• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN BUNGKUL INTI SAWIT FERMENTASI DAN KULIT NANAS FERMENTASI TERHADAP LAJU KONSUMSI, EFISIENSI KONVERSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN BUNGKUL INTI SAWIT FERMENTASI DAN KULIT NANAS FERMENTASI TERHADAP LAJU KONSUMSI, EFISIENSI KONVERSI"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN BUNGKUL INTI SAWIT

FERMENTASI DAN KULIT NANAS FERMENTASI

TERHADAP LAJU KONSUMSI, EFISIENSI KONVERSI dan

LAJU PERTUMBUHAN MAGGOT Hermentia illucens L.

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sriwijaya

RANIA KIRIN AL GHIFARYAH

08041281722030

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)

ii Universitas Sriwijaya

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Bungkul Inti Sawit Fermentasi dan Kulit Nanas Fermentasi Terhadap Laju Konsumsi, Efisiensi Konversi Dan Laju Pertumbuhan Maggot Hermentia illucens L.

Nama Mahasiswa : Rania Kirin Al ghifaryah

NIM : 08041281722030

Jurusan : Biologi

Telah disetujui untuk disidangkan pada tanggal 30 Juli 2021

Indralaya, Juli 2021 Pembimbing:

1. Dra. Hj. Syafrina Lamin, M.Si

NIP. 196211111994021001 ( )

2. Drs. Erwin Nofyan, M.Si

NIP. 195611111986031002 ( )

(3)
(4)

iv Universitas Sriwijaya

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Rania Kirin Al ghifaryah

NIM : 08041281722030

Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan karya ilmiah ini belum pernah diajukan sebagai pemenuhan persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan strata satu (S1) dari Universitas Sriwijaya maupun perguruan tinggi lain.

Semua informasi yang dimuat dalam skripsi ini yang berasal dari penulis lain baik yang dipublikasikan atau tidak telah diberikan penghargaan dengan mengutip nama sumber penulis secara benar. Semua isi dari skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya sebagai penulis.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Indralaya, Juli 2021 Penulis,

Rania Kirin Al ghifaryah NIM. 08041281722030

(5)

v Universitas Sriwijaya

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Sriwijaya, yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rania Kirin Al ghifaryah

NIM : 08041281722030

Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sriwijaya “hak bebas royalti non-ekslusif (non-exclusively royalty-free right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

“Pengaruh Pemberian Bungkul Inti Sawit Fermentasi dan Kulit Nanas Fermentasi Terhadap Laju Konsumsi, Efisiensi Konversi dan Laju Pertumbuhan Maggot Hermentia illucens L.”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). dengan hak bebas royalty nonekslusif ini Universitas Sriwijaya berhak menyimpan, mengalihmedia/ mengformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasi tugas akhir atau skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Indralaya, Juli 2021 Yang menyatakan,

Rania Kirin Al ghifaryah

(6)

vi Universitas Sriwijaya

RINGKASAN

PENGARUH PEMBERIAN BUNGKUL INTI SAWIT FERMENTASI DAN

KULIT NANAS FERMENTASI TERHADAP LAJU KONSUMSI,

EFISIENSI KONVERSI dan LAJU PERTUMBUHAN MAGGOT Hermentia

illucens L.

Rania Kirin Al ghifaryah Dibimbing oleh, Dra. Syafrina Lamin, M.Si. dan Drs. Erwin Nofyan, M.Si.

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya

XVII+ 66 Halaman, 6 Tabel, 7 Lampiran

Produksi bungkul inti sawit pada tahun 2017 hampir mencapai 3,2 juta ton. Tetapi hampir semua (2,564 juta ton) bahan ini diekspor ke luar negeri. Bungkul inti sawit sangat berpotensi sebagai bahan pakan ternak karena mengandung kadar protein antara 14,19-21,66%, lemak 9,5-10,5% dan serat kasar 12-63%. Namun pemanfaatan BIS sebagai bahan pakan maggot Hermentia illucens sangat terbatas karena kualitas nutrisi BIS yang kurang optimal. Kulit nanas masih memiliki nilai gizi yang baik yaitu bahan kering 88,9503%, abu 3,8257%, serat kasar 27,0911%, protein kasar 8,7809% dan lemak kasar 1,1544%. Selain itu kulit nanas juga mengandung gula reduksi sebanyak 13,65%. Akan tetapi penggunaan kulit nanas dalam pakan maggot H. illucens dibatasi oleh tingginya kandungan serat kasar yang dapat menyebabkan pakan sulit dicerna. Ini artinya limbah BIS dan limbah nanas memiliki potensi besar sebagai pakan untuk ternak maggot H. illucens. Maka hal terbaik yang harus dilakukan yaitu dengan cara fermentasi. Diketahui salah satu kandungan EM 4 yaitu bakteri selulotik yang memiliki kemampuan dalam mendegradasi serat kasar pada limbah bungkul inti sawit dan limbah nanas. Sehingga mampu mengubahnya menjadi bungkul inti sawit fermentasi dan limbah nanas fermentasi yang kemudian dapat dicerna oleh maggot H. illucens. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Desember 2020 sampai dengan Maret 2021, penelitian ini berupa eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan masing-masing pengulangan sebanyak 5 kali ulangan. Variabel independen yang dipakai dalam penelitian ini adalah variasi pada pakan maggot. Variabel dependen yang dipakai dalam penelitian ini adalah laju konsumsi, efisiensi konversi dan laju pertumbuhan. Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel serta grafik, kemudian data akan diolah dengan menggunakan SPSS versi 26.00 dengan analisis ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji lanjut duncan.

(7)

vii Universitas Sriwijaya Hasil dari uji lanjut duncan pada laju konsumsi maggot H. illucens tertinggi terdapat pada perlakuan 2 (100% kulit nanas fermentasi) dengan 11,33 gram/hari dan terendah terdapat pada perlakuan 1 (100% BIS fermentasi) dengan 2,72 gram/hari. Untuk efisiensi konversi pakan maggot H. illucens tertinggi terdapat pada perlakuan 1 (100% BIS fermentasi) yakni sebesar 4,70% dan terendah terdapat pada perlakuan 2 (100% kulit nanas fermentasi) yakni sebesar 0,96%. Sedangkan pada pertumbuhan maggot H. illucens tertinggi terdapat pada perlakuan 1 (100% BIS fermentasi) dengan berat 0,28 gram dan ukuran 2,67 cm. Sedangkan terendah terdapat pada perlakuan 2 (100% kulit nanas fermentasi) dengan berat 0,10 gram dan ukuran 1,71 cm. Kesimpulan Pemberian komposisi BIS fermentasi dan kulit nanas fermentasi memberi perbedaan dan pengaruh yang nyata terhadap laju konsumsi, efisiensi konversi dan laju pertumbuhan maggot H. illucens yang mana dipengaruhi oleh kandungan nutrisi pada perbedaan komposisi media pakan.

Kata kunci: EM 4, Limbah BIS Fermentasi, Limbah Nanas Fermentasi, maggot

(8)

viii Universitas Sriwijaya

SUMMARY

THE INFLUENCE OF FERMENTED PALM CORE FUEL AND

FERMENTED PAINAGE SKIN ON CONSUMPTION RATE,

CONVERSION EFFICIENCY and GROWTH RATE OF MAGGOT

Hermentia illucens L.

Rania Kirin Al gifaryah Supervised by, Dra. Syafrina Lamin, M.Si. and Drs. Erwin Nofyan, M.Si.

Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

XVII+ 66 Pages, 6 Tables, 7 Appendices

BIS production in 2017 almost reached 3.2 million tons. But almost all (2.564 million tons) of this material is exported abroad. Palm kernel cake is very potential as animal feed ingredients because it contains protein levels between 14.19-21.66%, fat 9.5-10.5% and crude fiber 12-63%. However, the use of BIS as a Hermentia illucens maggot feed ingredient is very limited due to the less than optimal nutritional quality of BIS. Pineapple skin still has good nutritional value, namely dry matter 88.9503%, ash 3.8257%, crude fiber 27.0911%, crude protein 8.7809% and crude fat 1.1544%. In addition, pineapple skin also contains reducing sugar as much as 13.65%. However, the use of pineapple peel in H. illucens maggot feed is limited by the high content of crude fiber which can make the feed difficult to digest. This means that BIS waste and pineapple waste have great potential as feed for H. illucens maggot livestock. So the best thing to do is by fermentation. It is known that one of the contents of EM 4 is cellulosic bacteria which has the ability to degrade crude fiber in palm kernel cake waste and pineapple waste. So that it can turn it into fermented palm kernel cake and fermented pineapple waste which can then be digested by maggot H. illucens. The study was carried out from December 2020 to March 2021, this research was an experimental study using a Completely Randomized Design (CRD), with 5 treatments each with 5 repetitions. The independent variable used in this study was the variation in maggot feed. The dependent variable used in this study is the rate of consumption, conversion efficiency and growth rate. The data obtained will be presented in the form of tables and graphs, then the data will be processed using SPSS version 26.00 with one-way ANOVA analysis and continued with Duncan's further test.

(9)

ix Universitas Sriwijaya The results of Duncan's further test on the highest consumption rate of H. illucens maggots were found in treatment 2 (100% fermented pineapple peel) with 11.33 grams/day and the lowest was in treatment 1 (100% fermented BIS) with 2.72 grams/day . For feed conversion efficiency, the highest H. illucens maggot was found in treatment 1 (100% fermented BIS) which was 4.70% and the lowest was found in treatment 2 (100% fermented pineapple peel) which was 0.96%. Meanwhile, the highest growth of H. illucens maggot was found in treatment 1 (100% fermented BIS) with a weight of 0.28 grams and a size of 2.67 cm. While the lowest was found in treatment 2 (100% fermented pineapple peel) with a weight of 0.10 grams and a size of 1.71 cm. Conclusion Giving the composition of fermented BIS and fermented pineapple peel gave a significant difference and effect on the rate of consumption, conversion efficiency and growth rate of H. illucens maggot which was influenced by the nutrient content of the different feed media composition.

Keywords: EM 4, Fermented BIS Waste, Fermented Pineapple Waste, Hermentia

(10)

x Universitas Sriwijaya

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Allah SWT.

2. Orang Tua (Agustina Tri Haryati, S. Apt. dan Suhendi, S. Pd) beserta adik (Alifa Putri Shahabiyah) dan keluarga.

3. Para sahabat; Indah Rahmasari, Rizky Badria, Maghfiro Gita Romadhina, Veni Rizkiana dan Agnes Novita Sipahutar.

4. Rekan-rekan satu Kampus, satu Fakultas, satu Jurusan, satu Kelas, terutama ketua Angkatan 2017 (Dyo Bagus Setiawan).

5. Last but not least, I wanna thank me. I wanna thank me for believing in me. I wanna thank me for doing all this hard work. I wanna thank me for having no days off. I wanna thank me for, for never quitting.

MOTTO

ان ْىُحابْسَّي ٍلالاف ْيِف ٌّلُم اوۗ ِرااهَّنلا ُقِبااس ُلْيَّلا الَ او اراماقْلا اك ِرْدُت ْناا ٓااهال ْيِغاب ْْۢناي ُسْمَّشلا الَ

“Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.”- (Q.S. Yasin: 40).

“Dengan pikiran, hal yang Anda inginkan datang kepada Anda. Dengan tindakan, Anda mendapatkannya.”-Wallace D. Wattles.

(11)

xi Universitas Sriwijaya

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta sholawat beriring salam senantiasa

tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Penulis dapat

menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Pemberian Bungkul Inti Sawit

Fermentasi Dan Kulit Nanas Fermentasi Terhadap Laju Konsumsi, Efisiensi

Konversi Dan Laju Pertumbuhan Maggot Hermentia Illucens L.” karena

bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada Kedua dosen pembimbing

Ibu Hj. Dra. Syafrina Lamin, M.Si. dan Bapak Drs. Erwin Nofyan, M.Si yang tak

lelah memberi arahan, menjawab setiap pertanyaan dan membantu membenarkan

setiap kesalahan yang penulis lakukan dalam penulisan skripsi. Bapak Drs.

Mustafa Kamal, M.Si selaku dosen pembahas yang telah banyak memberi

masukan kepada penulis dalam penulisan skripsi.

Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada Yth:

1. Bapak Hermansyah, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya.

2. Bapak Dr. Arum Setiawan, M.Si selaku ketua jurusan Biologi dan Bapak Dr.

Sarno, M.Si selaku sekretaris jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya.

3. Bapak Dr. Zazili Hanafiah, M.Sc selaku dosen Pembimbing Akademik yang

(12)

xii Universitas Sriwijaya 4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis,

semoga bermanfaat di dunia dan di akhirat.

5. Seluruh staff karyawan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya.

6. Semua pihak yang telah membantu selama penelitian dan penulisan skripsi ini.

Inderalaya, Juli 2021

Penulis

(13)

xiii Universitas Sriwijaya

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

RINGKASAN ... vi

SUMMARY... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Manfaat Penelitian... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1 Efisiensi Konversi Maggot Hermentia illucens... 7

2.2. Tanaman Kelapa Sawit... 7

2.2.1. Jenis dan Manfaat Limbah Kelapa Sawit ... 8

2.2.2.1. Tandan Kosong ... 8

2.2.2.2. Serat (fiber) ... 9

2.2.2.3. Cangkang... 9

2.1.2.4. Abu Boiler ... 10

2.1.2.5. BIS... 10

2.1.2.6. Pelepah dan Daun Kelapa Sawit ... 10

(14)

xiv Universitas Sriwijaya

2.3.1. Taksonomi Maggot Hermentia illucens ... 11

2.3.2. Habitat dan Makanan Hermentia illucens ... 12

2.3.3. Daur hidup Hermentia illucens... 12

2.3.4. Manfaat Maggot Hermentia illucens... 13

2.4. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan BSF ... 15

2.4.1. Suhu ... 15

2.4.2. Pakan ... 15

2.4.3. Media Tumbuh ... 16

2.5. Kandungan Limbah Nanas ... 16

2.6. Fermentasi ... 18

2.7. Kandungan Effective Microorganisms 4 Limbah ... 18

BAB III. METODE PENELITIAN ... 20

3.1. Waktu dan Tempat... 20

3.2. Alat dan Bahan ... 20

3.3. Rancangan Penelitian... 21

3.4. Cara Kerja ... 22

3.4.1. Pembuatan Media Tumbuh ... 22

3.4.1.1. Persiapan Limbah BIS Fermentasi dan Nanas Fermentasi ... 22

3.4.1.2. Penyediaan Hewan Uji ... 24

3.4.1.3. Peletakkan Maggot Hermentia illucens ... 24

3.5. Variabel Pengamatan ... 25

3.5.1. Pengukuran Faktor Fisik ... 25

3.5.2. Pengukuran Laju Konsumsi ... 26

3.5.3. Pengukuran Efisiensi Konversi ... 26

3.5.4. Pengukuran Pertambahan Bobot Magot ... 27

3.6. Penyajian Data ... 27

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1. Laju Konsumsi Maggot Hermentia illucens ... 29

4.2. Efisiensi Konversi Maggot Hermentia illucens ... 34

4.3. Laju Pertumbuhan Maggot Hermentia illucens ... 39

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

(15)

xv Universitas Sriwijaya 5.2. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48 LAMPIRAN ... 53

(16)

xvi Universitas Sriwijaya

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Perlakuan total maggot uji ... 21 Tabel 3.2. Komposisi media pakan maggot Hermentia illucens... 21 Tabel 4.1. Hasil uji lanjut duncan pada rata-rata laju konsumsi (g/hari) maggot Hermentia illucens antar beberapa perlakuan media pemeliharaan ... 30 Tabel 4.2. Hasil uji lanjut duncan pada rata-rata efisiensi konversi (%) Maggot Hermentia illucens antar beberapa perlakuan media pemeliharaan ... 35 Tabel 4.3. Hasil uji lanjut duncan pada rata-rata bobot (g/hari) Maggot

Hermentia illucens antar beberapa perlakuan media pemeliharaan ... 42 Tabel 4.4. Hasil uji lanjut duncan pada rata-rata ukuran maggot (g/hari) Maggot Hermentia illucens antar beberapa perlakuan media pemeliharaan ... 33

(17)

xvii Universitas Sriwijaya

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Laju Konsumsi maggot Hermentia illucens selama 10 hari ... 53

Lampiran 2. Efisiensi konversi maggot Hermentia illucens selama 10 hari... 55

Lampiran 3. Bobot maggot Hermentia illucens selama 10 hari... 57

Lampiran 4. Ukuran maggot Hermentia illucens selama 10 hari ... 60

Lampiran 5. Proses fermentasi bungkul inti sawit dan kulit nanas ... 63

Lampiran 6. Pakan untuk maggot Hermentia illucens ... 63

(18)

1 Universitas Sriwijaya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada tahun 2010 dihasilkan 2,881 juta ton bungkil inti sawit, dan sebanyak

2,564 juta ton bungkil inti sawit ini diekspor ke luar negeri (Sinurat et al., 2013).

Proporsi bungkil inti sawit mencapai kurang lebih 45% hingga 46% dari inti sawit

atau sebanyak 2,0-2,5% dari bobot tandan sawit sehingga dapat diperkirakan total

produksinya pada tahun 2017 dapat mencapai 3,2 juta ton (Pasaribu, 2018).

Karena kualitas nutrisi bungkil inti sawit yang kurang optimal sehingga

menyebabkan pemanfaatannya sebagai bahan pakan maggot Hermentia illucens

sangat terbatas. Ini sesuai dengan pernyataan Pasaribu (2018), kandungan protein

kasar pada bungkil inti sawit cukup rendah yaitu sebesar 14,49%. Selain itu,

memiliki serat kasar yang tinggi sebesar 17,63%. Serta terkadang masih memiliki

cangkang sawit yang mencapai sekitar 9,1-22,8%, ini menyebabkan semakin

tingginya kadar serat kasar pada bungkil inti sawit dan dikhawatirkan dapat

merusak usus dan dinding saluran cerna ternak. Padahal jumlah maksimal 5 %

serat kasar yang diperbolehkan untuk pakan unggas.

Magot Hermentia illucens dapat mengkonsumsi bungkil inti sawit fermentasi

karena pada bungkul inti sawit fermentasi terkandung sumber nutrisi yang dapat

digunakan sebagai makanan magot H. illucens. Hal ini sesuai dengan pernyataan

Pasaribu (2018), yang mengatakan bahwa karena kadar protein antara

14,19-21,66% dan lemak 9,5-10,5% yang dimiliki oleh bungkul inti sawit sangat

(19)

2 Universitas Sriwijaya Maggot Hermentia illucens dikenal sebagai sumber asam amino esensial yang

baik seperti arginin, metionin, dan lisin. Asam amino ini lebih tinggi dari bungkil

kedelai dan sebanding dengan tepung ikan. Oleh karena itu, maggot H. illucens

dapat dijadikan sebagai salah satu potensi besar pengganti pakan ternak karena

memiliki sumber protein yang tinggi (Park et al., 2013). Penelitian yang lainnya

juga menunjukkan bahwa penggunaan maggot H. ilucens pada sistem pengolahan

limbah ternyata terbukti dapat menghilangkan bakteri Salmonella. Karena inilah,

maggot H. illucens dapat dikatakan sebagai maggot yang sehat dan tidak bersifat

patogen. Karena ketahanannya terhadap suhu dan pH sangat luas, maggot H.

illucens sangat mudah untuk berkembang biak dan dapat ditemukan di sekitar tempat tinggal manusia (Fahmi et al., 2007).

Limbah kulit nanas memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai salah satu

campuran pakan maggot Hermentia illucens. Menurut Raharjo (2016) setiap

tahunnya limbah kulit nanas yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan

pakan ternak terdapat sekitar 596 ribu ton. Dimana limbah pengolahan nanas ini

dapat menghasilkan limbah nanas berupa kulit, mahkota dan inti sebanyak 75-85

% dan untuk limbah kulitnya bisa mencapai hingga 30-35%. Nurhayati (2013)

menjelaskan bahwa tepung kulit nanas masih memiliki kandungan nilai gizi yang

baik berupa abu 3,8257%, bahan kering 88,9503%, protein kasar 8,7809%, lemak

kasar 1,1544% dan serat kasar 27,0911%. Selain itu kulit nanas juga mengandung

gula reduksi sebanyak 13,65%.

Tingginya gula khususnya jenis reduksi (seperti glukosa dan fruktosa) pada

(20)

3 Universitas Sriwijaya tetapi penggunaan kulit nanas dalam pakan maggot H. illucens dibatasi oleh

tingginya kandungan serat kasar yang dapat menyebabkan pakan sulit dicerna. Hal

ini sesuai dengan pernyataan Ibrahim et al., (2018), yang menyatakan kulit nanas

memiliki 19,69% serat kasar yang cukup tinggi dan protein kasar sebesar 3.50%

yang tergolong rendah. Dimana, zat makanan (pakan) sulit diproses oleh saluran

cerna unggas sehingga dapat menurunkan kecernaan zat-zat makanan yang

disebabkan oleh tingginya serat kasar yang ada. Maka hal terbaik yang harus

dilakukan untuk menurunkan serat kasarnya yaitu dengan cara fermentasi.

Serat kasar tidak mampu dicerna oleh maggot Hermentia illucens karena

maggot ini tidak memiliki enzim-enzim yang dapat mendegradasi serat menjadi

senyawa yang lebih sederhana agar saluran pencernaannya dapat menyerap dan

mencerna pakan tersebut. Ini sesuai dengan pernyataan Pasaribu (2018), BIS

banyak mengandung polisakarida non pati dengan struktur utama berupa

glukomanan, manan dan galaktomanan dengan jumlah manan sekitar 35,2%.

Inilah salah satu hal yang menjadi kendala untuk menjadikan BIS sebagai bahan

pakan maggot H. illucens. Sehingga perlu dilakukan pemberian larutan probiotik

guna menurunkan kadar serat kasar yang tinggi dan meningkatkan kandungan

protein yang rendah.

Diketahui salah satu kandungan Effective Microorganisms 4 yaitu bakteri

selulotik yang memiliki kemampuan dalam mendegradasi serat kasar pada limbah

bungkul inti sawit dan limbah kulit nanas. Sehingga mampu mengubahnya

menjadi bungkul inti sawit fermentasi dan kulit nanas fermentasi yang kemudian

(21)

4 Universitas Sriwijaya Surung (2008), EM 4 memiliki kandungan berupa 90% bakteri Lactobacillus sp

(bakteri penghasil asam laktat) kemudian pelarut fosfat, Streptomyces sp, bakteri

fotosintetik, jamur pengurai selulosa dan ragi. EM 4 merupakan suatu larutan

penambah dimana memiliki fungsi sebagai pengoptimal dalam memanfaatkan

zat-zat makanan dikarenakan bakteri yang terkandung dalam EM 4 ini memiliki

fungsi untuk mencerna selulose, pati, protein, protein, lemak dan gula.

Dibutuhkan formulasi yang tepat dalam pemberian pakan buatan terhadap

maggot Hermentia illucens karena pakan merupakan salah satu faktor penunjang

yang penting dalam meningkatkan kualitas pada pengoptimalan laju pertumbuhan

maggot H. illucens. Luasnya cakupan pada pakan maggot H. illucens inilah yang

menjadikan maggot H. illucens sebagai serangga yang ideal dalam memproduksi

protein. Namun proses perkembangan dari maggot H. illucens dipengaruhi oleh

adanya perbedaan padan pakan.

Karena dari itu peneliti tertarik untuk meneliti laju konsumsi, efisiensi

konversi pakan dan laju pertumbuhan maggot Hermentia illucens pada pakan

limbah bungkul inti sawit fermentasi dan limbah kulit nanas fermentasi dan

kombinasi komposisi lainnya, dikarenakan limbah tersebut masih memiliki

kandungan gizi antara lain berupa lemak, air, karbohidrat, protein dan lainnya

sehingga dapat dijadikan sebagai media pakan bagi maggot H. illucens. Selain itu

limbah nanas dan limbah BIS karena sudah merupakan buangan makan tidak

memerlukan biaya untuk mendapatkan kedua limbah juga dapat ditemukan

(22)

5 Universitas Sriwijaya Oleh sebab itu penting dilakukan penelitian ini untuk membantu orang

membudidayakan maggot H. illucens.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dituliskan, maka didapatkan rumusan masalah

penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana pengaruh pemberian bungkul inti sawit fermentasi dan kulit nanas

fermentasi terhadap laju konsumsi maggot Hermentia illucens?

2. Bagaimana pengaruh pemberian bungkul inti sawit fermentasi dan kulit nanas

fermentasi terhadap efisiensi konversi maggot Hermentia illucens?

3. Bagaimana pengaruh pemberian bungkul inti sawit fermentasi dan kulit nanas

fermentasi terhadap laju pertumbuhan maggot Hermentia illucens?

1.3. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dituliskan, maka didapatkan tujuan

penelitian ini yaitu:

1. Menentukan pengaruh pemberian bungkul inti sawit fermentasi dan kulit

nanas fermentasi terhadap laju konsumsi maggot Hermentia illucens.

2. Menentukan pengaruh pemberian bungkul inti sawit fermentasi dan kulit

nanas fermentasi terhadap efisiensi konversi maggot Hermentia illucens.

3. Menentukan pengaruh pemberian bungkul inti sawit fermentasi dan kulit

(23)

6 Universitas Sriwijaya

1.4. Manfaat Penelitian

Dari tujuan penelitian yang telah dituliskan, maka penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat antara lain:

1. Penelitian diharapkan berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan,

serta diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah ilmu

pengetahuan.

2. Penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk mengetahui

potensi pemberian EM 4 terhadap efisiensi fermentasi pada limbah bungkil

inti sawit dan limbah nanas sebagai pakan maggot Hermentia illucens.

3. Untuk membantu memberikan informasi pada instansi terkait tentang

(24)

7 Universitas Sriwijaya

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, I. 2001. Kompensasi Makan Pada Larva Manduca Sexta (Lepidopera: Sphingidae). Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia. 7 (2): 81-92. Amri, M. 2007. Pengaruh Bungkul Inti Sawit Fermentasi Dalam Pakan Terhadap

Pertumbuhan Pakan Ikan Mas (Cyprinus carpio L.). Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 9 (1) : 71-76.

Banjo, A. D., Lawal, O. A. dan Olusole, O.O. 2005. Bacteria associated with Hermetia illucens (Linaeus) diptera: Stratiomyidae. Asian Journal Microbiol Biotechnol Environ. 7: 351-354.

Bokau, R. J. M. dan Tutu, P. B. 2018. Bungkil Inti Sawit sebagai Media Biokonversi Produksi Massal Larva Maggot dan Uji Respon Pemberian pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Dalam prosiding: Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian VII Polinela. Halaman: 122-128.

Christalisana, C. 2018. Pengaruh Pengalaman Dan Karakter Sumber Daya Manusia Konsultan Manajemen Konstruksi Terhadap Kualitas Pekerjaan Pada Proyek Di Kabupaten Pandeglang. Jurnal Fondasi. 7 (1) : 88-94.

Dickschen, F. and Topp, W. 2008. Feeding Activities and Assimilation Efficiencies of Lumbricus rubellus (Lumbricidae) on a plant only diet. Pedobiologia. 40.

Diener, S., Solano, N. M., Gutierrez, F. R., and Zurbrugg, C. T. 2011. Biological Treatment of Municipal Organic Waste Using Black Soldier Fly Maggote. Waste Biomass Valor. 2(1): 357-363.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2015. Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia. Jakarta (ID) : Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Dormans, B., Diener, S., Verstappen dan Zurbrugg C. 2017. Black soldier fly biowaste processing - A step-by-step guide. D bendorf awag Swiss Federal Institute of Aquatic Science and Technology.

Evan, W., Yanto, H dan Sunarto. 2014. Laju Konsumsi Pakan dan Kinerja Pertumbuhan Benih Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) dengan Antraktan dengan Pemberian Antraktan Cacing Koot (Pheretima sp). Jurnal Ruaya. 1(1): 53-61.

(25)

8 Universitas Sriwijaya Fahmi, M. R., Saurin, H. dan I. W. Subamia. 2007. Potensi maggot sebagai

sumber protein alternatif. Loka Riset Budidaya Ikan Hias. 4 (2): 125-130.

Fahmi, M. R. 2010. Manajemen pengembangan maggot menuju kawasan pakan mina mandiri. Dalam: Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta (Indonesia): 763-767.

Febriani, S. N., dan Dewi, A. W. W. 2018. Teori dan Praktis Riset Komunikasi Pemasaran Terpadu. Malang: UB Press.

Febriyanti, E. Periadnadi dan Nurmiati. 2017. Kecepatan Pertumbuhan Dan Aktivitas Enzim Lignin Peroksidase Isolat Kapang Lignoselulolitik Dalam Upaya Penanggulangan Sampah Organik Lignoselulosa. Jurnal Metamorfosa. 4(1) 72-78.

Ginting, S.P.R., Krisnan dan Tarigan, A. 2005. Substitusi hijauan dengan limbah nanas dalam pakan komplit. Makalah and performance of broiler chickens. Global Veterinaria. 5 (3): 184-186.

Hakim, A. R., Agus, P., dan Himawan, T. B. 2017. Potensi Larva Hermetia illucens sebagai Pereduksi Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada. 19(1): 39-44.

Hasanah, U., Rusny dan Mashuri, M. 2015. Analisis Pertumbuhan Mencit (Mus musculus L.) ICR Dari Hasil Perkawinan Inbreeding Dengan Pemberian Pakan AD1 dan AD2. Dalam Prosiding: Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan. Halaman: 140-145.

Hossain, M. F., Shaheen, A. dan Mustafa, A. 2015. Nutritional Value and Medicinal Benefits of Pineapple. International Journal of Nutrition and Food Sciences. 4(1): 84-88.

Ibrahim, W., Mutia, R. dan Nurhayati. 2018. Penggunaan Kulit Nanas Fermentasi dalam Ransum yang Mengandung Gulma Berkhasiat Obat terhadap Organ Pencernaan Ayam Broiler. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 13 (2) : 214-219.

Joy, P. P. 2010. Benefits and uses of pineapple. Pineapple Research Station Vazhakulam. Kerala Agricultural University: 670-686.

Katayane, A. B., Bagau, F.R., Wolayan, M.R. dan Imbar. 2014. Produksi dan Kandungan Protein Maggot (Hermetia illucens) Dengan Menggunakan Media Tumbuh Berbeda. Jurnal Zootek. 34 (edisi khusus) : 27-36.

(26)

9 Universitas Sriwijaya Kim, W., Bae, S., Park, K., Lee, S., Choi, Y., Han, S., dan Koh, Y. 2011.

Biochemical characterization of digestive enzymes in the black soldier fly, Hermetia illucens (Diptera: Stratiomyidae). Journal of Asia-Pasific Entomology. 11 (14) : 11-13.

Mangunwardoyo, W., Aulia dan Saurin, H. 2011. Penggunaan Bungkil Inti Kelapa Sawit Hasil Biokonversi sebagai Substrat Pertumbuhan Larva Hermetia illucens L (Maggot). Jurnal Biota. 16 2 166−172.

Muayyidul, H., Shultana, F., Sylvia, M. dan Danie, I. Y. 2018. Potensi Kandungan Nutrisi Pakan Berbasis Limbah Pelepah Kelapa Sawit Dengan Teknik Fermentasi. Seminar Nasional Sains dan Teknologi. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Muhayat, M.S., Yuliansyah, A.T. dan Prasetya, A. 2016. Pengaruh jenis limbah dan rasio umpan pada biokonversi limbah domestic menggunakan Larva Black Soldier Fly (Hermetia illucens). Jurnal Rekayasa Proses. 10 (1) : 23-29.

Murni, R., Akmal, S. dan Ginting, B. L. 2008. Buku ajar teknologi pemanfaatan limbah untuk pakan. Jambi : Universitas Jambi.

Myers, H. M., Tomberlin, J. K., Lambert, B. D. dan Kattes, D. 2008. Development of Black Soldier Fly (Diptera: Stratiomyidae) larvae fed dairy manure. Environ Entomol. 37: 11-15.

Nastiti, U. N., Nunuk, D. R. L. dan Tri, N. 2013. The Decreasing Of Crude Fiber And The Increasing Of Crude Protein Content Of Pineapple Peel (Ananas Comosus L. Merr) Which Fermented By Cellulolytic Bacteria (Actinobacillus Sp. Ml-08). Agroveteriner. 1(2): 46-52.

Nugroho, A. 2019. Teknologi Agroindustri Kelapa Sawit. Banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press.

Nurhayati. 2013. Penampilan ayam pedaging yang mengkonsumsi pakan mengandung kulit nanasdisuplementasi dengan yoghurt.. Agripet. 13 (02) : 15-20.

Nurhayati, Nelwida dan Berliana. 2014. Perubahan Kandungan Protein dan Serat Kasar Kulit Nanas yang Difermentasi dengan Plain Yoghurt. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. 17(1) : 31-36.

Oliveira, F. R., Doelle, K. and Smith, R. P. 2016. External Morphology of Hermetia illucens Stratiomyidae: Diptera (L.1758) Based on Electron Microscopy. Annual Research & Review in Biology. 9(5): 2-7.

(27)

10 Universitas Sriwijaya Park, K. Youngcheol, C., Sunghee, N., Sunghyun, K., Sinyoung, K., Youngjoo,

M. and Sikab. 2013. Nutritional value of black soldier fly, Hermetia illucens (Diptera: Stratiomyidae) as a feed supplement for fish. Journal of Seric Entomol Sci. 51 (2) : 95-98.

Pasaribu, T. 2018. Upaya Meningkatkan Kualitas Bungkil Inti Sawit melalui Teknologi Fermentasi dan Penambahan Enzim untuk Unggas. Jurnal Wartazoa. 28 (3) : 119-124.

Pamungkas, W. 2011. Teknologi Fermentasi, Alternatif Solusi Dalam Upaya Pemanfaatan Bahan Pakan Lokal. Media Akuakultur. 6(1): 43-47.

Pathiassana, M. T., Syauqy, N. I., Haryandi, dan Samuyus, N. 2020. Studi Laju Umpan pada Proses Biokonservasi dengan Variasi Jenis Sampah yang Dikelola PT. Biomagg Sinergi Internasional menggunakan Larva Black Soldier Fly (Hermetia illucens). Jurnal Tambora. 4(1): 86-95.

Rachmawati, D. Buchori, P. Hidayat, S. Hem, M. R. Fahmi. 2010. Perkembangan dan Kandungan Nutrisi Hermetia illucens (linnaeus) (Dipteral:stratiomyidae) pada Bungkil Sawit. Jurnal Entomologi Indonesia. 7 (1) : 28-41.

Raharjo E. I., Rachim, M. Arief. 2016. Penggunaan Ampas Tahu dan Kotoran Ayam untuk Meningkatkan Produksi Maggot (Hermetia illucens). Jurnal Ruaya. 4 (1) : 34-37.

Rahayu, M. S. dan Nurhayati. 2005. Penggunaan Em-4 Dalam Pengomposan Limbah Teh Padat. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian. 3(2): 27-30.

Rahayu, T. P., Esna, D. N. dan Candarisma, D. N V. 2020. Pengaruh Lama Fermentasi Dedak Dan Limbah Kulit Nanas Terhadap Biomassa Larva Hermetia illucens. Jurnal Sains Peternakan. 8(2). 114-121.

Rizali, A., Fahcrianto, Hafiz, A. dan Anis, W. 2018. Pemanfaatan Limbah Pelepah Dan Daun Kelapa Sawit Melalui Fermentasi Trichoderma Sp. Sebagai Pakan Sapi Potong. Jurnal EnviroScienteae. 14 (1) : 1-6.

Sinurat, A.P., Purwadaria, T. dan Pasaribu, T. 2013. Peningkatan nilai gizi bungkil inti sawit dengan pengurangan cangkang dan penambahan enzim. Jurnal ITV. 18 (1) :34-39.

Sruamsiri, S. 2007. Agricultural wastes as dairy feed in Chiang Mai. Journal Anim. Science. 78 : 335-341.

Supriyatna, A. dan Ramadhani, E. P. 2017. Estimasi Pertumbuhan Larva Lalat Black Soldier (Hermetia Illucens) Dan Penggunaan Pakan Jerami Padi

(28)

11 Universitas Sriwijaya Yang Difermentasi Dengan Jamur P. Chrysosporium. Jurnal Biodjati. 2 (2) : 160-163.

Surung, M.Y. 2008. Pengaruh Dosis EM4 ( Effective Microorganisms-4) dalam Air Minum terhadap Berat Badan Ayam Buras. Jurnal Agrisitem. l4 (2) : 110-115.

Suryani, Y., Iman, H. dan Hilma, N H. 2017. Pengaruh Tingkat Penggunaan Em4 (Effective Microorganisms-4) Pada Fermentasi Limbah Padat Bioetanol Terhadap Kandungan Protein Dan Serat Kasar. Jurnal Edisi Mei. 10 (1) : 139-147.

Sulistiono, E. Rizky, R. W., Mimatun dan Nasihah. 2017. Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Nanas (Ananas Comosus (L.) Merr.) Sebagai Em-Organik Untuk Meningkatkan Produktifitas Tambak. Dalam prosiding: Strategi Mewujudkan Kemandirian Masyarakat Industri Berbudaya K3 untuk Meningkatkan Kualitas Hidup dan Produktivitas. Conference of Indonesian Occupational Safety and Health (CIOSH). Halaman: 1-6. Syahrizal, Ediwarman dan Ridwan, M. 2014. Kombinasi Limbah Kelapa Sawit

Danampas Tahu Sebagai Media Budidaya Maggot (Hermetia Illucens) Salah Satu Alternatip Pakan Ikan. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi.14(4): 108-112.

Tomberlin, J. K., Adler, P. H. dan Myers, H. M. 2009. Development of the Black Soldier Fly (Diptera: Stratiomyidae) in relation to temperature. Enviromental Entomol. 38: 930-934.

Tomberlin, J. K., Sheppard, D. C. dan Joyce, J. A. 2002. Selected life-history traits of Black Soldier Flies (Diptera: Stratiomyidae) reared on three artificial diets. Ann Entomol Soc Am. 95: 379-386.

Tsaniyah, T. dan Hermawan. 2015. Pengendalian Proses Produksi Bahan Pakan Bungkil Sawit Dalam Perspektif Keamanan Pangan. Jurnal OE. 7(2): 121-129.

Wardhana, A. H. 2016. Black Soldier Fly (Hermetia illucens) sebagai Sumber Protein Alternatif untuk Pakan Ternak. WARTAZOA. 26(2): 69-73.

Yuniwati, M., Frendy, I. dan Adiningsih, P. 2012. Optimasi Kondisi Proses Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik Dengan Cara Fermentasi Menggunakan EM 4. Jurnal teknologi. 5(2): 172-181.

Yuwono, A. S. dan Priscilia, D. M. 2018. Penggunaan Larva (Maggot) Black Soldier Fly (BSF) dalam Pengolahan Limbah Organik. Bogor : Seameo Biotrop.

Referensi

Dokumen terkait

Bintang Timur dalam proses produksi batik tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam, yaitu: (a) bahan baku yang digunakan memiliki kualitas yang baik

Hal ini didasari bahwa penguasaan keterampilan siswa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD dapat ditingkatkan, karena model pembelajaran kooperatif tipe

Pada dosis berulang 2 kali sehari setelah pemberian ekstrak A.champeden dihentikan (D5 dan D6), kenaikan pertumbuhan parasit rata-rata pada tiap dosis lebih kecil dibanding

Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi hasil pemeriksaan uji serologi IgM IgG Anti Salmonella pada serum pasien demam tifoid di Puskesmas Godean II Yogyakarta serta

Permasalahan yang dihadapi Badan Pengawas XYZ yaitu usulan rekomendasi mulai dari penyusunan dokumen- dokumen tata pamong dan rencana strategis TI, rencana pengembangan aplikasi

Dampak degradasi hutan terhadap meluasnya lahan kritis di provinsi tersebut menjadi signifikan karena tidak terdapat lagi vegetasi pohon yang sebenarnya mempunyai fungsi

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, pada tanggal 03 Mei 2019 melalui wawancara dengan penanggung jawab program gizi, didapatkan bahwa anak usia toddler

Petani yang tidak memilih sistem tanam padi jajar legowo juga mempunyai beberapa alasan lain dan salah satunya adalah Ibu Muadah (50 tahun), yang menurut beliau dalam penerapan sistem