• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN DAN KEARIFAN LOKAL HARA HACHI BU DALAM MASYARAKAT OKINAWA

3.2 Kearifan Lokal Hara Hachi Bu ( 腹八分)

Di Jepang, ajaran Konfusianisme, Buddha dan Shinto adalah tiga ideologi menjadi acuan bagi masyarakat untuk menjalani kehidupan. Dalam ketiga ajaran ini, hara hachi bu merupakan paham dari ajaran konfusianisme yang di dalamnya terdapat kearifan lokal dalam memperhatikan hubungan manusia dan dewa, manusia dan manusia, juga manusia dengan alam.

3.2.1 Hubungan Manusia dengan Dewa

Jepang adalah negara sekuler yang menganggap jika semua perilaku dan moral hidup yang mereka jalani tidak berhubungan dengan agama yang mereka anut, melainkan sebagai patokan untuk pengembangan moral dan etika ke arah yang benar. Bahkan banyak penduduk Jepang yang bukan merupakan bagian dari salah satu agama dan tidak mempunyai agama (atheis) tetap menjalani perayaan festival ataupun kepercayaan yang beraasal dari suatu agama tertentu.

Namun mereka masih sangat menghargai dengan adanya kepercayaan tertentu suatu agama, Salah satunya yaitu dalam menerapkan pola hidup sehat hara hachi bu di Okinawa yang merupakan hasil ajaran konfusianisme.

Konfusianisme merupakan sebuah agama yang berdampingan dengan susunan falsafah moral dan etika perilaku yang mengutamakan agar para penganutnya memiliki akhlak yang mulia dengan menjaga dengan baik hubungan antar manusia dengan para dewa dan juga hubunga antar manusia – manusia dan

46

manusia dengan alamnya di bumi. Namun tampaknya unsur - unsur keagamaannya mulai mengalami perubahan dan berkurang menjadi aspek sekulernya yang lebih dominan.

Di Okinawa, dalam menerapkan pola hidup sehat hara hachi bu sudah termasuk dalam kepercayaan manusia dengan dewa karena dari salah satu dari lima sifat kekekalan (wu chang) di ajaran konfusius Dong Zhong Shu (董 仲 舒) seorang tokoh Agama Konghucu di awal dinasti Han, terdapat zhi atau bijaksana yaitu sifat mulia individu yang tidak ragu menjadikan perilaku bijak orang lain sebagai panutan dan juga semangat bagi individu untuk selalu mawas diri dalam bersikap, menjalani kehidupan dan berani mengoreksi kesalahan diri sendiri dengan terus belajar untuk sabar dalam mengambil tindakan, bijaksana dalam bersikap, mempersiapkan segalanya dengan melihat jauh ke depan dampak dan kemungkinan yang akan didapat. Dalam kehidupan agama konfusius, naluri untuk belajar dan berlatih untuk melakukan hal yang benar berarti kita telah berada dalam jalan suci Tuhan dan dewa dari ajarannya yang tertuang dalam pola untuk hidup, pola untuk berpikir, dan pola untuk bersikap menjalani kehidupan yang lebih baik.

Penerapan hara hachi bu di Okinawa juga berarti menyisakan sebanyak 20% dari 100% yang kita miliki, 20% tersebut bisa terdiri dari beragam rupa seperti makanan yang disisihkan, bahan masakan dari alam dan lainnya. Dari sisa yang tidak digunakan karna pengendalian pola hidup hara hachi bu tersebut bisa berguna untuk penyembahan bagi para dewa sebagai sesajen di acara tertentu.

3.2.2 Hubungan Manusia dengan Manusia

47

Dalam kearifan lokal, hubungan kearifan lokal manusia dengan manusia adalah hal yang paling melekat karna kunci kearifan lokal merupakan pola perilaku masyarakatnya dalam menjalani suatu kegiatan atau kepercayaan.

Masyarakat Jepang sangat memperhatikan posisi mereka dalam sosial masyarakat, begitupun dengan bagaimana cara mereka harus bersikap, bertutur kata dan berkebiasaan.

Keterkaitan hara hachi bu dengan hubungan manusia dan manusia bisa terjalin karna adanya kesadaran mengendalikan diri dalam mengambil tindakan agar tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Di Okinawa, menerapkan hara hachi bu bukan hanya berarti untuk menjaga kesehatan dan pola hidup, namun juga berarti untuk mengendalikan diri agar tidak serakah dalam mengambil porsi makanan demi kepuasan lidah diri sendiri. Maka bagi masyarakat Okinawa, dengan menerapkan hara hachi bu berarti telah terjadi hubungan kearifan antar manusia untuk saling menghargai sewaktu makan, tidak merugikan orang lain demi diri sendiri dan juga memberi dampak baik berupa contoh penerapan pola makan dan pola hidup yang sehat bagi tubuh untuk bisa menjalani aktivitas hingga usia panjang.

Hal lainnya yang bisa dilihat juga dari segi inisiatif penduduknya menyisihkan 20% makanan yang mereka miliki untuk berbagi dengan individu lain, sehingga terbentuklah hubungan kearifan antara manusia dan manusia dalam bentuk kepedulian terhadap sesama.

3.2.3 Hubungan Manusia dengan Alam

48

Manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, begitupun dengan alam dan sekitarnya. Maka dari itu manusia harus bisa menjaga hubungan harmonisnya dengan alam dan sekitarnya dari cara merawat dan menjaga lingkungan secara baik, tidak merusak dan memberi perubahan ke arah yang lebih baik.

Karena hara hachi bu adalah penerapan pola hidup sehat yang selain berpusat pada kesadaran diri saat makan, pemilihan bahan makanan yang digunakan juga menjadi hal yang terpenting. Oleh karenanya para penduduk di Okinawa terbiasa menggunakan bahan baku segar dari alam hasil panen yang mereka tanam di kebun sendiri untuk mendapatkan bahan makanan yang lebih sehat agar memperoleh umur panjang.

Okinawa mempunyai iklim laut sub-tropis yang akan tetap hangat walaupun di musim dingin. Penduduk di Okinawa memanfaatkan keadaan ini untuk berkebun demi menghasilkan sumber makanan yang sehat dan bebas bahan kimia. Dari salah satu studi yang dilakukan oleh Universitas Harvard menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal dengan lingkungan dikelilingi tanaman hijau bisa membuat mereka lebih rileks, terhindar dari beberapa penyakit dan juga hidup lebih lama.

Menerapkan pembatasan kalori harian yang tercukupi dari gizi makanan yang dikonsumsi merupakan cara utama dalam melakukan pola hidup sehat hara hachi bu, karena hasilnya akan tidak memberi dampak baik jika hanya kalori harian yang tercukupi tanpa kandungan gizi yang benar.

Seorang penduduk lokal Okinawa berusia 72 tahun dalam video dokumentasi milik The Telegraph tahun 2020 juga mengatakan jika sumber air yang mereka konsumsi kemungkinan menjadi salah satu hal yang membuat mereka bisa hidup dengan usia panjang. Air adalah ciptaan Tuhan yang dititipkan ke alam

49

untuk kepentingan makhluk hidup yaitu manusia, hewan dan tumbuhan. Air di Okinawa masih ada yang berasal dari aliran alami yang mengenai karang, menyebabkan kandungan dalam air tersebut memiliki zat mineral yang tinggi, kalsium, dan juga magnesium.

Oleh karena itu penduduk di Okinawa sangat menghargai alam yang merupakan sumber kehidupan mereka sehari – hari. Karna dari alam mereka mendapatkan penyedia sumber bahan utama yang baik untuk tumbuhan yang akan mereka konsumsi, sehingga penerapan pola hidup sehat hara hachi bu pun dapat berjalan secara maksimal.

Penyisihan 20% dari 80% bahan makanan yang digunakan manusia dari lingkungan juga bisa memberi manfaat bagi alam, contohnya air yang berguna untuk pertumbuhan bagi tumbuhan. Sehingga hal tersebut membuat manusia tidak mengambil sepenuhnya 100% hasil alam dan masih menyisakan sedikit untuk kepentingan alam sekitar.

BAB IV

Dokumen terkait