60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Kekuatan dan Kelemahan
Kekuatan yang dimiliki oleh BINUS CENTER Corporate Training adalah:
1. Brand BINUS yang kuat
Sejak berdiri tahun 1981, BINUS semakin terkenal di dunia pendidikan di Indonesia. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh marketing intelligence BINUS pada tahun 2011, BINUS merupakan top of mind dalam pemilihan kuliah di jurusan IT. Hal ini merupakan modal yang cukup kuat bagi BINUS CENTER corporate training dalam memasarkan jasanya kepada institusi – institusi di Indonesia. 2. Sumber daya pengajar yang banyak
BINUS CENTER memiliki lebih dari 100 orang instruktur yang terdiri dari tidak hanya akademisi, namun juga para praktisi yang sudah berkecimpung di industri (tampilkan jumlah pengajar di BINUS CENTER dan komposisi antara akademisi dan praktisi). Terlebih lagi jika digabungkan dengan sumber daya pengajar yang terdapat di BINUS. Sebagai salah satu institusi pendidikan terkemukan, BINUS memiliki sumber daya pengajar yang lebih banyak dibandingkan dengan BINUS CENTER. Tidak hanya para dosen yang mengajar di
61 universitas, namun para professional yang terdapat di berbagai divisi di BINUS pun dapat membantu untuk mengajar jika diperlukan. 3. Materi pembelajaran yang luas
BINUS CENTER memiliki lebih dari 60 produk yang siap untuk ditawarkan kepada pelanggan. Bekerjasama dengan beberapa institusi terkemuka seperti CISCO, VMware dan lain – lain, BINUS CENTER mejadai salah satu lembaga nonformal yang up to date dalam ilmu baru di dunia IT. Tidak hanya terbatas pada materi – materi yang dimiliki oleh BINUS CENTER, BINUS CENTER corporate training juga dapat menawarkan berbagai ilmu yang tercakup dalam mata kuliah di Universitas, seperti Manajemen, Perbankan Syariah, Psikologi dan lainnya.
4. Kondisi financial yang kuat
Dalam wawancara yang dilakukan kepada direktur BINUS CENTER, beliau mengatakan bahwa pada project dengan tingkat profit tertentu BINUS CENTER dapat menjalankan project sebesar Rp 2 milliar dengan term of payment sampai dengan 6 bulan. Hal ini membuat BINUS CENTER dapat menerima project – project besar CSR dari berbagai perusahaan yang biasanya memiliki jangka waktu pembayaran cukup lama.
5. Memiliki lebih dari 35 sekolah binaan
BINUS CENTER memiliki lebih dari 35 sekolah binaan dibawah naungan BINUS CENTER Education Partner. sekolah – sekolah ini
62 terdiri dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari tingkat Taman Kanak – Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Umum (SMU), bahkan beberapa diantaranya adalah SMK. Sekolah yang tergabung dalam BINUS CENTER Education Partner ini bekerja sama dengan BINUS CENTER dalam bidang kurikulum computer di sekolah bagi para siswanya.
Kelemahan yang dimiliki oleh BINUS CENTER Corporate Training adalah:
1. Sistem legal yang agak sulit
Seringkali perusahaan – perusahaan besar memiliki hambatan dari internalnya sendiri. Hal ini yang membuat kita sering mendengar bahwa perusahaan yang besar sulit untuk “bergerak lincah”. Begitu juga yang terjadi dengan BINUS. Divisi legal yang dimiliki oleh BINUS sangat kaku sekali sehingga membuat pengambilan keputusan dan tindakan oleh BINUS CENTER Corporate Training menjadi lambat. Dalam kasus beberapa project yang diterima, project tersebut harus ditunda pelaksanaannya diakarenakan proses legal yang berbelit – belit. Padahal BINUS CENTER Corporate Training dan client sudah sepakat dari segi harga dan cakupan pekerjaan. Hal ini sempat mendapatkan reaksi negative dari client dan sempat terucap bahwa mereka akan berpikir ulang ketiak akan bekerja sama dengan BINUS CENTER Corporate Training jika proses legalnya demikian.
63 Sebagai unit bisnis yang baru didirikan, BINUS CENTER Corporate Training masih mencoba untuk mereka – reka proses bisnis yang sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki. Berbagai macam institiusi yang dihadapi menimbulkan beberapa hal yang perlu ditindak lanuti dengan cara yang berbeda.
3. Kurangnya sumber daya manusia dalam tim
Saat ini BINUS CENTER Corporate Training hanya memiliki 3 (tiga) orang yang menjalankan bisnisnya. Ketiga orang ini melaksanakan semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan training mulai dari persiapan training, pelaksanaan sampai dengan setelah training. Terkadang bahkan untuk perumusan materi dan pencarian instruktur juga dilakukan sendiri tanpa bantuan dari divisi akademik BINUS CENTER Head Office yang bertanggung jawab terhadap instruktur dan materi pelatihan. Untuk pencetakan sertifikat, BINUS CENTER Corporate Training dibantu oleh divisi operasional BINUS CENTER Head Office.
4. Kurangnya aktifitas marketing
Dikarenakan terbatasnya Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh BINUS CENTER Corporate Training, maka aktifitas marketing yang digunakan masih sedikit. Saat inin yang dilakukan oleh BINUS CENTER Corporate Training lebih ke arah “menjemput bola” saja. Maksudnya adalah lebih kepada merespon permintaan training yang masuk. Aktifitas marketing yang dilakukan baru sebatas melalui
64 website BINUS CENTER dan mengirimkan fax setiap bulan dan melakukan telesales secara random ke sekitar 5 sampai 10 perusahaan setiap bulannya.
5. Sedikit materi yang dikembangkan oelh internal BINUS CENTER Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, BINUS CENTER merupakan lembaga training yang bergerak di bidang IT dan bahasa. Oleh sebab itu, jika ada materi – materi lain seperti soft skill, manajemen dan lainnya, BINUS CENTER akan meminta bantuan dari unit bisnis lain yang ada di BINUS. Bahkan untuk beberapa materi IT yang tingkatannya cukup tinggi, BINUS CENTER juga perlu bekerjasama dengan pihak lain untuk pengadaan materi dan pebgajarnya. Hal ini membuat BINUS CENTER berada dalam posisi dimana daya tawar supplier menjadi tinggi.
5.1.2 Peluang dan Ancaman
Kondisi eksternal yang menjadi peluang bagi BINUS CENTER Corporate Training adalah:
1. Teknologi informasi yang berkembang dengan cepat
Saaat ini tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi sangat berkembang dengan pesat. Hal ini memberikan sebuah peluang bagi BINUS CENTER untuk menciptakan citra sebagai institusi pertama yang menerapkan atau memiliki materi pelatihan atas teknologi yang terbaru.
65 2. Bertambahnya cabang BINUS CENTER di luar kota
Pada tahun 2012, bekerja sama dengan partner lokal, BINUS CENTER membuka cabang baru di Pontianak dan Balikpapan. Terutama di Balikpapan, banyak perusahaan-perusahaan tambang yang memiliki kantor pusat di sana. Hal ini membuat Balikpapan menjadi salah satu kota potensial untuk digarap oleh BINUS CENTER Corporate Training. dikarenakan masih kurangnya pengalaman BINUS CENTER Balikpapan dalam menangani inhouse training, beberapa kali permintaan ini dilimpahkan ke BINUS CENTER Corporate Training di Jakarta.
3. Diberlakukannnya kurikulum 2013
Salah satu produk yang dimiliki oleh BINUS CENTER adalah BINUS CENTER Education Partner (BCEP) dimana customernya adalah sekolah – sekolah yang tersebar di berbagai kota. Ketika pemerintah mengumumkan akan diberlakukannya kurikulum 2013, para kepala sekolah dan kepala yayasan menginginkan peningkatan atas kualitas guru – guru yang mereka miliki terutama dari segi kemampuan computer. Saat ini masih banyak guru – guru di sekolah yang tidak memiliki kemampuan yang cukup mengenai Microsoft Office padahal kemampuan ini sangat mereka butuhkan baik untuk mempersiapkan maupun menyampaikan bahan ajar kepada para siswa. Mengetahui hal ini BINUS CENTER Corporate Training menawarkan pelatihan – pelatihan kepada sekolah yang ingin meningkatkan kualitas gurunya
66 agar dapat mempersiapkan maupun menyampaikan bahan ajar dengan lebih baik dan interaktif.
4. Adanya perusahaan yang melakukan CSR di bidang pendidikan
Dalam satu tahun terakhir ini BINUS CENTER Corporate Training sudah mengikuti pertemuan untuk membahas program CSR yang bergerak di bidang pendidikan. Jika program – program tersebut digabungkan total nilainya dapat mencapai kurang lebih Rp 4 milliar. Meskipun sampai saat ini BINUS CENTER mendapatkan sebagian kecil dari beberapa program tersebut, namun kedepannya BINUS CENTER akan terus berusaha untuk memenuhi persyaratan – persyaratan yang ditentukan oleh perusahaan pemberi CSR tersebut.
Kondisi eksternal yang menjadi ancaman bagi BINUS CENTER Corporate Training adalah:
1. Rencana penerapan professional services oleh BINUS University Seperti yang sudah kita bicarakan sebelumnya bahwa BINUS University memiliki banyak dosen yang sangat berpengalaman di bidangnya masing – masing. Hal ini memunculkan wacana untuk membuat sebuah program berupa professional services dimana para dosen akan diberdayakan untuk menerima project – project baik berupa pembuatan sistem, aplikasi dan yang akan bersinggungan dengan BINUS CENTER Corporate Training yaitu professional services yang berupa training. Oleh sebab itu perlu dipikirkan
67 bagaimana mekanismenya agar tidak terjadi kompetisi dengan sesama bisnis unit yang ada di dalam BINUS Group.
2. Online tutorial yang semakin marak di internet
Dengan semakin canggihnya teknologi informasi saat ini, orang bisa dengan mudah mencari dan belajar sesuatu melalui internet. Banyak sekali website – website yang menyediakan tutorial – tutorial mengenai materi Microsoft Office baik dari tingkat dasar sampai menengah maupun tingkat mahir. Padahal jika ditinjau, hampir 60% produk yang dijual oleh BINUS CENTER Corporate Training merupakan materi pelatihan Microsoft Office tingkat menengah dan mahir. Meskipun saat ini pealtihan Microsoft Office masih cukup tinggi namun hal ini harus diwaspadai karena semakin hari orang akan semakin terbiasa untuk mencari tutorial – tutorial di internet.
3. Mulai tumbuhnya learning center di perusahaan
Saat ini semakin banyak perusahana yang memiliki training center sendiri sehingga sebagian besar pelatihan akan dilaksanakan secara mandir. Hal ini bertujuan terutama untuk mengurangi pengeluaran perusahaan.
4. Adanya training provider lain yang lebih “flexible”
Beberapa kali dalam menjalankan bisnisnya BINUS CENTER Corporate Training dimana untuk memberikan “pelican” agar projectnya dapat terealisasi. Namun diakrenakan hal ini bertentangan
68 dengan kebijakan perusahaan makan project tersebut ditolak oleh BINUS CENTER Corporate Training.
5.1.3 Alternatif Strategi
Sebelumnya berdasarkan matriks TOWS telah dihasilkan beberapa alternative strategi yang mungkin diterapkan oleh BINUS CENTER Corporate Training. Adapun beberapa alternative strategi berupa strategi SO, WO, ST, dan WT. Untuk memenentukan alternative strategi yang mana yang akan dipilih, maka dilakukanlah penelitian dengan menggunakan matriks SPACE. Setelah dilakukan penelitian, matriks SPACE menunjukkan hasil (+0,8, +1,5) dimana hasilnya berada di kuadran agresif sehingga strategi yang cocok untuk dilakukan adalah strategi SO. Strategi SO ini merupakan strategi Dimana artinya perusahaan memiliki posisi yang bagus untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil kesempatan yang ada, menanggulangi kelemahan dan menghindari ancaman dari luar. Alternative strategi yang dimiliki oleh BINUS CENTER Corporate Training yang termasuk dalam strategi SO adalah:
1. Mencoba masuk ke pasar sekolah (S1, S5, O3)
Seiring dengan diberlakukannya kurikulum 2013, para guru dituntut untuk lebih melek terhadap teknologi informasi. Para guru dituntut untuk mempersiapkan dan menyampaikan materi pengajaran dengan menggunakan teknologi. Mau tidak mau guru – guru harus meningkatkan kemampuan mereka atas teknologi informasi, paling tidak dalam hal mengoperasikan Microsoft Office seperti Microsoft
69 Word, Microsoft Excel dan juga Microsoft Power Point. Tidak hanya itu, para guru juga harus memiliki kemampuan untuk mencari bahan ajar tambahan di internet untuk disertakan dalam meteri ajar yang mereka buat. Oleh sebab itu, para gurupun diharapkan memiliki kemampuan untuk melakukan pencarian di internet.
Saat ini BINUS CENTER memiliki lebih dari 50 sister school yang tergabung dalam BINUS CENTER Education Partner (BCEP). Sekolah – sekolah ini dapat dijadikan target untuk menawarkan pelatihan – pelatihan computer yang dapat membantu para guru dalam menyiapkan dan menyampaikan materi pembelajaran kepada para siswa. Sebagai bagian dari BINUS Group yang memiliki reputasi yang baik di dunia pendidikan terutama di bidang teknologi informasi, maka seharusnya para sekolah memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi bahwa BINUS CENTER dapat membantu pihak sekolah untuk meningkatkan kemampuan para gurunya.
2. Mencoba untuk lebih gencar mencari informasi mengenai CSR yang dilakukan oleh perusahaan (S1, S2, S3, O4)
Dalam satu tahun terakhir ini BINUS CENTER Corporate Training sudah berpartisipasi dalam tiga pengadaan CSR yang bergerak di bidang pendidikan dengan total nilai project kurang lebih 4 milliar rupiah. Diakrenakan masih hijaunya BINUS CENTER Corporate Training dalam pengadaan ini, akhirnya dari total tiga project yang diikuti, BINUS CENTER CENTER Corporate Training hanya
70 mendapatkan salah satunya saja dengan nilai project sebesar 250 juta rupiah. Project tersebut berupa pelakasanaan pelatihan komputer dasar selama 1 hari bagi 1000 orang guru di Indonesia. Pelatihan ini dengan sukses dilaksanakan oleh BINUS CENTER dan menjadi salah satu portofolio yang dapat ditunjukkan ketika melukan presentasi pada pengadaan – pengadaan project CSR lainnya.
Dengan adanya dukungan dari BINUS Group dibelakang BINUS CENTER Corporate Training, maka BINUS CENTER Corporate Training dapat menjalankan project – project CSR baik pelatihan yang dimiliki oleh BINUS CENTER seperti pelatihan komputer dan bahasa, maupun pelatihan soft skill dan manjemen yang dapat dibantu oleh BINUS University. Terlebih lagi BINUS CENTER memiliki perpanjangan tangan di Sumatra, Jawa Barat, dan Kalimantan sehingga BINUS CENTER Corporate Training dapat melaksanakan project CSR yang pelakasanaannya dilakukan diluar pulau Jawa dengan menggunakan sumber daya lokal sehingga mendapatkan keunggulan dari segi harga.
3. Bekerja sama dengan vendor – vendor terkemuka dalam rangka pengembangan materi pembelajaran (S1, O3, O5)
4. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, terkadang akan lebih baik jika kita bekerja sama dengan vondor ternama dibandingkan dengan mencoba untuk meriset dan mengembangkan materi sendiri. Terlebih lagi apabila nama vendor
71 tersebut sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai institusi yang ahli di bidang tersebut. Sebagai contoh CISCO, dimana vendor tersebut sudah dikenal sangat baik di dunia jaringan. Salah satu contoh lainnya adalah Vmware yang sangat dikenal dalam hal cloud technology. Dibandingkan dengan melakukan riset sendiri yang membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang cukup mahal, maka ada baiknya jika BINUS CENTER bekerja sama dengan Vmware untuk melakukan pelatihan mengenai cloud technology.
Salah satu yang menjadi pertimbangan ketika para vendor ini mau bekerja sama adalah nama besar BINUS Group. Dengan total mahasiswa aktif sekitar 25.000 siswa, bekerja sama dengan BINUS merupakan hal suatu hal yang menarik bagi para vendor ini untuk melakukan edukasi pasar dan pemasaran. Hal ini dapat menjadi daya tawar yang baik dalam menentukan harga jual vendor kepada BINUS CENTER sehingga BINUS CENTER Corporate Training dapat menjualnya kembali dngan harga yang kompetitif.
5. Mengusung kampanye sebagai pusat pelatihan yang paling up to date terhadap perkembangan teknologi (S1, 01)
Dengan terwujudnya kerjasama dengan vendor ternama, BINUS CENTER sempat menjadi institusi pertama yang menerapkan teknologi tersebut. Salah satu contohnya adalah cloud technology, dimana BINUS CENTER merupakan institusi pendidikan pertama yang memililki pelatihan tentang cloud technology. Hal seperti ini
72 merupakan hal positif yang perlu dikampanyekan agar nama BINUS CENTER semakin dikenal sebagai pusat pelatihan yang paling up to date terhadap perkembangan teknologi. Diharapkan dengan semakin terbentuknya image tersebut, maka permintaan terhadap BINUS CENTER Corporate Training dapat meningkat.
5.1.4 Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini ada beberapak keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti, yaitu:
1. Data mengenai competitor sulit sekali untuk diperoleh sehingga analisis eksternal perusahaan diperoleh melalui media internet. Dalam melakukan analisis eksternal peneliti mendapatkan masukkan dan pemahaman dari direktur dan para menajemen senior.
2. Tidak melakukan analisis yang mendalam terhadap produk pelatihan yang dibutuhkan oleh perusahaan saat ini. Penelitian saat ini dilakukan untuk menentukan strategi yang dapat dilakukan oleh BINUS CENTER Corporate Training dalam menjalankan bisnisnya.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi BINUS CENTER Corporate Training
BINUS CENTER Corporate Training saat ini memiliki keunggulan kompetitif karena berdiri dibawah naungan nama BINUS Group yang sangat dikenal di dunia pendidikan terutama di bidang teknologi dan informasi. Hal itu juga yang membuat BINUS CENTER memiliki lebih dari
73 35 sekolah binaan dibawah naungan BINUS CENTER Education Partner. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan meningkatnya kebutuhan pelatihan teknologi informasi oelh pihak sekolah, maka peneliti menyarankan untuk melakukan penetrasi pasar dan perluasan pasar. Namun ketika penetrasi dan perluasan pasar telah berhasil dilakukan, kualitas dalam pelaksanaan tidak boleh tidak sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan. Oleh sebab itu dalam rangka mengejar target yang dicanangkan, kualitas materi pelatihan dan kualitas fasilitator tidak boleh dilupakan karena dua hal tersebut yang merupakan penentu kepuasan dari peserta pelatihan.
5.2.2 Bagi Penelitian Selanjutnya
1. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan mengunakan matriks QSPM dimana peneliti dapat membandingkan strategi – strategi yang sudah dihasilkan dari matriks SPACE pada penelitian ini. 2. Peneliti dapat melakukan penelitian untuk menentukan jenis
perusahaan atau institusi yang seperti apa yang menjadi target dari BINUS CENTER Corporate Training.
3. Peneliti juga dapat melakukan penelitian untuk menentukan produk apa saja yang paling dibutuhkan oleh perusahaan – perusahaan yang menjadi target BINUS CENTER Corporate Training. Hal ini dapat membantu BINUS CENTER Corporate Training dalam menentukan produk – produk mana saja yang memerlukan pengembangan ataupun repackaging.