SKRIPSI
DETERMINAN GEJALA CARPAL TUNNEL
SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA PANDAI BESI
DI DESA LIMBANG JAYA 1 KECAMATAN
TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR
TAHUN 2021
OLEH
NAMA : HANAA NUR JUANINGSIH
NIM : 10011381722120
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (S1)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
SKRIPSI
DETERMINAN GEJALA CARPAL TUNNEL
SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA PANDAI BESI
DI DESA LIMBANG JAYA 1 KECAMATAN
TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR
TAHUN 2021
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar (S1)
Sarjana Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya
OLEH
NAMA : HANAA NUR JUANINGSIH
NIM : 10011381722120
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (S1)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
i
Universitas Sriwijaya
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Skripsi, Juli 2021
Hanaa Nur Juaningsih
DETERMINAN GEJALA CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA PANDAI BESI DI DESA LIMBANG JAYA I KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2021
xvii + 122 halaman, 21 tabel, 9 gambar, 9 lampiran
ABSTRAK
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah penyakit yang disebabkan karena
terowongan karpal atau celah di lengan tangan bagian bawah sampai dengan pergelangan terjadi penyempitan. Penyempitan terjadi akibat adanya kelainan pada tulang kecil bagian tangan lalu menimbulkan tekanan saraf nervus medianus dilengan bawah sampai pergelangan tangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor gejala CTS pada pekerja pandai besi dengan memeperhatikan faktor individu dan faktor pekerjaan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sample diambil dengan desain simple random
sampling pada pekerja pandai besi yang berjumlah 82 orang. Variabel yang diteliti
adalah Gejala CTS, usia, status gizi (IMT), Riwayat penyakit, masa kerja, gerakan repetitif, postur kerja dan lama paparan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan aplikasi software statistik dengan uji chi square dan uji fisher. Hasil penelitian berdasarkan kuisioner Boston Carpal Tunnel Syndrome Quitioner (BCTQ) didapatkan sebanyak 69 orang yang memiliki gejala CTS sebesar 84,1% dan yang tidak memiliki gelaja CTS 13 orang sebesar 15,9%. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan gejala CTS dengan usia (p-value=0,047), masa kerja value= 0,006), Gerakan repetitif value=0,004 ), postur kerja (p-value=0,045), dan lama paparan (p-value=0,002 ). Tidak terdapat hubungan antara status gizi (IMT) (p-value=0,206) dan riwayat penyakit (p-value=0,055). Kesimpulan untuk menghindari CTS disarankan memeberikan perhatian khusus pada pekerja untuk melakukan peregangan dan menggunakan APD yang sesuai standar.
Kata Kunci : Gejala CTS, Pandai besi, Gerakan repetitif Daftar Bacaan : 47 (1997-2021)
ii
Universitas Sriwijaya
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY FACULTY OF PUBLIC HEALTH
SRIWIJAYA UNIVERSITY Thesis, July 2021
Hanaa Nur Juaningsih
Determinants of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Symptoms in Blacksmith Workers in Limbang Jaya I Village, Tanjung Batu District, Ogan Ilir Regency in 2021.
xvii +122 pages, 21 tables, 9 pictures, 9 attachments
ABSTRACT
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is a disease caused by the presence of a carpal or cleft in the forearm until it begins. The narrowing occurs due to abnormalities in the small bones of the hand and then causes nerve pressure in the lower arm to the hand. The purpose of this study was to determine the symptoms of CTS in blacksmith workers by paying attention to individual factors and work factors. This research is a quantitative research with a cross sectional approach. The sample was taken by purposive sampling design on blacksmith workers who found 82 people. The variables studied were CTS symptoms, age, nutritional status (BMI), disease history, years of work, repetitive movements, work postures and length of exposure. The data obtained were analyzed using SPSS software application with chi square test. The results of the study based on the Boston Carpal Tunnel Syndrome Quitioner (BCTQ) questionnaire, it was found that 69 people with CTS symptoms were 84.1% and 15.9% did not have CTS symptoms. The conclusion of this study is that there is a relationship between CTS symptoms with age (p-value = 0.047), years of service (p-value = 0.006), repetitive movements (p-value = 0.004), work posture (p-value = 0.045), and length of time. exposure (p-value=0.002). There was no relationship between nutritional status (BMI) (p-value=0,206) and disease history (p-value=0,055). In conclusion, to avoid CTS, it is recommended to pay special attention to workers to stretch and use PPE according to standards.
Keywords: Symptoms of CTS, Blacksmith, Repetitive movement. Bibliography : 47 (1997-2021)
iii
Universitas Sriwijaya
iv
Universitas Sriwijaya
v
Universitas Sriwijaya
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya tulis berupa skripsi ini dengan judul “Determinan Gejala Carpal Tunnel
Syndrome (CTS) Pada Pekerja Pandai Besi Di Desa Limbang Jaya Kecamatan
Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2021" telah dipertahankan Tim Penguji Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat pada tanggal Juli 2021.
Indralaya, Juli 2021 Tim Penguji Skripsi
Ketua :
1. Dr. Novrikasari, S.K.M., M.Kes ( )
NIP. 197811212001122002
Anggota :
2. Feranita Utama, S.K.M., M.Kes ( )
NIP. 198808092018032002 3. Desheila Andarini, S.K.M., M.Sc ( ) NIP. 19891220201932016 4. Anita Camelia, S.K.M., M.KKK ( ) NIP. 198001182006042001 Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Koordinator Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Dr. Novrikasari, S.K.M.,M.Kes NIP 197811212001122002
vi
Universitas Sriwijaya
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Hanaa Nur Juaningsih
NIM : 10011381722120
Tempat Tanggal Lahir : Pati, 24 September 1999
Alamat : Komp. Adibila LK II
No HP : 081280614658
Email : hanaanurj@gmail.com
Nama Orang Tua
Ayah : Karsono
Ibu : Supriati
Riwayat Hidup
1. TK : TK Dharma Wanita
2. SD : SD Negeri 02 Angkatan Kidul SD Negeri 11 Indralaya
3. SMP : SMP Negeri 1 Indralaya 4. SMA : SMA Negeri 1 Indralaya
5. SI : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya
Riwayat Organisasi
1. 2017 : a. Staff Muda Media dan Informasi BEM KM FKM UNSRI
b. Staff Muda Penghijauan Badan Otonom Green
Environment Organization (BO GEO FKM UNSRI)
vii
Universitas Sriwijaya UNSRI
b. Kepala Departemen Penghijauan Badan Otonom Green Environment Organization (BO GEO
FKM UNSRI)
3. 2019 : a. Lead of Information and Thecnology
Occupational Health Safety Organization
(OHSA) FKM UNSRI
b. Ketua Umum Badan Otonom Green
Envirenmonet Organization (BO GEO FKM UNSRI)
viii
Universitas Sriwijaya
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya beserta Shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “DETERMINAN GEJALA CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA PANDAI BESI DI DESA LIMBANG JAYA I KECAMATAN TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2021” dengan baik dalam rangka memenuhi syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Progam Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.
Penulis mendapatkan banyak masukan, dukungan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak dalam penyusunan skripsi ini agar berjalan dengan baik. Penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberi kelancaran dalam segala tahap proses penyelesaian skripsi.
2. Kedua orang tua penulis, Bapak Karsono dan Ibu Supriati serta saudara penulis, Melati dan Melani yang telah menyemangati dan memberi dukungan selalu tanpa henti sepanjang proses menempuh ilmu dan pengerjaan skripsi.
3. Dr. Misnaniarti, S.K.M., M.KM selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.
4. Anita Camelia, S.K.M., M.KKK selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu, memimbing, mengarahkan memberikan masukan serta saran kepada saya dalam kesempurnaan penelitian. 5. Dr. Novrikasari, S.K.M., M.Kes selaku dosen penguji pertama yang
telah memberikan saran dan masukan dalam kesempurnaan penelitian ini.
6. Feranita Utama, S.K.M., M.Kes selaku dosen penguji kedua yang telah memberikan saran dan masukan dalam kesempurnaan penelitian ini.
ix
Universitas Sriwijaya 7. Dheseila Andarini, S.KM., M.Sc selaku dosen penguji ketiga yang telah
memberikan saran dan masukan dalam kesempurnaan penelitian ini. 8. Kepala Desa Limbang Jaya I dan seluruh pekerja pandai besi yang
bersedia membantu dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan informasi yang diperlukan peneliti.
9. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.
10. Teman - teman seperjuangan angkatan 17 dan teman organisasi Fakultas Kesehatan Masyarakat.
11. Sahabatku Miranda Tegar, Nadia Rachmanidar, Guntur Lasmana, Dini Prasandya, Nengsih A. Situmorang, Salman Farisi yang selalu menyemangati, memotivasi, mendukung, membantu dan selalu ada dalam proses pengerjaan selama pelaksanaan penelitian dan pengerjaan skripsi.
12. Sahabat seperjuanganku Windy, Beiti, Vira yang telah memotivasi dan selalu mendukung selama proses pengerjaan skripsi hingga selesai. 13. Terima kasih untuk diriku sendiri yang telah bersemangat dan bertahan
hingga detik ini dan sampai dititik ini.
Peneliti menyadari masih banyak masukan dan saran yang diperlukan untuk penyempurnaan skripsi ini. Sekiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat berguna sebagai refrensi penelitian-penelitian lainnya.
Indralaya, 2021
x
Universitas Sriwijaya
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Universitas Sriwijaya, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Hanaa Nur Juaningsih
NIM : 10011381722120
Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Kesehatan Masyarakat
Jenis Karya Ilmiah : Skripsi
Dengan ini menyatakan menyetujui untuk memberikan kepada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusif Royalty Free Righ) atas karya ilmiah saya berjudul :
DETERMINAN GEJALA CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA PANDAI BESI DI DESA LIMBANG JAYA I KECAMATAN
TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2021
Beserta perangkat yang ada. Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Sriwijaya berhak menyimpan, mengalih media/memformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis , pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buar dengan sebenarnya.
Dibuat : di Indralaya
Pada Tanggal : Juli 2021 Yang menyatakan
xi
Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ... v
RIWAYAT HIDUP ... vi
KATA PENGANTAR ... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR SINGKATAN ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I ... 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.3.1 Tujuan Umum ... 5 1.3.2 Tujuan Khusus ... 5 1.4 Manfaat ... 6 1.4.1 Bagi Peneliti ... 6
1.4.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat ... 6
1.4.3 Bagi Sektor Pandai Besi ... 6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6
1.5.1 Lingkup Materi... 6
1.5.2 Lingkup Lokasi ... 7
1.5.3 Lingkup Waktu... 7
BAB II ... 8
TINJAUAN PUSTAKA ... 8
xii
Universitas Sriwijaya
2.1.1 Definisi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ... 8
2.1.2 Anatomi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ... 9
2.1.3 Gejala CTS... 10
2.1.4 Klasifikasi CTS ... 10
2.1.5 Diagnosis CTS ... 11
2.1.6 Patogenesis CTS ... 14
2.1.7 Pencegahan dan Pengobatan CTS ... 14
2.2 Pekerja Pandai Besi ... 15
2.2.1 Definisi Pekerja Pandai Besi ... 15
2.2.2 Alur Kerja... 16
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Carpal Tunnel Syndrome pada Pekerja Pandai Besi ... 18 2.5 Penelitian Terkait ... 25 2.6 Kerangka Teori ... 29 2.7 Kerangka Konsep ... 30 2.8 Definisi Operasional ... 31 2.9 Hipotesis ... 36 BAB III ... 37 METODE PENELITIAN ... 37 3.1 Desain Penelitian ... 37
3.2 Populasi dan Sample Penelitian ... 37
3.2.1 Populasi ... 37
3.2.2 Sampel ... 37
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 39
3.2.4 Kriteria Inklusi dan Ekslusi ... 39
3.3 Jenis, Cara dan Instrumen Penelitian ... 40
3.3.1 Jenis Data ... 40
3.3.2 Cara Pengumpulan Data ... 40
3.3.3 Instrumen Penelitian ... 40
3.4 Pengolahan Data ... 42
3.4.1 Pengeditan Data (Editing) ... 42
3.4.2 Pengkodean Data (Coding) ... 42
3.4.3 Pemasukan Data (Entry) ... 42
xiii
Universitas Sriwijaya
3.5 Analisis dan Penyajian Data ... 42
3.5.1 Analisis Univariat... 42
3.5.2 Analisis Bivariat ... 43
3.5.3 Penyajian Data ... 43
BAB IV ... 44
HASIL PENELITIAN ... 44
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 44
4.1.1 Sejarah Desa Limbang Jaya I ... 44
4.2 Hasil Penelitian ... 45 4.2.1 Analisis Univariat ... 45 4.2.2 Analisis Bivariat ... 53 BAB V ... 60 PEMBAHASAN ... 60 5.1 Pembahasan ... 60 5.1.1 Analisis Univariat ... 60 5.1.2 Analisis Bivariat ... 62 5.2 Keterbatasan Penelitian ... 73 BAB VI ... 74
KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
6.1 Kesimpulan ... 74
6.2 Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 76
xiv
Universitas Sriwijaya
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori Ambang Batas IMT ... 19
Tabel 2.2 Penelitian Terkait Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ... 25
Tabel 2.3 Definisi Operasional ... 31
Tabel 4. 1 Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ... 45
Tabel 4. 2 Hasil Pemeriksaan Tes Fisik Carpal Tunnel Syndrome (CTS) .... 47
Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gejala Capal Tunnel Syndrome (CTs) ... 47
Tabel 4. 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ... 48
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Frekuensi Status Gizi (IMT) ... 48
Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Riwayat Penyakit ... 49
Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit 50 Tabel 4. 8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Masa Kerja... 50
Tabel 4. 9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gerakan Repetitif 51 Tabel 4. 10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Postur Kerja ... 51
Tabel 4. 11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Paparan .. 52
Tabel 4. 12 Hubungan Usia dengan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) 53 Tabel 4. 13 Hubungan Status Gizi (IMT) dengan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ... 54
Tabel 4. 14 Hubungan Riwayat Penyakit dengan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ... 55
Tabel 4. 15 Hubungan Masa Kerja dengan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ... 56
Tabel 4. 16 Hubungan Gerakan repetitif dengan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ... 57
Tabel 4. 17 Hubungan Postur Kerja dengan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ... 58
Tabel 4. 18 Hubungan Lama Paparan dengan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ... 59
xv
Universitas Sriwijaya
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Anatomi Terowongan Karpal ... 9
Gambar 2. 2 Distribusi Nervus Medianus ... 10
Gambar 2. 3 Phalen’s Test ... 12
Gambar 2. 4 Proses Kerja Pandai Besi ... 16
Gambar 2. 5 Proses Pembentukan Besi ... 16
Gambar 2. 6 Proses Menggerinda ... 17
Gambar 2. 7 Proses Penyepuhan ... 17
Gambar 2.8 Kerangka Teori Modifikasi Teori Carpal Tunnel Syndrome (CTS) (Sitompul, 2019), (Wardana et al., 2018), (Paramita et al., 2021) ... 29
Gambar 2. 9 Kerangka Konsep Determinan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Pekerja Pandai Besi Di Desa Limbang Jaya 1 Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2021. ... 30
xvi
Universitas Sriwijaya
DAFTAR SINGKATAN
CTS : Carpal Tunnel Syndrome IMT : Indeks Masa Tubuh QEC : Quick Exposure Checklist AGE : advanced glycation end product KG : Kilogram
xvii
Universitas Sriwijaya
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ... 82
Lampiran 2 Inform Consent ... 85
Lampiran 3 Kuisioner Penelitian ... 86
Lampiran 4 Kuisioner Quick Exposure Check ... 88
Lampiran 5 Lembar Tes Fisik ... 95
Lampiran 6 Lembar Pengukuran Gerakan Repetitif ... 96
Lampiran 7 Hasil Uji Univariat ... 99
Lampiran 8 Hasil Uji Bivariat ... 106
1
Universitas Sriwijaya
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industrialisasi sektor informal di Indonesia mengalami proses pertumbuhan lebih pesat dibandingkan sektor formal, terbukti dengan tercatat 76,69 juta jiwa tenaga kerja terserap di sektor informal. Keberhasilan usaha disetiap sektor didukung oleh kesehatan kerja yang berupaya mengatasi masalah kesehatan yang ditimbulkan dari pekerjaan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehateraan dan produktivitas. Seiring berkembangnya pertumbuhan dan perkembangan industri mendorong meningkatnya peralatan kerja, bahan-bahan kimia, dan peggunaan mesin dalam proses produksi. Hal tersebut menyebabkan risiko kecelakaan akibat kerja lebih tinggi dan terjadi peningkatan sumber bahaya yang ada ditempat kerja. Kecelakaan kerja dapat menyebabkan kerugian secara langsung dan secara tidak langsung seperti kerusakan peralatan kerja dan mesin, kerusakan lingkungan, serta terhentinya proses produksi (Suma’mur, 2009).
Berdasarkan (Undang - undang RI Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja) tentang keselamatan kerja pasal 15 berbunyi bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional dan juga dengan tempat serta peralatan produksi senantiasa berada dalam dalam keadaan selamat dan aman bagi pekerja. Berdasarkan (Undang - undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan) pasal 158 dan 159 yang menyebutkan bahwa setiap tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan kerja sektor informal dan luar hubungan kerja berhak dengan tujuan mendapatkan jaminan sosial tenaga kerja dan mendapatkan perhatian keselamatan dalam melakukan pekerjaan. Yang berarti bahwa pekerja formal dan informal mempunyai hak yang sama untuk memperoleh keselamatan dan kesehatan kerja (Saputri, 2019). Sektor informal adalah perusahaan non direktori dan rumah tangga dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang dengan ciri khusus seperti bekerja pada diri sendiri, usaha keluarga, pekerjaan dominan dilakukan dirumah, tidak terdapat bantuan pemerintah dan tidak berbadan hukum, serta tidak memiliki jam kerja dan
2
Universitas Sriwijaya gaji yang teratur (Angganata, 2019). Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan tahun 2019 mencatat terdapat 28,03% pekerja yang bekerja pada sektor informal di Sumatera Selatan dan 32,53% sektor informal pada pekerja sector informal di kabupaten Ogan Ilir dengan ini sector informal mendominasi ekonomi Sumatera Selatan dengan proporsi 98,69%.
Salah satu industri sektor informal yang ada di Sumatera Selatan adalah usaha pandai besi. Sentra industri pandai besi di Sumatera Selatan salah satunya berada di Desa Limbang Jaya 1, Ogan Ilir dengan persentase 70% mata pencarian masyarakat Desa Limbang Jaya 1 adalah sebagai pandai besi. Industri pandai besi adalah sebuah usaha yang bergerak pada bidang pertukangan besi, dimana pada awalnya hanya memproduksi senjata tradisional. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan pembuatan pandai besi ini mulai merubah bentuk usahanya dengan mengembangkan pembuatan pandai besinya dengan berbagai jenis seperti, pisau sembelih, pisau dapur, tajak dan lain sebagainnya. Industri pandai besi adalah salah satu usaha yang didirikan oleh perorangan atau kelompok yang bergerak pada bidang pertukangan besi. Industri ini menunjukan keahlian dari seseorang yang di akui oleh pakar pada bidang pandai besi. Keahlian pandai besi sendirmemproduksi senjata tradisional seperti: keris, parang, pedang dan keahlian ini merupakan ilmu turun temurun. Dengan berkembangnya zaman, baru mulai adanyanya peralihan dimana hanya membuat senjata tradisional lalu di kembangkan seperti pembuatan alat-alat pertanian atau perkebunan.
Usaha informal seperti pandai besi merupakan usaha yang tidak memiliki standar operasional dalam proses pekerjaannya. Pekerja sering tidak memperhatikan aspek keselamatan kerja dalam bekerja dan hanya bekerja untuk menghasilkan produk sesuai dengan harapan. Setiap tahapan kegiatan produksi pada pandai besi yang dimulai dari pemotongan besi hingga menempa besi dan dibentuk sesuai bentuk yang diinginkan tidak terlepas dari potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan pada pekerja.
Menurut data ILO (International Labour Organization) terdapat 250 juta kecelakaan ditempat kerja dan 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit ditempat kerja. Setiap tahun 2 juta orang meninggal dan 270 juta orang cidera
3
Universitas Sriwijaya akibat kecelakaan kerja yang terjadi di seluruh dunia. Di negara berkembang kejadian kecelakaan kerja sangat tinggi dikarenakan banyak industri padat karya sehingga lebih banyak pekerja yang terpapar oleh potensi bahaya (Angganata, 2019). Di Indonesia angka kecelakaan akibat kerja berdasarkan data pusat data dan informasi kementerian kesehatan Republik Indonesia tahun 2015 tercatat sepanjang tahun 2011-2014 kasus kecelakaan kerja paling tinggi terjadi di tahun 2013 yaitu 35.917 kasus. Keluhan musculoskeletal adalah penyakit umum yang sering diderita oleh pekerja. Sekitar 25 – 27% pekerja di Uni Eropa mengeluhkan sakit punggung, dengan 23% nyeri otot, 62% pekerja terpapar atau lebih untuk gerakan repetitive pada lengan tangan. Gangguan kesehatan yang dialami oleh pekerja, menurut penelitian yang telah dilakukan kepada 9.482 pekerja di 12 kabupaten dan kota di Indonesia, pada umumnya dengan keluhan musculoskeletal disorder (16%),
kardivaskular (8%), gangguan saraf (3%) dan THT (1,5%) (PRAMANA, 2015).
Salah satu jenis musculoskeletal disorders adalah Carpal tunnel syndrome (CTS).
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah penyakit yang timbul diakibatkan oleh
tekanan yang terjadi pada neuropati terhadap saraf medianus didalam terowongan karpal pada pergelangan tangan letaknya yaitu berada dibawah fleksor retinaculum. Penyebab terjadinya CTS pada pekerja antara lain ditimbulkan oleh gerakan yang berulang pada tangan. Angka kejadian CTS di Negara Amerika Serikat terjadi sekitar 50 kasus dari 1000 orang di populasi umum. National Health Interview
Study (NIHS) memperkirakan prevalensi CTS di populasi dewasa sebesar 1,55%
(2,6 juta). CTS lebih rentan menyerang wanita dibandingkan pria di rentang usia 25 – 64 tahun, prevalensi tertinggi pada wanita yaitu usia >55 tahun, dan biasanya laki – laki antara 40 – 60 tahun. Sedangkan prevalensi CTS di Indonesia belum diketahui karena masih sangat sedikit diagnosis penyakit akibat kerja yag dilaporkan (Tana, 2003) . Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) antara lain, seperti : rasa nyeri, hipotesia pada ibu jari, telunjuk dan jari tengah (Mallapiang and Wahyudi, 2014).
Pekerjaan pandai besi dalam kerjanya menggunakan alat kerja yang cukup sederhana, seperti palu, perapian yang digunakan untuk memanaskan besi, paron untuk alas membentuk besi. Pekerja pandai besi mayoritas laki – laki mulai usia produktif hingga 20 – 65 tahun. Dengan waktu kerja 7 sampai 8 jam perhari dan dengan masa kerja lebih dari 4 tahun.
4
Universitas Sriwijaya Penelitian serupa dilakukan oleh (Lazuardi et al., 2016) mengenai Determinan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pekerja Pemecah Batu (Studi pada Pekerja Pemecah Batu di Kecamatan Sumbersari dan Sukowono Kabupaten Jember) mengatakan Pekerja pemecah batu mayoritas bekerja ≥ 4 tahun. Sebagian besar pekerja juga melakukan gerakan repetitif (berulang). Ketika pekerja melakukan pekerjaannya, pekerja tergolong dalam postur kerja yang berisiko hal ini dilihat berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (memiliki nilai RULA tinggi). Mayoritas responden mengalami gejala CTS sebesar 78,58%. Karakteristik individu antara lain usia dan status gizi (IMT) memiliki hubungan yang signifikan dengan gejala CTS. Sedangkan. riwayat penyakit dan. jenis kelamin tidak memiliki hubungan. yang signifikan dengan gejala CTS. Karakteristik pekerjaan yaitu masa kerja, gerakan repetitif, dan postur kerja memiliki hubungan yang signifikan dengan gejala CTS.
Salah satu pekerjaan yang banyak melakukan aktivitas dengan gerakan berulang salah satunya adalah pekerjaan pandai besi, diketahui bahwa faktor pekerjaan adalah faktor risiko terjadinya CTS. Pada saat proses memandai pekerja mengandalkan kekuatan tangan. Posisi tangan dan tubuh bagian atas yang tidak ergonomi, gerakan tangan tersebut dilakukan secara terus – menerus, dan apabila hal ini dapat menyebabkan tekanan pada pergelangan tangan.
Menurut (Muthoharoh et al., 2018) gejala yang sering ditemukan pada Carpal
Tunnel Syndrome (CTS) adalah seringnya kesemutan dan rasa nyeri yang menjalar
kejari serta tangan, salah satu faktor resiko yang menyebabkan sindrom terowongan karpal seperti gerakan berulang dengan kekuatan, tekanan pada otot, getaran, suhu, postur kerja yang tidak ergonomik. Mayoritas pekerja menganggap keluhan sakit atau nyeri pada tangan adalah hal yang biasa, sehingga sakit atau nyeri yang didapat tidak terlalu diperhatikan.
Pekerja pandai besi di Desa Limbang Jaya I, dalam proses kerjanya menggunakan alat – alat kerja yang sederhana seperti palu yang dapat mengakibatkan beban kerja pada lengan tangan. Pekerja pandai besi di Desa Limbang Jaya I mayoritas pekerjaya adalah laki – laki berusia ≥ 30 tahun. Pekerja bekerja selama 8 jam per harinya dengan masa kerja 10-30 tahun. Pekerja
5
Universitas Sriwijaya beristirahat hanya hampi satu jam ketika jeda antara pukul 12 menuju pukul 1 siang. Proses kerja pandai besi meliputi pembakaran besi, pandai besi, Pekerja menggunakan alat berupa palu besi dengan masing – masing berbeda ukuran dan berat, pandai besi yang berada pada posisi bawah menggunakan palu ringan dengan berat 1Kg dan pekerja yang berada diatas menggunakan palu berat 3Kg. Kegiatan memandai besi inilai yang dilakukan pekerja secara berulang agar hasil produk yang didapatkan sesuai. Selama proses memandai besi pekerja melakukan gerakan repetitif (berulang) dalam waktu lama 8 jam perhari dengan pekerjaan monoton dan postur kerja membungkuk dapat menimbulkan kelainan pada postur tubuh pekerja.
Berdasarkan studi pendahuluan diatas, terdapat gejala CTS yang sering dirasakan pada pekerja pandai besi di Desa Limbang Jaya 1, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir. Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai faktor – faktor yang berhubungan dengan gejala CTS pada pekerja pandai besi di Desa Limbang Jaya 1, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas rumusan masalah yang dapat diambil adalah bagaimana “Determinan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Pekerja Pandai Besi Di Desa Limbang Jaya 1 Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2021”.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Melakukan analisis determinan gejala carpal tunnel syndrome (cts) pada pekerja pandai besi di Desa Limbang Jaya 1 kecamatan tanjung batu kabupaten ogan ilir tahun 2021.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran faktor individu (usia, status gizi dan riwayat penyakit) pada pekerja pandai besi di Desa Limbang Jaya 1, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir.
2. Mengetahui gambaran faktor pekerjaan (masa kerja, postur kerja dan gerakan berulang, lama paparan kerja) pada pekerja pandai besi di Desa Limbang Jaya 1, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir.
6
Universitas Sriwijaya 3. Mengidentifikasi gejala CTS pada pekerja pandai besi di Desa Limbang
Jaya 1, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir.
4. Menganalisis hubungan faktor individu dengan gejala CTS pada pekerja pandai besi di Desa Limbang Jaya 1, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir.
5. Menganalisis hubungan faktor pekerjaan dengan gejala CTS pada pekerja pandai besi di Desa Limbang Jaya 1, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Peneliti
1. Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu serta teori yang didapat selama berkuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat.
2. Peneliti dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai analisis risiko pada pekerja khususnya pada pekerja pandai besi.
3. Peneliti dapat mengetahui dan memahami risiko dan bahaya di tempat kerja
1.4.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Informasi ini dapat dijadikan informasi tambahan bagi seluruh civitas akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.Terutama mengenai determinan gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pekerja pandai besi.
1.4.3 Bagi Sektor Pandai Besi
1. Sebagai gambaran informasi mengenai daftar potensi bahaya serta risiko yang ada pada pekerjaan di sektor pandai besi.
2. Dapat digunakan dari pihak pengelola sebagai bahan informasi untuk mengevaluasi pengendalian risiko untuk meminimalisir risiko kecelakaan kerja.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
1.5.1 Lingkup Materi
7
Universitas Sriwijaya
1.5.2 Lingkup Lokasi
Penelitian dilakukan di sektor pandai besi yang berlokasi di Desa Limbang Jaya 1, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir.
1.5.3 Lingkup Waktu
76
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, M., Purwandari, C., Budiono, I., 2014. Hubungan Masa Kerja Dan Sikap
Kerja Dengan Kejadian Sindrom Karpal Pada Pembatik Cv. Pusaka Beruang Lasem. Unnes J. Public Heal. 3, 74–80.
Ajeni, N., 2014. Analisis pendapatan tenaga kerja pada usaha pandai besi tradisional di kecamatan kuala kabupaten nagan raya. Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat.
Amalia, D.R., Astuti, I.S.W., Nurdian, Y., 2019. Risk Factors Affecting Carpal
Tunnel Syndrome in Women Laborer of Tobacco Warehouse Ajung District, Jember. J. Agromedicine Med. Sci. 5, 41.
Angganata, S.O., 2019. Preliminary Hazard Analysis Pada Pekerjaan Sektor Pandai Besi Di Desa Tanjung Laut Tahun 2019. Universitas Sriwijaya.
Ashworth, N.L., 2010. Carpal tunnel syndrome, BMJ clinical evidence.
Farhan, F.S., 2018. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Carpal Tunnel
Syndrome pada Pengendara Ojek. J. Manaj. Kesehat. Yayasan RS.Dr.
Soetomo 4, 123.
Hartanti, H.F., Asnifatima, A., Fatimah, A., 2018. Faktor Risiko Yang Berhubungan
Dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Operator Komputer Bagian Redaksi Di Harian Metropolitan Bogor Tahun 2018. Promotor 1, 68–
73.
Ibrahim, I., W.S., K., Goddard, N., Smitham, P., 2012. Carpal tunnel syndrome: a
review of the literature. Open Orthopaeducs J. 6, 69–74.
Juniari, G.A.R., Triwahyudi, A., 2015. Hubungan antara Masa Kerja terhadap
Keluhan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pegawai Perempuan di Kampus Universitas Dhyana Pura yang Bekerja Menggunakan Komputer.
VIRGIN J. Ilm. Kesehat. Dan Sains 1, 162–168.
Ketenagakerjaan, undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang, 2003. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
77
Universitas Sriwijaya Kirom, D.S. Al, Ardi, S.Z., 2019. Hubungan Antara Usia, Durasi Kerja Dan
Gerakan Repetitif Menekan Nozzle Dengan Keluhan Subyektif Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Petugas Operator Pengisi BBM Di Tiga SPBU Kota Yogyakarta Tahun 2019. Skripsi.
Lazuardi, A.I., Ma, I., Hartanti, R.I., Kalimantan, J., 2016. Determinan Gejala
Carpal Tunnel Syndrome ( CTS ) pada Pekerja Pemecah Batu ( Studi pada Pekerja Pemecah Batu di Kecamatan Sumbersari dan Sukowono Kabupaten Jember ). J. Kesehat. Masy.
Lemeshow, 1997. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. UGM, Yogyakarta. Mallapiang, F., Wahyudi, A.A., 2014. Gambaran Faktor Pekerjaan dengan
Kejadian Carpal Tunnel Syndrome ( CTS ) pada Pengrajin Batu Tatakan di Desa Lempang Kec . Tanete Riaja Kabupaten Barru Tahun 2015. Public Heal.
Sci. J. 6, 19–25.
Mansoor, S., Siddiqui, M., Mateen, F., Saadat, S., Khan, Z.H., Zahid, M., Khan, H.H., Malik, S.A., Assad, S., 2017. Prevalence of Obesity in Carpal Tunnel
Syndrome Patients: A Cross-Sectional Survey. Cureus.
Masturoh, I., T, N.A., 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Mulyadi, M., 2013a. Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Menggabungkannya. J. Stud. Komun. dan Media 15, 128.
Mulyadi, M., 2013b. Riset Desain Dalam Metodologi Penelitian. J. Stud. Komun. dan Media 16, 71.
Muthoharoh, Basri K, S., Nuraeni, T., 2018. Faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Karyawan SPBE Di Indramayu. Afiasi J. Kesehat. Masy. 3, 37–44. https://doi.org/10.31943/afiasi.v3i2.17
Nafasa, K., Yuniarti, Y., Nurimaba, N., Tresnasari, C., Wagiono, C., 2019.
Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome pada Karyawan Pengguna Komputer di Bank BJB Cabang Subang. J. Integr.
78
Universitas Sriwijaya Noprianti, D.S., Fauzan, A., Kes, M., Ernadi, E., Kes, M., 2020. BERULANG
DENGAN KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PENJAHIT BUSANA MAWAR BANJARMASIN TAHUN 2020.
Notoadmojo, S., 2018. Metode penelitian kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.
Pande, L., Novita, P., Permadi, A.W., Fisioterapi, P.S., Syndrome, C.T., 2019.
PEMBERIAN ACTIVE STRETCHING PERGELANGAN TANGAN MENGURANGI KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA PANDAI BESI Jurnal Kesehatan Terpadu – Oktober 2019 Jurnal Kesehatan Terpadu – Oktober 2019 3, 71–75.
Pangestuti, A.A., Widajati, N., 2014. Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan
Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Gerinda Di Pt Dok Dan Perkapalan Surabaya. Indones. J. Occup. Saf. Heal. 3, 14–24.
Paramita, T.I., Tini, K., Gusti, I., Ketut Budiarsa, N., Gde, D.P., Samatra, P., 2021.
Prevalensi Dan Karakteristik Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Garmen Di Kota Denpasar. Februari 10, 2021.
PRAMANA, I.G.P.I.Y., 2015. Hubungan Sikap Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pengrajin Patung Kayu Di Desa Kemenuh, Gianyar Tahun 2015. UNIVERSITAS UDAYANA.
Pramandani, N.L.M.S., Wirawan, I.M.A., 2021. FAKTOR RISIKO CARPAL
TUNNEL SYNDROME PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATASPEMAIN GAME ONLINE DI KOTA DENPASAR. Arc. Com. Heal. 8,
91–108.
Putra, muhammad gilang dwi, 2019. Hubungan indeks massa tubuh dengan derajat keparahan. universitas andalas.
QORIBULLAH, F., 2020. Hubungan Getaran Lengan-Tangan Dengan Keluhan
Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Home Industry Pandai Besi Di Kecamatan Sokobanah Sampang. Med. Technol. Public Heal. J. 4, 38–45.
Rozzi, F., 2017. KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA OPERATOR MESIN TRAKTOR TANGAN (Studi di desa Balung Kulon
79
Universitas Sriwijaya Kecamatan Balung Kabupaten Jember). J. Kesehat. Masy.
Sabila, C.I., 2019. Karakteristik Individu Dan Faktor Pekerjaan Dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome (Cts) Pekerja Bagian Repair Veneer (Studi Di Cv. Anugerah Alam Abadi Bondowoso).
Salawati, L., 2014. CARPAL TUNEL SYNDROME. J. Kedokt. SYIAH KUALA 14, 29–37.
Saleha, R.N., 2017. Proporsi dan Faktor Risiko Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Pekerja Buruh Cuci di Daerah Plaju Palembang. Fak. Kedokt. Samara, D., 2012. Diagnosis dan Penatalaksanaan hand-arm vibration syndrome
pada Pekerja Pengguna Alat yang Bergetar, in: Trisakti. Jakarta.
Saputri, T.D., 2019. Penilaian Risiko Keselamatan Kerja Pada Pengrajin Aluminium Di Desa Tanjung Atap Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019. Universitas Sriwijaya.
Sekarsari, D., Pratiwi, A., Farzan, A., 2017. Hubungan Lama Kerja, Gerakan
Repetitif Dan Postur Janggal Pada Tangan Dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome (Cts) Pada Pekerja Pemecah Batu Di Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2016. J. Ilm. Mhs. Kesehat. Masy. Unsyiah
2, 186728.
Selviyati, V., Camelia, A., Sunarsih, E., 2016. Analisis Determinan Kejadian
Carpal Tunnel Syndrome (Cts) Pada Petani Penyadap Pohon Karet Di Desa Karang Manik Kecamatan Belitang Ii Kabupaten Oku Timur. J. Ilmu Kesehat.
Masy. 7, 198–208.
Setyoaji, D., Jayanti, S., Ekawati, Widjasena, B., 2017. Faktor Yang Mempengaruhi
Kejadian Carpal Tunnel Syndrome Pada Perajin Batik Tulis “ Seruling Etan .” J. Kesehat. Masy. 5, 100–105.
Sitompul, Y., 2019. Resiko Jenis Pekerjaan Dengan Kejadian Carpal Tunnel
Syndrome ( Cts ). J. Ilm. WIDYA 5, 1–7.
80
Universitas Sriwijaya Bandung.
Suma’mur, 2009. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. CV Haji Massagung, jakarta.
Tana, L., 2003. Sindrom Terowongan Karpal pada Pekerja: Pencegahan dan
Pengobatannya. J. Kedokt. Trisakti 22.
Tarwaka, 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Produktivitas. UNIBA, Surakarta.
Undang - Undang RI No 13 pasal 77 ayat 1, 2003. Undang - Undang RI No 13, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
UU RI Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, 1970. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja. Wardana, E.R., Jayanti, S., Ekawati, 2018. Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (Cts) Pada Pekerja Unit Assembling Pt X Kota Semarang Tahun 2018. J. Kesehat. Masy. 6, 502–509.
Wichaksana, A., Darmadi, K.A., Effendi, F., Sulistomo, A., Roestam, A.W., Soemarko, D.S., Sudarja, H., Husin, A.B., Astono, S., 2002. Peran Ergonomi dalam Pencegahan Sindroma Carpal Tunnel Akibat Kerja., English.