Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Dra. Anna Amanah, Psi., MSi.
Sejarah dan
Aliran-Aliran Psikologi
Ringkasan Sejarah dan Aliran Psikologi
Definisi Psikologi
• Psikologi berasal dari dua kata Yunani psyche dan logos. Psyche berarti jiwa, dan logos berarti ilmu. Psikologi
adalah ilmu kejiwaan.
• Banyak ahli memberikan definisi dari sudut pandang ilmu mereka masing-masing dan muncul sesuai
perkembangannya.
• Pendapat lain: Psikologi mencakup karakterologi dan tipologi.
• Psikologi adalah jiwa selalu diekspresikan melalui raga atau badan.
Jejak Permanen Tingkah Laku
• Tingkah laku dalam psikologi tidak hanya berarti tingkah laku nyata itu sendiri (tertawa, memukul), tetapi juga
meliputi ekstensi atau perpanjangan dari tingkah laku nyata.
• Ekstensi terdapat pada bekas-bekas atau efek permanen yang terdapat pada tubuh akibat tingkah laku. Misal,
bekas di wajah karena sering tertawa, sehingga dengan melihat wajah bisa mengetahui bahwa orang itu periang. • Ekstensi tingkah laku dapat juga ditemui pada buku
harian. Dengan membaca buku harian maka dapat mengenali keadaan kejiwaannya.
• Jejak permanen lainnya: kebiasaan sehari-hari, cara berbicara, cara berpikir, pandangan hidup, cita-cita, kecerdasan, sikap, dsb.
Tingkah Laku Ekspresi Jiwa
•
Adanya jejak permanen tingkah laku inilah yang
memungkinkan psikologi mempelajari jiwa manusia
melalui tingkah laku.
•
Prinsip mutlak dalam psikologi, yaitu bahwa tingkah
laku merupakan ekspresi dari jiwa. Namun demikian,
tidak semua yang terdapat dalam jiwa diekspresikan
dalam tingkah laku.
•
Terdapat 3 macam ekspresi, yaitu:
–
Ekspresi verbal,
–
Ekspresi grafis,
–
Ekspresi motoris.
Kualitas Kehidupan Kejiwaan
•
Ekstensi dan jejak permanen tingkah laku tidak
hanya terdapat dalam kesadaran individu,
tetapi juga terdapat dalam ketidaksadarannya,
Freud, 1856-1939.
•
Tiga kualitas kehidupan kejiwaan manusia,
yaitu:
–
Kesadaran atau Consciousness,
–
Bawah sadar atau Subconsciousness,
–
Ketidaksadaran atau Unconciousness.
Klasifikasi Taraf Hidup
•
Tingkah laku tidak hanya pada manusia, tetapi
juga terdapat pada hewan dan tumbuhan.
•
Aristoteles, 384-322SM., menyatakan bahwa
taraf hidup secara sistematis diklasifikasikan
dalam 3 tingkatan:
–
Anima Vegetativa, taraf hidup terrendah pada
tumbuhan,
–
Anima Sensitiva, taraf hidup pada hewan.
–
Anima Intelektiva, taraf hidup tertinggi pada
manusia.
Taraf Anima Intelektiva
• Pada taraf Anima Intelektiva, terdapat kehidupan yang lebih
dari kehidupan sadar saja tetapi terdapat:
• Potensi kecerdasan.
• Kemampuan menyimpan rangsang yang dapat sebagai
jejak-jejak kesadaran sehingga dapat bereaksi terhadap hal-hal yang sudah lewat.
• Kemampuan belajar.
• Reaksi manusia sering dikaitkan dengan rangsang tertentu,
sehingga dapat bereaksi sebelum timbul rangsang, maka juga mampu bereaksi terhadap masa yang akan datang.
• Manusia juga memiliki kemampuan memilih yang lebih tinggi
sehingga tidak hanya memilih yang dikehendaki, tetapi juga dapat mengubah situasi yang dikehendaki.
Terbentuknya Aliran Psikologi
• Secara garis besar, sejarah psikologi dapat dibagi dalam 2
tahap, yaitu masa sebelum dan masa sesudah psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri.
• Kedua tahap ini dibatasi oleh berdirinya laboratorium psikologi
yang pertama di Leipzig tahun 1879 oleh Wilhelm Wundt.
• Setelah Wundt mendirikan lab psikologi, para ahli menyelidiki
gejala kejiwaan secara lebih sitematis dan obyektif, ditemukan metode2 baru sehingga dapat disusun teori-teori psikologi
yang terlepas dari ilmu induknya.
• Sejak itu, psikologi mulai bercabang ke dalam aliran-aliran.
• Dengan bertambah ahli maka menambah keragaman berpikir
yang tidakdapat disatukan. Karena itulah, maka mereka yang merasa satu pikiran, sependapat, menggabungkan diri dan menyusun suatu aliran tersendiri.
Aliran-Aliran Psikologi
• Pengaruh Yunani Kuno. • Ilmu Faal, • Fungsionalisme, • Trait, • Psikoanalisa, • Neo-Analisis • Behaviorisme • Gestalt Psikologi, • Psikologi modern, • Psikologi kognitif,
• Eksistensialis dan humanistis • Interaksional,
Sejarah Psikologi
•
Sejarah psikologi diperlukan untuk memahami
peranan tiap aliran dan tokoh dalam suatu
rangkaian yang besar serta bagaimana aliran
dan tokoh tersebut mewakili pemikiran yang
berbeda-beda itu saling memengaruhi atau
saling mengkritik.
•
Perkembangan aliran psikologi akan dijelaskan
secara berurutan satu demi satu pada materi
selanjutnya.
Pengaruh Yunani Kuno
•
Pada mulanya, ahli-ahli filsafat zaman Yunani
Kuno mulai berpikir tentang gejala-gejala
kejiwaan.
•
Saat itu, belum ada pemikiran nyata atau
empiris, tetapi teori dikemukakan berdasarkan
argumentasi logis. Psikologi masih merupakan
bagian dari filsafat.
•
Tokoh-tokoh:
–
Plato 427
– 347SM,
Ilmu Faal
•
Ahli Ilmu Faal tertarik pada gejala kejiwaan,
mengemukakan teori yang besar pengaruhnya
bagi perkembangan psikologi.
•
Teori-teori tentang syaraf sensoris dan
motoris, pusat sensoris dan motoris di otak,
dan hukum yang mengatur kerja syaraf.
•
Tokoh-tokoh:
–
C. Bell
1774 – 1842,
–
F, Magendie 1785 – 1855,
–
J. P. Muller
1801 – 1858,
Aliran Fungsionalisme
•
Aliran Fungsionalisme lebih mengutamakan
memelajari fungsi-fungsi jiwa dari pada
memelajari struktur-strukturnya, dibuktikan
dengan munculnya teknik evaluasi psikologi
atau psikotes J. M. Cattell.
•
Tokoh-tokoh:
–
William James
1842 – 1910,
–
J. M. Cattell 1866 – 1944.
•
Banyak mendapat kritik karena masih
Trait -1
• Pendekatan trait adalah umum dalam kebudayaan. Kita mudah
menggambarkan seseorang yang ekstrovert, teratur, egois. Atau bahwa pesilat itu pendiam, introvert, dan pemalu.
• Pada masa Yunani Kuno, Hipocrates menggolongkan manusia
dlm 4 temperamen: Sanguine, Melankolik, Kolerik, plegmatik.
• Carl Jung: Extrovert dan Introvert.
• Myers-Briggs: subklasifikasi karya Jung menjadi:
sensing-intuiting, thinking-felling, judging-percepting.
• McCrae & Costa: Big Five: Extroversion, Agreeableness,
Conscientiousness, Neuroticism, Openness.
• R. B. Cattell: 16PF – Sixteen Personality Factors Questionnaire,
hasil metode kuantitatif mengobyektifkan struktur kepribadian.
Trait -2 Gordon Allport:
• Keunikan seseorang digambarkan sebagai individual trait.
• Tiga tahap Individual Trait (Personal Disposition) adalah:
– Cardinal Trait (sifat pokok), sifat pokok yang sangat mudah
terlihat pada seseorang, bahkan pada semua perilakunya.
Sifatnya meluas dan menutupi trait-trait lainnya. Mis. Nixonian, Kennedyesque.
– Central Trait (sifat sentral), sifat yang menandai perilaku
seseorang, adanya ciri-ciri khas dari orang tsb. Mis: pemarah, kaku, tegas, bertanggungjawab.
– Secondary Trait, trait yang berpengaruh hanya pada situasi
tertentu dan kurang mendeskripsikan kepribadian. Mis, suka coklat, suka pink, suka mutiara.
Aliran Psikoanalisa
• Para ahli tertarik pada penyakit jiwa Psikoneurosis, berusaha
mencari sebab-sebab penyakit, dan teknik terapi yang tepat.
• Mulai dari teknik terapi magnetisme dan hipnotisme, dan
disimpulkan bahwa di belakang kesadaran manusia, terdapat ketidaksadaran yang menyebabkan penyakit kejiwaan.
• Tokoh: Sigmund Freud 1856 – 1939.
• Secara sistematis menganalisis kualitas kejiwaan serta
dinamikanya untuk menerangkan kepribadian dan diterapkan dalam teknik psikoterapi.
• Dikenal juga sebagai Psikologi dalam – Depth Psychology,
karena tidak hanya menerangkan segala yang nampak dari luar, tetapi berusaha menerangkan apa yang terjadi di dalam atau di bawah kesadaran.
Aliran Neo-Analisis/ Neo-Analytic
• Aliran ini menyadari pentingnya perasaan akan diri (ego) yang
muncul sepanjang hidup akibat dari interaksi dan konflik dengan orang lain.
• Perasaan akan diri (ego) sebagai inti kepribadian individu, tidak
sama dengan pengertian ego menurut Freud.
• Aliran ini diawali dengan pikiran dasar psikoanalisis, namun
dikembangkan ke arah yang baru.
• Terjadi perkembangan teori self, dan berfokus pada motivasi
dan interaksi sosial.
• Tokoh-tokoh:
– Carl Jung, - Alfred Adler,
– Karen Horney, - Melanie Klein,