0
PROPOSAL
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DANA BOPTN ITS 2015
PENYEDIAAN JAMBAN SEHAT SEDERHANA BAGI MASYARAKAT
BERPENGHASILAN RENDAH (MBR)
BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DI KELURAHAN TAMBAKWEDI KENJERAN
Tim Peneliti :
Ir. Eddy S. Soedjono, Dipl.SE, M.Sc, PhD (Teknik Lingkungan/FTSP) Alia Damayanti, PhD (Teknik Lingkungan/FTSP)
I.D.A.A. Warmadewanthi, S.T, M.T, PhD (Teknik Lingkungan/FTSP/ITS) Bieby Voijant Tangahu, ST, MT, PhD (Teknik Lingkungan/FTSP)
Alfan Purnomo, S.T, M.T (Teknik Lingkungan/FTSP)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
0
RINGKASAN
Permasalahan di kelurahan Tambakwedi dimana notabene termasuk wilayah pesisir yang berbatasan langsung dengan selat madura menyebabkan masih banyak penduduk yang kekurangan air bersih. Di wilayah pesisir pantai ini juga masih banyak genangan-genangan air kotor berasal dari air laut. Akibatnya, permasalahan ini berdampak lebih lanjut pada kondisi sanitasi penduduk yang sampai saat ini masih belum terselesaikan juga yaitu terkait dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku Open Defecation Free (ODF) yang masih rendah. Rendahnya kesadaran warga ini juga dipicu karena masih cukup banyak warga (sekitar 30% jiwa) yang hanya berpendidikan SD sehingga pengetahuan dan kepedulian masyarakat akan lingkungan masih sangat kurang. Berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh puskesmas pembantu Tambakwedi diketahui pemicuan sudah dilakukan di RW 1 dan RW 2 dengan total warga yang masih belum berubah prilaku BABs (open defecation) sebanyak 65 KK. Total warga tersebut tersebar di seluruh RT yang ada di RW 1 dan RW 2. Sementara itu, upaya pemicuan tradisional yang selama ini digunakan oleh pemerintah sebagai usaha untuk merubah perilaku warga yang masih buang air besar sembarangan (BABs) ternyata memerlukan waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan umumnya warga sudah memiliki pengetahuan dan paham akan risiko penyakit yang mungkin muncul jika berperilaku BABs. Namun, kendala utama yang dialami warga selama ini adalah tidak adanya dana untuk membangun jamban. Sehingga dalam konsep pengabdian ini akan dilakukan metode pemicuan modifikasi dengan menambahkan konsep pembiayaan berupa stimulan dana dan teknologi jamban sehat sederhana untuk mempercepat terpenuhinya target ODF.
Adapun tujuan pengabdian ini antara lain : (1) melakukan implementasi pemicuan modifikasi bagi warga yang belum terpicu; (2) melakukan pembangunan jamban sehat sederhana untuk warga yang belum terpicu. Tahapan umum proses pengabdian ini meliputi pengumpulan dan analisa data, implementasi, serta evaluasi dan monitoring. Adapun untuk tahap pengumpulan dan analisa data sebagian telah dilakukan oleh puskesmas Tambakwedi sehingga data yang akan dikumpulkan melalui pengabdian ini bersifat melengkapi.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permasalahan di kelurahan Tambakwedi dimana notabene termasuk wilayah pesisir yang berbatasan langsung dengan selat madura menyebabkan masih banyak penduduk yang kekurangan air bersih. Di wilayah pesisir pantai ini juga masih banyak genangan-genangan air kotor berasal dari air laut. Akibatnya, permasalahan ini berdampak lebih lanjut pada kondisi sanitasi penduduk yang sampai saat ini masih belum terselesaikan juga yaitu terkait dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku Open Defecation Free (ODF) yang masih rendah. Rendahnya kesadaran warga ini juga dipicu karena masih cukup banyak warga (sekitar 30% jiwa) yang hanya berpendidikan SD sehingga pengetahuan dan kepedulian masyarakat akan lingkungan masih sangat kurang. Berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh puskesmas pembantu Tambakwedi diketahui pemicuan sudah dilakukan di RW 1 dan RW 2 dengan total warga yang masih belum berubah prilaku BABs (open defecation) sebanyak 65 KK. Total warga tersebut tersebar di seluruh RT yang ada di RW 1 dan RW 2. Adapun warga yang sudah terpicu melakukan pembangunan jamban melalui Asosiasi Pengelolaan dan Pemberdayaan Sanitasi Indonesia (APPSANI) dengan harga Rp 1.550.000,-. Cara pembayaran adalah dengan mencicil sebanyak 4 kali dan uang muka sebesar Rp 550.000,-. Lama waktu antara pemicuan sampai dengan mulai pembangunan jamban adalah cukup lama sekitar 3 bulan karena cukup sulit mendapatkan tukang yang kompeten dalam melakukan pembangunan jamban. Sementara, berdasarkan data hasil monev puskesmas, beberapa KK yang sudah memiliki kendala faktor ekonomi dalam membayar cicilan dan tidak ada lahan. Sedangkan warga yang masih belum melakukan pembangunan jamban yang juga dikategorikan sebagai warga yang belum terpicu dikarenakan kendala keterbatasan faktor ekonomi dan juga tidak ada lahan.
Hasil monev pasca pemicuan yang telah diuraikan di atas menunjukkan bahwa konsep pemicuan tradisional yang selama ini digunakan oleh pemerintah sebagai usaha untuk merubah perilaku warga yang masih buang air besar sembarangan (BABs) ternyata memerlukan waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan umumnya
2
warga Tambakwedi sudah memiliki pengetahuan dan paham akan risiko penyakit yang mungkin muncul jika berperilaku BABs. Namun, kendala yang dialami warga selama ini adalah minimnya dana untuk membangun jamban dan keterbatasan lahan. Kendala yang dialami oleh warga Tambakwedi ini sama dengan warga Gadon. Sehingga, konsep pengembangan metode pemicuan yang dilakukan di Gadon rencananya juga akan dilakukan di Tambakwedi. Penerapan metode pemicuan modifikasi juga melihat kesamaan karakteristik masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian nelayan dan juga topografi tanahnya yang juga merupakan tanah pesisir dengan jumlah penduduk padat dan keterbatasan lahan. Metode pemicuan modifikasi dengan menambahkan konsep pembiayaan berupa stimulan dana untuk mempercepat terpenuhinya target ODF dan juga teknologi yang pas untuk keterbatasan lahan. Hasil monev yang telah dilakukan di Gadon, selama 2 tahun konsep pemicuan modifikasi tersebut sudah mampu meng-odfkan sekitar 80% KK yang awalnya masih belum terpicu dengan pemicuan tradisional. Besar stimulan dana yang direncanakan akan dibahas secara tertutup dengan kader kelurahan. Sedangkan teknologi yang digunakan adalah sama dengan yang digadon yaitu dengan model cubluk dengan tangki septik dari 2 bis beton yang ditumpuk dan hasil buangan meresap ke tanah.
Dengan demikian, diharapkan penerapan metode pemicuan modifikasi di Kelurahan Tambakwedi ini juga mampu meng-odfkan seluruh warga yang belum terpicu dengan tenggat waktu yang lebih singkat.
1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan
Adapun perumusan konsep pengabdian masyarakat yang akan dilakukan adalah didasarkan pada Program Kerja Presiden yaitu tercapainya target ODF di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2015. Untuk mencapai target ODF tersebut, strategi yang telah dilakukan oleh Pemerintah selama ini adalah dengan melakukan pemicuan tradisional yang ternyata memakan waktu yang cukup lama, sehingga sangat diragukan jika target ODF tahun 2015 akan tercapai. Oleh karena itu, terjadi sedikit pengembangan model pemicuan antara yang diterapkan pemerintah dengan penerapan di lapangan. Di lapangan, strategi pemicuan yang digunakan sudah dimodifikasi yaitu dengan model tambahan mekanisme pembiayaan yang
3
difungsikan sebagai stimulan dana demi tercapainya target ODF dengan jangka waktu yang lebih cepat.
1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan
Sedangkan manfaat yang diperoleh dari pengabdian ini antara lain : (1) membantu memberikan alternatif penyelesaian masalah terkait dengan prilaku sanitasi buruk yang ada di Kelurahan Tambakwedi; (2) Membantu target percepatan sanitasi sehingga deklarasi ODF di Kelurahan Tambakwedi segera terwujud; (3) Memberikan rekomendasi metode pemicuan yang lebih efektif terkait dengan program kerja presiden untuk pencapaian target ODF tahun 2015.
Dampak kegiatan yang diharapkan adalah (1) warga Tambakwedi berubah prilaku menjadi ODF; (2) Metode pemicuan modifikasi yang direkomendasikan dapat diimplementasikan di berbagai wilayah di Indonesia yang masih belum ODF; (3) Pencapaian target ODF dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama.
1.4 Target Luaran
Secara umum target luaran yang dihasilkan adalah produk teknologi tepat guna berupa inovasi teknologi pembangunan jamban untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan lahan terbatas. Sedangkan secara rinci target luarannya sebagai berikut.
1. Prosedur pemicuan modifikasi bagi warga yang belum terpicu 2. Jamban sehat sederhana
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kebijakan Millenium Development Goals (MDGs) terkait dengan Open Defecation Free (ODF)
Kegiatan sanitasi dapat dimulai dari tingkat paling dasar yaitu dari kebiasaan pribadi manusia, misalnya dengan membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun ataupun dalam lingkup rumah tangga, sanitasi dapat diterapkan dengan cara perawatan cucian dan air sisa cucian, pengolahan limbah rumah tangga dan sebagainya. Menteri kesehatan melalui surat keputusan menkes tahun 2008, menyatakan bahwa sanitasi dasar adalah sarana sanitasi rumah tangga yang meliputi sarana buang air besar (BAB), sarana pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga.
Tantangan yang dihadapi dalam rangka pembudayaan sanitasi di Indonesia masih sangat besar. Menurut hasil penelitian dari Indonesia Sanitation Sector
Development Program (ISSDP) tahun 2006, menunjukkan 47% masyarakat masih
berperilaku buang air besar ke sungai, sawah, kolam, kebun dan tempat terbuka. Perilaku tersebut sangat bertentangan dengan proses sanitasi masyarakat karena dapat menyebabkan penyebaran kuman penyakit kepada manusia. Pada tahun 2008, pemerintah juga telah memberikan perhatian di bidang higiene dan sanitasi dengan menetapkan Open Defecation Free (ODF) dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2009 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004-2009. Open Defecation Free (ODF) merupakan sebuah kondisi dimana seluruh individu di suatu daerah tidak lagi melakukan buang air besar sembarangan. Menurut peraturan presiden Nomor 5 tahun 2010 disebutkan bahwa target pencapaian ODF adalah tahun 2014. Dari segi fisik, parameter ODF adalah ketika telah tersedia jamban untuk setiap kepala keluarga (KK) di suatu daerah (AMPL, 2010). Adapun jenis jamban yang memenuhi standar ODF adalah dilihat dari tempat pembuangannya yang tidak mengarah ke sungai atau tempat terbuka dalam hal ini berupa tangki septik.
2.2 Perilaku Sanitasi Masyarakat
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan masalah air minum, higiene, dan sanitasi masih sangat besar. Hasil studi Indonesia Sanitation Sector Development
5
Program (ISSDP) tahun 2006, menunjukkan 47% masyarakat masih berperilaku buang air besar (BAB) ke sungai, sawah, kolam, kebun, dan tempat terbuka. Berdasarkan studi Basic Human Services (BHS) di Indonesia tahun 2006, masyarakat mencuci tangan setelah buang air besar 12%, setelah membersihkan tinja bayi dan balita 9%. Sementara itu, berdasarkan studi JMP tahun 2006 diketahui akses sanitasi pedesaan sebesar 40% atau lebih dari 100 juta penduduk belum mendapat akses sanitasi pedesaan. Jika dikaitkan dengan fasilitas rumah, survey sosial ekonomi (susenas 2010) Jawa Timur menyebutkan sekitar 37,35% rumah tangga di Jawa Timur belum memiliki tempat buang air besar sendiri. Buruknya kondisi sanitasi masyarakat akan berdampak terhadap kesehatan di Indonesia antara lain munculnya penyakit diare, tipus, polio. Kejadian ini ditunjukkan dengan kematian anak berusia di bawah 3 tahun 19% atau 100.000 anak meninggal dikarenakan diare setiap tahunnya. Studi BHS 2005 yang didasarkan pada hasil survei pada anak, sebesar 16,3% menderita diare dalam kurun waktu 24 jam atau 28% menderita diare dalam kurun waktu 2 minggu. Hasil survey tahun 2006 menunjukkan bahwa kejadian diare pada semua usia di Indonesia adalah 423/1000 penduduk dan terjadi 1 – 2 kali per tahun pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Sementara itu, untuk kejadian tipus di Indonesia adalah 350 – 380 per 100.000 penduduk. Studi klinis rumah sakit menunjukkan bahwa angka kesakitan tipus adalah 500/100.000 penduduk dan laju kematian adalah 0,6 – 5%.
2.3 Program-program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
STBM adalah satu Program Nasional di bidang sanitasi yang bersifat lintas sektoral dengan tujuan menanggulangi minimnya sanitasi masyarakat dan juga besarnya penyebaran penyakit yang diakibatkan oleh jeleknya sanitasi masyarakat. Program ini telah dicanangkan pada bulan Agustus 2008 oleh Menteri Kesehatan RI. STBM merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Strategi Nasional STBM memiliki indikator outcome yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
6
Sedangkan indikator output-nya adalah sebagai berikut:
1. Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang tempat (ODF).
2. Setiap rumahtangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga.
3. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas (seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar.
4. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar. 5. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.
Dalam penelitian ini akan dibahas tentang STBM dengan indikator output adalah mewujudkan komunitas yang bebas BABs, salah satunya dengan proses pemicuan (Pre-Triggering Post). Pemicuan adalah satu rangkaian proses sejak persiapan/Pra Pemicuan, proses pemicuan sendiri di komunitas hingga pasca pemicuan. Ketiga tahapan tersebut tidak dapat dipisahkan. Pemicuan dilaksanakan setelah atau sedang dalam proses Pelatihan Penciptaan Demand dalam Program StoPS/STBM dengan metode CLTS yang melibatkan pemerintah, LSM, Ormas, Toma Toga dll.
Adapun rincian ketiga tahapan tersebut sebagai berikut. a. Pra-Pemicuan
- Memilih lokasi sesuai kriteria
- Mengunjungi desa terlebih dahulu untuk melakukan observasi dan orientasi serta kondisi masyarakat, menjalin komunikasi dengan Kepala Desa/Kades dan Leader lainnya, menentukan jadwal dan waktu dan gambaran tempat pemicuan
- Mempersiapkan tim pemicu untuk menyiapkan strategi pemicuan berdasarkan hasil observasi, membagi tugas anggota tim, menyiapkan materi/bahan-bahan pemicuan, melakukan penyegaran bersama diantara tim pelatih.
7 b. Pemicuan
- Menentukan tim rencana kegiatan untuk tindak lanjut desa yang telah dipicu - pemicuan dalam kelompok dengan sasaran perempuan dan laki-laki,
anak-anak, kaya dan miskin
- Pergi ke sekolah,melibatkan guru dan murid, bersama-sama membuat slogan, nyanyian, yel-yel dan seterusnya
- Melibatkan kepala desa/kepala dusun bila memungkinkan guru sekolah, bidan desa
- Identifikasi Natural Leader yang muncul
- Meminta Natural Leader mencatat komitmen warga kapan mulai berubah - Meminta Natural Leader menyalin peta lengkap ke kertas yang cukup lebar - Mengatur waktu untuk kegiatan tindak lanjut dan kunjungan monitoring - Mengundang Natural Leader untuk menyajikan rencana kerja ODF
- Mengundang masyarakat ke lokasi jamban pertama dibangun dan dilakukan demonstrasi
- Memajang peta salinan yang besar di tempat yang mudah dijangkau dan dilihat, meyediakan media monitoring, serta menjelaskan bagaimana melakukan monitoring dengan peta dan checklist jamban.
c. Pasca Pemicuan
- Mengkaji ulang tanggung jawab semua Natural Leader dan mendorong terjadinya interaksi antar Natural Leader yang akan mempromosikan kompetisi diantara RT/RW dalam dusun atau desa
- Melakukan kunjungan rutin dan memberikan penghargaan pada keluarga yang telah berhenti OD
- Menggunakan diagram F, untuk moitor perilaku BAB, cuci tangan, dan aktivitas PHBS lain di masyarakat dan sekolah
- Identifikasi dan memperkenalkan donatur di hadapan masyarakat
- Mendorong kebiasaan gotong royong. Masyarakat bisa bekerja sama di dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling bantu dalam membangun jamban
8
- Melakukan evaluasi kerja dengan melibatkan komite gabungan antara pihak luar dan masyarakat lokasi ODF, mendorong kerja sama antar komite untuk mempercepat ODF di dusun lain
- Mengajak dan mendorong Kades untuk memberikan reward/penghargaan bagi dusun yang pertama ODF
- Terus mengingatkan komite/Natural Leader dan masyarakat tentang janji waktu deklarasi untuk ODF
- Menyampaikan bahwa akan banyak tamu dan wartawan yang akan hadir pada saat deklarasi ODF
- Mengumumkan, merayakan, dan mengundang masyarakat dari sekurangnya 5 desa berdekatan untuk melihat dan belajar
- Membuat papan pengumuman di jalan masuk dusun/desa sebagai dusun/desa ODF
- Meghargai semua Natural Leader, memberi kesempatan interaksi antar Natural Leader, dan memanfaatkan mereka sebagai nara sumber untuk memicu daerah lain
- Mengenali/memberikan penghargaan pada hasil kerja Natural Leader antara lain dengan membawa Natural Leader ke kabupaten lain sebagai nara sumber - Meningkatkan status ODF ke kegiatan lain terkait sanitasi seperti cuci tangan
pakai sabun, pengelolaan sampah, jamban sehat, pengelolaan air dan makanan secara aman dan pengelolaan limbah cair rumah tangga
- Implementasi kegiatan pemasaran sanitasi terkait strategi promosi dan sanitasi.
2.4 Teknologi Sanitasi
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan teknologi sanitasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengatasi BABs berupa jamban. Adapun jenis-jenis jamban yang dinilai cukup memenuhi persyaratan jamban sehat antara lain (Ristek, 2005) :
1. Jamban Cubluk
Jenis jamban ini dinilai tidak akan mencemari tanah ataupun mengontaminasi air permukaan serta air tanah. Tinja tidak akan dapat dicapai oleh lalat apabila lubang
9
jamban selalu tertutup. Bahkan meskipun lubang dibiarkan terbuka, masalah lalat tidak perlu dikhawatirkan karena tidak akan tertarik pada lubang dan permukaan yang gelap. Jamban cubluk ini mudah direncanakan, digunakan, dan tidak memerlukan pengoperasian. Masa penggunaannya bervariasi mulai dari 5 sampai 15 tahun. Salah satu keuntungan utama adalah dapat dibuat dengan biaya rendah.
Gambar 2.1 Konstruksi Bangunan Jamban Cubluk 2. Jamban Air
Merupakan modifikasi jamban yang menggunakan tangki pembusukan. Apabila tangki kedap air maka tanah, air tanah, serta air permukaan tidak akan terkontaminasi. Lalat tidak akan tertarik pada isi tangki, tidak ada bau, ataupun kondisi yang tidak sedap dipandang. Apabila kapasitas tangki cukup besar, penanganan isi tangki dapat diusahakan minimum. Jamban air memerlukan penambahan air setiap hari agar dapat beroperasi sebagaimana mestinya. Jenis jamban ini memerlukan sedikit pemeliharaan dan merupakan jenis instalasi yang permanen. Jamban ini juga lebih mahal pembuatannya dibandingkan dengan jamban cubluk.
10
Gambar 2.2 Konstruksi Bangunan Jamban Air 3. Jamban Leher Angsa
Jamban leher angsa yang menggunakan sekat air bukanlah jenis instalasi pembuangan tinja yang tersendiri melainkan lebih merupakan modifikasi yang penting dari slab atau lantai jamban biasa. Lantai dengan sekat air dapat dipasang di atas lubang pada jamban cubluk atau di atas tangki pada jamban air. Apabila digunakan dan dipelihara secara semestinya, sekat air akan mencegah masuknya lalat ke dalam lubang dan keluarnya bau. Perangkap kecil pada sekat air tidak akan menahan tisu pembersih yang dibuang ke dalamnya. Biaya yang dikeluarkan untuk jamban sistem leher angsa memang lebih mahal dibanding jamban cubluk maupun jamban air.
Dalam hal ini konstruksi jamban sistem leher angsa dibagi menjadi 3 tipe yaitu : 1. Bak penampungan kotoran langsung di bawah lubang pembuangan;
2. Bak penampungan kotoran di samping bawah lubang pembuangan dengan penghubung pipa saluran dan bak resapan;
3. Sama seperti tipe 2 namun terdapat bak resapan sebagai penyaring. Adapun bentuk kloset dapat dipilih sistem jongkok atau sistem duduk.
11
12
Gambar 2.4 Konstruksi Bangunan Jamban Leher Angsa Tipe 2
13
BAB III STRATEGI, RENCANA KEGIATAN,
DAN KEBERLANJUTAN
3. 1 Strategi
Sesuai dengan tujuan pengabdian masyarakat, strategi pengabdian masyarakat yang akan diterapkan di Kelurahan Tambakwedi disusun sebagai tahapan proses dan luarannya yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini.
Gambar 3.1 Proses Umum Penelitian Mengkaji Gambaran Umum Wilayah
Penelitian
Tahapan Luaran
Diskusi dengan aparat dan tokoh
masyarakat penetapan besar stimulus dana dan Persiapan pemicuan pemicuan,
teknologi jamban sesuai kajian ODF Karakteristik Wilayah Penelitian
Jumlah KK terpicu dan komitmen membangun jamban
Luaran Tahapan
Pengumpulan dan analisis data
Pendataan KK yang sudah dan
belum ODF di masing-masing RT Detail data KK di tiap RT yang sudah dan belum ODF
Pemicuan (modifikasi)
Menentukan alternatif metode pembiayaan pencapaian ODF
Kesepakatan mekanisme pembiayaan
Implementasi pembangunan jamban
Target jamban yang terbangun
Implementasi
Evaluasi dan Monitoring Jumlah rumah tangga yang sudah
membangun jamban dan ODF
Deklarasi ODF Kelurahan Tambakwedi
Pengembangan metode ke wilayah
14
Adapun pada tahapan pengumpulan dan analisa data sebagian telah dilakukan oleh puskesmas pembantu tambakwedi sehingga pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk melengkapi data yang dibutuhkan untuk analisis. Sedangkan untuk tahapan implementasi, ada RW yang sudah dilakukan pemicuan tradisional yaitu RW 1 dan RW 2 serta ada beberapa KK yang sudah terpicu. Sehingga program pengabdian ini akan meneruskan meng-odfkan KK yang belum terpicu. Pembangunan jamban berikutnya rencananya akan memberdayakan warga lokal dengan melatih terlebih dahulu. Setelah target jamban yang terbangun sudah terpenuhi, maka akan dilakukan evaluasi dan monitoring dengan tujuan untuk melihat apakah target ODF sudah terpenuhi atau belum sehingga deklarasi ODF sudah bisa dilakukan atau belum. Secara rinci tahapan implementasi yang akan dilakukan dijelaskan sebagai berikut.
1) Diskusi dengan aparat mulai dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Puskesmas Tambakwedi, dan Aparat Kelurahan Tambakwedi untuk persiapan pemicuan.
- Observasi pendahuluan telah dilakukan yaitu mengunjungi puskesmas terkait yaitu Puskesmas Tambakwedi dan bertemu secara resmi dengan Kepala Puskesmas Tambakwedi, Bidan, dan sanitarian Kelurahan Tambakwedi. Kunjungan ke puskesmas dimaksudkan ingin menyampaikan misi terkait ODF sekaligus juga ingin mengetahui kondisi sanitasi masyarakat Tambakboyo secara menyeluruh. Kunjungan terakhir adalah lurah Tambakwedi yang dimaksudkan selain ingin menyampaikan misi ODF, juga ingin menjalin komunikasi dengan leader lain diantaranya ketua RT, ketua RW, dan pemuka agama. Dengan demikian, gambaran awal berupa karakter masyarakat maupun kondisi lingkungan dan sanitasi Kelurahan Tambakwedi dapat diketahui. - Merencakan lokasi dan pemicuan di wilayah Kelurahan Tambakwedi
- Menggali informasi tim fasilitator yang ada di Kecamatan Kenjeran.
2) Pemicuan
- Mempersiapkan tim fasilitator yang akan memicu yang terdiri atas pemicu utama, pengendali suasana, dan evaluator.
15
- Mengumpulkan warga yang akan hadir dalam pemicuan yaitu terdiri atas bapak-bapak, ibu-ibu, remaja putra, remaja putri, anak-anak, tokoh masyarakat, tokoh agama.
- Mempersiapkan teknis, bahan dan alat yang akan digunakan untuk pemicuan diantaranya dedak, tepung, kertas warna biru dan kuning yang akan digunakan untuk pemetaan warga yang sudah dan belum memiliki jamban.
3) Penentuan alternatif metode pencapaian target ODF yaitu dengan diskusi dengan aparat desa dan ketua RT tentang kesepakatan pembiayaan dan mekanisme pembangunan jamban.
a. Menemui Lurah Tambakwedi
- Menyampaikan alternatif perguliran dana sebagai bentuk pengembangan metode pemicuan
- Membicarakan perihal supplier yang sekiranya bisa diajak kerjasama (ada referensi dari Lurah)
- Membahas prosedur rinci tentang perguliran dana dari berbagai alternatif meliputi besarnya cicilan, target jamban terbangun, dan lamanya uang kembali. Sehingga berdasarkan perhitungan waktu target jamban terbangun menunjukkan target ODF sudah resmi terpenuhi. - Melakukan pertemuan dengan masing-masing RT dengan tujuan
melakukan wawancara mendalam terkait dengan pengembangan metode modifikasi khususnya mekanisme perguliran dana.
b. Bersama Lurah bertemu dengan supplier
- Menanyakan harga bis beton dan kloset (rencananya di masing-masing rumah akan diberikan 2 bis beton dan penutupnya serta 1 buah kloset). Pembangunan jamban rencananya akan di lakukan di dalam rumah karena keterbatasan lahan.
- Mencoba melakukan tawar menawar harga dengan menyampaikan lebih dahulu tujuan pembelian material adalah dalam rangka kegiatan penelitian terkait percepatan sanitasi dimana targetnya adalah tercapainya target Open Defecation Free (ODF) dengan jangka waktu
16
tertentu. Dengan demikian, nantinya akan diperlukan jumlah material bis beton dan kloset yang cukup banyak. Penyampaian tujuan ini dengan harapan supplier akan menawarkan harga lebih murah atau mungkin akan mau menanggung biaya di awal, sehingga pelunasan biaya material akan dilakukan dengan target waktu tertentu oleh warga atas jaminan Lurah.
- Membahas proses pembayaran c. Bertemu dengan Para Ketua RT
- Membahas tentang suasana gotong royong warga desa dengan harapan pembangunan jamban dapat dilakukan secara gotong royong tanpa campur tangan tukang.
- Menanyakan siapa saja warga yang belum memiliki jamban dan karakteristiknya.
- Membahas tentang alternatif perhitungan perguliran dana sebagai salah satu alternatif yang dilakukan agar semua warga yang belum memiliki jamban bisa membangun jamban.
- Menawarkan pada Ketua RT tentang inovasi atau strategi lainnya
3.2 Rencana Kegiatan
Adapun rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan meliputi tahap implementasi pembangunan jamban dan evaluasi monitoring.
3.2.1 Tahap Implementasi Pembangunan Jamban
Luaran pada tahap ini adalah target jamban yang terbangun. Sebanyak 65 KK yang tersebar di RW 1 dan RW 2 masih belum terpicu dan belum bersedia membangun jamban. Sehingga, untuk 65 KK ini masih perlu dilakukan upaya pemicuan modifikasi kembali yang terdiri atas upaya penyadaran untuk berubah prilaku dan pembiayaan untuk material jamban dengan harapan target ODF akan segera tercapai. Proses kegiatan ini adalah melalui ketua RT masing-masing dimana setiap ketua RT akan memiliki inovasi sendiri untuk mengajak warganya. Hal ini tentu telah disepakati dengan dana yang ada.
17 3.2.2 Evaluasi dan Monitoring
Pada tahap evaluasi dan monitoring yang akan dilakukan adalah mengetahui jumlah jamban yang sudah terbangun dan warga dipastikan sudah tidak kembali OD. Evaluasi dan monitoring ini akan dilakukan oleh bidan desa dan ketua RT serta dalam kurun waktu yang disepakati, rencananya akan dilakukan melalui Focus
Group Discussion (FGD) bersama pihak ITS. Jika seluruh KK Kelurahan
Tambakwedi sudah ODF, maka akan dilakukan deklarasi ODF dengan mengundang pejabat yang berkepentingan.
3.3 Keberlanjutan
Program ini selain bertujuan untuk mengubah perilaku warga dari OD menjadi ODF, juga mempercepat waktu terpenuhinya target ODF. Dana yang diberikan tidak ditekankan untuk kegiatan softskill seperti yang terjadi pada kegiatan TSSM, namun lebih ditekankan langsung pada pengguna atau KK yang membutuhkan. Jika program ini sudah dinyatakan berhasil, maka metode yang sama akan dilakukan untuk wilayah lain yang masih belum ODF.
18
BAB IV ORGANISASI TIM, JADWAL,
DAN ANGGARAN BIAYA
4.1 Organisasi Tim Peneliti
Tabel 4.1 berikut menyajikan daftar tim peneliti, jabatan, kompetensi, tugas dan tanggung jawab dalam tim.
Tabel 4.1. Tugas dan Jabatan Tim Peneliti
No. Nama Jabatan Dalam
Tim
Tugas Dalam Tim
NIP Kompetensi
1. Ir. Eddy S. Soedjono, Dipl.SE, M.Sc, PhD
Ketua Tim Peneliti 1. Mengkoodinasikan pelaksanaan kegiatan penelitian
2. Merancang teknologi jamban sehat yang sesuai
3. Diskusi dengan aparat dan tokoh masyarakat
1960 0308 1989 03 1001 Watersupply and Sanitation 2. I.D.A.A Warmadewanthi,
PhD
Anggota Tim 1. Monitoring kegiatan pendataan yang dilakukan di tiap RT terkait KK yang sudah dan belum ODF sekaligus mekanisme
pembiayaan
2. Diskusi dengan aparat dan tokoh masyarakat
1975 0212 1993 03 2001 Wastewater management
3. Alia Damayanti, PhD Anggota Tim 1. Menyusun kerangka laporan pengabdian
2. Monitoring persiapan pemicuan dan pasca pemicuan
3. Diskusi dengan aparat dan tokoh masyarakat
1977 0209 2003 12 2001 Pengolahan air limbah
4. Alfan Purnomo, S.T, M.T Anggota Tim 1. Merancang teknologi jamban sehat yang sesuai
2. Evaluasi dan monitoring kegiatan pembangunan jamban serta perubahan prilaku warga 3. Diskusi dengan aparat dan tokoh
masyarakat 1983 0304 2006 04 1 002 Pengolahan air
minum dan air limbah
5. Bieby Voijant Tangahu, PhD Anggota Tim 1. Koordinasi dan finishing laporan pengabdian 2. Monitoring kegiatan
pembangunan jamban
3. Diskusi dengan aparat dan tokoh masyarakat
1971 0818 1997 03 2001 Pengolahan air limbah dan fitoteknologi
19
Tabel 4.2. Mahasiswa terlibat dan Rencana Judul Tesis
No. Nama Jurusan Rencana Judul PKM
NRP
1. Intan Permata Laksmi Teknik Lingkungan
Penerapan Model Percepatan Sanitasi Modifikasi untuk
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
3314202004
4.3 Jadwal
Penelitian ini direncanakan membutuhkan waktu 7 bulan, mulai bulan April – Oktober 2012, dengan lokasi penelitian di Desa Gadon Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban. Jadwal rencana kegiatan penelitian, luaran dan penanggungjawab selengkapnya disajikan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Jadwal Kegiatan, Luaran, dan Penanggungjawab Penelitian
No Kegiatan A pri l Mei Jun i Juli Agust us Septe m ber O ktob er L uaran Penan ggun g J aw ab
1. Pendataan jumlah KK yang ODF dan belum ODF sekaligus bersedia membangun jamban
Jumlah KK ODF dan belum ODF
ES AD
2. Diskusi dengan aparat dan tokoh masyarakat Teknologi yang digunakan dan mekanisme pembiayaan ES AP BV WA AD 3. Persiapan pemicuan ES AP AD 4. Pendataan jumlah KK
terpicu dan implementasi pembangunan jamban Updating data WA AP ED 5. Penyusunan Laporan pengabdian ES AD WA AP BV
6. Revisi Laporan pengabdian AD
WA AP BV Keterangan: Eddy Soedjono: ES; Alia Damayanti:AD; WA: I.D.A.A Warmadewanthi; AP: Alfan Purnomo; BV:Bieby Voijant
20
4.4 Anggaran Biaya (sesuai dengan aktivitas pada metode penelitian) Tabel 4.4 Anggaran Biaya Penelitian Unggulan ITS
NO JENIS
PENGELUARAN
JUMLAH (Rp) Persentase 1 Gaji dan Upah Rp 7.000.000,- 28,57% a. Ketua Peneliti b. Anggota Peneliti 4 orang c. Mahasiswa 1 orang 2 Peralatan dan Perlengkapan Rp 13.410.000,- 54,73% 3 Biaya Perjalanan Rp 3.400.000,- 13,88% 4 Biaya Pelaporan Rp 280.000,- 1,14% 5 Lain-lain Rp 435.000,- 1,67% JUMLAH Rp 23,965,000,- 100%
21
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2006). Publikasi Survey Sosial ekonomi Nasional. BPS : Jakarta
Badan Pusat Statistik. (2010). Kecamatan Tambakboyo dalam Angka. BPS : Jakarta Depkes, RI. (2004). Syarat-syarat jamban Sehat.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19460/4/Chapter%20II.pdf [2 Maret 2011]
Depkes, RI. (2010). Indikator PHBS Rumah Tangga. [10 Juli 2011]
[Kab. Tuban] Profil Desa. 2010. Pemerintah Kabupaten Tuban Kecamatan Tambakboyo Desa Gadon.
Studi Basic Human Services (BHS). (2006). http://id.wikipedia.org/wiki/Sanitasi. [8 juni 2010]
22
23 LAMPIRAN I
Rincian Anggaran Dana Pengabdian Masyarakat GAJI DAN UPAH
Tim Peneliti Jumlah Orang Jumlah jam kerja/minggu Jumlah Minggu Gaji/Upah (Rp) Total (Rp) 1. Ketua 1 4 28 15,000 1,680,000 2. Anggota 4 4 28 11,000 4,928,000 3. Mahasiswa 1 2 28 7,000 392,000 Jumlah 7,000,000
BIAYA PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Peralatan dan Perlengkapan Jumlah Satuan Harga satuan (Rp) Total (Rp.) 1. Material Pembangunan Jamban 65 Jamban 200,000 13,000,000
2. Cartridge Deskjet 1 buah 210,000 210,000
3. Kertas A4 80 gr 4 rim 50,000 200,000
JUMLAH 13,410,000
BIAYA PERJALANAN
Komponen perjalanan Jumlah Satuan Harga Jumlah(Rp)
1. Transportasi pendataan 2 orang 500,000 1,000,000
2. Transportasi diskusi dengan
aparat 2 kali 700,000 1,400,000
3. Konsumsi 5 orang 200,000 1,000,000
Jumlah 3,400,000
BIAYA PELAPORAN
Biaya Pelaporan Jumlah Satuan Harga satuan (Rp)
Total (Rp.)
1. Laporan Kemajuan 6 eksemplar 20,000 120,000
2. Laporan Akhir 8 eksemplar 20,000 160,000
24 BIAYA LAIN-LAIN
Biaya Lain-lain Jumlah Satuan Harga satuan (Rp)
Total (Rp.)
1. Materai 1 paket 360,000 360,000
2. Baterai kamera 2 pasang 25,000 50,000
25 LAMPIRAN II Biodata Tim Pengabdi
1. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Ir. Eddy S. Soedjono, Dipl.SE, MSc, PhD b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIP : 196003081989031001
d. Jabatan Fungsional : Lektor kepala
e. Pangkat/Gol. : Pembina/IV-A
f. Jabatan Struktural : Ketua Jurusan Teknik Lingkungan ITS g. Bidang Keahlian : Watersupply and Sanitation
h. Fakultas/Jurusan : FTSP /Teknik Lingkungan
i. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember j. Alamat Rumah dan No. Telp. : Jl Hidrodinamika IV/T.81 Surabaya k. Riwayat Penelitian dan Pengabdian
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Jabatan Pendanaan Sumber* 1. 2011 Pengembangan Model Jamban Sehat
Sederhana dalam Pencapaian Target MDGs di Kecamatan Pungging Mojokerto
Ketua Dana Lokal ITS 2. 2012 Teknologi Sanitasi Air Limbah di Kawasan
Peternak Sapi Perah Studi Kasus: Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang
Ketua Dana DIPA
3. 2013 Pengembangan Teknologi Alternatif Biogas untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kelurahan Kejawan Putih Tambak Kecamatan Mulyosari
Ketua Dana BOPTN
l. Publikasi Ilmiah
No. Tahun Judul Publikasi Ilmiah Jenis Seminar
1. 2012 Healthy Latrine Development Model to Achieve MDGs Target
International Conference ICMNS ITB Bandung 2. 2012 Pengembangan Program Percepatan Sanitasi
Dalam Pencapaian Target MDGs Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Seminar Nasional Teknik Lingkungan
26 2. Anggota I
a. Nama Lengkap : Alia Damayanti, PhD
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 1977 0209 2003 12 2001
d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
e. Pangkat/Gol : /III-B
f. Bidang Keahlian : Pengolahan Air Limbah g. Fakultas/Jurusan : FTSP/Teknik Lingkungan
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember i. Alamat Rumah dan No. Telp. : Sidosermo Indah III/6 Surabaya 60282
Telp. (031)8433969/085852015610
k. Riwayat Penelitian dan Pengabdian
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Jabatan Pendanaan Sumber* 1. 2011 Penyediaan Jamban Sehat Sederhana Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Desa Gadon Kecamatan Tambakboyo
Kabupaten Tuban
Anggota Dana Lokal ITS
2. 2012 Penyediaan Jamban Sehat Sederhana Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Desa Gadon Kecamatan Tambakboyo
Kabupaten Tuban
Anggota Dana Lokal ITS
l. Publikasi Ilmiah
No. Tahun Judul Publikasi Ilmiah Jenis Seminar
1. 2010 Respirometric Analysis of Activated Sludge Models From Palm Oil Mill Efluent
Jurnal Bioresource
Technology
2. 2011 The effect of mixed liquor suspended solid (MLSS) on biofouling in a hybrid membrane bioreactor for the treatment of high
concentration organic wastewater
Jurnal Water Science and Technology
27 3. Anggota II
a. Nama Lengkap : I.D.A.A. Warmadewanthi, ST, MT, Ph.D. b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 1975 0212 1999 03 2001
d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Asisten ahli/III-B
e. Jabatan Struktural : Sekretaris Jurusan Teknik Lingkungan f. Bidang Keahlian : Rekayasa Limbah Cair dan Padat serta B3 g. Fakultas/Jurusan : FTSP/Teknik Lingkungan
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember i. Alamat Rumah dan No. Telp. : Jl. Wiguna Tengah XI/1, 031-8713594. j. Riwayat penelitian/Pengabdian
Tahun Judul Penelitian Ketua/Anggota
Tim Sumber Dana
2011 Penelitian Pemanfaatan Lumpur Alum untuk Adsorban berbagai Limbah Logam Berat. 2011-sekarang
- Dana PUM ITS
2011 Penelitian Pemanfaatan Lumpur Alum sebagai alternatif
adsorban dan bahan bangunan. 2011-sekarang
- Dana PUM ITS
2011 Penelitian High Rate Algae Pond
- Dana PUM ITS
k. Publikasi
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2011 Warmadewanthi1, H.M. Citraningrum2, J.C. Liu. 2011. Chapter Book : Precipitation of Anions: Chemistry, Prediction, Environmental
Applications
Nova Publishers
2010 Ekaterina K.Gunawan, Warmadewanthi dan J.C.Liu (2010). “Removal of Phosphate and Fluoride from Optoelectronic Wastewater by Calcite”. Special Issue on "Innovations in
Adsorption Technology" JURNAL INTERNASIONAL Journals of Environmental Technology and Management ( IJETM ), no, 2/3/4, Vol:12
2009 Warmadewanthi. Study of Behavior Intension on One Man One Tree Campaign. Exchange
Program for East Asian Young Researchers, The Japan Society For The Promotion of Science (JSPS)
Hiroshima University, September, 2009
28
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2009 Mark Daniel G.de Luna, Warmadewanthi and J.C. Liu.“Combined treatment of polishing wastewater and fluoride-containing wastewater from a semiconductor manufacturer”
Separation and Purification
Technology, 64, pp.
368-373 Warmadewanthi and J.C.Liu..” Recovery of
phosphate from semiconductor wastewater”
Colloids and Surfaces A: Physicochemical and Engineering Aspects, 347 (1-3), pp.
64-68 J.C.Liu , Warmadewanthi, and Ching-Jung
Chang (2009) “Precipitate flotation of phosphate from water
Journal of Environmental Engineering, 135
(10), pp. 1063-1070
Colloids and Surfaces A: Physicochemical and Engineering Aspects, 347 (1-3), pp.
215-219 Warmadewanthi and J.C.Liu. “Selective
Separation of Phosphate and Fluoride from Semiconductor Wastewater”
Water Science and Technology, 59(10),
29 3. Anggota III
a. Nama Lengkap :.Bieby Voijant Tangahu, ST, MT, PhD b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 1971 0818 1997 03 2001
d. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala e. Pangkat/Gol. : Pembina/IV-A
f. Bidang Keahlian : Pengolahan Air Limbah dan Fitoteknologi g. Fakultas/Jurusan : FTSP/Teknik Lingkungan
i. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember j. Alamat Rumah. : Sukolilo Park Regency G-7 Surabaya k. Publikasi Ilmiah
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2012 Phytotoxicity Effects on Scirpus grossus of Lead (Pb) in Wastewater.
International Journal of Phytoremediation. 15 (8):
814-826. 2012 Phytoremediation of wastewater containing
lead (Pb) in pilot reed bed using Scirpus grossus.
International Journal of Phytoremediation, 15 (7):
663-676. 2011 Review Article: A Review on HeavyMetals
(As, Pb, and Hg) Uptake by Plants through Phytoremediation.
International Journal of Chemical Engineering.
Article ID 939161, 31. doi:10.1155/2011/939161. 2011 Isolation and Screening of Rhizobacteria from
Scirpus Grossus Plant after Lead (Pb) Exposure.
Journal of Civil Engineering and
Architecture 5 (6): 484 –
493. 2011 Enhancement of Caloric Value of Scirpus
grossus After Phytotoxicity Test of Lead (Pb).
Revelation and Science Journal 1 (2): 46 – 51
30 4. Anggota IV
a. Nama Lengkap :.Alfan Purnomo, ST, MT b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIP : 1983 0304 2006 04 1002
d. Jabatan Fungsional : -
e. Pangkat/Gol. : Penata Muda/III-A
f. Bidang Keahlian : Pengolahan Air Minum dan Air Limbah g. Fakultas/Jurusan : FTSP/Teknik Lingkungan
i. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember j. Alamat Rumah. : Jl. Kupang Kraja I No. 73 C Surabaya k.Riwayat Penelitian/Pengabdian
Tahun Judul Penelitian Ketua/Anggota
Tim Sumber Dana
2009
Peningkatan Kualitas Air Baku Air Minum Bagi Perusahaan Daerah Air Minum
Anggota Tim DIPA ITS 2009
2010
Peningkatan Kualitas Air Baku Air Minum Bagi Perusahaan Daerah Air Minum
Anggota Tim DIPA ITS 2009
2013
Strategi Peningkatan Nilai Tambah Sektor Pertanian Terhadap Pengembangan Tanaman Pangan Dengan Pendekatan Sistem Inovasi Di Kabupaten Banyuwangi
Ketua Tim BOPTN
l. Publikasi Ilmiah
Tahun Judul Penyelenggara
2011
Perbandingan Pola Prediksi Kualitas Air Kali Surabaya Menggunakan Fuzzy Linear dan Regresi Linear (Studi Kasus : Segmen Gunung Sari – Jagir)
Pascasarjana ITS
2012
Perencanaan Unit Pengolahan Air Limbah Industri Kecil Skala Rumah Tangga (IKRT) Penghasil Tahu
Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Indonesia
2013
Technical Review of Coagulation-Flocculation Process in Babat Water Treatment Plant, Lamongan Regency