang tinggal dalam lingkungan Blue Zone dikenal identik dengan umur yang panjang, mereka tentu memiliki pola dan gaya hidup yang berbeda. Pola hidup sehat mengambil peranan penting dalam menjaga kesehatan untuk memperoleh umur panjang.

Menurut dokter spesialis gizi Cindiawaty Pudjiadi, pola hidup sehat tidak cukup hanya dengan menerapkan olahraga, karena sehat merupakan kondisi yang baik secara keseluruhan, meliputi fisik, mental dan spiritual. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pola hidup didukung dengan beberapa faktor tambahan seperti mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, olahraga teratur, istirahat yang cukup dan juga menjaga pikiran agar tidak stres. Dengan menjaga pola hidup yang sehat, maka proses penuaan yang terjadi juga akan terkontrol dengan baik.

Menurut Steven Austad dalam Buetnerr (2010:24), defenisi dari penuaan adalah berkurangnya kemampuan fisik seperti kemampuan beraktivitas dan berpikir dari yang biasa kita lakukan dalam kegiatan sebelumnya. Semua hal itu akan terjadi secara bertahap dan progresif seiring dengan penuaan yang terjadi.

Karena dasarnya manusia tidak dirancang untuk menjaga integritas fisik selamanya.

Salah satu daerah yang termasuk di dalam daerah dengan tingkat harapan hidup tinggi atau Blue Zone adalah Jepang yang secara lebih spesifik yaitu Pulau Okinawa. Pulau Okinawa adalah sebuah pulau kecil yang terletak di barat daya

(14)

4

Jepang yang juga di sebut sebagai “Land of Immortal” atau "Tanah abadi".

Penduduk di pulau ini memiliki masa hidup terpanjang dengan tingkat centenarian tertinggi di dunia. Dua pertiga dari centenarian yang mencapai usia lansia masih hidup mandiri pada usia 97 tahun. Dari sensus penduduk Jepang tahun 2017, populasi centenarian di Okinawa adalah 39,5 per 100.000 orang (Fung, 2019:218).

Dari data KNOEMA World Data Atlas, Angka kematian standar Okinawa berada pada level 1,96 per 1.000 orang pada tahun 2010, turun dari 2,18 angka per 1.000 orang di tahun 2005 yang berarti telah mengalami perubahan sebesar 10,09%.

Pada 2013, populasi penduduk centenarian yang masih sehat dan telah berusia 65 tahun ke atas di Okinawa tahun 2013 meningkat menjadi 260.000 orang dibandingkan pada tahun 1994 yang hanya berjumlah 148.000 orang.

Menurut sebuah penelitian, Penduduk di Okinawa juga ditemukan memiliki tingkat penyakit jantung, stroke, kanker dan diabetes yang rendah. Pulau ini memiliki penduduk dengan harapan hidup tertinggi di dunia

(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6908839/ ).

Faktor penyebab tingginya harapan hidup dan usia panjang para centeranian di Okinawa adalah pola kehidupan masyarakatnya yang sehat, dimulai dari segi aktivitas, makanan, dan juga diet tradisional yang mereka jalankan secara turun – temurun.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diet adalah aturan makanan khusus untuk kesehatan dan sebagainya (biasanya atas petunjuk dokter).

Diet ditetapkan sebagai salah satu pengaruh terpenting pada kesehatan dalam masyarakat modern. Namun diet juga harus dilakukan dengan benar dan tepat karena diet yang tidak tepat bisa menjadi salah satu penyebab utama terjadinya

(15)

5

kelahiran prematur, kecacatan dan kematian pada bayi jika sang ibu melakukan diet dimasa kehamilan, dan juga bisa menyebabkan penyakit kronis karna gizi yang tidak seimbang. Tetapi, diet yang dilakukan dengan benar dan optimal bisa mengembangkan peningkatan harapan hidup, penurunan dalam risiko penyakit kronis, dan juga bisa memperbaiki ekspresi pada gen (Katz & Meller, 2014:83).

Diet tradisional yang dijalankan oleh masyarakat Okinawa yaitu “Hara Hachi Bun Me (腹 八分目)” atau yang sering disebut dengan “Hara Hachi Bu (腹 八分)”. Hara hachi bu (腹八分) adalah istilah dalam bahasa Jepang yang dapat diinterpretasikan sebagai "Makan sampai kenyang 80 persen". Istilah ini mengandung makna untuk mengendalikan kebiasaan makan hingga tidak kenyang secara penuh (https://en.wikipedia.org/wiki/Hara_hachi_bun_me ).

Penggunaan 80% berarti telah menyisakan 20% yang bisa dijadikan keuntungan dalam berbagai aspek dan modal untuk kepentingan lainnya seperti untuk alam, sesama manusia, dan juga sesajen bagi dewa, sehingga dalam paham hara hachi bu juga mengajarkan untuk tidak serakah menghabiskan 100% bagi kepentingan diri sendiri, melainkan juga bisa memberi dampak positif bagi sekeliling kita.

Karena hara hachi bu adalah sebuah paham konfusianisme yang dijalankan secara turun – temurun walaupun tidak diketahui sejarahnya, pola hidup sehat ini dianggap sebagai salah satu budaya tradisional yang masih bertahan di tengah modernisasi dan masih memiliki kearifan lokal yang melekat di dalamnya.

Menurut Ardana dalam Apriyanto (2008) kearifan lokal adalah nilai – nilai yang diciptakan, dikembangkan dan dipertahankan oleh masyarakat dalam suatu daerah dan dijadikan sebagai pedoman didalam hidup mereka.

(16)

6

Berdasarkan uraian di atas, penulis menjadi tertarik untuk menganalisis tentang pola hidup masyarakat Okinawa yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul “POLA HIDUP SEHAT HARA HACHI BU DALAM MASYARAKAT OKINAWA ”.

1.2 Rumusan Masalah

Negara Jepang sudah terkenal akan keberagaman budaya, upacara dan juga festivalnya, bahkan bisa dikatakan bahwa kehidupan masyarakat Jepang sama sekali tidak terlepas dengan hal tersebut. Keberagaman budaya ini masih ada dan tetap terjaga dengan baik karena masyarakat Jepang sangat menjunjung tinggi nilai dalam budaya yang telah diturunkan nenek moyang mereka.

Keberagaman yang ada menjadi ciri unik tersendiri yang dimiliki oleh negara Jepang, dan juga menjadi sumber inspirasi bagi orang – orang untuk meneliti lebih dalam setiap budaya yang ada di dalamnya. Bersama dengan keberagaman budayanya, pola hidup masyarakat Jepang juga menarik perhatian karena Jepang dikenal dengan negara maju yang disiplin dan teratur. Di tengah gaya hidupnya yang modern, masyarakat Jepang tidak meninggalkan ciri dan budaya otentik dari nenek moyang mereka, bahkan kebiasaan itu tetap dijalankan hingga sekarang.

Salah satu pola hidup tradisional yang terlihat masih dijalankan oleh masyarakat Okinawa yaitu diet tradisional hara hachi bu (腹八分) sebagai salah sau faktor tingginya angka centenarian di Okinawa.

Untuk itu penulis menjadi tertarik merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan hara hachi bu?

2. Bagaimana kearifan lokal hara hachi bu dalam masyarakat Okinawa?

(17)

7 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dari permasalahan – permasalahan yang ada, diperlukan ruang lingkup dalam pembatasan masalah tersebut. Dalam penulisan skripsi ini, penulis memfokuskan pembahasan pada ruang lingkup tentang penerapan hara hachi bu dan kearifan lokal hara hachi bu (腹八分) dalam kehidupan masyarakat Okinawa.

Agar uraian pembahasan dapat lebih jelas, dan terarah penulis sedikit membahas tentang blue zone serta pola hidup sehat dan diet di daerah blue zone.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka

Menurut Leedy (1997:71), Tinjauan pustaka adalah penjelasan yang berisi tentang ungkapan-ungkapan penelitian sebelumnya yang memiliki kesamaan dengan inti topik penelitian yang akan dilakukan kembali. Maka isi dari tinjauan pustaka terdiri dari penjelasan mengenai kemiripan antara penelitian penulis dengan penelitian yang telah ada sebelumnya.

Tinjauan Pustaka atau literature review juga merupakan sebuah bahan yang tertulis bisa dalam rupa buku ataupun jurnal yang rnembahas tentang suatu topik yang akan dijadikan suaru penelitian. Tinjauan pustaka juga berfungsi untuk mernbantu peneliti menemukan ide-ide, pendapat, dan kritik tentang dari para ilrnuwan sebelumnya (Semiawan, 2010:12).

Jepang adalah salah satu negara maju yang masih terikat dengan budaya dan pola hidup tradisionalnya. Dari kebudayaan dan pola hidup itu sendiri ada yang

(18)

8

sudah tercampur dengan budaya luar maupun masih terjaga keaslian dan kearifan lokalnya sebagaimana yang telah diturunkan oleh nenek moyang terdahulu.

Walaupun mulai banyak perkembangan teknologi dan juga pola hidup, budaya dan tradisi tradisional tetap terlihat dominan di Jepang, terlebih dengan kearifan lokal dan keberagamannya yang unik membuat banyak orang dari beragam negara turut tertarik ke dalamnya. Kearifan lokal dikatakan sebagai modal pembentukan karakter yang luhur karna dengan adanya kearifan lokal itulah budaya bangsa mempunyai akar dan juga landasan untuk membentuk jati diri bangsa secara nasional (Daniah, 2016:3).

Ditinjau dari Fajarini (2014:124) kearifan lokal merupakan pandangan hidup dan ilmu pengetahuan juga strategi kehidupan dalam wujud sebuah aktivitas atau pola hidup yang dilakukan oleh masyarakat lokal. Dalam bahasa asing, kearifan lokal dikatakan sebagai kebijakan setempat atau local wisdom, pengetahuan setempat atau local knowledge, dan kecerdasan setempat atau local genious.

Di setiap daerah di Jepang terdapat pola hidup yang berbeda dan beragam.

Eksistensi dari terjadinya hal - hal tersebut tentunya disesuaikan dari letak geografis, iklim/musim, dan juga pola hidup masyarakatnya. Dalam video dokumentasi wocomoDOCS yang berjudul Alive and Kicking at 100 – The Secrets of The Japanese tahun 2017, Makoto Suzuki yang merupakan direktur pusat penelitian Okinawa untuk usia panjang menjelaskan jika cara untuk hidup dengan usia panjang dan sehat bukan hanya mengenai obat – obatan yang dikonsumsi, melainkan juga dari eksistensi faktor sosial yang terhubung dalam pikiran masyarakat dan beberapa faktor pendukung lainnya.

(19)

9

Berdasarkan penjelasan tersebut, arti dari eksistensi adalah suatu keberadaan atau keadaan dari suatu kegiatan yang masih ada dari dulu hingga sekarang karena masih diterima dan dijalankan oleh lingkungan masyarakat tertentu, dan biasanya juga membawa suatu pandangan dan pengaruh yang baik maupun buruk didalam masyarakat tersebut.

Menurut Dagun (1997:202) konsep eksistensi dalam kehidupan sosial manusia yang terpenting dan utama adalah keadaan dari seorang individu atau eksistensi dari individu tersebut. Eksistensi dapat diartikan sebagai sesuatu yang menganggap bahwa keberadaan manusia itu akan senantiasa terjadi. Dengan itu maka dapat disimpulkan bahwa manusia akan selalu bergerak dari kemungkinan yang ada didalam kehidupan. Proses ini tentu bisa berubah karena setiap manusia memiliki kebebasan untuk berkembang, memilih keputusan, dan menjalani kehidupan sesuai dengan prinsip yang dipilihnya.

Agar eksistensi dari suatu hal tetap ada, diperlukan dukungan dari lingkungan masyarakat tersebut yang dijalankan dengan suasana yang kondusif (Yuliana E., 2014:4-5).

Dalam pembahasan skripsi ini, penulis mengutip keberadaan konsep blue zone yang di dalamnya membahas mengenai pola hidup sehat masyarakat di daerah blue zone yang merupakan daerah dengan jumlah centenarian atau masyarakat yang memiliki rasio angka harapan hidup tinggi dari buku karya Dan Buetnerr yang berjudul The Blue Zones: Lessons for Living Longer From the People Who've Lived the Longest. Buetnerr mengatakan setiap daerah blue zone memiliki cara dan pola hidup yang berbeda untuk memperoleh umur yang panjang, namun dalam penelitiannya, Buetnerr menemukan beberapa kesamaan di dalamnya.

(20)

10 1.4.2 Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan alat pendukung sebuah penelitian yang berfungsi sebagai pendorong proses berpikir deduktif penulis sehingga bisa menghasilkan sebuah karya dari bentuk yang abstrak ke dalam yang bentuk nyata. Selain itu, Kerangka teori juga berfungsi untuk mendukung sebuah penelitian sehingga bisa menjadi landasan berpikir di dalam penelitian penulis (Koentjaraningrat, 2002:1).

Untuk menganalisis penelitian ini, penulis menggunakan konsep budaya yang di dalamnya mencakup sistem budaya dan sistem sosial. Sistem budaya adalah suatu sistem yang merupakan hasil satuan kompleksitas yang diciptakan dan diselenggarakan oleh manusia dalam masyarakat untuk memenuhi dan mengembangkan taraf hidupnya. Budaya adalah sesuatu yang dilakukan atau diterapkan oleh manusia melalui pewarisan, pendidikan, pengajaran, dan kebiasaan yang berkelanjutan (Kistanto, 2011:6).

Menurut Giddens (1976:81) defenisi praktik sosial adalah sebagai rangkaian kegiatan praktis yang berkelanjutan serta membawa rasa keteraturan, kontinuitas dan penghormatan untuk sebuah kegiatan sosial sehingga dapat menyatukan sekelompok orang ke dalam sistem sosial yang direproduksi dari waktu ke waktu melalui interaksi yang berkelanjutan pula. Sistem sosial ini ada di berbagai tingkatan masyarakat nasional tertentu, industri, dan organisasi atau tim proyek strategi.

Untuk memperjelas pembahasan mengenai pola hidup sehat, penulis mengutip rahasia untuk hidup sehat dan usia panjang menurut seorang narasumber centenarian berusia 85 tahun dalam video dokumentasi Asian Boss tahun 2018

(21)

11

yang berjudul How Japanese People Live To Be 100, mengatakan bahwa untuk hidup sehat, konsumsi makanan yang sehat dan olahraga teratur adalah hal yang penting, namun hubungan sosial antara manusia adalah yang paling penting, dimana beliau banyak melakukan aktivitas yang disukainya dan mempunyai banyak teman sehingga dirinya menjadi menikmati hidup.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, maka rangkuman tujuan dari penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan hara hachi bu

2. Untuk mengetahui kearifan lokal hara hachi bu dalam masyarakat Okinawa

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan masalah yang akan diteliti, diharapkan hasil dari penelitian akan memiliki manfaat, yaitu :

1. Menambah pengetahuan tentang pola hidup sehat 2. Menambah wawasan mengenai konsep blue zone

3. Menambah informasi tentang penerapan hara hachi bu ( 腹八分)

4. Dapat dijadikan sumber ide dan tambahan informasi bagi penelitian selanjutnya

1.7 Metode Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian, metode – metode sangat diperlukan karna berfungsi untuk menunjang keberhasilan penelitian yang akan disampaikan

(22)

12

penulis kepada para pembaca. Oleh karena itu, dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif.

Metode deskriptif bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan hal – hal yang terdapat dalam suatu kasus penelitian seperti : siapa, yang mana, kapan, dimana, dan mengapa (Zellatifanny & Mudjiyanto, 2018:86).

Menurut Nazir (2003:63) metode deskriptif adalah suatu metode untuk meneliti status sebuah kelompok masyarakat, termasuk objek, kondisi, sistem pemikiran dan juga peristiwa yang sedang berlangsung. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat suatu deskripsi dan gambaran sebuah kasus atau peristiwa yang sedang di teliti secara sistematis, faktual dan akurat.

Untuk mengumpulkan data – data dan juga bahan – bahan yang berkaitan dengan topik penelitian ini, penulis juga menggunakan metode kepustakaan (library research).

Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting karena setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian (Nazir, 1998:112).

Dalam pencarian data dan bahan, penulis akan mengumpulkan informasi dari Perpustakaan Jurusan Sastra Jepang USU, Perpustakaan USU, buku, jurnal, hasil-hasil penelitian, dan situs internet.

(23)

13 BAB II

TINJAUAN UMUM POLA HIDUP SEHAT MASYARAKAT OKINAWA 2.1 Pola Hidup Sehat

2.1.1 Pengertian Pola Hidup Sehat

Pola hidup menurut Assael (1984:252) merupakan “A mode of living that is identified by how people spend their time (activities), what they consider important in their environment (interest), and what they think of themselves and the world around them (opinions)”. Yang artinya adalah cara hidup yang diidentifikasi dari bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting di lingkungan mereka (minat), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka (opini). Sehingga pola hidup adalah cara

(24)

14

kita berperilaku dalam kehidupan sehari-hari dalam sebuah kebiasaan yang bisa menyangkut diri sendiri dan orang lain.

Sedangkan pengertian sehat menurut World Health Organization (WHO), adalah suatu keadaan seseorang atau sesuatu yang sempurna dari segi fisik, mental maupun sosial dan bukan hanya dari segi tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat. Dalam definisi itu, disimpulkan jika sehat adalah suatu keadaan ideal, dari sisi biologis, psikologis, dan sosial agar seseorang dapat melakukan kegiatan dan pola hidup sehat secara optimal.

Maka pola hidup sehat merupakan suatu gaya hidup yang aspeknya berfokus pada kondisi kesehatan (fisik, mental, sosial) dalam kegiatan sehari – hari.

Pola hidup sehat dilihat dari segi makanan, minuman, nutrisi yang dikonsumsi, dan aktivitas sehari-hari. Keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani juga merupakan upaya dalam menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Kesehatan jasmani sangat penting didukung dengan kesehatan batin, seperti selalu berpikir positif agar terhindar dari permasalahan kesehatan batin dan kesehatan mental. Menjalani pola hidup sehat adalah hal yang harus dilakukan setiap orang untuk kelangsungan hidup secara keseluruhan.

Dalam menjalankan pola hidup sehat, terdapat beberapa langkah – langkah yang harus diperhatikan baik dalam segi usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, kondisi kesehatan, dan juga kebiasaan makan.

2.1.2 Langkah – Langkah Pola Hidup Sehat

(25)

15

Dalam situs website Alodokter yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pola hidup sehat bisa dijalani dengan beberapa langkah sederhana terlebih dahulu.

(https://www.alodokter.com/delapan-langkah-menuju-pola-hidup-sehat) Langkah – langkah menjalani pola hidup sehat, yaitu :

1. Mengetahui kondisi kesehatan sekarang

Dengan mengetahui kondisi kesehatan sekarang, maka kita bisa menentukan pola hidup seperti apa yang harus dijalankan ataupun diubah.

Selain itu, kita juga bisa berkonsultasi pada dokter dengan mudah.

2. Mengevaluasi aktivitas fisik

Para pakar merekomendasikan olahraga sebaiknya dilakukan dengan durasi total minimal 150 menit setiap minggu juga usahkan untuk bergerak secara aktif agar terjadi pengencangan pada otot dan juga perkembangan pada saraf motorik.

3. Mencatat makanan yang dikonsumsi

Kegiatan ini berfungsi sebagai pengingat mengenai jumlah kalori dan asupan yang telah kita konsumsi agar tidan berlebihan maupun kekurangan.

4. Memeriksa hubungan sosial yang terjalin

Hubungan sosial bukan hanya berfungsi kedalam faktor sosial masyarakat, namun juga membawa dampak positif bagi kesehatan jika hubungan sosial yang terjalin juga baik. Hal itu dapat dilihat dari perubahan suasana hati yang timbul saat bercengkrama dengan kerabat dekat maupun keluarga.

5. Menghentikan kebiasaan yang buruk bagi kesehatan

(26)

16

Kebiasaan yang buruk terdiri dari beragam jenis, seperti dalam bentuk aktivitas yang terlalu berat ataupun malas bergerak, pola pikir yang stres maupun makanan yang dikonsumsi kurang sehat dan terlalu berlebihan juga terlalu sedikit. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengubah kebiasaan buruk tersebut menjadi kebiasan yang lebih baik.

6. Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi yang seimbang

Pemilihan makanan yang sehat membawa dampak yang baik bagi tubuh maupun pikiran. Langkah ini termasuk dalam langkah terpenting menjalani pola hidup sehat agar tubuh dapat tumbuh, berkembang, dan berfungsi secara maksimal. Selain itu, pengolahan makanan juga harus diperhatikan agar tidak merusak zat gizi di dalam masakan yang seharusnya bisa memberi manfaat.

7. Mengelola stres dengan baik

Stres bisa membawa dampak yang buruk bagi tubuh dan mendatangkan penyakit. Dalam mengelola stres, kita bisa mencari cara melalui hal yang beragam, seperti melakukan hobi atau kegiatan yang disukai, berbaur dengan komunitas sosial, ataupun melakukan meditasi untuk memperoleh ketenangan batin dan pikiran.

8. Istirahat cukup

Selain melaui asupan makanan dan aktivitas, pola hidup sehat juga bisa didapat dari istirahat yang cukup untuk mendapatkan tubuh dan pikiran yang sehat.

Dengan menjalani langkah – langkah tersebut, maka bisa dikatakan jika kita telah melewati langkah terpenting untuk memulai pola hidup yang sehat

(27)

17 2.1.3 Manfaat Pola Hidup Sehat

Pola hidup sehat memiliki beragam manfaat jika didukung dengan konsistensi. Seperti yang dikatakan oleh Wajiran dalam Kompasiana (2012), segala sesuatu yang dilakukan secara konsisten adalah hal yang penting dalam hidup untuk mencapai tujuan akhir yang kita harapkan. Walaupun hanya melakukan hal yang sederhana dan kecil, jika hal tersebut dilakukan secara konsisten, tentu manfaat yang akan kita dapatkan juga akan menjadi besar. Karna untuk mencapai kesuksesan dalam hidup ini dibutuhkan sebuah konsistensi sebagai kunci pendukung dari niat.

Berikut adalah beberapa manfaat dari menjalani pola hidup sehat yang dapat terlihat dari para centenarian di dalam video dokumentasi Asian Boss tahun 2018 yang berjudul How Japanese People Live To Be 100 :

1. Tubuh menjadi bugar

Pola hidup sehat sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Dalam prakteknya, seseorang yang menjalani pola hidup sehat sesuai dengan langkah – langkah yang tepat, bisa memberi perubahan pada kebugaran jasmani, termasuk sistem imunitas tubuh terhadap penyakit.

2. Menambah energi

Penambahan energi didapatkan dari asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi. Jika nutrisi yang diterima oleh tubuh masuk dengan jumlah yang tepat, maka metabolisme tubuh juga akan bekerja dengan baik sehingga tubuh akan mendapat energi yang cukup untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

(28)

18 3. Meningkatkan produktivitas

Banyak penelitian yang membuktikan jika produktivitas bisa ditingkatkan melalui motorik tubuh yang dibiasakan untuk aktif bergerak dan juga dari konsumsi makanan bernutrisi yang memberikan dampak baik bagi fungsi otak sehingga seseorang bisa menjalani keseharian dengan lebih produktif.

4. Menjaga stabilitas tubuh

Untuk menjaga stabilitas tubuh, berarti juga harus memperhatikan berat badan kita karena beragam penyakit kerap dipicu karena faktor obesitas.

Terlebih dengan tubuh yang kelebihan ataupun kekurangan berat badan akan membuat tubuh menjadi sulit untuk bergerak aktif.

5. Menjaga kesehatan mental

Kesehatan mental adalah hal yang penting dalam menjalani pola hidup yang sehat. Dengan menjalani pola hidup sehat yang teratur, sinkronisasi antara kesehatan mental dan jasmani tentu akan berjalan dengan baik. Dengan adanya kesehatan mental, seseorang bisa melakukan aktivitas dengan akal yang sehat.

6. Proses penuaan menjadi terkontrol

Kontrol pada proses penuaan bisa dilakukan melalui makanan yang dikonsumsi dan juga aktivitas yang dilakukan. Dari narasumber centeranian berusia 90 tahun dalam video dokumenter tersebut, mengatakan ia menyukai tibichi atau masakan kaki babi karena mempunyai banyak kolagen dan diketahui sangat sehat untuk kulit juga proses penuaan.

7. Sikap dan kepribadiaan menjadi lebih positif

(29)

19

Dengan kesehatan mental dan jasmani yang terjaga, dampak baik yang dapat ditemukan yaitu sikap seseorang yang menjadi lebih positif dalam berinteraksi dan menjalani aktivitas karna diikuti oleh akal yang sehat dan juga produktivitas tubuh yang baik

8. Kepercayaan diri meningkat

Jika tubuh dan pola pikir sudah terjaga, tentu kepercayaan diri akan meningkat dengan sendirinya secara perlahan. Ditambah dengan adanya interaksi yang baik didalam lingkungan sosial. Narasumber centenarian berusia 100 tahun mengatakan beliau melakukan hal yang disukainya di pusat senior orang tua berkumpul untuk saling berbincang dan karaoke.

9. Memperpanjang usia

Manfaat ini tentu akan terlihat jika menerapkan langkah pola hidup sehat secara konsisten. Dari asupan gizi dan nutrisi yang diterima tubuh, kesehatan mental yang baik dan juga pola aktivitas yang menyenangkan, centenarian berusia 85 tahun mengatakan hal tersebut adalah rahasianya memiliki usia yang panjang.

10. Menguatkan daya ingat

Dengan penerapan pola hidup sehat yang teratur, daya ingat dan konsentrasi otak bisa menjadi lebih stabil dan kuat. Dimana seseorang yang masih aktif menjalani aktivitas sehari – hari, dikatakan mempunyai konsentrasi dan ingatan yang lebih baik dibandingkan seseorang yang kurang aktif dan menjalani pola hidup yang tidak sehat.

2.1.4 Faktor Yang Memengaruhi Pola Hidup Sehat

(30)

20

Menurut Kotler (2000) pola hidup merupakan sesuatu dalam bentuk kegiatan, minat, pendapat (opini) dan juga interaksi sosial didalam suatu lingkungan dari pihak yang bersangkutan dalam menjalani pola hidup tersebut.

Maka menurut Hapsari (2010) dalam menjalani pola hidup sehat, terdapat beberapa faktor pendukung yang memengaruhi, yaitu :

1. Faktor Kesehatan

Faktor kesehatan merupakan hal pertama yang mendukung seseorang untuk menjalani pola hidup yang sehat. Faktor kesehatan mencakup kesehatan dari segi jasmani, batin, pikiran dan juga sosial. Menurut Undang-Undang No 23 Tahun 1992, Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Maka untuk bisa mendapatkan kesehatan dan menyembuhkan penyakit, menjalani pola hidup sehat secara konsisten merupakan langkah yang tepat.

2. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan memiliki peran sebanyak 45% untuk memengaruhi seseorang menjalani pola hidup sehat. Faktor lingkungan mencakup lingkungan sosial, fisik, budaya, ekonomi dan sebagainya. Lingkungan membawa pengaruh besar bagi seseorang untuk menjalani pola hidup sehat karena seseorang biasanya akan mencoba meniru atau mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi di sekitar lingkungannya, baik itu dari segi perilaku hidup sehat, status ekonomi, pendidikan, maupun kepribadian.

3. Faktor pelayanan kesehatan

(31)

21

Menurut pasal 3 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan, menyatakan : “Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.”

Maka dapat disimpulkan jika faktor pelayanan kesehatan dalam masyarakat bisa membangkitkan inisiatif bagi orang lain untuk menjalani pola hidup yang sehat dalam bentuk pencegahan, pengobatan, perawatan dan rehabilitasi.

4. Faktor genetik

Dalam faktor genetik terdiri dari sistem imunitas seorang individu dan genetik atau penyakit tertentu yang diturunkan. Prof. Dr. Jose Gutierrez Marcos dari School of Life Warwick University UK menjelaskan dalam kuliah umum Medical Genomic di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, bahwa asupan nutrisi dan gizi yang masuk dalam tubuh dapat menimbulkan perubahan lingkungan DNA (epigenetik) bagi keturunan seseorang.

https://ugm.ac.id/id/berita/13638-pola-makan-memengaruhi-kondisi- genetik-keturunan

2.2 Blue Zone

2.2.1 Pengertian Blue Zone

(32)

22

Dan Buettner, seorang penulis buku yang difokuskan pada lingkungan dengan taraf hidup tinggi untuk National Geographic mengatakan bahwa orang yang hidup di lingkungan blue zone mempunyai taraf hidup tinggi serta orang tua yang bisa bertahan hidup hingga berusia 100 tahun (centenarian) yang lebih aktif dan sehat di bandingkan lingkungan yang bukan termasuk dalam blue zone.

Seseorang yang berumur panjang seperti centenarian, mungkin memiliki keuntungan genetik atau keuntungan lingkungan yang merupakan faktor penting dalam praktek proses penuaan secara sehat (Willcox et al., 2008:338).

Dalam bukunya yang berjudul “The Blue Zone: Lessons for Living Longer from the People Who've Lived the Longest”, Buetnerr (2010:17) menjelaskan jika blue zone adalah suatu wilayah yang mengacu pada daerah demografis dan geografis tertentu di dunia dimana penduduknya memiliki taraf hidup yang relatif lebih besar untuk hidup sampai 100 tahun lebih atau yang sering disebut sebagai centeranian.

Blue Zone adalah daerah misterius yang terus menarik peneliti untuk melakukan penelitian di daerah tersebut karena dari indeks evaluasi umur panjang di 88 kota antara tahun 2011 dan 2015 menemukan penelitian bahwa umur panjang lebih penting daripada angka kelahiran dan migrasi dalam membentuk rasio angka penuaan (Huang & Jacquez, 2017:1).

2.2.2 Daerah Blue Zone

Fung (2019) dalam bukunya yang berjudul “The Longevity Solution:

Rediscovering Centuries-Old Secrets to a Healthy, Long Life”, menyebutkan 5 daerah yang termasuk dalam lingkungan blue zone, yaitu :

(33)

23 1. Sardinia, Italia

Sardinia adalah daerah blue zone yang pertama kali diidentifikasi. Tingkat centenarian di Sardinia memiliki rasio perempuan ke laki-laki yang sangat rendah yaitu 2 : 1. Sardinia memiliki jumlah laki-laki yang berumur lebih dari 100 tahun lebih tinggi daripada di negara blue zone lainnya. Pada tahun 2016 angka harapan hidup di Sardinia adalah 82,6 tahun. Angka harapan hidup Sardinia meningkat dari 80,1% pada tahun 2002 menjadi 82,6% pada tahun 2016 dengan pertumbuhan rata-rata 0,22% per tahun.

https://knoema.com/atlas/Italy/Sardinia/Life-expectancy

2. Okinawa, Jepang

Angka centeranian di Okinawa pada tahun 1990 adalah 39,5 per 100.000.

Pria Okinawa biasanya hidup sampai usia 84 tahun, sedangkan wanita hidup sampai usia rata-rata 90 tahun.

3. Loma Linda, California

The Adventist Health Study I (1974 - 1988), menegaskan dalam penelitiannya Pria advent hidup 7,3 tahun lebih lama dari rata-rata penduduk California, sedangkan wanita hidup 4,4 tahun lebih lama.

4. Semenanjung Nicoya, Kosta Rika

Penduduk di Semenanjung Nicoya, terutama laki-laki mencapai usia 90 tahun yang angkanya 2,5 kali lebih besar dari penduduk di Amerika Serikat.

Laki-laki di Sardinia memiliki risiko terkena penyakit kardiovaskular lebih rendah karena diet tinggi serat yang mereka jalani.

(34)

24 5. Ikaria, Yunani

Para centeranian di Ikaria mempunyai angka harapan hidup sampai usia 90 tahun sekitar tiga kali lebih banyak dibandingkan penduduk di Amerika.

Banyak dari mereka yang tidak terpengaruh oleh penyakit demensia dan penyakit kronis yang biasa disebabkan karena pengaruh usia.

Tingginya taraf hidup penduduk di blue zone dipengaruhi oleh beragam faktor. Dimulai dari faktor lingkungan hingga pola hidup yang mereka jalani seperti diet dan juga faktor kegiatan sehari-hari. Setiap daerah memiliki beragam cara untuk menjalani pola hidup sehat yang sesuai dengan lingkungan geografis dan juga tradisi tradisional yang telah dijalani secara turun-temurun hingga menjadi suatu kebiasaan yang sulit untuk dilepaskan. Pola hidup itu dijadikan pedoman bagi para penduduknya untuk menjalani keseharian.

2.2.3 Pola Hidup dan Diet di Daerah Blue Zone 2.2.3.1 Pola Hidup di Daerah Blue Zone

Di daerah blue zone, sebagian besar para centeranian yang ditemukan terlihat menikmati kehidupan yang mereka jalani diusia tua. Hal ini dibuktikan oleh Dan Buettner dalam penelitiannya yang dimuat dalam buku The Blue Zone mengenai bagaimana pola hidup para centeranian di daerah blue zone untuk mendapatkan usia panjang dan menjalani hari di usia tua.

Berikut adalah beberapa pola hidup sehat yang dijalani masyarakat di daerah blue zone :

(35)

25 1. Sardinia, Italia

Sardinia adalah pulau yang terletak 120 mil di sebelah barat daratan Italia dengan populasi 1,6 juta orang. Masyarakat di Sardinia tidak hanya menjaga dengan baik fitur genetik mereka, namun juga dalam segi isolasi ekonomi dan nilai – nilai sosial tradisional seperti penghormatan terhadap orang yang lebih tua dan juga hukum tidak tertulis yang masih tetap dijalankan.

Pola hidup sehat yang dijalani oleh masyarakat di daerah Sardinia, yaitu : a. Menerapkan pola makan nabati tanpa lemak dengan aksen daging

b. Memprioritaskan keluarga karena orang yang tinggal dalam keluarga yang hubungannya erat dibuktikan bisa membuat tingkat depresi, bunuh diri, dan stres menjadi lebih rendah

c. Meminum susu kambing untuk memproteksi tubuh dari penyakit inflamsi d. Hormat dan ramah kepada orang tua karena dianggap bisa memotivasi

keturunannya untuk melestarikan tradisi

e. Aktif berjalan karena memiliki efek positif pada otot dan metabolisme tulang

f. Meminum sedikit anggur merah (wine), dari penelitian Centers for Disease Control (CDC) di Amerika Serikat menyatakan, pria dan wanita bisa mengonsumsi sedikit anggur merah (wine). Hal tersebut aman dilakukan dan justru bisa bermanfaat bagi kesehatan seperti menurunkan level stres.

g. Bersosialisasi dan tertawa karena menurut beberapa penelitian, tertawa dan bersosialisasi dapat membuat tubuh lebih rileks sehingga menurunkan level stres dan juga risiko penyakit kardiovaskular.

2. Okinawa, Jepang

(36)

26

Pulau Okinawa adalah pulau yang terletak di Kepulauan Ryukyu antara Pasifik Utara dan Timur Laut Cina dengan populasi 1,3 juta penduduk. Pada masa sebelum perang di Okinawa, para penduduknya pernah mengalami masa – masa kelaparan, aturan disiplin yang ketat, aktivitas fisik yang berat dan sulit, dan juga mengonsumsi makanan dengan rasa yang pahit namun sehat. Hal inilah yang membawa masyarakat di Okinawa terbiasa dengan pola hidup ini.

Pola hidup sehat yang dijalani oleh masyarakat di daerah Okinawa, yaitu : a. Memahami dan mempraktekkan paham ikigai yang merupakan istilah yang

digunakan masyarakat Jepang untuk menjelaskan kesenangan dan makna dari kehidupan

b. Pola makan nabati seperti sayuran tumis, umbi-umbian dan tahu yang memiliki nutrisi yang tinggi namun kalori yang rendah

c. Berkebun merupakan salah – satu pola hidup sehat masyarakat Okinawa yang membuat mereka lebih aktif dan banyak bergerak

d. Mengonsumsi makanan dengan bahan dasar kedelai

e. Membentuk moai yang merupakan suatu kelompok pendukung kepentingan sosial yang dibentuk dari tradisi masyarakat Okinawa

f. Berjemur untuk mendapatkan vitamin D alami dari sinar matahari

g. Tetap aktif menjalani aktivitas sehari – hari atas faktor kebiasaan dan juga untuk kesehatan

h. Menanam kebun obat

i. Membudayakan sopan santun

3. Loma Linda, California

(37)

27

Loma Linda merupakan sebuah kota di San Bernardino County, California, Amerika Serikat, sekitar 60 mil sebelah timur Los Angeles. Populasi di Loma Linda ada sekitar 23.000 orang dari sensus penduduk tahun 2010. Loma Linda disebut sebagai kota religius yang berfokus pada kesehatan dan kemakmuran dan merupakan rumah bagi salah satu konsentrasi terbesar masehi advent hari ketujuh di dunia.

Pola hidup sehat yang dijalani oleh masyarakat di daerah Loma Linda, yaitu:

a. Mencari dan menemukan tempat perlindungan bagi diri karena umat advent mengatakan jika kita fokus mencari perlindungan pada Tuhan, keluarga, sahabat/sosial dan alam bisa meredakan stres, memperkuat jaringan sosial, dan memberikan latihan diri yang konsisten

b. Mempertahankan indeks massa tubuh (BMI) yang sehat karena umat advent memiliki indeks massa tubuh yang sesuai agar bisa bergerak lebih aktif dan terhindar dari penyakit

c. Melakukan olahraga sederhana secara teratur karena olahraga yang sederhana namun dilakukan secara teratur bisa membantu mengurangi kemungkinan seseorang terkena penyakit seperti penyakit jantung dan kanker tertentu (Butler et al., 2008:260)

d. Bersosial dengan orang yang memiliki pola hidup yang sama untuk menemukan kesejahteraan, saling berbagi nilai dan mendukung pola hidup sehat satu sama lain

e. Kacang sebagai camilan karena kacang memiliki beragam vitamin dan gizi yang berdampak pada kesehatan dan harapan hidup khususnya untuk mengurangi risiko penyakit jantung

(38)

28

f. Saling membantu satu sama lain seperti menjadi sukarelawan dan tetap aktif karena dengan berfokus membantu orang lain, mereka mengatakan hal itu membuat mereka menjadi fokus membantu orang lain dan tercegah dari depresi

g. Mengonsumsi daging dengan porsi yang cukup dan tidak berlebihan h. Mengonsumsi buah, sayur dan biji - bijian yang mempunyai kandungan gizi

untuk melindungi diri dari berbagai jenis kanker

i. Makan malam lebih awal dan dengan makanan yang tidak terlalu berat j. Minum banyak air

4. Semenanjung Nicoya, Kosta Rika

Kosta Rika adalah negara terkecil ketiga setelah Belize dan El Salvador di Amerika Tengah. Dari laporan International Monetary Fund tahun 2021 populasi penduduk di Kosta Rika adalah sekitar 5.183 orang. Penduduk di Semenanjung Nicoya terkenal dengan sifat religius mereka kepada Tuhan, memiliki etos kerja yang kuat, dan juga memprioritaskan hubungan keakraban dengan keluarga.

Pola hidup sehat yang dijalani oleh masyarakat di daerah Semenanjung Nicoya, yaitu :

a. Memiliki semangat plan de vida yang berarti ‘rencana hidup’ atau alasan positif bagi penduduk usia panjang di Semenanjung Nicoya untuk hidup dengan tetap aktif dan berkontribusi melakukan kebaikan yang lebih besar.

https://www.bbc.com/worklife/article/20200429-nicoya-the-costa-rican- peninsula-where-centenarians-thrive

(39)

29

b. Meminum air sadah yang terkenal memiliki kandungan kalsium tinggi yang dapat menurunkan tingkat penyakit jantung serta menguatkan tulang.

c. Fokus dengan hubungan kekeluargaan karena para centenarian di Semenanjung Nicoya kebanyakan masih tinggal bersama keluarga mereka.

d. Makan malam dengan kalori yang lebih sedikit

e. Mempertahankan hubungan sosial karena para penduduk di Semenanjung Nicoya masih sangat akrab berhubungan dengan tetangga mereka untuk sekedar berbincang

f. Menikmati pekerjaan fisik dengan aktif

g. Penduduk di Semenanjung Nicoya sering berjemur untuk mendapatkan vitamin D dari sinar matahari

h. Tetap berpegang pada tradisi tradisional

5. Ikaria, Yunani

Ikaria adalah sebuah pulau di bagian selatan Yunani dengan jumlah penduduk sekitar 8.312 orang. Dilansir dari BBC News tahun 2018, Sepertiga dari penduduk di Ikaria yang telah berusia lanjut, menghabiskan waktu dengan melakukan hal yang mereka lakukan untuk menikmati hidup.

Pola hidup sehat yang dijalani oleh masyarakat di daerah Semenanjung Ikaria, yaitu :

a. Melakukan aktivitas yang menyenangkan dan sesuai kesukaan

b. Menerapkan pola hidup disiplin dan teratur, seperti tahu kapan waktu yang tepat untuk makan, beraktivitas dan beristirahat

(40)

30

c. Banyak mengonsumsi ikan yang mengandung protein, mineral, juga vitamin yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke

d. Menjaga hubungan baik dengan keluarga dan kerabat

e. Lebih memilih meminum susu kambing dibandingkan susu sapi karena memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dan juga lebih mudah dicerna f. Banyak berjalan kaki

2.2.3.2 Diet di Daerah Blue Zone

Diet di daerah blue zone memiliki berbagai perbedaan dari segi cara penerapan dan juga makanan yang di konsumsi. Berikut adalah jenis diet yang diterapkan di daerah blue zone.

1. Diet Mediterania di Sardinia, Italia

Diet Mediterania adalah diet yang dijalankan karena adanya adaptasi pada pola makan penduduknya yang menyukai sayuran, biji-bijian, buah-buahan, ikan, minyak zaitun, susu kambing dan keju, dan anggur.

Dalam jurnal PLOS Medicine, diketahui jika diet mediterania dapat meningkatkan fungsi endotel pada penderita penyakit jantung koroner karena faktor makanan yang banyak mengandung mineral, protein dan serat.

Bahan makanan yang banyak dikonsumsi untuk menjalankan diet Mediterania, yaitu : susu kambing dan susu domba, carta di musica (roti pipih), jelai, moddizzosu (roti sourdough), fennel (herbal adas), kacang fava, chickpea, tomat, kacang almond, milkthistle (silybum marianum), dan wine cannonau.

(41)

31 2. Diet Okinawa di Okinawa, Jepang

Diet Okinawa adalah diet yang didasarkan pada konsumsi makanan rendah kalori dan lemak, namun tinggi protein dan juga karbohidrat karena di Okinawa orang - orang hampir selalu mengonsumsi nasi atau ubi jalar sebagai sumber karbohidrat yang diperlukan untuk memberi energi. Oleh karena itu para penduduk di Okinawa sangat memperhatikan jumlah asupan kalori harian mereka.

Dari data Survei Gizi Nasional Jepang tahun 1972, para penduduk dewasa di Okinawa hanya mengonsumsi sekitar 83% kalori dibandingkan kalori harian penduduk Jepang pada umumnya.

Bahan makanan yang banyak dikonsumsi oleh penduduk di Okinawa, yaitu : Goya (sayur pare), tahu, beni imo (ubi jalar ungu), bawang putih, kunyit, beras merah, teh hijau, jamur shitake, rumput laut dan ganggang laut.

3. Diet The Garden of Eden di Loma Linda, California

Diet The Garden of Eden adalah diet yang berbasis pola makan nabati yang sangat tinggi serat, rendah lemak jenuh, sedikit kolesterol, dengan karbohidrat dalam bentuk encer.

Dari studi The Journal of Nutrition tahun 2018, menyatakan bahwa mengonsumsi makanan berbasis nabati yang sehat, bisa memperpanjang proteksi pada kesehatan sebanyak 5%.

Beberapa bahan makanan yang dikonsumsi dalam menjalani diet ini, yaitu : Alpukat, salmon, air mineral, kacang – kacangan, biji – bijian, oatmeal, roti gandum utuh, dan susu kedelai.

(42)

32

4. Diet Nicoya di Semenanjung Nicoya, Kosta Rika

Diet Nicoya adalah diet yang rendah protein dan lemak namun tinggi karbohidrat. Secara tradisional, diet ini juga berbasis pola makanan nabati yang berpusat pada kacang – kacangan.

Bahan makanan yang banyak digunakan penduduk di Semenanjung Nicoya untuk menjalani pola diet ini, yaitu : maize nixtamal (tortila), labu, pepaya, keladi, pisang, kacang hitam, keladi, dan pejivalles (palem persik).

5. Diet Ikarian di Ikaria, Italia

Penduduk di Ikaria biasanya mengonsumsi makanan dengan bahan natural yang dicampur dengan minyak zaitun, sedikit makanan berbahan dasar produk susu, dan kacang – kacangan.

Bahan makanan yang banyak digunakan penduduk setempat dalam menjalani diet di Ikaria yaitu, : minyak zaitun, sayuran liar seperti krokot,

dandelion, arugula, kentang, keju feta, kacang polong hitam, chickpea, lemon, rempah – rempah mediteranian seperti daun rosemary dan marjoram, kopi dan juga madu.

2.3 Pola Hidup Sehat Masyarakat Okinawa

Okinawa adalah salah satu pulau dengan populasi centeranian tertinggi di dunia. Hal ini didukung oleh pola hidup sehat yang sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi masyarakat setempat. Dalam menjalani pola hidup sehat, faktor makanan, aktivitas fisik dan juga kebiasaan sehari - hari merupakan faktor pendukung paling utama.

(43)

33 2.3.1 Aktivitas yang dilakukan

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013, Aktivitas fisik merupakan suatu kegiatan yang mengandalkan semua gerakan pada tubuh dan jika dilakukan secara konsisten dan teratur bisa membantu mencegah dan menangani penyakit jantung, stroke, diabetes, beberapa jenis kanker, membantu mencegah hipertensi, menjaga berat badan, meningkatkan kesehatan mental, dan kualitas hidup juga kesejahteraan. Kurangnya aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit dan tingginya angka kematian.

Aktivitas yang dilakukan oleh penduduk Okinawa dimulai dari aktivitas yang tergolong sederhana seperti berkebun, berjalan kaki, mengunjungi pusat usia lanjut dimana mereka bisa berbaur dengan para centenarian lainnya untuk berbincang, bermain permainan yang melibatkan fisik, bernyanyi, menari, dan juga melukis. Aktivitas yang tergolong berat yaitu karate dan kobudo yang berguna untuk melatih kemampuan fisik mereka. Nakamoto, seorang narasumber centenarian berusia 73 tahun dari video dokumetasi wocomoDOCS tahun 2017, mengungkapkan jika mereka biasanya mempelajari karate sejak usia muda dan sudah menjadi bagian dalam hidup mereka karena kegiatan fisik yang dilakukan secara teratur dapat memperkuat pikiran dan juga tubuh agar lebih sehat.

2.3.2 Makanan yang dikonsumsi

Makanan yang dikonsumsi penduduk Okinawa mengandung karbohidrat yang tinggi, banyak rempah herbal dan sayuran. Penentuan bahan makanan yang tepat menjadi kunci untuk mengolah makanan sehat.

(44)

34

Berikut beberapa bahan makanan yang banyak digunakan penduduk Okinawa untuk mengolah makanan :

1. Kugani (Dari buah shikwasa yang telah berwarna jingga karna matang di musim dingin)

2. Gohan (Nasi) 3. Goya (Sayur pare)

4. Okinawan Tofu (Tahu khas Okinawa yang mempunyai tekstur lebih padat) 5. Kombu (Semacam rumput laut besar yang digunakan sebagai bahan dasar

rebusan sup atau kaldu)

6. Wakame (Mirip dengan kombu, namun memiliki rasa manis alami) 7. Edamame (Kacang kedelai muda yang masih berada di dalam polongnya) 8. Bene imo (Ubi jalar ungu)

9. Asa (Selada laut)

10. Fuchiba (Mugwort yang berasal dari Ryuku)

11. Hijiki (Rumput laut yang sering dijual kering dan menyerupai daun teh) 12. Sanmainiku (Daging perut babi)

13. Handema & Moi (Tanaman herbal liar yang biasa digunakan untuk pengobatan lokal)

14. Sunna, Sunui, Funui, Sinumata, Biru, Nachura dan Sotetsu (Sejenis ganggang laut yang bisa dikonsumsi)

15. Katsuo (Tuna cakalang)

Makanan Okinawa yang paling populer dan juga sehat adalah :

(45)

35

1. Goya Chanpuru (Hidangan berbahan dasar utama goya atau sayur pare yang ditumis dengan sayur, tahu, daging dan juga telur)

2. Umibudo (Sejenis anggur laut yang asin dan disajikan sebagai makanan pendamping)

3. Rafute (Irisan tebal daging babi yang direbus hingga lunak dengan kecap dan bermacam bumbu)

4. Okinawa Soba (Tekstur mienya lebih tebal dan terbuat dari buckwheat atau gandum hitam)

5. Sata Andagi (Sejenis roti dibentuk menjadi bulat dan digoreng)

6. Jushi (Nasi yang dimasak dengan beragam toping dan disajikan dengan tanmu atau sejenis keladi sebagai pelengkap)

7. Gurukun (Sajian ikan goreng dari ikan fusilier yang dagingnya terasa ringan, lezat, dan beraroma unik)

2.3.3 Paham Hara Hachi Bu ( 腹八分)

Okinawa adalah salah satu daerah di Jepang yang masuk kedalam daerah blue zone atau wilayah dengan tingkat centeranian tertinggi di dunia. Karena itulah banyak peneliti yang mencari tahu penyebab tingginya rasio usia panjang di Okinawa, dimulai dari faktor tempat mereka tinggal, faktor sosial, pola hidup dan juga makanan yang mereka konsumsi.

Dari sana ditemukan konsep hara hachi bu yang merupakan salah satu pola hidup sehat yang dijalani para centeranian di Okinawa secara turun – temurun hingga konsep ini seakan sudah menjadi pola hidup tetap dalam kehidupan sehari – hari yang mereka jalani.

(46)

36

Hara hachi bu ( 腹八分) terdiri dari 3 pembagian kata yaitu "腹" atau Hara yang artinya adalah perut, "八" atau Hachi yang berarti 8, dan "分" atau Bu / Bun yang artinya bagian. Maka hara hachi bu dalam bahasa Jepang adalah pembagian perut dalam 8 bagian, yang secara garis besar istilah ini merujuk pada pengertian dari paham konfusianisme yang berarti "Makan sampai kenyang 80 persen" .

Istilah hara hachi bu berasal dari kota Okinawa yang telah eksis selama kurang lebih 2.500 tahun lalu dan dianggap sebagai cara untuk mengendalikan pola makan mereka agar lebih teratur dan sehat. Hara hachi bu telah dikenal sebagai salah satu faktor rahasia umur panjang di Okinawa yang memfokuskan pengendalian diri dalam makan yang bisa memberikan dampak hebat lainnya seperti dalam bentuk pengelolaan berat badan ideal dan efek anti penuaan secara sehat. Penerapan pola hidup sehat hara hachi bu juga membantu dalam menghindari masalah pencernaan seperti refluks asam dalam pencernaan dan perut kembung karena makan secara berlebihan, juga membuat orang jarang menderita penyakit jantung, kanker dan stroke.

Selain dari pola aktivitas yang aktif dan makanan yang sehat, paham hara hachi bu (腹八分) yang diartikan untuk mengendalikan porsi makan sampai hanya kenyang sebanyak 80% berasal dari paham konfusianisme dan berfungsi sebagai pengendalian diri agar berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu. Dari filosofi hara hachi bu dalam ajaran konfusianisme, dapat ditemukan kearifan untuk membatasi keserakahan fundamental kita.

Praktik menghentikan porsi makan sampai 80% kenyang sebenarnya bisa dikatakan sebagai pola hidup sehat dan juga diet karena dengan melakukan praktik ini termasuk dalam strategi bagi perut dan otak berkomunikasi mengenai rasa

(47)

37

kenyang ke seluruh tubuh. Banyak orang yang berhenti pada 80% akan merasa kenyang dan pada akhirnya akan makan lebih sedikit karena terkadang otak kita membutuhkan waktu untuk menerima signal jika asupan per hari untuk tubuh sebenarnya telah tercukupi.

(https://toomuchonherplate.com/more-thoughts-on-hunger-and-emotional-eating- hara-hachi-bu/ )

Ide hara hachi bu semakin populer di Amerika Serikat dengan penerbitan buku Three Pillars of Zen tahun 1965, yang mengutip ajaran seorang pendeta Zen bernama Hakuun Yasutani. Dari ajarannya, beliau menasihati orang – orang untuk hanya makan dua pertiga dari porsi makanan mereka sebagai bentuk pengendalian diri dan pikiran agar tidak serakah.

Ajaran ini juga sangat mirip dari dasar Prinsip Pareto 80:20 yang ditemukan oleh Vilfredo Pareto pada tahun 1895, sebuah prinsip yang biasa dibahas di kalangan bisnis untuk memahami manajeman dalam produksi dan manajemen waktu. Dimana dalam bisnis manajemen waktu, menyatakan bahwa 20% dari waktu yang anda gunakan untuk memprioritaskan sebuah kegiatan akan menyumbang 80% dari kesuksesan, yang berarti 80% dari hasil yang didapatkan bersumber dari 20% yang menjadi penyebabnya.

Menurut Psikolog Susan Albers (2013) dalam bukunya yang berjudul Eat, Drink and Be Mindful mengatakan cara makan secara sadar dan hati - hati bisa bermanfaat bagi orang – orang yang makan hanya untuk sekedar kepuasan lidah bukan untuk kebutuhan.

Selain berfungsi untuk proses pengendalian diri, paham hara hachi bu juga berfungsi untuk mengatur kalori harian agar tidak berlebihan, karena jumlah kalori

(48)

38

harian yang berlebih bisa menyebabkan obesitas dan sejumlah masalah penyakit.

Oleh sebab itu, pengendalian kalori juga berperan dalam faktor rasio centenarian yang tinggi di Okinawa.

Pada penelitian Prof. Kazuo Hashimoto dan Ms. Masaki Tagazu tahun 1990 dari Fakultas Kedokteran Universitas Tokai membuktikan bahwa pembatasan kalori bisa meningkatkan sistem imun kekebalan tubuh.

Maka hara hachi bu merupakan konsep pola hidup sehat dalam bentuk pengendalian diri untuk makan secara sadar dalam porsi yang tidak berlebihan.

Seseorang yang menerapkan hara hachi bu harus mengerti tentang signal dari tubuh mereka untuk kenyang dalam bentuk cukup dan bukan hanya karna kepuasan perut.

Hara hachi bu juga dianggap sebagai cara hidup atau bahkan bisa disamakan dengan bentuk meditasi sambil makan agar kita tetap sadar namun fokus pada sebuah tujuan, yaitu hidup sehat.

(49)

39 BAB III

PENERAPAN DAN KEARIFAN LOKAL HARA HACHI BU DALAM MASYARAKAT OKINAWA

3.1 Penerapan Hara Hachi Bu ( 腹八分)

Dalam video dokumenter The Telegraph tahun 2020 dengan judul The remote Japanese Island where the locals refuse to die, Yogo yang merupakan penduduk lokal Okinawa berusia 72 tahun menjawab pertanyaan mengenai diet Okinawa yang unik dengan mengatakan jika penduduk di Okinawa mengonsumsi makanan yang sederhana dan tidak terlalu berminyak dan juga mereka tidak makan dalam porsi yang banyak.

“...They stop eating at maybe 70% or 60%” yang artinya adalah mereka berhenti makan mungkin sekitar 70% atau 60%. Dirinya tidak tahu dari mana ajaran

(50)

40

tersebut berasal, namun kemungkinan adalah ajaran dari para tetua mereka yang membuat hal tersebut sudah menjadi suatu kebiasaan untuk mengendalikan diri dari makan secara berlebihan.

Dalam video dokumenter The Telegraph tahun 2020, seorang pemilik restoran tradisional yang telah berdiri selama 30 tahun di Okinawa yang bernama Emi, menunjukkan salah satu makanan yang biasanya dikonsumsi oleh para penduduk dengan usia panjang di Okinawa sejak mereka masih kecil. Terlihat makanan yang disajikan diletakkan dalam porsi yang sedikit dan juga piring yang kecil sebagai bentuk pengendalian diri agar makan dalam porsi secukupnya seperti halnya yang diajarkan dalam konsep pola hidup sehat hara hachi bu. Penggunaan sayur yang banyak juga terlihat mengimbangi nasi sebagai lauk. Emi juga menjelaskan jika para penduduk terbiasa berkebun dan menanam sendiri bahan makanan mereka untuk dipersiapkan sebagai masakan yang akan dikonsumsi nantinya.

Langkah untuk menerapkan pola hidup sehat hara hachi bu, terdiri dari : 1. Memulai dengan langkah perlahan

Melakukan pola hidup sehat hara hachi bu mungkin akan terasa sulit pada awalnya apabila dilakukan oleh orang yang sudah terbiasa makan dengan porsi banyak, namun jika memulai dengan langkah perlahan tentu pola hidup sehat hara hachi bu akan juga dengan perlahan menjadi kebiasaan yang baik. Dengan mengatur dan membiasakan memori otot perut agar terbiasa dengan makanan yang lebih kecil setindaknya akan membutuhkan waktu sekitar 15 - 20 kali makan agar ruang perut menjadi terbiasa dengan batasan porsi makanan yang dikonsumsi.

(51)

41

2. Jangan menahan diri hingga sangat kelaparan

Menerapkan pola hidup sehat hara hachi bu berarti mengendalikan kalori harian yang masuk kedalam tubuh secara tidak berlebihan, namun bukan berarti untuk menahan diri dari mengonsumsi apapun hingga kelaparan. Penerapan hara hachi bu yang baik adalah dengan cara tetap makan, namun secara sadar dan dalam porsi juga kalori yang wajar. Karena jika kita menahan diri hingga kelaparan, otak akan mengirimkan signal ke tubuh untuk makan lebih banyak di jam makan berikutnya.

3. Makan secara perlahan

Butuh waktu sekitar 15 - 20 menit bagi tubuh agar sinyal kenyang bisa sampai ke otak saat kita sudah selesai makan. Maka untuk menerapkan hara hachi bu, agar porsi makanan yang kita konsumsi tidak berlebihan, makan secara perlahan adalah cara yang baik. Karena jika kita makan dengan cepat, signal kenyang yang belum diterima oleh otak akan membuat diri cenderung merasa belum puas dan memilih untuk mengonsumsi makanan lebih banyak lagi. Cara ini juga berguna bagi orang – orang yang sulit membedakan perasaan lapar karna kekurangan air dalam tubuh atau lapar karna makan sedikit.

4. Jangan melewatkan kandungan gizi lainnya

Karbohidrat dikenal sebagai pemberi energi bagi tubuh. Penduduk di Okinawa menjadikan nasi, mie, dan ubi jalar sebagai sumber karbohidrat utama yang membuat porsi karbohidrat dalam satu kali makan akan lebih banyak dari porsi gizi lainnya. Namun penduduk di Okinawa juga tidak lupa menambahkan

Referensi

Dokumen terkait